Perbedaan prestasi belajar IPS siswa kelas IV sekolah dasar atas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I - USD Repository
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR IPS
SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR ATAS PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE JIGSAW I
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR ATAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW I SKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR ATAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE JIGSAW I
Disusun oleh: Septi Widiasari
NIM : 101134013 Telah disetujui oleh:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR IPS
SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR ATAS PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE JIGSAW I
Dipersiapkan dan ditulis oleh: Septi Widiasari
NIM: 101134013 Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 12 Juni 2014 dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap Tanda Tangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Sekali jatuh bukan berarti akan terpuruk, terus berdoa dan berusaha. Tak kan bisa tahu sebelum mencoba! Selalu bersyukur dan berusaha! PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya kecil ini kupersembahkan untuk :
Orang tuaku tercinta Bapak Agus Sugistiyono
dan Ibu Sugiyanti terima kasih atas segala doa, kasih sayang, motivasi dan “ segala pengorbanan yang telah mendorongku untuk terus belajar dan menjadi seorang anak yang bisa dibanggakan ” Adik-adikku tersayang Sonya, Wahyu dan Elang “terima kasih untuk semangat dan doa untukku, kalian adalah alasan untukku menjadi seorang kakak yang tangguh”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya orang lain atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 22 Juni 2014 Yang membuat pernyataan,
Septi Widiasari NIM: 101134013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Septi Widiasari Nomor Mahasiswa : 101134013
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul:
PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH
DASAR ATAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE JIGSAW I
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Widiasari, Septi.(2014).Perbedaan Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw I Terhadap Prestasi Belajar IPS Kelas IV
SD .Skripsi:Yogyakarta: Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata
Dharma.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum diketahuinya perbedaan prestasi belajar atas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar IPS kelas IV dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I pada materi koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi-
experimental design tipe non-equivalent control group design . Populasi dari
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV A dan IV B SD Kanisius Sorowajan.Cara pengambilan sampel dengan menggunakan random sampling dan terpilih kelas IV A sebagai kelompok eksperimen dan kelas IV B sebagai kelompok kontrol. Instrumen penelitian ini berupa soal pilihan ganda untuk variabel prestasi belajar. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan pemberian pretest dan posttest pada masing-masing kelompok.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam hal prestasi belajar IPS antara kelompok yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I dan kelompok yang tidak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Widiasari, Septi (2014). The Difference of Learning Achievement of Social
Science of Students of Grade IV Elementary School and the Application of
Cooperative Learning Model of Jigsaw I Type : Primary School Teacher
Education Study Program, Sanata Dharma University.
The research has not been effected by causing the difference in learning achievements over the application of the cooperative learning model of jigsaw I. The research was aimed at identifying the differences of social science learning
th
achievement of 4 grade students using the application of Cooperative Learning Model of Jigsaw I Type.
The type of research used in this study was quasi experimental type with non-equivalent control group design. The subject of this research are learners in
th
4 grade in the Kanisius Sorowajan Elementary School into experimental group, consisting of 28 students from IVB, and control group consisting of 28 students from IV A. Instruments for this study was in the form of multiple choice questions for the variable academic achievement. Data collecting technique used in this research was applied through conducting pretest and posttest to every group. Data analysis was performed with SPSS 20 consisting of two steps, i.e the first step was precondition tests comprising of normality test, and homogeneity test and the second step was hypothesis test.
The results showed that there were significance differences in IPS learning achievement between group using and group not using Cooperative Learning Model of Jigsaw I Type which was indicated with significance value mounting to PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi yang berjudul “Perbedaan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV Sekolah Dasar atas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw I
” sebagai salah satu syarat mendapat gelar sarjana Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dapat terselesaikan.
Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak pihak yang membantu, memberi motivasi, mendukung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. G. Ari Nugrahanta SJ, S.S., BST, M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D., Wakil Ketua Program Studi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. B. Suwardi, S.Pd., selaku kepala sekolah SD Kanisius Sorowajan yang memberikan izin penelitian dan dukungan kepada peneliti.
9. Rosalia Septi Wulansari,S.Pd., dan Alexandra Sandra Kusmainah, S.Pd., selaku guru kelas IV A dan IV B di SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta yang bersedia memberikan waktu dan tenaganya sebagai guru mitra sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi.
10. Siswa kelas IV A dan IV B SD Kanisius Sorowajan tahun ajaran 2013/2014, yang dapat bekerja sama dalam penelitian untuk penyelesaian skripsi ini.
11. Bapak Agus Sugistiyono dan Ibu Sugiyanti selaku orang tua peneliti yang telah memberikan segala kasih sayang, motivasi, dukungan kepada peneliti untuk terus belajar dan menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.
12. Adik-adikku, Sonya, Wahyu dan Elang yang telah memberikan semangat kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi.
13. Idhin Fahmi Putra Setyawan, partner yang telah menemani peneliti hingga saat ini, mendukung dan selalu memberi motivasi kepada peneliti agar skripsi ini selesai tepat waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, peneliti dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan skripsi ini. Peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 10 Juli 2014 Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii MOTTO .......................................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYAIMIAH ............................................................................................................. vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix KATA PENGANTAR .................................................................................... xDAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi
DAFTAR GRAFIK ....................................................................................... xxii
2.1.2 IPS .................................................................................................13
2.1.3.4 Unsur-unsur Model Pembelajaran Kooperatif ........................19
2.4 Kerangka Berpikir ..............................................................................33
2.3 Literatur Map ......................................................................................32
2.2 Kajian Penelitian Relevan ...................................................................29
2.1.3.7 Pembelajaran IPS Menggunakan Model Pembelajaran Koo- peratif Tipe Jigsaw I ..............................................................25
2.1.3.6 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw I .......................21
2.1.3.5 Keuntungan Pembelajaran Kooperatif ....................................21
2.1.3.3 Tujuan Pembelajaran Kooperatif ............................................19
2.1.2.1 Hakekat Pembelajaran IPS ......................................................13
2.1.3.2 Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif .......................18
2.1.3.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ...........................16
2.1.3 Model Pembelajaran Kooperatif ...................................................16
2.1.2.4 Materi Koperasi .......................................................................15
2.1.2.3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ...........................15
2.1.2.2 Pembelajaran IPS di SD ..........................................................14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.9.2 Uji Statistik ................................................................................... 50
3.9.2.1 Uji Homogenitas ..................................................................... 50
3.9.2.2 Uji Beda Pretest ...................................................................... 51
3.9.2.3 Uji Hipotesis ........................................................................... 51
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 53
4.1 Hasil Penelitian .................................................................................... 53
4.1.1 Deskripsi Data Penelitian .............................................................. 53
4.1.1.1 Data Prestasi Belajar ............................................................... 53
4.1.2 Analisis Data Penelitian ................................................................ 55
4.1.2.1 Uji Normalitas ......................................................................... 55
4.1.2.2 Uji Homogenitas ..................................................................... 60
4.1.2.3 Uji Beda Pretest ..................................................................... 61
4.1.2.4 Uji Hipotesis ........................................................................... 62
4.2 Pembahasan ......................................................................................... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 68
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 68
5.2 Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jadwal Penelitian .................................................................................. 37 Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian dan Pengambilan Data ....................... 38 Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ............................................................. 43 Tabel 4. Hasil Uji Validitas Instrumen .............................................................. 46 Tabel 5. Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas .......................................... 47 Tabel 6. Hasil Reliabilitas .................................................................................. 48 Tabel 7. Pengumpulan Data Kelompok Eksperimen dan Kontrol ..................... 49 Tabel 8. Perolehan Skor Pretest dan Posttest ..................................................... 54 Tabel 9. Data Prestasi Belajar ............................................................................ 54 Tabel 10. Data Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen ......................... 57 Tabel 11. Data Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen ....................... 58 Tabel 12. Data Uji Normalitas Pretest Kelompok Kontrol ............................... 59 Tabel 13. Data Uji Normalitas Posttest Kelompok Kontrol ............................... 60 Tabel 14. Perbandingan skor pretest prestasi belajar ......................................... 61 Tabel 15. Uji Beda Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ....................... 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBARGambar 1. Literatur Map dari Penelitian Relevan ........................................ 32 Gambar 2. Design Penelitian menurut Tukiran Taniredja ............................ 36 Gambar 3. Hubungan Variabel Penelitian Menurut Sugiyono ..................... 41 Gambar 4. Kurva Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen ................ 56 Gambar 5. Kurva Uji Normalitas Posttest Kelompok Eksperimen .............. 57 Gambar 6. Kurva Uji Normalitas Pretest Kelompok Kontrol ...................... 58 Gambar 7. Kurva Uji Normalitas Posttest Kelompok Kontrol ..................... 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Perbandingan Skor Antara Skor Pretest dan Posttest pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol .................................................62
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Permohonan Izin Penelitian .............................................. 72 Lampiran 2. Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian ........................ 73 Lampiran 3. Silabus ........................................................................................ 74
a. Silabus Kelompok Eksperimen ........................................................... 74
b. Silabus Kelompok Kontrol .................................................................. 81
Lampiran 4. RPP ............................................................................................. 89
a. RPP Kelompok Eksperimen Pertemuan 1 .......................................... 89
b. RPP Kelompok Eksperimen Pertemuan 2 .......................................... 94
c. RPP Kelompok Eksperimen Pertemuan 3 .......................................... 101
d. RPP Kelompok Kontrol Pertemuan 1 ................................................. 107
e. RPP Kelompok Kontrol Pertemuan 2 ................................................. 111
f. RPP Kelompok Kontrol Pertemuan 3 ................................................. 115
Lampiran 5. Materi KD 2.2 ............................................................................. 119 Lampiran 6. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes .................................... 129 Lampiran 7. Instrumen Penelitian Variabel Prestasi Belajar .......................... 134 Lampiran 8. Deskripsi Data ............................................................................ 140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peristiwa proses pembelajaran merupakan aktivitas yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Proses pembelajaran merupakan bentuk layanan yang memungkinkan pada diri anak dapat memahami dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, serta tuntutan kemampuan yang berguna dalam kehidupan dan perkembangan diri anak. Perkembangan yang diharapkan terjadi itu tidak hanya berupa kemampuan kognitifnya saja, melainkan juga perubahan sikap dan perilaku seseorang melalui sebuah upaya pengajaran dan pelatihan agar dapat membantu anak untuk mampu melaksanakan kegiatan sehari-harinya.
Ahli teori perkembangan kognitif Jean Piaget, menyatakan bahwa anak SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hartinah (2008) mengungkapkan perlunya pemahaman akan perkembangan anak dapat membantu keberhasilan proses pembelajaran karena jika kita memahami kemampuan awal yang dimiliki anak maka akan memudahkan kita untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Dengan mengetahui kondisi awal yang dimiliki siswa maka pendidik dapat merumuskan berbagai macam kegiatan yang disesuaikan dengan perkembangan diri siswa tersebut. Pendidik dapat merencanakan model dan metode, pemilihan bahan ajar, strategi pengajaran yang sesuai dengan perkembangan anak.
Hal-hal yang dapat terjadi pada proses pembelajaran adalah kurangnya perhatian anak terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Masalah yang sering timbul dalam dunia pendidikan yaitu kurangnya perhatian guru terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Masih sering ditemui bahwa guru adalah satu- satunya yang mendominasi proses pembelajaran, sedangkan siswanya hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya, selain itu juga akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Untuk itu guru perlu menyadari perlunya mengubah cara penyajian materi dengan menerapkan model dan metode yang inovatif dan guru juga perlu memperhatikan interaksi yang terjadi di dalam kelas. Kreatifias seorang guru juga sangat diperlukan dalam menerapkan model pembelajaran sehingga pembelajaran yang terjadi di dalam kelas akan lebih menarik dan disukai oleh siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan yaitu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif yaitu sebuah model pembelajaran yang rangkaian kegiatannya dilaksanakan secara berkelompok sehingga siswa hendaknya diberikan kesempatan untuk lebih aktif dalam melakukan kegiatan sendiri maupun bersama-sama dengan kelompoknya (Sanjaya, 2011:241). Kegiatan yang dapat dilakukan yaitu dengan cara melakukan eksperimen terhadap lingkungan yang ada di sekitarnya yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI teman sebaya (peer teaching) melalui pembentukan kelompok belajar.
Pembelajaran kooperatif juga dapat meningkatkan kemampuan bersosialisasi siswa karena siswa hidup di tengah-tengah masyarakat yang memiliki pola pikir yang berbeda, sehingga untuk dapat hidup di lingkungan masyakat maka diperlukan kemampuan bersosialisasi yang baik.
Pembelajaran kooperatif akan terjalin dengan baik apabila masing-masing individu memiliki kesadaran bahwa mereka memiliki tanggung jawab yang sama terhadap keberhasilan kelompoknya, sehingga dibutuhkan kerjasama yang baik oleh setiap anggota kelompok. Siswa dapat saling membantu anatar anggota kelompok apabila ada salah satu anggota yang mengalami kesulitan dalam pemecahan masalah.
Terdapat 5 macam tipe yang dapat digunakan untuk pembelajaran kooperatif, yaitu STAD, Jigsaw, Investigasi Kelompok (Team Game Tournament
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diperoleh dari kelompok ahli. Setelah masing-masing anggota menjelaskan bagiannya maka guru akan menguji mereka secara individu untuk melihat ketercapaian tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I merupakan model pembelajaran yang menyenangkan karena siswa dapat bekerja secara berkelompok guna mencapai tujuan pembelajaran. Segala sesuatu yang dikerjakan secara berkelompok akan terasa lebih ringan daripada siswa harus bekerja secara mandiri. Di dalam kelompok siswa dapat saling bertukar informasi mengenai suatu hal. Sehingga siswa yang tidak tahu akan sebuah pemecahan masalah menjadi tahu, dan siswa yang memiliki prestasi kurang akan terbantu dengan teman yang memiliki prestasi tinggi.
Salah satu mata pelajaran yang dapat dilaksanakan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I adalah IPS. Sapriya (2009) mengungkapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa SD.
Alasan penulis memilih judul ini karena penulis ingin membuat siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat memahami materi pelajaran dengan baik dan akan tetap mengingatnya, maka penulis akan mencoba menerapkan proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pengajaran yang tidak monoton yaitu dengan cara melakukan diskusi, bekerja bersama kelompok untuk memecahkan masalah melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I pada siswa kelas IV SD Kanisius Sorowajan, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS khususnya pada kompetensi dasar menegenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu penulis menyusun sebuah penelitian yang berjudul
“Perbedaan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV SD dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I dalam mata pelajaran IPS terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini dikhususkan pada materi koperasi di kelas IV semester 2 tahun ajaran 2013/2014. Adapun sekolah yang peneliti gunakan untuk tempat penelitian yaitu di SD Kanisius Sorowajan.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut, apakah terdapat perbedaan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD atas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I pada kelompok eksperimen dan model pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah untuk mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.5.1.3 Menambah pengetahuan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw 1 dapat dijadikan acuan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikannya.
1.5.2 Manfaat Praktis
4.5.1.1 Dapat dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada materi mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan manusia dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw 1.
1.5.2.2 Mampu membantu siswa dalam mempermudah memahami materi
pelajaran IPS khususnya pada materi koperasi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Belajar
2.1.1.1 Pengertian Belajar “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior
through experiencing)
” (Hamalik, 2001:27). Menurut pengertian yang telah disebutkan, belajar merupakan sebuah proses yang dialami oleh seseorang dalam rangka memperoleh pengalaman sehingga terjadi perubahan tingkah laku. Hamalik (2009) dalam bukunya Psikologi Belajar dan Mengajar menambahkan bahwa belajar tidak hanya meliputi mata pelajaran tetapi juga penguasaan, kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat, penyesuaian sosial, bermacam-macam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Winkel (2004), merumuskan bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dengan adanya interasi manusia dengan lingkungan yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap. Namun ada beberapa perubahan yang bukan merupakan akibat dari belajar, misalnya perubahan akibat kelelahan fisik, perubahan akibat menggunakan otot, perubahan akibat penyakit atau trauma fisik, perubahan akibat pertumbuhan jasmani.
Berdasarkan pengertian beberapa para ahli di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa belajar adalah sebuah kegiatan yang dilakukan manusia secara sadar dalam rangka memperoleh perubahan tingkah laku menjadi lebih baik melalui pengalamannya dengan individu lain maupun lingkungan.
2.1.1.2 Ciri-Ciri Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
baik namun perubahan tersebut dapat terjadi apabila individu melakukan usaha untuk memperoleh perubahan dalam diri. (4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara : perubahan yang terjadi akibat belajar bersifat tetap dan tidak akan berubah. (5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah : individu akan menetapkan sebuah tujuan sebelun ia belajar. Dengan belajar maka individu akan mengalami perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. (6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku : perubahan yang diperoleh individu setelah melalui proses belajar
Jadi, berdasarkan ciri-ciri di atas dapat disimpulkan bahwa tidak semua perubahan merupakan hasil dari belajar. Seseorang dapat dikatakan telah belajar jika mengalami perubahan tingkah laku tetapi perubahan tersebut bukan dikarenakan pertumbuhan fisik atau kedewasaan, bukan karena kelelahan, penyakit, pengaruh obat-obatan. Perubahan yang terjadi harus bersifat permanen,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
akhir dalam bentuk nilai tes atau nilai yang diberikan oleh guru. Kedua pengertian mengenai prestasi belajar ini hampir sama bahwa prestasi belajar itu berupa pemahaman akan sebuah pengetahuan tang biasanya ditunjukkan dengan nilai atau angka yang diberikan oleh guru.
Prestasi belajar merupakan pengungkapan hasil belajar yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa (Muhibbin, 2003:216).
Berdasarkan pengertian mengenai prestasi menurut para ahli, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah segala perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang biasanya dituangkan dalam bentuk angka/ nilai. Namun dalam penelitian ini lebih fokus pada prestasi belajar aspek kognitif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelelahan jasmani dan rohani. Kelelahan jasmani dapat dilihat dari kondisi tubuhnya yang lemah sedangkan kelelahan rohani dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan.
2.1.1.4.2 Faktor Ekstern Faktor ekstern adalah faktor yang mempengaruhi belajar yang berasal dari luar dirinya. Faktor ekstern dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu (1) faktor keluarga, faktor keluarga seperti bagaimana cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasanan rumah, dan keadaan ekonomi keluarga tentu memberikan pengaruh bagi seseorang dalam belajar. (2) faktor sekolah, selain keluarga, sekolah juga memberikan pengaruh kepada seseorang dalam belajar misalnya saja metode guru dalam mengajar, kurikulum sekolah, relasi siswa dengan guru maupun siswa dengan sesama siswa, dan fasilitas sekolah. (3) faktor masyarakat, masyarakat tentu memberikan pengaruh bagi sesorang dalam belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terpadu (integrated) dari sejumlah mata pelajaran bertujuan agar pembelajaran ini lebih bermakna bagi siswa sehingga materi yang diberikan sesuai dengan lingkungan, karakteristik, dan kebutuhan siswa.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah sebuah ilmu yang membahas tentang interaksi manusia dengan lingkungannya dimana ia tumbuh dan berkembang di tengah-tengah lingkungan masyarakat yang dihadapkan pada berbagai permasalahan yang terjadi. (Solihatin, Raharjo, 2008:15).
Dari bebrepa definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa IPS merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan manusia di masyarakat, sehingga ia mampu berinteraksi dengan lingkungan dan mampu bersosialisi dengan baik apabila terjadi masalah dilingkungan tempat ia berada.
Pembelajaran IPS juga juga bertujuan untuk memberikan bekal kepada individu dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan bakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kehidupan sosialnya dan dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan sehingga dapat menjadi warga negara yang baik.
2.1.2.3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Berikut rincian standar kompetensi dan kompetensi dasar yang digunakan:
Standar Kompetensi
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
Kompetensi Dasar
2.2 Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2.1.2.4 Materi Koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kepada siswa dalam kelompok asal dan setiap siswa bertanggung jawab mempelajari satu bagian materi pembelajaran tersebut. Selanjutnya siswa yang mendapat bagian materi yang sama berkumpul menjadi satu membentuk kelompok ahli dan mendiskusikan bagian materi tersebut. Siswa dalam kelompok ahli menyusun rencana bagaimana menyampaikan informasi tersebut kepada anggota kelompok yang lain. Setelah selesai berdiskusi siswa dalam kelompok ahli kembali lagi ke kelompok asal untuk menyampaiakan materi pembelajaran yang baru saja di diskusikan. Setelah diadakan diskusi dalam kelompok asal, maka guru mengadakan kuis untuk mengevaluasi materi pembelajaran yang baru saja dipelajari.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw I
2.1.3
2.1.3.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Taniredja (2011) mengungkapkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan sistem pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan siswa yang lain dalam mengerjakan tugas yang terstruktur. Sejalan dengan pemikiran Nurulhayati (2002) bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa secara aktif dalam suatu kelompok kecil untuk saling berinteraksi.
Pembelajaran kooperatif tidak hanya bekerja secara berkelompok namun siswa juga harus memiliki niat bekerjasama dengan anggota kelompok lain dalam kegiatan pembelajaran (Lie, 2010:38).
Sanjaya (2006), mengungkapkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan kegiatan pembelajaran siswa yang dilakukan secara berkelompok untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memiliki sikap terbuka dan mempunyai kesadaran bahwa keberhasilan kelompok merupakan tanggung jawab bersama sehingga kerjasama kelompok sangat dibutuhkan. Model pembelajaran kooperatif, siswa diberikan dua tanggung yaitu siswa belajar untuk dirinya sendiri dan membantu anggota kelompoknya untuk belajar.
2.1.3.2 Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif Rusman (2010), menjelaskan bahwa model pembelajaran kooperatif memiliki 4 karakteristik atau cirri, yaitu : (1) pembelajaran secara tim, pembelajaran yang dilakukan didalam tim untuk mencapai tujuan pembelajaran. (2) didasarkan pada manajemen kooperatif, pembelajaran kooperatif dilaksanakan berdasarkan rencana dan langkah pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya dengan matang. (3) kemauan untuk bekerjasama, keberhasilan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jadi, berdasarkan ciri-ciri tersebut diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran namun tidak hanya keberhasilan dalam mencapai hasil belajar yang baik, tetapi juga siswa dapat saling menerima perbedaan anggota kelompoknya dan siswa dapat belajar untuk mengembangkan keterampilan sosialnya.
2.1.3.3 Tujuan Pembelajaran Kooperatif Tujuan pembelajaran kooperatif menurut Depdiknas yaitu (1) meningkatkan hasil akademik, dalam hal ini siswa yang lebih mampu mengajari siswa yang kurang mampu sehingga siswa yang kurang mampu tersebut dapat meningkatkan hasil belajarnya, (2) memberi peluang agar siswa dapat menerima teman-temannya yang memiliki latar belakang yang berbeda, perbedaan tersebut terletak pada perbedaan suku, agama, budaya, dan lain-lain, (3) mengembangkan keterampilan sosial siswa, dalam mengikuti pembelajaran kooperatif maka siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memahami materinya sendiri secara otomatis tanggung jawab perseorangan akan terbentuk. (3) tatap muka, pada unsur ini setiap kelompok diwajibkan untuk bertemu secara langsung dan melakukan diskusi. (4) komunikasi antar anggota, pada bagian ini keterampilan berkomunikasi dari masing-masing anggota sangat dibutuhkan. Keberhasilan suatu kelompok bergantung pada kemampuan anggota untuk mendengarkan pendapat anggota lain dan kemampuan mengutarakan pendapatnya. (5) evaluasi proses kelompok, menjadwalkan waktu khusus untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka agar selanjutnya dapat bekerjasama dengan lebih efektif. Jadi, dalam pembelajaran kooperatif siswa tidak hanya belajar secara berkelompok melainkan dalam belajar kooperatif masing-masing siswa harus beranggapan bahwa mereka memiliki tanggung jawab yang sama atas segala sesuatu yang terjadi di dalam kelompoknya.
Perbedaan pembelajaran kooperatif dengan belajar kelompok dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa kemudian guru tidak melihat proses diskusi di dalam kelompok, guru biasanya malah mengerjakan tugas yang lainnya.
2.1.3.5 Keuntungan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Terdapat banyak keuntungan yang bisa didapat dalam pembelajaran kooperatif, Sugiyanto (2010) menjabarkannya sebagai berikut : (1) meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial, (2) memungkinkan para siswa saling belajartidak hanya mengenai materi pelajaran saja tetapi juga mengenai sikap, keterampilan, perilaku sosial, dan pandangan-pandangan, (3) memudahkan siswa untuk menyesuaikan diri dalam bersosialisasi, (4) menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri, (5) membangun relasi persahabatan, (6) meningkatkan rasa saling percaya terhadap sesama, (7) meningkatkan kemampuan memandang dan situasi dari berbagai perspektif, (8) meningkatkan kesediaan menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ukir namun ada juga yang mneyebutnya degan istilah puzzle. Pembelajaran tipe
Jigsaw ini siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerjasama
dengan siswa lain untuk mencapai tujuan pembelajaran (Rusman, 2009). Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah sebuah model belajar kooperatif yang menitik beratkan pada kerja kelompok siswa dalam kelompok kecil.
Model pembelajaran ini guru membagi sebuah topik besar menjadi komponen-komponen yang lebih kecil, kemudian guru membagi siswa kedalam kelompok-kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat sampai enam orang. Masing-masing kelompok bertanggung jawab atas penguasaan topik yang telah ditugaskan oleh guru. Di dalam kelompok belajar kooperatif tersebut topik yang didapat dipecah lagi menjadi sub topik, dan siswa dari amsing-masing kelompok yang bertanggung jawab atas sub topik yang sama berkumpul dan membentuk kelompok lagi (kelompok ahli).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menurut Rusman (2010) adalah sebagai berikut : (1) Siswa memperoleh topik-topik permasalahan untuk dibahas, sehingga ia akan memperoleh informasi dari pembahasan tersebut; (2) Diskusi kelompok ahli.
Siswa yang mendapatkan permasalahan yang sama berkumpul bersama anggota kelompok lain yang mendapatkan permasalahan yang sama pula (tim ahli) kemudian membicarakan permasalahan tersebut bersama-sama untuk memperoleh informasi; (3) Laporan kelompok. Setelah berdiskusi bersama kelompok ahli, maka kelompok ahli kembali ke kelompok asal untuk menjelaskan hasil pembahasan yang didapat dari diskusi bersama tim ahli; (4) Kuis. Guru akan melakukan evaluasi dengan cara memberikan kuis untuk masing-masing anak. Kuis mencakup semua topik permasalahan yang dibicarakan tadi.
2.1.3.6.2 Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.3.6.2.3 Anggota dari kelompok lain yang mempelajari sub bab yang sama berkumpul menjadi satu dan membentuk kelompok baru. Kelompok ini disebut dengan kelompok ahli. 2.1.3.6.2.4 Dalam kelompok ahli siswa mendiskusikan bagian materi pembelajaran yang sama kemudian menyusun rencana bagaimana menyampaikan sub bagian materinya kepada kelompok asal. 2.1.3.6.2.5 Setiap aggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompok asal bertugas mengajari teman-temannya.
2.1.3.6.2.6 Guru bertugas memfasilitasi jalannya diskusi kelompok baik yang ada pada kelompok ahli maupun kelompok asal.
2.1.3.6.2.7 Pada bagian diskusi kelompok asal, siswa dikenai tagihan berupa kuis untuk mengevaluasi hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Meningkatkan keterampilan berkomunikasi dan bersosialisasi; (7) Melatih keberanian siswa untuk mengajarkan materi yang telah ia dapat kepada anggota kelompok lain; (8) Siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalah.
2.1.3.6.4 Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I Berdasarkan uraian di atas mengenai model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw I, peneliti dapat merumuskan kelebihan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw I antara lain : (1) Kegiatan belajar-mengajar membutuhkan lebih banyak waktu dibandingkan metode lain, misalnya ceramah karena dalam ceramah guru berperan sebagai pemegang kendali atas proses kegiatan belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas; (2) Metode ini memerlukan kemampuan lebih karena setiap kelompok membutuhkan penanganan yang berbeda; (3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mata pelajaran IPS. Luasnya cakupan materi memberikan hambatan bagi guru dalam menyajikan materi pembelajaran. Ahmad Susanto (2002), menjelaskan bahwa dalam kenyataannya masih terdapat guru yang menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dalam melakukan pembelajaran bidang studi IPS.
Dalam hal ini peran guru dan buku-buku teks masih merupakan sumber utama dalam belajar sehingga membuat siswa cenderung bersikap masa bodoh terhadap mata pelajaran itu sendiri maupun gejala-gejala sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Oleh karena itu seorang guru dituntut untuk mengembangkan model atau metode-metode pembelajaran yang beragam agar suasana belajar menjadi lebih baik lagi. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam mata pelajaran IPS yaitu model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I dimana siswa dapat belajar bersama kelompok sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran yang memiliki cakupan luas sehingga dapat meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelompok ahli maupun kelompok asal sehingga siswa akan lebih memahami materi pelajaran. Adapun langkah-langkah pembelajaran yang saya lakukan dalam kelas eksperimen adalah sebagai berikut :
2.1.3.7.1 Guru memberikan motivasi kepada siswa terlebih dahulu agar siswa bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajan.
2.1.3.7.2 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan gambaran mengenai pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I.
2.1.3.7.3 Siswa dengan bimbingan dari guru membentuk kelompok asal yang terdiri dari beberapa siswa yang bersifat heterogen atau memiliki kemampuan yang berbeda-beda.
Asal 1 Asal 2 Asal 3
1 2 3 1 2 3 1 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ahli 1 Ahli 2 Ahli 3
1 1 1 2 2 2 3 3 3
1 1 2 2 3 3Ahli 4 Ahli 5
4 4 4
5 5 5
4 4 5 52.1.3.7.6 Siswa berdiskusi dalam kelompok ahli sesuai dengan tugasnya masing-masing.
2.1.3.7.7 Siswa kembali ke kelompok asal dan menyampaikan hasil diskusi dalam kelompok ahli kepada kelompok asal secara bergantian.