PERANAN KEARIFAN LOKAL DALAM RESISTANSI
1
PERANAN KEARIFAN LOKAL DALAM RESISTANSI INDONESIA
TERHADAP GLOBALISASI DAN MODERNISASI.
( KEARIFAN LOKAL BALI : DARI BALI, UNTUK BALI DAN INDONESIA)
Regina Elisa Wijayanti
Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, FISIP Universitas Jember
Jln. Kalimantan 37, Jember 68121
130910101053
Abstrak
Indonesia merupakan negara yang tengah menuju kemajuan atau lazimnya disebut negara
sedang berkembang. Tapi cita- cita mencapai kemajuan itu dalam prosesnya, seringkali menelan
mentah- mentah semua program atau mencontoh secara bulat- bulat. Padahal tidak semua yang
dilakukan negara maju cocok dan sesuai dengan negara Indonesia. Hampir semua mengorbankan
kebudayaan dan tradisi kita, dengan mengatasnamakan kemajuan. Seperti Bali, yang
mengutamakan bidang pariwisata sebagai media untuk mengembangkan dan memajukan
perekonomiannya. Tapi sering kali dalam perkembangan menuju kemajuannya, tidak hanya Bali
melainkan Indonesia- pun, lebih mempertimbangkan aspek ekonomi yang dalam pelaksanaannya
melunturkan budaya dan tradisi yang kita miliki. Padahal budaya dan tradisi yang ada di
Indonesia, bisa dikembangkan menjadi modal yang cukup menjanjikan, tanpa harus kehilangan
jati diri dan identitas sebagai Bangsa Indonesia.
Kata Kunci: pembangunan, identitas bangsa, kebudayaan, tradisi, kearifan lokal.
Abstract
Indonesia is a country that is commonly called as developing countries. But the ideals in
process, often ‘swallow’ all programs as a whole. Though, not all developed countries program’s
in accordance with the Indonesian state. Almost all of the expense of cultures and our traditions,
was told by 'in the name of progress'. Such as Bali, which prioritizes the field of tourism to
develop and advance in economy. But in the real progress, not only Bali but also Indonesia,
consider the economic as the first aspect of the implementation fade cultures and traditions that
we have. Though cultures in Indonesia could be developed into a promising capital, without loss
of identity as a nation of Indonesia.
Keywords: development, national identity, culture, tradition, local wisdom.
2
Pendahuluan
(www.depsos.go.id, 20 November 2006,
Pengertian kearifan, berasal dari kata
dalam Ekarani, 2012) 1.
‘arif’ yang menurut Kamus Besar Bahasa
Akan tetapi, seiring dengan arus
Indonesia berarti bijaksana; cerdik pandai;
globalisasi dan modernisasi yang dianggap
berilmu
dan
sebagai media untuk membawa suatu bangsa
Sedangkan
menuju ke kehidupan yang lebih baik,
pengertian ‘lokal’ menurut Kamus Besar
kearifan lokal sendiri mulai dilupakan.
Bahasa
didefinisikan
Kearifan lokal yang merupakan peikiran
sebagai setempat; terjadi (berlaku, ada, dsb)
dam pedoman yang sangat sederhana dan
di
sudah
(Departemen
Kebudayaan,
1990:48).
Indonesia
satu
Pendidikan
tempat
dapat
saja,
tidak
merata
menyatu
dengan
kehidupan
(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
masyarakat setempat, dianggap kolot dan
1990:530). Jadi yang dimaksud dengan
menjadi penghalang bagi suatu bangsa untuk
kearifan
maju.
lokal
adalah
kebijaksanaan;
kecendikiaan yang berlaku di satu tempat
Tergerus dan tergesernya kearifan
saja. Menurut Rajab Kat (dalam Ekarani,
lokal suatu bangsa sendiri tidak dapat
2012), kearifan lokal adalah pandangan
dipungkiri
hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai
kerjasama yang disepakati oleh suatu negara
strategi kehidupan yang berwujud aktivitas
yang ingin ‘maju’ dengan negara lain yang
yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam
‘memaksa’ membantu menuju kemajuan.
menjawab
Dalam
berbagai
masalah
dalam
merupakan
keadaan
yang
dampak
dipaksa
dari
untuk
pemenuhan kebutuhan. Dalam bahasa asing
mengakui bahwa negaranya tidak sesuai
sering juga dikonsepsikan sebagai kebijakan
dengan kriteria yang dibuat oleh negara
setempat “local wisdom” atau pengetahuan
maju, ia mengikuti seluruh ‘resep’ yang di
setempat
dalamnya telah ditetapkan berbagai orientasi
kecerdasan
“local
19
setempat
knowledge”
“local
atau
genius”
1
Ekarani, PA. 2012. Nilai- nilai Kearifan Lokal.
http://e-journal.uajy.ac.id/458/3/2MIH01604.pdf.
[29 Maret 2014]
3
yang dapat membantu negara berkembang
kultur budayanya, bukan karena disodorkan
menjadi negara yang maju2. Seperti yang
oleh negara lain. Dengan mengolah kearifan
disampaikan oleh Marshall dalam prinsip
lokal yang memang terlahir dan terikat
orientalsm-nya bahwa ketika suatu negara
seiring berjalannya kehidupan suatu negara,
terpaksa untuk tergantung dari ‘resep’ yang
maka akan lebih dimengerti oleh rakyat
diberikan oleh negara maju, maka negara
negara
yang
sedang
pelaksanaannya tidak terjadi hambatan yang
melakukan orientasi. Mereka terpaksa untuk
signifikan yang disebabkan tidak pahamnya
mengikuti ‘resep’ yang telah di berikan,
rakyat dengan proses yang dijalani negara
karena tidak ada jalan lain untuk menjadi
untuk menuju kemajuan pembangunan.
berkembang
tersebut
seperti negara maju. Dilema inilah yang
disebut ‘Pilihan Pembangunan’.
Pemberian
‘resep’
ini
muncul
didasari oleh pergeseran pandangan, dari
objektif menjadi subjektif, mengenai kriteria
negara miskin yang dibuat negara yang telah
maju.
Sebenarnya
suatu
negara
berkembang dapat menjadi negara yang
maju yang mandiri dengan berpegang teguh
dalam kearifan lokal negaranya, dalam arti
tetap memerlukan bantuan dari negara lain,
tapi bantuan itu ada karena satu negara yang
memilih
2
karena
kesesuaiannya
dengan
Berdasarkan kuliah Teori Pembangunan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik UNEJ tanggal 11 Maret 2014 mengenai Teori
Ketergantungan oleh Drs. Agung Purwanto, M. Si.
tersebut
sehingga
dalam
4
Metode Penelitian
Dalam
pembuatan
jurnal
ini,
menggunakan metode penelitian tinjauan
pustaka (review of related) . Sumber data
dan pedoman dalam pembuatan jurnal ini,
menggunakan buku- buku yang berkaitan
dengan
kearifan
lokal
Bali,
teori
ketergantungan, teori pembangunan, catatan
review perkuliahan Teori Pembangungan
yang diberikan oleh Bpk. Moh. Iqbal dan
Bpk. Drs. Agung Purwanto, M.Si serta datadata yang berasal dari Internet.
Setelah melakukan metode penelitian
ini, berdasarkan data dan informasi yang
diperoleh dan melihat langsung kondisi dan
dampak globalisasi dan modernisasi yang
terjadi di Bali, tampak sekali peranan
kearifan
lokal
yang
sebenarnya
dapat
membawa dan menjadikan meningkatkan
ekonomi Bali, tanpa menghilangkan jati diri
dan kebudayaan Bali.
5
Pembahasan
bahwa
Bali, merupakan salah satu ikon
kebanggan
(Indonesia)
kondisi
globalisasi merupakan hal yang
harus
diterima dan bahkan sudah dilaksanakan
mendatangkan banyak wisatawan dan devisa
hampir 35 tahun, ketika Bali terbuka bagi
bagi Indonesia sendiri. Pulau kecil nan indah
investor asing untuk bisnis pariwisata yang
dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau
ditawarkan pemerintah Indonesia. Pada
Seribu Pura ini memiliki daya tarik akan
tahun
kekayaan alamnya yang masih alami dan
melalaui
terjaga. Pantai, sawah, hutan, dan berbagai
kelayakan
tempat bersejarah siap menyambut para
memutuskan wilayah Nusa Dua sebagai
wisatawan yang berkunjung. Tidak hanya
daerah pengembangan hotel, sejak itu
itu, Bali dikenal oleh dunia akan tradisi dan
sebenarnya Bali telah terbuka bagi dunia
kebudayaannya yang unik dan kental. Yang
terhadap investasi pariwisata di Bali. Sejak
menjadi landasan yang kuat bagi masyarakat
itu pula ekonomi Bali telah terlibat dalam
Bali untuk menjalani kehidupan mereka.
ekonomi global. Dari 34 lot yang ada di
tetapi,
yang
Bali
telah
Akan
Indonesia
bagi
ketika
studi
dan
konsultan
Sceto
Perancis
membuat
pemerintah
studi
Indonesia
banyaknya
wilayag Nusa Dua (Wilayah lahan yang
banyak wisatawan dengan membawa kultur
dimiliki Bali Tourism Development Board di
mereka
mulai
Nusa Dua) hampir semuanya adalah investor
sudah
asing
masing
menggoyahkan
–
dengan
1973
masing
pondasi
,
yang
dari
mancanegara
Inggris,
tuntutan
dan
teknologi, sumberdaya manusia, termasuk
derasnya arus globalisasi dan modernisasi
modal mengalir ke Bali sejak itu. Sejak itu
yang menggiurkan, membuat generas muda
pula terjadi proses transfer pengetahuan dari
mulai meninggalkan tradisi dan kebudayaan
asing kepada masyarakat Indonesia (lokal)
Bali yang sangat indah ini. Sedangkan, dari
tentang hospitality. Skala usaha (khususnya
pihak
pelayanan pariwisata) tampak bertambah
pemerintah
pembangunan
sendiri
memperjelas
dll.
Demikian
Italia,
dibangun sejak awal. Ditambah dengan
memajukan
Amerika
seperti
pula
6
besar. Kualitas produk yang ditawarkan juga
kemajuan, kemakmuran, dan kesejahteraan
bertambah baik3.
suatu negara. Walaupun taraf hidup sebagian
Memang benar bahwa globalisasi
masyarakat, meningkat.
membawa banyak dampak positf dalam
Banyak cara yang dapat dilakukan
pembangunan negara kita. Tetapi dampak
untuk mengurangi dampak negatif dari
negatif yang persentasenya tidak sebanyak
Globalisasi dan Modernisasi ini. yang
dampak positifnya tidak kalah berbahayanya
termudah
bahkan bisa menghancurkan suatu kultur
berbagai kearifan lokal yang sebenarnya
kebudayaan
dengan
sangat memahai keadaan di wilayahnya.
bertumbuhnya globalisasi dan modernisasi,
Tidak hanya dapat menangkal berbagai
banyak memunculkan teknologi yang sangat
dampak negatif, tapi jika kita bersungguh-
membantu pekerjaan kita sehari – hari. Akan
sungguh untuk membangkitkan kembali
tetapi fakta ini menimbulkan pergeseran tata
kearifan lokal kita bisa terlepas dari
sikap dan perilaku dari kearifan lokal yang
ketergantungan ‘resep’dari negara maju
ada. Seperti sikap individualistik yang
yang sebenarnya ingin memperbudak kita
semakin
dengan
tertentu.
meningkat,
Memang
berkurangnya
solidaritas, dan gaya hidup kebarat-baratan
adalah
iming-
menggalakan
iming
kembali
kemajuan
dan
pembangunan yang pesat.
yang konsumtif yang sangat tidak sesuai
Bali, tetap bisa bertahan walaupun
dengan kebudayaan dan kultur Indonesia
hampir dihanyutkan oleh globalisasi dan
sendiri. Dari sini bukan meningkatkan
modernisasi baik di bidang perekonomian,
pembangunan bangsa dan negara akan tetapi
pariwisata, dan kebudayaannya. Akan tetapi
meningkatkan kesenjangan perekonomian
berkat keyakinan masyarakat bali bahwa
yang justru menjadi penghambat bagi
dengan berpegang teguh terhadap kearifan
3
lokal akan menuntun mereka lebih cepat
Sukrasa, I Made. 2010. GLOBALISASI, KEARIFAN LOKAL
DAN EKONOMI BERKELANJUTAN. Makalah disampaikan
menuju kesejahteraan dan kemakmuran
pada Sminar/Lokakarya “Mewujudkan Masa Depan Bali yang
Lebih Baik”, dalam rangka Dies Natalis Universitas Udayana ke
48 Tahun 2010, 3 Agustus 2010.
daripada menggunakan ‘resep’ dari negara
7
maju, membuat Bali berjaya dibidang
menjaga melaksanakan ajaran ini dengan
perekonomian, pariwisata, dan kesehatan
segala penyesuaiannya, maka tidak ada lagi
masyarakatnya.
yang namanya konflik antar kelompok
Bali sangat bijaksana dalam memilah
berbagai
penggunaan
teknologi
yang
pengetahuan
digunakan
dan
dalam
pemerintahan daerahnya. Yang baik dan
kepentingan
terjalinnya
untuk
Sedangkan
yang
buruk
dibuang dan dilupakan.
Inti
bermasyarakatnya,
kehidupan
yang
negeri
menghambat
dibutuhkan
ini
menuju
Subak,
merupakan
salah
satu
kearifan lokal daerah Bali yang sudah
dan
diakui
keberhasilannya.
Dengan kemudahan yang ditawarkan dan
Bali
kualitas yang dihasilkan membuat banyak
berpegang teguh pada slogan Tri Hita
ilmuwan asing yang tertarik untul meneliti
Karana. Tri Hita Karana berasal dari kata
subak di bali sendiri. Antara lain Grader,
‘Tri’
yang
masyarakat
kerjasama
membawa
mendunia
dalam
justrus
kemajuan dan pembangunan berkelanjutan.
menguntungkan dipergunakan dan terus
dikembangkan.
yang
berarti tiga,
‘Hita’
yang
meneliti subak di Kabupaten Jembrana pada
‘Karana’
yang
tahun 1984; Geertz, meneliti subak di tiga
berarti penyebab, sehingga definisi Tri Hita
kabupaten antara lain: Kabupaten Tabanan,
karana
penyebab
Badung, dan Klungkung, pada tahun 1959;
kebahagiaan. Tri hita karana mengajarkan
dan Lansing di Kabupaten Bangli, pada
bahwa kita harus selalu menghormati dan
tahun
menghargai sesama kita sehingga untuk
ketahanan pangan Indonesia sehingga kita
mencapai hal tersebut, kita harus selaras satu
tidak perlu ketergantungan dengan baras
sama lain dan menjaga keseimbangan
impor Vietnam. Jika ketahanan pangan kita
kehidupan. Dan jika kita telah melakukan
meningkat maka akan berdampak pula pada
dengan
4
berarti kebahagiaan dan
merupakan
benar,
maka
tiga
akan
tercapai
19914.
Subak
dapat
menunjang
Sutika, I Ketut. 2014. Ilmuwan Mancanegara Teliti
Subak di Bali.
ketentraman dan kedamaian. Jika Indonesia
http://www.antarabali.com/berita/49666/ilmuwanmancanegara-teliti-subak-di-bali. [29 Maret 2014]
8
peningkatan taraf hidup manusianya dan
banyak masyarakat yang berpedoman pada
akhirnya berdampak pada perekonomian
kepentingan masing-masing serta berpacu
nasional karena kita lebih mempercayai
untuk mengejar keuntungan yang sebesar-
produk dalam negeri. Akan tetapi, yang
besarnya dan mengesampingkan kelestarian
dilakuakn oleh Indonesia bertolak belakang.
lingkungan tempat dimana kita hidup. Tidak
Mereka justru memberantas persawahan dan
hanya itu, masyarakat juga semakin tergerus
menjualnya
moral dan nilai-nilai budayanya sehingga
pada
investor
asing
yang
nantinya akan dibangun mall atau hotel yang
dalam
keuntungannya
sedikit
mengesampingkan adat dan budaya serta
dibandingkan jika nanti Indonesia bisa
kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat
swasembada beras lagi. Hamparan lahan
Bali5.
pertanian kini berubah menjadi gedung,
tergerusnya subak di Bali.
jauh
lebih
villa, dan hotel yang dibangun dengan
mengesampingkan fungsi lahan itu sendiri.
Banyak lahan-lahan produktif yang dialih
fungsikan begitu saja untuk pembangunan
pariwisata. Lihat saja kawasan wisata Ubud,
Gianyar serta kawasan Bali selatan dan
tempat lainnya di Bali. Banyak obyek wisata
yang dibangun dengan memanfaatkan lahan
produktif. Tidak hanya itu, pembangunan
obyek wisata kerap kali menggusur atau
mengganggu
keberadaan
membangun
Hal
sarana
inilah
yang
pariwisata
menyebabkan
Di Bali bisa dikatakan bahwa tidak
ada ilegal logging. Semua ini disebabkan
oleh kearifan lokal yang telah ditanamkan
pada diri setiap insannya. Masyarakat Bali
menganut animisme sehingga mempercayai
bahwa di setiap benda baik yang hidup
ataupun yang tidak hidup memiliki roh
didalamnya.
Sehingga
kita
harus
menghormati
mereka
dengan
tidak
mengganggu kediaman mereka. Perubahan
tempat-tempat
suci. Hal inilah yang semakin menyiratkan
5
Lestari, Rahayu. 2012. Pembangunan Pariwisata Bali
Memiliki Dampak Negatif Terhadap Lingkungan Fisik Dan
bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan
Tergerusnya
Kearifan
Lokal.
http://bem.unud.ac.id/pembangunan-pariwisata-bali-memiliki-
teknologi pada era ini membuat semakin
dampak-negatif-terhadap-lingkungan-fisik-dan-tergerusnyakearifan-lokal/. 29 Maret 2014.
9
alih fungsi lahan produktif yang kini
sebagian
besar
digunakan
untuk
pembangunan tidak hanya berdampak pada
kelestarian
lingkungan,
tetapi
juga
berdampak pada keberadaan flora dan fauna.
Semakin berkurangnya lahan dan tempat
dimana
mereka
biasa
hidup
membuat
banyak flora dan fauna menjadi langka
bahkan terancam punah. Jika pembangunan
fisik
pariwisata
keindahan
hanya
dan
mengedepankan
mengesampingkan
kelestarian lingkungan maka dampaknya
tidak hanya pada pencemaran lingkungan
saja
namun
keseimbangan
dapat
ekosistem.
mengganggu
Pembangunan
pariwisata yang juga tidak memperhatikan
kepercayaan masyarakat Bali tentu akan
menimbulkan dampak yang negatif bagi
kelangsungan hidup6.
6
Lestari, Rahayu. 2012. Pembangunan Pariwisata Bali
Memiliki Dampak Negatif Terhadap Lingkungan Fisik Dan
Tergerusnya
Kearifan
Lokal.
http://bem.unud.ac.id/pembangunan-pariwisata-bali-memilikidampak-negatif-terhadap-lingkungan-fisik-dan-tergerusnyakearifan-lokal/. 29 Maret 2014.
10
Kesimpulan dan saran
bintang juga tidak kalah dengan hotel. Dan
Jadi kita sebagai generasi muda
tak mau kalah dengan hotel yang dibawahi
bangsa harus terus melestarikan kearifan
oleh perusahaan asing, desa wisata tetap
lokal yang ada di daerah kita. Jangan merasa
menyediakan fasilitas perawatan kesehatan
malu atau kolot saat memperkenalnya
dan kecantikan, dengan keaslian bahan
kearifan lokal kita. Tapi banggalah dan
alami yang kualitasnya diakui. Dengan
ingatlah jika kita ingin bangkit dari segara
meningkatkan hal- hal kecil seperti ini,
ketergantungan ini maka kita harus bangga
walaupun memakan waktu yang tidak
dan terus memperbaiki sistem yang kita
sebentar,
ciptakan sendiri bukan meminjam sistem
keuntungannya memiliki jangka waktu yang
dari negara lain, yang di negaranya saja
panjang dan dapat menambah devisa negara
belum berhasil. Seperti yang terjadi pada
sehingga,
Bali. Seharusnya pemerintah Bali sudah
bergantung pada ‘resep’ dari luar negeri
harus memulai untuk menggalakkan dan
yang
memajukan desa wisata. Konsep dari desa
Indonesia dimasa depan. Kenapa harus
wisata ini adalah para wisatawan dapat
menginap di hotel- hotel mewah dan lebih
menginap di rumah penduduk dan mengikuti
memilih untuk menyingkirkan desa- desa
kegiatan sehari-hari masyarakat Bali seperti
adat.
membajak sawah, ‘mejejahitan7’, berlatih
mengembangkan desa- desat adat yang ada,
menari, dan belajar memainkan gamelan.
maka Bali tetap akan bisa berkembang
Desa wisata tersebut tetap terjaga keaslian
dalam perekonomian dan pariwisatanya,
dan keasriannya, akan tetapi masyarakatnya
dengan tetap menjaga keaslian dan kualitas
sendiri telah memiliki kemampuan yang
dari kebudayaan Bali.
diakui. Tiap desa wisata memiliki standar
7
Kegiatan membuat sarana dan prasarana untuk
bersembahyang di Pura. Bahan yang digunakan
berasal dari janur.
akan
tetapi
Indonesia
tidak
justru menjatuhkan
Dengan
dampak
perlu
dan
lagi
pembangunan
meningkatkan
dan
11
Tinjauan Pustaka
Daulay,
Pardamean.
2012.
MEMBANGUN
MASYARAKAT
HARMONIS BERBASIS KEARIFAN
LOKAL:
DARI
KESERAGAMAN
MENUJU
KEBERAGAMAN.
http://utsurabaya.files.wordpress.co
m/2013/01/dame.pdf
[28
Maret
2014]
Ifa.
2012.
Transformasi
Kearifan
Budaya
Lokal
Menghadapi
Tantangan
Global.
http://www.aipi.or.id/id/news-andmessages/news/166-transformasikearifan-budaya-lokal-menghadapitantangan-global. [28 Maret 2014]
Lestari, Rahayu. 2012. Pembangunan
Pariwisata Bali Memiliki Dampak
Negatif Terhadap Lingkungan Fisik
dan Tergerusnya Kearifan Lokal.
http://bem.unud.ac.id/pembanguna
n-pariwisata-bali-memiliki-dampaknegatif-terhadap-lingkungan-fisikdan-tergerusnya-kearifan-lokal/. [28
Maret 2014]
Novia, Dyah Meta Rahma. 2014.
Kearifan Lokal Bali Harus Dijaga.
http://www.republika.co.id/berita/na
sional/politik/14/02/18/n170yykearifan-lokal-bali-harus-dijaga. [28
Maret 2014]
Syamsiyatun, Siti dan Nihayatul Wafiroh.
2013. Filsafat, Etika, dan Kearifan Lokal:
untuk Konstruksi Moral Kebangsaan.
Geneva: Globethics.net.
Sudira. 2012. SMK Kearifan Lokal Tri
Hita Karana (THK).Volume 2 No. 2
(Juni)
PERANAN KEARIFAN LOKAL DALAM RESISTANSI INDONESIA
TERHADAP GLOBALISASI DAN MODERNISASI.
( KEARIFAN LOKAL BALI : DARI BALI, UNTUK BALI DAN INDONESIA)
Regina Elisa Wijayanti
Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, FISIP Universitas Jember
Jln. Kalimantan 37, Jember 68121
130910101053
Abstrak
Indonesia merupakan negara yang tengah menuju kemajuan atau lazimnya disebut negara
sedang berkembang. Tapi cita- cita mencapai kemajuan itu dalam prosesnya, seringkali menelan
mentah- mentah semua program atau mencontoh secara bulat- bulat. Padahal tidak semua yang
dilakukan negara maju cocok dan sesuai dengan negara Indonesia. Hampir semua mengorbankan
kebudayaan dan tradisi kita, dengan mengatasnamakan kemajuan. Seperti Bali, yang
mengutamakan bidang pariwisata sebagai media untuk mengembangkan dan memajukan
perekonomiannya. Tapi sering kali dalam perkembangan menuju kemajuannya, tidak hanya Bali
melainkan Indonesia- pun, lebih mempertimbangkan aspek ekonomi yang dalam pelaksanaannya
melunturkan budaya dan tradisi yang kita miliki. Padahal budaya dan tradisi yang ada di
Indonesia, bisa dikembangkan menjadi modal yang cukup menjanjikan, tanpa harus kehilangan
jati diri dan identitas sebagai Bangsa Indonesia.
Kata Kunci: pembangunan, identitas bangsa, kebudayaan, tradisi, kearifan lokal.
Abstract
Indonesia is a country that is commonly called as developing countries. But the ideals in
process, often ‘swallow’ all programs as a whole. Though, not all developed countries program’s
in accordance with the Indonesian state. Almost all of the expense of cultures and our traditions,
was told by 'in the name of progress'. Such as Bali, which prioritizes the field of tourism to
develop and advance in economy. But in the real progress, not only Bali but also Indonesia,
consider the economic as the first aspect of the implementation fade cultures and traditions that
we have. Though cultures in Indonesia could be developed into a promising capital, without loss
of identity as a nation of Indonesia.
Keywords: development, national identity, culture, tradition, local wisdom.
2
Pendahuluan
(www.depsos.go.id, 20 November 2006,
Pengertian kearifan, berasal dari kata
dalam Ekarani, 2012) 1.
‘arif’ yang menurut Kamus Besar Bahasa
Akan tetapi, seiring dengan arus
Indonesia berarti bijaksana; cerdik pandai;
globalisasi dan modernisasi yang dianggap
berilmu
dan
sebagai media untuk membawa suatu bangsa
Sedangkan
menuju ke kehidupan yang lebih baik,
pengertian ‘lokal’ menurut Kamus Besar
kearifan lokal sendiri mulai dilupakan.
Bahasa
didefinisikan
Kearifan lokal yang merupakan peikiran
sebagai setempat; terjadi (berlaku, ada, dsb)
dam pedoman yang sangat sederhana dan
di
sudah
(Departemen
Kebudayaan,
1990:48).
Indonesia
satu
Pendidikan
tempat
dapat
saja,
tidak
merata
menyatu
dengan
kehidupan
(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
masyarakat setempat, dianggap kolot dan
1990:530). Jadi yang dimaksud dengan
menjadi penghalang bagi suatu bangsa untuk
kearifan
maju.
lokal
adalah
kebijaksanaan;
kecendikiaan yang berlaku di satu tempat
Tergerus dan tergesernya kearifan
saja. Menurut Rajab Kat (dalam Ekarani,
lokal suatu bangsa sendiri tidak dapat
2012), kearifan lokal adalah pandangan
dipungkiri
hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai
kerjasama yang disepakati oleh suatu negara
strategi kehidupan yang berwujud aktivitas
yang ingin ‘maju’ dengan negara lain yang
yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam
‘memaksa’ membantu menuju kemajuan.
menjawab
Dalam
berbagai
masalah
dalam
merupakan
keadaan
yang
dampak
dipaksa
dari
untuk
pemenuhan kebutuhan. Dalam bahasa asing
mengakui bahwa negaranya tidak sesuai
sering juga dikonsepsikan sebagai kebijakan
dengan kriteria yang dibuat oleh negara
setempat “local wisdom” atau pengetahuan
maju, ia mengikuti seluruh ‘resep’ yang di
setempat
dalamnya telah ditetapkan berbagai orientasi
kecerdasan
“local
19
setempat
knowledge”
“local
atau
genius”
1
Ekarani, PA. 2012. Nilai- nilai Kearifan Lokal.
http://e-journal.uajy.ac.id/458/3/2MIH01604.pdf.
[29 Maret 2014]
3
yang dapat membantu negara berkembang
kultur budayanya, bukan karena disodorkan
menjadi negara yang maju2. Seperti yang
oleh negara lain. Dengan mengolah kearifan
disampaikan oleh Marshall dalam prinsip
lokal yang memang terlahir dan terikat
orientalsm-nya bahwa ketika suatu negara
seiring berjalannya kehidupan suatu negara,
terpaksa untuk tergantung dari ‘resep’ yang
maka akan lebih dimengerti oleh rakyat
diberikan oleh negara maju, maka negara
negara
yang
sedang
pelaksanaannya tidak terjadi hambatan yang
melakukan orientasi. Mereka terpaksa untuk
signifikan yang disebabkan tidak pahamnya
mengikuti ‘resep’ yang telah di berikan,
rakyat dengan proses yang dijalani negara
karena tidak ada jalan lain untuk menjadi
untuk menuju kemajuan pembangunan.
berkembang
tersebut
seperti negara maju. Dilema inilah yang
disebut ‘Pilihan Pembangunan’.
Pemberian
‘resep’
ini
muncul
didasari oleh pergeseran pandangan, dari
objektif menjadi subjektif, mengenai kriteria
negara miskin yang dibuat negara yang telah
maju.
Sebenarnya
suatu
negara
berkembang dapat menjadi negara yang
maju yang mandiri dengan berpegang teguh
dalam kearifan lokal negaranya, dalam arti
tetap memerlukan bantuan dari negara lain,
tapi bantuan itu ada karena satu negara yang
memilih
2
karena
kesesuaiannya
dengan
Berdasarkan kuliah Teori Pembangunan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik UNEJ tanggal 11 Maret 2014 mengenai Teori
Ketergantungan oleh Drs. Agung Purwanto, M. Si.
tersebut
sehingga
dalam
4
Metode Penelitian
Dalam
pembuatan
jurnal
ini,
menggunakan metode penelitian tinjauan
pustaka (review of related) . Sumber data
dan pedoman dalam pembuatan jurnal ini,
menggunakan buku- buku yang berkaitan
dengan
kearifan
lokal
Bali,
teori
ketergantungan, teori pembangunan, catatan
review perkuliahan Teori Pembangungan
yang diberikan oleh Bpk. Moh. Iqbal dan
Bpk. Drs. Agung Purwanto, M.Si serta datadata yang berasal dari Internet.
Setelah melakukan metode penelitian
ini, berdasarkan data dan informasi yang
diperoleh dan melihat langsung kondisi dan
dampak globalisasi dan modernisasi yang
terjadi di Bali, tampak sekali peranan
kearifan
lokal
yang
sebenarnya
dapat
membawa dan menjadikan meningkatkan
ekonomi Bali, tanpa menghilangkan jati diri
dan kebudayaan Bali.
5
Pembahasan
bahwa
Bali, merupakan salah satu ikon
kebanggan
(Indonesia)
kondisi
globalisasi merupakan hal yang
harus
diterima dan bahkan sudah dilaksanakan
mendatangkan banyak wisatawan dan devisa
hampir 35 tahun, ketika Bali terbuka bagi
bagi Indonesia sendiri. Pulau kecil nan indah
investor asing untuk bisnis pariwisata yang
dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau
ditawarkan pemerintah Indonesia. Pada
Seribu Pura ini memiliki daya tarik akan
tahun
kekayaan alamnya yang masih alami dan
melalaui
terjaga. Pantai, sawah, hutan, dan berbagai
kelayakan
tempat bersejarah siap menyambut para
memutuskan wilayah Nusa Dua sebagai
wisatawan yang berkunjung. Tidak hanya
daerah pengembangan hotel, sejak itu
itu, Bali dikenal oleh dunia akan tradisi dan
sebenarnya Bali telah terbuka bagi dunia
kebudayaannya yang unik dan kental. Yang
terhadap investasi pariwisata di Bali. Sejak
menjadi landasan yang kuat bagi masyarakat
itu pula ekonomi Bali telah terlibat dalam
Bali untuk menjalani kehidupan mereka.
ekonomi global. Dari 34 lot yang ada di
tetapi,
yang
Bali
telah
Akan
Indonesia
bagi
ketika
studi
dan
konsultan
Sceto
Perancis
membuat
pemerintah
studi
Indonesia
banyaknya
wilayag Nusa Dua (Wilayah lahan yang
banyak wisatawan dengan membawa kultur
dimiliki Bali Tourism Development Board di
mereka
mulai
Nusa Dua) hampir semuanya adalah investor
sudah
asing
masing
menggoyahkan
–
dengan
1973
masing
pondasi
,
yang
dari
mancanegara
Inggris,
tuntutan
dan
teknologi, sumberdaya manusia, termasuk
derasnya arus globalisasi dan modernisasi
modal mengalir ke Bali sejak itu. Sejak itu
yang menggiurkan, membuat generas muda
pula terjadi proses transfer pengetahuan dari
mulai meninggalkan tradisi dan kebudayaan
asing kepada masyarakat Indonesia (lokal)
Bali yang sangat indah ini. Sedangkan, dari
tentang hospitality. Skala usaha (khususnya
pihak
pelayanan pariwisata) tampak bertambah
pemerintah
pembangunan
sendiri
memperjelas
dll.
Demikian
Italia,
dibangun sejak awal. Ditambah dengan
memajukan
Amerika
seperti
pula
6
besar. Kualitas produk yang ditawarkan juga
kemajuan, kemakmuran, dan kesejahteraan
bertambah baik3.
suatu negara. Walaupun taraf hidup sebagian
Memang benar bahwa globalisasi
masyarakat, meningkat.
membawa banyak dampak positf dalam
Banyak cara yang dapat dilakukan
pembangunan negara kita. Tetapi dampak
untuk mengurangi dampak negatif dari
negatif yang persentasenya tidak sebanyak
Globalisasi dan Modernisasi ini. yang
dampak positifnya tidak kalah berbahayanya
termudah
bahkan bisa menghancurkan suatu kultur
berbagai kearifan lokal yang sebenarnya
kebudayaan
dengan
sangat memahai keadaan di wilayahnya.
bertumbuhnya globalisasi dan modernisasi,
Tidak hanya dapat menangkal berbagai
banyak memunculkan teknologi yang sangat
dampak negatif, tapi jika kita bersungguh-
membantu pekerjaan kita sehari – hari. Akan
sungguh untuk membangkitkan kembali
tetapi fakta ini menimbulkan pergeseran tata
kearifan lokal kita bisa terlepas dari
sikap dan perilaku dari kearifan lokal yang
ketergantungan ‘resep’dari negara maju
ada. Seperti sikap individualistik yang
yang sebenarnya ingin memperbudak kita
semakin
dengan
tertentu.
meningkat,
Memang
berkurangnya
solidaritas, dan gaya hidup kebarat-baratan
adalah
iming-
menggalakan
iming
kembali
kemajuan
dan
pembangunan yang pesat.
yang konsumtif yang sangat tidak sesuai
Bali, tetap bisa bertahan walaupun
dengan kebudayaan dan kultur Indonesia
hampir dihanyutkan oleh globalisasi dan
sendiri. Dari sini bukan meningkatkan
modernisasi baik di bidang perekonomian,
pembangunan bangsa dan negara akan tetapi
pariwisata, dan kebudayaannya. Akan tetapi
meningkatkan kesenjangan perekonomian
berkat keyakinan masyarakat bali bahwa
yang justru menjadi penghambat bagi
dengan berpegang teguh terhadap kearifan
3
lokal akan menuntun mereka lebih cepat
Sukrasa, I Made. 2010. GLOBALISASI, KEARIFAN LOKAL
DAN EKONOMI BERKELANJUTAN. Makalah disampaikan
menuju kesejahteraan dan kemakmuran
pada Sminar/Lokakarya “Mewujudkan Masa Depan Bali yang
Lebih Baik”, dalam rangka Dies Natalis Universitas Udayana ke
48 Tahun 2010, 3 Agustus 2010.
daripada menggunakan ‘resep’ dari negara
7
maju, membuat Bali berjaya dibidang
menjaga melaksanakan ajaran ini dengan
perekonomian, pariwisata, dan kesehatan
segala penyesuaiannya, maka tidak ada lagi
masyarakatnya.
yang namanya konflik antar kelompok
Bali sangat bijaksana dalam memilah
berbagai
penggunaan
teknologi
yang
pengetahuan
digunakan
dan
dalam
pemerintahan daerahnya. Yang baik dan
kepentingan
terjalinnya
untuk
Sedangkan
yang
buruk
dibuang dan dilupakan.
Inti
bermasyarakatnya,
kehidupan
yang
negeri
menghambat
dibutuhkan
ini
menuju
Subak,
merupakan
salah
satu
kearifan lokal daerah Bali yang sudah
dan
diakui
keberhasilannya.
Dengan kemudahan yang ditawarkan dan
Bali
kualitas yang dihasilkan membuat banyak
berpegang teguh pada slogan Tri Hita
ilmuwan asing yang tertarik untul meneliti
Karana. Tri Hita Karana berasal dari kata
subak di bali sendiri. Antara lain Grader,
‘Tri’
yang
masyarakat
kerjasama
membawa
mendunia
dalam
justrus
kemajuan dan pembangunan berkelanjutan.
menguntungkan dipergunakan dan terus
dikembangkan.
yang
berarti tiga,
‘Hita’
yang
meneliti subak di Kabupaten Jembrana pada
‘Karana’
yang
tahun 1984; Geertz, meneliti subak di tiga
berarti penyebab, sehingga definisi Tri Hita
kabupaten antara lain: Kabupaten Tabanan,
karana
penyebab
Badung, dan Klungkung, pada tahun 1959;
kebahagiaan. Tri hita karana mengajarkan
dan Lansing di Kabupaten Bangli, pada
bahwa kita harus selalu menghormati dan
tahun
menghargai sesama kita sehingga untuk
ketahanan pangan Indonesia sehingga kita
mencapai hal tersebut, kita harus selaras satu
tidak perlu ketergantungan dengan baras
sama lain dan menjaga keseimbangan
impor Vietnam. Jika ketahanan pangan kita
kehidupan. Dan jika kita telah melakukan
meningkat maka akan berdampak pula pada
dengan
4
berarti kebahagiaan dan
merupakan
benar,
maka
tiga
akan
tercapai
19914.
Subak
dapat
menunjang
Sutika, I Ketut. 2014. Ilmuwan Mancanegara Teliti
Subak di Bali.
ketentraman dan kedamaian. Jika Indonesia
http://www.antarabali.com/berita/49666/ilmuwanmancanegara-teliti-subak-di-bali. [29 Maret 2014]
8
peningkatan taraf hidup manusianya dan
banyak masyarakat yang berpedoman pada
akhirnya berdampak pada perekonomian
kepentingan masing-masing serta berpacu
nasional karena kita lebih mempercayai
untuk mengejar keuntungan yang sebesar-
produk dalam negeri. Akan tetapi, yang
besarnya dan mengesampingkan kelestarian
dilakuakn oleh Indonesia bertolak belakang.
lingkungan tempat dimana kita hidup. Tidak
Mereka justru memberantas persawahan dan
hanya itu, masyarakat juga semakin tergerus
menjualnya
moral dan nilai-nilai budayanya sehingga
pada
investor
asing
yang
nantinya akan dibangun mall atau hotel yang
dalam
keuntungannya
sedikit
mengesampingkan adat dan budaya serta
dibandingkan jika nanti Indonesia bisa
kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat
swasembada beras lagi. Hamparan lahan
Bali5.
pertanian kini berubah menjadi gedung,
tergerusnya subak di Bali.
jauh
lebih
villa, dan hotel yang dibangun dengan
mengesampingkan fungsi lahan itu sendiri.
Banyak lahan-lahan produktif yang dialih
fungsikan begitu saja untuk pembangunan
pariwisata. Lihat saja kawasan wisata Ubud,
Gianyar serta kawasan Bali selatan dan
tempat lainnya di Bali. Banyak obyek wisata
yang dibangun dengan memanfaatkan lahan
produktif. Tidak hanya itu, pembangunan
obyek wisata kerap kali menggusur atau
mengganggu
keberadaan
membangun
Hal
sarana
inilah
yang
pariwisata
menyebabkan
Di Bali bisa dikatakan bahwa tidak
ada ilegal logging. Semua ini disebabkan
oleh kearifan lokal yang telah ditanamkan
pada diri setiap insannya. Masyarakat Bali
menganut animisme sehingga mempercayai
bahwa di setiap benda baik yang hidup
ataupun yang tidak hidup memiliki roh
didalamnya.
Sehingga
kita
harus
menghormati
mereka
dengan
tidak
mengganggu kediaman mereka. Perubahan
tempat-tempat
suci. Hal inilah yang semakin menyiratkan
5
Lestari, Rahayu. 2012. Pembangunan Pariwisata Bali
Memiliki Dampak Negatif Terhadap Lingkungan Fisik Dan
bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan
Tergerusnya
Kearifan
Lokal.
http://bem.unud.ac.id/pembangunan-pariwisata-bali-memiliki-
teknologi pada era ini membuat semakin
dampak-negatif-terhadap-lingkungan-fisik-dan-tergerusnyakearifan-lokal/. 29 Maret 2014.
9
alih fungsi lahan produktif yang kini
sebagian
besar
digunakan
untuk
pembangunan tidak hanya berdampak pada
kelestarian
lingkungan,
tetapi
juga
berdampak pada keberadaan flora dan fauna.
Semakin berkurangnya lahan dan tempat
dimana
mereka
biasa
hidup
membuat
banyak flora dan fauna menjadi langka
bahkan terancam punah. Jika pembangunan
fisik
pariwisata
keindahan
hanya
dan
mengedepankan
mengesampingkan
kelestarian lingkungan maka dampaknya
tidak hanya pada pencemaran lingkungan
saja
namun
keseimbangan
dapat
ekosistem.
mengganggu
Pembangunan
pariwisata yang juga tidak memperhatikan
kepercayaan masyarakat Bali tentu akan
menimbulkan dampak yang negatif bagi
kelangsungan hidup6.
6
Lestari, Rahayu. 2012. Pembangunan Pariwisata Bali
Memiliki Dampak Negatif Terhadap Lingkungan Fisik Dan
Tergerusnya
Kearifan
Lokal.
http://bem.unud.ac.id/pembangunan-pariwisata-bali-memilikidampak-negatif-terhadap-lingkungan-fisik-dan-tergerusnyakearifan-lokal/. 29 Maret 2014.
10
Kesimpulan dan saran
bintang juga tidak kalah dengan hotel. Dan
Jadi kita sebagai generasi muda
tak mau kalah dengan hotel yang dibawahi
bangsa harus terus melestarikan kearifan
oleh perusahaan asing, desa wisata tetap
lokal yang ada di daerah kita. Jangan merasa
menyediakan fasilitas perawatan kesehatan
malu atau kolot saat memperkenalnya
dan kecantikan, dengan keaslian bahan
kearifan lokal kita. Tapi banggalah dan
alami yang kualitasnya diakui. Dengan
ingatlah jika kita ingin bangkit dari segara
meningkatkan hal- hal kecil seperti ini,
ketergantungan ini maka kita harus bangga
walaupun memakan waktu yang tidak
dan terus memperbaiki sistem yang kita
sebentar,
ciptakan sendiri bukan meminjam sistem
keuntungannya memiliki jangka waktu yang
dari negara lain, yang di negaranya saja
panjang dan dapat menambah devisa negara
belum berhasil. Seperti yang terjadi pada
sehingga,
Bali. Seharusnya pemerintah Bali sudah
bergantung pada ‘resep’ dari luar negeri
harus memulai untuk menggalakkan dan
yang
memajukan desa wisata. Konsep dari desa
Indonesia dimasa depan. Kenapa harus
wisata ini adalah para wisatawan dapat
menginap di hotel- hotel mewah dan lebih
menginap di rumah penduduk dan mengikuti
memilih untuk menyingkirkan desa- desa
kegiatan sehari-hari masyarakat Bali seperti
adat.
membajak sawah, ‘mejejahitan7’, berlatih
mengembangkan desa- desat adat yang ada,
menari, dan belajar memainkan gamelan.
maka Bali tetap akan bisa berkembang
Desa wisata tersebut tetap terjaga keaslian
dalam perekonomian dan pariwisatanya,
dan keasriannya, akan tetapi masyarakatnya
dengan tetap menjaga keaslian dan kualitas
sendiri telah memiliki kemampuan yang
dari kebudayaan Bali.
diakui. Tiap desa wisata memiliki standar
7
Kegiatan membuat sarana dan prasarana untuk
bersembahyang di Pura. Bahan yang digunakan
berasal dari janur.
akan
tetapi
Indonesia
tidak
justru menjatuhkan
Dengan
dampak
perlu
dan
lagi
pembangunan
meningkatkan
dan
11
Tinjauan Pustaka
Daulay,
Pardamean.
2012.
MEMBANGUN
MASYARAKAT
HARMONIS BERBASIS KEARIFAN
LOKAL:
DARI
KESERAGAMAN
MENUJU
KEBERAGAMAN.
http://utsurabaya.files.wordpress.co
m/2013/01/dame.pdf
[28
Maret
2014]
Ifa.
2012.
Transformasi
Kearifan
Budaya
Lokal
Menghadapi
Tantangan
Global.
http://www.aipi.or.id/id/news-andmessages/news/166-transformasikearifan-budaya-lokal-menghadapitantangan-global. [28 Maret 2014]
Lestari, Rahayu. 2012. Pembangunan
Pariwisata Bali Memiliki Dampak
Negatif Terhadap Lingkungan Fisik
dan Tergerusnya Kearifan Lokal.
http://bem.unud.ac.id/pembanguna
n-pariwisata-bali-memiliki-dampaknegatif-terhadap-lingkungan-fisikdan-tergerusnya-kearifan-lokal/. [28
Maret 2014]
Novia, Dyah Meta Rahma. 2014.
Kearifan Lokal Bali Harus Dijaga.
http://www.republika.co.id/berita/na
sional/politik/14/02/18/n170yykearifan-lokal-bali-harus-dijaga. [28
Maret 2014]
Syamsiyatun, Siti dan Nihayatul Wafiroh.
2013. Filsafat, Etika, dan Kearifan Lokal:
untuk Konstruksi Moral Kebangsaan.
Geneva: Globethics.net.
Sudira. 2012. SMK Kearifan Lokal Tri
Hita Karana (THK).Volume 2 No. 2
(Juni)