KAPITALIS DI INDONESIA TANTANGAN MASALAH
TUGAS
EKONOMI POLITIK
Oleh :
Koko Juniko Prata ma
NIM : 1110842007
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ANDALAS
2013
INDONESI A : TUJUAN DAN PERSEM AYAMAN KAPI TALIS
GLOBAL?
Negara pinggiran dan negara berke mbang di seluruh penjuru dunia
rentan akan ketergantungan terhadap negara ma ju. Berdasarkan kondisi
global ya ng ada saat ini dapat diidentifikasi negara-negara pinggiran dan
negara
berke mbang
ya ng
telah
bergantung
kepada
negara
ma ju.
Ketergantungan tersebut me ncakup pada akifitas negara berke mbang ya ng
ingin me menuhi kebutuhan negaran ya. Pada prinsipn ya negara pinggiran
dan negara berke mbang ya ng tengah mengala mi ketergantungan tersebut
telah digiring menuju Kapitalis me. Kapitalis me ya ng di ma ksudkan ya kni
suatu sisti m ya ng sa ma haln ya dengan prinsip hukum ri mba. Yang mana
Negara pinggiran dan negara berke mbang ya ng telah bergantung pada
negara penguasa (kapitalis global) akan me njadi ladang warisan negara
penguasa
(kaum
kapitalis).
Bagai ma nakah
dengan
Indonesia
ya ng
notabene sebagai negara berke mbang?
Seiring dengan perke mbangan za man,
terhadap
per masalahan-per masalahan
negara-negara di dunia rentan
ya ng
kompleks.
Kompleksitas
per ma salahan tersebut dapat diihat dari kesulitan suatu negara dala m
me nuntaskan per ma salahan ya ng dihadapin ya.
Atau
per ma salahan
lihat
ya ng
di maksud
juga
dapat
kita
kompleksitas
me lalui
suatu
per ma salahan ya ng sulit untuk dipecahkan ya ng ke mudian me micu
per ma salahan baru. Kondisi inilah ya ng di manfaatkan oleh negara-negara
ma ju untuk meraup keuntungan de mi kepentingann ya sendiri. Berbagai
cara me reka lakukan de mi me ndapatkan tujuan ya ng mereka inginkan.
Salah satu motifn ya ya itu dengan me mbentuk badan-badan dunia ya ng
berbasis
penja minan
kesela matan
negara-negara
dunia
ya ng
tengah
me ngala mi krisis. Dengan dalih me mberikan bantuan kepada negaranegara berke mbang atau negara-negara pinggiran ya ng tengah dilanda
krisis akibat berbagai per masalahan ya ng tengah dideran ya, badan-badan
dunia tersebut me ncoba menjadikan negara-negara ya ng dibantun ya
me njadi negara ya ng dikuasain ya. Sejatin ya badan-badan dunia ya ng
di ma ksud
ini
bukanlah
men ye lesaikan
per ma salahan
ya ng
dihadapi
negara-negara ya ng tengah dilanda krisis, justru sebalikn ya bahwa
eksistensi badan-badan dunia tersebut telah me njadi lintah ya ng tidak
terdeteksi keberadaann ya bagi negara-negara ya ng dibantun ya.
Globalisasi secara tidak langsung ma upun secara langsung telah
me ma ksa kehidupan warga bumi untuk terintegrasi satu sa ma lain. Warga
bumi ya ng juga merupakan warga dari suatu negara diharapkan untuk
dapat saling bekerjasa ma dengan warga negara lainn ya ya ng ada di bumu
ini dala m rangka me me nuhi kebutuhan me reka satu sa ma lain. Benar saja,
bahwasan ya bumi ini ka ya akan potensin ya. Akan tetapi potensi dari bumi
tersebut tidaklah tertumpuk pada satu titik koordinat di bumi ini. potensi
bumi tersebar di seluruh penjuru bumi, dan itu mengis yaratkan bahwa
pen yebaran potensi bumi tersebut akan berujung pada keterbatasan.
Potensi bumi pada suatu negara tentu miliki keterbatasan, keterbatasan
tersebut dapat di maknai dala m hal kuantitas, kualitas ma upun jenisn ya.
Satu negara ya ng me miliki potensi x, tentun ya akan me ne mui suatu
ma salahan keterbatasan. Potensi x miliki li mit kuantitas jika potensi x
tersebut merupakan
sumber da ya ala m ya ng tidak dapat diperbaharui.
Potensi x mi liki li mit
kualitas jika suatu negara tidak miliki kualitas
pengelolaan ya ng baik. Suatu ketika negara tersebut sangat me mbutuhkan
potensi x na mun ia mengala mi kendala keterbatasan, tentu saja negara
tersebut harus mene mukan jalan agar kebutuhann ya terpenuhi. Oleh karna
itu negara tersebut haruslah berhubungan dengan negara lainn ya agar
kebutuhan akan potensi tersebut dapat terpenuhi. Maka globalisasi
me ncoba menja wab per masalahan tersebut.
Saat ini, seluruh belahan dunia telah merasakan apa ya ng dina makan
dengan globalisasi. Pada dasarn ya globalisasi merupakan pintu masuk
kapitalis me bagi negara-negara ya ng tidak atau belu m me nganutn ya.
Dengan otomatis globalisasi telah turut mengantarkan seluruh negara di
belahan dunia merasakan kapitalis me.
Kapitalis me bertolak dari pe mi kiran Ada m Smith dan David Ricardo
beserta para ahli ekonomi klasik lainn ya, ya ng menekankan siste m
perekonomian dengan orientasi laba me lalui me kanis me pasar persaingan
se mpurna. Jika dihubungkan dengan globalisasi, badan-badan dunia ya ng
di motori oleh/beserta dengan negara maju merupakan actor uta ma yang
me ncari laba dala m siste m globalisasi. Sedangkan ya ng menjadi pasar
dengan
me kanis me
persaingan
se mpurnan ya
adalah
globalisasi
itu
sendiri. Dengan kata lain globalisasi me rupakan ranah bagi para pencari
laba atau kaum kapitalis untuk me raup keuntungann ya sendiri.
Kapitalis me bukanlah istilah ya ng baru ya ng di munculkan oleh era
modern, karna kapitalis me telah ada sebelum za man modern di mulai. Jika
dikaji secara mendala m, saripati dari kapitalis me adalah
laba atau
keuntungan. Keuntungan bukanlah tujuan manusia ya ng ada di peradaban
modern saja. Sebelum itu, peradaban ma nusia di seluruh belahan dunia
juga telah mencoba me mperoleh keuntungan bagi kepentingann ya sendiri
atau kelo mpokn ya. Salah seorang ahli, ya itu Dudle y Dillard me ncoba
me n yoroti perke mbangan kapitalis me secara global. Berdasarkan hasil
penga matann ya Dillard me ncoba me njelaskan perke mbangan kapitalis me
global me lalui tiga fase ya itu (1) Kapitalis me awal, (2) Kapitalis me
klasik, (3) Kapitalis me Lanjut. Dillard me njelaskan bahwa kapitalis me
awal di mulai sejak abad ke-15, ke mudian sa mpai pada kapitalis me klasik
ya ng diawali pada abad ke-17, dan selanjutn ya beralih ke kapitalis me
lanjutan ya ng berawal di abad ke-19. Secara keseluruhan tiga fase ini
sa ma, ya ng me mbedakann ya han yalah proses kapitalis me itu berlangsung.
Berdasarkan
hasil
penga matan
Dillard
ini
dapat
kita
si mpulkan
bahwasan ya kapitalis me bukanlah muncul setelah era modern, melainkan
telah muncul jauh sebelum era modern itu di mulai.
Kapitalis me fase awal berorientasi pada pe me nuhan kebutuhan pri me r.
Hal tersebut dapat dideteksi melalui kehadiran industri sandang di
Inggris sejak abad ke-15 hingga abad ke-18. Perluasan de mi perluasan
dengan
argumentasi
produktifitas
ya ng
dilakukan
selanjutn ya
me nghadirkan fenome na dra matis dengan munculn ya kolonisasi atau
i mperealis me ke daerah-daerah lain ya ng tak me miliki kesei mbangan
produksi. Lebih lanjut pada infor masi ya ng sa ma, Dillar juga pernah
me nguraikan bahwa perke mbangan kapitalis me pada tahapan ini didukung
oleh tiga faktor ya ng sangat penting ya itu: (1) dukungan aga ma dengan
me nana mkan sikap dan karakter kerja keras dan ajuran untuk hidup
he mat, (2) hadirn ya loga m mulia terhadap distribusi pendapatan atas
upah, laba dan sewa, serta (3) keikutsertaan Negara dala m me mbantu
me mbentuk modal untuk berusaha.
Studi salah seorang ahli yaitu Russel pada 1988, me mperoleh hasil
ya ng menjelaskan bahwa kapitalis me pada fase awal ini tidak bisa tidak
me n ye but bahwa Eropa dan Inggris abad ke-12 adalah sebagai lokasi awal
perke mbangan kapitalis me. Russel me nunjuk wila ya h perkotaan untuk
me ncontohkan bahwa saudagar kapitalis menjual barang-barang produksi
me reka dala m suatu perjalanan dari satu te mpat ke te mpat lainn ya. Mulamula me reka han ya menjual barang kepada te man sesa ma saudagar
perjalanan. Kegiatan ini ke mudian berke mbang menjadi perdagangan
publik.
Selanjutn ya
ya itu
pada
me n ya takan bahwa telah
fase
klasik.
Pada
fase
klasik
Dillar
terjadi transisi disposisi para kapitalis ya ng
pada awaln ya han ya perdagangan publik, ke wila yah ya ng me mpun ya i
jangkauan lebih luas ya itu industri. Transfor masi dari dominasi modal
perdagangan ke dominasi modal industri ya ng seperti itu me rupakan ciri
Revolusi Industri di Inggris. Perubahan dala m cara menentukan pilihan
tekhnologi dan cara berorganisasi berhasil me mi ndahkan industri dari
pedesaan
ke
sentra-sentra
perdagangan
la ma
di
perkotaan
sela ma
Revolusi Industri. Aku mulasi kapital ya ng terus me nerus me mbengkak
sela ma dua atau tiga abad mulai me nunjukkan hasil ya ng baik pada abad
XVIII. Penerapan praktis dari il mu pengetahuan teknis ya ng tumbuh
sela ma berabad-abad dapat sedikit de mi sedikit dilakukan. Kapitalis me
mulai menjadi penggerak bagi perubahan tehnologi karena akumulasi
modal me mungkinkan penggunaan berbagai inovasi.
Nah, pada fase inilah kapitalis me mulai me letakkan dasarn ya ya itu
laissez-faire, laissez-passer sebagai doktrin mutlak Ada m S mith. Dillar
me nerangkan bahwa perke mbangan kapitalis me pada fase klasik ini
se mata-ma ta me nggunakan argume ntasi ekonomis. Perke mbangan ini
tentu saja me njadi para meter keberhasilan bagi kaum borjuis dala m
struktur
sosial
ma s ya rakat.
Kesuksesan
ekonomis
beri mbas
pada
kesuksesan di bidang politik, ya itu hubungan antara kapitalis dan Negara.
Proses ini menguntungkan kapitalis me teruta ma dala m penentuan ga ya
eksplorasi, eksploitasi dan perluasan daerah kekuasaan sebagai lahan
distribusi produksi. Pada kar ya Ada m Smith (An Inquir y into The Nature
and Causes of The Wealth Nations (1776) terdapat analisa bahwa
kapitalis me kuno sudah berakhir dan bergeser me njadi kapitalis me klasik.
Dudle y Dillard menjelaskan fase berikutn ya yaitu Kapitalis me lanjut
ya ng mulai berke mbang sejak abad ke-19, tepatn ya tahun 1914, Perang
Dunia
I
sebagai
mo me ntum
uta ma.
Abad
ke-20
ditandai
oleh
perke mbangan kapitalis me ya ng sudah tidak lagi bisa disebut sebagai
kapitalis me tradisional. Kapitalis me fase lanjut sebagai peristiwa penting
ini ditandai paling tidak oleh tiga mo me ntum. Perta ma, pergeseran
dominasi modal dari Eropa ke Amerika. Kedua, bangkitn ya kesadaran
bangsa-bangsa di Asia dan Afrika terhadap kolonialis me Eropa sebagai
ekses
dari
kapitalis me
klasik,
ya ng
ke mudian
me manifestasikan
kesadaran itu dengan perlawanan. Ketiga, Revolusi Bolzhevik Rusia ya ng
berhasrat me luluh lantakkan institusi funda me ntal kapitalis me ya ng
berupa
pe milikan
kapital
secara
individu
atas
penguasaan
sarana
produksi, struktur kelas sosial, bentuk pe merintahan dan ke ma panan
aga ma. Dari sana ke mudian muncul ideologi tandingan, ya itu komunis me.
Kapitalis me abad ke-20 berhasil ta mpil meliuk-liuk dengan ta mpilan
ya ng selalu bergerak mengadaptasikan kebutuhan umat manusia pada
za man dan situasi lingkungann ya. Fleksibilitas ini sukses me mbawa
kapitalis me
sebagai
akhir
ideologi
(The
End
of
Ideolog y)
ya ng
me ngantarkan u mat ma nusia tidak han ya menuju gerbang ya ng penuh
pesona ekstasi me lainkan juga pada gerbang ya ng berpeluang besar untuk
kehancuran umat ma nusia.
Saat ini kapitalis me beserta da mpak keberadaann ya telah me nja mur di
seluruh belahan dunia. Hal itu se makin dipertegas secara halus melalui
eksistensi badan-badan dunia ya ng di motori oleh kaum kapitalis dunia.
Badan dunia seperti IMF, World Bank , dan ICC mer upakan aktor-aktor
ya ng berperan dala m menge mbangbiakkan kapitalis me di seluruh belahan
dunia ini. berbagai cara me reka lakukan agar negara-negara di dunia ini
terlibat dala m siste m
globalisasi ya ng mekanis men ya s yarat akan
kapitalis me..
Kapitalis me ya ng menjunjung tinggi hak-hak individu, orientasi pada
laba, menghilangkan peran pe merintah secara oto matis telah menciptakan
me kanis me pasar global atau negara berasaskan hukum ri mba. Negaranegara le mah ya ng masuk ke dala m pusaran globalisasi akan langsung
terjeru mus pada alur kapitalis me ini. Maka disaat inilah sebenarn ya
negara le ma h tersebut telah terperangkap dala m perangkap ya ng telah
didesain oleh negara kapitalis. Tentu saja negara kapitals ya ng akan
me njadi pe menangn ya , sedangkan negara le mah tersebut akan me ngala mi
kesengsaraan ya ng kadangkala sa ma sekali tidak disadarin ya. Inilah
sesungguhn ya ya ng me njadi anca man bagi negara le ma h tersebut, yai tu
disaat ia tidak me ngetahui bahwa sesuatu telah me n ye rap darah, na mun
negara tersebut idak men yadarin ya sa ma sekali. Perlahan-lahan negara
tersebut akan kehabisan darah, ya ng ke mudian akan mengantarkann ya
pada ke matian berupa kehancuran negara tersebut. Sesuatu ya ng lebih
parah lagi adalah ketika negara tersebut telah mati atau hancur, negara
kapitalis akan se makin me ngeksploitasi ( me ma nfaatkann ya). Ilustrasi
seperti
itu
me mang
benar
adan ya,
dan
hal
itu
bukanlah
suatu
ke mungkinan lagi. kondisi ekstri m ya ng diakibatkan oleh eksistensi
kaptalis me me ma ng akan atau telah terjadi di berbagai negara le mah ya ng
ada di seluruh penjuru dunia. Hal itu turut didukung oleh prinsip
me ndasar
kapitalis me
ya ng
tidak
me mperkenankan
ca mpur
tangan
pe merintah di dala m siste mn ya. Nah, ketika siste m perekonomian suatu
negara
tidak lagi me libatkan pe merintah atau me libatkan pe merintah
han ya pada batas-batas ya ng mi ni m, tentu saja kita dapat men yaksikan
para kapitalis dengan leluasa akan mudah masuk kedala m siste m tersebut
dan me mpengaruhi segala proses ya ng berlangsung dala m siste m ya ng
ada.
Fakta kapitalis me ya ng telah menghancurkan masa depan negaranegara le mah di dunia telah terlihat saat ini me lalui tingkat ke matian,
ke miskinan dan pengangguran ya ng tinggi serta berbagai
per masalahan
lainn ya ya ng tengah diala mi negara-negara terbelakang bahkan negara
berke mbang. Jika keberadaan badan-badan dunia itu untuk dunia, secara
kasat mata dapat dia mbil satu hipotesa bahwa seluruh negara le ma h dan
negara
berke mbang
di
dunia
dapat
terbantu
dala m
me menuhi
kebutuhann ya sendiri dan dapat hidup sejahtera tanpa anca man krisis.
Na mun me ngapa ma sih ada per masalahan krisis ya ng justru se makin
me ningkat di negara le ma h dan berke mbang tersebut. Berdasarkan hal ini
dapat kita lihat bahwa kapitalis itu benar adan ya di dunia ini, bahkan
me reka itu dekat sekali dengan negara le mah dan negara berke mbang. Di
sisi lain juga dapat dikatakan bahwa kapitalis tersebut merupakan sumber
krisis dari negara-negara le ma h dan berke mbang.
Negara-negara
tergolong
le mah
Afrika,
dan
Asia
negara
serta
negara-negara
berke mbang
telah
lainn ya
ya ng
digerogoti
oleh
kapitalis me. Misalkan seperti ta mbang e mas ya ng ada di Afrika Selatan,
pengelolan ya adalah kapitalis barat, sedangkan pribumi Afrika Selatan
han ya sebagai pekerja kasar ya ng senantiasa diperintah oleh ma jikann ya
(kapitalis barat). Padahal Afrika Selatan me rupakan negara ya ng ka ya
na mun ma sih saja dite mukan ma s yarakatn ya me ngala mi ke miskinan, gizi
buruk dan sebagain ya. Dala m hal ini pe merintah tidak dapat turut serta
me ma ksi malkan hasil keka yaan negaran ya tersebut untuk ma s ya rakatn ya
ya ng me ngala mi ke miskinan tersebut. Karna pe merintah di sini han yalah
sebagai
si mbol
se mata
ya ng
tidak
berperan
strategis
dala m
me mpengaruhi keka yaan ala mn ya. Hal tersebut merupakan da mpak dari
lebih dulun ya kapitalis me me nguasai suatu negara. Kepe milikan aset
berharga Afrika Selatan tersebut
telah berada di tangan pe miliki modal
(kaum kapitalis). Otomatis keuntungan dari perta mbangan e mas tersebut
me miliki
porsi
ya ng
sangat
besar
untuk
pe milik
modal
tersebut,
sedangkan untuk ma s yarakat Afrika Selatan han ya beberapa persen saja
porsin ya. Eksploitasi seperti ini me rupakan salah satu metode kapitalis me
dala m me ncapai tujuann ya ya itu me mperoleh laba ya ng sebesar-besarn ya
dengan me ngorbankan pihak-pihak lain ya ng dipandang le ma h.
Fenomena seperti ini telah seringkali terulang, na mun tetap saja
negara-negara le ma h dan berke mbang tertipu oleh kaum kapitalis untuk
ma suk ke siste m kapitalis me (jebakan) ya ng me reka tawarkan. Tentu saja
kaum
kapitalis
kapitalis me
tidak
kepada
secara
terang-terangan
negara-negara
ya ng
akan
me nawarkan
me njadi
siste m
mangsan ya.
Berawal dengan tawaran me lakukan kerja sa ma sebagai upa ya mengatasi
krisis, ke mudian kapitalis tersebut diberikan jalan untuk menana mkan
modaln ya di negara tersebut. Se ma kin la ma pe milik modal tersebut
me njadikan negara itu sebagai negara ya ng mengala mi ketergantungan
terhadap modal ya ng ditana mn ya . Setelah merasa bergantung negara
tersebut mulai me rasa segan dan secara perlahan bagian dari negara ya ng
telah ditana mi modal oleh kapitalis tersebut telah beralih fungsi me njadi
mi likn ya, me skipun masih dala m porsi ya ng belum seutuhn ya. Atau
mi salkan melalui utang historis suatu negara, kaum kapitalis me njadikan
celah itu sebagai kunci mas uk ke dala m suatu negara ya ng akan dijadikan
ma ngsan ya. Suatu negara ya ng beraliansi dengan negara kapitalis untuk
me mperoleh ke merdekaan bangsan ya tentu akan miliki rasa berhutang
kepada negara kapitalis tersebut. Dengan kunci hutang budi tersebut
negara kapitalis mulai mas uk untuk merajai negara ya ng baru me rdeka
itu, dan sebenarn ya me njadikan negara tersebut ke mbali terjajah.
Ke munculan kapitalis
ini bukanlah sesuatu ya ng mutlak tidak bisa
diperidiksi dan dicegah. Kehadiran kapitalis beserta da mpakn ya pada
suatu negara sebenarn ya bersifat relatif. Ada kalan ya suatu negara dapat
me ncegah kehadiran kapitalis, dan
ada juga negara ya ng han ya ma mpu
me ncegah da mpak dari kehadiran kapitalis. Pada dasarn ya hal itu
bergantung kepada siste m pe merintahan ya ng ada pada negara tersebut.
Sanggup ata tidakn ya suatu negara me nagkal kapitalis me atau da mpakn ya
bergantung
kepada
pe merintahan
ya ng
ada
di
dala mn ya.
Apabila
pe merintahan di suatu negara ma sih bersih atau belum terkonta minasi
oleh intervensi barat (kapitalis) maka bisa dijadikan ja minan bahwa
negara tersebut akan terhindar dari kapitalis me serta da mpakn ya.
Venezuela merupakan salah satu negara
ya ng menentang arus
kapitalis me global. Bukan lagi negara ya ng akan menentang tetapi telah
me njadi negara ya ng
berhasil terhindar dari
kapitalis me global untuk
saat ini. Pada dasarn ya hal itu dikarnakan Venezuela dipi mpin oleh
pe merintahan berhaluan kiri. Salah satu sosok pe mi mpin Venezuela ya ng
paling berjasa dala m me nentang dan menghindari arus kapitalis me global
adalah Rafael Hugo Chavez Frias atau ya ng lebih dikenal sebagai Hugo
chavez. Beliau me rupakan sosok ya ng me ma ng anti A merika (kaum
kapitalis/barat). Hal itu
bukan berarti tanpa alasan. Beliau me n ya dari
kapitalis me han yalah akan me ni mbulkan kesengsaraan bagi suatu negara.
Karna Chavez men yadari siapa aktor,
apa tujuann ya, dan bagai mana ia
me ncapai tujuan tersebut. Oleh karna itu, setelah hutang Venezuela lunas
negara tersebut mundur dari IMF dan World Bank di bawah pe merintahan
Chavez. Ketika pe merintah Venezuela berkebijakan untuk mundur dari
IMF dan World Bank , secara tidak langsung Venezuela telah menutup diri
untuk terlibat dala m kapitalis me global. Buah ya ng dipetik pun cukup
ma nis, pertumbuhan ekonomi Venezuela me njadi salah satu ya ng tertinggi
di dunia ya itu me ncapai 5,5% pada tahun 2012. Hal itu diraih ketika
Venezuela tidak bergantung pada kapitalis,suntikan dana IMF dan World
Bank.
Indonesia tidak secara tegas me mposisikan dirin ya berada pada
koridor
apa secara idealis. Ketika perang dunia berkeca muk, Indonesia
lebih me milih berada pada gerakan non-blok. Ketika dunia tengah
dihadapkan dengan dua kekuatan siste m ya ng kuat ya itu liberalis m dan
komunis me,
Indonesia lebih me milih siste m
ca mpuran. Hal-hal ya ng
seperti ini tentu me micu beraga m spekulasi akan jati diri bangsa ini.
Terlepas dari itu se mua, sebenarn ya
Indonesia turut dipengaruhi oleh
paha m komunis me bahkan liberalis me ya ng me ngarah pada kapitalis me.
Na mun hingga saat ini pengaruh ya ng paling besar itu terasa berasal dari
kubu liberalis m.
Sejarah telah me njadi saksi akan pengaruh beraga m –is me terhadap
bangsa ini, salah satun ya ya itu liberalis me
(kapitalis me). Rangkaian
sejarah talah menjawab tentang di mana sebenarn ya posisi bangsa ini,
na mun para elite ya ng ada di sana tidak ma u me ngakuin ya secara pasti
kepada seluruh dunia bahkan kepada mas yarakatn ya sendiri. Na mun
seiring
dengan
berke mbangn ya
il mu
pengetahuan
dan
teknologi,
ma s ya rkat Indonesia telah ma mpu me ne mukan sendiri jawaban atas
pertan yaan tentang
jati diri bangsa ini. Bukanlah rahasia lagi jika
Indonesia me rupakan negara dengan paha m sa ya p kiri dahulun ya disaat
awal ke merdekaann ya. Bukanlah rahasia lagi jika Indonesia me rupakan
bagian dari siste m
kapitalis me global sejak berakhirn ya pe merintahan
Soekarno hingga saat ini.
Sebenarn ya
Indonesia
telah
me lewati
sejarah
panjang
tentang
keberadaan kapitalis me di negeri ini.Faktan ya adalah bahwasan ya watak
kapitalis me itu sebenarn ya telah me njadi warisan penjajahan hindiabelanda di bangsa ini. berdasarkan hal itu, Richard Robison ya ng
me rupakan seorang professor politik di Universitas Murdoch, Australia
me nulis sebuah buku ya ng diterje mahkan dala m bahasa Indonesia ya ng
berjudul Soeharto dan Bangkitn ya Kapitalis me di Indonesia. Di dala m
bukun ya tersebut diga mbarkan tentang bagai ma na watak kapitalis me ya ng
diwariskan melalui kolonialis me hindia–belanda di Indonesia. Robinson
me ncoba
me mbagi
deskripsin ya
tentang pewaisan watak kapitalis
me lalui tiga objek yaitu (1) kalangan pribumi/tuan tanah, (2) kalangan
nonpribumi/etnis tionghoa, (3) depresi besar-besaran tahun 1930.
Pertama, kegagalan kaum borjuasi pribumi pe milik tanah. Hal ini
disebabkan oleh hubungan mesra di antara negara kolonial HindiaBelanda dengan para penguasa pribumi feodal. Penguasa pribumi lebih
me nikmati pajak, upah, upeti dan sewa untuk me ngongkosi politik rumah
tangga keti mbang me mentingkan akumulasi kapital dan peningkatan
produksi untuk menumbuhke mbangkan borjuasi pribumi . Pola de mikian
me wariskan dan me mperkuat watak patri monial. Selain itu, pe merintah
kolonial Belanda me ngeksploitasi tanah jajahan dengan menerapkan
siste m tana m paksa terhadap kau m tani di perkebunan besar swasta.
Proses ini me mperkukuh dominasi perusahaan-perusahaan perkebunan
swasta dala m produksi tana man komersial, seperti tebu dan kopi,
sehingga me ngha mbat transfor ma si mas ya rakat pedala ma n untuk menjadi
petani kapitalis serta kaum proletar ya ng kuat .
Kedua, dominasi borjuasi “nonpribumi” (Tionghoa) di bidang
perdagangan
nonpribumi
keluarga
dan
ma nufaktur.
(Tionghoa)
bersifat
perdaganganban yak
Keterpisahan
dengan pribumi
eksklusifdi
menguntungkan
di
antara
, ketekunan,
kalangan
prinsip
dan pertalian
nonpribumi
efisiensi
golongan
dala m
perekonomian
kolonial. Sebalikn ya, melalui VOC, kolonialis Belanda men yerahkan
kepada golongan Cina ha mpir se mua hak monopoli perdagangan seperti
pajak pertanian, pungutan jalan,pasar, pengumpulan dan penjualan gara m,
pe motongan hewan, bea ma suk, dan lain-lain. Do minasi golongan Cina
ini me mbuat perke mbangan para pedagang pribumi menjadi sangat
terbatas. Di bidang ma nufaktur, misaln ya, kapitalis pribu mi han ya berada
pada produksi ma nufaktur skala kecil, sedangkan kapitalis nonpribumi
(Tionghoa) menguasai industri skala me nengah bahkan skala besar.
Akibatn ya, para pedagang kecil pribumi tetap mengala mi kesulitan dala m
me nge mbangkan dan meningkatkan usaha. Ketiga, Depresi Besar tahun
1930-an
ya ng
mengakibatkan
ke merosotan
dra matis
hasil
sektor
perkebunan, teruta ma gula di Jawa dan karet di Sumatera, me mbuat peran
modal asing di luar Belanda seperti Amerika Serikat, Eropa,dan Jepang
se makin signifikan untuk investasidi sektor ta mbang dan manufaktur
skala besar.Kelas kapitalis ya ng me ndo minasi perekonomian Indonesia
hingga akhir masa colonial adalah orang-orang Belanda, na mun capital
Belanda terbukti tidak ma mpu me mberi dan men yu mbang basis akumulasi
kapital
bagi
restrukturisasi
kapitalis me
Indonesia
me ngiringi
perke mbangan sumber da ya dan industrialisasi.
Perke mbangan sosial dan struktur ekonomi ya ng tidak me rata serta
le ma hn ya borjuasi do mestic tersebut akhirn ya “ mewariskan” kekosongan
ekonomi politik kapitalis Indonesia. Dengan kata lain bahwa historis
penjajahan hindia-belanda telah me mbentuk
ini, dan sebelum
mental kapitalis di bangsa
kapitalis itu datang dari luar sebenarn ya bangsa ini
telah berada pada pengaruh kapitalis.
Indonesia pada hakekatn ya merupakan negara ya ng ka ya akan potensi
bumi. Jika negara ini ma mpu me ngelolan ya dengan baik, bisa dipastikan
negara ini dapat berdiri sendiri tanpa bantuan ataupun berhubungan
dengan negara lain. Hal inilah ya ng dilihat oleh negara-negara kapitalis.
Dengan gelar ya ng disandang Indonesia sebagai
ya ng
negara
dunia
ketiga
tengah gencar me n yelenggarakan pe mbangunan multisektor
se makin me mperluas kese mpatan negara kapitalis untuk masuk ke negara
ini.
Dengan me rujuk pada hasil penga matan Dudle y Dillar
perke mbangan kapitalis global,
tentang
Indonesia kini telah turut merasakan
i mbas kapitalis me lanjutan. Indonesia ya ng me miliki roma ntis me hangat
dengan IMF dan World Bank
serta badan-badan dunia lain ya ng
me mpelopori kapitalis me global turtu me nggiring Indonesia me nuju
ke matian disaat darah negara ini telah habis dihisap secara dia m-dia m
oleh para kapitalis tersebut. Sehingga lintah ya ng ken ya ng tersebut dapat
me lanjutkan hidupn ya, sedangkan korbann ya telah lesu dan tidak lagi
ma mpu berdiri apalagi berjalan.
Indonesia sebagai negara berke mbang
ya ng
masih belum ma mpu
me ma ksi malkan sumber da ya ala m ya ng di milikin ya terus berusaha untuk
me lakukan upa ya pe mbangunan di berbagai sektor. Dengan perti mbangan
akan
adan ya
ma ksi malisasi
pengelolaan
sumber
da ya
me lalui
pe mbangunan maka negara Indonesia mencoba ban yak alternative agar
tujuan tersebut tercapai na mun hal itu justru me mbuat bangsa ini se makin
rapuh me nuju ketidakberda yaann ya.
Dala m me ndongkrak upa ya pe mbangunan ya ng diselenggarakan oleh
negara Indonesia tentu berbagai upa ya dilakukan agar ma nfaat dari
pe mbangunan tersebut dapat dirasakan. Seperti dengan me minja m dana
kepada negara lain (utang luar negeri), dan me mbuka peluang investasi
bagi asing
me mbawa
selebar-lebarn ya. Di satu sisi, hal ini me mang
Indonesia
me nuju
pada
tujuan
pe mbangunan.
ma mpu
Percepatan
pe mbangunan dapat diselenggarakan dengan bantuan dana ya ng berasal
dari luar negeri, potensi-potensi ya ng dahulun ya belum
tersentuh atau
belum ma ksi mal pengelolaann ya dapat diopti malkan me lalui investasi
oleh asing. Akan tetapi di sisi lain, hal ni mer upakan awal mi mpi buruk
Indonesia. Bantuan dana melalui utang luar negeri
me njadi
bangsa
ya ng
ketergantungan
dengan
sebabkan bangsa ini
pera
pe milik
modal
(khususn ya kaum kapitalis barat). Selain itu ketika Indonesia me mbuka
peluang investasi bagi asing selebar-lebarn ya ma ka hal ini akan berujung
pada do minasi kepe milikan sumber da ya atau aset negara Indonesia atas
investor asing.
Globalisasi me ma ng me ma ksa Indonesia untuk berlabuh pada siste m
kapitalis global.
Indonesia
tidak me nutup dirin ya dari pengaruh
globalisasi, justru Indonesia turut berperan aktif dala m globalisasi ini.
Hal itu terlihat sejak Indonesia dipi mpin oleh Soeharto ya ng gencar
me laksanakan pe mbangunan. Kepe mi mpinann ya dapat dijadikan sebagai
signal awal dari mas ukn ya Indonesia ke dala m kapitalis me global secara
me n ye luruh. Hal itu terbukti disaat dunia digoncang oleh krisis hebat
pada tahun 1998, Indonesia juga terkena da mpakn ya. Seperti mi salkan
dngan me le mahn ya nilai tukar rupiah ya ng berujung kepada tigkat inflasi
ya ng mengala mi peningkatan taja m sehingga tidak dapat lagi dikontrol
oleh pe merintah pada saat itu. Da mpak lainn ya yai tu bangkrutn ya
perusahaan multinasional dan perusahaan dome stik lainn ya.
Dala m me langsungkan upa ya pen yela matan kondisi perekono mian
nasional negara Indonesia me ncoba untuk me mperluas jangkauann ya
dala m me ne mukan solusi terbaik. Salah satun ya ya itu me lalui bantuan
IMF dan bank dunia. Disaat Indonesia telah dibantu oleh IMF dan World
bank, hal itu bisa dijadikan titik awal petaka Indonesia. Karna sejak saat
itulah Indonesia akan me ngala mi krisis. Jika benar IMF dan bank dunia
hadir untuk me mbantu negara-negara ya ng tengah dilanda krisis untuk
me n ye lesaikan krisis tersebut, lalu me ngapa negara ya ng me ngala m krisis
tersebut justru dihadapkan pada ma salah baru.
Benar saja, kondisi indonesia
saat ini sungguh me mprihatinkan.
Negara ya ng ka ya akan potensi bumi justru me miliki ma s yarakat ya ng
mi skin. Lalu, pertan ya ann ya adalah siapakah ya ng ka ya dengan potensi
bumi itu? Tentu saja, jika kondisi itu disebabkan oleh kapitalis me ya ng
se makin me rejalela secara se mbun yi- se mbun yi di negara ini, tentu saja
jawabann ya adalah investor asing, pribumi (elite politik, dan elite sosial)
dan teruta ma sekali kaum kapitalis ya ng menciptakan siste m kapitalis
global tersebut.
Da mpak kapitalis me telah dapat dilihat secara ma ta telanjang di
Indonesia
saat ini.
kepe milikan aset
Da mpak ya ng paling me ncolok adalah status
potensial negara ya ng telah didominasi oleh asing.
Beberapa perusahaan ya ng sebenarn ya dapat menjadi sumber pendapatan
ya ng mapan bagi Indonesia telah dikuasai oleh kaum kapitalis. Misalkan
seperti PT. Freeport
dan
PT. Chevron, ya ng mana kedua perusahaan
tersebut me miliki sumber da ya ya ng me miliki nilai jual ya ng ma hal.
Na mun apalah da ya Indonesia ya ng telah dirajai oleh siste m kapitalis
global. Dapat dikatakan bahwa pe merintahan Indonesia tidak me miliki
celah sedikitpun untuk me nge mbalikan status kepe milikann ya me njadi
perusahaan nasional Indonesia
secara utuh. Hal ini menunjukan bahwa
siste m pasar ya ng tidak me mperkenankan peran pe merintah itu la ma
berada di Indonesia, dan hal ini han ya menunggu waktu saja menuju
kepada suatu siste m persaingan pasar se mpurna ya ng digadang-gadang
oleh penganut ekonomi liberal klasik.
Indonesia kini telah bergantung kepada siste m ekonomi global ya ng
me ngarah pada sisti m kapitalis. Indonesia bisa dipastikan tidak ma mpu
atau sulit untuk me nghindar dari sisti m kapitalis me tersebut. Indonesia
bukanlah Venezuela, Indonesia juga bukanlah Afrika Selatan. Na mun
Indonesia masih berada di pertengahan jalan me nuju dua si mpang berbeda
ya ng mengarah ke Venezuela atau neaara-negara Afrika.
Referensi bacaan :
Djojohadikusumo, Sumitro. 1991. Perke mbangan Pe mikiran Ekono mi.
Jakarta: Ya yasan Obor Indonesia.
Pra m, Tofik. 2013. Hugo Chavez: Malaikat Dari Selatan. Jakarta: I mania.
Referensi bacaan lainn ya :
http://karlinawkfisip12.web.unai r.ac.id/artikel_detail76865Studi
%20Strategis%20Indonesia%20Perke mbangan%20Kapitalis me%20di
%20Indonesia.ht ml
Resensi Buku : Soeharto dan Bangkitn ya Kapitalis me di Indonesia, oleh
Ach mad Choirudin.
EKONOMI POLITIK
Oleh :
Koko Juniko Prata ma
NIM : 1110842007
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ANDALAS
2013
INDONESI A : TUJUAN DAN PERSEM AYAMAN KAPI TALIS
GLOBAL?
Negara pinggiran dan negara berke mbang di seluruh penjuru dunia
rentan akan ketergantungan terhadap negara ma ju. Berdasarkan kondisi
global ya ng ada saat ini dapat diidentifikasi negara-negara pinggiran dan
negara
berke mbang
ya ng
telah
bergantung
kepada
negara
ma ju.
Ketergantungan tersebut me ncakup pada akifitas negara berke mbang ya ng
ingin me menuhi kebutuhan negaran ya. Pada prinsipn ya negara pinggiran
dan negara berke mbang ya ng tengah mengala mi ketergantungan tersebut
telah digiring menuju Kapitalis me. Kapitalis me ya ng di ma ksudkan ya kni
suatu sisti m ya ng sa ma haln ya dengan prinsip hukum ri mba. Yang mana
Negara pinggiran dan negara berke mbang ya ng telah bergantung pada
negara penguasa (kapitalis global) akan me njadi ladang warisan negara
penguasa
(kaum
kapitalis).
Bagai ma nakah
dengan
Indonesia
ya ng
notabene sebagai negara berke mbang?
Seiring dengan perke mbangan za man,
terhadap
per masalahan-per masalahan
negara-negara di dunia rentan
ya ng
kompleks.
Kompleksitas
per ma salahan tersebut dapat diihat dari kesulitan suatu negara dala m
me nuntaskan per ma salahan ya ng dihadapin ya.
Atau
per ma salahan
lihat
ya ng
di maksud
juga
dapat
kita
kompleksitas
me lalui
suatu
per ma salahan ya ng sulit untuk dipecahkan ya ng ke mudian me micu
per ma salahan baru. Kondisi inilah ya ng di manfaatkan oleh negara-negara
ma ju untuk meraup keuntungan de mi kepentingann ya sendiri. Berbagai
cara me reka lakukan de mi me ndapatkan tujuan ya ng mereka inginkan.
Salah satu motifn ya ya itu dengan me mbentuk badan-badan dunia ya ng
berbasis
penja minan
kesela matan
negara-negara
dunia
ya ng
tengah
me ngala mi krisis. Dengan dalih me mberikan bantuan kepada negaranegara berke mbang atau negara-negara pinggiran ya ng tengah dilanda
krisis akibat berbagai per masalahan ya ng tengah dideran ya, badan-badan
dunia tersebut me ncoba menjadikan negara-negara ya ng dibantun ya
me njadi negara ya ng dikuasain ya. Sejatin ya badan-badan dunia ya ng
di ma ksud
ini
bukanlah
men ye lesaikan
per ma salahan
ya ng
dihadapi
negara-negara ya ng tengah dilanda krisis, justru sebalikn ya bahwa
eksistensi badan-badan dunia tersebut telah me njadi lintah ya ng tidak
terdeteksi keberadaann ya bagi negara-negara ya ng dibantun ya.
Globalisasi secara tidak langsung ma upun secara langsung telah
me ma ksa kehidupan warga bumi untuk terintegrasi satu sa ma lain. Warga
bumi ya ng juga merupakan warga dari suatu negara diharapkan untuk
dapat saling bekerjasa ma dengan warga negara lainn ya ya ng ada di bumu
ini dala m rangka me me nuhi kebutuhan me reka satu sa ma lain. Benar saja,
bahwasan ya bumi ini ka ya akan potensin ya. Akan tetapi potensi dari bumi
tersebut tidaklah tertumpuk pada satu titik koordinat di bumi ini. potensi
bumi tersebar di seluruh penjuru bumi, dan itu mengis yaratkan bahwa
pen yebaran potensi bumi tersebut akan berujung pada keterbatasan.
Potensi bumi pada suatu negara tentu miliki keterbatasan, keterbatasan
tersebut dapat di maknai dala m hal kuantitas, kualitas ma upun jenisn ya.
Satu negara ya ng me miliki potensi x, tentun ya akan me ne mui suatu
ma salahan keterbatasan. Potensi x miliki li mit kuantitas jika potensi x
tersebut merupakan
sumber da ya ala m ya ng tidak dapat diperbaharui.
Potensi x mi liki li mit
kualitas jika suatu negara tidak miliki kualitas
pengelolaan ya ng baik. Suatu ketika negara tersebut sangat me mbutuhkan
potensi x na mun ia mengala mi kendala keterbatasan, tentu saja negara
tersebut harus mene mukan jalan agar kebutuhann ya terpenuhi. Oleh karna
itu negara tersebut haruslah berhubungan dengan negara lainn ya agar
kebutuhan akan potensi tersebut dapat terpenuhi. Maka globalisasi
me ncoba menja wab per masalahan tersebut.
Saat ini, seluruh belahan dunia telah merasakan apa ya ng dina makan
dengan globalisasi. Pada dasarn ya globalisasi merupakan pintu masuk
kapitalis me bagi negara-negara ya ng tidak atau belu m me nganutn ya.
Dengan otomatis globalisasi telah turut mengantarkan seluruh negara di
belahan dunia merasakan kapitalis me.
Kapitalis me bertolak dari pe mi kiran Ada m Smith dan David Ricardo
beserta para ahli ekonomi klasik lainn ya, ya ng menekankan siste m
perekonomian dengan orientasi laba me lalui me kanis me pasar persaingan
se mpurna. Jika dihubungkan dengan globalisasi, badan-badan dunia ya ng
di motori oleh/beserta dengan negara maju merupakan actor uta ma yang
me ncari laba dala m siste m globalisasi. Sedangkan ya ng menjadi pasar
dengan
me kanis me
persaingan
se mpurnan ya
adalah
globalisasi
itu
sendiri. Dengan kata lain globalisasi me rupakan ranah bagi para pencari
laba atau kaum kapitalis untuk me raup keuntungann ya sendiri.
Kapitalis me bukanlah istilah ya ng baru ya ng di munculkan oleh era
modern, karna kapitalis me telah ada sebelum za man modern di mulai. Jika
dikaji secara mendala m, saripati dari kapitalis me adalah
laba atau
keuntungan. Keuntungan bukanlah tujuan manusia ya ng ada di peradaban
modern saja. Sebelum itu, peradaban ma nusia di seluruh belahan dunia
juga telah mencoba me mperoleh keuntungan bagi kepentingann ya sendiri
atau kelo mpokn ya. Salah seorang ahli, ya itu Dudle y Dillard me ncoba
me n yoroti perke mbangan kapitalis me secara global. Berdasarkan hasil
penga matann ya Dillard me ncoba me njelaskan perke mbangan kapitalis me
global me lalui tiga fase ya itu (1) Kapitalis me awal, (2) Kapitalis me
klasik, (3) Kapitalis me Lanjut. Dillard me njelaskan bahwa kapitalis me
awal di mulai sejak abad ke-15, ke mudian sa mpai pada kapitalis me klasik
ya ng diawali pada abad ke-17, dan selanjutn ya beralih ke kapitalis me
lanjutan ya ng berawal di abad ke-19. Secara keseluruhan tiga fase ini
sa ma, ya ng me mbedakann ya han yalah proses kapitalis me itu berlangsung.
Berdasarkan
hasil
penga matan
Dillard
ini
dapat
kita
si mpulkan
bahwasan ya kapitalis me bukanlah muncul setelah era modern, melainkan
telah muncul jauh sebelum era modern itu di mulai.
Kapitalis me fase awal berorientasi pada pe me nuhan kebutuhan pri me r.
Hal tersebut dapat dideteksi melalui kehadiran industri sandang di
Inggris sejak abad ke-15 hingga abad ke-18. Perluasan de mi perluasan
dengan
argumentasi
produktifitas
ya ng
dilakukan
selanjutn ya
me nghadirkan fenome na dra matis dengan munculn ya kolonisasi atau
i mperealis me ke daerah-daerah lain ya ng tak me miliki kesei mbangan
produksi. Lebih lanjut pada infor masi ya ng sa ma, Dillar juga pernah
me nguraikan bahwa perke mbangan kapitalis me pada tahapan ini didukung
oleh tiga faktor ya ng sangat penting ya itu: (1) dukungan aga ma dengan
me nana mkan sikap dan karakter kerja keras dan ajuran untuk hidup
he mat, (2) hadirn ya loga m mulia terhadap distribusi pendapatan atas
upah, laba dan sewa, serta (3) keikutsertaan Negara dala m me mbantu
me mbentuk modal untuk berusaha.
Studi salah seorang ahli yaitu Russel pada 1988, me mperoleh hasil
ya ng menjelaskan bahwa kapitalis me pada fase awal ini tidak bisa tidak
me n ye but bahwa Eropa dan Inggris abad ke-12 adalah sebagai lokasi awal
perke mbangan kapitalis me. Russel me nunjuk wila ya h perkotaan untuk
me ncontohkan bahwa saudagar kapitalis menjual barang-barang produksi
me reka dala m suatu perjalanan dari satu te mpat ke te mpat lainn ya. Mulamula me reka han ya menjual barang kepada te man sesa ma saudagar
perjalanan. Kegiatan ini ke mudian berke mbang menjadi perdagangan
publik.
Selanjutn ya
ya itu
pada
me n ya takan bahwa telah
fase
klasik.
Pada
fase
klasik
Dillar
terjadi transisi disposisi para kapitalis ya ng
pada awaln ya han ya perdagangan publik, ke wila yah ya ng me mpun ya i
jangkauan lebih luas ya itu industri. Transfor masi dari dominasi modal
perdagangan ke dominasi modal industri ya ng seperti itu me rupakan ciri
Revolusi Industri di Inggris. Perubahan dala m cara menentukan pilihan
tekhnologi dan cara berorganisasi berhasil me mi ndahkan industri dari
pedesaan
ke
sentra-sentra
perdagangan
la ma
di
perkotaan
sela ma
Revolusi Industri. Aku mulasi kapital ya ng terus me nerus me mbengkak
sela ma dua atau tiga abad mulai me nunjukkan hasil ya ng baik pada abad
XVIII. Penerapan praktis dari il mu pengetahuan teknis ya ng tumbuh
sela ma berabad-abad dapat sedikit de mi sedikit dilakukan. Kapitalis me
mulai menjadi penggerak bagi perubahan tehnologi karena akumulasi
modal me mungkinkan penggunaan berbagai inovasi.
Nah, pada fase inilah kapitalis me mulai me letakkan dasarn ya ya itu
laissez-faire, laissez-passer sebagai doktrin mutlak Ada m S mith. Dillar
me nerangkan bahwa perke mbangan kapitalis me pada fase klasik ini
se mata-ma ta me nggunakan argume ntasi ekonomis. Perke mbangan ini
tentu saja me njadi para meter keberhasilan bagi kaum borjuis dala m
struktur
sosial
ma s ya rakat.
Kesuksesan
ekonomis
beri mbas
pada
kesuksesan di bidang politik, ya itu hubungan antara kapitalis dan Negara.
Proses ini menguntungkan kapitalis me teruta ma dala m penentuan ga ya
eksplorasi, eksploitasi dan perluasan daerah kekuasaan sebagai lahan
distribusi produksi. Pada kar ya Ada m Smith (An Inquir y into The Nature
and Causes of The Wealth Nations (1776) terdapat analisa bahwa
kapitalis me kuno sudah berakhir dan bergeser me njadi kapitalis me klasik.
Dudle y Dillard menjelaskan fase berikutn ya yaitu Kapitalis me lanjut
ya ng mulai berke mbang sejak abad ke-19, tepatn ya tahun 1914, Perang
Dunia
I
sebagai
mo me ntum
uta ma.
Abad
ke-20
ditandai
oleh
perke mbangan kapitalis me ya ng sudah tidak lagi bisa disebut sebagai
kapitalis me tradisional. Kapitalis me fase lanjut sebagai peristiwa penting
ini ditandai paling tidak oleh tiga mo me ntum. Perta ma, pergeseran
dominasi modal dari Eropa ke Amerika. Kedua, bangkitn ya kesadaran
bangsa-bangsa di Asia dan Afrika terhadap kolonialis me Eropa sebagai
ekses
dari
kapitalis me
klasik,
ya ng
ke mudian
me manifestasikan
kesadaran itu dengan perlawanan. Ketiga, Revolusi Bolzhevik Rusia ya ng
berhasrat me luluh lantakkan institusi funda me ntal kapitalis me ya ng
berupa
pe milikan
kapital
secara
individu
atas
penguasaan
sarana
produksi, struktur kelas sosial, bentuk pe merintahan dan ke ma panan
aga ma. Dari sana ke mudian muncul ideologi tandingan, ya itu komunis me.
Kapitalis me abad ke-20 berhasil ta mpil meliuk-liuk dengan ta mpilan
ya ng selalu bergerak mengadaptasikan kebutuhan umat manusia pada
za man dan situasi lingkungann ya. Fleksibilitas ini sukses me mbawa
kapitalis me
sebagai
akhir
ideologi
(The
End
of
Ideolog y)
ya ng
me ngantarkan u mat ma nusia tidak han ya menuju gerbang ya ng penuh
pesona ekstasi me lainkan juga pada gerbang ya ng berpeluang besar untuk
kehancuran umat ma nusia.
Saat ini kapitalis me beserta da mpak keberadaann ya telah me nja mur di
seluruh belahan dunia. Hal itu se makin dipertegas secara halus melalui
eksistensi badan-badan dunia ya ng di motori oleh kaum kapitalis dunia.
Badan dunia seperti IMF, World Bank , dan ICC mer upakan aktor-aktor
ya ng berperan dala m menge mbangbiakkan kapitalis me di seluruh belahan
dunia ini. berbagai cara me reka lakukan agar negara-negara di dunia ini
terlibat dala m siste m
globalisasi ya ng mekanis men ya s yarat akan
kapitalis me..
Kapitalis me ya ng menjunjung tinggi hak-hak individu, orientasi pada
laba, menghilangkan peran pe merintah secara oto matis telah menciptakan
me kanis me pasar global atau negara berasaskan hukum ri mba. Negaranegara le mah ya ng masuk ke dala m pusaran globalisasi akan langsung
terjeru mus pada alur kapitalis me ini. Maka disaat inilah sebenarn ya
negara le ma h tersebut telah terperangkap dala m perangkap ya ng telah
didesain oleh negara kapitalis. Tentu saja negara kapitals ya ng akan
me njadi pe menangn ya , sedangkan negara le mah tersebut akan me ngala mi
kesengsaraan ya ng kadangkala sa ma sekali tidak disadarin ya. Inilah
sesungguhn ya ya ng me njadi anca man bagi negara le ma h tersebut, yai tu
disaat ia tidak me ngetahui bahwa sesuatu telah me n ye rap darah, na mun
negara tersebut idak men yadarin ya sa ma sekali. Perlahan-lahan negara
tersebut akan kehabisan darah, ya ng ke mudian akan mengantarkann ya
pada ke matian berupa kehancuran negara tersebut. Sesuatu ya ng lebih
parah lagi adalah ketika negara tersebut telah mati atau hancur, negara
kapitalis akan se makin me ngeksploitasi ( me ma nfaatkann ya). Ilustrasi
seperti
itu
me mang
benar
adan ya,
dan
hal
itu
bukanlah
suatu
ke mungkinan lagi. kondisi ekstri m ya ng diakibatkan oleh eksistensi
kaptalis me me ma ng akan atau telah terjadi di berbagai negara le mah ya ng
ada di seluruh penjuru dunia. Hal itu turut didukung oleh prinsip
me ndasar
kapitalis me
ya ng
tidak
me mperkenankan
ca mpur
tangan
pe merintah di dala m siste mn ya. Nah, ketika siste m perekonomian suatu
negara
tidak lagi me libatkan pe merintah atau me libatkan pe merintah
han ya pada batas-batas ya ng mi ni m, tentu saja kita dapat men yaksikan
para kapitalis dengan leluasa akan mudah masuk kedala m siste m tersebut
dan me mpengaruhi segala proses ya ng berlangsung dala m siste m ya ng
ada.
Fakta kapitalis me ya ng telah menghancurkan masa depan negaranegara le mah di dunia telah terlihat saat ini me lalui tingkat ke matian,
ke miskinan dan pengangguran ya ng tinggi serta berbagai
per masalahan
lainn ya ya ng tengah diala mi negara-negara terbelakang bahkan negara
berke mbang. Jika keberadaan badan-badan dunia itu untuk dunia, secara
kasat mata dapat dia mbil satu hipotesa bahwa seluruh negara le ma h dan
negara
berke mbang
di
dunia
dapat
terbantu
dala m
me menuhi
kebutuhann ya sendiri dan dapat hidup sejahtera tanpa anca man krisis.
Na mun me ngapa ma sih ada per masalahan krisis ya ng justru se makin
me ningkat di negara le ma h dan berke mbang tersebut. Berdasarkan hal ini
dapat kita lihat bahwa kapitalis itu benar adan ya di dunia ini, bahkan
me reka itu dekat sekali dengan negara le mah dan negara berke mbang. Di
sisi lain juga dapat dikatakan bahwa kapitalis tersebut merupakan sumber
krisis dari negara-negara le ma h dan berke mbang.
Negara-negara
tergolong
le mah
Afrika,
dan
Asia
negara
serta
negara-negara
berke mbang
telah
lainn ya
ya ng
digerogoti
oleh
kapitalis me. Misalkan seperti ta mbang e mas ya ng ada di Afrika Selatan,
pengelolan ya adalah kapitalis barat, sedangkan pribumi Afrika Selatan
han ya sebagai pekerja kasar ya ng senantiasa diperintah oleh ma jikann ya
(kapitalis barat). Padahal Afrika Selatan me rupakan negara ya ng ka ya
na mun ma sih saja dite mukan ma s yarakatn ya me ngala mi ke miskinan, gizi
buruk dan sebagain ya. Dala m hal ini pe merintah tidak dapat turut serta
me ma ksi malkan hasil keka yaan negaran ya tersebut untuk ma s ya rakatn ya
ya ng me ngala mi ke miskinan tersebut. Karna pe merintah di sini han yalah
sebagai
si mbol
se mata
ya ng
tidak
berperan
strategis
dala m
me mpengaruhi keka yaan ala mn ya. Hal tersebut merupakan da mpak dari
lebih dulun ya kapitalis me me nguasai suatu negara. Kepe milikan aset
berharga Afrika Selatan tersebut
telah berada di tangan pe miliki modal
(kaum kapitalis). Otomatis keuntungan dari perta mbangan e mas tersebut
me miliki
porsi
ya ng
sangat
besar
untuk
pe milik
modal
tersebut,
sedangkan untuk ma s yarakat Afrika Selatan han ya beberapa persen saja
porsin ya. Eksploitasi seperti ini me rupakan salah satu metode kapitalis me
dala m me ncapai tujuann ya ya itu me mperoleh laba ya ng sebesar-besarn ya
dengan me ngorbankan pihak-pihak lain ya ng dipandang le ma h.
Fenomena seperti ini telah seringkali terulang, na mun tetap saja
negara-negara le ma h dan berke mbang tertipu oleh kaum kapitalis untuk
ma suk ke siste m kapitalis me (jebakan) ya ng me reka tawarkan. Tentu saja
kaum
kapitalis
kapitalis me
tidak
kepada
secara
terang-terangan
negara-negara
ya ng
akan
me nawarkan
me njadi
siste m
mangsan ya.
Berawal dengan tawaran me lakukan kerja sa ma sebagai upa ya mengatasi
krisis, ke mudian kapitalis tersebut diberikan jalan untuk menana mkan
modaln ya di negara tersebut. Se ma kin la ma pe milik modal tersebut
me njadikan negara itu sebagai negara ya ng mengala mi ketergantungan
terhadap modal ya ng ditana mn ya . Setelah merasa bergantung negara
tersebut mulai me rasa segan dan secara perlahan bagian dari negara ya ng
telah ditana mi modal oleh kapitalis tersebut telah beralih fungsi me njadi
mi likn ya, me skipun masih dala m porsi ya ng belum seutuhn ya. Atau
mi salkan melalui utang historis suatu negara, kaum kapitalis me njadikan
celah itu sebagai kunci mas uk ke dala m suatu negara ya ng akan dijadikan
ma ngsan ya. Suatu negara ya ng beraliansi dengan negara kapitalis untuk
me mperoleh ke merdekaan bangsan ya tentu akan miliki rasa berhutang
kepada negara kapitalis tersebut. Dengan kunci hutang budi tersebut
negara kapitalis mulai mas uk untuk merajai negara ya ng baru me rdeka
itu, dan sebenarn ya me njadikan negara tersebut ke mbali terjajah.
Ke munculan kapitalis
ini bukanlah sesuatu ya ng mutlak tidak bisa
diperidiksi dan dicegah. Kehadiran kapitalis beserta da mpakn ya pada
suatu negara sebenarn ya bersifat relatif. Ada kalan ya suatu negara dapat
me ncegah kehadiran kapitalis, dan
ada juga negara ya ng han ya ma mpu
me ncegah da mpak dari kehadiran kapitalis. Pada dasarn ya hal itu
bergantung kepada siste m pe merintahan ya ng ada pada negara tersebut.
Sanggup ata tidakn ya suatu negara me nagkal kapitalis me atau da mpakn ya
bergantung
kepada
pe merintahan
ya ng
ada
di
dala mn ya.
Apabila
pe merintahan di suatu negara ma sih bersih atau belum terkonta minasi
oleh intervensi barat (kapitalis) maka bisa dijadikan ja minan bahwa
negara tersebut akan terhindar dari kapitalis me serta da mpakn ya.
Venezuela merupakan salah satu negara
ya ng menentang arus
kapitalis me global. Bukan lagi negara ya ng akan menentang tetapi telah
me njadi negara ya ng
berhasil terhindar dari
kapitalis me global untuk
saat ini. Pada dasarn ya hal itu dikarnakan Venezuela dipi mpin oleh
pe merintahan berhaluan kiri. Salah satu sosok pe mi mpin Venezuela ya ng
paling berjasa dala m me nentang dan menghindari arus kapitalis me global
adalah Rafael Hugo Chavez Frias atau ya ng lebih dikenal sebagai Hugo
chavez. Beliau me rupakan sosok ya ng me ma ng anti A merika (kaum
kapitalis/barat). Hal itu
bukan berarti tanpa alasan. Beliau me n ya dari
kapitalis me han yalah akan me ni mbulkan kesengsaraan bagi suatu negara.
Karna Chavez men yadari siapa aktor,
apa tujuann ya, dan bagai mana ia
me ncapai tujuan tersebut. Oleh karna itu, setelah hutang Venezuela lunas
negara tersebut mundur dari IMF dan World Bank di bawah pe merintahan
Chavez. Ketika pe merintah Venezuela berkebijakan untuk mundur dari
IMF dan World Bank , secara tidak langsung Venezuela telah menutup diri
untuk terlibat dala m kapitalis me global. Buah ya ng dipetik pun cukup
ma nis, pertumbuhan ekonomi Venezuela me njadi salah satu ya ng tertinggi
di dunia ya itu me ncapai 5,5% pada tahun 2012. Hal itu diraih ketika
Venezuela tidak bergantung pada kapitalis,suntikan dana IMF dan World
Bank.
Indonesia tidak secara tegas me mposisikan dirin ya berada pada
koridor
apa secara idealis. Ketika perang dunia berkeca muk, Indonesia
lebih me milih berada pada gerakan non-blok. Ketika dunia tengah
dihadapkan dengan dua kekuatan siste m ya ng kuat ya itu liberalis m dan
komunis me,
Indonesia lebih me milih siste m
ca mpuran. Hal-hal ya ng
seperti ini tentu me micu beraga m spekulasi akan jati diri bangsa ini.
Terlepas dari itu se mua, sebenarn ya
Indonesia turut dipengaruhi oleh
paha m komunis me bahkan liberalis me ya ng me ngarah pada kapitalis me.
Na mun hingga saat ini pengaruh ya ng paling besar itu terasa berasal dari
kubu liberalis m.
Sejarah telah me njadi saksi akan pengaruh beraga m –is me terhadap
bangsa ini, salah satun ya ya itu liberalis me
(kapitalis me). Rangkaian
sejarah talah menjawab tentang di mana sebenarn ya posisi bangsa ini,
na mun para elite ya ng ada di sana tidak ma u me ngakuin ya secara pasti
kepada seluruh dunia bahkan kepada mas yarakatn ya sendiri. Na mun
seiring
dengan
berke mbangn ya
il mu
pengetahuan
dan
teknologi,
ma s ya rkat Indonesia telah ma mpu me ne mukan sendiri jawaban atas
pertan yaan tentang
jati diri bangsa ini. Bukanlah rahasia lagi jika
Indonesia me rupakan negara dengan paha m sa ya p kiri dahulun ya disaat
awal ke merdekaann ya. Bukanlah rahasia lagi jika Indonesia me rupakan
bagian dari siste m
kapitalis me global sejak berakhirn ya pe merintahan
Soekarno hingga saat ini.
Sebenarn ya
Indonesia
telah
me lewati
sejarah
panjang
tentang
keberadaan kapitalis me di negeri ini.Faktan ya adalah bahwasan ya watak
kapitalis me itu sebenarn ya telah me njadi warisan penjajahan hindiabelanda di bangsa ini. berdasarkan hal itu, Richard Robison ya ng
me rupakan seorang professor politik di Universitas Murdoch, Australia
me nulis sebuah buku ya ng diterje mahkan dala m bahasa Indonesia ya ng
berjudul Soeharto dan Bangkitn ya Kapitalis me di Indonesia. Di dala m
bukun ya tersebut diga mbarkan tentang bagai ma na watak kapitalis me ya ng
diwariskan melalui kolonialis me hindia–belanda di Indonesia. Robinson
me ncoba
me mbagi
deskripsin ya
tentang pewaisan watak kapitalis
me lalui tiga objek yaitu (1) kalangan pribumi/tuan tanah, (2) kalangan
nonpribumi/etnis tionghoa, (3) depresi besar-besaran tahun 1930.
Pertama, kegagalan kaum borjuasi pribumi pe milik tanah. Hal ini
disebabkan oleh hubungan mesra di antara negara kolonial HindiaBelanda dengan para penguasa pribumi feodal. Penguasa pribumi lebih
me nikmati pajak, upah, upeti dan sewa untuk me ngongkosi politik rumah
tangga keti mbang me mentingkan akumulasi kapital dan peningkatan
produksi untuk menumbuhke mbangkan borjuasi pribumi . Pola de mikian
me wariskan dan me mperkuat watak patri monial. Selain itu, pe merintah
kolonial Belanda me ngeksploitasi tanah jajahan dengan menerapkan
siste m tana m paksa terhadap kau m tani di perkebunan besar swasta.
Proses ini me mperkukuh dominasi perusahaan-perusahaan perkebunan
swasta dala m produksi tana man komersial, seperti tebu dan kopi,
sehingga me ngha mbat transfor ma si mas ya rakat pedala ma n untuk menjadi
petani kapitalis serta kaum proletar ya ng kuat .
Kedua, dominasi borjuasi “nonpribumi” (Tionghoa) di bidang
perdagangan
nonpribumi
keluarga
dan
ma nufaktur.
(Tionghoa)
bersifat
perdaganganban yak
Keterpisahan
dengan pribumi
eksklusifdi
menguntungkan
di
antara
, ketekunan,
kalangan
prinsip
dan pertalian
nonpribumi
efisiensi
golongan
dala m
perekonomian
kolonial. Sebalikn ya, melalui VOC, kolonialis Belanda men yerahkan
kepada golongan Cina ha mpir se mua hak monopoli perdagangan seperti
pajak pertanian, pungutan jalan,pasar, pengumpulan dan penjualan gara m,
pe motongan hewan, bea ma suk, dan lain-lain. Do minasi golongan Cina
ini me mbuat perke mbangan para pedagang pribumi menjadi sangat
terbatas. Di bidang ma nufaktur, misaln ya, kapitalis pribu mi han ya berada
pada produksi ma nufaktur skala kecil, sedangkan kapitalis nonpribumi
(Tionghoa) menguasai industri skala me nengah bahkan skala besar.
Akibatn ya, para pedagang kecil pribumi tetap mengala mi kesulitan dala m
me nge mbangkan dan meningkatkan usaha. Ketiga, Depresi Besar tahun
1930-an
ya ng
mengakibatkan
ke merosotan
dra matis
hasil
sektor
perkebunan, teruta ma gula di Jawa dan karet di Sumatera, me mbuat peran
modal asing di luar Belanda seperti Amerika Serikat, Eropa,dan Jepang
se makin signifikan untuk investasidi sektor ta mbang dan manufaktur
skala besar.Kelas kapitalis ya ng me ndo minasi perekonomian Indonesia
hingga akhir masa colonial adalah orang-orang Belanda, na mun capital
Belanda terbukti tidak ma mpu me mberi dan men yu mbang basis akumulasi
kapital
bagi
restrukturisasi
kapitalis me
Indonesia
me ngiringi
perke mbangan sumber da ya dan industrialisasi.
Perke mbangan sosial dan struktur ekonomi ya ng tidak me rata serta
le ma hn ya borjuasi do mestic tersebut akhirn ya “ mewariskan” kekosongan
ekonomi politik kapitalis Indonesia. Dengan kata lain bahwa historis
penjajahan hindia-belanda telah me mbentuk
ini, dan sebelum
mental kapitalis di bangsa
kapitalis itu datang dari luar sebenarn ya bangsa ini
telah berada pada pengaruh kapitalis.
Indonesia pada hakekatn ya merupakan negara ya ng ka ya akan potensi
bumi. Jika negara ini ma mpu me ngelolan ya dengan baik, bisa dipastikan
negara ini dapat berdiri sendiri tanpa bantuan ataupun berhubungan
dengan negara lain. Hal inilah ya ng dilihat oleh negara-negara kapitalis.
Dengan gelar ya ng disandang Indonesia sebagai
ya ng
negara
dunia
ketiga
tengah gencar me n yelenggarakan pe mbangunan multisektor
se makin me mperluas kese mpatan negara kapitalis untuk masuk ke negara
ini.
Dengan me rujuk pada hasil penga matan Dudle y Dillar
perke mbangan kapitalis global,
tentang
Indonesia kini telah turut merasakan
i mbas kapitalis me lanjutan. Indonesia ya ng me miliki roma ntis me hangat
dengan IMF dan World Bank
serta badan-badan dunia lain ya ng
me mpelopori kapitalis me global turtu me nggiring Indonesia me nuju
ke matian disaat darah negara ini telah habis dihisap secara dia m-dia m
oleh para kapitalis tersebut. Sehingga lintah ya ng ken ya ng tersebut dapat
me lanjutkan hidupn ya, sedangkan korbann ya telah lesu dan tidak lagi
ma mpu berdiri apalagi berjalan.
Indonesia sebagai negara berke mbang
ya ng
masih belum ma mpu
me ma ksi malkan sumber da ya ala m ya ng di milikin ya terus berusaha untuk
me lakukan upa ya pe mbangunan di berbagai sektor. Dengan perti mbangan
akan
adan ya
ma ksi malisasi
pengelolaan
sumber
da ya
me lalui
pe mbangunan maka negara Indonesia mencoba ban yak alternative agar
tujuan tersebut tercapai na mun hal itu justru me mbuat bangsa ini se makin
rapuh me nuju ketidakberda yaann ya.
Dala m me ndongkrak upa ya pe mbangunan ya ng diselenggarakan oleh
negara Indonesia tentu berbagai upa ya dilakukan agar ma nfaat dari
pe mbangunan tersebut dapat dirasakan. Seperti dengan me minja m dana
kepada negara lain (utang luar negeri), dan me mbuka peluang investasi
bagi asing
me mbawa
selebar-lebarn ya. Di satu sisi, hal ini me mang
Indonesia
me nuju
pada
tujuan
pe mbangunan.
ma mpu
Percepatan
pe mbangunan dapat diselenggarakan dengan bantuan dana ya ng berasal
dari luar negeri, potensi-potensi ya ng dahulun ya belum
tersentuh atau
belum ma ksi mal pengelolaann ya dapat diopti malkan me lalui investasi
oleh asing. Akan tetapi di sisi lain, hal ni mer upakan awal mi mpi buruk
Indonesia. Bantuan dana melalui utang luar negeri
me njadi
bangsa
ya ng
ketergantungan
dengan
sebabkan bangsa ini
pera
pe milik
modal
(khususn ya kaum kapitalis barat). Selain itu ketika Indonesia me mbuka
peluang investasi bagi asing selebar-lebarn ya ma ka hal ini akan berujung
pada do minasi kepe milikan sumber da ya atau aset negara Indonesia atas
investor asing.
Globalisasi me ma ng me ma ksa Indonesia untuk berlabuh pada siste m
kapitalis global.
Indonesia
tidak me nutup dirin ya dari pengaruh
globalisasi, justru Indonesia turut berperan aktif dala m globalisasi ini.
Hal itu terlihat sejak Indonesia dipi mpin oleh Soeharto ya ng gencar
me laksanakan pe mbangunan. Kepe mi mpinann ya dapat dijadikan sebagai
signal awal dari mas ukn ya Indonesia ke dala m kapitalis me global secara
me n ye luruh. Hal itu terbukti disaat dunia digoncang oleh krisis hebat
pada tahun 1998, Indonesia juga terkena da mpakn ya. Seperti mi salkan
dngan me le mahn ya nilai tukar rupiah ya ng berujung kepada tigkat inflasi
ya ng mengala mi peningkatan taja m sehingga tidak dapat lagi dikontrol
oleh pe merintah pada saat itu. Da mpak lainn ya yai tu bangkrutn ya
perusahaan multinasional dan perusahaan dome stik lainn ya.
Dala m me langsungkan upa ya pen yela matan kondisi perekono mian
nasional negara Indonesia me ncoba untuk me mperluas jangkauann ya
dala m me ne mukan solusi terbaik. Salah satun ya ya itu me lalui bantuan
IMF dan bank dunia. Disaat Indonesia telah dibantu oleh IMF dan World
bank, hal itu bisa dijadikan titik awal petaka Indonesia. Karna sejak saat
itulah Indonesia akan me ngala mi krisis. Jika benar IMF dan bank dunia
hadir untuk me mbantu negara-negara ya ng tengah dilanda krisis untuk
me n ye lesaikan krisis tersebut, lalu me ngapa negara ya ng me ngala m krisis
tersebut justru dihadapkan pada ma salah baru.
Benar saja, kondisi indonesia
saat ini sungguh me mprihatinkan.
Negara ya ng ka ya akan potensi bumi justru me miliki ma s yarakat ya ng
mi skin. Lalu, pertan ya ann ya adalah siapakah ya ng ka ya dengan potensi
bumi itu? Tentu saja, jika kondisi itu disebabkan oleh kapitalis me ya ng
se makin me rejalela secara se mbun yi- se mbun yi di negara ini, tentu saja
jawabann ya adalah investor asing, pribumi (elite politik, dan elite sosial)
dan teruta ma sekali kaum kapitalis ya ng menciptakan siste m kapitalis
global tersebut.
Da mpak kapitalis me telah dapat dilihat secara ma ta telanjang di
Indonesia
saat ini.
kepe milikan aset
Da mpak ya ng paling me ncolok adalah status
potensial negara ya ng telah didominasi oleh asing.
Beberapa perusahaan ya ng sebenarn ya dapat menjadi sumber pendapatan
ya ng mapan bagi Indonesia telah dikuasai oleh kaum kapitalis. Misalkan
seperti PT. Freeport
dan
PT. Chevron, ya ng mana kedua perusahaan
tersebut me miliki sumber da ya ya ng me miliki nilai jual ya ng ma hal.
Na mun apalah da ya Indonesia ya ng telah dirajai oleh siste m kapitalis
global. Dapat dikatakan bahwa pe merintahan Indonesia tidak me miliki
celah sedikitpun untuk me nge mbalikan status kepe milikann ya me njadi
perusahaan nasional Indonesia
secara utuh. Hal ini menunjukan bahwa
siste m pasar ya ng tidak me mperkenankan peran pe merintah itu la ma
berada di Indonesia, dan hal ini han ya menunggu waktu saja menuju
kepada suatu siste m persaingan pasar se mpurna ya ng digadang-gadang
oleh penganut ekonomi liberal klasik.
Indonesia kini telah bergantung kepada siste m ekonomi global ya ng
me ngarah pada sisti m kapitalis. Indonesia bisa dipastikan tidak ma mpu
atau sulit untuk me nghindar dari sisti m kapitalis me tersebut. Indonesia
bukanlah Venezuela, Indonesia juga bukanlah Afrika Selatan. Na mun
Indonesia masih berada di pertengahan jalan me nuju dua si mpang berbeda
ya ng mengarah ke Venezuela atau neaara-negara Afrika.
Referensi bacaan :
Djojohadikusumo, Sumitro. 1991. Perke mbangan Pe mikiran Ekono mi.
Jakarta: Ya yasan Obor Indonesia.
Pra m, Tofik. 2013. Hugo Chavez: Malaikat Dari Selatan. Jakarta: I mania.
Referensi bacaan lainn ya :
http://karlinawkfisip12.web.unai r.ac.id/artikel_detail76865Studi
%20Strategis%20Indonesia%20Perke mbangan%20Kapitalis me%20di
%20Indonesia.ht ml
Resensi Buku : Soeharto dan Bangkitn ya Kapitalis me di Indonesia, oleh
Ach mad Choirudin.