PENGERTIAN DAN FUNGSI MANAJEMEN (5)

PENGERTIAN DAN FUNGSI MANAJEMEN
A . Pendahuluan
Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen.
Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah
doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan
keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division
of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan
berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith
mengatakan bahwa dengan sepuluh orang—masing-masing melakukan pekerjaan
khusus—perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam
sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian
pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti
sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan
produktivitas dengan meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja,
menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan menciptakan mesin
dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.
Peristiwa penting kedua yang memengaruhi perkembangan ilmu manajemen
adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya
penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya
kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik.
Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang

dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya
persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan
kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan
oleh para ahli.Salah satu point penting di dalam manajemen adalah mengenai fungsi
dari manajemen tersebut, dan pada kesempatan ini penulis akan memberikan
beberapa pendapat para ahli mengenai fungsi-fungsi manajemen yang sudah
penulis rangkai di dalam bab pembahasan.

1

BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN MANAJEMEN
A. Istilah Manajemen
Istilah “manajemen” yang digunakan ini berasal dari istilah bahasa Inggris
“management”. Di Indonesia hingga kini belum ada keseragaman dalam
menterjemahkan istilah managementkedalam bahasa Indonesia. Ada beraneka
ragam terjemahannya, antara lain kepemimpinan, ketatalaksanaan, pengurusan,
pembinaan,

penguasaan,
pengelolaan,
dan
manajemen.
Disamping
keanekaragaman terjemahan tersebut, beberapa penulis di Indonesia langsung
menggunakan istilah management, tidak menterjemahkannya kedalam bahasa
Indonesia, seperti Panglaykim dan Hazil dalam buku mereka Management Suatu
Pengantar, Oey Liang Lee dalam bukunya Pola Management(terjemahan dari karya
Lyndall F. Urwick yang berjudul The Pattern of Management), JMA Tuhuteru dalam
bukunya Karya Management (buku ini terjemahan dari karya Louis A. Allen yang
berjudul the Profession of Management), Manullang dalam bukunya Organisasi dan
Management, dan lain-lainnya.
Sehubungan dengan adanya keanekaragaman penerjemahan tersebut,
penulis sependapat dengan Pariata Westra (1981) untuk menggunakan istilah
manajemen dengan alasan :
1). Penggunaan istilah manajemen ini jelas tidak akan dapat mengubah arti semula dan
yang sebenarnya dari istilah bahasa Inggris management; sebagaimana alas an
yang ditimbulkan oleh masing-masing penterjemah diatas satu sama lain saling
menyatakan bahwa terjemahan lainnya “kurang cocok” atau “tidak sepenuhnya

tepat” dengan arti sebenarnya istilah management itu.
2). Tidak dipakai istilah “management” disini, agar ucapan atau bacaan untuk
personifikasi atau orang yang bertanggung jawab menjalakan management tidak
dibaca “manager” (ma-na-ger) dalam bahasa Indonesia.
3). Untuk memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia. Suasana dan cara ini
diterima, asal kata asing yang hendak di-Indonesia-kan dengan cara ini memang
dalam khasanah bahasa Indonesia (maupun bahasa-bahasa daerah di Indonesia)
tidak ada.

a.
b.
c.
d.

B. Definisi Manajemen
Meskipun istilah management yang diterjemahkan beraneka ragam kedalam
istilah Indonesia itu sudah digunakan sejak beberapa abad yang lalu, khususnya di
Inggris, akan tetapi manajemen belum merupakan suatu subyek pelajaran apalagi
sebagai ilmu.
Kesimpulan umum yang dapat ditarik dari pelbagai macam definisi diatas

adalah :
Yang disebut manajemen itu ada atau terjadi di dalam suatu organisasi.
Dalam pengertian manajemen selalu terkandung adanya suatu atau beberapa
tujuan tertentu yang akan dicapainya.
Dalam mencapai tujuan itu melibatkan manusia dan sumber-sumber alinnya.
Dalam mencapai tujuan itu dilakukan dengan melalui tahap-tahap kegiatan atau
proses tertentu.
C. Macam-Macam Pengertian Manajemen
2

Bila dipelajari dari berbagai literature manajemen, maka akan nampak bahwa
istilah manajemen memiliki tiga pengertian. Pertama, manajemen sebagai suatu
proses. Seperti dikatakan oleh John D. Millet, Ordway Tead, George R. Terry dan
Dalton E. McFarland. Juga dalam Encyclopedia of the Social Sciences dikatakan
bahwa manajemen adalah suatu proses yang dengan prose situ pelaksanaan suatu
tujuan yang telah ditentukan diselenggarakan dan diawasi. Suatu proses adalah
cara sistematis untuk melakukan pekerjaan. Manajemen didefinisikan sebagai
proses karena manajer, tanpa memperdulikan kecakapan atau ketrampilan khusus
mereka, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang saling berkaitan untuk
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan.

Kedua, manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan
aktivitas pengelolaan. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan
manajemen dalam suatu organisasi tertentu disebut Manajemen (dalam pengertian
jamak atau plural). Peter F. Drucker dalam bukunya Management, Tasks,
Responsibility and Practices (yang diterjemahkan oleh LPPM Jakarta)
mengemukakan : Manajemen harus memberikan arah – jurusan kepada lembaga
yang dikelolanya. Ia harus memikirkan secara tuntas misi lembaga itu, menetapkan
sasaran-sasarannya dan mengorganisasi sumber-sumber daya untuk tujuan-tujuan
yang telah digariskan oleh lembaga. Sesungguhnya manajemen bertanggung jawab
terhadap pengarahan visi serta sumber-sumber daya ke jurusan hasil-hasil yang
paling besar dan efisien.
Ketiga, manajemen sebagai ilmu dan seni. Selisih pendapat diantara para ahli
dan penulis manajemen, yaitu apakah manajemen termasuk ilmu ataukah seni,
sampai
sekarang
masih
berlangsung
terus.
Luther
Gullick

dalam
tulisannya “Management is a Science” mendefinisikan manajemen sebagai suatu
bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk
memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai
tujuan dan membuat system kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.

1.
2.
3.
1)
2)

D. Fungsi Manajemen
Manajemen oleh para penulis dibagi atas beberapa fungsi, pembangian fungsifungsi manajemen ini tujuannya adalah:
Supaya sistematika urutan pembahasannya lebih teratur
Agar analisis pembahasannya lebih mudah dan lebih mendalam
Untuk menjadi pedoman pelaksanaan proses manajemen bagi manajer
Banyak ahli yang berbeda pandangan mengenai fungsi manajemen akan
tetapi esensinya tetap sama, bahwa:
Manajemen terdiri dari berbagai proses yang terdiri dari tahapan-tahapan tertentu

yang berfungsi untuk mencapai tujuan organisasi.
Setiap tahapan memiliki keterkaitan satu sama lain dalam pencapaian tujuan
organisasi

E. Prinsip manajemen
Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu
dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang
berubah.Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari
Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari
3

1.
Pembagian kerja (Division of work)
2.
Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
3.
Disiplin (Discipline)
4.
Kesatuan perintah (Unity of command)
F. Pentingnya Manajemen Bagi Organisasi

Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen,
semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Ada tiga alas an
utama diperlukannya manajemen (T. Hani Handoko, 1990) :
1.
Untuk mencapai tujuan organisasi.
2.
Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan.
Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan,
sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak
yang berkepentingan dalam organisasi, seperti pemilik dan karyawan, pelanggan,
konsumen, masyarakat dan pemerintah.
3.
Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu kerja organisasi dapat diukur
dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara yang umum digunakan adalah
dengan melihat efisiensi dan efektivitasnya.
G. Manajemen dan Administrasi
Istilah “administrasi” dalam bahasa Indonesia memiliki dua pengertian, yakni
administrasi dalam arti sempit dan administrasi dalam arti luas. Administrasi dalam
arti sempit yakni sebagai pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan tulis
menulis atau surat menyurat yang meliputi menerima, mencatat, menghimpun,

mengolah, menggandakan, mengirim dan menyimpan, dokumentasi, registrasi,
kearsipan, dan sejenisnya atau lazim disebut tata usaha (office work).
H. Manajemen Resiko
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam
mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian
aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk
mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/
pengelolaan sumberdaya.

4

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan di atas penulis dapat mengambil sebuah kesimpulan
bahwa manajemen merupakan sebuah ilmu dan seni yang mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan
efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Adapun fungsi-fungsi manajemen meliputi beberapa hal yaitu:
Planning merupakan fungsi manajemen yg berkenaan dgn pendefinisian sasaran

utk kinerja organisasi di masa depan dan utk memutuskan tugas-tugas dan sumber
daya-sumber daya yg digunakan yg dibutuhkan utk mencapai sasaran tersebut.
2)
Organizing merupakan fungsi manajemen yg berkenaan dgn penugasan
mengelompokkan
tugas-tugas
ke
dalam
departemen-departemen
dan
mengalokasikan sumber daya ke departemen.
3)
Leading fungsi manajemen yg berkenaan dgn bagaimana menggunakan
pengaruh utk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi.
4)
Controlling fungsi manajemen yg berkenaan dgn pengawasan terhadap aktivitas
karyawan menjaga organisasi agar tetap berada pada jalur yg sesuai dgn sasaran
dan melakukan koreksi apabila diperlukan.
1)


B. Saran
Makalah ini dibuat untuk memberi motivasi pada pembaca agar pembaca
dapat lebih memahami tentang manajemen. Semoga makalah ini berguna, saran
dan kritiknya saya harapkan dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini.

5

DAFTAR PUSTAKA

Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta: Bumi Aksara, 2004,

Rahmat, Definisi Manajemen, disalin dari website: http://blog.re.or.id/definisimanajemen.htm

Hasibuan, Malayu, Manajemen= Dasar, Pengertian dan Masalah, (PT Bumi Aksara:
Jakarta), 2005

Trisnawati Sule, Ernie, Pengantar Manajemen, (KEncana: Jakarta), hal. 8

http://www.datafilecom.blogspot.com

[1] Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan,Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta: Bumi Aksara,
2004, hal. 54

6

[2] Rahmat, Definisi Manajemen,disalin dari website: http://blog.re.or.id/definisimanajemen.htm

[3] Hasibuan, Malayu,Manajemen= Dasar, Pengertian dan Masalah, (PT Bumi
Aksara: Jakarta), 2005, hal. 37

[4] Trisnawati Sule, Ernie, Pengantar Manajemen, (KEncana: Jakarta)

7