PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM PUNGKRUK SARI DI DESA KESONGO DALAM PERSPEKRIF HUKUM ISLAM DAN PP NO.91987 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN TANAH UNTUK KEPERLUAN TANAH PEMAKAMAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperole

  

PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH

MAKAM PUNGKRUK SARI DI DESA KESONGO DALAM

PERSPEKRIF HUKUM ISLAM DAN PP NO.9/1987 TENTANG

PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN TANAH UNTUK

  

KEPERLUAN TANAH PEMAKAMAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

  

Oleh:

Ulfa Nur Khamidah

NIM : 211-14-018

  

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

  

PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM

PUNGKRUK SARI DI DESA KESONGO DALAM

PERSPEKRIF HUKUM ISLAM DAN PP NO.9/1987 TENTANG

PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN TANAH UNTUK

  

KEPERLUAN TANAH PEMAKAMAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

  

Oleh:

Ulfa Nur Khamidah

NIM : 211-14-018

  

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 4 (empat) eksemplar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi Kepada Yth.

  Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga

  Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Disampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa: Nama : Ulfa Nur Khamidah NIM : 21114018

  : PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM PUNTUK SARI

  Judul

DI DESA KESONGO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN PP NO.9/1987 TENTANG PENYEDIAN DAN PENGGUNAAN TANAH UNTUK KEPERLUAN TANAH PEMAKAMAN.

  dapat diajukan kepada Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga untuk diujikan dalam sidang munaqasyah.

  Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi p erhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

  Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Salatiga, September 2018 Pembimbing Evi Ariyani, S.H., M.H.

  NIP. 1973117200003200

KEMENTERIAN AGAMA RI

  Jl. Nakula Sadewa No. 09 Telp (0298) 323706, 323433 Salatiga

  Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail

PENGESAHAN

  

Skripsi Berjudul:

PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM

PUNGKRUK SARI DI DESA KESONGO DALAM PERSPEKTIF HUKUM

  

ISLAM DAN PP NO.9/1987 TENTANG PENYEDIAN DAN

PENGGUNAAN TANAH UNTUK KEPERLUAN TANAH PEMAKAMAN

  Oleh: Ulfa Nur Khamidah

  NIM: 21114018 Telah dipertahankan di depan sidang munaqasyah skripsi Fakultas Syari’ah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada hari senin, tanggal 24 September 2018 , dan telah dinyatakan memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam hukum Islam.

  Dewan Sidang Munaqasyah Ketua Sidang : Dr. Siti Zumrotun, M.Ag. ...........................................

  Sekretaris Sidang : Heni Satar Nurhaida, SH., M.Si.

  …....................................... Penguji I : Farkhani, SH., MH.

  …………………………… Penguji II : Luthfiana Zahriani, SH., M.H. ……………………………

  Salatiga, 24 September 2018 Dekan Fakultas Syariah Dr. Siti Zumrotun, M.Ag.

  NIP. 19670115 199803 2002

  

PERNYATAAN KEASLIAN

DAN

KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN

  Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Ulfa Nur Khamidah NIM : 21114018 Program Studi

  : Hukum Ekonomi Syari’ah Fakultas

  : Syari’ah Judul Skripsi : PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH

  MAKAM PUNGKRUK SARI DI DESA KESONGO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN PP NO.9/1987 TENTANG PENYEDIAN DAN PENGGUNAAN TANAH UNTUK KEPERLUAN TANAH PEMAKAMAN

  Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk di Publikasikan oleh Perpustakaan IAIN Salatiga

  Salatiga, September 2018 Yang menyatakan Ulfa Nur Khamidah NIM: 211-14-018

  

Motto

Berdoalah, (memintalah) kepada-Ku (Allah SWT), hendaknya kamu

berharam.

  

Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya

tidak berputus asa dari rahmat Allah melainkan orang-orang yang

kufur (terhadap karunia Allah)

(Q.S Yusuf)

  

PERSEMBAHAN

  Bismillahirrahmanirrahim. Puji syukur alhamdulillah kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya dalam menyelesaikan karya ini.

  Kupersembahkan karya ini kepada: 1.

  Kedua orang tuaku tercinta (Bp. M.Yusuf dan Ibu Misriyati). Terima kasih atas kasih sayang, cinta, dorongan, kepercayaan, kesabaran, jerih payah serta pengorbanan tanpa pamrih.

  2. Saudara-saudaraku (Siti Tasdikoh,Mariya Ulfa,Mbk Halimah ,M.

  Nauval,Najmudin,Laila Qadariah,Hasanudin) yang telah memberikan semangat untuk mengerjakan skripsi ini.

  3. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan berbagai ilmu kepadaku.

  4. Ibu Evi Ariyani ,M H. selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan motivasi dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Semua teman seperjuanganku prodi Ahwal Al-Syakhsyiyyah angkatan 2014.

  6. Kepada Kepala Desa Kesongo yang telah mengizinkan melakukan peneltian di Desa Kesongo Lor Tuntang.

  7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis hingga dapat diselesaikan penyusunan skripsi ini.

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karuninnya-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Penulisan skripsi ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana dalam hukum Islam , Fakultas Syari’ah, Program Studi

  Hukum Keluarga Islam. Penulis menyadari tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, mulai dari masa perkuliahan sampai dalam penyusunannya. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada : 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Ibu Dr. Siti Zumrotun, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga.

  3. Bapak Sukron Ma’mun, S.H.I M.Si., selaku Ketua Program Studi Hukum Keluarga Islam IAIN Salatiga.

  4. Ibu Evi Ariyani, S.H., M.H. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta dukungannya untuk selalu memberikan pengarahan dan masukan yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini.

  5. Ahmad Zasuf S yang selalu menyemangatiku.

  6. Kepada semua narasumber yang berkenan memberikan informasi.

  7. Teman seperjuangan prodi Hukum Keluarga Islam angkatan 2014 IAIN Salatiga.

  8. Seluruh jajaran Akademi Institut Agama Islam Negeri Salatiga Fakultas Syariah yang tidak bisa penulis sebutkan semuanya terimakasih banyak telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.

  9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah memberikan Konstribusi dan dukungan yang cukup besar sehingga penulis dapat menjalani perkuliahan dari awal hingga akhir di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dengan balasan yang lebih dari yang mereka berikan dan senantiasa mendapatkan

  maghfiroh , dilingkupi rahmat dan cita-Nya, Amin.

  Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna baik dari segi materi ataupun skripsi. Sehingga saran, dan kritik serta perbaikan yang membangun dari pembaca akan penulis terima dengan kerendahan hati, agar mudah dipahami.

  Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu, baik bagi penulis sendiri ataupun bagi pembaca pada umumnya.

  Salatiga, September 2018 Penulis

  

ABSTRAK

  Nur Khamidah, Ulfa. 2018. Penolakan Jenazah Non Muslim di Tanah Makam

  Pungkruk Sari dalam Perspektif Hukum Islam dan PP No.9 Tentang Penyediaan dan Penggunaan Tanah untuk Keperluan Tempat Pemakaman .

  Skripsi. Salatiga: Jurusan Syari’ah. Program Studi Hukum Keluarga Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing: Evi Ariyani, S.H., M.H.

  Kata Kunci: Penolakan, Pemakaman, Perspektif Hukum Islam dan PP No.9/1978 Penelitian ini merupkan upaya untuk mengetahui tentang adanya Penolakan

  Jenazah Non Muslim di makam Pungkruk Sari Desa Kesongo. Fokus penelitian yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Mengapa terjadi penolakan pemakaman jenazah non muslim di tanah makam Punkruk Sari di desa Kesongo?, (2) Bagaimana tinjauan hukum islam dan PP No. 9/ 1987 tentang penyedian dan penggunaan tanah untuk keperluan tanah pemakaman terhadap penolakan jenazah non muslim di tanah makam Pungkruk Sari desa Kesongo?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif yang digunakan bersifat deskriptif yaitu untuk menggambarka data yang seteliti mungkin tentang keadaan atau gejala-gejala bisa berupa masalah dalam bentuk lain seperti dokumen, foto, catatan. Pendekatan dalam penelitian adalah pendekatan Yuridis-Normatif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh dan sistematis melalui proses analisis dengan menggunakan peraturan hukum, asas hukum, teori-teori hukum dan pengertian hukum.

  Kesimpulan yang dihasilkan pada penelitian ini adalah adanya faktor Kepercayaan dan faktor adat dalam warga yang mendasari terjadinya penolakan pemakaman yang berdasarka tinjauan dari pasal 4 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1987 tindakan warga terhadap penolakan pemakaman belum sesuai bahwasannya dituliskan bahwa setiap orang harus mendapatkan perlakuan yang sama untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum serta memperhatikan pengelompokan berdasarkan masing-masing pemeluk agama. Dan berdasarkan hadis Basyir dan Ibnu Hazm tindakan warga terhadap penolakan pemakaman sudah sesuai yang tidak mencampurkan atau tidak berdekatan pekuburan Muslim dengan pekuburan Non Muslim.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL................................................................................ i HALAMAN JUDUL................................................................................... ii LEMBAR LOGO IAIN SALATIGA.......................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN................................................... v PENGESAHAN KELULUSAN................................................................. vi MOTTO....................................................................................................... vii PERSEMBAHAN........................................................................................ viii KATA PENGANTAR.................................................................................. ix ABSTRAK................................................................................................... xi DAFTAR ISI................................................................................................ xii DAFTAR TABEL........................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xvii

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5 D. Kegunaan Penelitian ........................................................................ 5 E. Penegasan Istilah ............................................................................. 6 F. Telaah Pustaka ................................................................................. 7 G. Metode Penelitian .......................................................................... 10

  1. Jenis dan Pendekatan .............................................................. 10 2.

  Lokasi Penlitian ....................................................................... 11 3. Jenis dan Sumber Data ............................................................ 11 4. Tehnik Pengumpulan Data ....................................................... 12 5. Analisis Data ........................................................................... 13 6. Pengeckan Kabsahan Data ....................................................... 14 7. Tahap – Tahap Penelitian ......................................................... 14 H. Sistematika Penulisan .................................................................... 15

  BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 16 I Tinjauan Umum Makam Berdasarkan Hukum Islam ................... 16 1. Pengertian Makam dan Dasar Hukumnya ......................... 18 2. Proses Terjadinya Tanah Makam ....................................... 21 II. Tinjauan Umum Makam dalam Undang-Undang ...................... 24 1. Pengertian Makam dan Dasar Hukumnya ......................... 24 2. Pengelolaan tanah Tempat Pemakaman di Indonesia ....... 28 BAB III ANALISIS TERJADINYA PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM PUNGKRUK SARI DI DESA KESONGO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN PP NO.

  9/1987 TENTANG PENYEDIAN DAN PENGGUNAAN TANAH UNTUK KEPERLUAN TEMPAT PEMAKAMAN ....................................... 33 A.

  Paparan Data ................................................................................. 33 1.

  Sejarah Desa Kesongo Lor ...................................................... 33 2. Visi dan Misi ........................................................................... 34

  3. Letak Wilayah . ....................................................................... 34 4.

  Luas Wilayah .................... ..................................................... 35 5. Tanah Fasilitas Umum .......... ............................................... . 35 6. Perhubungan .......................... .................................................. 35 7. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... ........ . 35 8. Data Demografi ........................................ ............................... 36 9. Sejarah Makam ....................................................................... 45 10.

  Letak Geografis Tanah Makam .................... .......................... 45 11. Data Informan .......................................... ............................... 45 B. Hasil Wawancara .................................... ..................................... 47 C. Kronoligi Penolakan Jenazah Non Muslim Di Makam Pungkruk

  Sari Desa Kesongo . ...................................................................... 49

  BAB IV Analisis Terjadinya Penolakan Jenazah Non Muslim Di Tanah Makam Pungkruk Sari Di Desa Kesongo Dalam Perspektif Hukum Islam Dan PP No. 9/1987 Tentang Penyedian Dan Penggunaan Tanah Untuk Keperluan Tempat Pemakaman ................................................................. ..... 51 A. Alasan Terjadinya Penolakan Jenazah Non Muslim Di Makam Pungkruk Sari .. .................................................................................... 51 B. Tinjauan Hukum Islam dan PP No.9/1987 Tentang Penyedian dan Penggunaan Tanah Untuk Keperluan Tanah Pemakaman.............. .... . 52 BAB V PENUTUP........................................................................................ .... 58 A. Kesimpulan.................................................................................. ... 58 B. Saran............................................................................................ .... 59

  DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Usia .................................................. 36Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan ...................................... 38Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian ........................... 40Tabel 4.4 Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 43Tabel 4.5 Struktur Pemerintahan Desa Kesongo ......................................... 43Tabel 4.6 Tokoh Agama .............................................................................. 44Tabel 4.8 Daftar Informan............................................................................ 46

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Biodata Diri Lampiran 2 Daftar Nilai SKK Lampiran 3 Surat Izin Penelitian Lampiran 4 Surat Balasan Penelitian Lampiran 5 Surat Keterangan Tanah Makam Lampiran 6 Lembar Konsultasi Lampiran 7 Undang

  • –Undang No.9 Tahun 1987 Tentang Lampiran 8 Foto-Foto Dokumentasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hidup dan menghembuskan nafas itu adalah hakikatnya yang sulit

  dibantah dan hampir tidak di perselisihkan oleh manusia. Sedangkan manusia terkadang tidak sadar setelah tidak menghembuskan nafas, akan mengalami suatu proses yaitu kematian, yang mana proses itu terkadang tidak diperhatikan oleh sekalian manusia, terkadang bahkan dilupakan.( shihab Quraish, 2005: 18)

  Banyak yang menganggap kematian kelenyapan, akhir dari segalanya. Karena mati begitu menakutkan, kematian dipandang kekuatan maha dahsyat yang siap merenggut eksistensi seseorang kapan saja dan dimana saja. Ada satu makna kematian yang diajarkan oleh orang

  • – orang suci sepanjang sejarah dan bersumber dari Rasulullah SAW, yaitu kematian sebagai proses penyucian dosa-dosa yang tidak bisa kita bersihkan sepanjang hidup kita. Proses tersebut setelah kita dimakamkan.

  Pemakaman merupakan persemayaman terakhir dari suatu jasad bersemayam. Bisa saja itu merupakan tempat yang baik atau mungkin juga tempat yang akan membawa ke suatu hal yang kurang baik. Pemakaman merupakan kebutuhan setiap individu yang bernyawa karena pada hakikatnya adalah makhluk yang bernyawa akan mati dan diburkan di dalam tanah.

  Pemakaman merupakan kebutuhan setiap individu yang bernyawa karena pada hakiktnya adalah makhluk yang bernyada akan mati dan dikuburkan di dalam tanah. Jumlah penduduk di Indonesia saat ini sudah mencapai angka 237.641.326 jiwa, yang mencangkup mereka yang muslim dan non muslimyang bertimpat tinggal di perkotaan dan di daerah pedesaan. Dari data jumlah penduduk tersebut maka semua akan sama-sama mati dan membutuhkan tempat pemakaman. pemakaman dapat berubah menjadi satu masalah di masyarakat jika kita salah memahaminya. Salah satu persoalan besar yang mengganggu kerukunan umat beragama yang sudah lama berjalan dan dipupuk setiap saat adalah pemisahan tempat pemakaman mayat. Di beberapa daerah seringkali kita melihat gerbang makam bertuliskan TPU (Tempat Pemakaman Umum) ditambah nama daerahnya, di situ tersirat bahwa pemakaman tersebut dipakai atau digunakan oleh umum, semua kalangan bisa memakai. Ada juga gerbang pemakaman yang bertuliskan khusus bagi penggunanya, misalnya: Pemakaman Cina, yang di mana dikhususkan bagi orang-orang Cina atau Tionghoa. Di sinilah timbul pertannyaan apakah baik atau tidak jika pemakaman itu saling bersanding untuk setiap etnik dan agama.( Sjafa’at ,1964:102)

  Dalam dunia Islam pemakaman yang disesuaikan dengan agama jenazah memang mendapatkan justifikasi dari ahli hukum Islam masa lalu (fuqaha`). Dalam karya-karya fikihnya para fuqaha` mengklasifikasi non muslim menjadi dua; non muslim yang memusuhi umat Islam (kafir harbi) dan non muslim yang tunduk dan hidup berdampingan dengan umat Islam (kafir dzimmi). Konsep demikian sesungguhnya tidak memiliki landasan teologis, baik dari al-Quran, Hadis, maupun sejarah sahabat (atsar al- shahabah). Rumusan ini murni berdasarkan kondisi sosial masyarakat di mana para penulis kitab-kitab fikih itu hidup. Saat itu umat Islam di sebagian daerah sedang menghadapi serangan dari daerah luar yang kebetulan beragama lain, sehingga untuk membedakan mana kawan dan mana lawan para fuqaha membahasakannya dengan “muslim” dan “kafir”, bagi kafir yang masih memusuhi umat Islam disebutnya dengan “kafir harbi”.

  Pemisahan umat agama lain dari masyarakat muslim ini tidak hanya dalam tataran istilah, melainkan juga dalam hak-haknya secara keseluruhan, termasuk di dalamnya persoalan pemakaman jenazah. Menurut fikih klasik non muslim dilarang dimakamkan di tempat yang berdampingan dengan makam umat Islam kecuali dalam keadaan terpaksa (dlarurah) seperti tidak ada tempat lain yang layak digunakan untuk pemakaman. Non muslim dimaksud adalah kafir dzimmi, sedangkan bagi kafir harbi haram dimakamkan, tapi harus dibuang jauh-jauh, disingkirkan dari daerah yang dikuasai umat Islam.( Syihabuddin Al-Ramli ,1984 : 8)

  Desa Kesongo sebagai desa budaya sangatlah sesuai dengan kondisi lapangan yang ada. Salah satu diantara hal yang mencolok di masyarakat Kesongo yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Sebagian besar masyarakat masih meyakini adat istiadat desa khususnya dalam pemakaman. Keyakinan itu adalah larangan mencampurkan jenazah muslim dengan jenazah non muslim didalam satu area pemakaman. Dengan adanya keyakinan itu masyarakat Kesongo menolak adanya jenazah non muslim utuk di makamkan di desa tersebut.

  Berdasarkan fakta adanya penolakan yang dilakukan, maka penulis tertarik untuk meneliti ingin dan mengkaji tentang permasalahan penolakan pemakaman yang ada di Desa Kesongo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Sehingga penulis memberikan judul penelitian skripsi : PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI TANAH MAKAM PUNTUK SARI DI DESA KESONGO DALAM PERSPEKTIF HUKUM

  ISLAM DAN PP NO.9/1987 TENTANG PENYEDIAN DAN PENGGUNAAN TANAH UNTUK KEPERLUAN TANAH PEMAKAMAN.

  B.

  Rumusan Masalah 1.

  Mengapa terjadi penolakan pemakaman jenazah non muslim di tanah makam Punkruk Sari di desa Kesongo?

  2. Bagaimana tinjauan hukum islam dan PP No. 9/ 1987 tentang Penyedian dan Penggunaan Tanah untuk Keperluan Tanah Pemakaman terhadap penolakan pemakaman jenazah non muslim di makam Pungkruk Sari di Desa Kesongo? C.

  Tujuan Penelitian 1.

  Untuk mengetahui mengapa terjadi penolakan pemakaman jenazah non muslim di tanah makam punkruk sari di Desa Kesongo.

  2. Untuk mengetahui bagaimana tinjauan hukum islam dan PP No.9/1987 tentang Penyediaan dan Penggunaan Tanah untuk Keperluan Tanah Pemakaman terhadap penolakan pemakaman jenazah non muslim di makam Pungkruk Sari desa Kesongo.

  D.

  Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan dan manfaat dari penelitian ini diantaranya sebagai berikut:

  1. Manfaat Teoristis: a.

  Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pandangan pemakaman.

  b.

  Hasil penelitian ini nantinya akan berguna untuk masyarakat sebagai penambah pemahaman terbaru untuk masa sekarang dan masa yang akan datang.

  2. Manfaat Praktis Selain kegunaan manfaat teoristis, diharapkan hasil penelitianini juga mampu memberikan manfaat secara praktis yaitu: a.

  Bagi masyarakat

  Dapat memberikan pandangan terhadap masyarakat mengenai mekanisme penyediaan lahan untuk pemakaman umum.

  b.

  Bagi fakultas Penelitian ini dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dan literatur pada fakultas syariah.

  E.

  Penegasan Istilah Sebelum memulai penyusunan skripsi ini perlu penulis sampaikan bahwa judul skripsi adalah PENOLAKAN JENAZAH NON MUSLIM DI

  TANAH MAKAM PUNGKRUK SARI DI DESA KESONGO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN PP NO. 9/1987 TENTANG PENYEDIAN DAN PENGGUNAAN TANAH UNTUK KEPERLUAN TEMPAT PEMAKAMAN. Untuk menghindari kesalah fahaman pengertian, maka penulis kemukakan perngertian serta sekaligus penegasan judul skripsi ini sebagai berikut:

  a. Tanah makam : tempat menguburkan mayat, tempat tinggal,

  kediaman, bersemayam yang merupakan tempat persinggahan terakhir manusia yang sudah meninngal dunia. (Puerwodarminto, 1993: 157) b.

  non muslim :

  non ( tidak), muslim secara harfiah berarti

  "seseorang yang berserah diri kepadata muslim hanya merujuk kepada penganut agama saja. Non muslim dalam penelitian

  ini adalah beda agama (Non Islam) F.

  Telaah Pustaka Penulisan terdahulu dibutuhkan untuk menjelaskan, menegaskan, melihat kelebihan dan kelemahan berbagai teori yang digunakan penulis lain dalam penelitian atau pembahasan masalah yang serupa. Selain itu penelitian terdahulu perlu di sebutkan dalam sebuah penelitian untuk memudahkan pembaca melihan dan membandinkan perbedaan teori yang digunakan dari perbedaan hasil kesimpulan oleh penulis dengan yang lain dalam melakukan pembahasan tema yang hampir sama. Berikut ini penelitian yang menyerupai topik tema yang hampir serupa dengan skripsi ini:

  Skripsi Davit Ardiyanto Nugroho yang berjudul “ Penggunaan Tanah

  Wakaf Pemakaman untuk Kepentingan Umum di Dusun Dogaten Desa Sukorejo Kecamatan

  Mertoyudan Kabupaten Magelang” (Studi Komparasi antara Hukum Isalam dan Hukum Adat). Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga yogyakarta,2016. Dalam penelitian tersebut terdapat rumusan masalah, yaitu:

  1) Bagimana pandangan hukum Adat dan hukum Islam tentang kasus pendayagunaan tanah makam wakaf didusun Dogaten?

  2) Apa perbedaan dan persamaan konsep penggunaan tanah wakaf di dusun Dogaten menurut hukum adat yang berlaku dan hukum Islam?

  Adapun hasil penelitian dari rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut: 1)

  Bahwa aturan pemanfaatan tanah wakaf khususnya tanah makam dalam hukum adat dusun dogaten dan hukum Islam tidak bisa dilepaskan rukun dan syarat yang harus dipenuhi, walaupun syarat dan rukun berbeda. Dalam pandangan adat dusun Dogaten kaitanya pemanfaatan tanah wakaf makan lebih terkesan komersial dan tidak ada sekat atau lebih terkesan campur, siapapun berhak tanda melihat etnis agama, selama memenuhii syarat diperbilehkan. Adapun pemanfaatan tanah wakaf menurut agama Islam yaitu hanya untuk kepentingan agama Islam secara umum, dan bagi agama yang lainnya tidak mempunyai hak untuk mengambil manfaat dari tanah wakaf tersebut. Agar apa yang menjadi tujuan visi maupun misi bagi orang yang mewakafkan tanah tersebut tercapai sesuai dengan substansi dari wakaf itu sendiri dan tidak di salah artikan dan tidak di salah gunakan. 2)

  Bahwa antara hukum Islam dan hukum Adat dusun Dogaten kaitannya terhadap pemanfaatan tanah wakaf makam keduanya memiliki persamaan dan perbedaan konsep yang signifikan. Persamaan dalam keduanya yaitu: bahwa hakekat atau penggunaan tanah wakaf makam untuk kepentingan pribadi, bahwa penggunaan tanah wakaf makam untuk kepentingan ummat atau orang banyak, bahwa penggunaan tanah wakaf makamm harus atas seizin dari pengurus makam, supaya terdata dengan rapi. Adapun perbedaan bahwa dalam hukum Islam tidak ada aturan yang bersifat pembayaran materi, semua bersifat non komersial dan non meteri semua tanpa imbalan yang tujuannya tidak lain hanya berniat mendekatkan diri kepada Allah SWT guna untuk kepentingan agama Islam. Sedangkan dalam tradisi di dusun Dogaten kaitanya pemanfaatan tanah wakaf makam masih ada transaksi keuangan dan masih ada percampuran pemanfaatannya bagi agama selain Islam.

  Skipsi FirmansyahM. Dini Handoko, Institut Agama Islam Negeri Metro yang berjudul “ Analisis Pemakaman Multi Etnik dan Multi agama di Kota Metro”. Dalam penelitian tersebut terdapat rumusan masalah, yaitu: 1)

  Bagaimana analisis pemakaman multi entik dan agama di Kota Metro?

  Adapun hasil penelitian dari rumusan masalah di atas sebagai berikut: 1)

  Pemakaman umum 21 merupakan campuran agama yang ada di Kota Metro. Hal ini menunjukan betapa beragamnya warga Kota Metro dan betapa tolerannya mereka. Namun disatu sisi, hal ini dapat menyebabkan konflik jika mereka salah memahami. Dari beberapa hadis tentang jenazah dan pemakaman, maka dapat di ketahui bahwa pemakaman umum 21 layak sebagai pemakaman umum. Namun ada beberapa hadis yang mengatakan bahwa pemakaman yang baik bagi orang muslim adalah yang dekat dengan sesama muslim atau seseorang yang semasa hidupnya menguasai tentang ilmu agama. Dari beberapa skripsi yang telah penulis paparkan di atas, terdapat perbedaan dengan skripsi yang penulis kerjakan. Adapun perbedaan tersebut terletak pada fokus penelitian. Pada penelitian ini, Penulis fokus pada bagaimana pengelolaan tanah makam dalam masyarakat, kemudian dikaitkan dengan hukum Islam dan Undang- undang PP No 9/1987 tentang penyedian dan penggunaan tanah untuk keperluan tempat pemakaman.

  G.

  Metode Penelitian 1.

  Jenis dan Pendekata Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang menggunakan deskrip tif kualitatif dengan menggunakan pendekatan yuridis empiris.

  Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, ucapan atau tulisan perilaku yang dapat diamati orang-orang (subyek) itu sendiri. (Salim, 1991:781) Penelitian deskriptif yang bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau bidang tertentu. (Azwar, 2007:7)

  Pendekatan empiris adalah penelitian yang fokus meneliti suatu fenomena atau keadaan dari objek penelitian secara detail dengan menghimpun kenyataan yang terjadi serta mengembangkan konsep yang ada. (Zainal Asikin, 2004:24).

  2. Lokasi penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Kesongo Lor Kecamatan

  Tuntang Kabupaten Semarang. Pemakaman Pungkruk Sari menjadi sasaran Objek penelitian

  3. Jenis dan Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu: a.

  Sumber primer adalah sumber data yang dibutuhkan untuk memperoleh data-data yang berkaitan langsung dengan objek peneliti, sumber primer disini diambil dari beberapa informal kunci, sedangkan yang dimaksut informal kunci adalah partisipan yang karena kedudukannya dalam komunikasi memiliki pengetahuan khusus mengenahi orang lain, proses maupun peristiwa secara luas dan terperinci dibandingkan orang lain (Serosa, 2012:59). Dalam hal ini keterangan diperolah dari pihak petugas kelurahan desa Kesongo, keluarga dari jenazah non muslim dan warga desa Kesongo.

  b.

  Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subyek penelitian. (Azwar,

  2007 : 91) Dalam memperoleh data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau laporan yang tersedia. Peneliti menggunakan Hukum Islam dan Undang-Undang (UU) tentang pemakaman sebagai sumber resmi.

4. Tehnik Pengumpulan Data

  Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan lebih mudah.(Ridwan,2004:137)

  Peneliti menggunakan tehnik pengumpulan data sebagai berikut a. Wawancara

  Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara bertanya langsung.Dalam wawancara ini terjadi interaksi komunikasi antara pihak penulis selaku penanya dan selaku pihak yang diharapkan memberikan jawaban.Yakni suatu komunikasi yang bertujuan memperoleh informasi secara sistematis menggali informasi secara mendalam mengenahi pengelolahan tanah pemakaman yang ada di Desa Kesongo .Wawancara di laksanakan pada pengelolaan tanah pemakaman untuk mengetahui pengelolaan tanah makam tersebut.

  b.

  Dokumentasi

  Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara menguntip dan meneliti dukumen

  • –dokumen, catatan-catatan dan arsip. Penulis menggali data tentang gambaran umum tanah pemakaman di Desa Kesongo yang diperoleh dari arsip kemudian dianalisis sebagai data pelengkap hasil wawancara.

  5. Analisis Data Menganalisis data merupakan suatu langkah yang sangat kritis dalam penelitian.Penelitian ini bersifat kualitatif dengan penelitian ini digunakan metode induktif.

  a.

  Metode induktif Metode menarik suatu kesimpulan yang umum atau dasar pengetahuan tentang hal-hal yang khusus terhadap hal-hal atau peristiwa- peristiwa dari data yang telah dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi yang bisa digenerasikan.

  Penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan- pernyataan yang mempunyai ruang lingkup yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengang pernyatan yang bersifat umum.

  6. Pengecekan Keabsahan Data Dalam suatu penelitian, data mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menentukan hasil akhir suatu penelitian sehingga untuk mendapatkan data yang valid diperlukan suatu teknik pemeriksaan keabsahan data. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian (Moleong, 2009:330). Untuk melakukan triangulasi yaitu keterangan informan dicek dengan informan lainnya, kemudian keterangan informan dicek dengan observasi dan dokumentasi

7. Tahap-Tahap Penelitian

  Penelitian ini dilakukan dengan melalui berbagai tahap. Tahap Pertama Pra lapangan, penelitian menentukan topik penelitian, mencari informasi tentang makam di desa kesongo. Selanjutnya, Penelitian melakukan wawancara kepada beberapa warga di desa Kesongo untuk meminta keterangan tentang faktor penyebab adanya penolakan jenazah non muslim di makam Pungkruk Sari desa Kesongo. Tahap terakhir yaitu penyusunan laporan penelitian dengan cara menganalisis data temuan kemudian memaparkan dengan pendekatan yuridis empiris.

  H.

  Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam pembahasan yang lebih lanjut dan jelas dalam membaca penelitian disusunlah sistematika penulisan penelitian ini sebagai berikut:

  Bab pertama:Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, telaah pustaka, penegasan istilah, metode penelitian yang berisi tentang jenis pendekatan Penelitian, kehadiran penelitian, lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data, tahap-tahap penelitian dan sistematika penulisan.

  Bab kedua, berisi teori tentang gambaran umum tatanan pemakaman dalam Islam yang meliputi pengertian makam, proses terjadinya makam, dasar hukumnya. Selain itu juga membahas pemakaman dalam Undang- Undang yang meliputi pengertian makam, pengelolaan, dasar hukumnya.

  Bab ketiga, bab ini berisi tentang profil Desa Kesongo, sejarah makam Pungkruk Sari, hasil wawancara kepada pejabat kelurahan Desa kesonog, keluarga dari jenazah non muslim yang ditolak, tokoh masyarakat.

  Bab keempat, merupakan hasil analisis penulis mengenahi apakah pandangan warga terhadap penolakan jenazah non muslim di makam Pungkruk Sari di desa Kesongo sudah sesuai dengan ajaran Isalam dan pandangan Perundang- undangan atau tidak.

  Bab kelima, merupakan bagian terakhir dari skripsi ini, yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Makam Berdasarkan Hukum Islam 1. Pengertian Makam dan Dasar Hukumnya

  Kata kuburan berasal dari kata dasar kubur, berasah dari bahasa arab, yang berarti memendam memasukan,melupakan mengebumikan Kata makam juga berarti tempat, tempat tinggal, kediaman. Kubur berasal dari bahasa arab adalah karta kerja yang berarti menanam atau memendam sesuatu biasanya jenazah seseorang atau bangkai hewan didalam tanah. Kuburan atau pekuburan adalah tempat dimana jenazah- jenazah dikuburkan juga disebut pemakaman.

  Ada beberapa aturan yang terkait dengan kuburan yang dikemukakan para ahli fikih berdasarkan sunah Rasulullah SAW.

  Menguburkan mayat bertujuan agar tidak bauyang tidak sedap dari mayat. Lubang kubur harus luas panjang dalam dan lebar sesuai dengan sabda Rasull ah SAW “Galilah kuburan lebarkan dan dalamkan(kuburan) itu”(HR at-Tirmizi).Dianjurkan untuk membuat lahad jika tanah kuburan keras yaitu lubang khusus di dinding samping lubang kubur ukuranya cukup untuk memiringkan mayat ke arah kiblat dalam dalam keadaan tidur. Posisi mayat munutur ulama Mazhab Syafi’i dan Hambali wajib di hadapkan ke kiblat alasanya karena RasulullahSAW sendiri ketika dikuburkan dihadapkan ke kiblat.

  Disunahkan bagi orang yang mengikuti jalannya pemakaman untuk ikut menimbun kuburan walaupun hanya beberapa gumpal tanah. Mahkruh hukumnya membuat kuburan seperti bangunan menandai dengan tulisan .Alasanya adalah hadis Rasulluah SAW dari Jabri bin Abdullah yang menyatakan :”Rasullah melarang membangun kuburan menulis tulisan- tulisan di kuburan dan membuatnya seperti kubah masjid(HR.Muslim).Dilarang meletakkan alat penerangan sesuai dengan hadis berikut “Allah melaknat orang yahudiyang menjadikan kuburan sebagai tempat sujud dan memberikannya alat penerangan.

  Para ahli fiqih telah sepakat bahwa memakamkan atau menguburkan jenazah hukumya adalah fardhu kifayah sebagaimana halnya memandikan, mengkafani dan menshalatkan.Kewajiban mengkuburkan ditetapkan berdasarkan al- qur’an berdasarkan surat al

  Mursalat ayat 25-26

   ًاتاوْمَأَو ًءآَيْحَأ * ًاتاَفِك َضْرلأا ِلَعْجَن ْمَلَأ “*

  yang artinya “ bukanlah kami menjadikan bumi ( tempat) berkumpul orang-orang hidup dan orang-orang mati.Selain iti dalam surat Abasa ayat 21 artinya “ kemudian Dia mematikannya dan memasukannya kedalam kubur”.

  Hikmah dari persyariatan penguburan mayat itu ialah agar kemuliaan dan kehormatannya sebagaim manusia dapat diperlihatkan tidak menyerupai bangkai hewan karena Allah SWT telah menjadikan manusia sebagai makhluk-nya yang mulia.

  Menguburkan jenazah hukumya wajib kifayah meskipun jenazah non muslim.Rasulullah SAW memerintahkan dan sekaligus sering turun tangan melaksanakan penguburan.Didalam hadisyang antara lain dari Abu Talhah diriwayatkan oleh Al- Bukhari.Muslim,Ahmad, dan An-nasai.Selanjutnya dari Abdullah bin Umar riwayat ahmad dan Al-Bukhari diriwayatkan:

  Artinya: “Bahwasanya Rasulullah SAW pada hari Badar memerintahkan (penguburan) dua puluh empat bangkai- bangkai kafirin Quraisy lalu mereka menggusur kaki-kakinya dan dilempar kedalam lembah diantara lembah-lembah Badar yang sangat kotor dan bau, bangkai- bangkai itu saling bertumpukkan”(H.R Ahmad, Al-Mausuatul).

2. Proses terjadinya tanah makam

  Mati adalah perpindahan dari alam ke alam lain.Dalam sejarah kematian dalam al-quran pada surat Al- Maidah ayat 27-31 yang terjadi pada anak anak nabi Adam a.s . Pada saat itu beliau mempunyai 2 putra yang bernama Qabil dan Habil dan 2 orang putri yang bernama Iqlimah dan Labudah.Iqlimah dan qabil adalah saudara kembar begitu pula Labudah lahir kembar dengan Habil.

  “Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Qabil dan Habil) ketika keduanya mempersembahkan kurban maka diterima dari salah seorang dari merekaberdua (Habil) dan tidak diterima yang lain (Qabil)”.

  Ia berkata (Qabil):” Aku pasti membunuhmu!”.Berkata Habil:”Sesungguhnya Allah hanya menerima( kurban) dari orang – orang yang bertaqwa”.Sesunggunya kalau kamu kamu menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah”.

  “Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan membawa dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri makam kamu akan menjadi penghuni neraka dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang- orang yang zalim”. Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya. Sebab itu dibunuhnyalah maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi.Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya.Berkata Qabil:”Aduhai celaka aku , mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini.Karena itu jadilah dia seorang di antara orang- orang yang menyesal”.

  Pada ayat 27 di jelaskan bahwa sebab terjadinya perselisihan Qabil dan Habil adalah “kecantikan” Iqlimah yang diperebutkan sehingga Qabil berani melanggar suat hukum yang telah di tetapkan .Hal ini membuat keresahan mendalam dan berlarut-larut bagi Nabi Adam a.s selaku orang tua mereka.Hingga datangnya petunjuk Allah permintaan kurban bagi kedua saudara tersebut dengan ketentuan kurban yang diterima berhak atas Iqlimah.Habil mempersembahkan seekor domba sedangkan Qabil mempersembahkan gandum karena ia seorang petani dan tanpa peduli diterima atau tidak sedangkan Habil adalah seorang peternak yang dengan ternaknya ia menyembahkan seekor domba terbainya dengan penuh harap dan dengan hati yang rihdo bahkan seperti kata Ismail din Rafi’ bahwa satu-satunya harta yang disayanginya adalah domba tersebut.

  Menurut Al-Sadiy bahwa sebelum Qabil bermaksut membunuh Habil, Habil telah berada di puncak sebuah gunung dan pada suatu kesempatan Qabil mendatanginya sedangkan Habil dalam keadaan tidur maka ia pun memanfaatkan keadaan tersebut dengan mengangkat sebuah batu yang cukup besar dan menimpakannya diatas kepala Habil yang membawa kepada kematiannya.

  Lalu Allah SWT mengutus dua ekor burung gagak yang saling membunuh dan salah satunya mati terbunuh dan yang lainya menggunakan cakarnya menggaruk-garuk tanah membuat lubang untuk menanam kawanya itu.Kemudian Qabil melakukan seperti itu terhadap saudaranya.Perbuatan tersebut kemudian menjadi sunnah (tradisi) dikalangan Bani Adam untuk menguburkan mayat.Dalam Al- qur’an disebutkan yang artinya:

  ”Kemudian Allah mematikannya dan menguburkannya .”(Abasa:21).

  Maksutnya Allah Ta’ala membuat kubur yang menutupi jasadnya sebagai penghormatan terhadapnya. Allah Ta’ala tidak membiarkan mayat manusia tergeletak begitu saja di atas tanah lalu dimakan burung dan binatang-binatangpemakan bangkai.

  Adapun menurut Abu ubaidah,”Allah menjadikan kubur untuk mayat manusia,dan menyuruh supaya mayat itu dikubur. ”Dan dia katakan pula,takala Umar bin Hubairah membunuh Shalih Bin Abdurrahman, maka berkatalah Bani Tamim saat menemukan mayatnya, ”Maka Umar berkata,”Ambillah dia.

3. Proses Pemakaman Dalam Islam

  Menurut Hukum Islam ketentuan-ketentuan yang wajib dilakukan terhadap suatu mayat bagi orang-orang masih hidup.

  Maka ada beberapa kewajiban yang berhubungan antara yang masih hidup dengan mayat apabila seorang muslim meninggal maka fardu kifayah atas orang hidup. Menyelenggarakan 4 perkara yaitu : memandikan mayat, mengkafani mayat, mensalatkan mayat dan mengkubur mayat.

  Di Indinesia yang notabenenya adalah minoritas Islam tentunya banyak kuburan muslim yang ada diwilayah Indonesia.

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN SURAT KUASA DALAM JUAL BELI TANAH UNTUK KEPERLUAN PENDAFTARAN TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN JEPARA

0 0 9

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK BAGI HASIL MUKHABARAH DI DESA TLOGOREJO KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memeperoleh Gelar Sarjana Dalam Hukum Islam

0 0 120

ABORSI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 80

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL SAWAH TAHUNAN (STUDI KASUS DI DESA PURWOREJO KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 90

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK BAGI HASIL MUKHABARAH DI DESA TLOGOREJO KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memeperoleh Gelar Sarjana Dalam Hukum Islam

0 0 120

FENOMENA MITOS LARANGAN PERNIKAHAN DI DESA JETIS DAN DESA ROGOMULYO KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam

0 2 100

PEMANFAATAN GADAI TANAH SAWAH DI DESA SRUWEN, KEC.TENGARAN, KAB.SEMARANG MENURUT HUKUM ISLAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 81

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK SEWA MENYEWA TANAH DALAM PRODUKSI BATU BATA DI DESA KARANGDUREN KECAMATAN KEBONARUM KABUPATEN KLATEN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 86

ANALISIS PELAKSANAAN PENGELOLAAN KOIN NU DI KECAMATAN GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Hukum Islam

0 0 108

PENENTUAN WAKTU PERNIKAHAN DI DESA TAJUK DALAM BINGKAI HUKUM PERKAWINAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 106