Korelasi antara sumber belajar fisika dengan prestasi belajar fisika dalam bidang kinematika pada siswa SMA kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai NTT dan Kabupaten Kediri bagian timur tahun ajaran 2016 2017

(1)

i

KORELASI ANTARA SUMBER BELAJAR FISIKA DENGAN PRESTASI BELAJARFISIKADALAM BIDANG KINEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS XI IPA DI KABUPATEN MANGGARAI NTT DAN KABUPATEN

KEDIRI BAGIAN TIMUR TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh: Falentinus Tolino

NIM: 131424022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(2)

(3)

(4)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan menyebut nama Tuhan yang maha pengasih dan penyayang. Skripsi ini kupersembahkan mewakili perasaan syukur dan ucapan terima kasihku, serta rasa kasih dan sayangku kepada semua pihak yang selalu mendoakan dan mendukungku dalam mengusahakan segala yang terbaik. Skripsi ini ku persembahkan untuk:

 Bapa dan mamaku tercinta, Pius Todek dan Dafrosa Lainasin  Kaka-kakaku tersayang, Atmundiana Inmas dan Serafianus Sumonot

 Tim skripsiku terkasih, Fatannio Putra, Marisstellasan, Katarina Arum, Andrea Vicky, dan Catharina Ajeng

 Pemerintah Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian Timur  Siswa-siswi kelas XI IPA SMA di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten

Kediri bagian Timur


(5)

(6)

(7)

vii ABSTRAK

Falentinus Tolino. 2017. Korelasi antara Sumber Belajar Fisika dengan Prestasi Belajar F isika dalam Bidang Kinematika pada Siswa SMA Kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian Timur Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber belajar yang tersedia dan pemanfaatannya, mengetahui tingkat prestasi belajar, dan melihat apakah korelasi antara sumber belajar dan prestasi belajar siswa SMA kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian timur.Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif yang merupakan gabungan dari penelitian survey dan korelasi. Tipe riset ini adalah survey-cross sectional. Penentuan sample dilakukan secara random. Sampel dalam penelitian ini adalah 9 SMA di Kabupaten Manggarai dan 6 SMA di Kabupaten Kediri bagian Timur. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan teknik kuesioner sebagai teknik pengumpulan data dan instrumen penelitiannya berupa angket dan soal pemahaman untuk mengumpulkan data tingkat pemahaman siswa. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis korelasional, yaitu teknik analisis data untuk mengetahui hubungan antar variabel.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Ketersediaan dan pemanfaatan sumber belajar di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri tergolong cukup. Prestasi belajar fisika tentang kinematika siswa di Kabupaten Manggarai tergolong sangat rendah sedangkan di Kabupaten Kediri Bagian Timur tergolong Cukup. Ada korelasi antara sumber belajar dan prestasi belajar di Kabupaten Manggarai, kabupaten Kediri bagian Timur dan pada dua kabupaten ini.

Kata Kunci: Sumber Belajar, Prestasi Belajar, Kinematika Fisika, Kelas XI SMA, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Kediri bagian Timur.


(8)

viii ABSTRACT

F alentinus Tolino. 2017. Correlation betweenPhysic Learning Resources and Physic Learning Achievement in the F ield of kinematics in High School Students Grade XI IPA in Manggarai Regency and East Kediri, of the Academic Year 2016/2017. Thesis, Department of Physical Education, Department of Mathematics and Natural Sciences, the F aculty of Education, University of Sanata Dharma, Yogyakarta.

This study was aiming to determine the availability of learning resources and their utilization, measure the level of student achievement, and see the correlation between learning resources and student achievement high school grade XI in Manggarai Regency and East Kediri. The results section includes quantitative descriptive research that is a combination of survey research and correlation. Type of this research is a cross-sectional survey. Determination samples are taken randomly. The sample in this study is 9 high schools in Manggarai regency and 6 high school in East Kediri. In this study, researchers will use a technique questionnaire as data collection techniques and instruments of research in the form of questionnaires and to collect data about the understanding of students' level of understanding.

The results showed that the availability and use of learning resources in Manggarai Regency and Kediri relatively enough. Kinematics physics learning achievement of students in Manggarai Regency is very low while in East Kediri, classified Enough. There is a correlation between learning resources and learning achievement in Manggarai regency, East Kediri regency and in these two districts.

Keywords: Learning Resources, Learning Achievement, Kinematics Physics, Class XI High School, Manggarai regency, East Kediri.


(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Korelasi antara Sumber Belajar Fisika dengan Prestasi Belajar Fisika dalam Bidang Kinematika pada Siswa SMA Kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai NTT dan Kabupaten Kediri bagian Timur Tahun Ajaran 2016/2017”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada program studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan, dukungan, dan saran dari berbagai pihak selama pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed.,Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Skripsi sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, mendukung, serta memberikan kritik dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S. selaku Kepala Program Studi Pendidikan Fisika yang selalu memberi semangat dan dukungan kepada penulis.

3. Ibu Dwi Nugraheni Rositawati, M.Si. selaku Wakil Kepala Program Studi Pendidikan Fisika yang selalu memberi semangat dan dukungan kepada penulis.

4. Seluruh dosen dan civitas akademika Universitas Sanata Dharma yang telah mendidik, mendampingi, dan mendukung penulis selama menempuh perkuliahan di Universitas Sanata Dharma.

5. Kedua orang tua yang sangat kucintai, Bapak Pius Todek dan Ibu Dafrosa Lainasin, serta saudara-saudaraku, Atmundiana Inmas dan Serafianus Sumonot, penyemangat hidup yang senantiasa mencurahkan kasih sayang, dukungan, semangat, dan doa kepada penulis.

6. Pemerintah Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian Timur yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah-sekolah yang dituju.

7. Kepala Sekolah, Karyawan, Guru, dan Siswa Kelas XI IPA yang telah membantu penulis selama penelitian hingga terselesaikannya skripsi ini. 8. Tim Skripsweet (Andrea Vicky, Catharina Ajeng, Fatannio Putra,

Maristellasan, dan Katarina Arum) yang telah bekerja sama selama menyelesaikan skripsi ini.


(10)

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING Error! Bookmark not defined. HALAMAN PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT...viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

BAB IPENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Idenifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 3

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

BAB IILANDASAN TEORI ... 6

A. Belajar ... 6

1. Pengertian Belajar ... 6

2. Prestasi Belajar ... 7

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 9

B. Sumber Belajar ... 11

1. Pengertian Sumber Belajar ... 11

2. Manfaat Sumber belajar ... 13

3. Ciri-Ciri Sumber Belajar ... 14


(12)

xii

C.Kinematika ... 16

D. Profil Daerah ... 17

E. Penelitian Yang Relevan ... 22

BAB IIIMETODE PENELITIAN ... 25

A. Jenis Penelitian ... 25

1. Populasi ... 26

2. Sampel ... 29

C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 34

a. Tempat ... 34

b. Waktu ... 34

D. Variabel Penelitian ... 35

E. Instrumen Penelitian... 35

1. Kuesioner tentang Sumber Belajar ... 35

2. Soal Tes tentang Prestasi Belajar ... 36

F. Metode Analisis Data ... 38

1. Analisis Kuesioner Sumber Belajar Siswa ... 38

2. Analisis Prestasi Belajar Siswa ... 40

3. Analisis Korelasi ... 41

G. Validitas ... 41

BAB IVPELAKSANAAN, DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 46

A. Deskripsi Penelitian ... 46

B. Data dan Analisis ... 49

1. Data ... 49

2. Analisis Data ... 50

C. Rangkuman ... 65

BAB VPENUTUP ... 67

A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69


(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Manggarai... .. 18

Tabel 2 Daftar SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Kediri bagian Timur... 20

Tabel 3.1.1 Populasi Penelitian SMA di Kabupaten Manggarai... 26

Tabel 3.1.2 Populasi Penelitian SMA di kota Kediri bagian Timur... 29

Tabel 3.1.3 SMA Negeri di Kabupaten Manggarai... 30

Tabel 3.1.4 SMA Swasta di Kabupaten Manggarai... . 31

Tabel 3.1.5 SMA Negeri di Kec. Puncu, Kec.Pare, dan Kec. Kepung... .. 32

Tabel 3.1.6 SMA Swasta di Kec. Puncu, Kec.Pare, dan Kec. Kepung...32

Tabel 3.2.1 Penyebaran kisi-kisi kuesioner ...35

Tabel 3.2.2 Penyebaran Butir Soal Prestasi ... 36

Tabel 3.3.1 Kategori Sumber Belajar ... 39

Tabel 3.3.2 Kategori Prestasi ...40

Tabel 3.4 Hasil uji validitas Empiris kuesioner Sumber Belajar ... 42

Tabel 3.5 Hasil uji validitas Empiris soal Prestasi Belajar ... 44

Tabel 4.1.1 Jadwal Pengambilan Data Penelitian di Kabupaten Manggarai ... 48

Tabel 4.1.2 Jadwal Pengambilan Data Penelitian di Kabupaten Kediri bagian Timur... 49

Tabel 4.3.1 Sumber Belajar Fisika Siswa SMA Kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai... 50

Tabel 4.3.2 Sumber Belajar Fisika Siswa SMA Kelas XI IPA di Kabupaten Kediri Bagian Timur... ... 51

Tabel 5.1 Ketersedian dan Pemanfaatan Buku ... 52

Tabel 5.2 Ketersediaan dan Pemanfaatan LKS ... 52

Tabel 5.3 Ketersediaan dan Pemanfaatan Artikel ... 53

Tabel 5.4 Ketersediaan dan Pemanfaatan Internet ... 54

Tabel 5.5 Ketersediaan dan Pemanfaatan Video... 54

Tabel 5.6 Ketersediaan dan Pemanfaatan Kelompok Belajar... 55


(14)

xiv

Tabel 5.8 Ketersediaan dan Pemanfaatan Bimbingan Belajar. ... 56 Tabel 5.9 Ketersediaan dan Pemanfaatan Labolatorium... 57 Tabel 6.1 Prestasi belajar siswa SMA Kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai ... 58 Tabel 6.2 Prestasi Belajar Siswa SMA Kelas XI IPA pada Pokok Bahasan

Kinematika di Kabupaten Kediri ... 58 Tabel 7.1 Prestasi belajar masing-masing Materi ... 59 Tabel 7.2 Kemampuan Siswa Setiap Tingkatan ... 61 Tabel 8.1 Korelasi antara sumber belajar dan prestasi belajar di Kabupaten

Manggarai ... 62 Tabel 8.2 Korelasi antara sumber belajar dan prestasi belajar di Kabupaten Kediri ... 63 Tabel 8.3 Korelasi antara Sumber Belajar dan Prestasi Belajar di Dua Kabupaten


(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1

Surat Izin Penelitian dari 15 Sekolah yang dijadikan sebagai Sampel Penelitian 72 Lampiran 2

Kuesioner Sumber Belajar ... 87 Lampiran 3

Soal Prestasi Belajar ... 91 Lampiran 4

Validasi kuesioner ... 95 Lampiran 5

Validasi soal Prestasi Belajar ... 108 Lampiran 6

Surat Izin melakukan penelitian ... 116 Lampiran 7

Data sumber belajar... 131 Lampiran 8

Data Prestasi Belajar ... 151 Lampiran 9

Contoh hasil kerja siswa... 180 Lampiran 10

Jawaban Prestasi Belajar ... 190 Lampiran 11


(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan belajar peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor, secara umum dapat dibedakan menjadi 2 faktoryaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam peserta didik, meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri peserta didik, meliputi sarana dan prasarana, kompetensi guru, kreativitas guru, sumber-sumber belajar, metode serta dukungan lingkungan dan keluarga (Susanto, 2013:12). Dari faktor-faktor tersebut, faktor dari dalam diri siswa merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan belajar, karena subjek utamanya adalah siswa itu sendiri.

Salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar adalah penggunaan dan pemanfaatan sumber belajar, hal ini meliputi sumber belajar tercetak, non cetak, narasumber dan tempat. Sumber belajar yang digunakan diharapkan dapat menfasilitasi kegiatan pembelajaran agar menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan adannya sumber belajar, kegiatan belajar mengajar akan lebih lancar. Dapat dikatakan bahwa sumber belajar itu segala sesuatu yang digunakan untuk menambah wawasan.


(17)

Salah satu mata pelajaran yang diberikan di SMA pada jurusan IPA khusunya adalah mata pelajaran Fisika. Fisika adalah ilmu mengenai alam, yang mempelajari unsur-unsur dasar pembentuk alam semesta, gaya-gaya yang bekerja didalamnya, dan akibat-akibatnya mencakup rentang yang luas dari partikel sub atom pembentuk semua materi sampai kelakuan alam semesta sebagai suatu kesatuan kosmos (wikipwedia.org). Mata pelajaran fisika ini diberikan agar siswa mengetahui gejala-gejala alam yang terjadi setiap hari maupun pada jangka waktu tertentu. Mata pelajaran fisika berangkat dari fakta dan gejala alam sehingga siswa diharapkan dapat memanfaatkan sumber belajar yang berkaitan dengan pelajaran fisika untuk menambah wawasan atau pengetahuan. Prestasi belajar merupakan tolak ukur keberhasilan belajar siswa dalam belajar fisika setelah melakukan proses belajar. Prestasi belajar siswa SMA untuk mata pelajaran fisika dapat dikatakan buruk dibanding mata pelajaran IPA lainnya.

Dalam penelitian Lailatul Badriyah (2010) terungkap bahwa ada korelasi antara sumber belajar dengan prestasi belajar siswa. Heni Rosdiana (2007) juga menyatakan ada korelasi antara sumber belajar dengan prestasi belajar dalam penelitiannya. Selain itu dalam penelitian yang dilakukan oleh Wayas Shirly Amris, Fitria Akhyar, dan Een Y. Haenilah (2016) juga menyatakan bahwa ada korelasi antara sumber belajar dengan prestasi belajar. Berdasarkan uraian di atas, untuk mengetahui masalah yang berkaitan dengan Sumber Belajar dan Prestasi Belajar, maka peneliti mengadakan penelitian dengan judul “Korelasi antara Sumber Belajar Fisika dengan Prestasi Belajar Fisika dalam Bidang Kinematika


(18)

pada Siswa SMA Kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai NTT dan Kabupaten Kediri bagian Timur Tahun Ajaran 2016/2017”.

B. Idenifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Belum diketahui sumber belajar yang dimiliki peserta didik. 2. Pemanfaatan sumber belajar belum maksimal.

3. Belum diketahui faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. 4. Prestasi belajar fisika siswa tergolong buruk.

5. Belum diketahui korelasi antara sumber belajar terhadap prestasi belajar siswa disekolah.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian yang berjudul “Korelasi antara Sumber Belajar Fisika dengan Prestasi Belajar Fisika dalam Bidang Kinematika pada Siswa SMA Kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai NTT dan Kabupaten Kediri bagian Timur Tahun Ajaran 2016/2017” ini peneliti membatasi pembahasan hanya pada : 1. Sumber belajar yang tersedia yaitu penggunaan sumber belajar cetak, non

cetak, narasumber dan tempat.

2. Prestasi belajar adalah nilai hasil kerja soal fisika siswa pada tes yang akan diberikan peneliti.

3. Korelasi antara sumber belajar dan prestasi belajar di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian timur.


(19)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, berikut peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana ketersediaan dan pemanfaatan sumber belajar siswa SMA kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian timur ?

2. Bagaimana prestasi belajar siswa SMA kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian timur?

3. Bagaimana korelasi antara sumber belajar dan prestasi belajar siswa SMA kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian timur? E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui sumber belajar fisika yang tersedia dan pemanfaatannya oleh siswa SMA kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian timur.

2. Mengetahui tingkat prestasi belajar siswa SMA kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian timur.

3. Mengetahui korelasi antara sumber belajar dan prestasi belajar siswa SMA kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian timur. F. Manfaat Penelitian


(20)

1. Bagi Guru

Sebagai bahan masukan pentingnya sumber belajar dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat menyadarkan siswa tentang penggunaan sumber belajar dapat membantu siswa dalam mencapai prestasi belajar yang baik. 3. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan pentingnya sumber belajar dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

4. Bagi Pemerintah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada pemerintah secara keseluruhan agar dapat menambah fasilitas-fasilitas atau sarana-prasarana yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar.


(21)

6 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku individu yang diperoleh melalui pengalaman; melalui proses stimulus respon; meluli pembiasaan; melalui peniruan; melalui pemahaman dan penghayatan; melalui aktivitas individu meraih sesuatu yang dikehendakinya (Prayitno, 2009:203).

Belajar adalah suatu upaya yang dimaksudkan untuk menguasai sejumlah pengetahuan (Suardi, 2015:36). Selain itu Suardi juga mengatakan bahwa salah satu ciri belajar pada diri seseorang adalah adalah terdapatnya perubahan tingkah laku pada dirinya.Adanya perubahan tingkah laku inimenjadikan seseorang pembelajar berubah dari suatu kondisi ke kondisi tertentu (Suardi, 2015:38 ).

Belajar terjadi dengan banyak cara. Kadang –kadang belajar disengaja, ketika siswa memperoleh informasi yang disampaikan guru dikelas, atau ketika kita sedang mencari sesuatu yang ada di ensiklopedi atau buku (Djiwandon, 1989:120).

Belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Definisi itu memiliki pengertian bahwa Belajar adalah sebuah kegiatan untuk untuk mencapai kepandaian atau ilmu pengetahuan.Pengetahuan itu dibentuk oleh peserta didik, sebab peserta didik yang melakukan interaksi terus menerus dengan


(22)

lingkungan. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan fungsi intelektualitas semakin berkembang (Aisyah, 2015:34).

Dari beberapa pengertian belajar diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses yang dijalani seseorang untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang mengalami perubahan tingkah laku. Jadi, seseorang akan dikatakan belajar fisika apabila pada diri orang ini melakukan suatu kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan tingkah laku yang berkaitan dengan fisika. Perubahan tingkah laku yang dimaksud itu seperti dari tidak tahu menjadi tahu konsep fisika dan mampu menggunakannya dalam materi lanjut atau dalam kehidupan sehari-hari.

2. Prestasi Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar (Rifa’i dan Anni, 2011:85). Sudjana (2010:22) menyatakan, hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Dalam buku Belajar dan Pembelajarandijelaskan bahwa untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar dapat dilakukan tes prestasi belajar (Suardi, 2015:197). Untuk mengetahui hasil belajar siswa, dapat dilihat dari prestasi belajarnya. Dalam buku Psikologi Belajar dijelaskan bahwa hasil belajar yang ideal merupakan perubahan segenap ranah psikologi sebagai akibat dari pengalaman dan proses belajar yang siswa alami (Syah, 2008:216).


(23)

Dari definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dapat diketahui salah satunya dengan melihat prestasi belajar siswa. Purwanto (2012:43) mengemukakan tingkat kemampuan atau tipe hasil belajar yang termasuk aspek kognitif menurut Bloomsebagai berikut:

1. Pengetahuan hafalan

2. Pemahaman atau komprehensi 3. Aplikasi atau penerapan 4. Analisis

5. Sintesis 6. Evaluasi

Dalam penelitian ini peneliti akan mengukur tingkat kemampuan siswa dari tingkat kemampuan 1 sampai 4 saja, karena jenis soal yang akan diberikan merupakan soal pilihan ganda. Berikut ini adalah penjelasan keempat tingkat kemampuan tersebut menurut Bloom (Sudjana, 2010:22) :

1. Pengetahuan hafalan

Istilah pengetahuan meliputi pengetahuan faktual disamping pengetahuan hafalan seperti rumus, batasan, definisi, istilah, pasal dalam undang-undang, nama-nama tokoh, nama-nama kota. Tipe hasil belajar pengetahuan termasuk kognitif tingkat rendah yang paling rendah. Namun, tipe hasil belajar ini menjadi prasyarat bagi tipe hasil belajar berikutnya. Hafal menjadi prasarat bagi pemahaman.


(24)

2. Pemahaman atau komprehensi

Tipe hasil belajar yang lebih tinggi daripada pengetahuan adalah pemahaman. Pemahaman dapat dibedakan ke dalam tiga kategori yaitu pemahaman terjemahan, pemahaman penafsiran, dan pemahaman ekstrapolasi.

3. Aplikasi atau penerapan

Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongkret atau situasi khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori, atau petunjuk teknis. Menerapkan abstraksi ke dalam situasi baru disebut aplikasi.

4. Analisis

Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hierarki atau susunannya. Analisis merupakan kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe sebelumnya.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Berdasarkan teori Gestalt hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua hal, siswa itu sendiri dan lingkungannya. Pertama, siswa; dalam arti kemampuan berpikir atau tingkah laku intelektual, motivasi, minat, dan kesiapan siswa, baik jasmani maupun rohani. Kedua, lingkungan; yaitu sarana dan prasarana, kompetensi guru, kreativitas guru, sumber-sumber belajar, metode serta dukungan keluarga dan lingkungan ( Susanto, 2013:12).


(25)

Wasliman (2007:158), menyatakan hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun faktor eksternal (dalam Susanto, 2013:12).

a) Faktor internal; faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat, perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

b) Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang morat-marit keadaan ekonominya, pertengkaran suami istri, perhatian orang tua yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik dari orangtua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik.

Dari teori-teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh dua hal, yaitu faktor internal yang merupakan siswa itu sendiri, dan faktor eksternal yang merupakan faktor diluar diri siswa. Yang termasuk dalam faktor internal adalah motivasi, kesehatan, dll. Sedangkan yang termasuk dalam faktor eksternal itu seperti sumber belajar, sarana prasarana, lingkungan, dll.


(26)

B. Sumber Belajar

1. Pengertian Sumber Belajar

- Sumber belajar adalah bahan termasuk juga alat permainan untuk memberikan informasi maupun berbagai keterampilan kepada murid maupun guru antara lain buku referensi, buku cerita, narasumber, benda atau hasil-hasil budaya (Sudono, 2000:7).

- Sumber belajar merupakan sesuatu yang berhubungan dengan usaha memperkaya pengalaman belajar siswa (Suyanto dan Asep, 2013:3). Dari pengertian tersebut, maka maksud dari sumber belajar meliputi segala sesuatu yang digunakan untuk memfasilitasi belajar sehingga pengalaman belajarnya akan bertambah. Sumber belajar dapat digunakan secara terpisah maupun bersama. Jadi, sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu dan memperlancar kegiatan belajar, yang dapat digunakan terpisah dengan sumber belajar lain maupun digunakan bersamaan dengan sumber belajar lainnya.

Macam – macam sumber belajar yang dikemukakan oleh Sudono (2000:11): 1) Tempat sumber Belajar Alamiah: tempat yang sebenarnyadimana anak

mendapatkan informasi langsung.

2) Perpustakaan : berisi berbagai informasi yang dapat membantu setiap orang yang menggunakannya untuk mengembangkan diri.

3) Narasumber: parah ahli dan tokoh dapat diandalkan karena biasanya mereka memberikan informasi berdasarkan penelitian dan pengalaman mereka.


(27)

4) Media cetak: termasuk dalamnya bahan cetak, buku, majalah, atau tabloid. 5) Alat Peraga: digunakan untuk menerangkan atau memperagakan suatu

matapelajaran dalam proses belajar mengajar.

Macam-macam sumber belajar menurut Siregar dan Avelin (2011:128).

1) Pesan (massage): informasi yang akan disampaikan dalam bentuk ide, fakta,makna, dan data.

2) Manusia (people): orang-orang yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah dan penyalur pesan.

3) Bahan Media software (materials): perangkat lunak yang bisanya berisi pesan.

4) Peralatan hardware (device): perangkat keras yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang terdapat dalam bahan.

5) Teknik (technique) : prosedur atau langkah-langkah tertentu dalam menggunakan bahan, peralatan, lingkungan, dan orang untuk menyampaikan pesan.

6) Latar (setting): lingkungan dimana pesan itu diterima oleh pemelajar

Berdasarkan klasifikasi diatas, dalam penelitian ini sumber belajar akan dikelompokan menjadi 4 bagian besar, yaitu sumber belajar cetak, sumber belajar non cetak, narasumber dan tempat. Sumber belajar cetak itu seperti penggunaan buku cetak, LKS untuk belajar, dll. Sumber belajar non cetak itu seperti penggunaan internet untuk belajar, seperti menonton video diinternet, mencari


(28)

materi pelajaran, dll. Narasumber sebagai sumber belajar itu seperti guru privat, teman kelas, dll. Dan tempat sebagai sumber itu seperti Labolatorium.

2. Manfaat Sumber belajar

Manfaat sumber belajar adalah untuk memfasilitasi kegiatan belajar agar menjadi lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, secara rinci manfaat dari sumber belajar adalah sebagai berikut (Siregar dan Eveiin, 2011:128) :

1) Dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret dan langsung, misalnya pergi berdarmawisata ke pabrik-pabrik, ke pelabuhan, dan lain-lain. 2) Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi, atau

dilihat secara langsung , misalnya model, denah, foto, film, dan lain-lain. 3) Dapat menambah dan memperluas cakrawala sains yang ada didalam kelas,

misalnya buku teks, foto, film, narasumber, dan lain-lain.

4) Dapat memberikan informasi yang akurat dan terbaru, misalnya buku teks, buku bacaan, majalah dan lain-lain.

5) Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan baik makro maupun dalam lingkup mikro, misalnya penggunaan modul untuk Universitas Terbuka dan belajar jarak jauh (makro), simulasi, pengaturan lingkungan yang menarik, penggunaan OHP, dan film (mikro).

6) Dapat memberikan motivasi positif, lebih-lebih bila diatur dan dirancang secara tepat.

7) Dapat merangsang untuk berpikir lebih kritis, merangsang untuk bersikap lebih positif dan merangsang untuk berkembang lebih jauh, misalnya dengan membaca buku teks, buku bacaan, melihat film, dan lain sebagainya yang dapat


(29)

merangsang pemakai untuk berpikir, menganalisa, dan berkembang lebih lanjut.

3. Ciri-Ciri Sumber Belajar

Adapun ciri-ciri sumber belajar yang diungkapkan Siregar dan Evelin (2011:128) adalah sebagai berikut :

1) Mempunyai daya atau kekuatan yang dapat memberikan sesuatu yang kita perlukan dalam proses pengajaran. Jadi, walaupun ada sesuatu daya, tetapi tidak memberikan sesuatu yang kita inginkan, sesuai dengan tujuan pengajaran, maka sesuatu daya tersebut tidak dapat disebut sumber belajar. Misalnya ada seorang ahli dalam bidang kesehatan tetapi saat itu kita membutuhkan seorang ahli dalam bidang elektronika, maka ahli dalam bidang kesehatan tersebut bukan sumber belajar, karena dia tidak dapat memberi daya yang kita perlukan.

2) Sumber belajar dapat merubah tingkah laku yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan. Apabila dengan sumber belajar membuat seseorang berbuat dan bersikap negatif, maka sumber belajar tersebut tidak dapat disebut sebagai sumber belajar.

3) Sumber belajar dapat dipergunakan secara sendiri-sendiri (terpisah), tetapi juga dapat dipergunakan secara kombinasi (gabungan).

4) Sumber belajar dibedakan menjadi dua, yaitu sumber belajar yang dirancang (by designed), dan sumber belajar yang tinggal dipakai (by utilization). Sumber belajar yang dirancang adalah sesuatu yang memang dari semula dirancang untuk keperluan belajar, sedangkan sumber belajar yang tinggal


(30)

pakai adalah sesuatu yang mulanya tidak dimaksudkan untuk kepentingan belajar, tetap kemudian dimanfaatkan untuk kepentingan belajar. Ciri utama sumber belajar yang tinggal pakai adalah tidak terorganisir dalam bentuk isi yang sistematis, tidak memiliki tujuan pembelajaran yang eksplisit, hanya dipergunakan menurut tujuan tertentu dan bersifat insidental, dan dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan pembelajaran yang relevan dengan sumber tersebut.

4. Pemilihan Sumber Belajar

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat memilih sumber belajar adalah sebagai berikut ( Siregar dan Evelin, 2011:130) :

1) Tujuan yang ingin dicapai

Masing-masing sumber belajar memiliki kelebihan dan kekurangan. Karenanya, terdapat sejumlah tujuan yang ingin dicapai dengan menggunakan sumber belajar. Apakah sumber belajar dipergunakan untuk menimbulkan motivasi, untuk keperluan pengajaran, untuk keperluan penelitian, atau untuk memecahkan masalah.

2) Ekonomis

Ekonomis apabila dapat dipergunakan oleh banyak orang, dalam kurun waktu yang relatif lama, serta pesan yang tekandung lebih dapat dipertanggungjawabkan kadar ilimiahnya, seperti penanyangan program kuliah jarak jauh melalui sumber belajar TV, dengan menampilkan seorang pakar yang representatif.


(31)

3) Praktis dan sederhana

Sumber belajar yang praktis dan sederhana, yang tidak memerlukan peralatan dan perawatan khusus tidak sulit dicari, tidak mahal harganya, dan tidak memerlukan tenaga terampil yang khusus, adalah sumber belajar yang harus mendapatkan prioritas utama dan pertama.

4) Mudah didapat

Sumber belajar yang baik adalah yang ada disekitar kita dan mudah didapat. Kita tidak perlu membeli produk dari luar negeri atau memproduksi sendiri. Bila disekitar kita telah tersedia dan tinggal menggunakan, maka hal yang paling penting adalah sesuaikan sumber belajar tersebut dengan tujuan yang ingin dicapainya.

5) Fleksibel atau luwes

Sumber belajar yang baik harus dapat dimanfaatkan dalam berbagai kondisi dan situasi. Semakin fleksibel, maka akan semakin mendapat prioritas untuk dipilih.

C. Kinematika

Kinematika adalah salah satu cabang fisika tentang gerak. Penggambaran gerakan tanpa memperdulikan penyebabnya disebut kinematika (Tipler, 1998:22). Materi kinematika yang akan diujikan dalam penelitian ini adalah materi yang telah dipelajari oleh siswa pada kelas X (semester ganjil dan genap) sampai kelas XI (semester ganjil). Materi-materi yang akan diujikan adalah tentang Gerak


(32)

Lurus Beraturan (GLB), Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB), Gerak Parabola, Gerak Melingkar Beraturan (GMB), dan Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB). Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu objek, dengan kecepatan yang tetap karena tidak ada percepatan. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak lurus suatu objek, dengan kecepatan yang berubah karena adanya percepatan. Gerak Parabola adalah gerak yang membentuk sudut tertentu terhadap bidang horizontal. Gerak Melingkar Beraturan (GMB) adalah gerak dengan lintasan berupa lingkaran mengelilingi suatu titik tetap dengan besar kecepatan sudut ω tetap. Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB) adalah gerak melingkar dengan percepatan sudut α tetap.

D. Profil Daerah

Penelitian ini dilaksanakan di dua daerah yang berbeda, yaitu Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian timur. Berikut peneliti akan menjelaskan profil dua daerah tersebut.

1. Kabupaten Manggarai

Kabupaten Manggarai yang beribukota di Ruteng memiliki luas 169.435 hektar yang terbagi dalam 132 Desa, 17 Kelurahan dan 9 Kecamatan.Kabupaten manggarai terdiri dari 9 kecamatan, yaitu: kecamatan Cibal, kecamatan Langke Rembong, kecamatan Lelak, kecamatan Reo, kecamatan Rahong Utara, Kecamatan Ruteng, kecamatan Satarmese Barat, kecamatan Satarmese, dan Kecamatan Wae Rii.


(33)

Kabupaten Manggarai memiliki lembaga pendidikan dari tingkat SD sampai SMA. Adapun sekolah SMA yang ada di Kabupaten Manggarai adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Daftar SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Manggarai

No Nama Sekolah Kecamatan Status 1 SMAN 1 Langke

Rembong

Langke Rembong

Negeri

2 SMAN 2 Langke Rembong

Langke Rembong

Negeri

3 SMAN 1 Cibal Cibal Negeri

4 MAN Reok Reo Negeri

5 SMAN 1 Satarmese Satarmese Negeri

6 MAN Langke Rembong Langke

Rembong

Negeri

7 SMA Negeri 1 Reok Reo Swasta

8 SMAK St. Don Bosco Langke

Rembong

Swasta

9 SMAK St. Thomas Aquinas

Langke Rembong

Swasta

10 SMA Widhya Bhakti Langke

Rembong

Swasta

11. SMA Karya Langke

Rembong

Swasta

12 SMA Trisakti Langke

Rembong

Swasta

13 SMA Bina Kusuma Ruteng

Langke Rembong

Swasta


(34)

No Nama Sekolah Kecamatan Status

Xaverius Rembong

15 SMA Bintang Timur Langke

Rembong

Swasta

16 SMA Setia Bakti Langke

Rembong

Swasta

17 SMA Primadona Langke

Rembong

Swasta

18 SMA St. Klaus Kuwu Ruteng Swasta

19 SMA Budi Dharma Ruteng Swasta

20 SMA St. Gregorius Reo Reo Swasta

21 SMA St. Maria Iteng Satarmese Swasta

22 SMAN 1 Ruteng Anam Ruteng Negeri

23 SMALB/B Karya Murni Ruteng

Langke Rembong

Swasta 24 SMAN 1 Rahong Utara Rahong Utara Negeri

25 SMAN 1 Lelak Lelak Negeri

26 SMAN 2 Satarmese Satarmese Negeri

27 SMAN 3 Satarmese Satarmese Negeri

28 SMAN2 Rahong Utara Rhoang Utara Negeri

29 SMAN 2 Cibal Cibal Negeri

2. Kabupaten Kediri bagian timur

Kabupaten Kediri bagian timur memiliki luas wilayah sebesar 1.386,05 km2atau 138,605 Ha yang terbagi menjadi 26 kecamatan, serta 343 desa dan 1 kelurahan. Sebelum tahun 2014 Kabupaten Kediri bagian timur terbagi menjadi


(35)

23 kecamatan dan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2014 dibentuk tiga kecamatan, yaitu :

- Kecamatan Kayen Kidul, pemekaran dari Kecamatan Pagu. - Kecamatan Badas, pemekaran dari Kecamatan Pare.

- Kecamatan Ngasem, pemekaran dari Kecamatan Gapengrejo.

Adapun batas-batas administratif wilayah Kabupaten Kediri bagian timur sebagai berikut:

- Sebelah Utara: Kabupaten Jombang dan Kabupaten Nganjuk - Sebelah Timur: Kabupaten Malang dan Kabupaten Jombang. - Sebelah Selatan: Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Blitar. - Sebelah Barat: Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Tulungagung.

Kabupaten Kediri bagian timur memiliki lembaga pendidikan sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA baik negeri maupun swasta. Adapun sekolah SMA yang ada di Kabupaten Kediri bagian timur adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Daftar SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Kediri bagian Timur No Nama Sekolah Status Kecamatan

1. SMAN 1 Grogol Negeri Kec. Grogol

2. SMAN 1 Gurah Negeri Kec. Gurah

3.

SMAN 1 Kandangan Negeri Kec. Kandangan

4. SMAN 1 Kandat Negeri Kec. Kandat

5. SMAN 1 Mojo Negeri Kec. Mojo


(36)

No Nama Sekolah Status Kecamatan Ngadiluwih

7. SMAN 1 Papar Negeri Kec. Papar

8. SMAN 1 Pare Negeri Kec. Pare

9. SMAN 1 Plemahan Negeri Kec. Plemahan 10

SMAN 1 Plosoklaten Negeri Kec.

Plosoklaten

11 SMAN 1 Puncu Negeri Kec. Puncu

12 SMAN 1 Purwoasri Negeri Kec. Purwoasri

13 SMAN 1 Wates Negeri Kec. Wates

14 SMAN 2 Pare Negeri Kec. Pare

15 SMAS Dharma Wanita Pare

Swasta

Kec. Pare 16 SMAS Gaja Mada

Puncu

Swasta

Kec. Puncu 17 SMAS Islam Al

Wahid Kepung

Swasta

Kec. Kepung 18 SMAS Islam Gurah Swasta Kec. Gurah 19 SMAS Kadiri Kras Swasta Kec. Kras

20 SMAS Kalijogo Swasta Kec. Wates

21 SMAS Mardi Tresno Pare

Swasta

Kec. Pare 22 SMAS Mardi Utomo Swasta Kec. Tarokan

23 SMAS

Muhammadiyah 1 Pare

Swasta

Kec. Pare 24 SMAS PSM Plemahan Swasta Kec. Plemahan 25 SMAS Queen AL

Falal

Swasta


(37)

E. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang akan saya lakukan adalah penelitian dengan Judul “Korelasi antara Sumber Belajar dengan Prestasi Belajar Fisika tentang Kinematika Siswa kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian timur Tahun Ajaran 2016/2017”. Penelitian ini disusun dengan mempertimbangkan penelitian-penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan. Dilihat dari penelitian-penelitian-penelitan sebelumnya, dapat diketahui bahwa ada korelasi antara sumber belajar dan prestasi belajar.

Penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Heni Rosdiana (2007), “Pengaruh Pemanfaatan Sumber Belajar Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas XI semester II SMA Negeri 2 Wonogiri”. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial SMA Negeri 2 Wonogiri tahun 2005/2006. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI ilmu pengetahuan sosial semester II SMA Negeri 2 Wonogiri sejumlah 127 siswa. Pengambilan sampel sejumlah 100 siswa dilakukan dengan teknik random sampling. Ada 2 (dua) macam variabel yang diuji dalam penelitian ini, yaitu : (1) variabel pemanfaatan sumber belajar (X) dan (2) hasil belajar akuntansi siswa sebagai variabel (Y). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah : metode dokumentasi dan metode angket. Data dikumpulkan dianalisis dengan teknik deskriptif persentase dan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Heni Rosdiana menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara pemanfaatan sumber belajar dengan prestasi belajar akutansi.


(38)

Penelitian yang hampir sama juga dilakukan oleh Juniya Ip Any (2011),

“Pemanfaatan sumber-sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran di SMP Negeri

2 Lebaksiu Kabupaten Tegal” . Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan, bagaimana upaya guru memaksimalkan, serta bagaiamana keefektifan sumber-sumber belajar dalam pembelajaran. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Data penelitian ini akan diuji dengan teknik analisis deskriptif menggunakan metode kuantitatif. Untuk mengetahui seberapa besar pemanfaatan jenis sumber belajar yang dipakai dalam proses pembelajaran, upaya guru memaksimalkan sumber belajar dalam proses pembelajaran serta keefektifan pemanfaatan sumber belajar dalam proses pembelajaran di SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal Sampel dalam penelitian adalah 70 orang siswa dan 13 orang guru. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Keefektifan pemanfaatan sumber belajar di SMP N 2 Lebaksiu Kabupaten Tegal dengan kategori kurang baik.

Adapun penelitian yang juga dilakukan oleh Lailatul Badriyah (2010), “Pengaruh Sumber Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa pada matapelajaran ekonomi di SMP Bakti Mulya 400 Pondok Pinang Jakarta Selatan”. Sampel dalam penelitian ini yang diambil ditetapkan 29% dari populasi sebanyak 138, sehingga sampelnya adalah 40 orang siswa. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kuantitaitf dengan pengujian hipotesis menggunakan analisis statistik. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa sumber belajar mempengaruhi prestasi belajar siswa.


(39)

Penelitian oleh Wayas Shirly Amris, Fitria Akhyar ,dan Een Y. Haenilah (2016), “Pengaruh Penggunaan Sumber Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPS”. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 siswa di SD Negeri 1 Bulurejo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2014/2015. Hasil dalam penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh penggunaan sumber belajar terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Bulurejo Kabupaten Pringsewu. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini dilakukan di dua daerah yang berbeda yaitu, di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian timur. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan teknik kuesioner sebagai teknik pengumpulan data dan instrumen penelitiannya berupa angket dan soal pemahaman untuk mengumpulkan data tingkat pemahaman siswa. Dan penelitian ini juga akan dilakukan pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas.


(40)

25 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif yang merupakan gabungan dari penelitian survei dan korelatif. Desain penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif yang merupakan desain penelitian dengan menggunakan skor atau angka, lalu menggunakan analisis yang hasilnya dapat digeneralisasikan dan digunakan untuk menerangkan atau mendeskripsikan keadaan subjek yang diteliti (Suparno, 2010:73). Salah satu tujuan penelitian survei adalah untuk mengerti karakteristik populasi tentang suatu hal (Suparno, 2010:150). Penelitian survei yang digunakan adalah survey cross sectional. Tipe survey cross sectional dilakukan dengan mengumpulkan informasi dari suatu sampel yang telah diambil dari populasi, yang telah ditentukan sebelumnya, dan informasi dikumpulkan pada satu waktu tertentu (Suparno, 2010:150). Penelitian korelasi digunakan untuk meneliti hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada usaha untuk mempengaruhi (Suparno, 2010:146). Dalam penelitian ini, terdapat dua varibel yang akan dikorelasikan, yaitu sumber belajar dan prestasi belajar.

Penelitian ini ditujukan untuk melihat karakteristik siswa SMA kelas XI jurusan IPA, khususnya sumber belajar siswa dan prestasi belajar fisika tentang kinematika. Selain itu, penelitian juga ditujukan untuk mengetahui korelasi antara sumber belajar dan prestasi belajar fisika pada siswa SMA kelas XI jurusan IPA yang ada di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian Timur.


(41)

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah kumpulan seluruh unit-unit pengamatan yang menajadi objek penelitian survei (Asra, 2015:16). Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI jurusan IPA di SMA Negeri dan Swasta yang ada di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian timur. Penelitian ini dilakukan pada dua daerah ini karena peneiliti ingin melihat keberagaman sumber belajar pada dua daerah ini, baik di Kabupaten Manggarai maupaun di Kabupaten Kediri Bagian Timur. Selain itu, peneliti memilih di kabupaten Kediri bagian Timur karena Partner dalam menyelesaikan penelitian ini berasal dari Kabupaten Kediri bagian timur dan peneliti sendiri berasal dari Kabupaten Manggarai, sehingga peneliti memilih kedua Kabupaten ini.

Berikut adalah tabel nama-nama SMA swasta dan negeri di KabupatenManggarai dan Kabupaten Kediri bagian timur :

Tabel 3.1.1 Populasi Penelitian SMA di Kabupaten Manggarai

No Nama

Sekolah Kecamatan Status

Nilai Rata-rata

UN Rata-rata 2014/

2015

2015/ 2016

1

SMAN 1 Langke Rembong


(42)

No Nama

Sekolah Kecamatan Status

Nilai Rata-rata

UN Rata-rata 2014/ 2015 2015/ 2016 2 SMAN 2 Langke Rembong

L.Rembong Negeri 229,23 215,46 222,35

3 SMAN 1

Cibal

Cibal Negeri 359,50 322,74 341,12

4 SMAN 1

Satarmese

Satarmese Negeri 277,81 352,14 314,97

5

SMA Negeri 1 Reok

Reo Negeri 223,26 232,74 228

6

SMAK St. Don Bosco

L.Rembong Swasta 172,25 156 164,13

7

SMAK St. Thomas Aquinas

L.Rembong Swasta 224,06 148,6 186,33

8

SMA Widhya Bhakti

L.Rembong Swasta 236,48 147,65 192,07

9 SMA

Karya

L. Rembong Swasta 224,02 164,2 194,41

10

SMA Bina Kusuma Ruteng

L.Rembong Swasta 347,62 133,35 240,49

11

SMAK St. Fransiskus Xaverius

L. Rembong Swasta 321,60 254,5 288,05

12

SMA Bintang Timur


(43)

No Nama

Sekolah Kecamatan Status

Nilai Rata-rata

UN Rata-rata 2014/

2015

2015/ 2016

13 SMA

Setia Bakti

L. Rembong Swasta 246,97 204,25 225,61

14

SMA St. Klaus Kuwu

Ruteng Swasta 391,23 246,07 5

318,65

15 SMA Budi Dharma

Ruteng Swasta 345,42 338,38 341,9

16

SMA St. Gregorius Reo

Reo Swasta 302,89 196,97 249,93

17

SMA St. Maria Iteng

Satarmese Swasta 270,12 255,5 262,81

18

SMAN 1 Ruteng Anam

Ruteng Negeri 354,63 306,93 330,78

19 SMAN 1 Rahong Utara Rahong Utara

Negeri 299,51 319,41 309,46

20 SMAN 1

Lelak

Lelak Negeri 405,74 358,18 381,96

21 SMAN 2

Satarmese

Satarmese Negeri 371,69 221,21 296,45

22 SMAN2 Rahong Utara Rhoang Utara

Negeri 356,79 393,35 375,07

23 SMAN 2

Cibal

Cibal Negeri 370,32 244,37 5


(44)

Tabel 3.1.2 Populasi Penelitian SMA di kota Kediri bagian Timur

Kecamatan Puncu, Kecamatan Kepung, dan Kecamatan Pare No Nama Sekolah Kecamatan Status Nilai UN

rata-rata 2014/2015

Nilai UN rata-rata 2015/2016

1 SMA N 1

Puncu

Puncu Negeri 352,50 315,32 2 SMA N 1 Pare Pare Negeri 371,95 319,31 3 SMA N 2 Pare Pare Negeri 430,25 412,47

4 SMA

Dharmawanita Pare

Pare Swasta 270,21 235,24

5 SMA

Muhammadiyah 1 Pare

Pare Swasta 284,91 262,95

6 SMA Islam Al- Wahid Kepung

Kepung Swasta 223,59 248,02

2. Sampel

Sampel penelitian adalah satu atau lebih unit pengamatan dari seluruh unit pengamatan yang ada di dalam populasi yang diambil dengan suatu pendekatan (Asra, 2015:5). Pengambilan sampel dilakukan secara bertahap atau disebut multistage sampling, yaitu pengambilan sampel secara lebih dari satu tahap (Asra, 2015:18). Sampel diambil dengan mengelompokkan sekolah negeri dan swasta masing-masing ke dalam 3 kelompok, yaitu kelompok rendah, sedang, dan tinggi. Pengelompokan ini didasarkan pada rata-rata hasil UN (NEM) pada tahun 2015 dan 2016 setiap sekolah. Untuk masing-masing kelompok akan diambil sekolah dengan jumlah yang proporsional. Teknik pengambilan sampel secara proporsional dari kelompok-kelompok sekolah ini merupakan pengambilan


(45)

sampel dengan stratified proportional to size sampling (stratified pps) atau dapat disebut sebagai stratified multi-stage sampling (Asra, 2015:146). Pengambilan sampel (sekolah) secara proporsional untuk masing-masing kelompok sekolah dapat dilakukan dengan persamaan berikut :

... (1) dimana nh adalah jumlah sekolah yang diambil dari setiap kelompok, Nh adalah

banyaknya jumlah sekolah pada setiap kelompok, N adalah jumlah seluruh sekolah yang menjadi populasi, dan n adalah jumlah sampel keseluruhan yang ingin diambil (Asra, 2015:149). Penentuan jumlah siswa yang diambil sebagai sampel juga dilakukan dengan cara yang sama mengikuti persamaan (1) dimana nh adalah jumlah siswa yang diambil dari setiap sekolah, Nh adalah jumlah siswa

keseluruhan pada setiap sekolah, N adalah jumlah seluruh siswa dari seluruh sekolah yang diambil sebagai sampel, dan n adalah jumlah sampel keseluruhan/ siswa keseluruhan yang ingin diambil. Berikut Pembagian Kategori kelompok sekolah berdasarkan nilai jumlah UN rata-rata ditampilkan seperti pada tabel 3.1.3; 3.1.4; 3.1.5; dan 3.1.6.

Tabel 3.1.3 SMA Negeri di Kabupaten Manggarai Kelompok Rata-rata

nilai UN

Nama Sekolah Kecamatan Rendah

164,13-236,74

SMAN 2 Langke Rembong

Langke Rembong


(46)

Kelompok Rata-rata nilai UN

Nama Sekolah Kecamatan Sedang 236,75

-309,36

SMAN 1 Lelak Lelak

SMAN 2 Satarmese Satarmese

SMAN 2 Cibal Cibal

Tinggi 309,37- 381,98

SMAN 1 Langke Rembong

Langke rembong

SMAN 1 Cibal Cibal

SMAN 1 Satarmese Satar mese SMAN 2 Rahong Utara Rahong Utara

SMAN 1 Ruteng Anam Ruteng SMAN 1 Rahong utara Rahong Utara

Tabel 3.1.4 SMA Swasta di Kabupaten Manggarai Kelompok Rata-rata

Nilai UN

Nama Sekolah Kecamatan Rendah 164,13

-236,74

SMAK St. Don Bosco L. Rembong SMA St. Thomas

Aquinas Ruteng

L. Rembong SMA Widhya Bhakti L. Rembong

SMA Karya L. Rembong

SMAK Setia Bakti L. Rembong Sedang 236,75 –

309,36

SMA Bina Kusuma L. Rembong SMAK St. Fransiskus

Xaverius Ruteng

L. Rembong SMAK St. Gregorius Reo


(47)

Kelompok Rata-rata Nilai UN

Nama Sekolah Kecamatan Reo

SMA Santa Maria Iteng Satarmese Tinggi 309,37-

381,98

SMA Bintang Timur Langke rembong SMAK St. Klaus Kuwu Ruteng SMA Budi Darma Rahong Utara

Tabel 3.1.5 SMA Negeri di Kec. Puncu, Kec.Pare, dan Kec.Kepung

Kelompok Nama Sekolah Kecamatan

Nilai UN rata-rata 2014/2015 Nilai UN rata-rata 2015/2016

Rendah SMA N 1 Puncu Puncu 352,50 315,32

Sedang SMA N 1 Pare Pare 371,95 319,31

Tinggi SMA N 2 Pare Pare 430,25 412,47

Tabel 3.1.6 SMA Swasta di Kec. Puncu, Kec.Pare, dan Kec.Kepung

Kelompok Sekolah Kecamatan

Nilai UN rata-rata 2014/2015 Nilai UN rata-rata 2015/2016 Rendah SMA Islam

Al-Wahid Kepung 223,59

248,02

Sedang Dharmawanita Pare 270,21 235,24


(48)

Berikut nama sekolah-sekolah yang dijadikan sebagai lokasi pengambilan sampel dalam penelitian ini : SMAN 2 Langke Rembong, SMAN 2 Cibal, SMAN 1 Langke Rembong, SMAN 1 Satarmese, SMA Karya, SMA Setia Bakti, SMAK St. Fransiskus Xaverius Ruteng, SMAK St. Gregorius Reo, dan SMA Bintang Timur, SMAN 1 Puncu, SMAN 1 Pare, SMAN 2 Pare, SMA Islam Al-Wahid, Dharmawanita, Muhammadiyah. Surat izin penelitian dar sekolah akan di lampirkan pada lampiran 1.

Sampel ini terdiri atas 9 sekolah di Kabupaten Manggarai dan 6 sekolah di Kabupaten Kediri bagian timur bagian Timur. Sampel yang seharusnya dari Kabupaten Manggarai adalah 10 sekolah, tetapi karena waktu yang terbatas dan tempat yang susah dijangkau maka hanya diambil 9 sekolah sebagai sampel. Sembilan sekolah ini bisa mewakili Kabupaten Manggarai karena sudah memenuhi syarat sampel yang peneliti gunakan.

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA di 15 SMA di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian timur bagian Timur. Dalam pemillihan sampel ini ada tiga hal yang diperhatikan, yaitu keterwakilan sekolah Negeri dan Swasta, keterwakilan sekolah setiap kecamatan dan juga keterwakilan sekolah dengan tingkat nilai UN rendah, sedang, maupun tinggi.


(49)

C. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat

1. SMAN 1 Langke Rembong 2. SMAN 2 Langke Rembong 3. SMAN 2 Cibal

4. SMAN 1 Satarmese 5. SMA Karya

6. SMA Setia Bakti

7. SMAK St. Fransiskus Xaverius Ruteng 8. SMAK St. Gregorius Reo

9. SMA Bintang Timur 10.SMAN 1 Puncu 11.SMAN 1 Pare 12.SMAN 2 Pare

13.SMA Islam Al-Wahid 14.Dharmawanita 15.Muhammadiyah b. Waktu

Penelitian dilakukan pada tanggal 27 Februari 2017 sampai dengantanggal 16 Maret 2017.


(50)

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah sumber belajar siswa dan prestasi belajar siswa dalam bidang fisika khususnya kinematika. Sumber Belajar sebagai variabel bebas dan prestasi belajar sebagai variabel terikat.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tentang sumber belajar dan soal tes tentang prestasi belajar siswa dalam bidang fisika. Berikut adalah rincian penyusunan instrumen penelitian :

1. Kuesioner tentang Sumber Belajar

Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, artinya responden hanya tinggal memberi tanda centang pada salah satu alternatif jawaban yang disedikan. Setiap pilihan akan diberikan poin 1, 2, 3, dan 4. Pemberian skor/poin akan disesuaikan dengan jenis pertanyaan. Berikut ini adalah tabel penyebaran butir soal dan kisi-kisi kuesioner tentang sumber belajar : (kuesioner terlampir pada lampiran 2)

Tabel 3.2.1 Penyebaran kisi-kisi kuesioner No Sumber

Belajar

Indikator Nomor Soal

Ketersediaan Pemanfaatan

1 Cetak Buku 1,3,9 2,4,5,6,7,8,10

LKS 11 12,13,14

Artikel 15 16,17,18


(51)

No Sumber Belajar

Indikator Nomor Soal

Ketersediaan Pemanfaatan

Video 23 24,25

3 Narasumber kelompok belajar

27, 29 26, 28, 30

Guru Privat 31 33,34,39

Bimbingan Belajar

32 40

4 Tempat Labolatorium 35 36,37,38

2. Soal Tes tentang Prestasi Belajar

Soal tes merupakan soal pilihan ganda dan uraian. Soal berbentuk pilihan ganda berisi tentang soal-soal fisika tentang kinematika. Sedangkan soal berbentuk uraian berisi tentang soal-soal untuk melihat kemampuan dasar siswa. Soal-soal tentang kinematika disusun berdasarkan materi kinematika pada bidang Fisika yang telah dipelajari siswa dari kelas X (semester gasal-genap) sampai kelas XI (semester gasal). Berikut ini adalah tabel penyebaran butir soal berdasarkan materi-materi kinematika dan kemampuan dasar siswa. (soal tes terlampir 3)

Tabel 3.2.2 Penyebaran Butir Soal Prestasi

No Materi Tingkat

Kemampuan Indikator

Nomor Soal

1 GLB Menghafal

Siswa dapat

menyebutkan besaran-besaran pada GLB


(52)

No Materi Tingkat

Kemampuan Indikator

Nomor Soal Memahami Siswa dapat

menjelaskan GLB

2

Mengaplikasi

Siswa dapat menyelesaikan

persoalan tentang GLB

3

Menganalisis

Siswa dapat

menganalisis peristiwa yang terjadi dari grafik v terhadap t

16

2 GLBB

Menghafal

Siswa dapat

menyebutkan satuan dari besaran pada GLBB 4 Memahami Siswa dapat menjelaskan peristiwa GLBB 5 Mengaplikasi Siswa dapat menyelesaikan persoalan tentang GLBB 6 Menganalisis Siswa dapat menganalisis persoalan dari grafik v terhadap t

17

3 Gerak

Parabola

Menghafal

Siswa dapat

menyebutkan rumus yang digunakan pada gerak parabola

7

Memahami

Siswa dapat

menjelaskan peristiwa yang terjadi pada gerak parabola 8 Mengaplikasi Siswa dapat menyelesaikan persoalan tentang gerak parabola 9

Menganalisis Siswa dapat

menganalisis


(53)

No Materi Tingkat

Kemampuan Indikator

Nomor Soal faktor yang

mempengaruhi gerak parabola

4 GMB

Hafalan

Siswa dapat menyebutkan

pengertian dari suatu besaran pada GMB

10

Pemahaman

Siswa dapat

menjelaskan contoh peristiwa pada GMB

11

Aplikasi

Siswa dapat menyelesaikan persoalan pada GMB

12

Analisis

Siswa dapat

menganalisis persoalan GMB dari Gambar

19

5 GMBB

Menghafal

Siswa dapat

menyebutkan besaran-besaran yang ada pada GMBB

13

Memahami

Siswa dapat

menjelaskan peristiwa yang terjadi pada GMBB

14

Mengaplikasi

Siswa dapat menyelesaikan

persoalan pada GMBB

15 Menganalisis Siswa dapat menganalisis persoalan pada GMBB 20

F. Metode Analisis Data

1. Analisis Kuesioner Sumber Belajar Siswa


(54)

1) Skoring Hasil Kuesioner

Pernyataan siswa diberi skor 4 (empat) untuk jawaban SS, skor 3 (tiga) untuk jawaban S, skor 2 (dua) untuk jawaban TS, skor 1 (satu) untuk jawaban STS. 2) Tingkatan sumber belajar

Untuk mengetahui tingkat sumber belajar siswa SMA di Kabupaten Manggarai dan Kediri bagian timur bagian timur terhadap fisika maka hasil penskoran diklasifikasikan. Total pernyataan untuk kuesioner sumber belajar siswa terhadap fisika adalah 40 maka :

a. Skor untuk siswa

Skor minimal = 1 x 40 = 40 Skor maksimal = 4 x 40 = 160 Range = 160 - 40 =120 b. Pembagian interval

Tabel 3.3.1. Kategori Sumber Belajar

Skor Siswa Interval Skor (%) Kategori sumber belajar

136 – 160 Sangat baik

112 – 135 70-84 Baik

88 – 111 55-69 Cukup

64 – 87 40-54 Kurang


(55)

2. Analisis Prestasi Belajar Siswa

Untuk menilai prestasi belajar siswa dalam bidang kinematika, maka dianalisis dengan langkah-langkah :

a. Skoring Hasil Belajar

Jawaban siswa benar diberi skor 1 (satu), dan jawaban salah diberi skor 0 (nol). b. Klasifikasi Hasil Belajar siswa materi Kinematika

Untuk mengetahui hasil belajar siswa SMA di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten kediri bagian timur maka hasil penskoran diklasifikasikan. Karena jumlah soal pilihan ganda materi mekanika ada 20 soal maka :

Skor minimal = 0 x 20 = 0 Skor maksimal = 1 x 20 = 20 Range = 20-0 =20 c. Pembagian interval

Tabel 3.3.2 kategori Prestasi

Skor Siswa Interval Skor (%) Kategori Prestasi Belajar

17-20 85,1 – 100 Sangat Tinggi

13-16 65,1 – 85 Tinggi

9-12 50,1 – 65 Cukup

5-8 40,1 – 50 Rendah


(56)

3. Analisis Korelasi

Analisis Korelasi menggunakan Program SPSS. Uji korelasi yang digunakan adalah korelasi pearson two-tailed test.

G. Validitas

Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai (Sudjana, 2010 : 12). Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi dan validitas empiris. Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi yang seharusnya. Artinya, tes tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur (Sudjana, 2010 :13). Validasi isi instrumen dilakukan oleh dosen yang berkompeten di bidangnya. Validator instrumen dalam penelitian ini adalah Bapak Drs. Domi Severinus, M.Si.

Setelah melakukan validasi isi, kuesioner diberikan pada 15 siswa untuk dicoba. Uji coba kuesioner ini merupakan salah satu proses validasi juga, yaitu validasi Empiris. Berikut ini akan ditampilkan tabel hasil uji validasi empiris, tabel 3.4 dan 3.5.

Tabel 3.4 Hasil uji validitas Empiris kuesioner Sumber Belajar Nomor

soal α Hitung α Acuan Keterangan

1 0,053 0,05 Tidak valid


(57)

Nomor

soal α Hitung α Acuan Keterangan

3 0,110 0,05 Tidak valid

4 0,136 0,05 Tidak valid

5 0,005 0,05 Valid

6 0,139 0,05 Tidak valid

7 0,424 0,05 Tidak valid

8 0,001 0,05 Valid

9 0,146 0,05 Tidak valid

10 0,798 0,05 Tidak valid

11 0,146 0,05 Tidak valid

12 0,007 0,05 Valid

13 0,049 0,05 Valid

14 0,092 0,05 Tidak valid

15 0,009 0,05 Valid

16 0,004 0,05 Valid

17 0,113 0,05 Tidak valid

18 0,213 0,05 Tidak valid

19 0,148 0,05 Tidak valid

20 0,091 0,05 Tidak valid

21 0,887 0,05 Tidak valid

22 0,733 0,05 Tidak valid

23 0,172 0,05 Tidak valid


(58)

Nomor

soal α Hitung α Acuan Keterangan

25 0,911 0,05 Tidak valid

26 0,995 0,05 Tidak valid

27 0,945 0,05 Tidak valid

28 0,510 0,05 Tidak valid

29 0,033 0,05 Valid

30 0,736 0,05 Tidak valid

31 0,664 0,05 Tidak valid

32 0,309 0,05 Tidak valid

33 0,910 0,05 Tidak valid

34 0,163 0,05 Tidak valid

35 0,910 0,05 Tidak valid

Dari 35 kuesioner yang telah coba, hanya 7 kuesioner yang valid dan 28 kuesioner lagi tidak valid. Kemudian kuesioner yang tidak valid ganti, sedangkan yang valid tidak diganti. Jumlah kuesioner yang dipakai dalam penelitian adalah 40 nomor.

Tabel 3.5. Hasil uji validitas Empiris soal Prestasi Belajar Nomor soal α Hitung α Acuan Keterangan


(59)

Pada soal nomor 7 tidak ada siswa yang menjawab dengan benar, pada soal nomor 15 tidak ada pilihan jawaban yang benar, pada soal nomor 16 dan 17 semua siswa menjawab dengan benar. Setelah mengetahui ada soal yang tidak

2 0,003 0,05 Valid

3 0,036 0,05 Valid

4 0,001 0,05 Valid

5 0,482 0,05 Tidak Valid

6 0,002 0,05 Valid

7 - 0,05 -

8 0,077 0,05 Tidak Valid

9 0,041 0,05 Valid

10 0,465 0,05 Tidak valid

11 0,788 0,05 Tidak valid

12 0,181 0,05 Tidak Valid

13 0,043 0,05 Valid

14 0,382 0,05 Tidak valid

15 - 0,05 -

16 - 0,05 -

17 - 0,05 -

18 0,001 0,05 Valid

19 0,022 0,05 Valid


(60)

valid, peneliti menggantikan soal yang tidak valid itu dengan bantuan dosen pembimbing. Validasi kuesioner dan soal dapat dilihat pada lampiran 4 dan 5.


(61)

46 BAB IV

PELAKSANAAN, DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di dua Kabupaten yang berbeda, yaitu Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian Timur. Penelitian ini hanya untuk siswa SMA kelas XI IPA. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti kerja sama dengan Catharina Ajeng Pratiwi. Sampel yang penelitian gunakan adalah sama, dengan judul penelitian yang berbeda. Semua data diperoleh dengan penyebaran kuesioner tentang sumber belajar dan soal fisika tentang kinematika kepada siswa kelas XI IPA SMA di sembilan sekolah yang ada di Kabupaten Manggarai dan di enam sekolah yang ada di Kabupaten Kediri bagian Timur. Rincian teknik sampling yang digunakan seperti yang dijelaskan pada bab III. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret, semester genap tahun ajaran 2016/2017. Jumlah responden secara keseluruhan adalah 766 siswa, yang terdiri dari 360 responden Kabupaten Manggarai dan 406 responden dari Kabupaten Kediri bagian Timur.

Ada 2 tahap yang dilakukan peneliti selama pelaksanaan penelitian, yaitu tahap perijinan dan tahap pengambilan data. Berikut ini adalah rincian deskripsi tahap penelitian:


(62)

1. Tahap Perijinan

Setiap daerah memiliki kebijakan masing-masing dalam hal perizinan. Surat izin melakukan penelitian terlampir pada lampiran 6.Langkah-langkah perijinan yang dilakukan di masing-masing daerah adalah sebagai berikut:

a. Di Kabupaten Manggarai

- Mengurus surat izin melakukan penelitian dari sekretariat JPMIPA USD. - Mengurus perizinan ke Yayasan Sekolah yang ingin dituju.

- Mengurus perijinan ke setiap sekolah dengan menyertakan proposal penelitian dan surat izin melakukan penelitian dari JPMIPA USD.

- Mengatur jadwal pengambilan data dengan pihak sekolah yang berwenang. Dari 10 sekolah yang akan dijadikan sampel penelitian, hanya 9 sekolah yang memberi izin untuk melakukan penelitian. Alasan penolakan ini adalah waktu pelaksanaan penelitian yang bertepatan dengan jadwal ujian yang di sekolah. Oleh karena itu sampel yang diambil dari Kabupaten Manggarai adalah 9 sekolah. b. Di Kabupaten Kediri Bagian Timur

- Mengurus surat izin melakukan penelitian dari sekretariat JPMIPA USD - Mengurus perijinan ke setiap sekolah dengan menyertakan proposal

penelitian dan surat izin melakukan penelitian dari JPMIPA USD.

- Mengatur jadwal pengambilan data dengan pihak sekolah yang berwenang. Dalam mengurus perizinan, semua sekolah yang akan dijadikan sampel penelitian memberikan izin.


(63)

1. Tahap pengambilan data

Pengambilan data dilakukan pada tanggal 27 Februari 2017 sampai dengan 16 Maret 2017. Berikut ini adalah rincian tanggal pelaksanaan pengambilan data di setiap sekolah di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian Timur.

Tabel 4.1.1. Jadwal Pengambilan Data Penelitian di Kabupaten Manggarai

No Nama Sekolah Kelas Jam Pelj. ke

Jumlah Anak

Tanggal Penelitian

1 SMA Negeri 1 Langke Rembong

XI IPA 4 3 s.d. 4 77

10 Maret 2017 XI IPA 5 5 s.d. 6 10 Maret 2017 2 SMA Negeri 2 Langke

Rembong XI IPA 2 5 s.d. 6 28

11 Maret 2017 3 SMA Negeri 2 Cibal XI IPA 4 s.d. 5 10 15 Maret 2017 4 SMA Negeri 1 Satarmese XI IPA 2 s.d. 3 22 14 Maret 2017 5 SMA Bintang Timur XI IPA 1 s.d. 2 12 7 Maret 2017 6 SMA Setia Bakti XI IPA 4 s.d. 5 61 8 Maret 2017 7 SMA St. Fransiskus

Saverius Ruteng

XI IPA 3 s.d. 4 60

9 Maret 2017 XI IPA 2 5 s.d .6 9 Maret 2017 8 SMA Karya

XI IPA 1 1 s.d 2 50

13 Maret 2017

XI IPA 2 2 s.d 3 13 Maret 2017

9 SMA St. Gregorius Reo XI IPA 3 s.d 4 40 16 Maret 2017


(64)

Tabel 4.1.2. Jadwal Pengambilan Data Penelitian di Kabupaten Kediri bagian Timur

No Nama Sekolah Kelas Jam Pelj. ke

Jumlah Anak

Tanggal Penelitian

1 SMAN 1 Pare

XI IPA 1 3 s.d. 4 38 1 Maret 2017 XI IPA 2 5 s.d 6 39

XI IPA 4 5 s.d 6 35 2 Maret 2017 2 SMAN 1 Puncu

XI IPA 1 3 s.d. 4 39 27 Februari 2017 XI IPA 2 7 s.d. 8 36

3 SMAN 2 Pare

XI IPA 1 3 s.d 4 39 28 Februari 2017 XI IPA 2 5 s.d 6 37

XI IPA 3 3 s.d 4 39 4 Maret 2017 XI IPA 6 7 s.d 8 38

4 SMA Dharmawanita XI IPA 3 s.d 4 21 13 Maret 2017 5 SMA Muhamadiyah Pare XI IPA 3 s.d 4 19 3 Maret 2017

6 SMA Al-Wahid XI IPA 1 s.d 2 26

27 Februari 2017

Total Responden 406

B. Data dan Analisis

1. Data

Data sumber belajar dan prestasi belajar masing-masing diperoleh melalui penyebaran kuesioner sebanyak 40 nomor dan soal fisika sebanyak 20 nomor. Data kuesioner sumber belajar dan prestasi telah diuji validasi dan dapat dilihat pada lampiran 7 dan lampiran 8. Total responden adalah 766 siswa, yang terdiri dari 360 siswa dari Kabupaten Manggarai dan 406 siswa dari Kabupaten Kediri bagian Timur.


(65)

2. Analisis Data

a. Ketersediaan Sumber Belajar dan Pemanfaatanya

Analisis sumber belajar akan dibagi dalam dua bagian besar, yaitu analisis setiap Kabupaten dan analisis setiap aspek.

1) Kabupaten

Berikut ini akan ditampilkan hasil penggolongan sumber belajar di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian Timur yang akan ditampilkan pada tabel 4.3.1 dan 4.3.2. Dari hasil analisis ini, maka akan diketahui tingkat ketersediaan dan pemanfaatan sumber belajar pada dua daerah ini.

Tabel 4.3.1. Sumber Belajar fisika siswa SMA kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai

Kategori Interval skor (%)

Frekuensi Frekuensi (%)

Sangat baik 0 0

Baik 70-84 91 25,3

Cukup 55-69 232 64,4

Kurang 40-54 37 10,3

Sangat kurang 0 0

Total 360 100


(66)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa yang tergolong kategori sangat baik 0%, baik 25,3%, cukup 64,4%, kurang 10,3% dan sangat kurang 0%, dengan rata-rata 64,84%. Kesimpulannya adalah ketersediaan dan pemanfaatan sumber belajar diKabupaten Manggarai tergolong cukup.

Tabel 4.3.2. Sumber Belajar Fisika Siswa SMA Kelas XI IPAdi Kabupaten Kediri Bagian Timur

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa yang tergolong kategori sangat baik 0,3%, baik 28,5%, cukup 68,8%, kurang 2,4% dan sangat kurang 0%, dengan rata-rata 65,95%. Kesimpulannya adalah ketersediaan dan pemanfaatan sumber belajar diKabupaten Kediri bagian Timur tergolong cukup.

Kategori Interval skor (%)

Frekuensi Frekuensi (%)

Sangat baik 1 0,3

Baik 70-84 115 28,5

Cukup 55-69 279 68,8

Kurang 40-54 10 2,4

Sangat

kurang ≤ 39 0

0

Total 406 100


(67)

2) Koreksi masing-masing sumber belajar

Untuk megetahui ketersediaan dan pemanfaatan setiap sumber belajar, maka dilakukan analisis. Hasil analisis ini ditampilkan pada tabel 5.1, 5.2, 5.3, 5.4, 5.5, 5.6, 5.7, 5.8, dan 5.9.

Tabel 5.1 Ketersedian dan Pemanfaatan Buku

No Buku Kabupaten

Kab. Manggarai

Kab.Kediri Bagian timur

1. Ketersediaan 62,2 % 63,1 %

2. Pemanfaatan 57,7% 63,2%

Ketersediaan buku pada Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian Timur tergolong cukup, dengan persentase berturut-turut adalah 62,2 % dan 63,1%. Pemanfaatan sumber belajar buku pada kedua Kabupaten ini tergolong cukup, walaupun pemanfaatan di Kabupaten di kediri lebih tinggi dibanding Kabupaten Manggarai, dengan persentase 57,7% dan 63,2%.

Tabel 5.2. Ketersediaan dan Pemanfaatan LKS

No LKS Kabupaten

Kab. Manggarai

Kab.Kediri Bagian timur

1. Ketersediaan 57,4% 63,3%


(68)

Ketersediaan LKS sebagai Sumber Belajar pada kedua Kabupaten ini tergolong Cukup, walaupun Kabupaten Kediri lebih tinggi dibanding Kabupaten Manggarai yaitu dengan persentase 63,3% untuk Kabupaten Kediri dan 57,4% untuk Kabupaten Manggarai. Pemanfaatan LKS pada kedua Kabupaten ini juga tergolong cukup dengan persentase di Kabupaten Kediri lebih tinggi dibanding Kabupaten Manggarai, yaitu 57,5 % dan 62,8%.

Tabel 5.3. Ketersediaan dan Pemanfaatan Artikel No Artikel Kabupaten

Kab. Manggarai

Kab.Kediri Bagian timur

1. Ketersediaan 57,5% 62%

2. Pemanfaatan 57,5% 62,3%

Ketersediaan artikel pada dua Kabupaten ini tergolong Cukup, walaupun persentase di Kabupaten Kediri lebih tinggi dibanding Kabupaten Manggarai yaitu 62% dan 57,7%. Pemanfaatan juga tergolong Cukup, dengan persentase di Kabupaten Kediri lebih tinggi dibanding Kabupaten Manggarai yaitu 57,5% dan 62,3%.


(69)

Tabel 5.4. Ketersediaan dan Pemanfaatan Internet No Internet Kabupaten

Kab. Manggarai

Kab.Kediri Bagian timur

1. Ketersediaan 57,5% 63%

2. Pemanfaatan 57,5% 63,1%

Ketersediaan internet pada dua Kabupaten ini tergolong Cukup, walaupun persentase di Kabupaten Kediri lebih tinggi dibanding Kabupaten Manggarai yaitu 63% dan 57,5%. Pemanfaatan juga tergolong Cukup, dengan persentase di Kabupaten Kediri lebih tinggi dibanding Kabupaten Manggarai yaitu 57,5% dan 63,1%.

Tabel 5.5. Ketersediaan dan Pemanfaatan Video No Video Kabupaten

Kab. Manggarai

Kab.Kediri Bagian timur

1. Ketersediaan 56,3% 63,3%

2. Pemanfaatan 57,5% 63,2%

Ketersediaan internet pada dua Kabupaten ini tergolong cukup, walaupun persentase di Kabupaten Kediri lebih tinggi dibanding Kabupaten Manggarai


(70)

yaitu 63,3% dan 56,3%. Pemanfaatan juga tergolong cukup, dengan persentase di Kabupaten Kediri lebih tinggi dibanding Kabupaten Manggarai yaitu 57,5% dan 63,2%.

Tabel 5.6. Ketersediaan dan Pemanfaatan Kelompok Belajar No Kelompok

Belajar

Kabupaten Kab.

Manggarai

Kab.Kediri Bagian timur

1. Ketersediaan 57,5% 63,2%

2. Pemanfaatan 57,5% 63,2%

Ketersediaan Kelompok Belajar pada dua Kabupaten ini tergolong cukup, walaupun persentase di Kabupaten Kediri lebih tinggi dibanding Kabupaten Manggarai yaitu 63,2% dan 57,5%. Pemanfaatan juga tergolong cukup, dengan persentase di Kabupaten Kediri lebih tinggi dibanding Kabupaten Manggarai yaitu 57,5% dan 63,2%.

Tabel 5.7. ketersediaan dan Pemanfaatan Guru Privat No Guru

Privat

Kabupaten Kab.

Manggarai

Kab.Kediri Bagian timur

1. Ketersediaan 57,5% 62%


(71)

Ketersediaan guru privat pada dua Kabupaten ini tergolong Cukup, walaupun persentase di Kabupaten Kediri lebih tinggi dibanding Kabupaten Manggarai yaitu 62% dan 57,5%. Pemanfaatannya tergolong kurang, dengan persentase di Kabupaten Kediri lebih tinggi dibanding Kabupaten Manggarai yaitu 42,1% dan 49,3%.

Tabel 5.8. ketersediaan dan Pemanfaatan Bimbingan Belajar No Bimbingan

Belajar

Kabupaten Kab.

Manggarai

Kab.Kediri Bagian timur

1. Ketersediaan 57,5% 62%

2. Pemanfaatan 11,7% 35,9%

Ketersediaan Bimbingan Belajar pada dua Kabupaten ini tergolong cukup, walaupun persentase di Kabupaten Kediri lebih tinggi dibanding Kabupaten Manggarai yaitu 62% dan 57,5%. Pemanfaatannya tergolong sangat kurang, dengan persentase di Kabupaten Kediri lebih tinggi dibanding Kabupaten Manggarai yaitu 35,9% dan 11,7%.


(72)

Tabel 5.9. ketersediaan dan Pemanfaatan Labolatorium

No Labolatorium

Kabupaten Kab.

Manggarai

Kab. Kediri Bagian timur

1. Ketersediaan 57,5% 63,3%

2. Pemanfaatan 56,6% 62,9%

Ketersediaan Labolatorium pada dua Kabupaten ini tergolong Cukup, walaupun persentase di Kabupaten Kediri lebih tinggi dibanding Kabupaten Manggarai yaitu 63,3% dan 57,5%. Pemanfaatan juga tergolong cukup, dengan persentase di Kabupaten Kediri lebih tinggi dibanding Kabupaten Manggarai yaitu 62,9% dan 56,6%.

b. Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kinematika

Analisis prestasi belajar akan dibagi dalam dua bagian besar, yaitu analisis setiap Kabupaten, analisis permateri dan analisis pertingkatan

1. Kabupaten

Berikut ini akan ditampilkan hasil penggolongan prestasi belajar di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri bagian Timur yang akan ditampilkan pada tabel 6.1 dan 6.2. Dari hasil analisis ini, maka akan diketahui tingkat prestasi pada dua daerah ini.


(73)

Tabel 6.1. Prestasi belajar siswa SMA Kelas XI IPA di Kabupaten Manggarai

No Kategori Interval Skor (%) Frekuensi Frekuensi (%) 1 Sangat

Tinggi

85,1 – 100 1 0,3

2 Tinggi 65,1 – 85 25 5,2

3 Cukup 50,1 – 65 66 18,4

4 Rendah 40,1 – 50 40 11,1

5 Sangat Rendah

0 – 40 228 63,3

Rata- rata prestasi 39,88

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa yang tergolong kategori sangat tinggi 0,3% , tinggi 5,2%, cukup 18,4%, rendah 11,1% dan sangat rendah 63,3% , dengan rata-rata prestasi belajar adalah 39,88%. Kesimpulannya adalah prestasi belajar siswa SMA pada materi Kinematika di Kabupaten Manggarai tergolong sangat rendah.

Tabel 6.2. Prestasi belajar siswa sma kelas XI IPA pada pokok bahasan kinematika di Kabupaten Kediri

No Kategori Interval Skor (%) Frekuensi Frekuensi (%) 1 Sangat

Tinggi 85,1 – 100 1

0,3

2 Tinggi 65,1 – 85 68 16,8

3 Cukup 50,1 – 65 130 32,1


(74)

No Kategori Interval Skor (%) Frekuensi Frekuensi (%) 5 Sangat

Rendah 0 – 40 127

31,3

Rata- rata Prestasi 51, 30

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa yang tergolong kategori sangat tinggi 0,3% , tinggi 16,8%, cukup 32,1%, rendah 19,8% dan sangat rendah 31,1% , dengan rata-rata prestasi belajar adalah 51, 30%. Kesimpulannya adalah prestasi belajar siswa SMA pada materi Kinematika di Kabupaten Kediri tergolong Cukup.

2. Analisis Permateri

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui materi yang lebih dikuasai oleh siswa pada dua daerah ini. Hasil analisis akan ditampilkan pada tabel 7.1

Tabel 7.1 Prestasi belajar masing-masing Materi No Kabupaten GLB GLBB Gerak

Parabola

GMB GMBB

1. Kab. Manggarai

45% 39,6% 34,3% 38,8 39,6%

2. Kab. Kediri Bagian timur


(75)

- Prestasi belajar siswa Kabupaten Manggarai untuk pokok bahasan GLB tergolong rendah dengan persentase 45% , sedangkan Kabupaten Kediri tergolong tinggi dengan persentase 69,2%.

- Prestasi belajar siswa Kabupaten Manggarai untuk pokok bahasan GLBB tergolong Sangat rendah dengan persentase 39,6% , sedangkan Kabupaten Kediri tergolong rendah dengan persentase 49,2%.

- Prestasi belajar siswa Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri untuk pokok bahasan Gerak Parabola tergolong rendah, walaupun persentase Kabupaten Kediri lebih tinggi dari Kabupaten Manggarai, yaitu 39,2% dan 34,3%.

- Prestasi belajar siswa Kabupaten Manggarai untuk pokok bahasan GMB tergolong sangat rendah dengan persentase 38,8% , sedangkan Kabupaten Kediri tergolong cukup dengan persentase 51,3%.

- Prestasi belajar siswa Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri untuk pokok bahasan GMBB tergolong rendah, walaupun persentase Kabupaten Manggarai lebih tinggi dari Kabupaten Kediri, yaitu 39,6% dan 36,3%.

Dari semua materi yang diuji, materi Gerak Lurus Beraturan memiiki persentase tinggi pada dua daerah ini, yaitu 45% untuk Kabupaten Manggarai dan 69,2% untuk Kabupaten Kediri Bagian Timur.

3. Analisis Pertingkatan

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa di masing-masing tingkatan. Hasil analisis akan ditampilkan pada tabel 7.2.


(76)

Tabel 7.2 Kemampuan Siswa Setiap Tingkatan

No Tingkatan Kab. Manggarai Kab. Kediri bagian timur

1. Mengetahui 43,84% 49,62%

2. Memahami 30,72% 42,46%

3. Mengaplikasi 48,9% 51,16%

4. Menganalisis 39,6% 56,64%

Dari tabel diatas, dapat dikatakan bahwa kemampuan siswa untuk menghafal di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Kediri Bagian Timur tergolong rendah, walaupun persentase di Kabupaten Kediri bagian Timur lebih tinggi dari Kabupaten Manggarai yaitu 43,84% dan 49,62%. Kemampuan siswa untuk memahami di Kabupaten Manggarai tergolong sangat Rendah dengan persentase 30,72%, sedangkan di kabupaten Kediri bagian Timur tergolong rendah dengan persentase 42,46%. Kemampuan siswa untuk mengaplikasi di Kabupaten Manggarai tergolong rendah dengan persentase 48,9%, sedangkan di Kabupaten Kediri bagian Timur tergolong cukup dengan persentase 51,16%. Kemampuan siswa untuk menganalisis di Kabupaten Manggarai tergolong sangat rendah dengan persentase 39,6%, sedangkan di kabupaten Kediri bagian Timur tergolong cukup dengan persentase 56,64%.

Dari semua tingkatan yang telah diuji, kemampuan mengaplikasi siswa di Kabupaten Manggarai lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan yang lainnya. Sedangkan untuk kabupaten Kediri bagian Timur, kemampuan menganalisis lebih tinggi dibandingkan kemampuan lainnya.


(77)

c. Korelasi

Untuk mengetahui hubungan sumber belajar dan prestasi belajar maka dilakukan korelasi. Analisis korelasi akan dilakukan menggunakan program SPSS. Uji korelasi yang digunakan adalah korelasi pearson two-tailed test. Berikut ini akan ditampilkan hasil korelasi antara sumber belajar dan prestasi belajar dalam tabel 8.1, 8.3, dan 8.3.

- Kabupaten Manggarai

Dari tabel diatas diketahui bahwa terdapat korelasi positif antara sumber belajar dan prestasi Belajar dengan koefisien korelasi pearson senilai 0,122 dan

Tabel 8.1 korelasi antara sumber belajar dan prestasi belajar di Kabupaten Manggarai

Sumber belajar Prestasi belajar Sumber belajar Pearson Correlation

1 0.122*

Sig. (2-tailed) 0.020

N 360 360

Prestasi belajar

Pearson Correlation

0.122* 1

Sig. (2-tailed) 0.020

N 360 360

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


(1)

196 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

197 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

198 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

199 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

200 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

201

TIBA TEING

( TERIMA KASIH)