BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Manajemen Sekolah Berbasis Pondok Pesantren Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di SMP NU 06 Kedungsuren Kec. Kaliwungu Kab. Kendal Tahun 2014-2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan upaya manusia untuk

  memperluas cakrawala pengetahuannya dalam rangka membentuk nilai, sikap dan perilaku. Sebagai upaya yang bukan saja membuahkan manfaat yang besar, pendidikan juga merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang sering dirasakan belum memenuhi harapan. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern dan tuntutan masyarakat yang semakin meningkat, membuat satuan pendidikan harus terus berupaya membenahi jati dirinya, diantaranya sistem manajemennya.

  Dalam kegiatannya, sekolah adalah tempat yang bukan hanya sekedar tempat berkumpul guru dan murid, melainkan berada dalam satu tatanan sistem yang rumit dan saling berkaitan, oleh karena itu sekolah dipandang sebagai suatu organisasi yang membutuhkan pengelolaan. Lebih dari itu, kegiatan inti organisasi sekolah adalah mengelola sumber daya manusia (SDM) yang diharapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas, sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat, serta pada gilirannya lulusan sekolah diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada pembangunan bangsa.

  Sebagaimana diungkapkan oleh Nanang Fattah (2004:2), ”Semakin tingginya kehidupan sosial masyarakat sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah semakin meningkatkan tuntutan kebutuhan kehidupan sosial masyarakat. Pada akhirnya tuntutan tersebut bermuara kepada pendidikan, karena masyarakat meyakini bahwa pendidikan mampu menjawab dan mengantisipasi berbagai tantangan tersebut. Pendidikan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh sekolah sebagai institusi tempat masyarakat berharap tentang kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang. Pendidikan perlu perubahan yang dapat dilakukan melalui perubahan dan peningkatan dalam pengelolaan atau manajemen p endidikan di sekolah”.

  Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah manajemen, yaitu bagaimana mengelola semua komponen pendidikan yang terdiri dari murid, kurikulum, sarana-prasarana, administrasi, terutama pendidik dan tenaga kependidikan. Manajemen sebuah lembaga pendidikan bisa dikatakan baik jika semua komponen pendidikan bisa dikelola dan diarahkan secara sinkron menuju pencapaian visi yang jelas.

  Dalam konteks lembaga pendidikan swasta, manajemen pendidikan terdiri atas dua kategori, yaitu yayasan yang mendirikan atau menaunginya dan jajaran pelaksana harian di sekolah, dari kepala sekolah sampai staf administrasi. Untuk membuat lembaga pendidikan menjadi besar dan maju, kedua kelompok manajemen ini harus bekerja bersama dalam sebuah jalinan pola hubungan dan pola pembagian peran yang jelas dan harmonis. Jika salah satu atau ada yang kurang harmonis sehingga menjadi kurang sinkron, maka bisa dipastikan perjalanan lembaga pendidikan tersebut akan terhambat.

  Pesantren tidak hanya bertumpu pada kemampuan akal, tetapi juga pengembangan pendidikan karakter, sedangkan kurrikulum yang dikembangkan disesuaikan dengan kemampuan seorang kyai yang memimpinnya. Dalam Sulthon masyhud (2006:14), proses pengelolaan pendidikan formal yang diselenggarakan di lingkungan pesantren sangat diharapkan mampu berjalan sesuai dengan tuntutan profesionalitas manajemen pendidikan. Sehingga tidak terjadi standar ganda (double standard) antara manajemen sekolah dengan pesantren atau yayasan yang menaunginya. Di samping itu, sudah menjadi masalah klasik yang kerap terjadi pada sebuah lembaga pendidikan di bawah naungan pesantren atau yayasan adalah adanya dualisme dalam bidang manajemen yang dapat berpengaruh terhadap pengelolaan pendidikan formalnya, terutama pada lembaga pendidikan swasta.

  Dalam kondisi sebuah sekolah dengan kedua kelompok manajemen lemah dan tidak solid, keluhan dan klaim yang lazim muncul adalah saling menunjukkan kesalahan dan bahkan menafikan peran masing-masing. Pengurus yayasan cenderung merasa tidak pernah diajak bicara (tapi ada juga yang sengaja dimandulkan), sementara pihak kepala sekolah dan jajarannya mengklaim bahwa pihak yayasan tidak pernah mau ikut memikirkan nasib sekolah yang sama sering juga dialami sekolah-sekolah yang salah satu kelompok manajemennya lemah. Ada sekolah yang yayasannya sangat kuat, dengan sumber daya cukup besar, tetapi manajemen sekolah sangat lemah sehingga sekolah sulit berkembang. Sebaliknya, ada sekolah yang manajemen sekolahnya sangat solid, tetapi yayasan yang menaunginya hanya sekedar papan nama, dengan sumber daya yang sangat minim sehingga sekolah juga susah untuk berkembang.

  Berawal dari realitas tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap SMP NU 06 Kedungsuren Kaliwungu Kendal, yang mengelola lembaga pendidikan formal berbasis pesantren yaitu: SMP dan SMK yang notabene adalah lembaga pendidikan formal yang bersifat umum di bawah pembinaan Departemen Pendidikan Nasional. Karena di luar kebiasaan kebanyakan pesantren yang mengelola pendidikan formalnya dalam bentuk madrasah, yaitu lembaga pendidikan formal yang bersifat keagamaan di bawah pembinaan Departemen Agama. Oleh karena itu, membahas pengelolaan pendidikan formal yang bersifat umum yang diselenggarakan di pesantren ini menjadi sangat menarik untuk diteliti, lebih khusus pada bidang manajemennya.

  Implementasi manajemen sekolah berbasis pondok pesantren merupakan upaya lembaga dalam rangka peningkatan mutu/kualitas pembelajaran, tata kelola yang berlangsung di SMP NU 06 Kedungsuren serta mempersiapkan peserta didik yang tidak hanya lulusan yang berkarakter baik dalam pengamalan keagamaan dan peserta didik dapat menjadi embrio yang unggul, mendapatkan penguatan pengamalan nilai luhur agama serta iptek. Peningkatan kualitas pembelajaran akan tercapai jika dapat mengimplementasikan manajemen potensi sumber daya pendidikan. Diantaranya optimalisasi daya dukung sarana prasarana, tenaga pendidik dan kependidikan, peserta didik dan lingkungan yang kondusif.

  Pesantren Al Ulya adalah bagian pengembangan lembaga pendidikan SMP NU 06 Kedungsuren, keberadaan Pondok Pesantren Al Ulya diawali dengan berdirinya sekolah formal yaitu SMP NU

  06 Kedungsuren pada tahun 1988, selanjutnya SMK NU

  05 Kaliwungu Selatan didirikan pada tahun 2008 dan baru pada tahun 2010 semua unit pendidikan formal yang ada dilengkapi sarana asrama.

  Secara tradisi, sebuah institusi pendidikan Islam dapat disebut "pesantren" kalau ia memiliki elemen- elemen utama yang lazim dikenal di dunia pesantren ada pondok, masjid, santri, pengajaran kitab-kitab Islam klasik dan kyai merupakan lima elemen dasar dari tradisi pesantren. Pesantren dengan segala keunikan yang dimilikinya masih diharapkan menjadi penompang berkembangnya sistem pendidikan di Indonesia. Keaslian dan kekhasan pesantren di samping sebagai khazanah tradisi budaya bangsa juga merupakan kekuatan penyangga pilar pendidikan untuk memunculkan pemimpin bangsa yang bermoral. keberadaan pesantren sebagai sebuah lembaga pendidikan dalam masyarakat sedikit mengalami perubahan. Masyarakat tidak lagi memandang pesantren sebagai lembaga pendidikan yang kurang menjanjikan masa depan dan kurang responsive terhadap tuntutan dan permintaan saat ini maupun mendatang. Bagaimanapun juga, dalam memilih lembaga pendidikan bagi anak-anaknya, masyarakat tetap mempertimbangkan tiga hal, yaitu: nilai (agama), status sosial, dan cita-cita.

  Hal ini dapat dilihat dari beberapa penilaian yang digali oleh para sarjana Indonesia baik dari kalangan agama maupun umum. Di antaranya: Pertama, berarti sebagai bukti bahwa pesantren tetap berupaya mempertahankan posisinya sebagai lembaga pendidikan. Kedua, berarti bahwa pesantren harus memiliki model pendidikan yang memperlihatkan tingkat optimalisasi pemanfaatan fungsi-fungsi, khususnya pendidikan formal yang dikembangkan pesantren. Ketiga, berarti bahwa pesantren memerlukan sebuah manajemen yang mampu mengembangkan pendidikan formalnya, sehingga pendidikan yang dihasilkan adalah yang berkualitas dalam berbagai jenis dan jenjang pendidikan.

  Hemat penulis hal ini menunjukkan bahwa tuntutan pengelolaan pendidikan formal dengan manajemen yang profesional yang dikelola oleh pesantren atau yayasan tidak bisa ditunda-tunda lagi. Tak terkecuali dengan lembaga pendidikan formal berbasis pesantren oleh SMP NU 06 Kedungsuren pendidikan formal yang dikelola yaitu: SMP dan SMK yang notabene adalah lembaga pendidikan formal yang bersifat umum di bawah pembinaan Departemen Pendidikan Nasional.

1.2. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas dan memperhatikan beberapa permasalahan yang ada, dan karena penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui manajemen sekolah berbasis pondok pesantren di SMP NU 06 Kedungsuren Kaliwungu-Kendal Jateng. Maka penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut.

1. Bagaimana pihak SMP NU 06 Kedungsuren

  Kaliwungu-Kendal-Jateng mengimplementasikan manajemen sekolah berbasis pondok pesantren yang telah diselenggarakan? 2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan implementasi manajemen sekolah berbasis pondok pesantren di SMP NU 06 Kedungsuren Kaliwungu-Kendal-Jateng? 1.3.

   Pembatasan Masalah

  Masalah manajemen pendidikan sangatlah banyak,namun peneliti membatasi pada standar pengelolaan pendidikan dari delapan standar pendidikan nasional. Dengan alasan bahwa standar pengelolaan pendidikan sudah dapat mewakili implementasi menejemen sekolah berbasis pesantren di SMP NU 06 Kedungsuren Kaliwungu-Kendal-Jateng.

1.4. Tujuan dan Manfaat

  1.4.1. Tujuan

  Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

  Menganalisis pelaksanaan implementasi manajemen sekolah berbasis pondok pesantren yang diselenggarakan oleh SMP NU 06 Kedungsuren Kaliwungu-Kendal Jateng.

  2. Menganalisis faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat serta pembeda dalam pelaksanaan implementasi manajemen sekolah berbasis pondok pesantren di SMP NU 06 Kedungsuren Kaliwungu-Kendal-Jateng.

  1.4.2. Manfaat

  Melalui peneletian ini diharapkan dapat diperoleh informasi yang konkrit mengenai implementasi manajemen sekolah dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan manajemen sekolah formal berbasis pesantren di SMP NU 06 Kedungsuren Kaliwungu- Kendal-Jateng 1.

  Manfaat Teoritis Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat dikembangkan oleh sekolah yang berkaitan dalam perbaikan atau dalam implementasi Manajemen Sekolah Berbasis Pondok Pesantren dalam meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di lembaga pesantren yang menyelenggarakan sekolah formal se Kaliwungu-Kendal-Jawa Tengah.

2. Manfaat Praktis

  Menemukan prinsip-prinsip strategis untuk kepala sekolah dan penyelenggara pendidikan dalam meningkatkan kinerja manajemen sekolah berbasis pondok pesantren dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di lingkungan pesantren yang meneyelenggarakan sekolah formal di Kabupaten Kendal-Jawa Tengah.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Pembelajaran Ekstrakurikuler Dalam Meningkatkan Prestasi Nonakademik Di SDN Sidomulyo 3 Ungaran Timur Kabupaten Semarang

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Pembelajaran Ekstrakurikuler Dalam Meningkatkan Prestasi Nonakademik Di SDN Sidomulyo 3 Ungaran Timur Kabupaten Semarang

0 0 82

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Supervisi Klinis Dengan Tehnik Kunjungan Kelas Di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur

0 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Kajian Teori 1.1.1 Hakekat Supervisi - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Supervisi Klinis Dengan Tehnik Kunjungan Kelas Di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur

0 0 12

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Gugus Ki Hajar Dewantara - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Supervisi Klinis Dengan Tehnik Kunjungan Kelas Di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Supervisi Klinis Dengan Tehnik Kunjungan Kelas Di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Supervisi Klinis Dengan Tehnik Kunjungan Kelas Di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur

0 0 38

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Sarana Dan Prasarana Pjok di SD Negeri Gugus Dwija Harapan Kecamatan Mijenkota Semarang: studi Manajemen “Joint” Aras Gugus

0 0 32

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Sarana Dan Prasarana Pjok di SD Negeri Gugus Dwija Harapan Kecamatan Mijenkota Semarang: studi Manajemen “Joint” Aras Gugus

0 0 36

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Sarana Dan Prasarana Pjok di SD Negeri Gugus Dwija Harapan Kecamatan Mijenkota Semarang: studi Manajemen “Joint” Aras Gugus

0 0 39