MEDAN MAGNET DI SEKITAR KAWAT PENGHANTAR

MEDAN MAGNET DI SEKITAR KAWAT
PENGHANTAR BERARUS LISTRIK
MEDAN MAGNET DI SEKITAR KAWAT PENGHANTAR BERARUS LISTRIK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Magnet berasal dari kata magnesia, yaitu sebuah nama kota kuno yang
sekarang bernama Manisa di wilayah barat Turki, dimana sekitar 2500 tahun
lalu kota ini telah ditemukan batu-batuan yang dapat menarik partikelpartikel besi. Sekarang kita mengenal berbagai magnet buatan, baik yang
bersifat permanen maupun yang bersifat sementara.
Seperti halnya listrik, magnet juga dapat menimbulkan suatu medan yang
disebut medan magnetic, yaitu suatu ruang disekitar magnet yang masih
terpengaruh gaya magnetic. Pada tahun 1269, berdasarkan hasil eksperimen,
Pierre de Maricourt menyimpulkan bahwa semua magnet bagaimanapun
bentuknya terdiri dari dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutubkutub magnet ini memiliki efek kemagnetan paling kuat di bandingkan bgian
magnet lainnya. Bentuk medan magnet dapat diamati dengan menabuurkan
serbuk besi secara merata di atas karton yang bagian bawahnya diberi
sebuah magnet batang. Sedangkan arah medan magnet didefinisikan

sebagai arah yang ditunjukkan oleh kutub utara megnet jarum ketika
ditempatkan di sekitar magnet. Dengan demikian, secara sederhana medan
magnetic dapat dinyatakan dengan garis-garis khayal yang keluar dari kutub
utara dan masuk ke kutub selatan yang disebut garis-garis medan magnetic
atau garis-garis gaya magnetic. Medan magnetic selain ditimbulkan oleh arus
listrik dalam suatu penghantar baik pada penghantar lurus, penghantar
melingkar, maupun pada kumparan.
1.2

Tujuan Praktikum

Mengamati keadaan jarum kompas di sekitar kawat berarus listrik

BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Kajian Teori
Pada tahun 1820, seorang ilmuwan Denmark bernama Hans
Christian Oersted telah mengamati hubungan antara kelistrikan dan
kemagnetan ketika melakukan percobaan yang menunjukkan bahwa jarum

kompas dibelokkan oleh arus listrik. Kemudian hasil ini ditindaklanjuti oleh
Jean Baptiste Biot, Felix Savart, dan Andre Marie Ampere. Oleh karena itu
pada bagian ini kita akan menerapkan hukum Biot-Savart dan hukum ampere
untuk menentukan kuat medan magnetic atau induksi magnetic di sekitar
arus listrik.
Biot dan Savart adalah orang pertama yang menyelidiki besar induksi
magnetic yang ditimbulkan oleh penghantar berarus. Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa kontribusi induksi magnetic dB pada suatu
titik P berjarak r dan bersudut αterhadap elemen penghantar dl yang dialiri
arus I
Metode lain untuk menghitung induksi magnetic yang dihasilkan oleh arus
listrik adalah dengan menggunakan hukum ampere. Hukum ampere ini akan
sangat berguna apabila diterapkan untuk menghitung induksi magnetic pada
penghantar yang memiliki tingkat simetri tinggi dan induksi magnetiknya
homogeny, misalnya pada penghantar lurus yang panjang dan pada teroida.
Secara umum perhitungan induksi magnetic akan dilakukan dengan
menggunakan hukum Bio-Savart, dan sebagai perbandingan juga akan
digunakan hukum ampere.
Besar induksi magnetic yang ditimbulkan oleh penghantar lurus berarus
dapat diperoleh dari hukum Biot-Savart maupun hukum ampere, sedangkan

arah induksi magnetic ditentukan berasarkan kaidah tangan kanan.

BAB III
METODE

3.1 Alat dan Bahan
– kompas kecil
– Kawat Kumparan
– Kamera
– Baterai

– Kabel
3.2 Cara Kerja
1. Susunlah rangkaian seperti gambar

2. Difoto
3. Hibungkan baterainya
4. Difoto
5. Balik baterinya
6. Difoto

7. buat kesimpulan
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

1. Susunan rangkaian

Pada tahap ini, rangkaian telah di pasangi baterai berjumlah 4 buah, dimana
kutub negative berada di sebalah kanan dan kutub positif berada di sebelah
kiri

Pada tahap ini, rangkaian mulai disusun sebagaimana susunan yang telah
ditetapkan

Pada tahap ini, kawat kumparan telah di pasang pada paku yang telah di
tancapkan, dan kabelnya pun telah disambungkan dengan kawat
kumparannya.

Pada tahap ini, kompas sudah berada di tempatnya dan siap dialiri arus listrik
melalui kabel yang telah dihunungkan dengan baterai dan kawatkumparan


Ini adalah gambar dimana kompas masih dalam keadaan normal dan di
sekitarnya belum dialiri arus listrik

Model ini adalah dimana kabel telah dihubungkan dengan arus listrik dari
baterai, yang dimana, sebelah kanan adalah kutub negative baterai,
sedangkan sebelah kiri adalah kutub positive baterai

Dari pemberian arus listrik disekitar kompas, ditunjukkan bahwa arah kompas
menyimpang akibat adanya arus listrik

Ini adalah tahap dimana arus listriknya di putar, dengan membalikkan posisi
baterai, dari posisi awal kutub negative sebelah kanan dan positive sebelah
kiri, menjadi kutb positive sebelah kanan dan kutub negative sebelah kiri

Setelah arah beterai di balik, hasilnya adalah arah kompas berbanding
terbalik atau berlawanan arah dari arah kompas sebelum baterainya di balik.

BAB V
KESIMPULAN


5.1 Kesimpulan


Percobaan diatas menunjukkan bahwa adanya hubungan antara
kelistrikan dan kemagnetan yang ditandai dengan menyimpangnya jarum
kompas akibat arus listrik.


Bergesernya arah kompas dipengaruhi oleh arus listrik dan arah arus
listriknya