Perbedaan prestasi belajar IPS siswa kelas V sekolah dasar atas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II - USD Repository

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR IPS
SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ATAS PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE JIGSAW II
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh
Rosalia Pratiwi Mahandani
101134036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iv

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan kepada:
 Tuhan Yesus Kristus, Guru dan Pembimbing Maha Biijaksana

 Almamater Universitas Sanata Dharma
 Bapak dan Ibu yang selalu menjadi motivasi untuk
menyelesaikan tahap pendidikan ini.
 Keluarga besar yang telah memberikan motivasi, dukungan,
dan doa.
 Para pendidik yang telah membimbing dan mendidik dengan
sabar dan telaten.
 Sahabat yang menjadi penyemangat dan pemberi semangat
dalam kasih dan doa.
 Teman-teman seperjuangan, mahasiswa S1 PGSD 2010.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
v


MOTTO

“Hidup akan terus berjalan walaupun hidupmu terasa mati, ingatlah
segala pengalaman baik dan burukmu menjadi motivasi yang
membuatmu menjadi orang yang lebih baik dari hari kemarin”

“Ora et Labora”
(Mother Theresa)

“Mintalah, maka kalian akan diberi. Carilah, maka kalian akan
menemukan. Ketuklah, maka pintu akan dibukakan.”
(Matius 7: 7)

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI
vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 26 Mei 2014
Penulis

Rosalia Pratiwi Mahandani

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI
vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Rosalia Pratiwi Mahandani
NIM

:101134036

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya dengan judul:
PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD ATAS
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE JIGSAW II
Dengan demikian saya memberikan karya ilmiah saya beserta perangkat

pembelajarannya kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
penggalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari
saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di

: Yogyakarta

Pada tanggal : 26 Mei 2014
Yang menyatakan,

Rosalia Pratiwi Mahandani

vii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
viii

ABSTRAK
PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SEKOLAH
DASAR ATAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE JIGSAW II
Rosalia Pratiwi Mahandani
Unversitas Sanata Dharma
2014
IPS merupakan salah satu pelajaran wajib yang ada di tingkat sekolah dasar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas V
semester genap sekolah dasar diantara kelas yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dengan kelas yang tidak menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental jenis nonequivalent control
group design. Populasi yang digunakan adalah siswa kelas V (A dan B). Sampel
untuk kelompok kontrol adalah kelas VA dari populasi kelas V (A dan B).
Sedangkan sampel untuk kelompok eksperimen adalah kelas VB dari populasi
kelas V (A dan B). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas kelas
VA sebanyak 23 siswa sebagai kelas kontrol dan kelas VB sebanyak 20 siswa
sebagai kelas eksperimen di SD Negeri 1 Kebondalem Lor, Prambanan. Instrumen
penelitian menggunakan tes prestasi dengan jumlah soal 45 butir soal. Tes yang
akan digunakan telah melalui tahap validitas dan reliabilitas soal sehingga
menghasilkan soal pilihan ganda yang terdiri atas 25 butir soal. Teknik
pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti diambil dari nilai pretest kelas
kontrol, pretest kelas eksperimen, posttest kelas kontrol, dan posttest kelas
eksperimen. Analisis data dibantu dengan program SPSS 20 for windows, dengan
melalui uji deskriptif (mean, median, modus, standar deviasi), uji normalitas
(pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol), uji homogenitas
(pretest kelas kontrol dan pretest kelas eksperimen), dan uji hipotesis.
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II terdapat perbedaan yang signifikan pada
prestasi belajar kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw II dengan kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional. Hal ini
dapat dilihat dari hasil perhitungan uji hipotesis yang menunjukkan bahwa harga
sig. (two-tailed) sebesar 0,008 < 0,05. Harga sig. (two-tailed) menunjukkan < 0,05
sehingga dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara posttest
kelas kontrol dengan posttest kelas eksperimen. Hasil posttest kelas kontrol
mempunyai rata-rata sebesar 63,65, dengan nilai tertinggi 88 dan nilai terendah
36. Kriteria ketuntasan minimal yang berlaku sebesar 60, sebanyak 34,7% siswa
tidak dapat mencapai ketuntasan minimal terdapat pada kelas kontrol. Nilai
tertinggi dari kelas eksperimen sebesar 100, sedangkan nilai terendah dari kelas
eksperimen adalah 60. Hasil posttest dari kelas eksperimen keseluruhan siswa
telah mencapai KKM.
Kata kunci: Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II, prestasi belajar, mata
pelajaran IPS.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ix

ABSTRACT
THE DIFFERENCE OF IPS (SOCIAL SCIENCE) LEARNING
ACHIEVEMENT IN 5TH GRADE PRIMARY SCHOOL BY THE
APPLICATION OF JIGSAW TYPE II
COOPERATIVE LEARNING MODEL
Rosalia Pratiwi Mahandani
Sanata Dharma University
2014
IPS (Social Science) is one of the compulsory subjects in the elementary
school. The purpose of this research is to identify the differences of using Jigsaw
type II Cooperative Learning Model on the IPS learning achievement of 5th grade
students in second semester primary school between the class which uses Jigsaw
type II Cooperative Learning Model and the class which does not use that model.
The type of this research was quasi experimental with nonequivalent
control group design. Samples in this research were comprised of 5th grade
students in class room VA of which amount 23 students as control class and in
class room VB of which amount 20 students as experimental class in SD Negeri 1
Kebondalem Lor, Prambanan. Instrument that has been applied in this research
was 45 questions of multiple choices. The questions has been tested through
validation step. Therefore, the questions that has been used in this research
consisted of 25 items. Data collecting technique in this research was taken and
scored by researcher through pre-test to control class, pre-test to experimental
class, post-test to control class, and post-test to experimental class. Data analysis
was performed with SPSS 20 for windows programme, and through descriptive
test (mean, median, modus, and deviation standard), normality test (pre-test and
post-test to experimental and control classes, homogeneity test (pre-test to control
and experimental classes) and hypothesis tests.
The results showed that the application of Jigsaw type II Cooperative Learning
Model had an effect on learning achievement. It could be seen in the calculation
results of hypothesis test that the significance price (two- tailed) was 0,008 <
0,05. Significance price (two-tailed) showed< 0,05 which meant that there were
significance differences between post-test to control class and post-test to
experimental class. The results of post-test to control class had an averages
63,65, with the highest score 88 and lowest score 36. The prevailing criteria of
minimal completeness was 60, as many as 34,7% students weren’t able to reach
minimal completeness prevailing in control class. The highest score from
experimental class was 100, while the lowest score from the same class was 60.
The results of post-test from all students in experimental class had reached KKM.

Keywords:Jigsaw type II Cooperative Learning Model, learning achievement,
Social Science subject

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas berkat rahmat kasih
dan bimbinganNya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi
yang berjudul “PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V
SEKOLAH DASAR ATAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE JIGSAW II” ditulis sebagai syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Selesainya skripsi ini tidak lepas dari dukungan, bimbingan, dan
kerjasama dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Rohandi, Ph.D., sekalu Dekan Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. G. Ari Nugrahanta, SJ, S.S., BST, M.A., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Catur Rismiati, S.Pd, M.A., Ed.D., selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Gurru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Drs. YB. Adimassana, M.A., selaku dosen Pembimbing I, yang telah
memberikan bimbingan, masukkan yang membangun serta memotivasi
peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Rusmawan, S.Pd., M.Pd., selaku dosen Pembimbing II, yang telah memberi
masukkan, bimbingan yang membangun dan memotivasi peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Pengajar dan staf Program Studi PGSD, terimakasih atas pelayanannya untuk
mendukung kelancaran selama menempuh pendidikan di program studi
PGSD Universitas Sanata Dharma.
7. Tri Suhartini, S.Pd., selaku kepala SD Negeri 1 Kebondalem Lor yang
memberikan ijin penelitian dan dukungan kepada peneliti.
8. Endang Sri Hastuti, A.Ma., selaku guru pengampu mata pelajaran IPS kelas
V SD Negeri 1 Kebondalem Lor yang telah bersedia memberikan masukan,
motivasi, waktu dan tenaga sebagai guru mitra.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xi

9. Siswa kelas VA dan VB SD Negeri 1 Kebondalem Lor yang telah bersedia
sebagai sampel penelitian.
10. Segenap keluarga yang tersayang yang selalu memberikan semangat dan
motivasi selama mengerjakan skripsi ini.
11. Wahyu Dwi Astuti, Putri El Pareka, Wahyu Shintianingsih, Diah Wulansari
atas kebersamaannya dan motivasi yang diberikan dengan berbagi cerita dan
keluh kesah.
12. Putri, Verra, Windi atas kebersamaannya diawal-awal masa kuliah sampai
saat ini.
13. Upik dan Merry yang telah menyediakan waktu, ruangan, segala alat-alat
yang mendukung, tenaga dan bantuannya selama penulisan skripsi ini.
14. Teman-teman PSM Cantus Firmus angkatan 2010 yang secara langsung dan
tidak langsung telah memberikan motivasi.
15. Pak Mbong beserta teman-teman PSM Cantus Firmus dari berbagai angkatan
atas kebersamaan dan dukungannya.
16. Teman-teman sepenelitian bimbingan Pak Adimassana dan Pak Rusmawan
(Ursula, Fajar, Novi, Arma, Mbak Dina, Titin, Septi, Irine, Nopem) yang
selalu berbagi pengetahuan, keluh kesah, semangat, motivasi kepada peneliti.
17. Seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung salam menyelesaikan
skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam
penulisan karya ilmiah ini. Untuk itu, peneliti sangat terbuka terhadap masukan
berupa kritik dan saran dari semua pihak. Semoga karya ilmiah ini berguna bagi
pembaca.

Yogyakarta, 28 Mei 2014
Penulis

Rosalia Pratiwi Mahandani

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING.... Error! Bookmark not
defined.
HALAMAN PENGESAHAN .................................. Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.............................................. vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT .......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
BAB I: PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1 Latar belakang masalah ................................................................................ 1
1.2 Rumusan masalah ......................................................................................... 5
1.3 Tujuan penelitian .......................................................................................... 5
1.4 Manfaat penelitian ........................................................................................ 5
BAB II: LANDASAN TEORI .............................................................................. 7
2.1 Kajian teori .................................................................................................. 7
2.1.1 Ilmu Pengetahuan Sosial ....................................................................... 17
2.1.2 Belajar ..................................................................................................... 7
2.1.3 Model pembelajaran kooperatif ............................................................ 30
2.2.4 Pembelajaran IPS di sekolah dasar dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw II ................................................................................ 41
2.3 Hasil penelitian sebelumnya ....................................................................... 43
2.4 Kerangka berpikir ....................................................................................... 54
2.5 Hipotesis penelitian .................................................................................... 55
BAB III: METODE PENELITIAN ................................................................... 56
3.1 Jenis Penelitian .......................................................................................... 56
3.2 Tempat dan Waktu Penelitan ..................................................................... 57
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................. 58
3.4 Variabel Penelitian ..................................................................................... 58
xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xiii

3.5 Definisi Operasional ................................................................................... 59
3.6 Instrumen Penelitian ................................................................................... 59
3.7 Validitas dan reliabilitas instrumen ............................................................ 61
3.7.1 Uji validitas instrumen .......................................................................... 61
3.7.2 Uji reliabilitas instrumen....................................................................... 64
3.8 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 66
3.9 Teknik Analisis Data .................................................................................. 66
3.9.1 Analisis statistik deskriptif .................................................................... 66
3.9.3 Uji statistik inferensial .......................................................................... 67
BAB IV: HASIL PENELITIAN ........................................................................ 70
4.1 Hasil Penelitian........................................................................................... 70
4.1.1 Deskripsi data penelitian ....................................................................... 70
4.1.2 Hasil uji hipotesis .................................................................................. 76
4.2 Pembahasan ................................................................................................ 80
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 84
5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 84
5.2 Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 85
5.3 Saran ........................................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 87
LAMPIRAN ......................................................................................................... 90
Biografi Penulis ................................................................................................. 244

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xiv

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar ......................................... 11
Tabel 2.2 Indikator ranah kognitif Bloom (Yulaelawati, 2004)........................... 17
Tabel 2.3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas V ........................... 21
Tabel 2.4 Poin berdasarkan hasil kuis (Slavin, 2008) ........................................... 41
Tabel 3.1 Matriks soal Pre test ............................................................................. 60
Tabel 3.2 Matriks soal Posttest ............................................................................. 61
Tabel 3.3 Hasil validasi perangkat pembelajaran ................................................. 63
Tabel 3.4 Kualifikasi Reliabilitas menurut Masidjo (2006) ................................. 65
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas soal pilihan ganda ............................................... 65
Tabel 3.6 Pengumpulan Data Variabel Prestasi Belajar ....................................... 66
Tabel 4.1 Deskripsi data prestasi belajar kelas kontrol dan eksperimen............... 72
Tabel 4.2 Hasil uji normalitas data penelitian ....................................................... 73
Tabel 4.3 Rekapitulasi data uji normalitas ............................................................ 76
Tabel 4.4 Hasil perhitungan uji homogenitas ....................................................... 77
Tabel 4.5 Rekapitulasi hasil uji homogenitas ....................................................... 77
Tabel 4.6 Hasil perhitungan uji Hipotesis ............................................................. 79
Tabel 4.7 Rangkuman nilai pretest dan posttest ................................................... 82

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xv

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Langkah- langkah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II ............... 42
Gambar 2.2 Literature map dari penelitian ........................................................... 53
Gambar 3.1 Desain Penelitian ............................................................................... 56
Gambar 3.2 Pemetaan Variabel Penelitian............................................................ 59
Gambar 3.3 Rumus penghitungan rata-rata (Boediono & Koster, 2008) ............. 66
Gambar 3.4 Rumus menghitung effect size ........................................................... 69
Gambar 4.1 Histogram hasil uji normalitas data pretest kelas kontrol ................. 74
Gambar 4.2 Histogram hasil uji normalitas data pretest kelas eksperimen .......... 74
Gambar 4.3 Histogram hasil uji normalitas data post test kelas kontrol ............... 75
Gambar 4.4 Histogram hasil uji normalitas data post test kelas eksperimen ........ 75
Gambar 4.5 Diagram peningkatan prestasi belajar siswa ..................................... 83

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Silabus Pembelajaran Kelas Kontrol ............................................... 91
Lampiran Silabus Pembelajaran Kelas Eksperimen ......................................... 94
Lampiran RPP Kelas Kontrol ........................................................................... 97
Lampiran RPP Kelas Eksperimen .................................................................. 138
Lampiran Tabel Matriks Soal Pre Test........................................................... 189
Lampiran Tabel Matriks Soal Post Test ......................................................... 190
Lampiran Kisi-Kisi Soal Validasi .................................................................. 191
Lampiran Soal Validasi .................................................................................. 202
Lampiran Soal Pretest .................................................................................... 209
Lampiran Soal Post test .................................................................................. 213
Lampiran Validasi Ahli .................................................................................. 217
Lampiran Hasil Validitas Instrumen Soal ...................................................... 225
Lampiran Hasil Reliabilitas Instrumen Soal .................................................. 226
Lampiran Input Data Pre test Kelas Kontrol.................................................. 227
Lampiran Input Data Pre test Kelas Eksperimen ........................................... 228
Lampiran Input Data Posttest Kelas Kontrol ................................................ 229
Lampiran Input Data Posttest Kelas Eksperimen.......................................... 230
Lampiran Rekapitulasi Poin Kemajuan Siswa ............................................... 231
Lampiran Foto Penelitian Kelas Kontrol........................................................ 233
Lampiran Foto Penelitian Kelas Eksperimen ................................................. 235
Lampiran Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran .............. 239
Lampiran Surat Ijin Penelitian ....................................................................... 242
Lampiran Surat keterangan telah melakukan penelitian ................................ 243

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah yang
diangkat oleh peneliti, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian
yang dilakukan.
1.1 Latar belakang masalah
Pendidikan saat ini menjadi sebuah wadah untuk mengasah kemampuan yang
sudah dimiliki. Perkembangan kognitif dimulai dari tingkatan kognitif rendah
sampai dengan tingkatan kognitif tinggi. Pendidikan yang baik dapat
mengembangkan kemampuan kognitif pada siswa sesuai dengan tingkatantingkatannya. Bloom berpendapat bahwa perkembangan kognitif anak dimulai
dan diawali dari tahap mengingat, memahami, menganalisis, mengaplikasi,
mengevaluasi, dan mencipta (Asrori, 2007).
IPS merupakan salah satu pelajaran wajib yang dinyatakan dalam UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 29.
Pembelajaran IPS di dalam kelas melatih kemampuan pemahaman dan membantu
mengembangkan kemampuan membaca anak. Membaca merupakan cara yang
sederhana untuk membangun makna. Guru mengajak siswa untuk

membaca

sebagai sarana untuk memperoleh informasi yang baru (Sapriya, 2009).
Pembelajaran di kelas dilaksanakan dengan melibatkan siswa secara aktif untuk
mencari informasi dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi.
Penggunaan metode dan strategi belajar yang tepat dapat membantu siswa dalam
melatih kemampuan berpikir proses, memahami, dan memaknai.

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

Guru perlu memperhatikan karakteristik kelas yang akan diajarnya atau dapat
diartikan bahwa guru harus melihat situasi dan kondisi mulai dari siswa sampai
dengan ruangannya pada saat mengajar di kelas. Setelah guru dapat mengenali
karakteristik kelas yang akan diajar, pembelajaran akan berjalan lancar dan
menyenangkan. Prinsip pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan keadaan
lingkungan sekitar atau bersifat kontekstual, sehingga siswa dapat terlibat aktif
dalam proses pembelajaran yang berlangsung.
Piaget mengenalkan teori perkembangan anak dalam Asrori (2007: 47), bahwa
usia perkembangan siswa sekolah dasar termasuk dalam tahap

operasional

konkret. Pendidikan sekolah dasar saat ini masih belum menerapkan konsep
Piaget ini. Pada tahapan operasional konkret ini siswa sedang menjalani masa
dimana interaksi dengan lingkungannya mulai berkembang dan siswa sudah bisa
mengamati,

mempertimbangkan,

mengevaluasi,

dan

menjelaskan

sebuah

pemikiran secara lebih objektif.
IPS merupakan mata pelajaran yang membutuhkan pengetahuan secara
konkret (Susanto, 2013). Penggunaan metode ceramah membuat siswa semakin
tidak memahami fenomena atau gejala sosial masyarakat yang terjadi dan
dipelajari. Banyak metode pembelajaran yang dapat dilakukan dan dilaksanakan
oleh guru dalam pembelajaran khususnya IPS. Banyaknya model pembelajaran,
diharapkan guru dapat mempertimbangkan dan mengenal kelas yang akan
diajarnya sesuai dengan keadaan yang dihadapi.
Pembelajaran IPS di dalam kelas yang terjadi saat ini adalah siswa hanya
duduk, diam dan mendengarkan. Cara tradisional ini masih ditemukan dalam

2

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

pembelajaran. Cara mengajar guru dapat mempengaruhi minat siswa dalam
mengikuti pembelajaran sehingga menimbulkan kebosanan apabila guru tidak
dapat membangkitkan minat siswa. Kebosanan yang terjadi dapat mengakibatkan
guru tidak dapat melakukan pengelolaan kelas dengan baik. Pada akhirnya, siswa
hanya menghafalkan materi dan tidak mencapai pemahaman sesuai dengan
tingkatan yang ada dalam taksonomi menurut Bloom. Menghafal merupakan
tingkat terendah dalam taksonomi Bloom dan terdapat pada tingkat pengetahuan.
Pemahamanlah

yang

merupakan

hal

yang

diharapkan

tercapai

dalam

pembelajaran.
Penggunaan model pembelajaran yang bervariasi dapat membuat siswa lebih
berkembang dalam kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotornya. Salah satu
model yang dapat digunakan sebagai salah satu variasi pembelajaran adalah
model pembelajaran kooperatif. Adanya model pembelajaran yang bervariasi
membantu siswa dalam memunculkan pemahaman konsep IPS yang baru.
Penggunaan model pembelajaran kooperatif ini mengarahkan siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran melalui belajar secara peer teaching. Model
pembelajaran ini akan diterapkan pada standar kompetensi 2. Menghargai peranan
tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan
kemerdekaan, dengan kompetensi dasar yang diambil adalah 2.2 Menghargai jasa
dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Penerapan model kooperatif Jigsaw ini, berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan oleh Nur Azizah (2013) di SMK Wongsorejo Gombong membuktikan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelas eksperimen

3

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan kelas
kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Hasil penelitian
pada 36 siswa kelas eksperimen dan 36 siswa kelas kontrol diketahui bahwa nilai
rata-rata kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas kontrol yang
menggunakan model pembelajaran konvensional. Penelitian yang dilakukan oleh I
Gusti Bagus Wacika (2013) juga mengatakan bahwa penelitian yang dilakukan di
SD 4 Panjer dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Jigsaw
didapati bahwa hasil belajar lebih tinggi bila dibandingkan dengan hasil belajar
siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional.
Peneliti

melakukan penelitian dengan

menggunakan salah satu

model

pembelajaran kooperatif yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan
melihat pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa.
Peneliti akan menggunakan perbandingan dua kelompok yaitu kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen tehadap siswa kelas V semester genap SD
Negeri Kebondalem tahun pelajaran 2013/2014. Penerapan model kooperatif tipe
Jigsaw II ini bertujuan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh model

kooperatif tipe Jigsaw II terhadap pembelajaran.
Peneliti membatasi penelitian hanya untuk melihat prestasi belajar siswa. Oleh
karena itu, judul dari penelitian ini adalah perbedaan prestasi belajar IPS siswa
kelas V SD atas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.

4

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan tersebut di atas dapat
dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
Apakah ada perbedaan prestasi belajar IPS siswa kelas V semester genap sekolah
dasar atas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II?
1.3 Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar
IPS siswa kelas V semester genap sekolah dasar atas penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.
1.4 Manfaat penelitian
Manfaat penelitian secara teoritis adalah penelitian ini bermanfaat bagi
perkembangan

model

pembelajaran

kooperatif

tipe

Jigsaw

II

dalam

pengimplementasiannya dalam lingkungan belajar khususnya pendidikan tingkat
sekolah dasar. Sedangkan secara praktis, manfaat peneritian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1.4.1 Bagi siswa
Siswa mendapatkan variasi baru dalam pembelajaran, dengan model
kooperatif tipe Jigsaw II diharapkan siswa dapat lebih aktif selama
pembelajaran serta meningkatkan komunikasi dan kerjasama sehingga dapat
meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi pembelajaran IPS.

5

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

1.4.2 Bagi guru
Penggunaan model kooperatif tipe Jigsaw II dapat menambah pengalaman
guru dalam pembelajaran. Bahkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
II ini dapat diterapkan pada berbagai mata pelajaran.
1.4.3 Bagi peneliti
Peneliti mendapatkan pengalaman dalam penerapan model kooperatif tipe
Jigsaw II dalam pelajaran IPS di kelas. Oleh karena itu dengan adanya
pengalaman ini, peneliti mendapatkan pemahaman lebih tentang model
kooperatif tipe Jigsaw II.
1.4.4 Bagi sekolah
Penggunaan model kooperatif tipe Jigsaw II ini dapat menambah referensi
model pembelajaran yang bisa dilaksanakan di sekolah.

6

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

BAB II
LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang kajian teori, penelitian yang relevan, keranga
berpikir dan hipotesis penellitian.
2.1 Kajian teori
2.1.1 Belajar
2.1.1.1 Pengertian belajar
Belajar merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi bagi pelajar
dan mahasiswa bahkan bagi khalayak umum. Belajar merupakan kegiatan
yang berproses dan merupakan sebuah unsur yang mendasar dalam
pendidikan (Syah, 2012). Menurut Cronbach menuturkan bahwa
“Learning is shown by a change in behavior as a result of experience”,
yang mempunyai arti bahwa belajar merupakan adanya perubahan perilaku
sebagai hasil dari pengalaman. Belajar merupakan sebuah proses untuk
mendapatkan pengetahuan (Suprijono, 2009). Menurut Slameto (2010),
belajar merupakan proses usaha seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkahlaku yang baru sebgai hasil dari pengalamannya dalam
interaksi dengan lingkungannya.
Belajar merupakan aktifitas yang melibatkan dua unsur yaitu jiwa
dan raga. Sehingga dengan adanya dua unsure jiwa dan raga ini, belajar
dapat didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan jiwa dan raga guna
memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman yang

7

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

diperoleh dari interaksi dengan lingkungan mencakup kognitif, afektif, dan
psikomotor (Djamarah, 2011).
Berdasarkan pada pengertian belajar yang telah diuraikan terdapat
kata yang perlu digaris bawahi yaitu perubahan. Belajar merupakan sebuah
proses perubahan pengetahuan seseorang yang diperoleh dari pengalaman
interaksinya dengan lingkungan.
2.1.1.2 Ciri-ciri Belajar
Belajar bukan semata-mata hanyalah menghafalkan fakta yang ada,
namun adanya sebuah perubahan. Sebuah kegiatan dapat disebut sebagai
belajar jika mempunyai ciri- ciri yaitu (1) adanya perubahan secara sadar,
(2) perubahan dalam belajar bersifat berkelanjutan dan dinamis, (3)
perubahan dalam belajar mempunyai sifat positif serta aktif, (4) perubahan
tidak bersifat sementara dalam belajar, (5) perubahan dalam belajar terarah
atau mempunyai tujuan, (6) perubahannya mencakup segala aspek tingkah
laku (Slameto, 2010).
Ciri belajar yang pertama adalah adanya perubahan secara sadar
artinya dengan belajar seseorang akan menyadari secara sadar bahwa
mengalami perubahan dalam dirinya. Jika seseorang dalam keadaan tidak
sadarkan diri atau sedang mabuk, perubahan tingkah laku yang dialaminya
bukan hal yang dimaksudkan perubahan dalam pengertian belajar. Kedua,
perubahan bersifat berkelanjutan dan dinamis artinya bahwa perubahan
yang terjadi selalu berkesinambungan dan selalu mengikuti keadaan
sekitarnya atau bisa disebut tidak statis. Ketiga, perubahan dalam belajar

8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

mempunyai sifat positif serta aktif, artinya perubahan selalu menuju
kearah yang lebih baik dari sebelumnya serta selalu bertambah. Secara
aktif, perubahan itu dibentuk karena adanya usaha dari individu sendiri.
Keempat, perubahan tidak bersifat sementara dalam belajar artinya bahwa
perubahan yang terjadi adalah permanen. Tingkah laku yang terbentuk
karena adanya aktifitas belajar bersifat tetap. Misalnya saja seorang anak
belajar berhitung maka kemampuan berhitung yang ia kuasai akan tetap
ada. Kelima, perubahan dalam belajar terarah atau mempunyai tujuan
artinya karena dengan adanya tujuan maka dengan belajar seseorang akan
menguasai keterampilan tertentu. Keenam, perubahannya mencakup segala
aspek tingkah laku artinya bahwa dengan belajar seseorang akan
mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam aspek
kognitif, afektif, psikomotor.
Menurut Syah (2012), menambahkan ciri yang diungkapan oleh
Slameto (2010) yaitu (1) perubahan yang bersifat intensional, (2)
perubahan juga bersifat efektif dan fungsional. Perubahan dalam belajar
bersifat intensional artinya belajar berasal dari pengalaman yang secara
sadar dan sengaja dilakukan untuk memperoleh hal yang baru. Anderson
menegaskan bahwa belajar bukan karena kesengajaan akan tetapi proses
pengolahan informasi pada saat siswa mengalaminya (Syah, 2012).
Perubaah bersifat efektif dan fungsional, hal ini bermaksud bahwa belajar
itu mempunyai kegunaan dan dapat dimunculkan sewaktu-waktu ketika
dibutuhkan melihat bahwa perubahan itu menetap.

9

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

Berdasarkan uraian di atas, ciri-ciri belajar secara umum adalah (1)
adanya perubahan secara sadar melalui proses, (2) perubahan dalam
belajar bersifat positif-aktif, (3) perubahan belajar bersifat efektif –
fungsional, (4) perubahan mencakup pada seluruh ranah (kognitif, afektif,
dan psikomotor).
2.1.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Belajar
berbagai macam faktor yang mempengaruhi proses belajar.
Slameto (2010) berpendapat bahwa faktor yang mempengaruhi belajar
terbagi menjadi dua yaitu faktor internal (dalam) subyek pembelajar dan
faktor eksternal (luar) subyek pembelajar. Faktor internal merupakan
faktor yang mempengaruhi individu yang berasal dari dalam dirinya
sendiri. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang mempengaruhi
individu yang berasal dari lingkungannya atau luar dirinya.
Fakor internal terbagi menjadi tiga faktor yaitu faktor jasmani,
faktor psikologi, dan faktor kelelahan (Slameto, 2010). Faktor yang
termasuk dalam faktor jasmani meliputi (1) faktor kesehatan, (2) cacat
tubuh. Faktor psikologi terdiri atas tujuh faktor yang berpengaruh antara
lain (1) tingkat intelgensi, (2) tingkat perhatian, (3) adanya minat, (4) bakat
atau aptitude, (5) adanya motif, (6) tingkat kematangan, dan (7) kesiapan
dlam memberikan reaksi serta respons.
Syah (2012) berpendapat bahwa secara umum faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar dibedakan menjadi tiga macam yaitu (1) faktor
internal meliputi keadaan rohani dan jasmani siswa, (2) faktor eksternal

10

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

meliputi kondisi lingkungan siswa, (3) faktor pendekatan belajar meliputi
strategi, dan metode yang digunakan siswa dalam mempelajari materimateri pelajaran. Untuk melengkapi faktor yang mempengaruhi belajar,
selain adanya faktor internal dan faktor eksternal, Syah (2012)
menambahkan faktor pendekatan belajar. Faktor pendekatan belajar ini
berhubungan dengan strategi yang digunakan siswa untuk mencapai
belajar yang efektif dan efisien. Pendekatan belajar mempunyai tiga
tingkatan yaitu pendekatan tinggi , pendekatan menengah, dan pendekatan
rendah.1
Tabel 2.1 Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar
(Syah, 2012)

Ragam Faktor dan Unsur – unsurnya
Internal
Eksternal
1. Aspek Fisiologis
1. Lingkungan sosial
1.
- Jasmani dan tegangan
- Keluarga
- Guru dan staf
otot (tonus)
- Masyarakat
- Mata dan telinga
- Teman
2.
2. Aspek Psikologis
2. Lingkungan nonsosial
- Inteligensi
- Rumah
- Sikap
- Sekolah
- Minat
- Peralatan
- Bakat
3.
- Alam
- Motivasi

Pendekatan Belajar
Pendekatan tinggi
- Speculative (pemikiran
yang mendalam)
- Achieving (pencapaian
prestasi tinggi)
Pendekatan menengah
- Analitical (memilah dan
memaknai fakta dan
informasi)
- Deep (mendalam)
Pendekatan rendah
- Reproductive
(mengulang fakta dan
informasi yang ada)
- Surface (bersifat
lahiriah)

Berdasarkan pada uraian di atas, faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar pada umumnya dibedakan menjadi dua yaitu faktor yang
mempengaruhi belajar siswa dari dalam dirinya meliputi keadaan jasman
serta psikologi siswa dan faktor yang mempengaruhi belajar siswa dari

11

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

luar dirinya meliputi teman, keluarga, masyarakat, lingkungan sekolah,
dan lingkungan tempat tinggal.
2.1.1.4 Prinsip – prinsip Belajar
Prinsip belajar dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi belajar
saat itu termasuk juga siswa secara individu. Di bawah ini akan diuraikan
tentang prinsip-prinsip belajar. Prinsip belajar menurut Slameto (2010)
yaitu (1) berdasarkan pada prasyarat yang diperlukan untuk belajar, (2)
sesuai dengan hakikat belajar, (3) sesuai dengan materi yang harus
dipelajari, dan (4) syarat keberhasilan belajar.
Belajar berdasarkan prasyarat yang diperlukan dimaksudkan bahwa
dalam belajar siswa diusahakan untuk berpartisipasi aktif, meningkatkan
minat belajar guna mencapai tujuan instruksional. Belajar sendiri
sebaiknya dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang tinggi
pada siswa. Lingkungan ikut ambil bagian dalam belajar, lingkungan yang
menantang dapat membantu anak untuk mengembangkan kemampuannya
dan belajar secara efektif. Oleh karena itu, belajar harus muncul hubungan
interaksi antara siswa dengan lingkungannya.
Belajar yang sesuai dengan hakikat belajar, artinya bahwa belajar
merupakan proses yang kontinu atau berkelanjutn maka, belajar harus
bertahap disesuaikan dengan perkembangannya. Belajar merupakan
sebuah proses dimana anak belajar untuk berorganisasi, beradaptasi,
mengeksplorasi serta mencoba hal yang baru. Bersifat kontinyu, belajar

12

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

yang baik adalah stimulus yang diberikan akan menimbulkan respons
sesuai yang diharapkan.
Belajar sesuai dengan materi yang harus dipelajari, dalam hal ini
belajar diharapkan dapat mencakup secara keseluruhan.

Belajar yang

bersifat keseluruhan, materi yang terstruktur dalam bentuk penyajian yang
sederhana dapat membantu siswa dalam memahami pengertian dari materi
yang disampaikan. Belajar selalu mengembangkan segala aspek. Oleh
karena itu, belajar harus dapat mengembangkan kemampuan terntentu
pada siswa sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapai.
Syarat keberh asilan dalam belajar dimaksudkan bahwa belajar
memerlukan sarana prasarana yang cukup dan memadahi sehingga belajar
dapat berjalan dengan lancar dan efektif. Perlu adanya pengulangan atau
repetisi. Repetisi dimaksudkan untuk pengendapan materi secara
mendalam dalam diri siswa.
Menurut Suprijono (2009), menambahkan bahwa prinsip belajar
yang pertama merupakan perubahan perilaku yang mempunyai ciri sebagai
berikut: (1) perbuatan yang disadari, (2) berkesinambuangan antara
perilaku yang satu dengan yang lainnya, (3) bermanfaat sebagai bekal
untuk masa depan, (4) bersifat positif, (5)sebagai suatu usaha yang
direncanakan dan dilakukan, (6) perubahannya bersifat permanen, (7)
memiliki tujuan yang terarah, dan (8) mencakup segala hal tentang
kemampuan atau potensi kemanusiaan. Prinsip belajar yang kedua yaitu
belajar merupakan sebuah proses. Belajar terjadi karena adanya tujuan

13

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

yang akan dicapai serta adanya kebutuhan yang mendorong utnuk belajar.
Belajar merupakan sebuah proses yang dinamis, membangun serta
organik. Belajar mencakup segala aspek yang ada seperti aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor. Prinsip belajar yang ketiga adalah belajar
merupakan pengalaman. Pengalaman dapat diperoleh dari lingkungan
sekitar. Hal ini dapat terwujud karena timbulnya interaksi antara siswa
dengan lingkungan sekitarnya (Suprijono, 2009).
Berdasarkan pada uraian di atas, prinsip belajar dapat disimpulkan
bahwa (1) belajar mempunyai tujuan yang akan dicapai, (2) belajar
merupakan sebuah proses yang terstruktur, membangun, dan memberikan
pengalaman pada siswa, (3) keberhasilan belajar dapat dibantu dengan
sarana prasarana yang memadai bagi siswa, (4) belajar membentuk
perilaku individu.
2.1.1.5 Prestasi Belajar
Pengertian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Suharso &
Retnoningsih, 2005), prestasi adalah hasil yang telah dicapai. Sedangkan
belajar sendiri mempunyai makna berusaha, memperoleh kepandaian atau
ilmu, berubah tingkah laku yang disebabkan oleh pengalaman. Sehingga
berdasarkan

definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat

disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai
dari proses memperoleh ilmu dengan ditandai perubahan perilaku karena
adanya pengalaman yang didapatkan.

14

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

Hasil belajar atau prestasi belajar merupakan kumpulan polah
perbuatan, nilai-nilai, pengertian, sikap, serta apresiasi dan keterampilan
(Suprijono, 2009). Menurut Gagne dalam Suprijono (2009), prestasi
belajar dapat berupa informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi
kognitif, keterampilan motorik, dan sikap. Sedangkan menurut Bloom,
prestasi belajar itu harus mencakup kemampuan tiga ranah yaitu kognitif,
afektif,

dan

psikomotor.

(pengetahuan,
meringkas,

ingatan),

memberi

Secara

kognitif

comprehension

contoh),

meliputi

knowledge

(memahami,

menjelaskan,

application

(menerapkan),

analysis

(menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan,
merencanakan, membentuk bangunan baru) dan evaluation (menilai). Hal
yang mencakup ranah

afektif adalah receiving (sikap menerima),

responding (memberikan tanggapan atau respons), valuing (nilai),
organization (sikap berorganisasi), characterization (memberikan cirri
khusus/ karakterisasi). Psikomotor mencakup pada keterampilan produktif,
teknik, sosial, fisik, pengaturan/ managerial, serta intelektual.
Prestasi belajar merupakan perubahan perilaku secara utuh bukan
hanya pada satu aspek saja artinya bahwa hasil belajar/ prestasi belajar
bersifat komprehensif. Prestasi belajar mencakup segala ranah psikologis
yang berubah sebagai akibat dari pengalaman dan proses belajar siswa.
Perubahan dalam prestasi belajar bersifat intangible (tidak dapat diraba)
(Syah, 2012). Dalam penentuan prestasi belajar perlu adanya sebuah tes
yang membantu untuk menentukan seberapa baik usaha yang telah

15

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

dilakukan. Tes merupakan sebuah alat ukur usaha yang telah dilakukan.
Tes dapat mengukur sebuah tingkah laku seseorang, kemampuan
seseorang, dan mendiagnostik (Azwar, 2012). Berdasarkan pada
pengertian yang telah disampaikan, maka prestasi belajar atau hasil belajar
merupakan hasil yang telah dicapai dari sebuah proses komprehensif yang
mencakup perubahan perilaku sebagai akibat dari pengalaman dan
mencakup ketiga aspek yaitu kognitif, afektif, serta psikomotor. Penelitian
ini dibatasi pada prestasi belajar secara kognitif.
Prestasi belajar mencakup tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif,
dan psikomotor. Pada setiap ranahnya terdapat ciri yang mencerminkan
perubahan perilaku. Perubahan perilaku secara kognitif dapat dilihat pada
tabel indikator di bawah ini:

16

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

Tabel 2.2 Indikator ranah kognitif Bloom (Yulaelawati, 2004)

Kata
Kerja

Mengingat

Memahami

Memilih
Menguraikan
Mendefinisikan
Menunjukkan
Memberi label
Mendaftar
Menempatkan
Memadankan
Mengingat
Menamakan
Menghilangkan
Mengutip
Mengenali
Menentukan
Menyatakan

Menggolongkan
Mempertahankan
Mendemonstrasikan
Membedakan
Menerangkan
Mengekspresikan
Mengemukakan
Memperluas
Memberi contoh
Menggambarkan
Menunjukkan
Mengaitkan
Menafsirkan
Menaksir
Mempertimbangkan
Memadankan
Membuat ungkapan
Mewakili
Menyatakan
kembali
Menulis kembali
Menentukan
Merangkum
Mengatakan
Menerjemahkan
Menjabarkan

Kognitif
Menerapkan
Menerapkan
Menentukan
Mendramatisasikan
Menjelaskan
Mengeneralisasikan
Memperkirakan
Mengelola
Mengatur
Menyiapkan
Menghasilkan
Memproduksi
Memilih
Menunjukkan
Membuat sketsa
Menyelesaikan
Menggunakan

Menganalisis

Menciptakan

Menganalisis
Mengategorikan
Mengelompokkan
Membandingkan
Membedakan
Mengunggulkan
Mengidentifikasi
Menyimpulkan
Membagi
Merinci
Memilih
Menentukan
Menunjukkan
Melaksanakan survei

Memilih
Menentukan
Menggabungkan
Mengkombinasikan
Mengarang
Mengkonstruksi
Membangun
Menciptakan
Mendesain
Merancang
Mengembangkan
Melakukan
Merumuskan
Membuat hipotesis
Menemukan
Membuat
Mempercantik
Mengawali
Mengelola
Merencanakan
Memproduksi
Memainkan peran
Menceritakan

2.1.2 Ilmu Pengetahuan Sosial
2.1.2.1 Hakikat IPS
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan penggabungan secara
ilmiah dari beberapa ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan manusia yang
berguna bagi peserta didik (Susanto, 2013). IPS disusun secara sederhana
bertujuan supaya siswa bisa memahami isi materi Ilmu Sosial yang terdapat
didalamnya.
IPS dikenal sebagai Social Studies, artinya bahwa IPS merupakan
kajian dari kehidupan manusia dan segala aspek yang mempengaruhinya
dalam

kehidupan

bermasyarakat

17

(Sapriya,

2009).

Aspek

yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

mempengaruhi kehidupan manusia dapat dikaji dan dipelajari melalui
sosiologi, ekonomi, sejarah, dan geografi.
Hakikat IPS dalam hal ini diharapkan untuk bisa menjadi masyarakat
yang baik dan berkembang secara sosial rasional serta bertanggung jawab,
sehingga perlu adanya nilai (Susanto, 2013). IPS mengembangkan konsep
dan pemikiran sesuai dengan realita masyarakat yang ada. Berbekal dari
beberapa pengertian dari berbagai sumber, IPS merupakan gabungan dari
beberapa ilmu sosial yang meliputi sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah,
politik, serta hukum dan budaya yang mengkaji kehidupan manusia dengan
lingkungannya.

Pada

hakikatnya

IPS

mengharapkan

melalui

pembelajarannya seseorang dapat menjadi masyarakat yang baik dan
berguna untuk bangsa dan negaranya.
2.1.2.2 Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Istilah IPS mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1970-an yang
kemudian digunakan secara resmi pada kurikulum 1975. Pendidikan IPS
terdapat di seluruh jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA.Kekhasan
dalam pendidikan IPS ini adalah pembelajarannya yang bersifat integrated
atau terpadu. IPS mempunyai cakupan materi