FOTOGRAFI SEBAGAI ILMU DAN ALAT PEREKAM

FOTOGRAFI SEBAGAI ILMU DAN ALAT PEREKAM
DARI MASA-KEMASA

Oleh:
Ronny Aditya Tampake
NIM: 4111005
SASTRA INGGRIS

SEKOLAH TINGGI BAHASA ASING SATYA WACANA
SALATIGA
2011

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI……………………………………………………………….. i
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………. 1
A. Mengenal Fotografi…………………………………………….. 2
B. Dasar Fotografi…………………………………………………. 2
1. Komposisi…………………………………………………… 2
2. Pencahayaan………………………………………………… 3
3. Teknik Memotret……………………………………………. 3

i. Membuat Orang Tersenyum……………………………… 3
ii. Memotret Dengan Menghindari Pantulan……………….. 3
iii. Memotret Pasangan………………………………………. 4
iv. Background dan Foreground…………………………….. 4

BAB II ILMU FOTOGRAFI DAN PEREKAM DARI MASA-KEMASA.. 5
A. Ilmu Fotografi………………………………………………….. 5
1. Penempatan Obyek………………………………………….. 5
2. Rule of Third………………………………………………… 6
3. Fokus………………………………………………………… 8
4. Angle atau Sudut…………………………………………….. 9
i. The Bird’s Eye View……………………………………….9
ii. Low Angle……………………………………………….... 9
iii. Eye Level…………………………………………………. 10
5. Timing………………………………………………………. 11

B. Alat Perekam Dari Masa-Kemasa……………………………… 12
1. Mengabadikan Peristiwa……………………………………. 12
2. Membuat Foto Bercerita dan Bermakna……………………. 13


BAB III PENUTUP………………………………………………………... 14
A. Kesimpulan…………………………………………………….. 14
B. Saran………………………………………………………….... 14

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 15

ABSTRAKSI
Dalam topik ini, kita berbicara mengenai fotografi. Sesuatu yang sudah
umum bagi kita apalagi di kalangan para fotografer. Sebenarnya tujuan dari
fotografi sendiri cukup sederhana yaitu menangkap sesuatu yang dianggap
menarik melalui kamera dan dituangkan dalam bentuk foto. Tetapi, dalam hal ini
kita tidak hanya berbicara mengenai fotografi pada umumnya dan bukan hanya
itu tujuannya. Tujuan dalam topik ini yaitu untuk memahami kalau fotografi tidak
hanya kegiatan mengambil gambar secara asal–asalan, melainkan fotografi
sebagai ilmu yang berguna untuk mengabadikan moment, kejadian, peristiwa
bersejarah dan masih banyak lagi. Adakah metode yang digunakan yaitu metode
observasi. Fotografi tidak hanya bisa diambil dari sumber media cetak, ataupun
dari narasumber, melainkan juga harus terjun kelapangan untuk mendapatkan
hasil yang nyata. Diperlukan ketelitian dalam penulisan dan pengambilan data
yang diperlukan.


i

1

BAB I
PENDAHULUAN

Fotografi, semua orang sudah lazim mengenal tentang hal itu.
Mengambil foto dengan kamera, menyimpannya sebagai karya sendiri dan
terkadang memamerkannya agar semua orang mengetahuinya. Mayoritas
masyarakat lebih percaya foto daripada pembicaraan yang beredar atau artikel
tanpa foto. Memang zaman sekarang foto sudah bisa di manipulasi sehingga
orang–orang mudah mengarang cerita mereka sendiri dengan bukti foto itu
sendiri. Tetapi semua itu tidak mengubah dasar dari fotografi.
Fotografi bisa dikatakan sebagai ilmu karena ada metode–metode yang
diajarkan. Metode tersebut adalah bagaimana mengambil foto dengan benar,
penempatan obyek, mengatur kapasitas cahaya, membuat foto bercerita sekaligus
bermakna dan masih banyak lagi. Semua metode itu sangat diperlukan.
Fotografi juga dapat dikatakan sebagai alat perekam dari masa–kemasa.

Secara tidak sengaja itu sudah terjadi, buktinya ada foto–foto mengenai peristiwaperistiwa bersejarah penting. Contohnya seperti foto presiden pertama Indonesia,
Soekarno yang sedang membacakan teks proklamasi. Foto itu mempunyai makna
bahwa Indonesia telah merdeka dengan ditandai oleh peristiwa bersejarah itu. Jika
kita mempelajari hal ini, fotografi akan sangat menyenangkan serta bermanfaat
bagi kita sendiri dan sekitar kita.

1

2

A. Mengenal Fotografi
Terjun kedalam fotografi adalah saat yang indah penuh kreatifitas dan
penemuan. Sebelum mempelajari lebih jauh, kita perlu mengenal apa itu
fotografi. Kata "fotografi" yang berasal dari bahasa Yunani kata untuk
"cahaya" dan "menulis" 1 . Mulai dari mekanisme kamera dan dinamika
pengambilan gambar yang harus dimainkan oleh fotografer agar dapat
mengambil

dan


mengembangkan

foto- fotonya.

Komposisi,

fokus,

pencahayaan, kecepatan shutter, framing dan timing adalah unsur yang
penting dalam fotografi. Fotografi dapat dipelajari oleh siapapun dengan
mudah jika ditekuni mulai konsep dasar hingga yang tersulit.
B. Dasar Fotografi
1. Komposisi
Komposisi adalah sesuatu yang dibuat dengan mengatur beberapa hal
untuk membentuk suatu kesatuan yang utuh2 . Komposisi tersebut
kombinasi

dari

unsur-unsur


yang

datang

bersama-sama

untuk

menciptakan seluruh gambar. Jika kita dapat mengatur komposisi dengan
baik seperti mengambil sisi yang menarik dan menonjol dalam sebuah
obyek, maka itu akan menjadi poin tersendiri bagi kita.

1

Sirota, Alex.Photography-A New Art or Yet Another Scientific A chievement. Hal. 2.

2

Masoner, Liz.Introduction to Photography.

http://photography.about.com/od/introduction/a/photointro.htm

3

2. Pencahayaan
Memotret pada intinya adalah melukis dengan cahaya. Maka dari itu,
kita

harus

memahami

karakter

cahaya

dan

mengaturnya


agar

menghasilkan foto yang bagus. Misalkan kita ingin mengambil foto
seorang petani mengenakan topi caping. Jika kita tidak kreatif dalam
mencari sudut yang tepat, wajah petani tersebut akan gelap karena
tertutup oleh topi karena tidak terkena cahaya.
3. Teknik Memotret
Ada beberapa teknik memotret dasar yang dapat dipelajari dengan
mudah, yaitu:
i.

Membuat Orang Tersenyum
Pastikan obyek dalam keadaan yang sehat dan tidak dalam
keadaan yang lemah. Jika memotret obyek dengan keadaan lemah dan
tidak sehat, foto yang dihasilkan akan menjadi hambar atau tidak
mempunyai kesan ceria. Misalnya obyek sedang dirawat di rumah
sakit. Gunakan lelucon untuk membuat obyek tersenyum bahkan
tertawa. Dengan begitu foto yang dihasilkan akan menjadi menarik.

ii.


Memotret Dengan Menghindari Pantulan
Untuk menghindari pantulan cahaya pada obyek, usahakan
mengambil posisi sedikit miring. Intinya agar tidak ada pantulan
cahaya yang menganggu pada obyek yang nantinya akan berpengaruh
pada hasil foto.

4

iii. Memotret Pasangan
Agar terlihat menarik dan anggun, jangan posisikan keduanya
sama tinggi. Posisikan keduanya agak miring. Dengan begitu, foto
yang dihasilkan akan lebih menarik. Perlu ditekankan juga unsur
kebersamaan, misalnya dalam posisi saling berpelukan.
iv. Background dan Foreground
Sebuah foto mempunyai 2 dimensi yang disebut background
(latar belakang) dan foreground (latar depan). Background adalah
segala sesuatu yang ada di belakang obyek. Contohnya jika ada pohon
yang tumbuh tepat dibelakang kepala seseorang yang difoto, pohon itu
akan terkesan tumbuh dikepala orang tersebut. Foreground adalah

segala sesuatu yang ada di depan obyek. Contohnya jika kita
mengambil foto matahari terbenam di dekat danau yang indah. Tetapi
ada sampah di tepi danau tersebut, itu dapat merusak komposisi foto.

5

BAB II
ILMU FOTOGRAFI DAN PEREKAM DARI MASA-KEMASA

A. Ilmu Fotografi
1. Penempatan Obyek
Menempatkan obyek kedalam sebuah foto adalah hal yang penting
dan sangat mudah untuk dilakukan. Untuk masalah menempatkan obyek
yang kita inginkan, kita hanya perlu menggunakan feeling dan terkadang
menggunakan teori penempatan obyek untuk membuat obyek itu terlihat
indah dengan posisi yang telah kita atur sedemikian rupa. Tetapi,
sebelum melalukan penempatan obyek, kita juga harus memperhatikan
keseimbangan (balance) atau symmetrical, yaitu jika elemen di kedua sisi
gambar sama bobotnya terutama garis horizonnya.


Balance atau Symmetrical

Setelah mengatur keseimbangan foto baru kita dapat menempatkan
obyek yang kita inginkan. Misalnya ingin mengambil obyek binatang,

5

6

kita harus mengatur keseimbangannya terlebih dahulu untuk membuat
foto itu terlihat lebih tertata sisanya tergantung kita menempatkan obyek
tersebut. Obyek yang kita tempatkan harus memiliki keindahan
tersendiri. Contohnya foto serangga merah yang sedang berdiri di daun.
Foto ini telah diatur keseimbangan horizonnya walaupun daun dalam foto
tersebut terlihat miring. Walaupun pada kenyataannya daun pada foto
tersebut memang miring, kita tetap berpatok pada horizon yang ada untuk
memperoleh keseimbangan itu. Obyek pada foto terlihat sangat indah
karena mendapatkan ruang pada saat obyek menghadap.

F oto menjadi lebih indah dengan adanya ruangan

2. Rule of Third
Diatas sudah dijelaskan bagaimana cara menempatkan obyek agar
foto terlihat indah dan menarik. Selain menggunakan feeling dan teknik
balance atau symmetrical, kita juga akan mengenal teknik “Rule of

Thrid”. Rule of Third adalah teknik komposisi yang kuat untuk membuat
foto lebih menarik dan dinamis dengan menempatkan obyek foto

7

sepertiga dari view finder kamera. Untuk mempermudah memakai teknik
ini, kita perlu melihat garis-garis atau gr id pada view finder. Hal ini
sebenarnya cukup menakjubkan bahwa aturan matematika dapat
diterapkan sebagai sebuah foto. Aturan atau teknik ini dapat menciptakan
foto dengan nilai seni yang tepat dan menarik. Foto berikut ini menjadi
lebih menarik dengan menggunakan Rule of Third.

original photo

dengan Rule of Third

8

3. Fokus
Dalam bab sebelumnya sudah sedikit dijelaskan mengenai fokus.
Disini akan lebih dijelaskan secara detail. Pada intinya fokus hanya untuk
memperjelas obyek yang ingin ditonjolkan dalam foto. Selain itu juga
mempermudah kita untuk melihat obyek. Yang harus kita lakukan hanya
memutar kenop fokus pada lensa kamera atau sekarang sudah
menggunakan teknologi autofocus yang dapat mencari fokus secara
otomatis hanya dengan menekan tombol. Fokus juga sangat mendukung
untuk kualitas ketajaman foto. Foto wanita yang sedang menonjolkan
tangannya menjadi menarik karena ada satu titik yang menjadi titik
fokus. Fokus pada gambar tersebut terletak pada tangan model,
sedangkan background foto menjadi blur atau kabur.

9

4. Angle atau Sudut
Dalam fotografi kita perlu memperhatikan juga sudut pandang
pengambilan foto atau angle. Ada beberapa angle yang dikenal dalam
fotografi yaitu:
i. The Bird’s Eye View
Angle atau sudut ini memperlihatkan bagian atas obyek foto dan

sering disebut aneh karena pengambilan sudut berada d iatas yang
kemungkinan fotografer perlu melakukan banyak sesuatu. Contohnya
memanjat pohon untuk mengambil gambar pawai agar terlihat
menyeluruh atau sejenisnya.

The Bird’s Eye View

copyright by google

ii. Low Angle
Low

angle

membantu

memberikan

kesan

wibawa

dan

ketidakberdayaan pada obyek dalam foto. Ada poin tersendiri saat
mengambil gambar dengan sudut ini. Tetapi, saat mennggunakan low

10

angle, fotografer atau orang yang mengambil gambar harus bersedia

merunduk hingga mendapatkan kesan yang menarik.

iii. Eye Level
Pengambilan sudut ini sangat natural. Menunjukan obyek sejajar
dengan mata dan kamera. Sudut ini sering sekali digunakan para
fotografer jika obyek yang diambil gambarnya mengalami “dead
angle” atau sudut mati, dimana obyek tidak dapat diambil dari sudut
manapun kecuali ada satu sudut yang menarik. Tidak perlu bersusah
payah untuk mengambil gambar dengan eye level.

eye level dengan dead angle

11

5. Timing
Mengambil gambar atau foto dengan keadaan yang kita inginkan
ternyata tidak mudah. Kesabaran dan ketelitian sangat dibutuhkan dalam
hal ini. Kesabaran membantu fotografer menunggu saat yang tepat dan
ketelitian untuk mengatur segala yang dibutuhkan seperti letak kamera,
titik fokus, pencahayaan, lokasi, dan komposisi foto. Pertama, tentukan
lokasi yang tepat. Tidak semua obyek yang kita inginkan ada disemua
tempat maka dari itu, perlu memperhatikan lokasi. Kedua, persiapkan
segala sesuatu yang diperlukan saat mengambil gambar. Disinilah
ketelitian dipertaruhkan. Jika saatnya tiba, fotografer harus sudah siap
menekan tombol shutter.

timing yang tepat akan menghasilkan foto yang menarik

12

B. Alat Perekam Dari Masa-Kemasa
Dalam perkembangannya, fotografi tidak hanya menjadi suatu kegiatan
mengambil foto. Percaya atau tidak, fotografi juga dapat menjadi sebuah alat
perekam zaman.

1. Mengabadikan Peristiwa
Mengabadikan suatu peristiwa sangat menyenangkan apalagi
peristiwa itu sangat berarti bagi kita. Dalam hal ini kita tidak perlu terlalu
memperhatikan teori- teori yang ada. Yang perlu diperhatikan adalah
“peristiwanya”. Kita tidak tahu saat mengambil gambar secara asalasalan, ternyata di masa depan foto itu sudah menjadi kenangan yang
tidak terlupakan. Sebagai contoh, ada sebuah foto dengan empat orang.
Mereka hanya mengambil foto itu dengan pikiran bahwa akan menjadi
sebuah kenangan dikemudian hari.

foto yang diambil pada akhirnya menjadi sebuah kenangan

13

2. Membuat Foto Bercerita dan Bermakna
Tidaklah mudah membuat foto dapat bercerita dan memiliki
makna. Semua itu tidak lepas dari feeling kita. Bagaimana mencari saat
yang tepat, keadaan yang tepat serta kondisi dan suasana yang
mendukung. Semua itu terlepas dari teori- teori yang sudah diajarkan.
Yang paling utama adalah bagaimana mengandalkan feeling kita dalam
mengambil suatu foto. Ada sebuah foto yang diambil pada saat yang
tepat dan pasti mengandung suatu cerita dan makna.

wanita pengemis dipinggiran kota

copyright by Ronny

Foto wanita tua dipinggiran kota Salatiga. Mengemis, memohon
belas kasihan orang lain untuk bertahan hidup. Ini bermakna bahwa tidak
semua orang dapat merasakan hidup yang enak seperti layaknya kita.
Membuktikan juga pemerintah belum dapat menangani para fakir miskin
seperti wanita tua dalam foto tersebut.

14

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari semua yang sudah dijelaskan, fotografi tidak hanya terbatas pada
kegiatan mengambil foto. Tetapi juga ada teknik-teknik yang diajarkan untuk
mendapatkan hasil foto yang baik dan menarik untuk dinikmati. Selain itu,
fotografi menjadi alat perekam dari masa-kemasa. Mungkin ada kejadian
yang bersejarah sepanjang tahun, foto yang sengaja atau tidak sengaja tetapi
menjadi kenangan yang tidak akan terlupakan. Pada intinya, fotografi tidak
hanya dapat dilihat dari sudut pandang secara umum tetapi juga bisa dilihat
dari segi pengetahuan dan sosial.
B. Saran
Dengan adanya fotografi sebagai ilmu dan alat perekam perkembangan
zaman, diharapkan dapat menambah devisa negara dan mampu menyadarkan
semua orang bahwa setiap waktu pasti ada peristiwa yang akan mengubah
segala sesuatu disekitar kita.

14

15

DAFTAR PUSTAKA

Ahira, Anne. Dasar Fotografi
http://www.anneahira.com/dasar- fotografi.htm
Wikipedia.Science of Photography
http://en.wikipedia.org/wiki/Science_of_photography
NAVY Training Course.2003. Basic Photographic Techniques
http://photoinf.com/General/NAVY/Photographic_composition_Balance.htm
Chandler, Daniel.Camera Angles
http://www.mediaknowall.com/camangles.html
Cambridge in Colour.Composition: Rule of Thirds
http://www.cambridgeincolour.com/tutorials/rule-of-thirds.htm