ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN EFFICIENCY OPERATIONAL (BOPO) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) DENGAN CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah Periode 2014 - 2017)

  

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF)

DAN EFFICIENCY OPERATIONAL (BOPO) TERHADAP

RETURN ON ASSET (ROA) DENGAN CAPITAL ADEQUACY

RATIO (CAR) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

  

(Studi Kasus Bank Umum Syariah Periode 2014 - 2017)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

  

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh :

SILVYA PUTRIANI

  

213 14 120

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S-1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

  

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF)

DAN EFFICIENCY OPERATIONAL (BOPO) TERHADAP

RETURN ON ASSET (ROA) DENGAN CAPITAL ADEQUACY

RATIO (CAR) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

  

(Studi Kasus Bank Umum Syariah Periode 2014 - 2017)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

  

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh :

SILVYA PUTRIANI

  

213 14 120

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S-1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

  

MOTTO

  “ Prinsip hidup adalah jujur, perilaku hidup adalah tanggung jawab “ Jujur mengandung arti yang sangat luas, karena kejujuan itu sumbernya dari hati.

  Jujur merupakan kesesuaian antara hati, perkataan dan perilaku yang kita tampilkan.

  Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab. Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatan dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian dan pengorbanannya.

  “Hai orang – orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali- kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan

  ” (Q.S. Al- Maidah : 8)

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

  1. Bapak saya Muhammad Nasir dan Ibu saya Pudji, yang telah membimbing, mendidik, mencurahkan usaha dan do’anya dengan ikhlas serta kasih sayang tanpa mengenal lelah dan bosan demi masa depan penulis.

  2. Kakak saya Ahmad Arifin dan adik saya Diah Ayu Lestari yang menemani saya berjuang untuk membahagiakan orang tua kita.

  3. Bapak, Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang selalu membimbing dan mengajarkan saya banyak ilmu sampai skripsi ini dapat terselesaikan.

  4. Iin Robiyati, Nur Aini Zulfa, Veri Slamet NS dan Syahril Ghani, yang telah menemani, membantu, mendo’akan dan memberi semangat mulai dari mengerjakan proposal skripsi sampai penyelesaian skripsi ini, terima kasih telah meluangkan waktu.

  5. Sahabat-sahabat saya yang selalu menemani dan memberikan semangat serta teman-teman PS-S1 angkatan 2014 semuanya yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur yang sebesar-besarnya saya panjatkan kepada Allah SWT karena atas segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi yang berjudul “ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN EFFICIENCY OPERATIONAL (BOPO) TERHADAP RETURN ON

  

ASSET (ROA) DENGAN CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) SEBAGAI

  • – VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah Periode 2014 2017) ”.

  Penelitian dan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Perbankan Syariah S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak memperoleh bantuan, bimbingan, pengarahan serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Rasa terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada :

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si, selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah S1 sekaligus dosen pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan, pengarahan serta saran selama penulisan skripsi ini.

  4. Bapak Yedi Efriadi, M.Ag selaku dosen pembimbing akademik.

  5. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam khususnya Program Studi Perbankan Syariah S1 yang telah memberikan ilmu dan wawasan kepada penulis selama perkuliahan.

6. Orang tua yang telah memberikan do’a, kasih sayang dan dukungannya.

  7. Teman-teman Program Studi Perbankan Syariah S1 Angkatan 2014 yang telah banyak membantu dan memberikan dorongan serta semangatnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka penulis sangat mengharapkan saran maupun kritikan demi sempurnanya skripsi ini. Mudah- mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis khusunya dan bagi pembaca pada umumnya, dan kiranya skripsi ini dapat menjadi salah satu bentuk sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama di bidang ekonomi Islam.

  Salatiga, 01 September 2018

  

ABSTRAK

  Putriani, Silvya 2018. Analisis Pengaruh Non Performing Financing (NPF) dan

  Efficiency Operational (BOPO) Terhadap Return On Asset (ROA) dengan Capital Adequacy (CAR) Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Bank Umum Syariah Periode 2014

  • – 2017). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis

  Islam Program Studi S1-Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing : Fetria Eka Yudiana, M. Si. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Non Performing Financing

  (NPF) dan Efficiency Operational (BOPO) Terhadap Return On Asset (ROA) dengan

  

Capital Adequacy Ratio (CAR) Sebagai Variabel Intervening. Penelitian ini

  menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan populasi dalam penelitian adalah seluruh Bank Umum Syariah di Indonesia yang berjumlah 12 bank. Kriteria sampel terdiri dari laporan keuangan bank syariah selama tahun 2014-2017. Teknik pemilihan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik yang terdiri dari uji multikolinieritas, normalitas, autokorelasi dan heteroskedastisitas, uji regresi yang terdiri dari uji T untuk menguji secara parsial, serta uji F untuk menguji antar variabel secara bersama-sama, dan uji analisis path (analisis jalur).

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Variabel BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA dan variabel CAR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA. Variabel NPF memiliki pengaruh negatif tidak signifikan terhadap CAR dan BOPO memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap CAR. Berdasarkan hasil path analisis variabel CAR mampu memediasi pengaruh NPF dan BOPO terhadap ROA.

  

Kata kunci: Non Performing Financing, Efficiency Operational, Capital Adequacy

Ratio, dan Return On Asset

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL .................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. ii PENGESAHAN ............................................................................................ iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... iv PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ............................................................ v MOTTO........................................................................................................ vi PERSEMBAHAN ......................................................................................... vii KATA PENGANTAR .................................................................................. viii ABSTRAK ................................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................ xi DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang ........................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................... 11 C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 12 D. Kegunaan Penelitian................................................................................ 13 E. Sistematika Penulisan .............................................................................. 13 BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 15 A. Telaah Pustaka ........................................................................................ 15

  B. Kerangka Teori ....................................................................................... 18

  1. Uji Stasioneritas ............................................................................... 46

  c. Uji Hipotesis ............................................................................... 53

  b. Pemilihan Model Estimasi dalam Data Panel ............................... 52

  a. Estimasi Model Data Panel .......................................................... 50

  3. Uji Statistik (Uji Regresi) .................................................................. 50

  d. Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 49

  c. Uji Autokorelasi ......................................................................... 48

  b. Uji Normalitas ............................................................................ 47

  a. Uji Multikolinieritas .................................................................... 46

  2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 46

  F. Metode Analisis ...................................................................................... 46

  1. Teori Keagenan (Agency Theory) ...................................................... 18

  2. Definisi Operasional ......................................................................... 44

  1. Definisi Konsep ................................................................................ 42

  BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 39 A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 39 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................... 39 C. Populasi dan Sampel ............................................................................... 40 D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 42 E. Definisi Konsep dan Operasional ........................................................... 42

  D. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 31

  C. Kerangka Penelitian ................................................................................ 30

  5. Capital Adequacy Ratio (CAR) ......................................................... 27

  4. Efficiency Operational (BOPO) ......................................................... 25

  3. Teori Pembiayaan Bermasalah ........................................................... 23

  2. Teori Profitabilitas ............................................................................ 19

  d. Uji Path Analysis (Analisis Jalur) ................................................ 55

  G. Alat Analisis ........................................................................................... 57

  BAB IV ANALISIS DATA ......................................................................... 58 A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................ 58 B. Analisa Data ........................................................................................... 59

  1. Uji Stasioneritas ............................................................................... 59

  2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 60

  3. Uji Statistik (Uji Regresi) .................................................................. 66

  3.1 Analisis Regresi Model Pertama ................................................. 71

  3.2 Analisis Regresi Model Kedua .................................................... 76

  4. Analisis Jalur (Path Analysis) ............................................................ 80

  C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 85

  BAB V PENUTUP ....................................................................................... 95 A. Kesimpulan ............................................................................................. 95 B. Keterbatasan ........................................................................................... 97 C. Saran ....................................................................................................... 97 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 97 LAMPIRAN ................................................................................................. 105

  DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Rasio NPF, BOPO, CAR Pada BUS 2014 – 2017 ........................ 7Tabel 2.1 : Penelitian Terdahulu ................................................................... 15Tabel 2.2 : Kriteria Penilaian Peringkat ROA ............................................... 22Tabel 2.3 : KrIteria Penliaian NPF ................................................................ 24Tabel 2.4 : Kriteria Penilaian Peringkat BOPO.............................................. 26Tabel 2.5 : Kreiteria Penilaian CAR .............................................................. 29Tabel 3.1 : Kriteria Sampel Bank .................................................................. 41Tabel 3.2 : Sampel Penelitian ........................................................................ 41Tabel 3.3 : Rentangan Nilai Uji DW ............................................................. 49

  Tabel 4.1: Hasil Uji Stasioneritas .................................................................. 59

Tabel 4.2 : Hasil Uji Multikolinearitas dengan Uji Auxiliry .......................... 60Tabel 4.3 : Hasil Uji Durbin - Watson ........................................................... 63Tabel 4.4 : Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser ......................... 65Tabel 4.5 : Model Regresi Common Effect ................................................... 66Tabel 4.6 : Model Regresi Fixed Effect ......................................................... 67Tabel 4.7 : Model Regresi Random Effect ..................................................... 68Tabel 4.8 : Hasil Uji Chow ............................................................................ 69Tabel 4.9 : Hasil Uji Hausman ...................................................................... 69Tabel 4.10 : Hasil Uji Lagrange Multiplier .................................................. 70

  test

Tabel 4.11 : Hasil Uji Parameter Individual (t ) .......................................... 72Tabel 4.12 : Hasil Uji F ................................................................................ 74

  2 Tabel 4.13 : Hasil Uji Koefisien Determinasi (R ) ......................................... 75

Tabel 4.14 : Hasil Uji Regresi Model Kedua ................................................. 77Tabel 4.15 : Hasil Uji F ................................................................................. 78

  2 Tabel 4.16 : Uji Koefisien Determinasi (R ) .................................................. 79

Tabel 4.17 : Ringkasan Hasil Estimasi Dua Regresi ...................................... 82Tabel 4.18 : Hasil Analisis Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung ............ 84Tabel 4.17 : Hasil Keputusan Hipotesis ......................................................... 94

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.2 : Pertumbuhan ROA Pada BUS Periode 2014 - 2017 ................. 3Gambar 2.1 : Kerangka Penelitian ................................................................. 30Gambar 4.1 : Hasil Uji Normalitas Pertama .................................................. 61Gambar 4.2 : Hasil Uji Normalitas Kedua ..................................................... 62Gambar 4.3 : Grafik Autokorelasi dengan Uji Durbin-Watson ...................... 64Gambar 4.4 : Hasil Analisis Jalur .................................................................. 82

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan syariah dituntut untuk mampu bersaing demi

  mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya, sehingga memperoleh keuntungan adalah hal yang sangat penting. Keuntungan tersebut dapat digunakan untuk membayar segala jenis biaya-biaya operasional. Selain untuk menutupi kewajiban-kewajiban yang harus dibayarkan oleh perusahaan, keuntungan yang diperoleh dapat digunakan untuk berinvestasi dalam bentuk ekspansi perusahaan. Dalam pengambilan keputusan, mempertimbangkan perolehan laba merupakan hal yang sangat penting. Perolehan laba tersebut erat kaitannya dengan profitabilitas pada bank (Putu dan Lestari, 2016 : 294).

  Ada beberapa faktor yang mempengaruhi laba bank, antara lain; manajemen, kondisi perekonomian, besar bank, suku bunga, iklim persaingan, persentase sumber daya yang dipergunakan, laba rugi dari surat berharga, kerugian pinjaman dan pembayaran pinjaman yang dihapuskan (Reed, Edward W, Gill, Edward K, 1995: 173).

  Profitabilitas adalah keuntungan yang diperoleh oleh pihak bank dari pengolahan segala sesuatu yang menyangkut sumber daya bank secara efektif dan efisien. Pihak berwenang dalam perbankan dan analisis bank menggunakan tiga ukuran laba yang populer; laba atas aset (Return On Asset) laba atas modal pemilik (Return On Equity), dan selisih bunga netto (Net

  

Interest Margin) . Rasio ROA (Return On Asset) diperoleh dengan membagi

  laba bersih bank dengan aset rata-ratanya. Laba atas aset merupakan alat ukur yang penting kalau membandingkan laba suatu bank dengan laba bank lainnya atau dengan system perbankan pada umumnya. Tingkat yang rendah mungkin disebabkan oleh kebijaksanaan pemberian pinjaman dan investasi yang konservatif atau biaya operasi yang terlalu besar (Reed, Edward W, Gill, Edward K, 1995: 170).

  Manfaat dari teori profitabilitas yaitu, dapat mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode. Kemudian dapat mengetahui posisi laba rugi perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang, dengan itu perusahaan dapat mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu. Hasil pengukuran tersebut dapat dijadikan alat evaluasi kerja manajemen perbankan, apakah mereka sudah bekerja secara efektif atau belum sesuai dengan target yang sudah ditentukan. Semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan semakin besar kemampuan perusahaan menggunakan sumber dananya yang berasal dari internal perusahaan berupa keuntungan dari operasi perusahaan (Kasmir, 2014:197).

  Bank Indonesia telah menetapkan salah satu ukuran profitabilitas suatu bank adalah Return On Asset (ROA). ROA digunakan untuk mengukur efisiensi dan efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA penting bagi bank karena ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Perusahaan dengan pofitabilitas yang baik menunjukkan perusahaan yang mempunyai prospek yang baik, perusahaan akan mampu mempertahankan kelangsungan dalam jangka panjang. Semakin besar nilai ROA, maka akan semakin besar pula laba atau keuntungan yang di dapat bank.

  Profitabilitas yang akan diukur dalam penelitian ini adalah rasio ROA dari Bank Umum Syariah periode 2014

  • – 2017. Berikut grafik pertumbuhan ROA pada BUS periode 2014-2017.

Gambar 1.1 Pertumbuhan ROA pada BUS periode 2014-2017

  

Pertumbuhan ROA pada BUS Periode 2014 - 2017 (%)

  0.7

  0.63

  0.63

  0.6

  0.49

  0.5

  0.41

  0.4

  0.3

  0.2

  0.1

2014 2015 2016 2017

Sumber : Statistik Perbankan Syariah BUS 2017 OJK (data diolah).

  Dilihat dari diagram diatas nilai ROA setiap tahunnya mengalami fluktuasi, dari tahun 2014 nilai ROA sebesar 0.41 % kemudian mengalami kenaikan di tahun 2015 sebesar 0.08 % yaitu berada di angka 0.49 %. Nilai ROA semakin naik di tahun 2016 yakni berada di posisi 0.63 % dan pada tahun 2017 ROA memiliki nilai yang sama yakni 0,63 %.

  Berdasarkan penelitian sebelumnya, profitabilitas di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya; Financing to Deposit Ratio (Windarti, Misbach, 2015, Almunawwaroh, 2018, Rahmawati, 2018) , Non Performing Financing (Mulyaningsih, 2016, Azhar, Nasim, 2016, Dewanti, 2017), Capital

  

Adequancy Ratio (Fatah, Rahardian, 2018, Yuhanah, 2016, Hakiim,

  Rafsanjani, 2016), Dana Pihak Ketiga (Harianto, 2017, Affandi, 2018, Ulinnuha 2016), Kualitas Aktiva Produktif (Rosyada, 2015), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (Simatupang, Franzlay, 2016, Fatah, Rahardian (2018), Suku Bunga BI (Anggraini, 2014), Inflasi (Yanita, 2013, Wibowo, Syaichu, 2013), Giro Wajib Minimum (Windarti, Misbach, 2015), Rasio Efisensi Operasional (Rizal, 2016), Pembiayaan (Wahyuningsih, 2017, Chalifah, 2015, Riyadi, Yulianto, 2014), Produk Domestik Bruto (Sahara, 2013).

  Non Performing Financing (NPF) adalah salah satu faktor yang mempengaruhi profitabilitas yang akan penulis pilih dalam penelitian ini.

  Penyaluran dana berupa kredit yang diberikan kepada nasabah selalu diikuti dengan resiko yang mungkin timbul. Risiko atas kredit adalah tidak tertagihnya kredit yang telah disalurkannya, baik pokok pinjaman yang diberikan, maupun bunganya sesuai ketentuan yang berlaku. Bank melakukan penggolongan kredit menjadi dua golongan, yaitu kredit performing dan non- performing. Kredit performing disebut juga dengan kredit tidak bermasalah sedangkan kredit non performing merupakan kredit yang sudah dikategorikan kredit bermasalah. Kredit bermasalah merupakan kredit yang telah disalurkan oleh bank, dan nasabah tidak dapat melakukan pembayaran atau melakukan angsuran sesuai dengan perjanjian yang telah ditanda- tangani oleh bank dan nasabah (Trisnawati, Desi, 2013:110).

  Non Performing Financing (NPF) merupakan rasio dari risiko kredit

  atau pembiayaan bank. Bank yang mempunyai NPF tinggi cenderung kurang efisien. Sebaliknya bank dengan NPF yang rendah maka akan cenderung efisien. Bank dengan NPF yang semakin rendah akan memiliki kemampuan menyalurkan dananya kepada nasabah lainnya sehingga tingkat profitabilitasnya akan semakin tinggi (Almunawwaroh, 2018). NPF merupakan indikator risiko pembiayaan yang perlu diperhatikan karena sifatnya yang fluktuatif dan tidak pasti sehingga penting untuk diamati dengan perhatian khusus (Simatupang, Franzlay, 2016).

  BOPO merupakan rasio biaya operasional yang mengacu pada perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasional. Rasio kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Mengingat kegiatan utama bank pada prinsipnya adalah bertindak sebagai perantara, yaitu menghimpun dan menyalurkan dana (misalnya dana masyarakat) maka biaya dan pendapatan operasional bank didominasi oleh biaya bunga dan hasil bunga (Dendawijaya, 2009:120).

  Modal merupakan bagian yang sangat penting dalam bank dan merupakan sumber dana utama dalam pembiayaan seluruh kegiatan operasional bank, modal tersebut harus digunakan tidak kelebihan atau sampai kekurangan karena dengan modal yang ada manajemen bank harus menggunakannya dengan baik agar setiap modal yang dikeluarkan untuk mengelola produk-produk dalam bank dapat menghasilkan keuntungan yang besar bagi bank, dan apabila memiliki modal yang terlalu banyak akan terjadi

  

idle fund, yaitu banyaknya dana yang menganggur atau tidak dipakai oleh

  manajemen bank. Manajemen bank yang baik dapat meningkatkan laba bank disamping mempertahankan fungsi yang biasa dan perlu untuk keselamatan pemegang deposito (Reed, Edward W, Gill, Edward K, 1995: 136).

  Berdasarkan peraturan dari Bank Indonesia No. 15/12/PBI/2012 tentang kewajiban penyediaan modal minimum bank umum, bahwa setiap bank wajib menyediakan modal minimum sebesar 8% dari aktiva tertimbang menurut risiko yang diproksikan dengan rasio CAR. Kecukupan modal dapat diukur dengan CAR (capital adequacy ratio). CAR merupakan variabel merupakan faktor utama dalam pembiayaan kegiatan operasional bank yang menghimpun dana atau menyalurkan dana.

Tabel 1.1 Rasio NPF, BOPO dan CAR pada BUS Periode 2014 – 2017 (%) Tahun NPF BOPO CAR

  2014

  4.95

  96.97

  15.74 2015

  4.84

  97.01

  15.02 2016

  4.42

  96.22

  16.63 2017

  4.77

  94.91

  17.91 Sumber : Statistik Perbankan Syariah BUS (data diolah )

  Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel NPF dari tahun 2014 sampai tahun 2016 mengalami penurunan hingga 0.53 %. Hal ini dibuktikan dengan adanya data dari Statistik Perbankan Syariah per Desember 2017 dari tahun 2014 sebesar 4.95 % dan pada tahun 2015 sebesar 4.85 %. Kemudian pada tahun 2016 berada pada posisi 4.42 %. Kemudian rasio NPF mengalami kenaikan pada tahun 2017 sebesar 0.35 % dan mencapai 4.77 %. Pada rasio BOPO dari tahun 2014 sebesar 96.97 % ke 2015 sebesar 97.01 % mengalami kenaikan sebesar 0.04 %. Tahun 2016 hingga 2017 BOPO mengalami penurunan dari 96.22 % hingga 94.91 %. Hal ini membuktikan bahwa Bank Umum Syariah dapat menekan adanya beban operasional dari tahun ke tahun.

  Kemudian pada rasio CAR mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Tahun 2014 CAR mencapai 15.74 % dan menurun di tahun 2015 sebesar 15.02 %.

  Pada tahun 2016 CAR mengalami kenaikan sebesar 16.63 % dan di tahun 2017 kenaikan CAR mencapai angka 17.91 %.

  Penelitian yang dilakukan oleh Ulinnuha, Indriani (2016) tentang pengaruh NPF terhadap ROA menyatakan bahwa adanya pengaruh yang negatif signifikan antara NPF terhadap ROA. Hal ini disebabkan karena besarnya kredit bermasalah menimbulkan hilangnya kesempatan untuk memperoleh income dari kredit yang diberikan. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Africano (2016) yang mengemukakan bahwa NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Semakin besar rasio NPF maka semakin besar biaya cadangan penghapusan pembiayaan yang mengakibatkan pendapatan suatu bank menurun sehingga akan menurunkan ROA. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mulyaningsih, Fakhruddin (2016) yang menyatakan bahwa NPF memiliki pengaruh positif terhadap ROA dikarenakan meningkatnya pembiayaan yang disalurkan sehingga mengakibatkan banyaknya nasabah yang yang tidak mengembalikan pembiayaan karena terganggu kelancaran usaha yang disebabkan oleh situasi ekonomi yang buruk dan tidak adanya pengawasan dari pihak internal bank syariah.

  Penelitian yang dilakukan oleh Muliawati dan Khoiruddin (2015) tentang pengaruh BOPO terhadap profitabilitas menyatakan bahwa BOPO secara parsial memiliki pengaruh yang negative signifikan terhadap ROA. Hal ini berarti bahwa tingkat efisiensi bank dalam menjalankan operasinya berpengaruh terhadap tingkat pendapatan yang dihasilkan oleh bank. Hasil penelitian ini juga didukung oleh Niode dan Chababib (2016) yang mengemukakan bahwa BOPO memiliki pengaruh yang negatif signifikan terhadap ROA. Saat rasio BOPO meningkat. Jika tidak dibarengi dengan pendapatan operasinya, akan mengakibatkan berkurangnya laba sebelum pajak yang berdampak pada profitabilitas. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Harun, Usman (2016) yang menyatakan bahwa BOPO memiliki pengaruh signifikan terhadap ROA. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya rasio BOPO pada 30 Bank Umum di Indonesia menandakan perusahaan lebih banyak mengeluarkan biaya operasional dalam menghasilkan laba.

  Penelitian mengenai pengaruh CAR terhadap ROA dilakukan oleh Hakiim, Rafsanjani (2016) dan Rizal (2016) yang mengemukakan bahwa tidak adanya pengaruh CAR terhadap ROA. Tidak berpengaruhnya CAR terhadap ROA disebabkan karena bank-bank yang beroperasi tidak mengoptimalkan modal yang ada, Hal ini terjadi karena peraturan Bank Indonesia yang mensyaratkan CAR minimal sebesar 8% mengakibatkan bank- bank selalu berusaha menjaga agar CAR yang dimilikinya sesuai dengan ketentuan. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wityasari, Pangestuti (2014) dan Simatupang, Franzlay (2016) yang menyatakan bahwa CAR memiliki pengaruh yang positif terhadap ROA, berkaitan dengan upaya bank untuk tetap memperkokoh kecukupan modalnya.

  Kecukupan modal yang tinggi menunjukkan kemampuan bank untuk dapat memberikan kredit yang semakin besar, yang akhirnya meningkatkan ROA.

  Alasan peneliti melakukan penelitian ini adalah ; pertama karena ada kecenderungan persaingan dalam dunia perbankan syariah dari tahun ke tahun semakin besar; kedua kinerja suatu bank dengan melihat perubahan laba yang dihasilkan; ketiga ketersediaan modal yang cukup sehingga pada masa krisis pun bank akan tetap aman; keempat ketersediaan bank dalam mengatasi kredit bermasalah; kelima ketersediaan bank dalam mengatasi biaya operasional yang berlebih dibandingkan dengan pendapatan operasional.

  Berdasarkan hasil temuan dari beberapa penelitian terdahulu, terdapat adanya inkonsistensi dan perbedaan hasil penelitian yang diuraikan, dan dengan adanya research gap yang tercantum diatas maka perlu diadakannya penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh NPF dan BOPO terhadap ROA dengan CAR sebagai variable intervening, sehingga dalam penelitian ini akan dikaji ulang dengan harapan hasil penelitian nantinya akan mempertegas dan memperkuat teori yang sudah ada sebelumnya.

  Dari fenomena research gap dan adanya temuan dari penelitian terdahulu, adapun beda penelitian ini dengan penelitian sebelumnya diantaranya adalah sebagai berikut : adanya variable intervening yang penelitian yang digunakan periode tahun 2014

  • – 2017; serta teknik analisis yang digunakan adalah path analysis (analisis jalur).

  Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas dan ditemukannya perbedaan penelitian dari penelitian sebelumnya penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS PENGARUH NON

  PERFORMING FINANCING (NPF) DAN EFFICIENCY OPERATIONAL (BOPO) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA)

CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) SEBAGAI VARIABEL

  DENGAN

  INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah Periode Tahun 2014- 2017)”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan, dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Return

  On Asset (ROA) ?

  2. Bagaimana pengaruh Efficiency Operational (BOPO) terhadap Return On

  Asset (ROA) ?

  3. Bagaimana pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR) terhadap Return On

  Asset (ROA) ?

  4. Bagaimana pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Capital

  Adequancy Ratio (CAR) ?

  5. Bagaimana pengaruh Efficiency Operational (BOPO) terhadap Capital

  Adequancy Ratio (CAR) ?

  6. Bagaimana pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Return

  On Asset (ROA) yang dimediasi oleh Capital Adequancy Ratio (CAR) ?

  7. Bagaimana pengaruh Efficiency Operational (BOPO) terhadap Return on

  Asset (ROA) dengan dimediasi oleh Capital Adequacy Ratio (CAR) ?

C. Tujuan Penulisan

  Berdasarkan permasalahan yang ada dalam uraian diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA).

  2. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Efficiency Operational (BOPO) terhadap Return On Asset (ROA).

  3. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR) terhadap Return On Asset (ROA).

  4. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Capital Adequancy Ratio (CAR).

  5. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Efficiency Operational (BOPO) terhadap Capital Adequancy Ratio (CAR) ?

  6. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA) yang dimediasi oleh Capital

  7. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Efficiency Operational (BOPO) terhadap Return On Asset (ROA) yang dimediasi oleh Capital Adequancy

  Ratio (CAR).

  D. Kegunaan Penelitian

  Kegunaan penelitian yang diharapakan penulis adalah sebagai berikut :

  1. Bagi lembaga keuangan Dari hasil penelitian ini diharapkan mampu dijadikan sebagai referensi menganalisis dan mengambil kebijakan mengenai perubahan laba yang di proksikan dengan rasio Return On Asset (ROA) sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

  2. Bagi akademisi Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan mengenai rasio keuangan dalam perbankan syariah dan dapat membantu membangun pengembangan ilmu akuntansi atau keuangan.

  3. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis yang bermanfaat di masa yang akan datang.

  E. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan bertujuan untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi penelitian yang diuraikan. Adapun sistematika penulisan disusun atas lima bab sebagai berikut :

  BAB I PENDAHULUAN Berisi mengenai latar belakang masalah yang diuraikan penulis;

  rumusan masalah; tujuan penulisan; kegunaan penulisan yang memberikan gambaran manfaat yang akan diterima oleh pembaca; dan sistematika penulisan yang mencakup mengenai urutan penulisan dalam penelitian ini.

  Bab II LANDASAN TEORI Landasan Teori mencakup mengenai ; telaah pustaka dimana

  menggambarkan review penelitian terdahulu yang relevan dan beda penelitian saat ini; kerangka teori merupakan sebuah teori yang akan menjelaskan dan menganalisis variable variable; kerangka penelitian berisikan mengenai model penelitian yang berbentuk gambar; hipotesis berupa rangakaian kesimpulan sementara.

  Bab III METODE PENELITIAN Metode penelitian mencakup tentang; Jenis Penelitian yaitu

  kuantitatif; populasi dan sampel ; teknik pengumpulan data meliputi jenis dan sumber data; skala pengukuran; definisi konsep dan operasional ; instrumen penelitian; uji instrument penelitian sampai dengan alat analisis.

  Bab IV ANALISIS DATA Analisis data berisi tentang Deskripsi objek penelitian; dan analisis

  data

  Bab V PENUTUP

BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka Teori-teori yang digunakan sebagai dasar pemikiran yaitu diambil dari

  studi literatur yang dilakukan melalui buku-buku teks kuliah, jurnal-jurnal ekonomi, media cetak, maupun internet.

  Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Hasil Penelitian No.

  

Populasi

Peneliti Non Performing Financing (NPF)

  Variabel NPF memiliki pengaruh negatif Ulinnuha, Indriani

  Bank Umum Syariah signifikan terhadap 1. (2016) profitabilitas.

  Non Performing Finance (NPF) berpengaruh langsung terhadap Mawaddah (2015) Bank Syariah di Indonesia

2. Return On Asset (ROA) sebesar 4.32%.

  Non performing loan Warsa, Mustanda Perbankan di Indonesia berpengaruh negatif dan 3. (2016) signifikan terhadap return on assets.

  NPF mempunyai pengaruh yang Almunawwaroh, Bank Syariah di Indonesia negatif signifikan terhadap

  4. Marliana (2018) profitabilitas.

  Non performing financing Muliawati, Bank Syariah Indonesia berpengaruh positif tidak 5. Khoiruddin (2015) signifikan terhadap profitabilitas.

  Perbankan Syariah yang NPF berpengaruh signifikan Fitriana (2016) terdaftar di BEI

  6. negatif terhadap profitabilitas.

  Adanya pengaruh NPF terhadap Franzlay, Bank Umum Syariah ROA.

  7. Simatupang (2016)

Variabel Efficiency Operational (BOPO)

  PT. BPD Sumsel BOPO berpengaruh negative

  1. Mismiwati (2016) signifikan terhadap ROA.

  Bank Umum Syariah BOPO memiliki pengaruh Harun, Usman

  2. negative signifikan terhadap (2016) Profitabilitas Hakiim, Rafsanjani Bank Syariah di Indonesia BOPO berpengaruh negative

  3.

  (2016) dan signifikan terhadap ROA.

  BPRS di Indonesia BOPO mempengaruhi Harianto, Syawal

  4. profitabilitas secara negative (2017) signifikan Nikmah, Zuhrotun BPRS di Indonesia BOPO tidak memiliki pengaruh

  5.

  (2018) terhadap ROA Fatah, Rahadian Perbankan di Indonesia BOPO memiliki pengaruh

  6.

  (2018) signifikan terhadap

  Profitabilitas. Simatupang dan Bank Umum Syariah di BOPO memiliki pengaruh 7. Franzlay (2016) Indonesia signifikan terhadap ROA.

  Capital Adequacy Ratio (CAR) Variabel

  Franzlay, Bank Umum Syariah CAR memiliki pengaruh yang Simatupang (2016) positif signifikan terhadap

  1. profitabilitas Bank Umum Syariah.

  Anggraini, Perbankan di Indonesia CAR berpengaruh positif 2. Suardhika (2014) terhadap profitabilitas.

  Hakiim, Rafsanjani Perbankan Syariah di CAR tidak berpengaruh

3. (2016) Indonesia signifikan terhadap

profitabilitas.

  Perbankan Wityasari, CAR berpengaruh positif dan

4. Pangestuti (2014) signifikan terhadap profitabilitas.

  Rizal (2016) BPRS di Indonesia CAR tidak berpengaruh

  5. signifikan terhadap ROA Wibowo, Syaichu Bank Syariah di Indonesia CAR tidak memiliki pengaruh

  6.

  (2013) terhadap ROA. Almunawwaroh, Bank Syariah di Indonesia Nilai CAR negatif signifikan 7. Marliana (2018) terhadap ROA

B. Kerangka Teori

1. Teori Agensi ( Agency Theory)

  Jensen dan Meckling (1976) dalam Sarwindah (2014) menjelaskan hubungan keagenan didalam teori agensi (agency theory) bahwa perusahaan/bank merupakan kumpulan kontrak (nexus of contract) antara pemilik sumber daya ekonomis (principal) dan manajer (agent) yang mengurus penggunaan dan pengendalian sumber daya tersebut. Aplikasi

  agency theory dapat terwujud dalam kontrak kerja yang akan mengatur

  proporsi hak dan kewajiban masing-masing pihak dengan tetap memperhitungkan kemanfaatan secara keseluruhan. Kontrak kerja akan menjadi optimal bila kontrak dapat fairness yaitu mampu menyeimbangkan antara principal dan agen yang secara matematis memperlihatkan pelaksanaan kewajiban yang optimal oleh agen dan pemberian insentif/imbalan khusus yang memuaskan dari principal keagen. Kontrol dalam perbankan tidak hanya melibatkan principal semata, namun juga kreditor atau deposan.

  Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemilik (pemegang saham). Hal tersebut menimbulkan asimetri informasi sehingga para pemegang saham khawatir manajer hanya bekerja untuk memaksimalkan kepentingan sendiri daripada bekerja mengurangi adanya hal tersebut maka dilakukan perencanaan kompensasi yang baik yang memotivasi manajer agar bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri namun juga para pemegang saham (Najmudin, 2011:26).

2. Teori Profitabilitas

  a. Pengertian Profitabilitas Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya bahwa penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan (Kasmir, 2010 :115).

  b. Jenis- jenis rasio profitabilitas sebagai berikut:

  1. Profit Margin (Profit Margin on Sales)

  Profit Margin on Sales atau rasio profit margin atau margin laba

  atas penjualan, merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan. Untuk mengukur rasio ini adalah dengan cara membanding antara laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih. Rasio ini dikenal dengan nama profit margin.

  2. Return on Investment (ROI) Hasil pengembalian investasi atau lebih dikenal dengan nama merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya.

  3. Return on Equity (ROE) Hasil pengembalian ekuitas atau Return on Equity atau rentabilitas modal sendiri, merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Makin tinggi rasio ini, makin baik. Artinya, posisi pemilik perusahaan makin kuat, demikian pula sebaliknya.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, NON PERFORMING FINANCING, FINANCING TO DEPOSIT RATIO, DAN BIAYA OPERASIONAL PADA PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) PERBANKAN (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah Periode 2010-2014) SKRIPSI

0 0 120

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, NON PERFORMING FINANCING, GIRO WAJIB MINIMUM, DAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO TERAHADAP RETURN ON ASSET DENGAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia 2012-2016) -

0 0 130

PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL DAN PEMBIAYAAN JUAL BELI TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) DENGAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 0 135

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NON PERFORMING FINANCING (NPF), DANA PIHAK KETIGA (DPK) DAN GIRO WAJIB MINIMUM (GWM) TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) DENGAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BANK UMUM SYARIAH

0 0 126

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NON PERFORMING FINANCING (NPF), DANA PIHAK KETIGA (DPK) DAN INFLASI TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) DENGAN PEMBIAYAAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI BANK UMUM SYARIAH SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas da

0 4 112

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) DENGAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE 2012-2016) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas da

0 2 119

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF), BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS DENGAN CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia Pe

0 0 130

PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH, MUSYARAKAH, MURABAHAH, ISTISHNA DAN IJARAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah Periode Januari 2015 – Juni

1 7 136

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NON PERFORMING FINANCING (NPF), BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP PROFITABILITAS RETURN ON ASSETS (ROA) DENGAN FINANCING TO DEPOSITE RATIO (FDR) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BANK

0 0 116

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR), DAN INFLASI TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) DENGAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BANK UMUM SYARIAH (PERIODE 2013-2017) SKRIPSI

0 1 142