PENGARUH PENGETAHUAN MANAJEMEN PERKANTOR. pdf

PENGARUH PENGETAHUAN MANAJEMEN PERKANTORAN TERHADAP
KINERJA PEGAWAI PADA SUBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS
PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI BANTEN

Oleh :
Eva Farida
11010116

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
BINA BANGSA BANTEN
2014

PENGARUH PENGETAHUAN MANAJEMEN PERKANTORAN TERHADAP
KINERJA PEGAWAI PADA SUBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS
PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI BANTEN

EVA FARIDA
11010116
ABSTRAK

Di DPPKD Prov Banten sebagian pegawai cukup mengerti dan memahami

pengetahuan manajemen perkantoran sehingga peneliti tertarik untuk meneliti mengetahui
seberapa besar pengetahuan manajemen perkantoran terhadap kinerja pegawai yang
dirasakan oleh para pegawai DPPKD Prov Banten. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
pengetahuan manajemen di DPPKD Prov Banten, dan mengetahui pengaruh pengetahuan
manajemen terhadap kinerja pegawai di DPPKD Prov Banten.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, dengan populasi yang ada
di DPPKD. Teknik pengumpulan datanya adalah dengan menggunakan kuesioner dengan
instrumen penelitian dengan menggunakan poin biserial dan skala likert.
Berdasarkan hasil analisis statistik Korelasi Product Moment didapat nilai korelasi
sebesar 0.836, adanya pengaruh antara pengetahuan manajemen dan kinerja pegawai adalah
sangat kuat. Sedangkan nilai koefisien determinasi didapat sebesar 0.699 ini berarti sebesar
69,9% kinerja pegawai dipengaruhi oleh pengetahuan manajemen, dan sisanya sebesar
30,1% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil
pengujian signifikansi didapatkan nilai (0.000 < 0.005), ini berarti (Hi) diterima dan (H0)
tolak yang menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pengetahuan
manajemen terhadap variabel kinerja pegawai. Selanjutnya persamaan regresi didapat nilai

sebesar Y = 22,101 + 0.828 X, ini berarti nilai konstanta (α) sebesar 22.101 menyatakan bahwa
apabila tidak ada pengetahuan manajemen (x=0) maka kinerja pegawai hanya sebesar 0.828
satuan. Jika pengetahuan manajemen ditingkatkan sebesar 1satuan maka kinerja pegawai

akan bertambah sebesar 0.828 satuan. Dengan demikian dapat disimpulkan, pengetahuan
manajemen dapat mempengaruhi kinerja pegawai.
Kata kunci : Pengetahuan, manajemen perkantoran, kinerja pegawai

ABSTRACT
In Banten Prov DPPKD some employees enough to know and understand knowledge
management office so that researchers interested in studying find out how much knowledge of
office management on employee performance perceived by employees DPPKD Banten Prov.
The purpose of this study was to determine the knowledge management in Banten Prov
DPPKD, and determine the effect of knowledge management on the performance of
employees in DPPKD Banten Prov.
The research method used was a survey method, with populations in DPPKD. Data
collection technique is to use a questionnaire to the research instrument using biserial and
point Likert scale.
Based on the statistical analysis of the results obtained Product Moment Correlation
correlation value of 0.836, the influence of knowledge management and employee
performance is very strong. While the coefficient of determination obtained for 0.699 means
69.9% of employee performance is influenced by knowledge management, and the remaining
30.1% is influenced by other variables not examined in this study. Test results obtained
significance value (0.000 taraf


manajemen perkantoran. Variabel terikat

signifikan (α) 0,05 hasilnya adalah 0,645

dalam

(X)

ini

penelitian

adalah

ini

adalah

kinerja


pegawai.

nilai

dan

1,044

Kolmogorov-

statistik

(Y)

>

0,05

dapat


disimpulkan yaitu nilai residual dari uji
normalitas secara normal karena nilai

HASIL PENELITIAN

signifikansinya lebih besar dari 5% maka

Penelitian ini terdiri dari 2 variabel, yaitu :

uji asumsi klasik normalitas terpenuhi.

variabel devenden (terikat) dan variabel
indevendent (bebas) yaitu Pengetahuan
manajemen perkantoran (X) dan kinerja
pegawai (Y). Untuk variabel X ada 37
pertanyaan dan varaibel Y 42 pertanyaan.
Adapun setiap penelitian variabel dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :


Pengujian Linearitas
Uji
mengetahui

Linear
apakah

bertujuan
dua

untuk
variabel

mempunyai hubungan yang linear atau
tidak secara signifikan. Uji ini biasanya
digunakan sebagai prasyarat dalam analisis
korelasi atau regresi linear. Pengujian pada
SPSS dengan menggunakan Test for
Linearity dengan pada taraf signifikansi
0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai


Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah uji yang
ditujukan untuk menguji apakah dalam
sebuah

regresi,

variabel

variabel

bebas

keduanya

terikat

(Linearity) < 0,05


dan

mempunyai

distribusi normal atau tidak. Model regresi
yang baik adalah distribusi data normal
atau mendekati normal. Data di uji dengan
normalitas Kolmogrov-Smirnov (KS).

pengaruh yang linear bila signifikansi

Uji Koefisien Korelasi Product Moment
Analisis korelasi dan regresi
(baik sederhana maupun ganda) sering
menjadi alat analisis yang digunakan
dalam uji asosiasi. Tujuan analisis korelasi
adalah untuk mempelajari apakah ada

hubungan antara dua variabel atau lebih,


pengaruh

sedang

digunakan rumus koefisien determinasi (r2)

analisis

regresi

memprediksi

seberapa jauh pengaruh tersebut.

dengan

Uji korelasi Pearson atau uji
Product Moment pada dasarnya adalah
sebuah cara dalam dalam pengolahan data
statistik


yang

menganalisis

digunakan

apakah

mempunyai pengaruh

untuk

sebuah

variabel

cara

X


terhadap

mengkuadratkan

Y,

nilai

koefisien korelasi ( r ) yang telah dihitung,
dengan rumus yaitu :
Rumus :

KD

= r2x100%

Keterangan : K = Koefisien Determinasi
r = Koefisien Korelasi

variabel

yang signifikan

Tidak ada ukuran yang pasti berapa

dengan variabel lainnya. Kemudian jika

besarnya

ada

ke-eratan

mengatakan bahwa suatu pilihan variabel

hubungan tersebut, serta seberapa jauh

sudah tepat. Jika r2 semakin besar atau

variabel tersebut mempengaruhi variabel

mendekati 1, maka model makin tepat.

pengaruh,

bagaimana

koefisien determinasi untuk

lainnya.
didapatkan

didapat nilai koefisien korelasi
product moment sebesar 0.836, artinya
terdapat pengaruh yang sangat kuat antara
pengetahuan

manajemen

perkantoran

dengan kinerja pegawai dan bernilai
positif,

berarti

jika

pengetahuan

manajemen perkantoran ditingkatkan maka
kinerja akan meningkat atau sebaliknya,

nilai

koefisien

determinasi sebesar 0.699%, ini berarti
sebesar 69,9 % kinerja dipengaruhi oleh
pengetahuan
sedangkan

manajemen
sisanya

perkantoran,

sebesar

30,1%

dipengaruhi oleh variabel lainnya yang
tidak diteliti didalam penelitian ini
Regresi Linear

jika pengetahuan manajemen perkantoran

Teknik Statistik regresi digunakan

berkurang maka kinerja akan menurun.

oleh peneliti bila peneliti bermaksud

Uji Koefisien Determinasi (r2)

melakukan prediksi seberapa jauh nilai

Koefisien
perbandingan

Determinasi

antara

variasi

adalah
Y

yang

variabel dependent bila nilai variabel
Independent dirubah.
Regresi merupakan suatu alat ukur

dijelaskan oleh X dibanding dengan variasi
total Y. Jika selain X, semua variabel di
luar model yang diwadahi dalam E
dimasukkan kedalam model, maka nilai
koefisien determinasi akan
Untuk

mengetahui

bernilai 1.

seberapa

besar

yang

juga

dapat

digunakan

untuk

mengukur ada atau tidaknya korelasi antar
variabel. Jika kita memiliki dua buah
variabel atau lebih maka sudah selayaknya
apabila kita ingin mempelajari bagaimana

variabel-variabel itu berpengaruh atau



Konstanta

(a)

sebesar

22.101

menyatakan bahwa apabila tidak ada

dapat diramalkan.
Analisis regresi lebih akurat dalam

pengetahuan manajemen perkantoran

melakukan analisis korelasi, karena pada

(x=0), maka kinerja pegawai hanya

analisis itu kesulitan dalam menunjukkan

sebesar 0.828 unit. Jika pengetahuan

slope (tingkat perubahan suatu variabel

manajemen

terhadap

perkantoran

(x)

lainnya

dapat

ditingkatkan sebesar 1 unit maka

demikian

maka

kinerja pegawai (y) akan bertambah

melalui analisis regresi, peramalan nilai

sebesar 0.828 unit atau sebaliknya,

variabel terikat pada nilai variabel bebas

jika

lebih akurat pula.

perkantoran (x) berkurang 1 unit maka

variabel

ditentukan).

Dengan

pengetahuan

manajemen

kinerja pegawai (y) akan menurun
sebesar 0.828 unit.

Hipotesis Penelitian
1 Uji Signifikan
Untuk

menguji

kebenarannya

hipotesis digunakan uji-t yang dapat

Uji Validitas

diterangkan sebagai berikut :

Item instrumen dianggap valid

1. Uji hipotesis uji-t

jika lebih besar dari rhitung atau bisa juga

Yaitu alat analisis untuk signifikan ada

dengan membandingkannya dengan rtabel,

tidaknya variabel bebas terhadap variabel

jika thitung > ttabel maka valid, rhitung 0,836 >

terikat.

rtabel 0,3.


Rumus :

Kriteria

Pengujian Validitas instrumen penelitian



penerimaan

dilakukan berdasarkan hasil penyebaran

dan

penolakan

dengan

jumlah

responden

sebanyak 40 orang. Dalam hal ini, penulis

hipotesis, yaitu :
a. Apabila t

kuesioner,

hitung

> t

table,

maka Ho

bantuan

Microsf

Excel

untuk variable (X) dan software SPSS v.17

ditolak dan HI diterima
b. Sebaliknya apabila t

menggunakan

hitung

≤ t

table,

maka Ho diterima dan HI ditolak.
Persamaan regresi tersebut mempunyai
intepretasi sebagai berikut :

untuk menghitung validitas instrumen.
Berdasarkan

hasil

perhitungan

SPSS v.17 for windows dapat diketahui
pengujian hipotesis pada kolom t diperoleh
sebesar 9,399 yang berarti thitung 9,399 >

ttabel 1,683 dengan taraf signifikansi 0.00

kecil dibandingkan nilai taraf signifikan

yang berarti < 0,05

(α), dengan perkataan lain semua item

Dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak
dan Ha diterima, karena thitung 9,399 > ttabel
1,683.

Berarti

(pengetahuan

variabel

independen

manajemen

perkantoran)

mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap

variabel

dependen

instrumen untuk variabel kinerja pegawai
dari nomor 1-42 dinyatakan valid.

Uji

Reliabilitas

Manajemen Perkantoran (X)
Reliabilitas dalam penelitian ini

(kinerja

menggunakan

pegawai).

Uji Validitas Pengetahuan manajemen
Perkantoran (X)
Berdasarkan data yang telah terkumpul , maka

Pengetahuan

reliabilitas

internal

konsistensi

dengan

teknik

Kuder

Richardson

(KR-20)

karena

bentuk

pertanyaan hanya terdiri atas dua pilihan
jawaban (dikotomi),

menggunakan

Dalam uji reliabilitas, peneliti

Microsoft excel, berdasarkan olah data yang

menggunakan bantuan program komputer

dilakukan

Microsoft Excel. Dan mendapatkan hasil

data

di

analisis

dengan

dengan

rumus

biserial,

dapat

disimpulkan bahwa setiap item pernyataan
(pernyataan 1 s.d 37) dinyatakan valid, hal ini
dikarenakan nilai probabilitas korelasi (sig 2tailed) lebih kecil dibandingkan nilai taraf
signifikan (α), dengan perkataan lain semua
item instrumen untuk variabel pengetahuan
manajemen perkantoran dari nomor 1-37

0.96,yang

berarti

pengetahuan

bahwa

manajemen

instrumen
perkantoran

dinyatakan reliabel, artinya bahwa seluruh
instrumen tersebut dapat dipercaya atau
dapat diandalkan. Maka semua instrumen
memenuhi syarat reliabilitas.

dinyatakan valid

Uji Reliabilitas Kinerja Pegawai (Y)

Uji Validitas Kinerja Pegawai (Y)
Berdasarkan data yang telah

Sebagaimana makna reliabilitas

terkumpul, maka data di analisis dengan

(dapat dipercaya atau dapat diandalkan),

menggunakan

Software

SPSS

v.17,

maka

pengujian

reliabilitas

dalam

berdasarkan olah data yang dilakukan,

penelitian ini menggunakan teknik analisis

dapat disimpulkan bahwa setiap item

pengukuran koefisien Alpha (scale), data

pernyataan

42)

di analisis dengan menggunakan software

dinyatakan valid, hal ini dikarenakan nilai

SPSS v.17. Hasil dari teknik pengukuran

probabilitas korelasi (sig 2-tailed) lebih

koefisien

(pernyataan

1

s.d

alpha

dalam

pengujian

reliabilitas ini selanjutnya di konsultasikan

dengan

tabel

reliabilitas

instrumen.

0,828 satuan. Selanjutnya koefisien regresi

Dengan taraf signifikan > 0.05 dan jumlah

sebesar 0,828 satuan menunjukan setiap

responden

penambahan 1% pengetahuan manajemen

sebanyak

40

orang

maka

didapatkan nilai rhitung sebesar 0.836

perkantoran akan meningkatkan kinerja
sebesar

0,828

satuan.

Berdasarkan

perhitungan diperoleh Ttabel sebesar 2.784
KESIMPULAN

yang kemudian dibandingkan dengan nilai

Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan penelitian ini maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :

Thitung sebesar 9.399. Maka dapat diperoleh
nilai Thitung > Ttabel (9.399 > 2.784).

Berdasarkan hasil uji analisis
korelasi antara pengetahuan manajemen

SARAN

perkantoran terhadap kinerja pegawai pada

Berdasarkan hasil pembahasan
dan kesimpulan diatas, maka saran yang
dapat diberikan antara lain :

subagian kepegawaian dan umum DPPKD
Provinsi Banten sebesar 0,836 berarti
terdapat pengaruh yang sangat kuat antara
pengetahuan

manajemen

perkantoran

terhadap kinerja pegawai. Sedangkan R
square koefisien determinasi 0,699, ini
berarti 69,9% kinerja dipengaruhi oleh
pengetahuan

manajemen

sedangkan

sisanya 30,1% kinerja dipengaruhi oleh
variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti
oleh penulis didalam penelitian ini. Nilai R
Adjusted R square sebesar 0,440 atau
44%,
variabel

artinya

sumbangan

pengetahuan

pengaruh

1. Karena
terdapat
pengaruh
pengetahuan
manajemen
perkantoran
terhadap
kinerja
pegawai yang sangat kuat maka
disarankan bagi kepala subagian
kepegawaian dan umum DPPKD
Provinsi Banten agar menyiapkan
pegawai yang mahir dalam
pengetahuan
manajemen
perkantoran
karena
sangat
berpengaruh pada kinerja pegawai.
2. Dan
untuk
pegawai
agar
meningkatkan kinerja sehingga
meningkatkan prestasi kerja.

manjemen

perkantoran terhadap naik turunya kinerja
sebesar 44%, dan tidak ada nilai lain yang
berpengaruhi karena sudah konstan atau

disesuaikan. Regresi Y = 22.101 + 0.828 X
konstanta sebesar 22.101 satuan artinya
jika pengetahuan manajemen perkantoran
nilainya adalah nol, maka kinerja adalah

DAFTAR PUSTAKA

A.J. Romiszowski, Designing Instructional
Systems (New York : Kogan Page
Publishing, 1981), p.240
Profile DPPKD (2014) . Profile Tentang
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan

Keunagan Daerah Provinsi Banten.
P. 2.
Jurnal, Pengertian Ilmu Pengetahuan,
Kebudayaan, Teknologi dan
Moralitas.
P. 1.
Taufik, M 2010. Asal-Usul Pengetahuan

,

Dan Hakekat Pengetahuan, Institut
Pertanian Bogor. P. 3
Bambang, S, 2006. Manajemen
Pengetahuan (knowledge
management) dan Proses Penciptaan
Pengetahuan. P. 2
Notoatmojo, 2003. Pengetahuan, definisi
pengetahuan, Universitas Sumatera
Utara. P. 2
Nurjannah, A, Pengetahuan, Pengetahuan
Ilmiah dan Penelitian Ilmiah. P. 1
Arvianti, K, 2009. Hubungan
Pengetahuan, FKM Universitas
Indonesia. P. 11
Ahyan, S, Pengetahuan Ilmiah dan
Penelitian Ilmiah. P. 1
Nusantari, A, 2009. Peranan Manajemen
Pengetahuan Untuk Meningkatkan
Kinerja Perpustakaan Perguruan
Tinggi, Visi Pustaka Vol. 11. No. 2.
Universitas Kristen Petra, Surabaya.
PP. 1-2
Siregar A. Ridwan, 2005. Manajemen
Pengetahuan Perspektif Pustakawan.
Vol. 1. No.1. Universitas Sumatatera
Utara. PP. 1-3
Honney, C, Jerry, 2000. Knowledge
Management Strategies: Strategi
Manajemen Pengetahuan. Jakarta.
Elex media Komputindo.

Tobing, Paul L, 2007. Knowledge
Management: Konsep Arsitektur dan
Implementasi. Yogyakarta . Graha
Ilmu.
Arikunto, S, 2012. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Edisi Revisi VI. Rineka Cipta. P. 91
Arofik, 2011. Tesis Pengaruh
Kepemimpinan dan Kompetensi
Terhadap Kinerja Pegawai Dinas
Pekerjaan Umum Kota Cilegon.
Universitas Mercubuana
Agustina, I, Fakor-Faktor Motivasi Yang
Memengaruhi Kinerja Karyawan
Pada PT Gaya Manunggal
Kresitama.

Maharani, P, Wismantoro, Y, Pengaruh
Kepemimpinan, Motivasi, Pelatihan,
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Bank BRI Cabang Ahmad
Yani Semarang. P. 2

Qomariah, I, Fadill, Pengaruh
Perencanaan dan Kompetensi
Karyawan Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT. Indonesia
Asahan Alumunium Kuala Tanjung.
P. 64.

Nurhendar, S, 2007. Pengaruh Stres Kerja
dan Semangat Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Bagian Produksi
(Studi Kasus Pada CV. Aneka Ilmu
Semarang). P. 5

Supriadi, D, 2013. eJournal Pemerintahan
Integratif. 2013. 1 (3): 304-318ISSN
2337-8670. ejournal.pin.or.id

Llyati, E, 2009. Analisis Proses Rekrutmen
dan Seleksi Pada Kinerja Pegawai.
Vol. 16. No. 3. P. 132.

Sukmarwati, dkk, Jurnal Artikel Analisis
Kinerja Pegawai Di Kecamatan
Gunungpati Kota Semarang.
Soegiharto, A, 2012. Pengaruh
Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Dengan Mediasi
Komitmen di PT. Alam Kayu Sakti
Semarang. Vol. 3. No. 1. P. 129.

Prawira, G, Made, S, Pengaruh Didiplin
Kerja, Gaya Kepemimpinan, dan
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Hotel Matahari
Terbit Bali Tanjung Benoa-Nusa
Dua. PP. 804-806.

Anggraeni, N, Pengaruh Kemampuan dan
Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai
Pada Sekolah Tinggi Seni Indonesia
(STSI) Bandung. P. 57.
Purwati, S, Pengaruh Motivasi Kerja
Karyawan Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Anindya Mitra
Internasional Yogyakarta. P. 2.

Syaiin,S, 2008. Pengaruh Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Klinik
Spesialis Bestari Medan.

Anoki, H.D, Pengaruh Kompensasi
Terhadap Kinerja Karyawan PT.
Slamet
Langgang
Purbalingga
Dengan Motivasi Kerja Sebagai
Variabel Intervening. P. 28.

Prasetyo, B, 2010. Metode Penelitian
Kuantitatif : Teori dan Aplikasi,
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
P. 76.