PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM PADA BIDANG KEARSIPAN BAPAPSI KABUPATEN BANDUNG DESIGNING ENTERPRISE ARCHITECTURE USING TOGAF ADM FRAMEWORK IN ARCHIVAL SECTOR BAPAPSI BANDUNG DISTRICT

ISSN : 2355-9365

e-Proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 | Page 3362

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN FRAMEWORK
TOGAF ADM PADA BIDANG KEARSIPAN BAPAPSI KABUPATEN BANDUNG
DESIGNING ENTERPRISE ARCHITECTURE USING TOGAF ADM
FRAMEWORK IN ARCHIVAL SECTOR BAPAPSI BANDUNG DISTRICT
Ema Tria Wahyuningtihas1, Yuli Adam Prasetyo2, Soni Fajar Surya Gumilang3
1,2,3
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom
1
ematriaw@gmail.com, 2y.adam.prasetyo@gmail.com, 3sonifajar@gmail.com

Abstrak
Instruksi Presiden Republik Indonesia nomor 3 tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi nasional
pengembangan e-Government menjadi tantangan baru bagi pemerintahan di Indonesia. Pemerintahan di
Indonesia harus mempersiapkan diri menghadapi instruksi presiden Republik Indonesia tersebut. Persiapan
yang harus dilakukan meliputi aspek bisnis dan infrastruktur (sistem informasi dan teknologi).
Oleh karena itu, pemerintahan harus mempunyai rancangan strategis baru yang dapat menyeleraskan strategi bisnis
dan strategi teknologi informasi sesuai dengan kebutuhan pemerintahan. Metode yang digunakan untuk

menyelaraskan strategi bisnis dan teknologi informasi adalah enterprise architecture. Metode enterprise
architecture dapat dibantu dengan TOGAF (The Open Group Architecture Framework) sebagai panduan untuk
merancang. Fase-fase dalam TOGAF yang dilakukan diantaranya preliminary phase, architecture vision,
architecture business, information system architecture, dan technology architecture.

Dalam Penelitian ini akan dibahas strategi bisnis dan strategi aplikasi BAPAPSI (Badan Perpustakaan, Arsip,
dan Pengembangan Sistem Informasi) kabupaten Bandung khususnya pada bidang kearsipan dalam
menghadapi intruksi dari Presiden Republik Indonesia. Dengan TOGAF, dapat dihasilkan business
architecture blueprint, information system architecture blueprint, dan technology architecture blueprint
sebagai bahan untuk menyusun IT master plan Pemerintah kabupaten Bandung, yang dalam penelitian ini
mengambil studi kasus salah satu SKPD di pemerintah kabupaten Bandung yaitu BAPAPSI (Badan
Perpustakaan, Arsip, dan Pengembangan Sistem Informasi) dan berfokus pada bidang kearsipan
Kata kunci : enterprise architecture, e-government, TOGAF ADM, Bidang Kearsipan, BAPAPSI kabupaten
Bandung

Abstract
Instruction of president of the republic Indonesia number 3 of 2003 on national policy and strategy development
of the E-Government becomes a new challenge for the government in Indonesia. Government in Indonesia
should prepare for such instruction. Preparations to be made covering aspects of business and infrastructure
(IT systems). Therefore, the government must have a new strategic plan to align business strategy and

information technology strategy in accordance with government requirements. The method used to align
business strategy and information technology is enterprise architecture. Enterprise architecture methods can
be assisted with TOGAF (The Open Group Architecture Framework) as a guide for designing. TOGAF phases
of which do include the preliminary phase, architecture vision, business architecture, information system
architecture, and technology architecture. With TOGAF, can be generated business architecture blueprint,
information system architecture blueprint, and technology architecture blueprint as a material for preparing
the IT master plan of the Government of Bandung regency, which in this study took a case study one of the
sectors in the government district of Bandung, namely Bapapsi (Badan Perpustakaan, Arsip, dan
Pengembangan Informasi) and focuses on the field of archives.
Keywords: enterprise architecture, e-government, TOGAF ADM, field of archives, Bapapsi Bandung
regency government.

ISSN : 2355-9365

e-Proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 | Page 3363

1. Latar Belakang
BAPAPSI (Badan perpustakaan, arsip dan pengembangan sistem informasi) merupakan salah satu dari satuan kerja
perangkat daerah (SKPD) yang harus meningkatkan pemanfaatan TIK untuk mendukung dan membantu pemerintah
kabupaten Bandung. BAPAPSI adalah badan yang memiliki empat bidang yang memberikan layanan untuk internal

dan eksternal di bidang perpustakaan, kearsipan, pengelolaan dan pengembangan informasi, dan pemberdayaan
masyarakat di lingkungan kabupaten Bandung.
Tentunya dalam menerapkan TIK terdapat kendala dan masalah yang dihadapi dimasing-masing bidang di BAPAPSI,
salah satunya bidang kearsipan. Bidang kearsipan merupakan salah satu bagian dari BAPAPSI yang berfokus terhadap
pengelolaan dan pelayanan arsip dari SKPD lain, kecamatan, kelurahan atau desa, masyarakat dan setiap bidang di
BAPAPSI sendiri mempunyai permasalahan. Dilihat dari permasalahan lingkungan bisnis bidang kearsipan baik
internal maupun eksternal, untuk permasalahan internal adalah bidang kearsipan mempunyai lebih dari satu perangkat
komputer di setiap ruangannya. Namun investasi tersebut dirasa belum mampu menunjang proses bisnis seperti
akuisisi arsip, pengolahan arsip, pemeliharaan arsip, dan penilaian dan pemusnahan arsip secara optimal dikarenakan
belum adanya suatu sistem informasi yang mengintegrasikan antara satu dengan yang lainnya. Selama ini bidang
kearsipan hanya menggunakan microsoft office sebagai aplikasi penunjang, bahkan ada yang masih menggunakan
kertas untuk mencatat arsip sehingga data susah dicari dan dapat mengakibatkan data mudah rusak, tidak akurat dan
redudansi serta apabila dibutuhkan kembali informasi tersebut akan sulit dipenuhi dalam waktu yang cepat.
Berdasarkan pada permasalahan tersebut, bidang kearsipan memerlukan perancangan sistem secara menyeluruh untuk
menyelaraskan proses bisnis dengan implementasi teknologi. Perancangan tersebut dapat dilakukan dengan enterprise
architecture. Dengan adanya enterprise architecture (EA) ini maka akan memberikan penjelasan dan dokumentasi saat
ini dan yang diinginkan antara bisnis, manajemen proses dan teknologi informasi, dimana di dalamnya akan
menggambarkan "arsitektur saat ini" dan "arsitektur target" sehingga akan tercipta keselarasan antara strategi bisnis
dan TI.
2. Landasan Teori

2.1 Enterprise Architecture
Enterprise architecture adalah suatu profesi dan praktek manajemen yang didedikasikan untuk meningkatkan
kinerja suatu perusahaan dengan cara membuat perusahaan tersebut mampu secara keseluruhan, mengintegrasikan
strategi praktek- praktek bisnisnya, alur-alur informasinya dan sumber daya teknologinya (Bernard A, 2005).
Enterprise architecture adalah deskripsi misi para stakeholder mencakup parameter informasi, fungsionalitas
kegunaan, lokasi, organisasi dan kinerja. Enterprise architecture menjelaskan rencana untuk membangun sistem atau
sekumpulan sistem (Osvalds, 2001).
2.2 The Open Group Architecture Framework (TOGAF)
The Open Group Architecture Framework (TOGAF) adalah sebuah framework untuk membangun suatu
arsitektur enterprise. TOGAF menyediakan metode-metode dan tools untuk membantu proses serah terima
(acceptance), produksi, penggunaan dan maintenance suatu arsitektur enterprise. TOGAF berbasiskan model proses
yang iteratif (berulang)yang didukung oleh best practices dan sekumpulan asset arsitektur eksisiting yang dapat
digunakan kembali (reusable).
TOGAF dapat digunakan secara bebas oleh organisasi manapun yang ingin membangun arsitektur enterprise
untuk digunakan di dalam organisasi tersebut. Dengan tujuan untuk membantu organisasi dalam merancang arsitektur
perusahaan, sehingga arsitektur perusahaan yang dibagun lebih terstruktur dan sistematis.
2.3 Pendekatan ADM pada TOGAF
TOGAF Architecture Development Method (ADM) menyediakan proses-proses untuk membangun arsitektur
yang mencakup pembangunan framework arsitektur, pengembangan konten arsitektur, transisi, dan
pengaturan/pengendalian terhadap realisasi arsitektur. Semua aktivitas tersebut dilakukan dalam sebuah siklus yang

berulang dan berkelanjutan, yang memungkinkan organisasi untuk melakukan transformasi enterprise yang terkontrol
sebagai respon atas tujuan dan peluang bisnis.
Deliverable adalah sebuah work product yang dengan kontrak dispesifikasikan dan dikaji, disetujui, dan diterima
oleh stakeholder. Deliverable merepresentasikan output dari proyek dan deliverable yang berbentuk dokumen akan
diarsipkan pada akhir proyek, atau dipindahkan ke repositori arsitektur (Architecture Repository) sebagai sebuah
referensi di masa mendatang.
Artifact adalah sebuah work product arsitektural yang menggambarkan bentuk arsitektur dari sudut pandang yang
spesifik. Contohnya diagram jaringan, spesifikasi server, spesifikasi use case, daftar kebutuhan arsitektural, dan matriks
interaksi bisnis. Artifacts secara umum dikelompokkan sebagai katalog (daftar benda), matriks (menampilkan
keterhubungan antar benda), dan diagram (gambar benda). Sebuah deliverable arsitektural dapat berisikan banyak artifacts
dan sekumpulan artifacts akan menjadi konten dari repositori arsitektur (Architecture Repository).

ISSN : 2355-9365

e-Proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 | Page 3364

2.4 Domain Arsitektur Pada TOGAF
Business architecture merupakan arsitektur yang mendefinisikan kondisi awal arsitektur bisnis, menentukan model
bisnis atau aktivitas bisnis yang diinginkan berdasarkan skenario bisnis. Pada tahap ini juga digunakan tools dan
metode umum untuk pemodelan, seperti Usecase Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram untuk

membangun model yang diperlukan.
Data architecture, yang menggambarkan struktur aset data logik dan fisik serta resource manajemen data dari
suatu perusahaan.
Application architecture merupakan arsitektur untuk mendefinisikan jenis-jenis aplikasi utama yang dibutuhkan
untuk mengelola data dan mendukung fungsi bisnis enterprise. Arsitektur aplikasi berhubungan erat dengan tujuan
bisnis dari suatu perusahaan, karena arsitektur aplikasi digunakan sebagai salah satu unsur utama dalam suatu
arsitektur enterprise. Selain berhubungan dengan arsitektur tujuan bisnis suatu perusahaan, arsitektur aplikasi
berkaitan dengan arsitektur data dari suatu perusahaan (The Open Group, 2009).
Technology Architecture, yang menggambarkan kemampuan software dan hardware yang dibutuhkan untuk
mendukung pembangunan layanan bisnis, data, dan aplikasi. Mencakup juga infrastruktur IT, middleware,
komunikasi, pemrosesan, standar, dan lain-lain.
2.4 Komponen TOGAF
Komponen TOGAF ADM yaitu:
a. Architecture Development Method (ADM), merupakan tahapan iteratif untuk mengembangkan arsitektur pada level
enterprise-wide.
b. ADM Guidelines and Techniques, merupakan panduan dan teknik- teknik untuk mendukung implementasi ADM.
c. Architecture Content Framework, merupakan model detail produk/keluaran dari arsitektur termasuk deliverables
dan artifacts dalam deliverables, dan Architecture Building Blocks (ABB) yang akan dibahas lebih lanjut pada subbab berikutnya.
d. TOGAF Reference Models, yang terdiri atas:
• The TOGAF Technical Reference Model (TRM)

• The Integrated Information Infrastructure Model (III-RM)
e. The Enterprise Continuum, merupakan model untuk menstrukturisasi virtual repository dan metode untuk mengklasifikasi
arsitektur dan solution artifacts. The Architecture Capability Framework, merupakan definisi terstruktur dari organisasi,
skill, peran dan tanggung jawab untuk menyusun dan mengoperasikan arsitektur enterprise.
3. Metodologi Penelitian
3.1 Model Konseptual
Model konseptual merupakan gambaran yang terstruktur untuk mengetahui kebutuhan data yang diperlukan,
kegunaan dari data, dan hasil dari pengolahan data pada penelitian. Selain itu model konseptual digunakan untuk
menghasilkan output yang sesuai dengan tujuan penelitian. Berikut merupakan model konseptual dalam perancangan
enterprise architecture pada bidang kearsipan:
INPUT
Rencana
Strategis
BAPAPSI

SOP Bidang
Kearsipan

Daftar Aplikasi
Bidang

Kearsipan

Dokumen
Kondisi TI Saat
Ini

PROCESS
Information System Architecture
Preliminary

Architecture

Business

Phase

Vision

Architecture


Data
Architecture

Application
Architecture

Artifak Preliminary
Phase

Artifak Architecture
Vision

Artifak Business
Architecture

Artifak Data
Architecture

Technology
Architecture


Opportunities
and Solutions

Artifak Application
Architecture

Artifak Technology
Architecture

Application
Portofolio Catalog

Technology
Standard Catalog

Artifak
Opportunities and
Solutions


Application/
Organization Matrix

Technology
Portofolio Catalog

OUTPUT

Principle Catalog

Value Chain
Diagram

Business
Interaction Matrix

Stakeholder Map
Matrix

Actor/Role
Matrix

Solution Concept
Diagram

Business Footprint
Diagram

Functional
Decomposition
Diagram

Process Flow
Diagram

Data Entity Catalog/
Data Component
Catalog

Data Entity/
Business Function
Matrix

Role/Application

Application/

Matrix

Technology Matrix

Application/Data
Matrix

Application/Function
Matrix

Environtments and
Locations Diagram

Class Diagram

Application
Communication
Diagram

Platform
Decomposition
Diagram

Data Dissemination
Diagram

Application UseCase Diagram

Gambar 1. Model Konseptual

Analisis Gap

IT Roadmap

ISSN : 2355-9365

e-Proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 | Page 3365

3.2 Sistematika Penelitian
Sistematika penelitian merupakan tahapan perancangan enterprise architecture pada BAPAPSI khususnya bidang
kearsipan. Sistematika penelitian dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang ada pada penelitian. Sistematika
penelitian dalam perancangan enterprise architecture bidang kearsipan dapat digambarkan seperti dibawah ini:
Tahap Identifikasi

Perumusan dan
Pembatasan Masalah

Studi Pustaka

Studi Lapangan

Identifikasi Kebutuhan
Data
Deskripsi Objek
Penelitian
Identifikasi Sistem
Informasi

Identifikasi Proses
Bisnis

Tahap Perancangan

Identifikasi Teknologi

Requirement Management
Permasalahan Proses
Bisnis

Solusi Proses Bisnis

Solusi Sistem Informasi

Preliminary Phase
Identifikasi Prinsipprinsip

Membuat Principle
Catalog

Architecture Vision

Membuat Value Chain
Diagram

Membuat Stakeholde
Map Matrix

Membuat Visi
Arsitektur

Membuat Business
Interaction Matrix

Membuat Solution
Concept Diagram

Business Architecture

Membuat Process Flow
Diagram

Membuat Actor/Role
Matrix

Membuat Functional
Decomposition

Membuat Business
Footprint Diagram

Informatin System Architecture
Data Architecture

Application Architecture
Membuat Application
Portofolio Catalog

Membuat Data Entity/
Data Component
Catalog
Membuat Data Entity/
Business Function
Matrix

Membuat Application/
Organization Matrix

Membuat Application/
Data Matrix

Membuat Class
Diagram

Membuat Data
Dissemination Diagram

Membuat Application
Communication
Diagram

Membuat Role/
Application Matrix
Membuat Application/
Function Matrix
Membuat Use-Case
Diagram

Technology Architecture
Membuat Technology
Standard Catalog

Membuat Application/
Technology Matrix

Membuat Technology
Portofolio Catalog

Membuat
Environtment and
Locations Diagram

Membuat Platform
Decomposition
Diagram

Opportunities And Solutions
Analisis GAP

Tahap Kesimpulan dan
Saran

Membuat Roadmap

Penyusunan
Kesimpulan dan Saran

Gambar 2. Sistematika Penelitian

ISSN : 2355-9365

e-Proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 | Page 3366

4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Business Architecture
Business Architecture adalah fase kedua dalam TOGAF ADM. Arsitektur ini bertujuan untuk mendeskripsikan
arsitektur bisnis pada perusahaan yang akan digunakan untuk membuat arsitektur target perusahaan. Business
Architecture pada bidang kearsipan BAPAPSI kabupaten Bandung dapat digambarkan seperti berikut :

Gambar 3. Business Architecture
Pada gambar diatas terdapat empat proses bisnis inti dari BAPAPSI diantaranya yaitu proses bisnis kearsipan,
pengelolaan dan pengembangan informasi, perpustakaan, dan pemberdayaan informasi. Sedangkan untuk aktor yang
terlibat yaitu aktor internal dan aktor eksternal. Aktor internal adalah kepala BAPAPSI dan aktor ekternal adalah
SKPD lain, organisasi atau sekolah dan masyarakat. Proses bisnis BAPAPSI dimulai ketika kepala BAPAPSI
memberikan tugas dan setiap tugas yang dilakukan menghasilkan laporan yang harus diserahkan kepada kepala
BAPAPSI. SKPD lain, masyarakat, organisasi, dan sekolah menerima layanan dari proses bisnis kearsipan,
pengembangan dan pengelolaan informasi, dan perpustakaan. Sedangkan pada proses bisnis pemberdayaan informasi
menerima informasi.
Proses bisnis yang berhubungan dengan SKPD lain yaitu proses bisnis kearsipan dan pengelolaan dan pengembangan
informasi. Sedangkan proses bisnis yang berhubungan organisasi atau sekolah dan masyarakat yaitu pengembangan
dan pengelolaan informasi, perpustakaan, dan pemberdayaan masyarakat. Dari empat proses bisnis inti tersebut yang
menjadi fokus pada penelitian ini yaitu proses bisnis kearsipan yang dilakukan oleh bidang kearsipan.
4.2 Information System Architecture
Perancangan information system architecture ini menggambarkan perancangan target pada bidang kearsipan.
Perancangan ini dibagi menjadi dua yaitu data architecture target dan application architecture target di bidang
kearsipan. Untuk mendukung kinerja sistem informasi bidang kearsipan, maka kebutuhan-kebutuhan mengenai sistem
sangatlah diperlukan.

ISSN : 2355-9365

e-Proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 | Page 3367
Bidang Kearsipan


Webs ite Kearsipan


Pengelolaan Us er

Pengelolaan Pelayanan

U se rs


SIKD

U se rs
P e la y a n a n


Pengelolaan Prof il
Kears ipan


Ber kas &
Item


Pengelolaan Monitoring

bi Pengelolaan

U se rs
A r s i p D i n a mi s
U se rs

Je n is A rs ip

U se rs

P ro f il K e a rs ip a n

M o n it o rin g

A r s i p D i n a mi s


Pengelolaan Koleks i
Kears ipan

Je n is A rs ip

U se rs


Pengelolaan FA Q

K o le k s i K e a rs ip a n

bi


Pengelolaan Us er

U se rs
FA Q

U se rs


Pengelolaan Registrasi
A rsip
U se rs


Pengelolaan Laporan


e-A rsip

A r s i p D i n a mi s
Je n is A rs ip

U se rs

Pengelolaan A r sip Baru

A r s i p D i n a mi s


Pengelolaan Monitoring

Je n is A rs ip

U se rs
A rs i p S t a t is
Je n is A rs ip

U se rs

P e n y i mp a n a n

A rs i p S t a t is


Pengelolaan Kotak Masuk

Je n is A rs ip


Pengelolaan Kirim Nas kah

M o n it o rin g


Pengelolaan Data A rsip

bi

U se rs

U se rs

A r s i p D i n a mi s

A r s i p D i n a mi s

Je n is A rs ip

Je n is A rs ip

Ko ta k M asu k

P e n g i r i ma n A r s i p


Pengelolaan Laporan

U se rs
A rs i p S t a t is

U se rs

Je n is A rs ip

A r s i p D i n a mi s

P e n y i mp a n a n

Je n is A rs ip

Gambar 4. Overview Information System Architecture
Gambar 4 merupakan overview information system architecture diagram yang menggambarakan palikasi target yang
sudah dipetakan dengan entitas data sesuai dengan aplikasinya. Pada kondisi target ini, data-data yang dimiliki
mempunyai tempat mpenyimpanan sendiri. Dapat dilihat pada diagram dia atas bahwa terdapat tiga aplikasi yaitu eArsip, SIKD, SIP, dan website kearsipan yang terdapat entitas data yang sudah dipetakan. Pada aplikasi e-Arsip akan
terintegrasi dengan aplikasi SIKD. Oleh karena itu aplikasi e-Arsip terhubung dengan aplikasi SIKD.
4.3 Technology Architecture
Technology Architecture dibawah ini akan menjelaskan perancangan arsitektur teknologi target pada bidang kearsipan
yang bertujuan untuk memetakan komponen aplikasi yang telah didefinisikan kedalam komponen teknologi yang
sesuai.
Badan Perpustakaan Kearsipan dan Pengembangan Sistem Informasi

Bidang PPI
ASTINET Pri mary

Modem ADSL

ASTINET Secondary

Modem ADSL

Router MikroTik Cloud Core

Bidang Kearsipan

UTM S witch

DMZ Switch
Server e-Arsip

Access Switch Area 2.4

Distribution Switch Area 2

Core Switch
Personal Computer

Personal Computer

Access Point

Laptop

Access Point

Laptop

Distribution Switch BAPAPSI - Bidang Kearsipan

Switch

Personal Computer

Personal Computer

Gambar 5. Topologi Jaringan pada Bidang Kearsipan

Print Queue

ISSN : 2355-9365

e-Proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 | Page 3368

5. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan
Dari hasil analisis dan perancangan model bisnis dan Enterprise Architecture bidang kearsipan yang dilakukan pada
penelitian, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah :
1. Perancangan model bisnis bidang kearsipan menghasilkan prinsip-prinsip umum dan khusus Bidang kearsipan
berupa layanan kearsipan sesuai kebutuhan. Prinsip tersebut menjadi input bagi visi arsitektur.
2. Perancangan arsitektur mulai dari fase Business Architecture sampai opportunities and solution untuk bidang kearsipan
pada Fase Business Architecture menghasilkan artifak-artifak yang memperjelas apa tujuan dari bagian shipping dan
warehouse dari sisi bisnis dan teknologi, layanan bisnis yang disediakan dan digunakan bidang kearsipan

terkait dengan fungsi bisnis lainnya.
b. Saran
Setelah melakukan penelitian ini, adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi bidang kearsipan yaitu :
a. Mengimplementasi perancangan Enterprise Architecture bidang kearsipan sehingga dapat menjadi salah satu bidang
yang maju dan lebih baik.
2. Bagi penelitian selanjutnya yaitu :
1. Adanya analisis, testing dan uji kelayakan terhadap model bisnis dan rancangan Enterprise Architecture.
2. Melakukan implementasi bisnis dengan tahap Enterprise Architecture selanjutnya dengan TOGAF ADM dari
fase E sampai H.
Daftar Pustaka:
[1] Bernard A, S. (2005). An Introduction Enterprise Architecture. Second Edition. United States of America,
Bloomington, IN: B.
[2] CIO Council. 2001. A Practical Guide to Federal Enterprise Architecture version 1.0. Boston: Springfield.
Group, T. O. (2011). TOGAF Sample Catalogs, Matrices and Diagrams. The OpenGroup.
[3] Lise. (2006). A Comparison of Enterprise Architecture Frameworks, Issues inInformation
Michigan University, Vol. VII, No. 2.

Systems.

Estern

[4] Mukrodin. (2013). Model Enterprise Architecture E-Commerce Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menggunakan
Framework Zachman. Semarang.
[5] Mutyarini, K., & Sembiring, J. (2006). Arsitektur Sistem Informasi untuk InstitusiPerguruan Tinggi di Indonesia.
Prosiding KNTI & K. pp102-107.
[6] Osvalds, G. (2001). Definition of Enterprise Architecture-Centric Models for The Systems Enginers. TASC Inc.
[7] Setiawan, E. B. (2009). Pemilihan EA Framework. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009
Universitas Islam Indonesia.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

AN ANALYSIS OF GRAMMATICAL ERRORS IN WRITING DESCRIPTIVE PARAGRAPH MADE BY THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

44 306 18

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25