BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Manajemen Sekolah Berbasis Pondok Pesantren Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di SMP NU 06 Kedungsuren Kec. Kaliwungu Kab. Kendal Tahun 2014-201

BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan metode

  penelitian kualitatif deskriptif. Secara umum metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dengan demikian, maka langkah-langkah yang akan ditempuh oleh peneliti dalam menggali data dan menginterpretasi data guna menemukan jawaban permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini meliputi langkah-langkah berikut;

3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian

  Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. yang memberikan penjelasan dengan menggambarkan apa, mengapa dan bagaimana sesuatu kejadian bisa terjadi, yang artinya bahwa metode penelitian yang digunakan adalah pada saat kondisi objek yang alamiyah, dimana peneliti sebagai kunci dan teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi.

  Maka dapat dikatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan menjelaskan suatu keadaan, peristiwa (fenomenologi) atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variabel yang bisa dijelaskan dengan kata-kata. Dengan pendekatan kualitatif, data yang diperoleh lebih lengkap, mendalam dan dapat dipercaya dalam mendeskriptifkan suatu keadaan yang diteliti.

  Penelitian yang dilaksanakan di SMP NU 06 Kedungsuren-Kaliwungu-Kendal adalah bagian dari lembaga pendidikan formal yang bernaung yayasan pondok pesantren al Ulya Desa Kedungsuren Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal Jawa Tengah.

  3.2. Pendekatan

  Manajemen di dalam sebuah organisasi sangat diperlukan, tidak terkecuali pada sebuah lembaga pendidikan, karena memang diantara keduanya memiliki hubungan yang erat. Dikatakan pula bahwa manajemen sebagai sub sistem kunci dalam suatu organisasi dan merupakan kekuatan vital yang menghubungkan sub sistem lainnya. Adapun pendekatan penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif yang mengacu pada teori manajemen pendidikan formal dan manajemen pendidikan pesantren. Hal ini dilakukan agar dalam menganalisis data dan informasi terkait penelitian yang dilakukan tidak keluar dari kaidah.

  3.3. Fokus Penelitian

  Adapun fokus penelitian ini penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui implementasi manajemen sekolah berbasis pondok pesantren dan faktor penghambat serta pendukung implementasi manajemen sekolah berbasis pondok pesantren di SMP NU 06 Kedungsuren Kaliwungu

  • –Kendal. Untuk mengetahui fokus penelitian ini secara detail akan peneliti paparkan beberapa kisi-kisi penelitian ini yang kemudian akan dijadikan instrumen dalam penelitian ini;

3.4. Sumber Data/Informan

  Sumber data diperoleh secara langsung dari dokumen-dokumen di lapangan dan dari subyek penelitian yang dapat menafsirkan implementasi manajemen sekolah berbasis pondok pesantren. Subyek penelitian adalah orang yang mengetahui, berkait dan menjadi pelaku dari suatu kegiatan yang diharapkan dapat memberikan informasi Atau dengan kata lain, ia biasa disebut dengan informan. Dalam penelitian kualitatif, dasar penetapannya adalah relevansi artinya peneliti baru dapat menetapkan siapa yang menjadi subyek, dan jumlah subyek secara konkret setelah berada di kancah dimana peneliti mengadakan penelitian. Pemilihan informan untuk keperluan penelitian ini, dilakukan secara purposif yaitu atas dasar apa yang kita ketahui tentang variasi-variasi yang ada atau elemen-elemen yang ada. Informan dalam penelitian ini yaitu pengasuh (kiyai) atau pengurus yayasan, kepala sekolah, para wakil kepala sekolah, guru dan karyawan sekolah, komite sekolah, serta pengurus OSIS di sekolah. Dalam penelitian kualitatif, setting diartikan sebagai tempat dan waktu bagi peneliti dimana ia harus turun sendiri ke lapangan untuk mengumpulkan data dalam situasi sesungguhnya. Wilayah dan tempat penelitian dalam penelitian ini adalah: A.

  SMP NU 06 Kedungsuren-Kaliwungu-Kendal, karena di tempat inilah penulis dapat mendapatkan informasi mengenai manajemen pengelolaan pendidikan formal berbasis pesantren tersebut. Pondok pesantren Al Ulya terletak di Jalan Soponyono No. 99 Desa Kedungsuren Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal Propinsi Jawa Tengah Indonesia. Berada di daerah pedesaan dengan udara yang sejuk, suasana yang tenang dan lingkungan sekitar yang rindang dengan dikelilingi kebun-kebun penduduk dan hutan jati yang teduh. Ponpes Al Ulya berada sekitar

  20 KM sebelah barat kota semarang. Pondok pesantren Al Ulya saat ini membina 424 siswa jenjang SMP dan 85 siswa jenjang SMK. Sebanyak 87 siswa tinggal di asrama sedangkan lainnya laju dari rumah masing- masing. Para siswa sebagian besar berasal dari desa-desa sekitar sekolah dan sebagian lainya berasal dari luar daerah seperti semarang, weleri, temanggung, batang, pekalongan, pemalang, salatiga dan wonogiri. Keberadaan Pondok Pesantren Al Ulya diawali dengan

  Kedungsuren pada tahun 1988, selanjutnya SMK NU 05 Kaliwungu Selatan didirikan pada tahun 2008 dan baru pada tahun 2010 semua unit pendidikan formal yang ada dilengkapi sarana asrama. Pondok ini memiliki luas lahan sekitar 1,5 Ha yang terdiri dari bangunan kelas, asrama, laboratorium, aula dan beberapa lapangan olah raga seperti sepak bola, Volly Ball, basket, tenis meja dan tempat bermain lainnya. Pondok juga memiliki Aula yang luas dengan fungsi utama sebagai tempat sholat berjamaah dan kegiatan pengajian, tetapi kadang juga digunakan untuk olah raga dan pentas seni. Kegiatan para santri/siswa dimulai bangun pagi sekitar pukul 04.00 untuk melakukan sholat malam dilanjutkan sholat subuh dan pengajian Al Qur’an sampai dengan pukul 05.30. setelah itu mereka kegiatan pribadi seperti olah raga, mandi dan sarapan. Mulai pukul 07.00 para santri bersama dengan siswa yang laju memulai kegiatan sekolah dengan panduan kurikulum nasional. Mereka akan 2 kali istirahat dan kegiatan belajar akan berahir pada pukul 13.30. setelah itu kegiatan pribadi seperti makan siang, tidur, mencuci atau bermain.

  Pada pukul 15.15 mereka mulai kegiatan pesantren, diawali sholat asar berjamaah dilanjutkan dengan pengajian sesuai kelasnya yaitu kelas pra Al Qur’an, kelas penghafal Al

  (pelajaran agama islam dengan panduan kitab- kitab klasik). Kegiatan belajar agama hingga pukul 17.00 setelah itu kegiatan pribadi seperti olah raga, mandi atau mencuci. Para santri akan kembali kegiatan bersama pada pukul 18.00 untuk sholat magrib berjamaah dan belajar atau menghafal Al Qur’an diakhiri dengan sholat isya berjamaah. Setelah makan malam para santri belajar untuk pelajaran sekolah esuk hari sampai pukul 21.30 setelah itu dilanjutkan tidur.

  B. pendidikan formal yang Lembaga diselenggarakan oleh yayasan ma

  ’arif Kedungsuren yang meliputi; Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kedungsuren- Kaliwungu. Dalam penelitian ini diasumsikan informan mempunyai informasi tentang implementasi manajemen sekolah berbasis pesantren di SMP NU 06 Kedungsuren dan pesantren Al Ulya. Setiap informen diberi pertanyaan yang sama tentang perencanaan, implementasi dan faktor pendukung serta penghambatnya di SMP NU 06 Kedungsuren dan pesantren Al Ulya.

  Pertanyaan yang disampaikan mengacu pada standar pengelolaan pendidikan. Hasil jawaban direkam danm di deskripsikan untuk dijadikan sampel serta penafsiran dan analisa data sampai dapat dipastikan tentang implementasi manajemen sekolah formal berbasis pesantren.

3.5. Teknik Pengumpulan Data dan Pengujian Keabsahan Data

3.5.1. Teknik Pengumpulan Data

  Dalam proses pengumpulan data, peneliti sebagai instrumen kunci dalam penelitian kualitatif langsung terjun ke lapangan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.

  a.

  Pengamatan Berpartisipasi (Partisipation

  Observation) dan (Non Partisipation Observation). Pengamatan berpartisipasi

  dalam penelitian dapat dicirikan adanya interaksi sosial antara peneliti dengan subyek yang diteliti dalam waktu yang relatif lama. Catatan yang diperoleh dikumpulkan dan disusun secara sistematis tanpa dipengaruhi oleh siapapun. Sedangkan pengamatan tidak berpartisipasi dilakukan penulis dalam pengamatan langsung terhadap obyek penelitian. Teknik observasi, dilaksanakan sebelum dan selama penelitian tentang implementasi manajemen sekolah berbasis pesantren di SMP NU 06 Kedungsuren dan pesantren Al Ulya.

  Pengamatan atau observasi dalam penelitian ini merupakan salah satu metode utama dalam pengumpulan data. Penelitian dilakukan sejak awal sampai berakhirnya data penelitian tentang pelaksanaan manajemen pendidikan formal berbasis pesantren di SMP NU 06 Kedungsuren-Kaliwungu-Kendal. Hasil pengamatan yang diperoleh dicatat dengan menggunakan alat tulis sebagai alat bantu. Proses pengamatan ini diusahakan tidak mengganggu proses interaksi selama proses pengamatan berlangsung.

  Dalam pengamatan, peneliti membuat catatan-catatan lapangan yang berisi kata-kata kunci secara singkat. Catatan lapangan ini mencakup semua fenomena yang teramati selama pengamatan berlangsung yang meliputi komponen ruang, waktu, dan kegiatan dalam setting yang berhubungan langsung dengan fokus penelitian.

b. Wawancara

  Wawancara atau interview merupakan suatu proses tanya jawab antara dua orang atau lebih secara langsung berhadapan atau melalui media. Keduannya berkomunikasi secara langsung baik terstruktur maupun tidak terstruktur atau yang dilakukan dengan persiapan maupun tanpa persiapan terlebih dahulu, sehingga antara pertanyaan dengan jawaban dapat diperoleh secara langsung dalam suatu

  Untuk mendapatkan data yang diinginkan, wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara. Pedoman wawancara ini bertujuan agar proses wawancara tetap berlangsung pada konteks masalah penelitian, meskipun kadang terjadi pengembangan pertanyaan tergantung situasi dan jawaban dari informan. Meskipun pertanyaannya berkembang,namun pertanyaan tetap diarahkan untuk berada dalam bingkai pedoman wawancara yang telah dipersiapkan. Untuk merekam data wawancara, selain dicatat secara manual juga direkam menggunakan alat bantu yaitu flash disk recorder.

c. Dokumentasi

  Untuk melengkapi data yang diperoleh, peneliti berusaha mengumpulkan berbagai dokumen sebagai data outentik. Dokumen yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi: kondisi obyektif pesantren atau yayasan, rumusan visi dan misi sekolah, program kerja sekolah, kepengurusan sekolah, profile dan sejarah sekolah dan hal-hal lain yang terkait.

  Dari data dokumentasi ini dapat diketahui sumber data mengenai jumlah siswa, jumlah guru dan karyawan sekolah, kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah dan lain-lain. Informasi yang bersifat dokumentatif ini sangat berguna untuk memberi gambaran kepada peneliti secara lebih mendalam dan sebagai pendukung dalam memahami informasi- informasi verbal dan berbagai fenomena yang berhasil direkam oleh peneliti. Ketiga teknik tersebut (observasi, wawancara, dokumentasi) dipergunakan untuk memperoleh data dan informasi yang saling menunjang dan melengkapi dalam penelitian pelaksanaan manajemen pendidikan formal berbasis pesantren di SMP NU 06 Kedungsuren- Kaliwungu-Kendal.

  3.5. 2. Pengujian Keabsahan Data

  Sugiono (2006:3), disebutkan juga bahwa dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu untuk memperoleh keabsahan data peneliti sebagai instrument juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian, baik secara akademik tersebut diambil dati 3 prosese penelitian: (1) Pengamatan atau observasi dalam penelitian ini merupakan salah satu metode utama dalam pengumpulan data. Penelitian dilakukan sejak awal sampai berakhirnya data penelitian tentang pelaksanaan manajemen pendidikan formal berbasis pesantren di SMP NU 06 Kedungsuren- Kaliwungu

  • –Kendal. (2) Wawancara atau

  

interview merupakan suatu proses tanya

  jawab antara dua orang atau lebih secara langsung berhadapan atau melalui media, Untuk mendapatkan data yang diinginkan, wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara.

  Pedoman wawancara ini bertujuan agar proses wawancara tetap berlangsung pada konteks masalah penelitian, meskipun kadang terjadi pengembangan pertanyaan tergantung situasi dan jawaban dari informan. Meskipun pertanyaannya berkembang, namun pertanyaan tetap diarahkan untuk berada dalam bingkai pedoman wawancara yang telah dipersiapkan. Untuk merekam data wawancara, selain dicatat secara manual juga direkam menggunakan alat bantu yaitu flash disk

  

recorder. (3) Untuk melengkapi data yang

  diperoleh, peneliti berusaha mengumpulkan berbagai dokumen sebagai data outentik. Dari data mengenai jumlah siswa, jumlah guru dan karyawan sekolah, fasilitas yang dimiliki oleh sekolah, kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah dan lain-lain. Informasi yang bersifat dokumentatif ini sangat berguna untuk memberi gambaran kepada peneliti secara lebih mendalam dan sebagai pendukung dalam memahami informasi-informasi verbal dan berbagai fenomena yang berhasil direkam oleh peneliti.

  Untuk mendapatkan derajat kepercayaan yang tinggi terhadap data hasil penelitian kualitatif, maka dilakukan perpanjangan pengamatan sampai diperoleh data yang benar-benaf valid. Selanjutnya peningkatan ketekunan dalam penelitian, trianggulasi, diskusi dengan teman sejawat dan pemeriksaan kecukupan referensi.

  Syukur (2011:109), menjelaskan cara ini dilakukan dengan membaca berbagai rujukan buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi yang bterkait dengan temuan yang diteliti. Dalam penelitian ini peneliti akan mempunyai wawasan yang lebih luas sehingga dalam menyimpulkan data lebih dipercaya.

  Satori (2009:170), pemeriksaan data dapat dilakukan dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu. Sehingga ada trianggulasi sumber, trianggulasi dari teknik Dalam trianggulasi teknik dilakukandengan menasnyakan hal yang sama dengandengan teknik yang berbeda yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Dengan demikian dapat diketahui apakah informan dapat memberikan data yang sama atau berbeda, kalau masih berbeda berarti belum kredibel.

  Uji keabsahan bergantung kepada kebenaran intersubjektif yang mewakili kebenaran banyak orang atau kebenaran stakeholder, Bungin (2002:205), melalui diskusi diperoleh saran dan pendapat mengenai data yang belum diperoleh, selanjutnya peneliti meninjau kembali untuk mencari jawabannya.

Tabel 3.5.2. Sumber data, jenis data, tehnik

  

pengumpulan data serta uji kreadibilitas

  Jenis data Teknik Uji kredibilitas Sumber data pengumpulan data

  Kasek, Implementasi Dokumentasi, Dokumentasi, wakasek, menejemen wawancara trianggulasi, pemimpin diskusi, pesantren perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan

  Kasek,wakasek Faktor yang Dokumentasi, Dokumentasi, pemimpin mempengaru wawancara trianggulasi, pesantren hi diskusi, perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan

  Sumber: Syukur (2011: 101)

3.6. Kerangka Pikir Penelitian

  Dalam penelitian kualitatif sangat mengutamakan manusia sebagai instrumen penelitian karena mempunyai adaptabilitas yang tinggi. Jadi dapat senantiasa menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah-ubah yang dihadapi dalam penelitian ini. Menurut Sugiono (2006:24), disebutkan juga bahwa dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya. Yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri, melalui evaluasi dan seberapa jauh pemahaman terhadap metode kualitatif, penguasaan teori dan wawasan terhadap bidang yang diteliti, serta kesiapan dan bekal memasuki lapangan. Pengumpulan data dalam penelitian ini yang dilakukan oleh peneliti dibantu oleh alat yang berbentuk pedoman observasi (observation guide) dan pedoman wawancara (interview guide). Instrumen ini terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang akan digunakan untuk mengungkap aspek-aspek tentang pelaksanaan manajemen pendidikan formal yang diselenggarakan oleh SMP NU 06 Kedungsuren- Kaliwungu-Kendal

3.7. Analisis Data

  Analisis data dalam penelitian kualitatif, pada dasarnya dilakukan sejak awal kegiatan penelitian dilakukan sampai akhir penelitian. Dalam penelitian ini data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan alur kegiatan yaitu data

  

collection,data reduction, data display and

conclusion drawing/verivication, sebagaimana

  gambar berikut:

  Data Collection Data

  Display Data

  Reduction Conclution drawing

  Gambar Kerangka Pikir Langkah analisis data dalam model ini terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penyimpulan data. Pengumpulan data tentang pelaksanaan manajemen pendidikan formal berbasis pesantren di SMP NU 06 Kegungsuren dilakukan melalui pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Data-data yang diperoleh tersebut kemudian direduksi dan diseleksi sesuai dengan kebutuhan pemecahan masalah penelitian.

  Setelah direduksi, kemudian ditentukan komponen yang terfokus untuk diamati dan diwawancara, yaitu mengenai pelaksanaan manajemen pengelolaan pendidikan formal di SMP NU

  06 Kedungsuren-Kaliwungu-Kendal. Hasil wawancara dan pengamatan kemudian direduksi kembali dan diarahkan untuk menjawab masalah penelitian yang telah dirumuskan.

  Langkah berikutnya adalah menyederhanakan menyusun secara sistematik hal-hal yang pokok dan penting dan membuat abstraksi untuk memberi gambaran yang tepat. Proses pemilihan data diarahkan kepada pemecahan masalah, penemuan, pemaknaan, serta diformulasikan secara sederhana, disusun secara sistematik dengan menonjolkan hal-hal yang lebih subtantif, dari sini kemudian ditarik sebuah kesimpulan.

8. Tahap Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap orientasi, eksplorasi, pengecekan dan pemeriksaan keabsahan data. Syukur (2011:116), 1) kegiatan orientasi dilaksanakan untuk mengenali situasi dan kondisi objek penelitian dengan mengkaji literatur-literatur yang relevan, 2) tahap explorasi dilaksanakan dalam rangka pengumpulan data, dengan observasi, wawancara dan dokumentasi sekaligus dilakukan analisis dilanjutkan dengan penyusunan laporan hasil analisis, 3) tahapan pengecekan dan pemeriksaan. Keabsahan dsimana hasil penelitian dinyatakan valid apabila sudah mengarah pada tujuan dan manfaat penelitian. Data yang diperoleh dapat dilaporkan dalam penyusunan laporan tesis.

Dokumen yang terkait

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Supervisi Klinis Dengan Tehnik Kunjungan Kelas Di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur

0 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Kajian Teori 1.1.1 Hakekat Supervisi - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Supervisi Klinis Dengan Tehnik Kunjungan Kelas Di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur

0 0 12

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Gugus Ki Hajar Dewantara - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Supervisi Klinis Dengan Tehnik Kunjungan Kelas Di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Supervisi Klinis Dengan Tehnik Kunjungan Kelas Di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Supervisi Klinis Dengan Tehnik Kunjungan Kelas Di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur

0 0 38

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Sarana Dan Prasarana Pjok di SD Negeri Gugus Dwija Harapan Kecamatan Mijenkota Semarang: studi Manajemen “Joint” Aras Gugus

0 0 32

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Sarana Dan Prasarana Pjok di SD Negeri Gugus Dwija Harapan Kecamatan Mijenkota Semarang: studi Manajemen “Joint” Aras Gugus

0 0 36

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Sarana Dan Prasarana Pjok di SD Negeri Gugus Dwija Harapan Kecamatan Mijenkota Semarang: studi Manajemen “Joint” Aras Gugus

0 0 39

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Manajemen Sekolah Berbasis Pondok Pesantren Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di SMP NU 06 Kedungsuren Kec. Kaliwungu Kab. Kendal Tahun 2014-2015

0 2 9

BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Pendidikan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Manajemen Sekolah Berbasis Pondok Pesantren Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di SMP NU 06 Kedungsuren Kec. Kaliwungu Kab.

0 0 30