Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Supervisi Klinis Dengan Tehnik Kunjungan Kelas Di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur

  LAMPIRAN

  • – LAMPIRAN

  Lampiran 1: surat ijin penelitian PEMERINTAH KABUPATENSEMARANG DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR SD NEGERI KALONGAN 02 Jln. Gatotkaca No. 141 Desa. Kalongan Kec. Ungaran Timur Kab.

  Semarang – 50519

Telp.(024) 76911351

SURAT KETERANGAN

No.421.2 / / /2014

  Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Sutarjo, S.Pd NIP : 196103101984051001 Pangkat/Golongan : Pembina IV/A Jabatan : Kepala Sekolah Menerangkan dengan sesungguhnya : Nama : Rusdiharto NPM : 942013103

Program Studi : Magister Manajemen Pendidikan

Universitas Kristen Satya Wacana

  

Mahasiswa tersebut telah melaksanakan Penelitian di SD Negeri Kalongan

02. Demikian surat keteranngan ini dibuat agar dapat digunakan sebagai mana mestinya.

  Ungaran Timur,................... 2014 Kepala SDN Kalongan 02 Sutarjo, S.Pd NIP. 196103101984051001

  Lampiran 3: Instrumen dan Hasil Wawancara

INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA

  Berikut ini disajikan pertanyaan-pertanyaan

berkenaan dengan aspek atau hal-hal yang merupakan

fokus dalam penelitian ini. Bapak/Ibu responden dimohon

berkenan memberikan persepsi terhadap ”Implementasi

Supervisi Klinis dengan Tehnik Kunjungan Kelas di Gugus

Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten

Semarang. Adapun cara menjawabnya adalah dengan

menjawab semua pertanyaan di bawah ini.

  Pedoman Wawancara Untuk Kepala Sekolah Nama : …………………….. Jabatan : Kepala Sekolah Tempat wawancara :

  …………………….. Tanggal Wawancara : …………………….. Waktu Wawancara : ……………………..

==================================================

A.

   Pelaksanaan supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur 1.

  Apa yang dimaksud supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas? jelaskan!

  2. Kapan Bapak melaksanakan supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Jelaskan!

  3. Apa saja tujuan Bapak memberikan supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan jelaskan! 4. Bagaimana Anda memulai pelaksanaan supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas di Gugus

  Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Jelaskan!

  5. langkah-langkah pelaksanaan Bagaimana supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas di

  Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan Jelaskan! 6. Berapa kali anda melaksanakan supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas? sebutkan!

  7. Bagaimana kondisi guru sebelum Bapak melaksanakan supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas? Jelaskan!

  8. kondisi guru saat anda Bagaimana melaksanakan supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas? Jelaskan! 9.

  Bagaimana kondisi pembelajaran saat anda melaksanakan supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas? Jelaskan! 10.

  Siapa saja yang menjadi obyek (prioritas) supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas? Sebut dan jelaskan!

  11. Apa saja aspek dalam supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan jelaskan!

  12. Bagaimana Bapak mengakhiri supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas? jelaskan!

B. Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur.

  1. Apa saja pendukung (internal) pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan jelaskan!

  2. Apa saja pendukung (eksternal) pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan jelaskan!

  3. Apa saja penghambat (internal) pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan jelaskan!

  4. Apa saja penghambat (eksternal) pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan jelaskan!

  5. Bagaimana anda mensikapi penghambat (internal dan eksternal) pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? jelaskan!

C. Solusi dalam mengatasi pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus

  

Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur

1.

  Apa saja solusi dalam mengatasi hambatan (internal) pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan Jelaskan!

  2. Apa saja solusi dalam mengatasi hambatan (eksternal) pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan Jelaskan! 3. Bagaimana bagaimana tindak lanjut solusi dalam mengatasi hambatan (internal dan eksternal) pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan Jelaskan! 4. Kapan solusi hambatan tersebut dilakukan? 5. Siapa saja yang berkewajiban mencari solusi dalam mengatasi hambatan pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan Jelaskan!

HASIL WAWANCARA KEPALA SEKOLAH GUGUS KI HAJAR DEWANTARA A.

   Pelaksanaan Supervisi Klinis 1.

  Supervisi klinis teknik kunjungan kelas merupakan kegiatan pembinaan kepala sekolah yang direncanakan dengan memberi bantuan teknis kepada guru dalam melaksanakan proses pembelajaran atau mendukung proses pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara efektif dan efisien.

  2. Supervisi kunjungan kelas ini saya laksanakan dengan tujuan utama untuk mengetahui keluhan guru sehingga saya bisa mengetahui kekurangan dan kelebihan guru khususnya yang berhubungan dengan proses belajar mengajar. Dengan begitu saya bisa memperbaiki kinerja guru yang masih rendah dan mensupport guru yang memiliki kinerja bagus khususnya dalam pengelolaan pembelajaran agar bisa mempertahankan kinerjanya.

  3. Saya mengadakan supervisi kunjungan kelas rutin tiap semester. Dalam 1 semester biasanya saya adakan 2 kali supervisi kunjungan kelas. biasanya dalam kurun waktu 3 bulan saya lakukan sekali supervisi kunjungan kelas.

  4. Secara teknis, supervisi kunjungan kelas ini saya laksanakan secara prosedural dengan program yang telah saya susun secara matang, baik jadwal maupun perangkat supervisi kunjungan kelas. sebagaimana berikut: a.

  Penentuan jadwal supervisi kunjungan kelas b.

  Penyusunan instrumen supervisi (instrumen wawancara dan lembar observasi).

  c.

  Sosialisasi/pemberitahuan kepada para guru.

  d.

  Pemberian supervisi kunjungan kelas sesuai jadwal.

  5. Di sekolah kami, kondisi guru sebelum saya adakan supervisi kunjungan kelas ini sebenarnya sudah cukup, > 80% guru sudah memiliki kinerja yang baik. Hal terbukti dengan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, baik dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran, serta tindak lanjut seperti memberikan remidi bagi siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM. Sebenarnya sudah ada yang rajin dan bagus kinerjanya, tapi itu hanya sebagaian kecil. Hanya sekitar 60% yang menonjol memiliki profesionalisme pengelolaan kelas, itupun administrasi terkadang ada yang masih tertinggal. Dan tidak terlalu kelihatan guru senior dengan guru baru, PNS

  6. Saya berusaha untuk bersikap normal layaknya seperti siswa dalam kelas yang sedang mengikuti PBM. Sehingga guru yang sedang saya supervisi tidak merasa terganggu. Saya juga bisa mengamati semua aktivitas guru dari awal sampai akhir pembelajaran.

  7. Sikap guru pada saat saya melaksanakan supervisi kunjungan kelas tetap mampu mengelola pembelajaran dengan baik dan lancar. Guru tidak terganggu dengan kehadiran saya di kelas, karena hal ini juga sudah saya beritahukan di awal ketika sosialisasi penjadwalan pelaksanaan supervisi, sehingga semua guru tidak kaget ketika saya adakan supervisi kunjungan kelas.

8. Kondisi pembelajaran saat dilaksanakan supervisi kunjungan kelas bisa berlangsung secara kondusif.

  Hal ini karena didukung oleh kesiapan guru dalam proses pembelajaran dan pengelolaan kelas, sehingga siswa juga bisa mengikuti pembelajaran dengan baik.

  

9. kondisi (kemampuan) guru setelah saya adakan

  supervisi kunjungan kelas saya amati ada kemajuan, bagi guru yang masih rendah kemampuannya dalam mengelola pembelajaran sudah terlihat ada kemajuan seperti penggunaan multimedia yang tersedia, demikian juga bagi guru yang sudah memiliki kinerja bagus terlihat lebih mampu mempertahankan kinerjanya dengan stabil.

  10. Aspek dalam supervisi kunjungan kelas ini meliputi kompetensi guru dalam pengelolaan pembelajaran, baik kemampuannya dalam penyusunan administrasi pembelajaran, pengelolaan pembelajaran di kelas, dan kemampuan guru dalam mengadakan evaluasi pembelajaran, serta tindak lanjut.

B. Pelaksanaan Supervisi Klinis

  1. (internal) pelaksanaan supervisi Pendukung kunjungan kelas di SD Kalongan 02 cukup banyak, seperti: pengalaman saya sendiri sebagai kepala sekolah yang telah beberapa kali memberikan supervisi pada guru, kesediaan para guru untuk disupervisi, SDM yang tersedia untuk membantu saya dalam mempersiapkan perangkat supervisi, sarana dan prasarana sekolah yang lengkap.

  2. Pendukung (eksternal) pelaksanaan supervisi kunjungan kelas di sekolah kami ini berupa: 1) dukungan pengawas sekolah tingkat UPTD pendidikan kecamatan, 2) program instruksi pelaksanaan supervisi oleh dinas pendidikan kabupaten Semarang.

  3. Penghambat (internal) pelaksanaan supervisi kunjungan kelas di sekolah kami ini seperti: 1) ada beberapa guru wiyata bakti yang masih baru, sehingga merasa takut disupervisi, 2) guru yang sudah menginjak usia mendekati pensiun, dan sering sakit, sehingga menunda pelaksanaan supervisi sebagaimana yang telah dijadwalkan.

  4. Penghambat (eksternal) pelaksanaan supervisi kunjungan kelas berupa adanya kegiatan dinas pendidikan yang bersifat mendadak, sehingga harus membatalkan pelaksanaan supervisi yang telah saya jadwalkan di awal.

C. Solusi Mengatasi Hambatan Supervisi Klinis 1.

  Untuk mengatasi hambatan (internal) pelaksanaan supervisi kunjungan kelas di tempat saya: 1) bagi guru wiyata bakti, saya memberikan pengertian pada saat sosialisasi di awal bahwa supervisi kunjungan kelas yang saya laksanakan ini bukan semata-mata untuk menilai baik buruknya guru dalam mengajar namun saya tekankan pada pemberian pembinaan, membangun kesadaran guru, serta meningkatkan pemahaman pada guru yang mengalami kendala dalam pengelolaan pembelajaran yang baik; 2) solusi bagi guru yang sudah tua dan sering mengalami sakit, saya memberikan dispensasi berupa fleksibelitas pelaksanaan supervisi dengan melihat kondisi guru tersebut ketika sudah normal.

  2. Untuk mengatasi hambatan (eksternal) pelaksanaan supervisi kunjungan kelas di tempat saya yang berupa kegiatan dinas dalam waktu mendadak ini, saya menjadwalkan pelaksanaan supervisi dengan 2 waktu, yaitu waktu utama (sebagaimana yang telah dijadwalkan) dan waktu sekunder (yaitu waktu perpanjangan yang dialokasikan untuk pelaksanaan supervisi jika mengalami ketertundaan waktu yang telah dijadwalkan semula). Sehingga semua guru secara merata satu persatu disupervisi meskipun waktunya terkadang bergeser.

3. Sebagai bentuk tindak lanjut solusi dalam mengatasi

  hambatan (internal dan eksternal) pelaksanaan supervisi kunjungan kelas ini saya mengecek kembali apakah solusi yang saya lakukan sesuai dengan maksud pelaksanaan supervisi kunjngan kelas yang saya rencanakan di awal, meskipun pelaksanaannya bergeser. Bagi saya, inti dari supervisi kunjungan kelas ini guru menjadi lebih baik kinerjanya.

  Lampiran 4 : Instrumen dan Hasil Wawancara Guru

PEDOMAN WAWANCARA

  Berikut ini disajikan pertanyaan-pertanyaan

berkenaan dengan aspek atau hal-hal yang merupakan

fokus dalam penelitian ini. Bapak/Ibu responden dimohon

berkenan memberikan persepsi terhadap ”Implementasi

Supervisi Klinis dengan Tehnik Kunjungan Kelas di Gugus

Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten

Semarang. Adapun cara menjawabnya adalah dengan

menjawab semua pertanyaan di bawah ini.

  Pedoman Wawancara Untuk Guru Nama : …………………….. Guru Kelas : .......................... Tempat wawancara : …………………….. Tanggal Wawancara : …………………….. Waktu Wawancara : ……………………..

==================================================

A.

   Pelaksanaan supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur 1.

  Kapan dilaksanakan supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Jelaskan! 2. Menurut anda, bagaimana kepala sekolah memulai pelaksanaan supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Jelaskan! 3. Menurut anda, bagaimana langkah-langkah kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan Jelaskan! 4. Berapa kali kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas? sebutkan! 5. Bagaimana kondisi guru saat anda dilaksanakan supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas oleh kepala sekolah? Jelaskan!

  6. kondisi pembelajaran saat Bagaimana dilaksanakan supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas oleh kepala sekolah? Jelaskan! 7.

  Siapa saja yang menjadi obyek supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas oleh kepala sekolah? Sebut dan jelaskan! 8. Apa saja aspek dalam supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar

  Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan jelaskan!

  9. Apa saja tujuan supervisi klinis yang dilaksanakan oleh kepala sekolah? Sebut dan jelaskan!

  10. Menurut anda, bagaimana kepala sekolah mengakhiri supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas? jelaskan! B.

   Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur.

  1. Menurut anda, apa saja factor pendukung (internal) pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara

Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan jelaskan!

  2. Menurut anda, apa saja faktor pendukung (eksternal) pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara

Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan jelaskan!

  3. Menurut anda, apa saja faktor penghambat (internal) pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara

Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan jelaskan!

  4. Menurut anda, apa saja faktor penghambat (eksternal) pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara

Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan jelaskan!

  5. Bagaimana kepala sekolah mensikapi hambatan (internal dan eksternal) pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar

Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? jelaskan!

  C.

  

Solusi dalam mengatasi pelaksanaan supervisi

klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki

Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur 1.

  Menurut anda, apa saja solusi untuk mengatasi hambatan (internal) pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan Jelaskan! 2. Menurut anda, apa saja solusi untuk mengatasi hambatan (eksternal) pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan Jelaskan! 3. Menurut anda, apa saja solusi tindak lanjut dalam mengatasi hambatan (internal dan eksternal) pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara

Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan Jelaskan!

4. Kapan solusi hambatan tersebut dilakukan oleh kepala sekolah?

  5. Menurut anda, siapa saja yang berkewajiban mencari solusi dalam mengatasi hambatan pelaksanaan supervisi klinis dengan tehnik kunjungan kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur? Sebut dan Jelaskan!

HASIL WAWANCARA GURU

  

Pelaksanaan Supervisi Klinis dengan Tehnik

Kunjungan Kelas di Gugus Ki Hajar Dewantara

Kecamatan Ungaran Timur.

  1. Setahu saya, supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas itu sebagai suatu kegiatan pembinaan guru oleh kepala sekolah dengan memberikan bantuan teknis kepada para guru dalam melaksanakan proses pembelajaran (PBM) agar lebih maksimal.

  Menurut pemahaman saya, supervisi klinis dengan teknik kunjungan kelas merupakan kegiatan kunjungan kelas oleh kepala sekolah guna pembinaan kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran.

  2. Tujuan utama Supervisi kunjungan kelas adalah untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan guru dalam pengelolaan pembelajaran. Sehingga para guru bisa memperbaiki profesionalismenya dalam pengelolaan pembelajaran, juga untuk memberikan dukungan dan pemantapan pada guru yang memiliki kinerja sudah bagus.

  Tujuan utama dari pelaksanaan Supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah di SD Kalongan 02 untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan guru dalam pengelolaan pembelajaran.

  3. Biasanya kepala sekolah mengadakan supervisi kunjungan kelas rutin tiap semester. Dalam 1 semester biasanya diadakan 2 kali supervisi kunjungan kelas, tiap triwulan sekali. Di SD Kalongan 02 biasanya diadakan supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah rutin tiap semester, pada tiap 1 semester diadakan 2 kali supervisi kunjungan kelas, tiap triwulan sekali supervisi kunjungan kelas. Ya, benar. Di SD Kalongan 04 selalu diadakan supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah tiap 1 semester diadakan 2 kali supervisi kunjungan kelas, sehingga perhitungan jadwalnya tiap 3 bulan sekali supervisi kunjungan kelas dilakukan oleh kepala sekolah.

  4. Supervisi kunjungan kelas dilaksanakan secara runtut oleh kepala sekolah, baik jadwal maupun instrumen supervisi kunjungan kelas. kepala sekolah menentuan jadwal pelaksanaan supervisi kunjungan kelas, kepala sekolah menyusun instrumen supervisi (instrumen wawancara dan lembar observasi), kepala sekolah memberikan sosialisasi/pemberitahuan pelaksanaan supervisi kepada para guru dan dilanjutkan dengan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas sesuai jadwal yang telah ditentukan.

  Langkah-langkahnya cukup banyak, tapi pada intinya kepala sekolah mengawali dengan menentukan jadwal pelaksanaan supervisi kunjungan kelas, menyusun instrumen supervisi, memberikan pemberitahuan pelaksanaan supervisi kepada para guru dan pelaksanaannya secara riil di kelas. Maaf pak, kalo teknis supervisi kunjungan kelas saya kurang tahu persis, karena itu tugasnya kepala sekolah. Yang penting kalo disupervisi saya siap dan tidak takut gitu saja.

  5. Ya, benar. sudah cukup bagus terutama bagi guru- guru yang sudah senior dan PNS, sekitar 80% guru sudah mengantongi nilai yang baik sebagai bentuk dari profesionalisme guru yang dimilikinya. Menurut hemat saya, di SD Kalongan

  02 kemampuan guru sudah cukup bagus terutama bagi guru-guru yang sudah senior dan PNS.

  6. Bagi saya, beliau bersikap cukup fleksibel dan santai layaknya seperti siswa dalam kelas yang sedang mengikuti pembelajaran. Sehingga saya sendiri tidak terganggu oleh kehadiran kepala sekolah. Kepala sekolah juga duduk di kursi siswa layaknya siswa yang sedang belajar, beliau mengikuti pembelajaran dari awal hingga selesai.

  Enak dan santai, layaknya seperti siswa dalam kelas yang sedang mengikuti pembelajaran. Kepala sekolah juga duduk di kursi siswa layaknya siswa yang sedang belajar hingga selesai pembelajaran.

  7. Saat kepala sekolah melaksanakan supervisi kunjungan kelas pada saya, saya merasa cukup nyaman dan lancar-lancar saja. Saya juga tidak terganggu dengan kehadiran kepala sekolah di kelas. apalagi supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah ini sudah diberitahukan di awal dengan sosialisasi dan penjadwalan pelaksanaan supervisi, sehingga saya sudah mempersiapkan segalanya. saya merasa cukup nyaman dan lancar-lancar saja. Saya juga tidak terganggu sama sekali oleh kehadiran kepala sekolah di kelas karena supervisi kunjungan kelas sudah diberitahukan dan dijadwalkan terlebih dahulu oleh kepala sekolah.

  8. Kondisi pembelajaran cukup kondusif, karena memang untuk kelas VI sudah mudah diatur setiap harinya, apalagi siswa tahu jika ada kepala sekolah di dalam kelas, sehingga lebih tenang dan cukup memperhatikan pembelajaran. Kondisi pembelajaran cukup tenang dan nyaman, karena siswa tahu jika ada kepala sekolah di dalam kelas, sehingga lebih memperhatikan pembelajaran, dan juga sudah saya beritahukan terlebih dahulu

  Kondisi pembelajaran masih seperti biasanya, siswa hanya bisa tenang dan nyaman selama sekitar 30 menit ketika saya kasih tugas, setelah tugas menulis selesai, anak-anak mulai berbisik dan ramai, meskipun ada kepala sekolah.

  9. kemampuan guru termasuk saya setelah diadakan supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah cukup ada perubahan yang lebih baik, hal ini nampak pada kemampuannya dalam mengkondisikan kelas serta tertibnya administrasi pembelajaran menjadi lebih baik dari sebelumnya, apalagi bagi guru-guru senior yang sudah memiliki skill yang cukup baik.

  10. Setahu saya, aspek supervisi kunjungan kelas ini meliputi kompetensi guru dalam pengelolaan pembelajaran, baik kemampuan guru pada tahap penyusunan perencanaan pembelajaran, pengelolaan pembelajaran, dan kemampuan guru dalam mengadakan evaluasi pembelajaran, serta pemberian remidi bagi siswa yang kurang mencapai target.

  

Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan

Supervisi Klinis dengan Tehnik Kunjungan Kelas di

Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran

Timur.

  

1. Sebenarnya pendukung (internal) pelaksanaan

  supervisi kunjungan kelas di tempat saya cukup mendukung, seperti: 1) pengalaman yang dimiliki oleh kepala sekolah sendiri sudah cukup lama, 2) kesediaan para guru untuk diadakan supervisi oleh kepala sekolah, 3) SDM mendukung, 4) sarana dan prasarana di sekolah sudah cukup lengkap. Faktor pendukung (internal) supervisi kunjungan kelas di SD Kalongan 02 seperti pengalaman yang dimiliki oleh kepala sekolah sudah cukup mumpuni, permintaan para guru untuk diadakan supervisi oleh kepala sekolah, sarana dan prasarana di sekolah mendukung.

  

2. Faktor pendukung (eksternal) supervisi kunjungan

  kelas di SD Kalongan 02 seperti adanya pengawas sekolah tingkat dabin yang memberikan dukungan dengan komunikasi yang baik, permintaan wali siswa untuk perbaikan kualitas pembelajaran di sekolah.

  

3. Penghambat (internal)nya seperti: 1) masih terdapat

  beberapa guru WB yang merasa grogi jika disupervisi, 2) guru yang sudah menginjak usia mendekati pensiun, dan sering sakit, sehingga menunda pemberian supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah sebagaimana yang telah dijadwalkan. Ya ada, hambatan internalnya berupa masih terdapat beberapa guru WB yang merasa kurang yakin pada kemampuannya saat disupervisi oleh kepala sekolah, guru yang sudah tua dan sering berhalangan, sehingga menunda pelaksanaan supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah.

  

4. benar ada juga, setahu saya hambatan (eksternal)

  pelaksanaan supervisi kunjungan kelas berupa tugas kepala sekolah yang cukup banyak termasuk tugas kedinasan, sehingga membatalkan rencana pelaksanaan supervisi yang telah dijadwalkan oleh kepala sekolah.

  

Solusi dalam Mengatasi Kendala Pelaksanaan

Supervisi Klinis dengan Tehnik Kunjungan Kelas di

Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran

Timur.

  1. Setahu saya, untuk mengatasi hambatan (internal) pelaksanaan supervisi kunjungan kelas di sekolah kami: 1) bagi guru wiyata bakti, kepala sekolah memberikan pengertian pada saat sosialisasi di awal bahwa supervisi kunjungan kelas yang diprogramkan bukan semata-mata untuk menilai baik buruknya guru dalam mengaja, namun kepala meningkatkan pemahaman dan kepedulian pada guru yang mengalami kendala dalam pengelolaan pembelajaran di kelas; 2) kepala sekolah memberikan keringanan bagi guru yang sudah cukup tua dan sering mengalami sakit, berupa fleksibelitas pelaksanaan supervisi kunjungan kelas pada guru tersebut. untuk mengatasi hambatan (internal) pelaksanaan supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah di SDN Kalongan 02: 1) bagi guru wiyata bakti, kepala sekolah melakukan pendekatan inter personal dengan membangun kesadaran para guru, serta meningkatkan pemahaman dan kepedulian pada guru yang mengalami kendala dalam pengelolaan pembelajaran; 2) pemberian keringanan bagi guru yang sudah cukup tua dan sering mengalami sakit, berupa fleksibelitas pelaksanaan supervisi kunjungan kelas pada guru tersebut dan atau bahkan tidak dilakukan secara maksimal secara fulltime.

  2. Ya benar, ada upaya kepala sekolah. Biasanya hambatan yang berupa kegiatan dinas dalam waktu mendadak, kepala sekolah mengalihkan pelaksanaan supervisi pada waktu lain sebagai pengganti jadwal semula.

  3. Biasanya ada, bentuk tindak lanjut solusi dalam mengatasi hambatan (internal dan eksternal) pelaksanaan supervisi kunjungan kelas ini kepala sekolah mengecek kembali maksud pelaksanaan supervisi kunjungan kelas yang telah direncanakan di awal. Sehingga kepala sekolah mengetahui benar perkembangan perubahan yang muncul pada profesionalisme guru. Tentu ada, bentuk tindak lanjut solusi yang dilakukan oleh kepala sekolah berupa pengecekan perkembangan perubahan yang muncul pada kompetensi profesionalisme guru dalam pengelolaan pembelajaran.

  Lampiran 5: Instrumen dan Hasil Observasi HASIL OBSERVASI SUPERVISI KLINIS (TEKNIK KUNJUNGAN KELAS) (Sebelum dilaksanakan Supervisi) NAMA : ...................................

  GURU KELAS : ................................... NAMA SEKOLAH : ................................... HARI/TANGGAL : ................................... WAKTU : ...................................

  No Aspek yang diamati SKOR

  1

  2

  3

  4 A Pendahuluan

  1 Guru menyiapkan pembelajaran yang dilandasi dengan keimanan dan ahlak mulia.

  2 Guru mengkondisikan siswa aktif menentukan informasi yang hendak dieksplorasi 3 Guru mengungkap SK/KD, tujuan belajar.

  4 Guru menetapkan target pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang siswa capai.

  5 Guru memberitahukan kompetensi yang akan dicapai.

  B Kegiatan Inti 6 Menguasai materi pelajaran.

  7 Materi yang disajikan sesuai dengan RPP.

  8 Proses belajar mengasah keterampilan merefleksikan informasi untuk menghasilkan produk belajar.

  9 Siswa meningkatkan daya imajinasi, intuisi dan inovasi.

  10 Menggunakan metode yang relevan.

  11 Mengasah siswa bertanya dan tanya jawab.

  12 Siswa berinovasi dan berkreasi dengan contoh yang ada.

  13 Pembelajaran memfasilitasi siswa mengembangkan karakter

  14 Menggunakan papan tulis secara efisien.

  15 Mengembangkan daya kompetitif siswa C Hasil Evaluasi Belajar

  16 Siswa menunjukkan karakter keimanan (seperti berdoa sebelum dan sesudah belajar)

  17 Pengetahuan siswa bertambah melalui eksplorasi dan elaborasi infomasi

  18 Adanya peningkatan keterampilan belajar dalam berpikir kritis, memecahkan masalah, atau berinovasi (pilih salah satu)

  19 Keterampilan siswa dalam menggunakan pengetahuan dalam berkarya meningkat.

  20 Merefleksikan hasil penilaian pencapaian belajar MEAN

  CATATAN/SARAN : ........................................................................................................................

  ........................................................................................................................ .......................................................................................................................

  Ungaran, Nop 2014 Observer,

  HASIL OBSERVASI SUPERVISI KLINIS (TEKNIK KUNJUNGAN KELAS) (sesudah dilaksanakan supervisi) NAMA : ...................................

  GURU KELAS : ................................... NAMA SEKOLAH : ................................... HARI/TANGGAL : ................................... WAKTU : ...................................

  No Aspek yang diamati SKOR A Pendahuluan

  1

  2

  3

  4

  1 Guru menyiapkan pembelajaran yang dilandasi dengan keimanan dan ahlak mulia.

  2 Guru mengkondisikan siswa aktif menentukan informasi yang hendak dieksplorasi 3 Guru mengungkap SK/KD, tujuan belajar.

  4 Guru menetapkan target pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang siswa capai.

  5 Guru memberitahukan kompetensi yang akan dicapai.

  B Kegiatan Inti 6 Menguasai materi pelajaran.

  7 Materi yang disajikan sesuai dengan RPP.

  8 Proses belajar mengasah keterampilan merefleksikan informasi untuk menghasilkan produk belajar.

  9 Siswa meningkatkan daya imajinasi, intuisi dan inovasi.

  10 Menggunakan metode yang relevan.

  11 Mengasah siswa bertanya dan tanya jawab.

  12 Siswa berinovasi dan berkreasi dengan contoh yang ada.

  13 Pembelajaran memfasilitasi siswa mengembangkan karakter

  14 Menggunakan papan tulis secara efisien.

  15 Mengembangkan daya kompetitif siswa C Hasil Evaluasi Belajar

  16 Siswa menunjukkan karakter keimanan (seperti berdoa sebelum dan sesudah belajar)

  17 Pengetahuan siswa bertambah melalui eksplorasi dan elaborasi infomasi

  18 Adanya peningkatan keterampilan belajar dalam berpikir kritis, memecahkan masalah, atau berinovasi (pilih salah satu)

  19 Keterampilan siswa dalam menggunakan pengetahuan dalam berkarya meningkat.

  20 Merefleksikan hasil penilaian pencapaian belajar MEAN

  CATATAN/SARAN : ........................................................................................................................

  ........................................................................................................................ .......................................................................................................................

  Ungaran, Nop 2014 Observer, ..................................................

HASIL SUPERVISI KLINIS KUNJUNGAN KELAS

  Lampiran 6: Foto Kegiatan Penelitian

Kegiatan supervisi di SDN Kalongan 02

  

Rapat pembinaan dari UPTD

Wawancara dengan kepala sekolah SDN Kawengen 02 Wawancara dengan Kepala Sekolah Wawancara dengan guru

  Wawancara dengan Kepala Sekolah Wawancara dengan guru

Dokumen yang terkait

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Pada Proses Pembelajaran Di SMA Negeri 3 Demak

0 0 25

BAB II KAJIAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris Pascasertifikasi Di SMA Negeri Sekecamatan Demak Tahun Pelajaran 2013/2014

0 0 38

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris Pascasertifikasi Di SMA Negeri Sekecamatan Demak Tahun Pelajaran 2013/2014

0 0 14

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris Pascasertifikasi Di SMA Negeri Sekecamatan Demak Tahun Pelajaran 2013/2014

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Pembelajaran Ekstrakurikuler Dalam Meningkatkan Prestasi Nonakademik Di SDN Sidomulyo 3 Ungaran Timur Kabupaten Semarang

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Pembelajaran Ekstrakurikuler Dalam Meningkatkan Prestasi Nonakademik Di SDN Sidomulyo 3 Ungaran Timur Kabupaten Semarang

0 0 82

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Supervisi Klinis Dengan Tehnik Kunjungan Kelas Di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur

0 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Kajian Teori 1.1.1 Hakekat Supervisi - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Supervisi Klinis Dengan Tehnik Kunjungan Kelas Di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur

0 0 12

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Gugus Ki Hajar Dewantara - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Supervisi Klinis Dengan Tehnik Kunjungan Kelas Di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Supervisi Klinis Dengan Tehnik Kunjungan Kelas Di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur

0 0 15