AKSELERASI STRATEGI PROMOSI DALAM UPAYA
REVIEWER FMI-8 PALU
Prof. Augusty Ferdinand, Ph.D.
Universitas Diponegoro
Prof. Dr. Abd. Wahid Syafar SE,. M.Si.
Universitas Tadulako
Prof. Armanu Thoyib Ph.D.
Universitas Brawijaya
Prof. Dr. Djayani Nurdin SE., M.Si.
Universitas Tadulako
Dr. Irwan AdiEkaputra.
Universitas Indonesia
Prof. Dr. Syamsul Bachri SE., M.Si.
Universitas Tadulako
Hani T. Handoko, Ph.D.
Universitas Gadjah Mada
Prof. Dr. Syahir Natsir SE., M.Si.
Universitas Tadulako
Prof. Dr. Muslimin SE., M.Si.
Universitas Tadulako
Sari Wahyuni, Ph.D.
Universitas Indonesia
Wahyuningsih, SE., M.Sc., Ph.D.
Universitas Tadulako
Harnida W. Adda, SE., MA., Ph.D.
Universitas Tadulako
Dr. Husnah, SE., M.Si.
Universitas Tadulako
ii
PANITIA PELAKSANA FMI-8 PALU
Penanggung Jawab
Pengarah
: Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
1. Prof. Dr. Abd. Wahid Syafar, SE., M.Si
2. Prof. Dr. Djayani Nurdin, SE., M.Si
3. Prof. Dr. Syahir Natsir, SE., M.Si
4. Prof. Dr. Syamsul Bahri, SE., M.Si
Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris
Bendahara
:
:
:
:
Wahyuningsih, SE., M.Sc., Ph.D
Ponirin, SE., M. Bus., Ph.D
Harnida W. Adda, SE., MA., Ph.D
Dr. Husnah, SE., M.Si
1) Divisi Seminar & Conference
Koordinator
: Suryadi Hadi, SE., M.Logst.
Anggota
: 1. Dr. Bakri Hasanuddin, SE., M. Si
2. Dr. Rosida P. Adam, SE., MP
3. H. Syamsul Bahri DP, SE., MM
4. H. Chalil, SE., M.Sc., DBA
5. Yobert Kornelius, SE., MS
6. Drs. E.P. Nainggolan, M.Sc., Agr.
7. Farid, SE, MM
8. Sri Wanti, SE., MM
2) Divisi Kerjasama & Dana
Koordinator
: Dini, SE., M.Si.
Anggota
: 1. Dr. Idris Azis, SE., M.Hum
2. Dr. Muh. Nofal, DEA.
3. Dr. Hilda Manoarfa, SE., MS
4. Dr. Saharuddin Kaseng, SE., M.Si
5. Dr. Vitayanti Fattah, SE., M.Si
3) Divisi Sekretariat
Koordinator
: Dr. NP. Evvy Rosanty, SE., MM
Anggota
: 1. Dr. Suardi, SE., MS
2. H. Muh. Faisal, SE., MS
3. Syamsuddin, SE., M.Si
4. Risnawati, SE., MM
5. Iin Irawati, S.Pd., M.Pd
iii
4) Divisi Acara
Koordinator
Anggota
: Muzakir Tombolotutu, SE., M.Si
: 1. Dr. Harifuddin Thahir, SE.,MP
2. Husein H.M. Saleh, SE., MS
3. Nirwan, SE. M.Si
4. Fatlina, SE., M.Bus
5. Cici Rianty. K. Bidin, SE, M.Si
6. Soraya, SE., M.Si
5) Divisi Transportasi & Akomodasi (LO)
Koordinator
: Dr.Muh. Yunus, SE., M.Si
Anggota
: 1. Dr. Sulaeman Miru, SE.,M.Si
2. Drs. H. M Bakri, SE., MM
3. Johnny Tanamal, SE., M.Si
4. Muh. Ali Murad, SE., M.Si
5. Moh. Zelo Auriza, SE., MM
6) Divisi Konsumsi
Koordinator
: Dr. Zakiyah Zahara, SE., MM
Anggota
: 1. Rahmat Mubarak, SE., MM
2. Andi Indriani, SE., MM
3. Munawarah, SE., MM
4. Pricilya Cintya Dewi, SE., M.Si
7) Divisi Tour
Koordinator
Anggota
: Dr. Maskuri Sutomo, SE., M.Si
: 1. Dr. Elimawaty Rombe, SE., M.Si
2. Asriadi, SE., M.Sc
8) Divisi Pemilihan Pengurus FMI
Koordinator
: Asngadi, SE., M.Si
Anggota
: 1. Juliana Kadang, SE., MM
2. Darman, SE, MM
9) Divisi Perlengkapan (Publikasi & Dokumentasi)
Koordinator
: Dr. Lina Mahardiana, SE., M.Si
Anggota
: 1. Dr. Ira Nuriya Santi, SE., M.Si
2. Adfiyani, SE., M.Si, MIB
3. Benyamin Parubak, SE., MM
4. Rahman Tambaru, SE., SH
5. Wiri Wirastuti, SE., M.Si
iv
Kata Sambutan
Seminar Nasional dan Call for Paper FMI 2016 ini
merupakan penegasan atas komitmen FMI dalam
memfasilitasi pertukaran ide serta kolaborasi antara
akademisi dan peneliti manajemen, untuk
bekerjasama mendekonstruksi tantangan-tangangan
manajemen.
Pada tahun 2016 ini,seminar FMI diselenggarakan
di Palu dan bertindak sebagai penyelenggara adalah
Fakultas Ekonomi, Universitas Tadulako.Panitia
telah menerima beragam karya ilmiah dari
perwakilan universitas-universitas di seluruh Indonesia, untuk dapat dipresentasikan pada
sesi Call for paper, yang terbagi pada beberapa konsentrasi riset manajemen yaitu:
Manajemen Pemasaran, Manajemen Keuangan, Manajemen Sumber Daya Manusia,
Manajemen Operasional dan Manajemen Umum.
Apresiasi dan terima kasih saya sampaikan kepada Tim Panitia dari Fakultas Ekonomi
Universitas Tadulako yang telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik sehingga
aktivitas Seminar Nasional dan Call for Paper FMI 2016 ini bisa berjalan dengan sukses.
Akhir kata, saya ucapkan selamat datang di acara Seminar Nasional dan Call for Paper FMI
2016 di Palu, Sulawesi Tengah. Harapan saya semoga kekompakan kita dalam
mengembangkan keilmuan dan praktik manajemen akan semakin menguat di masa
mendatang, sehingga bisa beradaptasi menghadapi beragam gelombang perubahan.
Salam,
Sri Gunawan, DBA.
Ketua - Pengurus Pusat
Forum Manajemen Indonesia
v
Kata Pengantar
Alhamdulillah, ungkapan syukur yang sebesar-besarnya
kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas anugerahNya sehingga rangkaian kegiatan Forum Manajemen Indonesia
(FMI) ke-8 yang terdiri dari pelaksanaan Seminar Nasional dan
Konferensi dapat terselenggara dengan baik. Kegiatan ini
merupakan wadah silaturrahmi tahunan akademisi dan praktisi
di bidang Manajemen di seluruh Indonesia. Pelaksanaan Forum
Manajemen Indonesia tahun ini menjadi lebih istimewa karena
dilengkapi dengan kegiatan Musyawarah Nasional (Munas)
untuk pemilihan dan penetapan pengurus FMI pada periode
mendatang.
Kegiatan FMI tahun ini dilaksanakan oleh Universitas Tadulako dengan mengusung
tema: Managing Local Resources to Compete in the Global Market. Pemilihan tema ini
sejalan dengan pemikiran bahwa ilmu manajemen harus dapat dimanfaatkan untuk
mengelola sumber daya alam dan manusia secara efisien dan efektif. Lebih khususnya,
sumber daya yang tersedia harus dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas sumber
daya local untuk menciptakan keunggulan bersaing di pasar global. Perpaduan ilmu dan
pengalaman dalam pengelolaan sumber daya ini berdasarkan perspektif bidang ilmu
manajemen yang beragam, diwujudkan melalui sharing data, informasi, dan hasil penelitian
terkini yang terangkum dalam artikel penelitian yang dikirimkan oleh peserta. Setelah
melalui proses review dan seleksi yang intensif, kami menyatakan penerimaan artikel
penelitian yang dikirimkan oleh peserta dari berbagai institusi perguruan tinggi di seluruh
Indonesia.
Kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi memberikan dukungan dan motivasi mulai dari awal persiapan hingga
pelaksanaan kegiatan FMI ke-8.Khususnya, kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Sri Gunawan, DBA sebagai ketua FMI Pusat, yang telah memberikan banyak masukan dan
kritikan yang sifatnya membangun dan pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satupersatu.
Semoga kegiatan ini dapat memberikan kontribusinya dalam meningkatkan kualitas SDM
kalangan akademisi.Semoga interaksi ilmiah dalam forum ini meningkatkan sensitivitas
kita terhadap isu-isu strategis yang berkaitan dengan pengembangan Ilmu Manajemen dan
perbaikan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Salam,
Palu, November 2016
Ketua Penyelenggara
Wahyuningsih, SE, M.Sc, Ph.D
vi
DAFTAR ISI
DAFTAR REVIEWER FMI-8 PALU
PANITIA PELAKSANA FMI-8 PALU
KATA SAMBUTAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ii
iii
v
vi
vii
BIDANG : MANAJEMEN PEMASARAN
PMS-001
Model Struktural Pengaruh Atribut Produk Terhadap Kepuasan
Dan Loyalitas Pelanggan Produk Pond‘s.........……… (Mohamad
1
Dimyati)
PMS-002
PMS-003
PMS-004
Pengaruh Brand Image Dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan
PelangganSepatu Converse (Studi Pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi UII) ...........................................(Yora Nastiti L.D. dan
Murwanto Sigit)
Pengaruh Customer Satisfaction And Switching Barriers Terhadap
SwitchingIntention Online Shop ............................... (Petra Surya
Mega Wijaya dan Ety Istriani)
Analisis Segmentasi Gaya Hidup Terhadap Pendonor Darah Di
Palang
Merah
Indonesia
(PMI)
Di
Surakarta
....................................................................…..(Budhi Haryanto,
20
28
47
Santi Budiman dan Angga Ghupta Rahina Murti)
PMS-005
Hubungan Antara Kualitas Jasa, Citra Destinasi, Kepuasan
Pengunjung Dan Niat Mengunjungi Kembali Taman Wisata Air
Terjun Di Bogor ................................................. (Andy Mulyana,
79
Devi Ayuni dan Wiwin Siswantini)
PMS-006
Pengaruh Kualitas Jasa, Komitmen, Kepuasan Dan Niat
Mahasiswa Universitas Terbuka Untuk Mengikuti Tutorial Online
..................................................................... (Devi Ayuni dan Andy
96
Mulyana)
PMS-007
Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Nilai Pelanggan Dan
Kepuasan Pelanggan Toragila Cafe Dan Resto Di Kota Palu
................................................................................ (Andi Indriani
111
Ibrahim, dan Sri Wanti)
PMS-008
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Teh Pucuk
Harum : Studi Pada Konsumen Mahasiswa Di Jakarta
......................................................... (Hetty Karunia Tunjungsari
127
Dan Patricia Christy Tambalitan)
PMS-009
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Behavioral Intentions Pada
Restoran
Layar
Seafood
&
Ikan
Bakar
Surabaya
vii
141
......................................................................
(Reneldis Lisdiana
Wea,Fitri Novika Widaja dan Liliana Inggrit Wijaya)
PMS-010
PMS-011
PMS-012
PMS-013
PMS-014
PMS-015
Kualitas Produk Dan Nilai Pelanggan Serta Dampaknya Pada
Loyalitas Pelanggan .................................................. (Euis Soliha,
R. Basiya dan Audelia Dewi Darmawan)
Technology Acceptance Model (Tam) Sebagai Pembentuk
Behavioral Intention To Use Pada Penggunaan Aplikasi Gojek
............................................................................ (Santi Rimadias
dan Nindita Listya)
Pengaruh customer perceived value terhadap customer loyalty
yang dimediasi oleh customer satisfaction pada kereta api
eksekutif ......................................................... (Yasintha Soelasih)
Pengaruh Cafe Atmosphere dan Lokasi terhadap Keputusan
Pembelian di Old Bens Cafe Bandung ................……… (Yuniati
Fransisca dan Albert Kurniawan)
Pengaruh Store Layout Pada Store Patronage Dengan Price
Perception Sebagai Peubah Pemoderasi: Studi Empiris Pada
Ranch Market Surabaya ............................................. (Teofilus,
dan Dewi Mustikasari)
Analisis Kualitas Layanan, Nilai Pelanggan Terhadap Loyalitas
(Studi Pada Nasabah Simpanan PT. Bank XXX Cabang Pembantu
Pati) ....................................................... (Marlien, Wido Satrio,
153
165
182
196
212
223
dan Kasmari)
PMS-016
Tipologi Konsumen Berdasarkan Motivasi Konsumen Dalam
Memanfaatkan Promosi .......................................... (Diyah Tulipa
234
dan Margaretha Ardhanari)
PMS-017
Pengaruh Kualitas Layanan, Citra Perusahaan Dan Nilai Nasabah
Terhadap Kepuasan Dan Dampaknya Pada Loyalitas Nasabah
Dana PT. Bank Jateng Kantor Cabang Pembantu Syariah
Semarang Barat ....................................... (Endang Tjahjaningsih,
248
Rani Ika Kumalawati dan Ali Maskur)
PMS-018
PMS-019
Peran Kemasan Dan Legalitas Dalam Pemasaran Domestik Dan
Mancanegara Produk Kuliner Oleh-Oleh Khas Daerah
.......................... (Cahyani Tunggal Sari dan BRM. Suryo Triono)
Analisis Kualitas Layanan Higher Education Performance
(HEDPERF) Terhadap Loyalitas Mahasiswa Di Fakultas ‘X‘
......................................................................... (Ridho Kusmaryadi
266
280
Dan Budi Astuti)
PMS-020
PMS-021
Studi Profil Dan Segmentasi Gaya Belanja Konsumen Indonesia
(Survey Konsumen Pasar Modern) .......................... (Arief Helmi)
Pengaruh Green Purchase Attitude Dan Green Perceived Value
Terhadap Green Purchase Intention Pada Konsumen Di Kota
Bukit tinggi ....................................................... (Ratni Prima
Lita)
viii
293
305
PMS-022
Persepsi Kualitas Layanan Rumah Sakit Berstatus Badan Layanan
Umum Daerah ............................................................ (Deasy
317
Wulandari)
PMS-023
PMS-024
PMS-025
PMS-026
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien
Pada Jasa Kesehatan(Studi Kasus Pada Poli Kandungan Rs X)
.......................................................................... (Yetty Dwi Lestari)
Hubungan Antara Shopping Attributes, Shopping Value, Dan
Behavioral Intention: Studi Kasus Bandung, Indonesia
............................................................................ (Siti Rahayu)
Peran Kemasan Dan Legalitas Dalam Pemasaran Domestik Dan
Mancanegara Produk Kuliner Oleh-Oleh Khas Daerah
................................................................. (Cahyani Tunggal Sari)
Investigasi PrediktorElectronic
Word-Of-Mouth
(E-Wom)
Pelanggan Tiket Online ................... (Ajisetiawan Nur Cahyo, dan
328
347
361
375
Anas Hidayat)
PMS-027
Pengaruh Usia, Jenis Kelamin, Experience, Past Performance,
Advices Dan Management Qualifications Terhadap Perilaku
Overconfidence Investor Di Yogyakarta ........... (Dwika Apriliani
394
Setiawan, dan Kartini)
Pengaruh Marketing Mix Terhadap Loyalitas Konsumen Dengan
PMS-028
Variabel Intervening Kepuasan Pada Rumah Sakit Jiwa Dr.
Radjiman Wediodiningrat .................................. (Dyah Sawitri,
405
Martaleni, dan Ayu Bulan Febry K D)
PMS-029
Pengaruh Kualitas Layanan Di Perguruan Tinggi Islam Terhadap
Keterbentukan Sikap (Bukti Empiris Dari Alumni) ........... (Abdur
429
Rafik)
Framework Model Strategi Kolaborasi Rantai Pasokan Daging
PMS-030
PMS-031
PMS-032
PMS-033
Sapi Di Jawa Tengah Untuk Menciptakan Distribusi Pangan Yang
Efektif DanEfisien ..................................(Amie Kusumawardhani,
Shoimatul Fitria, dan Yon Soepri Ondho)
Complaint Management pada Institusi
Layanan Kesehatan
..................................................................................... (Sri Hartini)
Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kosmopolitanisme,
Patriotisme Dan Etnosentrisme Konsumen Terhadap Konsumsi
Produk…....................................... (Y. Lilik Rudianto dan Luhut)
Preferensi Konsumen Atas Merek Berbasis Pada Disain
Kemasaran Visual Pada Produk Minuman Kemasan ..........(Tanti
444
456
473
497
Handriana dan Indriani Yunianingsih)
PMS-034
Evaluasi Produk Oleh Konsumen: Peran Orientasi Autotelic
Konsumen Dan Petunjuk Haptic Nondiagnostik .........(Masmira
518
Kurniawati)
PMS-035
Perumusan Strategi Pelayanan Konsumen Untuk Lini Jasa Paket
PT. Pos Indonesia Menggunakan AHP Dan QFD .............(Cita
Shophia, dan Gancar C Premananto)
ix
527
PMS-036
Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung Share Responsible
TerhadapWillingness To Pay Premium Price Di Natasha Skin Care
....................................………………………(Yomeitrie Hutasoit,
549
dan Dien Mardhiyah)
Visual Merchandising Cues, Jenis Endorser, Dan Respon
PMS-037
PMS-038
Konsumen Pada Iklan Makanan Di Media Sosial Instagram
.................................................................. (Sony Kusumasondjaja)
Upgrading Process Pada Sektor Pariwisata Taman Narmada
Lombok Barat .................................................(Sedianingsih, dan
564
579
Rahmat Yuliawan)
PMS-039
PMS-040
PMS-041
Faktor Yang Mempengaruhi Supplier Performance Dan
Continuity Of Relationships With Suppliers Di PT. Hartono Istana
Teknik (HIT)…...……………………………….………...... (Idris)
Aksentuasi Pendekatan Stereotype Content Model Dalam Disiplin
Ilmu
Pemasaran:
Dampaknya
Pada
Political
Brand
..............…………...............................................(Farida Indriani)
Kajian Literatur: Persepsi Konsumen Non-Muslim Terhadap
Produk Makanan Berlabel Halal .................................. (Salma
591
608
625
Fauziyyah)
PMS-042
PMS-043
PMS-044
PMS-045
PMS-046
PMS-047
Strategi Penguatan Produk Lokal Untuk Memenangi Pasar Global
.................................................................................... (Margaretha
Ardhanari)
Hedperf (Higher Education Performance): Pengujian Model
Kualitas Layanan (Service Quality) Dalam Sektor Pendidikan
Tinggi ....................................................... (Allen Kristiawan, dan
Rully Arlan Tjahyadi)
Pengaruh Ekspektasi Pelanggan, Kualitas Produk Dan Kepuasan
Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan Internet Telkomsel Di
Banda Aceh ...................................................... (Yohandes Rabiqy)
Dampak Budaya Terhadap Perilaku Konsumen Pasca Pembelian
Produk Pda Konsumen Di Kota Makasar ................. (Kasnaeny K)
Dimensi Keinovasian Produk Dan Hubungannya Dengan Daya
Tarik Fashion Religiosentrik Dan Kinerja Pemasaran ...................
.............................................. (Hendar dan Tatiek Nurhayati)
Pengaruh Costumer Value Terhadap Image Jasa Pendidikan Di
Politeknik LP3i Bandung .................................... (Arfiani Yulianti
638
653
672
692
701
724
Fiyul, dan Henny Utarsih)
PMS-048
PMS-049
PMS-050
Faktor Penentu Perdagangan Eceran ......................... (Diah Isnaini
Asiati, Maftuhah Nurrahmi, dan Wani Fitriah)
Pengaruh Fitur Produk Dan Brand Repositioning Terhadap
Keputusan Pembelian Laptop Acer Di STIE Ekuitas Bandung
.............................................................................. (Henny Utarsih)
Pengaruh Faktor-Faktor Pelayanan Terhadap Corperate Image
Hotel Jayakarta Yogyakarta ........................ (Ida Aryati, Siti
x
736
751
775
Maryam)
PMS-051
Analisis Pengaruh Nilai Dan Jenis Kebutuhan Terhadap Loyalitas
Konsumen Pada Suatu Merek Handphone Di Indonesia
..............................................(Nila Himmatul Cholisoh, dan
796
Albari)
PMS-052
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa
TA.2015/2016 Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Gadja Mada .........................(Asri
812
Kurniawati, dan Ignatius Soni Kurniawan)
PMS-053
Kinerja Bauran Pemasaran Jasa Transportasi Roda Dua Dalam
Meningkatkan Keunggulan Bersaing Serta Pengaruhnya Pada
Loyalitas Pelanggan (Survey Pada Pelanggan Go-Jek Dan Ojek
Pangkalan Di Kota Bandung) .............................................. (Heppy
824
Agustiana Vidyastuti)
PMS-054
Peran Agen Sosial Dan Intervensi Layanan
Pengetahuan Faktual Dan Perilaku Seksual
(Perspektif : Pemasaran Sosial) (Studi Kasus
Universitas Mercu Buana Dan Universitas
.............................................................................
Publik Terhadap
Pada Mahasiswa
Pada Mahasiswa
Bina Nusantara)
(Rina
837
Astini,
Tafiprios, dan Eliana Puspitasari)
PMS-055
Pengaruh Iklan, Persepsi Harga, Dan Citra Merek Terhadap
Kepuasan Konsumen.................................................(Mulyo Budi
860
Setiawan, dan Sinta Maya Devi)
PMS-056
Pengaruh Citra Perusahaan Terhadap Kepuasan Pelanggan Dan
Word Of Mouth Pada Refresho Cafe Dan Resto Di Kota Palu
................................................................... (Elimawaty Rombe,
875
Zakiyah Zahra, dan Moh. Zeylo Auriza)
PMS-057
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih
Perguruan Tinggi Serta Dampaknya Terhadap Capaian Hasil
Proses Jasa Pendidikan ........................................ (Meta Arief, dan
890
Laeli Romadoni)
PMS-058
Akselerasi strategi promosi dalam upaya peningkatan kunjungan
wisatawan ke Kabupaten Poso Sulawesi Tengah..........(Ira Nuriya
PMS-059
Analisis Keunggulan Bersaing Porter Pada Industri Wisata Dan
Budaya Kabupaten Sigi ..........................(Maskuri Sutomo, dan
899
Santi)
913
Vitayanti Fattah)
PMS-060
Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Smartphone Di
Kalangan Remaja ......................................................(Nalal Muna,
931
Dan Ahmad Cahyo Nugroho)
PMS-061
Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas
Nasabah Bank Syariah ....................................... (Angger Wijaya
PMS-062
Peningkatan Kinerja Melalui
947
dan Muchsin Muthohar)
xi
Organization Learning dan
964
PMS-063
Orientasi Pasar pada UKM di Kota Palu ………………..... (Farid)
Analisis Ekuitas Merek Universitas Bina Darma Dalam Persaingan
Perguruan Tinggi Swasta Di Kota Palembang ………… (Irwan
976
Septayuda Dan Muji Gunarto)
PMS-064
Model Akses Pasar Produk Kakao Bagi Kelompok Tani Dan
Gabungan Kelompok Tani Kakao Di Kabupaten Donggala
Propinsi Sulawesi Tengah ...............................……… (Idris Azis,
990
Mauled Moelyono, dan Syamsuddin)
PMS-065
PMS-066
PMS-067
PMS-068
PMS-069
Perilaku Belanja generasi Y pada Industri Upper Class Mall di
Surabaya ..................................................... (Diah Dharmayanti &
Asngadi)
The Effectiveness Of Quality Management System Against Quality
Perception And Loyalty Perception College (Empirical Studies
Student Of Open University)................................... (Deni Surapto)
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada
Toko Buku Online UT .............. (Minrohayati, Meirani Harsasi
dan Sri Lestari Pujiastuti)
Pengaruh Integrated Marketing Communication (IMC) Pada
Brand Equity (BE) .............................. (Nonik Kusuma Ningrum)
Pengaruh Citra Merek Terhadap Proses Keputusan Pembelian
Melalui Faktor Psikologis Konsumen (Pengguna Smartphone
Samsung di PTN Kota Malang) ..........................(Joefri Mulyana
dan Lohana Juariyah)
xii
1003
1020
1036
1047
1060
AKSELERASI STRATEGI PROMOSI
DALAM UPAYA PENINGKATAN KUNJUNGAN WISATAWAN
KE KABUPATEN POSO SULAWESI TENGAH
Ira Nuriya Santi
Universitas Tadulako
Jl. Soekarno Hatta, Tondo, Palu
Abstrak
Kabupaten Poso adalah salah satu kabupaten yang berada di Propinsi Sulawesi
Tengah, memiliki banyak potensi pariwisata yang sangat kompetitif dalam menarik
wisatawan baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana strategi promosi yang tepat untuk meningkatkan kunjungan
wisatawan di Kabupaten Poso
Artikel ini menggunakan pendekatan metodologi kualitatif, dilakukan dengan
mengumpulkan data primer melalui observasi langsung ke objek-objek wisata yang ada
di Kabupaten Poso, wawancara mendalam (in-depth interview) dengan para wisatawan.
dan focus group discussion (FGD) yang melibatkan masyarakat, para pelaku usaha
pariwisata, Pemerintah Daerah Kabupaten Poso yaitu Dinas Parekraf Kabupaten Poso,
Bappeda, Dinas ESDM, Dinas Kesehatan, Dinas PU, dan SKPD terkait lainnya. Selain
data sekunder, kajian ini juga memanfaatkan data primer menggunakan kuesioner yang
diedarkan kepada 73 orang wisatawan yang berkunjung di objek-objek wisata yang ada di
Kabupaten Poso. Alat analisis yang digunakan dalam kajian ini adalah analisis deskriptif,
analisis strategi bauran promosi.
Hasil penelitian ini adalah bahwa untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke
Poso, adalah menggunakan strategi iklan, promosi penjualan, acara dan pengalaman,
Hubungan masyarakat dan publisitas, pemasaran langsung, pemasaran interaktif,
penjualan pribadi serta pemasaran dari mulut ke mulut.
Keywords: Pariwisata, pemasaran, promosi, Poso, kualitatif
1.
Pendahuluan
Pariwisata merupakan salah satu sektor tumpuan yang diharapkan dapat
memberikan kontribusi besar dalam upaya pemulihan ekonomi yang sedang
dilaksanakan. Oleh sebab itu pembangunan sektor pariwisata perlu terus dilanjutkan dan
ditingkatkan dengan menggunakan sumberdaya dan potensi pariwisata untuk menjadi
899
kekuatan ekonomi dan non-ekonomi yang dapat diandalkan dalam menunjang
pelaksanaan otonomi daerah terutama dapat meningkatkan kemampuan keuangan daerah.
Kabupaten Poso memiliki potensi pariwisata yang sangat kompetitif dalam
menarik wisatawan baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Salah satu daerah
tujuan wisata utama di Kabupaten Poso adalah Danau Poso yang yang telah dicanangkan
oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menjadi land mark pengembangan Pariwisata
Poso sejak Tahun 1989. Mulai saat itu kawasan wisata Danau Poso mengalami
perkembangan yang cukup pesat yang didukung dengan penetapan Festival Danau Poso
(FDP) setiap tahun.
Selain Danau Poso, tempat wisata lain yang sudah terkenal dan sangat potensial
untuk dikembangkan diantaranya adalah adalah air terjun Saluopa, gua Pamona, lembah
Bada, Taman Nasional Lore Lindu, Taman Aggrek Bancea di Tentena, Goa Tangkaboba
di Keluarahan Sangele, perkebunan the hijau dan kopi Arabica di Lembah Napu,
megalitik stone di Lore. Tempat wisata tersebut telah menarik para wisatawan untuk
berkunjung di Kabupaten Poso. Berdasarkan data BPS Tahun 2015, jumlah kunjungan
wisatawan ke Kabupaten Poso mencapai 28.948 orang, yang terdiri dari 3.427 wisatawan
asing dan 25.521 wisatawan domestik. Angka ini mengalami peningkatan 83,50 persen
dibandingkan tahun lalu. Khusus untuk jumlah wisatawan asing, Kabupaten Poso
menduduki rangking kedua jumlah wisatawan asing terbanyak di Sulawesi Tengah,
setelah Kabupaten Tojo Una Una. Guna menunjang industri pariwisata ini, Pemerintah
Kabupaten Poso dan para pelaku usaha pariwisata terus berupaya untuk meningkatkan
sarana dan prasarana pendukung. Hingga saat ini telah tersedia 44 usaha akomodasi di
Kabupaten Poso dengan jumlah kamar 552 dan 950 tempat tidur.
Kondisi di atas menunjukkan bahwa sektor pariwisata sangat potensial untuk
dikembangkan di Kabupaten Poso. Disamping itu, industri pariwisata di Poso juga akan
terus meningkat seiring dengan kejenuhan pada tempat wisata lain di luar Poso, sehingga
para wisatawan akan memerlukan alternatif destinasi wisata di Poso. Hal ini harus
didukung dengan berbagai macam kebijakan, strategi dan program yang memprioritaskan
pengembangan pariwisata, khususnya pada aspek promosi dan pemasaran.
Ironisnya potensi pariwisata di Kabupaten Poso belum mampu mendatangkan
jumlah wisatawan yang diharapkan pemerintah, untuk itu diperlukan strategi promosi
900
yang tepat agar jumlah wisatawan sesuai dengan yang diharapkan, dan dampaknya
membawa multiplier effect bagi kesejahteraan masyarakat Tolitoli.
2.
Kajian Pustaka
2.1
Pemasaran Pariwisata
Untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, kesenangan dan pengalaman wisatawan
dibutuhkan sebuah pemasaran untuk pariwisata (Middleton, 2013). Secara konseptual,
pemasaran pariwisata mempunyai makna yang lebih dalam dan luas daripada sekedar
penjualan barang (good). Hal ini karena pemasaran pariwisata merupakan suatu sistem
yang mencakup upaya dalam mengidentifikasi kebijakan dan strategi, program, serta
pola-pola promosi yang hendak dipertemukan dengan sistem dan strategi pengembangan
produk. (Stephen Witt et al, 2003; Payangan, 2014).
Sedangkan yang dimaksud dengan pemasaran pariwisata dalam sistem
kepariwisataan menurut UU No.10 tahun 2009 adalah pemasaran pariwisata bersama,
terpadu dan berkesinambungan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan serta
pemasaran yang bertanggungjawab dalam membangun citra Indonesia sebagai destinasi
wisata yang berdaya saing.
Industri pariwisata dalam pengertian sistem kepariwisataan adalah: kumpulan
usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan atau jasa
bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata. Terdapat 13
(tiga belas) jenis usaha dibidang kepariwisataan yang terbuka untuk perseorangan
maupun Badan Usaha yang ingin berinvestasi, yaitu:
a. Daya tarik wisata
b. Kawasan pariwisata
c. Jasa transportasi wisata
d. Jasa perjalanan wisata
e. Jasa makanan dan minuman
f. Penyediaan akomodasi
g. Penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi
h. Penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi dan pameran (MICE)
i. Jasa informasi pariwisata
901
j. Jasa konsultan pariwisata
k. Jasa pramuwisata
l. Wisata tirta dan
m. Spa
Pemasaran pariwisata dalam artikel ini, memfokuskan pada upaya menarik
sebanyak-banyaknya jumlah wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Poso. Analisis di
dalamnya mencakup promosi yang efektif dan efisien, hingga pada upaya untuk
meningkatkan niat dan perilaku wisatawan sehingga akan berkunjung kembali ke
Kabupaten Poso. Selain itu, dengan strategi pemasaran yang tepat, para wisatawan yang
telah berkunjung ke Kabupaten Poso akan merekomendasikan kepada keluarga, teman
dan orang lain di daerah asal ataupun negara asal agar mengunjungi destinasi wisata di
Kabupaten Poso. Diharapkan, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Poso
akan meningkat setiap tahun yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan perekonomian
daerah dan kesejahteraan masyarakat.
2.2
Bauran Pemasaran Pariwisata
Bauran pemasaran (marketing mix) untuk pertama kalinya dipelopori oleh Borden
pada tahun 1960-an (Yoeti, 2006), sedangkan penerapannya dalam industri pariwisata
dan hospitality dilakukan oleh McCarthy‘s Four Ps, Empat ―P‖ yang dimaksud adalah:
1) Product (produk), yaitu sesuatu yang ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi
kebutuhan (needs) konsumen. Dapat berwujud (tangible), atau tidak berwujud
(intangible) atau kombinasi keduanya dan didalamnya juga termasuk pelayanan
(services).
2) Price (harga), adalah harga yang dijadikan dasar penawaran kepada konsumen,
ditetapkan sedemikian rupa sehingga menarik bagi konsumen dan bersaing dengan
harga yang ditetapkan oleh pesaing dengan harga yang ditetapkan oleh pesaing
terhadap produk yang sama.
3) Place (tempat), adalah tempat dimana konsumen dapat mencari informasi,
memperoleh penjelasan, atau melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan
kepada konsumen.
902
4) Promotion (Promosi), adalah salah satu cara menginformasikan atau memberitahukan
kepada calon pembeli tentang produk yang ditawarkan dengan memberitahukan
tempat-tempat dimana orang dapat melihat atau melakukan pembelian pada in the
right place and at the right time.
Seiring perkembangan dinamika bisnis, bagi perusahaan yang bergerak dibidang
jasa termasuk pariwisata, elemen δ (empat) ‖P‖ ini ditambah γ (tiga) ―P‖ karena
karakteristik barang dan jasa sangat berbeda, hal ini dilakukan untuk memuaskan
konsumen jasa dalam hal ini wisatawan, yang terdiri atas:
1) People (Orang), adalah semua pelaku yang memainkan sebagian penyajian jasa dan
dapat memengaruhi persepsi pembeli (wisatawan). Hal yang termasuk dalam elemen
ini yakni personal perusahaan, konsumen (wisatawan), dan konsumen lain dalam
lingkungan jasa. Partisipan adalah setiap dan semua orang yang memainkan peran
penting dalam waktu riil jasa (selama berlangsung proses dan konsumsi jasa
berlangsung).
2) Physical
Evidence
perusahaan/konsumen
(Bukti
fisik),
(wisatawan)
dimana
jasa
berinteraksi,
disampaikan
setiap
dan
komponen
dimana
tangible
memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa tersebut. Jasa itu bersifat intangible
dan sulit dievaluasi, sehingga bukti fisik memberikan tanda-tanda, misalnya kualitas
jasa. Bukti fisik jasa mencakup semua hal yang tangible, berkenaan dengan suatu jasa
seperti brosur, peralatan, transportasi, dan lain-lain. Jadi bukti fisik merupakan
elemen substansi dalam konsep jasa. Oleh karena itu, para pemasar jasa semestinya
terlibat di dalam mendesain, perencanaan, dan pengawasan bukti fisik.
3) Process (Proses), yaitu semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas
dimana jasa disampaikan yang merupakan sistem penyajian atau operasi jasa.
Objektif utama dari pemasaran adalah mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan
pasar. Oleh karena itu, jasa harus didesain untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Desain jasa mencakup desain dari proses jasa dan bagaimana jasa disampaikan.
Penyajian jasa aktual akan menentukan tahapan pengalaman konsumen atau aliran
operasi jasa, bahkan menjadi bukti yang bisa dinilai konsumen. Pada akhirnya, proses
mencerminkan bagaimana semua elemen bauran pemasaran dikoordinasikan untuk
menjamin kualitas dan konsistensi jasa yang diberikan pada konsumen, sehingga
903
pemasar juga harus dilibatkan dalam mendesain proses jasa yang ditawarkan,
bertanggungjawab, dan melakukan pengawasan kualitas jasa.
3.
Metode Penelitian
Artikel ini menggunakan pendekatan metodologi kualitatif, dilakukan dengan
mengumpulkan data primer melalui observasi langsung ke objek-objek wisata yang ada
di Kabupaten Poso, wawancara mendalam (in-depth interview) dengan para wisatawan.
dan focus group discussion (FGD) yang melibatkan masyarakat, para pelaku usaha
pariwisata, Pemerintah Daerah Kabupaten Poso yaitu Dinas Parekraf Kabupaten Poso,
Bappeda, Dinas ESDM, Dinas Kesehatan, Dinas PU, dan SKPD terkait lainnya. Selain
data sekunder, kajian ini juga memanfaatkan data primer menggunakan kuesioner yang
diedarkan kepada 73 orang wisatawan yang berkunjung di objek-objek wisata yang ada di
Kabupaten Poso. Alat analisis yang digunakan dalam kajian ini adalah analisis deskriptif,
analisis strategi bauran promosi.
4.
Hasil dan Pembahasan
Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk
mengomunikasikan dan menyebarluaskan informasi tentang keunggulan produk agar
calon pengunjung tertarik untuk mendatangi kawasan pariwisata di Kabupaten Poso.
Beberapa media promosi yang dapat dilakukan adalah menggunakan periklanan,
hubungan masyarakat (public relations), pemasaran langsung menggunakan internet, dan
sebagainya.
Pesan-pesan promosi yang disampaikan melalui iklan dan alat-alat promosi
lainnya sangat mempengaruhi harapan/ekspektasi (expectation) dari target-target pasar
yang dituju mengenai produk wisata macam apa yang akan dinikmatinya di destinasi
yang bersangkutan dan tentu saja nantinya akan mempengaruhi persepsi dan tingkat
kepuasan mereka atas pengalaman berwisata yang dinikmati.
Hasil kuesioner kepada 73 orang wisatawan, menunjukkan, profil umum
wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Poso adalah berusia relatif muda antara 18 35 tahun, sebagian besar berjenis kelamin laki-laki, dan mengetahui informasi tentang
Poso melalui teman/keluarga dan internet, hal ini menunjukkan bahwa segmen pasar
904
wisatawan Poso adalah kelompok usia muda, yang suka berkumpul dan aktif di media
sosial, maka promosi yang dilakukan sebaiknya merujuk pada segmen tersebut.
Menurut Philip Kotler, seorang ahli pemasaran dunia, walaupun iklan sering
merupakan unsur sentral dari program promosi pemasaran, namun itu bukan satu-satunya
atau yang paling penting. Bauran promosi terdiri atas 8 (delapan) cara, yaitu:
4.1 Iklan
Iklan merupakan setiap bentuk presentasi yang bukan dilakukan orang dan berupa
promosi gagasan, barang atau jasa melalui sponsor yang telah ditentukan. Sebuah iklan
harus dibuat semenarik mungkin agar timbul niat dari calon wisatawan untuk
mengunjungi Kabupaten Poso. Strategi Iklan untuk Kabupaten Poso dibuat berdasarkan
3 (tiga) Daya Tarik Wisata (DTW) yaitu: Wisata Alam, Wisata Danau dan Bahari, dan
Wisata Cagar Budaya, berikut penjabarannya:
a) Strategi iklan untuk wisata alam
Pembuatan brosur/ katalog / leaflet yang berisi tentang info mengenai objek
wisata alam yang berada di wilayah Kabupaten Poso
Pembuatan reklame, baliho, spanduk, banner tentang obyek wisata alam di
Kabupaten Poso
Pembuatan papan penunjuk jalan menuju objek wisata alam
Pemasangan billboard ― Marijo Barame-rame di Poso‖ di bandara-bandara yg
terkoneksi dengan bandara Mutiara Sis Aldjufrie
b) Strategi iklan untuk wisata Danau dan Bahari
Pembuatan beberapa papan nama pantai yang ada di Kabupaten Poso
Pemasangan penunjuk jalan menuju objek wisata pantai
c) Strategi iklan untuk wisata Cagar Budaya
Pembuatan buku katalog: Poso, The Land Of Thousand Megalith
Pemasangan billboard selamat datang di ―Poso, The Land Of Thousand
Megalith‖
905
4.2 Promosi Penjualan
Promosi penjualan merupakan berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong
calon wisatawan untuk mencoba atau membeli produk barang dan jasa. Strategi promosi
penjualan Pemerintah Kabupaten Poso untuk 3 (tiga) Daya Tarik Wisata (DTW) yaitu:
Wisata Alam, Wisata Danau dan Bahari, dan Wisata Cagar Budaya, dengan cara
mengikuti pameran pariwisata / expo ditingkat regional nasional, agar menarik, setiap
pengunjung stand yang dianggap sebagai calon wisatawan diberikan cinderamata atau
hadiah, bisa berupa gantungan kunci kayu hitam, atau lainnya yang dianggap mewakili
ciri khas Poso.
Selain itu, jika pemerintah menjual paket wisata, dapat memberikan potongan
harga (diskon) kepada wisatawan yang membeli paket wisata dalam jumlah banyak, serta
pemberian cinderamata atau hadiah pada saat wisatawan membeli produk wisata
4.3 Acara dan pengalaman
Promosi melalui Acara (event) dan pengalaman dapat berupa mensponsori
kegiatan dan program-program yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau
interaksi yang berhubungan dengan slogan Kabupaten Poso. Strategi acara dan
pengalaman untuk Kabupaten Poso dibuat berdasarkan 3 (tiga) Daya Tarik Wisata
(DTW) yaitu: Wisata Alam, Wisata Danau dan Bahari, dan Wisata Cagar Budaya,
penjelasannya sebagai berikut:
a) Strategi acara dan pengalaman untuk wisata alam
Penyelenggaraan lomba lintas alam
Lomba sepeda mountain bike
Lomba fotografi alam liar
Lomba motor cross Poso
b) Strategi acara dan pengalaman untuk wisata danau dan bahari
Festival Danau Poso (FDP)
Event Festival Danau Poso (FDP) yang diadakan Pemerintah Kabupaten
Poso secara tahunan merupakan salah satu promosi wisata yang harus
dipertahankan, karena event FDP ini merupakan ajang promosi tentang keindahan
daerah Poso beserta seni dan budayanya. Wisatawan yang datang berkunjung
906
pastinya berharap merasakan pengalaman yang menyenangkan dalam mengikuti
festival yang mungkin saja tidak terdapat didaerah asalnya. Untuk itu diperlukan
inovasi dalam menyuguhkan materi budaya dan seni yang dipentaskan setiap
tahun.
Lomba perahu layar
Lomba renang lintas Danau Poso
Lomba dayung Danau Poso
c) Strategi acara dan pengalaman untuk wisata cagar budaya
Lomba fotografi budaya
Gelar budaya lokal
Pemerintah Kabupaten Poso, sebaiknya menggandeng atau menjadi
sponsor beberapa kegiatan anak-anak muda Poso, misalnya mendukung
penyelenggaraan Festival Rumah Katu, festival yang diprakasai oleh anak muda
Poso yang bergabung dalam sebuah komunitas kreatif yang terdiri dari berbagai
elemen pemuda di Kota Poso, terdiri dari kelompok seniman, pemuda mesjid,
pemuda gereja dan juga para pemuda yang pernah terlibat dalam konflik Poso.
Kegiatan yang digelar antara lain pagelaran musik, dance,stand up comedy,
rekreasi pantai, diving, snorkling, pameran fotografi dan lain-lain. Kegiatan ini
dapat menjadi salah satu daya tarik wisatawan muda untuk berkunjung ke Poso.
Festival Pesona Poso
Seminar Poso, The Land Of Thousand Megalith di tingkat regional dan nasional
4.4 Hubungan masyarakat dan publisitas
Hubungan masyarakat dan publisitas merupakan berbagai macam program yang
dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra dari destinasi wisata atau produk
wisatanya. Promosi melalui hubungan masyarakat dapat dilakukan dengan sponsorship,
mengikuti pameran wisata (expo, exhibition) baik di dalam maupun di luar negeri, dan
membuka outlet di bandara untuk memasarkan pariwisata Poso. Selain itu, hubungan
yang baik antara pemerintah Kabupaten Poso dengan kedutaan besar yang ada di luar
negeri akan sangat membantu dalam mempromosikan pariwisata daerah. Agar promosi
dapat diingat baik oleh wisatawan, setiap brosur, leaflet atau pesan yang disampaikan
907
terkait dengan pariwisata Poso, harus dibuat sebuah logo yang menarik dan disertai
dengan tagline yang ada, misalnya: “Poso, The Land Of Thousand Megalit‖
Strategi Hubungan masyarakat dan publisitas untuk Kabupaten Poso dibuat
berdasarkan 3 (tiga) Daya Tarik Wisata (DTW) yaitu: Wisata Alam, Wisata Danau dan
Bahari, dan Wisata Cagar Budaya, penjelasannya sebagai berikut:
Strategi hubungan masyarakat dan publisitas untuk wisata alam, adalah dengan cara
pembuatan artikel petualangan alam di media cetak dan elektronik.
pembuatan artikel kekayaan dan keindahan alam danau dan laut.
Strategi hubungan masyarakat dan publisitas untuk wisata danau dan bahari, melalui
Strategi hubungan masyarakat dan publisitas untuk wisata cagar budaya, dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1) Pembuatan buku tentang mitos-mitos budaya lokal
2) Artikel di media tentang mitos budaya lokal, misalnya cerita rakyat tentang
terjadinya danau Poso.
4.5 Pemasaran langsung
Promosi melalui pemasaran langsung dapat berupa: menggunakan surat, telepon,
faksimile, email atau internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau meminta
respon atau dialog dari wisatawan tertentu. Pemasaran langsung ini dapat dilakukan jika
Pemerintah Kabupaten Poso memiliki data tentang wisatawan ataupun calon wisatawan
yang berkunjung, dan ketika Pemerintah akan melakukan kegiatan pariwisata, misalnya
Festival Danau Poso, maka wisatawan ini akan diberitahukan melalui email, surat, telpon
dan internet agar informasi yang hendak disampaikan langsung diterima oleh wisatawan
yang bersangkutan.
4.6 Pemasaran interaktif
Promosi melalui pemasaran interaktif dilakukan melalui kegiatan dan program
online yang dirancang untuk melibatkan wisatawan dan secara langsung atau tidak
langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra atau menciptakan penjualan
produk dan jasa wisata.
908
Promosi melalui online atau media digital harus dilakukan oleh Pemerintah
Kabupaten Poso, mengingat perkembangan informasi dan teknologi yang ada saat ini,
membuat persebaran informasi tentang tujuan wisata menjadi tidak ada batasnya. Melalui
internet, wisatawan akan mencari informasi terlebih dahulu tentang tempat yang akan
didatanginya, mulai dari akomodasi, hiburan, makanan khas sampai keadaan masyarakat
disekitar lokasi.
Strategi pemasaran interaktif untuk 3 (tiga) Daya Tarik Wisata (DTW) yang
berada di Kabupaten Poso, yaitu: Wisata Alam, Wisata Danau dan Bahari, dan Wisata
Cagar Budaya, adalah sebagai berikut:
Membangun kemitraan dengan travel bloger
Pentingnya bermitra dengan travel bloger adalah karena mereka memiliki
informasi penting terkait destinasi yang telah dikunjungi ditambah dengan foto-foto
yang menarik yang disebar melalui akses internet, sehingga travel blog banyak
dijadikan rujukan bagi calon wisatawan yang akan melakukan perjalanan wisata.
Selain itu, media informasi digital yang sering diakses oleh kelompok muda
adalah melalui website. Maka, pemerintah daerah harus membuat website yang
menarik dan selalu di-update sehingga calon wisatawan memiliki informasi yang
komprehensif tentang Poso. Salah satu informasi yang selama ini dimanfaatkan oleh
wisatawan adalah melalui website pada laman www.tripadvisor.com. Website ini
menyediakan informasi bagi para wisatawan yang ingin berkunjung ke suatu daerah
tujuan wisata yang terdiri dari: hotel, restoran, things to do (aktivitas wisata yang
dapat dilakukan), transportasi, dan sebagainya.
Penggunaan media sosial instagram
Salah satu pemasaran interaktif
yang murah namun tepat sasaran adalah
menggunakan media sosial, banyak jenis media sosial yang ada saat ini, seperti facebook,
path, dan yang paling diminat kelompok muda saat ini adalah Instagram, aplikasi ini
sangat populer karena memungkinkan penggunanya untuk mengedit dan membagikan
foto dijejaring sosial,
banyak destinasi wisata yang dulunya tidak dikenal, menjadi
terkenal karena sering diposting diakun instagram. Salah satu akun populer dari anak
muda Poso yang berisi tentang keindahan alam Kabupaten Poso adalah: tana_poso, akun
ini memiliki caption: ―Tunjukkan keindahan Poso lewat mata kamera‖. Untuk itu,
909
Pemerintah Kabupaten Poso sebaiknya membangun kemitraan dengan para travel
blogger , instagram dan komunitas (salah satunya komunitas sepeda poso, diving poso
club, dan lainnya), untuk mempromosikan destinasi wisata yang ada di Poso. Akan lebih
baik lagi jika Pemerintah Kabupaten Poso dalam hal ini Dinas Pariwisata, memiliki akun
instagram sendiri yang isinya tentang keindahan Kabupaten Poso dan selalu di up date.
4.7 Penjualan Pribadi
Promosi melalui penjualan pribadi merupakan interaksi tatap muka dengan satu
orang atau lebih dengan wisatawan yang prospektif untuk tujuan melakukan presentasi,
menjawab pertanyaan, dan pengadaan pesanan. Hal ini dapat dilakukan jika Pemerintah
Kabupaten Poso memiliki Produk wisata dan setiap pegawai di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Poso diharapkan menjadi tenaga penjual produk wisata tersebut. Maka
diperlukan pengetahuan tentang produk wisata dan pesona Kabupaten Poso pada
umumnya.
4.8 Pemasaran dari mulut ke mulut
Pemasaran melalui mulut ke mulut (word-of-mouth marketing) adalah komunikasi
lisan, tertulis, dan elektronik antarmasyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau
pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa wisata.
Berdasarkan hasil wawancara, sebagian besar wisatawan yang datang ke Poso
karena memperoleh informasi dari teman atau keluarganya. Dalam ilmu manajemen
pemasaran, promosi ini disebut dengan istilah ―word-of-mouth marketing‖. Olehnya itu,
setiap wisatawan yang datang harus dibuat agar mereka mendapatkan kesan yang positif.
Selanjutnya, diharapkan wisatawan tersebut akan menginformasikan hal-hal yang positif
kepada teman, keluarga dan kerabatnya pada saat mereka kembali ke negara atau daerah
asalnya.
Strategi pemasaran dari mulut ke mulut untuk 3 (tiga) Daya Tarik Wisata (DTW)
yang berada di Kabupaten Poso, yaitu: Wisata Alam, Wisata Danau dan Bahari, dan
Wisata Cagar Budaya, adalah sebagai berikut:
910
Strategi pemasaran dari mulut ke mulut untuk wisata alam, adalah dengan cara
menggunakan endorse sebagai ikon pariwisata Poso sehingga endorse ini bisa
memberikan testimoni tentang keindahan alam Poso.
Menggunakan endorsers sebagai ikon pariwisata Poso, akan sangat membantu
Kabupaten Poso agar cepat dikenal oleh wisatawan. Walaupun biayanya mahal,
namun dampaknya akan langsung terasa. Kota Palu berhasil mengemas fenomena
alam yang dipadukan dengan budaya saat event gerhana matahari total (GMT) pada
tahun 2015, karena menghadirkan grup band Slank sebagai endorser . Gambar berikut
memperlihatkan balio resmi artis Slank menjadi endorser pada acara Gerhana
Matahari Total (GMT) yang dilaksanakan di Palu, Sulawesi Tengah pada tahun
2015.
Pemilihan artis atau tokoh yang menjadi endorser harus berdasarkan kriteria
social engagement yang tinggi seperti: like di Facebook dan jumlah follower di
Instagram. Serta, artis / tokoh tersebut memiliki background/ citra yang bagus di
mata masyarakat. Dalam kekuatan strategi media rumusnya ialah Intensif, Inovatif,
Interaktif, dan endorse. Endorser tersebut akan saling melengkapi dengan berbagai
media yang digunakan, karena untuk membuat trending topic tidak mudah, tetapi jika
pihak yang menyampaikan informasi itu adalah orang yang tepat, tentu akan menjadi
lebih mudah.
testimoni dari wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata
Strategi pemasaran dari mulut ke mulut untuk wisata danau dan bahari, melalui
Strategi pemasaran dari mulut ke mulut untuk wisata cagar budaya, dapat dilakukan
dengan cara menyelenggarakan Gala dinner bersama wartawan, ahli arkeolog,
selebriti dan pemerintah dalam menguatkan Poso, The Land Of Thousand Megalit.
Kesimpulan
Dalam kepariwisataan, yang dibutuhkan bukan hanya pengemasan yang bagus,
seperti pembenahan obyek wisata dan lain-lain, namun promosi pun sangat memberikan
pengaruh terhadap pengembangan pariwisata, termasuk peningkatan jumlah kunjungan
baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Oleh sebab itu, dibutuhkan keseriusan
pemerintah untuk melakukan program promosi yang berkesinambungan.
911
Strategi promosi pariwisata Kabupaten Poso, menggunakan strategi iklan,
promosi penjualan, acara dan pengalaman, Hubungan masyarakat dan publisitas,
pemasaran langsung, pemasaran interaktif, penjualan pribadi serta pemasaran dari mulut
ke mulut. Dan untuk melakukan strategi promosi, place / tempat harus siap terlebih
dahulu, karena wisatawan akan kecewa jika place tidak sesuai dengan yang dijanjikan.
Daftar Pustaka
Kartajaya, Hermawan dan Sapta Nirwandar. 2013. Tourism Marketing 3.0 Turning
Tourist to Advocate. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Middleton, Victor et al. 2013. Marketing in travel and tourism 4 th Edition. British
Library.
Moleong, Lexy J. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Payangan, Otto R. 2014. Pemasaran Jasa Wisata . IPB Press. Bogor.
Yoeti, O.A. 2006. Tour and Travel marketing. Pradnya Paramita. Jakarta.
912
Prof. Augusty Ferdinand, Ph.D.
Universitas Diponegoro
Prof. Dr. Abd. Wahid Syafar SE,. M.Si.
Universitas Tadulako
Prof. Armanu Thoyib Ph.D.
Universitas Brawijaya
Prof. Dr. Djayani Nurdin SE., M.Si.
Universitas Tadulako
Dr. Irwan AdiEkaputra.
Universitas Indonesia
Prof. Dr. Syamsul Bachri SE., M.Si.
Universitas Tadulako
Hani T. Handoko, Ph.D.
Universitas Gadjah Mada
Prof. Dr. Syahir Natsir SE., M.Si.
Universitas Tadulako
Prof. Dr. Muslimin SE., M.Si.
Universitas Tadulako
Sari Wahyuni, Ph.D.
Universitas Indonesia
Wahyuningsih, SE., M.Sc., Ph.D.
Universitas Tadulako
Harnida W. Adda, SE., MA., Ph.D.
Universitas Tadulako
Dr. Husnah, SE., M.Si.
Universitas Tadulako
ii
PANITIA PELAKSANA FMI-8 PALU
Penanggung Jawab
Pengarah
: Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
1. Prof. Dr. Abd. Wahid Syafar, SE., M.Si
2. Prof. Dr. Djayani Nurdin, SE., M.Si
3. Prof. Dr. Syahir Natsir, SE., M.Si
4. Prof. Dr. Syamsul Bahri, SE., M.Si
Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris
Bendahara
:
:
:
:
Wahyuningsih, SE., M.Sc., Ph.D
Ponirin, SE., M. Bus., Ph.D
Harnida W. Adda, SE., MA., Ph.D
Dr. Husnah, SE., M.Si
1) Divisi Seminar & Conference
Koordinator
: Suryadi Hadi, SE., M.Logst.
Anggota
: 1. Dr. Bakri Hasanuddin, SE., M. Si
2. Dr. Rosida P. Adam, SE., MP
3. H. Syamsul Bahri DP, SE., MM
4. H. Chalil, SE., M.Sc., DBA
5. Yobert Kornelius, SE., MS
6. Drs. E.P. Nainggolan, M.Sc., Agr.
7. Farid, SE, MM
8. Sri Wanti, SE., MM
2) Divisi Kerjasama & Dana
Koordinator
: Dini, SE., M.Si.
Anggota
: 1. Dr. Idris Azis, SE., M.Hum
2. Dr. Muh. Nofal, DEA.
3. Dr. Hilda Manoarfa, SE., MS
4. Dr. Saharuddin Kaseng, SE., M.Si
5. Dr. Vitayanti Fattah, SE., M.Si
3) Divisi Sekretariat
Koordinator
: Dr. NP. Evvy Rosanty, SE., MM
Anggota
: 1. Dr. Suardi, SE., MS
2. H. Muh. Faisal, SE., MS
3. Syamsuddin, SE., M.Si
4. Risnawati, SE., MM
5. Iin Irawati, S.Pd., M.Pd
iii
4) Divisi Acara
Koordinator
Anggota
: Muzakir Tombolotutu, SE., M.Si
: 1. Dr. Harifuddin Thahir, SE.,MP
2. Husein H.M. Saleh, SE., MS
3. Nirwan, SE. M.Si
4. Fatlina, SE., M.Bus
5. Cici Rianty. K. Bidin, SE, M.Si
6. Soraya, SE., M.Si
5) Divisi Transportasi & Akomodasi (LO)
Koordinator
: Dr.Muh. Yunus, SE., M.Si
Anggota
: 1. Dr. Sulaeman Miru, SE.,M.Si
2. Drs. H. M Bakri, SE., MM
3. Johnny Tanamal, SE., M.Si
4. Muh. Ali Murad, SE., M.Si
5. Moh. Zelo Auriza, SE., MM
6) Divisi Konsumsi
Koordinator
: Dr. Zakiyah Zahara, SE., MM
Anggota
: 1. Rahmat Mubarak, SE., MM
2. Andi Indriani, SE., MM
3. Munawarah, SE., MM
4. Pricilya Cintya Dewi, SE., M.Si
7) Divisi Tour
Koordinator
Anggota
: Dr. Maskuri Sutomo, SE., M.Si
: 1. Dr. Elimawaty Rombe, SE., M.Si
2. Asriadi, SE., M.Sc
8) Divisi Pemilihan Pengurus FMI
Koordinator
: Asngadi, SE., M.Si
Anggota
: 1. Juliana Kadang, SE., MM
2. Darman, SE, MM
9) Divisi Perlengkapan (Publikasi & Dokumentasi)
Koordinator
: Dr. Lina Mahardiana, SE., M.Si
Anggota
: 1. Dr. Ira Nuriya Santi, SE., M.Si
2. Adfiyani, SE., M.Si, MIB
3. Benyamin Parubak, SE., MM
4. Rahman Tambaru, SE., SH
5. Wiri Wirastuti, SE., M.Si
iv
Kata Sambutan
Seminar Nasional dan Call for Paper FMI 2016 ini
merupakan penegasan atas komitmen FMI dalam
memfasilitasi pertukaran ide serta kolaborasi antara
akademisi dan peneliti manajemen, untuk
bekerjasama mendekonstruksi tantangan-tangangan
manajemen.
Pada tahun 2016 ini,seminar FMI diselenggarakan
di Palu dan bertindak sebagai penyelenggara adalah
Fakultas Ekonomi, Universitas Tadulako.Panitia
telah menerima beragam karya ilmiah dari
perwakilan universitas-universitas di seluruh Indonesia, untuk dapat dipresentasikan pada
sesi Call for paper, yang terbagi pada beberapa konsentrasi riset manajemen yaitu:
Manajemen Pemasaran, Manajemen Keuangan, Manajemen Sumber Daya Manusia,
Manajemen Operasional dan Manajemen Umum.
Apresiasi dan terima kasih saya sampaikan kepada Tim Panitia dari Fakultas Ekonomi
Universitas Tadulako yang telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik sehingga
aktivitas Seminar Nasional dan Call for Paper FMI 2016 ini bisa berjalan dengan sukses.
Akhir kata, saya ucapkan selamat datang di acara Seminar Nasional dan Call for Paper FMI
2016 di Palu, Sulawesi Tengah. Harapan saya semoga kekompakan kita dalam
mengembangkan keilmuan dan praktik manajemen akan semakin menguat di masa
mendatang, sehingga bisa beradaptasi menghadapi beragam gelombang perubahan.
Salam,
Sri Gunawan, DBA.
Ketua - Pengurus Pusat
Forum Manajemen Indonesia
v
Kata Pengantar
Alhamdulillah, ungkapan syukur yang sebesar-besarnya
kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas anugerahNya sehingga rangkaian kegiatan Forum Manajemen Indonesia
(FMI) ke-8 yang terdiri dari pelaksanaan Seminar Nasional dan
Konferensi dapat terselenggara dengan baik. Kegiatan ini
merupakan wadah silaturrahmi tahunan akademisi dan praktisi
di bidang Manajemen di seluruh Indonesia. Pelaksanaan Forum
Manajemen Indonesia tahun ini menjadi lebih istimewa karena
dilengkapi dengan kegiatan Musyawarah Nasional (Munas)
untuk pemilihan dan penetapan pengurus FMI pada periode
mendatang.
Kegiatan FMI tahun ini dilaksanakan oleh Universitas Tadulako dengan mengusung
tema: Managing Local Resources to Compete in the Global Market. Pemilihan tema ini
sejalan dengan pemikiran bahwa ilmu manajemen harus dapat dimanfaatkan untuk
mengelola sumber daya alam dan manusia secara efisien dan efektif. Lebih khususnya,
sumber daya yang tersedia harus dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas sumber
daya local untuk menciptakan keunggulan bersaing di pasar global. Perpaduan ilmu dan
pengalaman dalam pengelolaan sumber daya ini berdasarkan perspektif bidang ilmu
manajemen yang beragam, diwujudkan melalui sharing data, informasi, dan hasil penelitian
terkini yang terangkum dalam artikel penelitian yang dikirimkan oleh peserta. Setelah
melalui proses review dan seleksi yang intensif, kami menyatakan penerimaan artikel
penelitian yang dikirimkan oleh peserta dari berbagai institusi perguruan tinggi di seluruh
Indonesia.
Kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi memberikan dukungan dan motivasi mulai dari awal persiapan hingga
pelaksanaan kegiatan FMI ke-8.Khususnya, kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak
Sri Gunawan, DBA sebagai ketua FMI Pusat, yang telah memberikan banyak masukan dan
kritikan yang sifatnya membangun dan pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satupersatu.
Semoga kegiatan ini dapat memberikan kontribusinya dalam meningkatkan kualitas SDM
kalangan akademisi.Semoga interaksi ilmiah dalam forum ini meningkatkan sensitivitas
kita terhadap isu-isu strategis yang berkaitan dengan pengembangan Ilmu Manajemen dan
perbaikan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Salam,
Palu, November 2016
Ketua Penyelenggara
Wahyuningsih, SE, M.Sc, Ph.D
vi
DAFTAR ISI
DAFTAR REVIEWER FMI-8 PALU
PANITIA PELAKSANA FMI-8 PALU
KATA SAMBUTAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ii
iii
v
vi
vii
BIDANG : MANAJEMEN PEMASARAN
PMS-001
Model Struktural Pengaruh Atribut Produk Terhadap Kepuasan
Dan Loyalitas Pelanggan Produk Pond‘s.........……… (Mohamad
1
Dimyati)
PMS-002
PMS-003
PMS-004
Pengaruh Brand Image Dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan
PelangganSepatu Converse (Studi Pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi UII) ...........................................(Yora Nastiti L.D. dan
Murwanto Sigit)
Pengaruh Customer Satisfaction And Switching Barriers Terhadap
SwitchingIntention Online Shop ............................... (Petra Surya
Mega Wijaya dan Ety Istriani)
Analisis Segmentasi Gaya Hidup Terhadap Pendonor Darah Di
Palang
Merah
Indonesia
(PMI)
Di
Surakarta
....................................................................…..(Budhi Haryanto,
20
28
47
Santi Budiman dan Angga Ghupta Rahina Murti)
PMS-005
Hubungan Antara Kualitas Jasa, Citra Destinasi, Kepuasan
Pengunjung Dan Niat Mengunjungi Kembali Taman Wisata Air
Terjun Di Bogor ................................................. (Andy Mulyana,
79
Devi Ayuni dan Wiwin Siswantini)
PMS-006
Pengaruh Kualitas Jasa, Komitmen, Kepuasan Dan Niat
Mahasiswa Universitas Terbuka Untuk Mengikuti Tutorial Online
..................................................................... (Devi Ayuni dan Andy
96
Mulyana)
PMS-007
Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Nilai Pelanggan Dan
Kepuasan Pelanggan Toragila Cafe Dan Resto Di Kota Palu
................................................................................ (Andi Indriani
111
Ibrahim, dan Sri Wanti)
PMS-008
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Teh Pucuk
Harum : Studi Pada Konsumen Mahasiswa Di Jakarta
......................................................... (Hetty Karunia Tunjungsari
127
Dan Patricia Christy Tambalitan)
PMS-009
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Behavioral Intentions Pada
Restoran
Layar
Seafood
&
Ikan
Bakar
Surabaya
vii
141
......................................................................
(Reneldis Lisdiana
Wea,Fitri Novika Widaja dan Liliana Inggrit Wijaya)
PMS-010
PMS-011
PMS-012
PMS-013
PMS-014
PMS-015
Kualitas Produk Dan Nilai Pelanggan Serta Dampaknya Pada
Loyalitas Pelanggan .................................................. (Euis Soliha,
R. Basiya dan Audelia Dewi Darmawan)
Technology Acceptance Model (Tam) Sebagai Pembentuk
Behavioral Intention To Use Pada Penggunaan Aplikasi Gojek
............................................................................ (Santi Rimadias
dan Nindita Listya)
Pengaruh customer perceived value terhadap customer loyalty
yang dimediasi oleh customer satisfaction pada kereta api
eksekutif ......................................................... (Yasintha Soelasih)
Pengaruh Cafe Atmosphere dan Lokasi terhadap Keputusan
Pembelian di Old Bens Cafe Bandung ................……… (Yuniati
Fransisca dan Albert Kurniawan)
Pengaruh Store Layout Pada Store Patronage Dengan Price
Perception Sebagai Peubah Pemoderasi: Studi Empiris Pada
Ranch Market Surabaya ............................................. (Teofilus,
dan Dewi Mustikasari)
Analisis Kualitas Layanan, Nilai Pelanggan Terhadap Loyalitas
(Studi Pada Nasabah Simpanan PT. Bank XXX Cabang Pembantu
Pati) ....................................................... (Marlien, Wido Satrio,
153
165
182
196
212
223
dan Kasmari)
PMS-016
Tipologi Konsumen Berdasarkan Motivasi Konsumen Dalam
Memanfaatkan Promosi .......................................... (Diyah Tulipa
234
dan Margaretha Ardhanari)
PMS-017
Pengaruh Kualitas Layanan, Citra Perusahaan Dan Nilai Nasabah
Terhadap Kepuasan Dan Dampaknya Pada Loyalitas Nasabah
Dana PT. Bank Jateng Kantor Cabang Pembantu Syariah
Semarang Barat ....................................... (Endang Tjahjaningsih,
248
Rani Ika Kumalawati dan Ali Maskur)
PMS-018
PMS-019
Peran Kemasan Dan Legalitas Dalam Pemasaran Domestik Dan
Mancanegara Produk Kuliner Oleh-Oleh Khas Daerah
.......................... (Cahyani Tunggal Sari dan BRM. Suryo Triono)
Analisis Kualitas Layanan Higher Education Performance
(HEDPERF) Terhadap Loyalitas Mahasiswa Di Fakultas ‘X‘
......................................................................... (Ridho Kusmaryadi
266
280
Dan Budi Astuti)
PMS-020
PMS-021
Studi Profil Dan Segmentasi Gaya Belanja Konsumen Indonesia
(Survey Konsumen Pasar Modern) .......................... (Arief Helmi)
Pengaruh Green Purchase Attitude Dan Green Perceived Value
Terhadap Green Purchase Intention Pada Konsumen Di Kota
Bukit tinggi ....................................................... (Ratni Prima
Lita)
viii
293
305
PMS-022
Persepsi Kualitas Layanan Rumah Sakit Berstatus Badan Layanan
Umum Daerah ............................................................ (Deasy
317
Wulandari)
PMS-023
PMS-024
PMS-025
PMS-026
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien
Pada Jasa Kesehatan(Studi Kasus Pada Poli Kandungan Rs X)
.......................................................................... (Yetty Dwi Lestari)
Hubungan Antara Shopping Attributes, Shopping Value, Dan
Behavioral Intention: Studi Kasus Bandung, Indonesia
............................................................................ (Siti Rahayu)
Peran Kemasan Dan Legalitas Dalam Pemasaran Domestik Dan
Mancanegara Produk Kuliner Oleh-Oleh Khas Daerah
................................................................. (Cahyani Tunggal Sari)
Investigasi PrediktorElectronic
Word-Of-Mouth
(E-Wom)
Pelanggan Tiket Online ................... (Ajisetiawan Nur Cahyo, dan
328
347
361
375
Anas Hidayat)
PMS-027
Pengaruh Usia, Jenis Kelamin, Experience, Past Performance,
Advices Dan Management Qualifications Terhadap Perilaku
Overconfidence Investor Di Yogyakarta ........... (Dwika Apriliani
394
Setiawan, dan Kartini)
Pengaruh Marketing Mix Terhadap Loyalitas Konsumen Dengan
PMS-028
Variabel Intervening Kepuasan Pada Rumah Sakit Jiwa Dr.
Radjiman Wediodiningrat .................................. (Dyah Sawitri,
405
Martaleni, dan Ayu Bulan Febry K D)
PMS-029
Pengaruh Kualitas Layanan Di Perguruan Tinggi Islam Terhadap
Keterbentukan Sikap (Bukti Empiris Dari Alumni) ........... (Abdur
429
Rafik)
Framework Model Strategi Kolaborasi Rantai Pasokan Daging
PMS-030
PMS-031
PMS-032
PMS-033
Sapi Di Jawa Tengah Untuk Menciptakan Distribusi Pangan Yang
Efektif DanEfisien ..................................(Amie Kusumawardhani,
Shoimatul Fitria, dan Yon Soepri Ondho)
Complaint Management pada Institusi
Layanan Kesehatan
..................................................................................... (Sri Hartini)
Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kosmopolitanisme,
Patriotisme Dan Etnosentrisme Konsumen Terhadap Konsumsi
Produk…....................................... (Y. Lilik Rudianto dan Luhut)
Preferensi Konsumen Atas Merek Berbasis Pada Disain
Kemasaran Visual Pada Produk Minuman Kemasan ..........(Tanti
444
456
473
497
Handriana dan Indriani Yunianingsih)
PMS-034
Evaluasi Produk Oleh Konsumen: Peran Orientasi Autotelic
Konsumen Dan Petunjuk Haptic Nondiagnostik .........(Masmira
518
Kurniawati)
PMS-035
Perumusan Strategi Pelayanan Konsumen Untuk Lini Jasa Paket
PT. Pos Indonesia Menggunakan AHP Dan QFD .............(Cita
Shophia, dan Gancar C Premananto)
ix
527
PMS-036
Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung Share Responsible
TerhadapWillingness To Pay Premium Price Di Natasha Skin Care
....................................………………………(Yomeitrie Hutasoit,
549
dan Dien Mardhiyah)
Visual Merchandising Cues, Jenis Endorser, Dan Respon
PMS-037
PMS-038
Konsumen Pada Iklan Makanan Di Media Sosial Instagram
.................................................................. (Sony Kusumasondjaja)
Upgrading Process Pada Sektor Pariwisata Taman Narmada
Lombok Barat .................................................(Sedianingsih, dan
564
579
Rahmat Yuliawan)
PMS-039
PMS-040
PMS-041
Faktor Yang Mempengaruhi Supplier Performance Dan
Continuity Of Relationships With Suppliers Di PT. Hartono Istana
Teknik (HIT)…...……………………………….………...... (Idris)
Aksentuasi Pendekatan Stereotype Content Model Dalam Disiplin
Ilmu
Pemasaran:
Dampaknya
Pada
Political
Brand
..............…………...............................................(Farida Indriani)
Kajian Literatur: Persepsi Konsumen Non-Muslim Terhadap
Produk Makanan Berlabel Halal .................................. (Salma
591
608
625
Fauziyyah)
PMS-042
PMS-043
PMS-044
PMS-045
PMS-046
PMS-047
Strategi Penguatan Produk Lokal Untuk Memenangi Pasar Global
.................................................................................... (Margaretha
Ardhanari)
Hedperf (Higher Education Performance): Pengujian Model
Kualitas Layanan (Service Quality) Dalam Sektor Pendidikan
Tinggi ....................................................... (Allen Kristiawan, dan
Rully Arlan Tjahyadi)
Pengaruh Ekspektasi Pelanggan, Kualitas Produk Dan Kepuasan
Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan Internet Telkomsel Di
Banda Aceh ...................................................... (Yohandes Rabiqy)
Dampak Budaya Terhadap Perilaku Konsumen Pasca Pembelian
Produk Pda Konsumen Di Kota Makasar ................. (Kasnaeny K)
Dimensi Keinovasian Produk Dan Hubungannya Dengan Daya
Tarik Fashion Religiosentrik Dan Kinerja Pemasaran ...................
.............................................. (Hendar dan Tatiek Nurhayati)
Pengaruh Costumer Value Terhadap Image Jasa Pendidikan Di
Politeknik LP3i Bandung .................................... (Arfiani Yulianti
638
653
672
692
701
724
Fiyul, dan Henny Utarsih)
PMS-048
PMS-049
PMS-050
Faktor Penentu Perdagangan Eceran ......................... (Diah Isnaini
Asiati, Maftuhah Nurrahmi, dan Wani Fitriah)
Pengaruh Fitur Produk Dan Brand Repositioning Terhadap
Keputusan Pembelian Laptop Acer Di STIE Ekuitas Bandung
.............................................................................. (Henny Utarsih)
Pengaruh Faktor-Faktor Pelayanan Terhadap Corperate Image
Hotel Jayakarta Yogyakarta ........................ (Ida Aryati, Siti
x
736
751
775
Maryam)
PMS-051
Analisis Pengaruh Nilai Dan Jenis Kebutuhan Terhadap Loyalitas
Konsumen Pada Suatu Merek Handphone Di Indonesia
..............................................(Nila Himmatul Cholisoh, dan
796
Albari)
PMS-052
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa
TA.2015/2016 Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Gadja Mada .........................(Asri
812
Kurniawati, dan Ignatius Soni Kurniawan)
PMS-053
Kinerja Bauran Pemasaran Jasa Transportasi Roda Dua Dalam
Meningkatkan Keunggulan Bersaing Serta Pengaruhnya Pada
Loyalitas Pelanggan (Survey Pada Pelanggan Go-Jek Dan Ojek
Pangkalan Di Kota Bandung) .............................................. (Heppy
824
Agustiana Vidyastuti)
PMS-054
Peran Agen Sosial Dan Intervensi Layanan
Pengetahuan Faktual Dan Perilaku Seksual
(Perspektif : Pemasaran Sosial) (Studi Kasus
Universitas Mercu Buana Dan Universitas
.............................................................................
Publik Terhadap
Pada Mahasiswa
Pada Mahasiswa
Bina Nusantara)
(Rina
837
Astini,
Tafiprios, dan Eliana Puspitasari)
PMS-055
Pengaruh Iklan, Persepsi Harga, Dan Citra Merek Terhadap
Kepuasan Konsumen.................................................(Mulyo Budi
860
Setiawan, dan Sinta Maya Devi)
PMS-056
Pengaruh Citra Perusahaan Terhadap Kepuasan Pelanggan Dan
Word Of Mouth Pada Refresho Cafe Dan Resto Di Kota Palu
................................................................... (Elimawaty Rombe,
875
Zakiyah Zahra, dan Moh. Zeylo Auriza)
PMS-057
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih
Perguruan Tinggi Serta Dampaknya Terhadap Capaian Hasil
Proses Jasa Pendidikan ........................................ (Meta Arief, dan
890
Laeli Romadoni)
PMS-058
Akselerasi strategi promosi dalam upaya peningkatan kunjungan
wisatawan ke Kabupaten Poso Sulawesi Tengah..........(Ira Nuriya
PMS-059
Analisis Keunggulan Bersaing Porter Pada Industri Wisata Dan
Budaya Kabupaten Sigi ..........................(Maskuri Sutomo, dan
899
Santi)
913
Vitayanti Fattah)
PMS-060
Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Smartphone Di
Kalangan Remaja ......................................................(Nalal Muna,
931
Dan Ahmad Cahyo Nugroho)
PMS-061
Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas
Nasabah Bank Syariah ....................................... (Angger Wijaya
PMS-062
Peningkatan Kinerja Melalui
947
dan Muchsin Muthohar)
xi
Organization Learning dan
964
PMS-063
Orientasi Pasar pada UKM di Kota Palu ………………..... (Farid)
Analisis Ekuitas Merek Universitas Bina Darma Dalam Persaingan
Perguruan Tinggi Swasta Di Kota Palembang ………… (Irwan
976
Septayuda Dan Muji Gunarto)
PMS-064
Model Akses Pasar Produk Kakao Bagi Kelompok Tani Dan
Gabungan Kelompok Tani Kakao Di Kabupaten Donggala
Propinsi Sulawesi Tengah ...............................……… (Idris Azis,
990
Mauled Moelyono, dan Syamsuddin)
PMS-065
PMS-066
PMS-067
PMS-068
PMS-069
Perilaku Belanja generasi Y pada Industri Upper Class Mall di
Surabaya ..................................................... (Diah Dharmayanti &
Asngadi)
The Effectiveness Of Quality Management System Against Quality
Perception And Loyalty Perception College (Empirical Studies
Student Of Open University)................................... (Deni Surapto)
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada
Toko Buku Online UT .............. (Minrohayati, Meirani Harsasi
dan Sri Lestari Pujiastuti)
Pengaruh Integrated Marketing Communication (IMC) Pada
Brand Equity (BE) .............................. (Nonik Kusuma Ningrum)
Pengaruh Citra Merek Terhadap Proses Keputusan Pembelian
Melalui Faktor Psikologis Konsumen (Pengguna Smartphone
Samsung di PTN Kota Malang) ..........................(Joefri Mulyana
dan Lohana Juariyah)
xii
1003
1020
1036
1047
1060
AKSELERASI STRATEGI PROMOSI
DALAM UPAYA PENINGKATAN KUNJUNGAN WISATAWAN
KE KABUPATEN POSO SULAWESI TENGAH
Ira Nuriya Santi
Universitas Tadulako
Jl. Soekarno Hatta, Tondo, Palu
Abstrak
Kabupaten Poso adalah salah satu kabupaten yang berada di Propinsi Sulawesi
Tengah, memiliki banyak potensi pariwisata yang sangat kompetitif dalam menarik
wisatawan baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana strategi promosi yang tepat untuk meningkatkan kunjungan
wisatawan di Kabupaten Poso
Artikel ini menggunakan pendekatan metodologi kualitatif, dilakukan dengan
mengumpulkan data primer melalui observasi langsung ke objek-objek wisata yang ada
di Kabupaten Poso, wawancara mendalam (in-depth interview) dengan para wisatawan.
dan focus group discussion (FGD) yang melibatkan masyarakat, para pelaku usaha
pariwisata, Pemerintah Daerah Kabupaten Poso yaitu Dinas Parekraf Kabupaten Poso,
Bappeda, Dinas ESDM, Dinas Kesehatan, Dinas PU, dan SKPD terkait lainnya. Selain
data sekunder, kajian ini juga memanfaatkan data primer menggunakan kuesioner yang
diedarkan kepada 73 orang wisatawan yang berkunjung di objek-objek wisata yang ada di
Kabupaten Poso. Alat analisis yang digunakan dalam kajian ini adalah analisis deskriptif,
analisis strategi bauran promosi.
Hasil penelitian ini adalah bahwa untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke
Poso, adalah menggunakan strategi iklan, promosi penjualan, acara dan pengalaman,
Hubungan masyarakat dan publisitas, pemasaran langsung, pemasaran interaktif,
penjualan pribadi serta pemasaran dari mulut ke mulut.
Keywords: Pariwisata, pemasaran, promosi, Poso, kualitatif
1.
Pendahuluan
Pariwisata merupakan salah satu sektor tumpuan yang diharapkan dapat
memberikan kontribusi besar dalam upaya pemulihan ekonomi yang sedang
dilaksanakan. Oleh sebab itu pembangunan sektor pariwisata perlu terus dilanjutkan dan
ditingkatkan dengan menggunakan sumberdaya dan potensi pariwisata untuk menjadi
899
kekuatan ekonomi dan non-ekonomi yang dapat diandalkan dalam menunjang
pelaksanaan otonomi daerah terutama dapat meningkatkan kemampuan keuangan daerah.
Kabupaten Poso memiliki potensi pariwisata yang sangat kompetitif dalam
menarik wisatawan baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Salah satu daerah
tujuan wisata utama di Kabupaten Poso adalah Danau Poso yang yang telah dicanangkan
oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menjadi land mark pengembangan Pariwisata
Poso sejak Tahun 1989. Mulai saat itu kawasan wisata Danau Poso mengalami
perkembangan yang cukup pesat yang didukung dengan penetapan Festival Danau Poso
(FDP) setiap tahun.
Selain Danau Poso, tempat wisata lain yang sudah terkenal dan sangat potensial
untuk dikembangkan diantaranya adalah adalah air terjun Saluopa, gua Pamona, lembah
Bada, Taman Nasional Lore Lindu, Taman Aggrek Bancea di Tentena, Goa Tangkaboba
di Keluarahan Sangele, perkebunan the hijau dan kopi Arabica di Lembah Napu,
megalitik stone di Lore. Tempat wisata tersebut telah menarik para wisatawan untuk
berkunjung di Kabupaten Poso. Berdasarkan data BPS Tahun 2015, jumlah kunjungan
wisatawan ke Kabupaten Poso mencapai 28.948 orang, yang terdiri dari 3.427 wisatawan
asing dan 25.521 wisatawan domestik. Angka ini mengalami peningkatan 83,50 persen
dibandingkan tahun lalu. Khusus untuk jumlah wisatawan asing, Kabupaten Poso
menduduki rangking kedua jumlah wisatawan asing terbanyak di Sulawesi Tengah,
setelah Kabupaten Tojo Una Una. Guna menunjang industri pariwisata ini, Pemerintah
Kabupaten Poso dan para pelaku usaha pariwisata terus berupaya untuk meningkatkan
sarana dan prasarana pendukung. Hingga saat ini telah tersedia 44 usaha akomodasi di
Kabupaten Poso dengan jumlah kamar 552 dan 950 tempat tidur.
Kondisi di atas menunjukkan bahwa sektor pariwisata sangat potensial untuk
dikembangkan di Kabupaten Poso. Disamping itu, industri pariwisata di Poso juga akan
terus meningkat seiring dengan kejenuhan pada tempat wisata lain di luar Poso, sehingga
para wisatawan akan memerlukan alternatif destinasi wisata di Poso. Hal ini harus
didukung dengan berbagai macam kebijakan, strategi dan program yang memprioritaskan
pengembangan pariwisata, khususnya pada aspek promosi dan pemasaran.
Ironisnya potensi pariwisata di Kabupaten Poso belum mampu mendatangkan
jumlah wisatawan yang diharapkan pemerintah, untuk itu diperlukan strategi promosi
900
yang tepat agar jumlah wisatawan sesuai dengan yang diharapkan, dan dampaknya
membawa multiplier effect bagi kesejahteraan masyarakat Tolitoli.
2.
Kajian Pustaka
2.1
Pemasaran Pariwisata
Untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, kesenangan dan pengalaman wisatawan
dibutuhkan sebuah pemasaran untuk pariwisata (Middleton, 2013). Secara konseptual,
pemasaran pariwisata mempunyai makna yang lebih dalam dan luas daripada sekedar
penjualan barang (good). Hal ini karena pemasaran pariwisata merupakan suatu sistem
yang mencakup upaya dalam mengidentifikasi kebijakan dan strategi, program, serta
pola-pola promosi yang hendak dipertemukan dengan sistem dan strategi pengembangan
produk. (Stephen Witt et al, 2003; Payangan, 2014).
Sedangkan yang dimaksud dengan pemasaran pariwisata dalam sistem
kepariwisataan menurut UU No.10 tahun 2009 adalah pemasaran pariwisata bersama,
terpadu dan berkesinambungan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan serta
pemasaran yang bertanggungjawab dalam membangun citra Indonesia sebagai destinasi
wisata yang berdaya saing.
Industri pariwisata dalam pengertian sistem kepariwisataan adalah: kumpulan
usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan atau jasa
bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata. Terdapat 13
(tiga belas) jenis usaha dibidang kepariwisataan yang terbuka untuk perseorangan
maupun Badan Usaha yang ingin berinvestasi, yaitu:
a. Daya tarik wisata
b. Kawasan pariwisata
c. Jasa transportasi wisata
d. Jasa perjalanan wisata
e. Jasa makanan dan minuman
f. Penyediaan akomodasi
g. Penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi
h. Penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi dan pameran (MICE)
i. Jasa informasi pariwisata
901
j. Jasa konsultan pariwisata
k. Jasa pramuwisata
l. Wisata tirta dan
m. Spa
Pemasaran pariwisata dalam artikel ini, memfokuskan pada upaya menarik
sebanyak-banyaknya jumlah wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Poso. Analisis di
dalamnya mencakup promosi yang efektif dan efisien, hingga pada upaya untuk
meningkatkan niat dan perilaku wisatawan sehingga akan berkunjung kembali ke
Kabupaten Poso. Selain itu, dengan strategi pemasaran yang tepat, para wisatawan yang
telah berkunjung ke Kabupaten Poso akan merekomendasikan kepada keluarga, teman
dan orang lain di daerah asal ataupun negara asal agar mengunjungi destinasi wisata di
Kabupaten Poso. Diharapkan, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Poso
akan meningkat setiap tahun yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan perekonomian
daerah dan kesejahteraan masyarakat.
2.2
Bauran Pemasaran Pariwisata
Bauran pemasaran (marketing mix) untuk pertama kalinya dipelopori oleh Borden
pada tahun 1960-an (Yoeti, 2006), sedangkan penerapannya dalam industri pariwisata
dan hospitality dilakukan oleh McCarthy‘s Four Ps, Empat ―P‖ yang dimaksud adalah:
1) Product (produk), yaitu sesuatu yang ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi
kebutuhan (needs) konsumen. Dapat berwujud (tangible), atau tidak berwujud
(intangible) atau kombinasi keduanya dan didalamnya juga termasuk pelayanan
(services).
2) Price (harga), adalah harga yang dijadikan dasar penawaran kepada konsumen,
ditetapkan sedemikian rupa sehingga menarik bagi konsumen dan bersaing dengan
harga yang ditetapkan oleh pesaing dengan harga yang ditetapkan oleh pesaing
terhadap produk yang sama.
3) Place (tempat), adalah tempat dimana konsumen dapat mencari informasi,
memperoleh penjelasan, atau melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan
kepada konsumen.
902
4) Promotion (Promosi), adalah salah satu cara menginformasikan atau memberitahukan
kepada calon pembeli tentang produk yang ditawarkan dengan memberitahukan
tempat-tempat dimana orang dapat melihat atau melakukan pembelian pada in the
right place and at the right time.
Seiring perkembangan dinamika bisnis, bagi perusahaan yang bergerak dibidang
jasa termasuk pariwisata, elemen δ (empat) ‖P‖ ini ditambah γ (tiga) ―P‖ karena
karakteristik barang dan jasa sangat berbeda, hal ini dilakukan untuk memuaskan
konsumen jasa dalam hal ini wisatawan, yang terdiri atas:
1) People (Orang), adalah semua pelaku yang memainkan sebagian penyajian jasa dan
dapat memengaruhi persepsi pembeli (wisatawan). Hal yang termasuk dalam elemen
ini yakni personal perusahaan, konsumen (wisatawan), dan konsumen lain dalam
lingkungan jasa. Partisipan adalah setiap dan semua orang yang memainkan peran
penting dalam waktu riil jasa (selama berlangsung proses dan konsumsi jasa
berlangsung).
2) Physical
Evidence
perusahaan/konsumen
(Bukti
fisik),
(wisatawan)
dimana
jasa
berinteraksi,
disampaikan
setiap
dan
komponen
dimana
tangible
memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa tersebut. Jasa itu bersifat intangible
dan sulit dievaluasi, sehingga bukti fisik memberikan tanda-tanda, misalnya kualitas
jasa. Bukti fisik jasa mencakup semua hal yang tangible, berkenaan dengan suatu jasa
seperti brosur, peralatan, transportasi, dan lain-lain. Jadi bukti fisik merupakan
elemen substansi dalam konsep jasa. Oleh karena itu, para pemasar jasa semestinya
terlibat di dalam mendesain, perencanaan, dan pengawasan bukti fisik.
3) Process (Proses), yaitu semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas
dimana jasa disampaikan yang merupakan sistem penyajian atau operasi jasa.
Objektif utama dari pemasaran adalah mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan
pasar. Oleh karena itu, jasa harus didesain untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Desain jasa mencakup desain dari proses jasa dan bagaimana jasa disampaikan.
Penyajian jasa aktual akan menentukan tahapan pengalaman konsumen atau aliran
operasi jasa, bahkan menjadi bukti yang bisa dinilai konsumen. Pada akhirnya, proses
mencerminkan bagaimana semua elemen bauran pemasaran dikoordinasikan untuk
menjamin kualitas dan konsistensi jasa yang diberikan pada konsumen, sehingga
903
pemasar juga harus dilibatkan dalam mendesain proses jasa yang ditawarkan,
bertanggungjawab, dan melakukan pengawasan kualitas jasa.
3.
Metode Penelitian
Artikel ini menggunakan pendekatan metodologi kualitatif, dilakukan dengan
mengumpulkan data primer melalui observasi langsung ke objek-objek wisata yang ada
di Kabupaten Poso, wawancara mendalam (in-depth interview) dengan para wisatawan.
dan focus group discussion (FGD) yang melibatkan masyarakat, para pelaku usaha
pariwisata, Pemerintah Daerah Kabupaten Poso yaitu Dinas Parekraf Kabupaten Poso,
Bappeda, Dinas ESDM, Dinas Kesehatan, Dinas PU, dan SKPD terkait lainnya. Selain
data sekunder, kajian ini juga memanfaatkan data primer menggunakan kuesioner yang
diedarkan kepada 73 orang wisatawan yang berkunjung di objek-objek wisata yang ada di
Kabupaten Poso. Alat analisis yang digunakan dalam kajian ini adalah analisis deskriptif,
analisis strategi bauran promosi.
4.
Hasil dan Pembahasan
Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk
mengomunikasikan dan menyebarluaskan informasi tentang keunggulan produk agar
calon pengunjung tertarik untuk mendatangi kawasan pariwisata di Kabupaten Poso.
Beberapa media promosi yang dapat dilakukan adalah menggunakan periklanan,
hubungan masyarakat (public relations), pemasaran langsung menggunakan internet, dan
sebagainya.
Pesan-pesan promosi yang disampaikan melalui iklan dan alat-alat promosi
lainnya sangat mempengaruhi harapan/ekspektasi (expectation) dari target-target pasar
yang dituju mengenai produk wisata macam apa yang akan dinikmatinya di destinasi
yang bersangkutan dan tentu saja nantinya akan mempengaruhi persepsi dan tingkat
kepuasan mereka atas pengalaman berwisata yang dinikmati.
Hasil kuesioner kepada 73 orang wisatawan, menunjukkan, profil umum
wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Poso adalah berusia relatif muda antara 18 35 tahun, sebagian besar berjenis kelamin laki-laki, dan mengetahui informasi tentang
Poso melalui teman/keluarga dan internet, hal ini menunjukkan bahwa segmen pasar
904
wisatawan Poso adalah kelompok usia muda, yang suka berkumpul dan aktif di media
sosial, maka promosi yang dilakukan sebaiknya merujuk pada segmen tersebut.
Menurut Philip Kotler, seorang ahli pemasaran dunia, walaupun iklan sering
merupakan unsur sentral dari program promosi pemasaran, namun itu bukan satu-satunya
atau yang paling penting. Bauran promosi terdiri atas 8 (delapan) cara, yaitu:
4.1 Iklan
Iklan merupakan setiap bentuk presentasi yang bukan dilakukan orang dan berupa
promosi gagasan, barang atau jasa melalui sponsor yang telah ditentukan. Sebuah iklan
harus dibuat semenarik mungkin agar timbul niat dari calon wisatawan untuk
mengunjungi Kabupaten Poso. Strategi Iklan untuk Kabupaten Poso dibuat berdasarkan
3 (tiga) Daya Tarik Wisata (DTW) yaitu: Wisata Alam, Wisata Danau dan Bahari, dan
Wisata Cagar Budaya, berikut penjabarannya:
a) Strategi iklan untuk wisata alam
Pembuatan brosur/ katalog / leaflet yang berisi tentang info mengenai objek
wisata alam yang berada di wilayah Kabupaten Poso
Pembuatan reklame, baliho, spanduk, banner tentang obyek wisata alam di
Kabupaten Poso
Pembuatan papan penunjuk jalan menuju objek wisata alam
Pemasangan billboard ― Marijo Barame-rame di Poso‖ di bandara-bandara yg
terkoneksi dengan bandara Mutiara Sis Aldjufrie
b) Strategi iklan untuk wisata Danau dan Bahari
Pembuatan beberapa papan nama pantai yang ada di Kabupaten Poso
Pemasangan penunjuk jalan menuju objek wisata pantai
c) Strategi iklan untuk wisata Cagar Budaya
Pembuatan buku katalog: Poso, The Land Of Thousand Megalith
Pemasangan billboard selamat datang di ―Poso, The Land Of Thousand
Megalith‖
905
4.2 Promosi Penjualan
Promosi penjualan merupakan berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong
calon wisatawan untuk mencoba atau membeli produk barang dan jasa. Strategi promosi
penjualan Pemerintah Kabupaten Poso untuk 3 (tiga) Daya Tarik Wisata (DTW) yaitu:
Wisata Alam, Wisata Danau dan Bahari, dan Wisata Cagar Budaya, dengan cara
mengikuti pameran pariwisata / expo ditingkat regional nasional, agar menarik, setiap
pengunjung stand yang dianggap sebagai calon wisatawan diberikan cinderamata atau
hadiah, bisa berupa gantungan kunci kayu hitam, atau lainnya yang dianggap mewakili
ciri khas Poso.
Selain itu, jika pemerintah menjual paket wisata, dapat memberikan potongan
harga (diskon) kepada wisatawan yang membeli paket wisata dalam jumlah banyak, serta
pemberian cinderamata atau hadiah pada saat wisatawan membeli produk wisata
4.3 Acara dan pengalaman
Promosi melalui Acara (event) dan pengalaman dapat berupa mensponsori
kegiatan dan program-program yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau
interaksi yang berhubungan dengan slogan Kabupaten Poso. Strategi acara dan
pengalaman untuk Kabupaten Poso dibuat berdasarkan 3 (tiga) Daya Tarik Wisata
(DTW) yaitu: Wisata Alam, Wisata Danau dan Bahari, dan Wisata Cagar Budaya,
penjelasannya sebagai berikut:
a) Strategi acara dan pengalaman untuk wisata alam
Penyelenggaraan lomba lintas alam
Lomba sepeda mountain bike
Lomba fotografi alam liar
Lomba motor cross Poso
b) Strategi acara dan pengalaman untuk wisata danau dan bahari
Festival Danau Poso (FDP)
Event Festival Danau Poso (FDP) yang diadakan Pemerintah Kabupaten
Poso secara tahunan merupakan salah satu promosi wisata yang harus
dipertahankan, karena event FDP ini merupakan ajang promosi tentang keindahan
daerah Poso beserta seni dan budayanya. Wisatawan yang datang berkunjung
906
pastinya berharap merasakan pengalaman yang menyenangkan dalam mengikuti
festival yang mungkin saja tidak terdapat didaerah asalnya. Untuk itu diperlukan
inovasi dalam menyuguhkan materi budaya dan seni yang dipentaskan setiap
tahun.
Lomba perahu layar
Lomba renang lintas Danau Poso
Lomba dayung Danau Poso
c) Strategi acara dan pengalaman untuk wisata cagar budaya
Lomba fotografi budaya
Gelar budaya lokal
Pemerintah Kabupaten Poso, sebaiknya menggandeng atau menjadi
sponsor beberapa kegiatan anak-anak muda Poso, misalnya mendukung
penyelenggaraan Festival Rumah Katu, festival yang diprakasai oleh anak muda
Poso yang bergabung dalam sebuah komunitas kreatif yang terdiri dari berbagai
elemen pemuda di Kota Poso, terdiri dari kelompok seniman, pemuda mesjid,
pemuda gereja dan juga para pemuda yang pernah terlibat dalam konflik Poso.
Kegiatan yang digelar antara lain pagelaran musik, dance,stand up comedy,
rekreasi pantai, diving, snorkling, pameran fotografi dan lain-lain. Kegiatan ini
dapat menjadi salah satu daya tarik wisatawan muda untuk berkunjung ke Poso.
Festival Pesona Poso
Seminar Poso, The Land Of Thousand Megalith di tingkat regional dan nasional
4.4 Hubungan masyarakat dan publisitas
Hubungan masyarakat dan publisitas merupakan berbagai macam program yang
dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra dari destinasi wisata atau produk
wisatanya. Promosi melalui hubungan masyarakat dapat dilakukan dengan sponsorship,
mengikuti pameran wisata (expo, exhibition) baik di dalam maupun di luar negeri, dan
membuka outlet di bandara untuk memasarkan pariwisata Poso. Selain itu, hubungan
yang baik antara pemerintah Kabupaten Poso dengan kedutaan besar yang ada di luar
negeri akan sangat membantu dalam mempromosikan pariwisata daerah. Agar promosi
dapat diingat baik oleh wisatawan, setiap brosur, leaflet atau pesan yang disampaikan
907
terkait dengan pariwisata Poso, harus dibuat sebuah logo yang menarik dan disertai
dengan tagline yang ada, misalnya: “Poso, The Land Of Thousand Megalit‖
Strategi Hubungan masyarakat dan publisitas untuk Kabupaten Poso dibuat
berdasarkan 3 (tiga) Daya Tarik Wisata (DTW) yaitu: Wisata Alam, Wisata Danau dan
Bahari, dan Wisata Cagar Budaya, penjelasannya sebagai berikut:
Strategi hubungan masyarakat dan publisitas untuk wisata alam, adalah dengan cara
pembuatan artikel petualangan alam di media cetak dan elektronik.
pembuatan artikel kekayaan dan keindahan alam danau dan laut.
Strategi hubungan masyarakat dan publisitas untuk wisata danau dan bahari, melalui
Strategi hubungan masyarakat dan publisitas untuk wisata cagar budaya, dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1) Pembuatan buku tentang mitos-mitos budaya lokal
2) Artikel di media tentang mitos budaya lokal, misalnya cerita rakyat tentang
terjadinya danau Poso.
4.5 Pemasaran langsung
Promosi melalui pemasaran langsung dapat berupa: menggunakan surat, telepon,
faksimile, email atau internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau meminta
respon atau dialog dari wisatawan tertentu. Pemasaran langsung ini dapat dilakukan jika
Pemerintah Kabupaten Poso memiliki data tentang wisatawan ataupun calon wisatawan
yang berkunjung, dan ketika Pemerintah akan melakukan kegiatan pariwisata, misalnya
Festival Danau Poso, maka wisatawan ini akan diberitahukan melalui email, surat, telpon
dan internet agar informasi yang hendak disampaikan langsung diterima oleh wisatawan
yang bersangkutan.
4.6 Pemasaran interaktif
Promosi melalui pemasaran interaktif dilakukan melalui kegiatan dan program
online yang dirancang untuk melibatkan wisatawan dan secara langsung atau tidak
langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra atau menciptakan penjualan
produk dan jasa wisata.
908
Promosi melalui online atau media digital harus dilakukan oleh Pemerintah
Kabupaten Poso, mengingat perkembangan informasi dan teknologi yang ada saat ini,
membuat persebaran informasi tentang tujuan wisata menjadi tidak ada batasnya. Melalui
internet, wisatawan akan mencari informasi terlebih dahulu tentang tempat yang akan
didatanginya, mulai dari akomodasi, hiburan, makanan khas sampai keadaan masyarakat
disekitar lokasi.
Strategi pemasaran interaktif untuk 3 (tiga) Daya Tarik Wisata (DTW) yang
berada di Kabupaten Poso, yaitu: Wisata Alam, Wisata Danau dan Bahari, dan Wisata
Cagar Budaya, adalah sebagai berikut:
Membangun kemitraan dengan travel bloger
Pentingnya bermitra dengan travel bloger adalah karena mereka memiliki
informasi penting terkait destinasi yang telah dikunjungi ditambah dengan foto-foto
yang menarik yang disebar melalui akses internet, sehingga travel blog banyak
dijadikan rujukan bagi calon wisatawan yang akan melakukan perjalanan wisata.
Selain itu, media informasi digital yang sering diakses oleh kelompok muda
adalah melalui website. Maka, pemerintah daerah harus membuat website yang
menarik dan selalu di-update sehingga calon wisatawan memiliki informasi yang
komprehensif tentang Poso. Salah satu informasi yang selama ini dimanfaatkan oleh
wisatawan adalah melalui website pada laman www.tripadvisor.com. Website ini
menyediakan informasi bagi para wisatawan yang ingin berkunjung ke suatu daerah
tujuan wisata yang terdiri dari: hotel, restoran, things to do (aktivitas wisata yang
dapat dilakukan), transportasi, dan sebagainya.
Penggunaan media sosial instagram
Salah satu pemasaran interaktif
yang murah namun tepat sasaran adalah
menggunakan media sosial, banyak jenis media sosial yang ada saat ini, seperti facebook,
path, dan yang paling diminat kelompok muda saat ini adalah Instagram, aplikasi ini
sangat populer karena memungkinkan penggunanya untuk mengedit dan membagikan
foto dijejaring sosial,
banyak destinasi wisata yang dulunya tidak dikenal, menjadi
terkenal karena sering diposting diakun instagram. Salah satu akun populer dari anak
muda Poso yang berisi tentang keindahan alam Kabupaten Poso adalah: tana_poso, akun
ini memiliki caption: ―Tunjukkan keindahan Poso lewat mata kamera‖. Untuk itu,
909
Pemerintah Kabupaten Poso sebaiknya membangun kemitraan dengan para travel
blogger , instagram dan komunitas (salah satunya komunitas sepeda poso, diving poso
club, dan lainnya), untuk mempromosikan destinasi wisata yang ada di Poso. Akan lebih
baik lagi jika Pemerintah Kabupaten Poso dalam hal ini Dinas Pariwisata, memiliki akun
instagram sendiri yang isinya tentang keindahan Kabupaten Poso dan selalu di up date.
4.7 Penjualan Pribadi
Promosi melalui penjualan pribadi merupakan interaksi tatap muka dengan satu
orang atau lebih dengan wisatawan yang prospektif untuk tujuan melakukan presentasi,
menjawab pertanyaan, dan pengadaan pesanan. Hal ini dapat dilakukan jika Pemerintah
Kabupaten Poso memiliki Produk wisata dan setiap pegawai di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Poso diharapkan menjadi tenaga penjual produk wisata tersebut. Maka
diperlukan pengetahuan tentang produk wisata dan pesona Kabupaten Poso pada
umumnya.
4.8 Pemasaran dari mulut ke mulut
Pemasaran melalui mulut ke mulut (word-of-mouth marketing) adalah komunikasi
lisan, tertulis, dan elektronik antarmasyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau
pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa wisata.
Berdasarkan hasil wawancara, sebagian besar wisatawan yang datang ke Poso
karena memperoleh informasi dari teman atau keluarganya. Dalam ilmu manajemen
pemasaran, promosi ini disebut dengan istilah ―word-of-mouth marketing‖. Olehnya itu,
setiap wisatawan yang datang harus dibuat agar mereka mendapatkan kesan yang positif.
Selanjutnya, diharapkan wisatawan tersebut akan menginformasikan hal-hal yang positif
kepada teman, keluarga dan kerabatnya pada saat mereka kembali ke negara atau daerah
asalnya.
Strategi pemasaran dari mulut ke mulut untuk 3 (tiga) Daya Tarik Wisata (DTW)
yang berada di Kabupaten Poso, yaitu: Wisata Alam, Wisata Danau dan Bahari, dan
Wisata Cagar Budaya, adalah sebagai berikut:
910
Strategi pemasaran dari mulut ke mulut untuk wisata alam, adalah dengan cara
menggunakan endorse sebagai ikon pariwisata Poso sehingga endorse ini bisa
memberikan testimoni tentang keindahan alam Poso.
Menggunakan endorsers sebagai ikon pariwisata Poso, akan sangat membantu
Kabupaten Poso agar cepat dikenal oleh wisatawan. Walaupun biayanya mahal,
namun dampaknya akan langsung terasa. Kota Palu berhasil mengemas fenomena
alam yang dipadukan dengan budaya saat event gerhana matahari total (GMT) pada
tahun 2015, karena menghadirkan grup band Slank sebagai endorser . Gambar berikut
memperlihatkan balio resmi artis Slank menjadi endorser pada acara Gerhana
Matahari Total (GMT) yang dilaksanakan di Palu, Sulawesi Tengah pada tahun
2015.
Pemilihan artis atau tokoh yang menjadi endorser harus berdasarkan kriteria
social engagement yang tinggi seperti: like di Facebook dan jumlah follower di
Instagram. Serta, artis / tokoh tersebut memiliki background/ citra yang bagus di
mata masyarakat. Dalam kekuatan strategi media rumusnya ialah Intensif, Inovatif,
Interaktif, dan endorse. Endorser tersebut akan saling melengkapi dengan berbagai
media yang digunakan, karena untuk membuat trending topic tidak mudah, tetapi jika
pihak yang menyampaikan informasi itu adalah orang yang tepat, tentu akan menjadi
lebih mudah.
testimoni dari wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata
Strategi pemasaran dari mulut ke mulut untuk wisata danau dan bahari, melalui
Strategi pemasaran dari mulut ke mulut untuk wisata cagar budaya, dapat dilakukan
dengan cara menyelenggarakan Gala dinner bersama wartawan, ahli arkeolog,
selebriti dan pemerintah dalam menguatkan Poso, The Land Of Thousand Megalit.
Kesimpulan
Dalam kepariwisataan, yang dibutuhkan bukan hanya pengemasan yang bagus,
seperti pembenahan obyek wisata dan lain-lain, namun promosi pun sangat memberikan
pengaruh terhadap pengembangan pariwisata, termasuk peningkatan jumlah kunjungan
baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Oleh sebab itu, dibutuhkan keseriusan
pemerintah untuk melakukan program promosi yang berkesinambungan.
911
Strategi promosi pariwisata Kabupaten Poso, menggunakan strategi iklan,
promosi penjualan, acara dan pengalaman, Hubungan masyarakat dan publisitas,
pemasaran langsung, pemasaran interaktif, penjualan pribadi serta pemasaran dari mulut
ke mulut. Dan untuk melakukan strategi promosi, place / tempat harus siap terlebih
dahulu, karena wisatawan akan kecewa jika place tidak sesuai dengan yang dijanjikan.
Daftar Pustaka
Kartajaya, Hermawan dan Sapta Nirwandar. 2013. Tourism Marketing 3.0 Turning
Tourist to Advocate. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Middleton, Victor et al. 2013. Marketing in travel and tourism 4 th Edition. British
Library.
Moleong, Lexy J. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Payangan, Otto R. 2014. Pemasaran Jasa Wisata . IPB Press. Bogor.
Yoeti, O.A. 2006. Tour and Travel marketing. Pradnya Paramita. Jakarta.
912