TATA CARA PENGGUNAAN SARANA DAN PRASARAN
TATA CARA PENGGUNAAN SARANA DAN
PRASARANA PENDIDIKAN
DISUSUN
OLEH
KELOMPOK 3
CUT ISMALIA BENAZIR
192017010
MARHAMAH
192017025
Dosen Pembimbing : Hanifuddin Jamin, M.Pd
MK: Manajemen Sapras Lembaga Pendidikan Islam
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
STAIN TEUNGKU DIRUNDENG MEULABOH
KABUPATEN ACEH BARAT
TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt, dengan berkat rahmat dan hidayah-Nya kami
telah berhasil menulis dan menyusun makalah dengan judul “Tata Cara
Penggunaan Sarana dan Prasarana Pendidikan”. Shalawat dan salam kami
sanjungkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai pembawa risalah yang menjadi
petunjuk serta rahmat bagi seluruh alam.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak Hanifuddin Jamin,
M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Sapras Lembaga
Pendidikan Islam yang telah membimbing kami sehingga dapat menyelesaikan
makalah yang sederhana ini.
Kami selaku penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan, mengingat keterbatasan kemampuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan demi
perbaikannya pada kesempatan yang akan datang nantinya.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi seluruh pembaca, kerabat, dan
kami sendiri khususnya dalam mempelajari dan mendalami mata kuliah
Manajemen Sapras Lembaga Pendidikan Islam.
Maulaboh, 22 Maret 2018
Penulis
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................
i
DAFTAR ISI ......................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................
1
A. Latar Belakang ........................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................
1
C. Tujuan .....................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................
3
A. Pengertian Sarana dan Prasarana ............................................................
3
B. Pengertian Penggunaan Sarana dan Prasarana Pendidikan .....................
3
C. Petunjuk Penggunaan Sarana dan Prasarana Pendidikan ........................
5
D. Pengaturan dan Penggunaan Sarana Pendidikan.....................................
6
E. Penggunaan Sarana dan Prasarana Pendidikan ....................................... 10
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 12
A. Kesimpulan ............................................................................................. 12
B. Saran ........................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Dalam pendidikan, sarana dan prasarana sangat penting karena
dibutuhkan. Sarana dan prasarana pendidikan dapat berguna untuk
menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam suatu lembaga dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan. Prasarana dan sarana pendidikan adalah salah satu sumber daya
yang menjadi tolok ukur mutu sekolah dan perlu peningkatan terus menerus
seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup
canggih.
Maka dari itu yang perlu diperhatikan pada lembaga pendidikan seperti
sekolah adalah dapat menyediakan sarana dan prasarana di lingkungan
sekolah guna menunjang pendidikan yang berorientasi pada ilmu
pengetahuan dan teknologi. Hal ini kaitannya dengan sarana dan prasarana
yang ada di lingkungan sekolah tersebut, apakah dapat memenuhi kebutuhan
pendidikan yang diharapkan oleh masyarakat sebagai kelayakan pendidikan.
Sarana dan prasarana yang telah direncanakan, pengadaan yang telah
dilakukan kemudian inventaris yang telah dilakukan dengan adanya sarana
yang telah dibutuhkan dan dicatat didalam buku inventaris, lalu sarana dan
prasarana yang telah ada ini akan dipergunakan oleh suatu lembaga
pendidikan dan itu mempunyai dua prinsip yaitu efektif dan efesien dalam
mempergunakan sarana dan prasarana yang digunakan. Di dalam makalah
ini akan dibahas tentang bagaimana penggunaan sarana dan prasarana yang
baik.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian sarana dan prasarana?
2. Apa pengertian penggunaan sarana dan prasarana pendidikan?
3. Bagaimana petunjuk penggunaan sarana dan prasarana sekolah?
1
4. Bagaimana pengaturan dan penggunaan sarana dan prasarana
pendidikan?
C.
TUJUAN
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dirumuskan maka
yang menjadi tujuan dari adanya makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian sarana dan prasarana.
2. Untuk mengetahui pengertian penggunaan sarana dan prasarana
pendidikan.
3. Untuk mengetahui petunjuk penggunaan sarana dan prasarana
sekolah.
4. Untuk mengetahui pengaturan dan penggunaan sarana dan
prasarana pendidikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN SARANA DAN PRASARANA
Sarana pendidikan merupakan sarana penunjang bagi proses belajar
mengajar (Suharsimi Arikunto: 2008). Menurut rumusan Tim penyusun
Pedoman Pembakuan Media Pendidikan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, yang di maksud dengan sarana pendidikan adalah semua
fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak
maupun tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan
dengan lancar, teratur, efektif dan efisien.1
Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan
perlengkapan yang secara langsung digunakan dan menunjang proses
pendidikan. Misalnya gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan
media pengajaran. Sedangkan prasarana pendidikan adalah fasilitas atau
perangkat
yang secara tidak
langsung menunjang jalannya proses
pendidikan, seperti taman sekolah untuk pelajaran biologi, atau halaman
sekolah sebagai lapangan olahraga.2
B.
PENGERTIAN
PENGGUNAAN
SARANA
DAN
PRASARANA
PENDIDIKAN
Penggunaan sarana dan prasarana pendidikan adalah pemanfaatan
terhadap segala jenis sarana dan prasarana yang ada atau tersedia dalam
lingkungan pendidikan atau sekolah sesuai dengan kebutuhan secara efektif
dan efisien. Dalam hal pemanfaatan sarana, harus mempertimbangkan halhal sebagai berikut:
1. Tujuan yang akan dicapai.
2. Kesesuaian antar media yang akan digunakan dengan materi yang
akan dibahas.
3. Tersedianya sarana dan prasarana penunjang.
1
Suharsimi Arikunto & Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya Media
dan FIP UNY, 2009), hlm. 273.
2
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 49.
3
4. Karakteristik siswa.
Terdapat dua prinsip penggunaan sarana prasarana di sekolah yang
harus diperhatikan dalam pemakaian perlengkapan pendidikan, yaitu:
1. Prinsip Efektivitas
Prinsip
efektivitas
berarti
semua
pemakaian
perlengkapan
pendidikan di sekolah harus ditujukan semata-mata dalam memperlancar
pencapaian tujuan pendidikan sekolah, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
2. Prinsip Efisiensi
Prinsip efisiensi berarti semua pemakaian perlengkapan pendidikan
secara hemat dan hati-hati sehingga semua perlengjkapan yang ada tidak
mudah habis, rusak atau hilang.3
Dalam rangka memenuhi kedua prinsip diatas maka paling ada tiga
kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh personil sekolah yang akan
memakai perlengkapan pendidikan disekolah, antara lain (Bafadal, 2003:
42):
1. Memahami petunjuk penggunaan perlengkapan sekolah.
2. Menata perlengkapan pendidikan.
3. Memelihara baik secara kontinu maupun berkala semua perlengkapan
pendidikan.
Dalam
administrasi
logistik,
prinsip
efesiensi
dan
efektifitas
merupakan hal yang perlu dipegang menjaga adanya pemborosan.
Pemborosan terjadi karena dua faktor yaitu: sikap mental dan kurangnya
keterampilan menyelesaikan tugas.
1. Sikap Mental
Sikap
mental
pada
dasarnya
bentuk
ketidakperdulian
pada
berfungsinya alat/barang yang digunakan pegawai dan ketidakjujuran
dalam mengelola kekayaan milik organisasi.
3
Barnawi & M. Arifin, Manajemen Sarana & Prasarana Sekolah, (Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2012), hlm. 77.
4
2. Kurangnya Keterampilan
Kurangnya keterampilan menyelesaikan tugas, dalam melaksanakan
tugasnya sering banyak melakukan kesalahan. Hingga pemborosan
terhadap alat/barang menjadi rusak.
C.
PETUNJUK
PENGGUNAAN
SARANA
DAN
PRASARANA
PENDIDIKAN
Dari segi penggunaan terutama sarana perlengkapan dapat dibedakan
di atas:
1. Sarana pendidikan yang habis pakai
Semua sarana pendidikan yang habis pakai merupakan bahan atau
alat yang apabila digunakan dapat habis dalam waktu yang relatif
singkat. Misalnya: kapurtulis, tinta printer, kertas tulis dan bahan-bahan
kimia untuk praktik. Kemudian ada pula sarana pendidikan yang
berubah bentuk misalnya, kayu, besi, dan kertas karton yang sering
digunakan oleh guru dalam mengajar.
2. Sarana pendidikan tahan lama
Yaitu bahan atau alat yang dapat di gunakan secara terus menerus
atau berkali-kali dalam waktu yang relatif lama. Contohnya meja dan
kursi, komputer, atlas, globe, dan alat-alat olahraga.4
Penggunaan barang habis pakai harus secara maksimal dan di
pertanggung jawabkan pada tiap triwulan sekali. Sedangkan penggunaan
barang yang tahan lama dipertanggung jawabkan setahun sekali, maka perlu
adanya pemeliharaan barang-barang itu disebut barang investasi.5
Berkat kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perlengkapan
pendidikan di sekolah semakin canggih. Semua peralatan yang berteknologi
tinggi itu biasanya dilengkapi dengan petunjuk teknis pemakaian oleh pihak
pabrik ataupun perakitnya. Tujuannya untuk memudahkan konsumen dalam
4
5
Barnawi & M. Arifin, Manajemen Sarana..., hlm. 49-50.
Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004),
hlm. 114.
5
menggunakannya. Umumnya petunjuk teknis tersebut mencakup komponenkomponen, sistem kerja, dan tata pengoperasian serta perawatannya.
Dalam hal ini ada enam kegiatan yang bisa dilakukan oleh pengelola
sapras pendidikan sekolah:
1. Dalam
setiap
membeli
perlengkapan pendidikan
perlengkapan
yang canggih,
pendidikan,
khususnya
mengingatkan panitia
pengadaannya agar tidak lupa meminta petunjuk teknis pemakaian
kepada toko ataupun penjual.
3. Mengkaji dan memahami semua isi petunjuk teknis penggunaan dan
mendeskripsikan kembali dalam bentuk yang sekiranya lebih mudah
dipahami semua pihak yang diperkirakan akan menggunakan
perlengkapan pendidikan tersebut.
4. Menyampaikan isi petunjuk yang telah dideskripsikan kepada semua
pihak atau personel sekolah yang diperkirakan akan menggunakan
perlengkapan pendidikan tersebut.
5. Melatih semua personel tersebut untuk mengoperasikan dan merawat
perlengkapan pendidikan sesuai dengan petunjuk teknis yang telah
disesuaikan.
6. Memotivasi semua personel yang telah dilatihnya agar selalu
menggunakan perlengkapan pendidikan berdasarkan petunjuk teknis
yang telah disediakan.
7. Mengiakan pengawasan dan pembinaan secara terus menerus terhadap
kegiatan penggunaan perlengkapan pendidikan oleh personel sekolah.6
D.
PENGATURAN DAN PENGGUNAAN SARANA PENDIDIKAN
Pengaturan dan penggunaan sarana merupakan dua kegiatan yang tidak
dapat dipisahkan karena dilaksanakan silih berganti. Sehubungan dengan hal
itu, maka sarana dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu:
1. Alat yang langsung digunakan dalam proses belajar mengajar.
Misalnya: alat pelajaran, alat peraga, dan media pendidikan.
2. Alat yang tidak langsung terlibat dalam proses belajar mengajar.
6
Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah; Teori dan Aplikasinya, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2003), hlm. 42-43.
6
Misalnya: bangunan sekolah, meja guru, perabot kantor tata usaha, WC,
dan lain-lain.
Pengaturan yang dilakukan sebelum sarana dan prasarana digunakan
disebut pengaturan awal, yang meliputi:
1. Memberikan identitas, yaitu nomor inventaris dengan kode tertentu
untuk jenis tertentu.
2. Pencatatan alat ke dalam buku daftar inventaris.
Buku inventaris adalah buku yang digunakan untuk mencatat daftar
kekayaan, dalam hal ini kekayaan sekolah. Dengan adanya buku
inventaris maka akan mempermudah pengontrolan dan pengecekan
kembali sewaktu-waktu.
Buku inventaris berisi kolom-kolom untuk mencatat hal-hal
berikut: nomor urut, nama alat atau bahan (sebaiknya terpisah), ukuran,
jumlah sekarang dan keterangan.
3. Penempatan alat ke dalam ruang atau almari yang sudah diberikan kode.
Untuk sekolah yang besar yang memiliki banyak alat, pemisahan
didasarkan atas penempatan dalam almari. Tetapi jika alat-alatnya hanya
sedikit, pemisahan dilakukan atas rak-rak saja, misalnya rak alat IPA,
rak alat matematika dan sebagainya.7
Setelah kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dapat terpenuhi dan
tertata sesuai dengan pemakaiannya maka perlu diadakan pengaturan bagi
pengguna sarana dan prasarana tersebut yang dipengaruhi oleh faktor-faktor
sebagai berikut:
1. Banyaknya sarana pendidikan untuk tiap-tiap macam.
2. Banyaknya kelas masing-masing tingkat.
3. Banyaknya siswa dalam tiap-tiap kelas.
4. Banyaknya ruang atau kelas yang ada di sekolah.
5. Banyaknya guru atau karyawan yang terlihat dalam penggunaan sarana
pendidikan.
7
Suharsimi Arikunto & Liya Yuliana, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya
Media, 2008), hlm. 277.
7
Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas penggunaan sarana
pendidikan dapat diatur sebagai berikut:
1. Sarana Pendidikan untuk Kelas Tertentu
Maksudnya suatu alat yang hanya digunakan untuk kelas tertentu
sesuai dengan materi kurikulum, jika banyaknya alat untuk mencukupi
banyaknya kelas, maka sebaiknya alat-alat disimpan di kelas agar
mempermudah penggunaan.
2. Sarana Pendidikan untuk Beberapa Kelas
Apabila jumlah alat yang tersedia terbatas, padahal yang
membutuhkan lebih dari satu kelas, maka alat-alat tersebut terpaksa
digunakan bersama-sama secara bergantian. Cara pengaturannya adalah:
a. Alat pelajaran yang diangkut ke kelas yang membutuhkan secara
bergantian.
b. Alat pelajaran tersebut disimpan disuatu ruangan dan guru mengajak
siswa mendatangi ruangan itu (sistem laboratorium).
3. Sarana Pendidikan Untuk Semua Siswa/Kelas
Penggunaan alat untuk semua kelas dapat dilakukan dengan
membawa ke kelas yang membutuhkan secara bergantian atau siswa
yang akan menggunakan mendatangi ruangan tertentu.
Dua sistem yaitu mendatangkan alat ke kelas atau mendatangkan
siswa ke ruang alat ada kebaikan dan keburukannya. Alat didatangkan ke
kelas terjadi kelas tetap, dan ke siswa mendatangi ruangan-ruangan
terjadi kelas berjalan (kelas adalah sekelompok anak yang dalam waktu
yang sama, di bawah bimbingan seorang guru).8
Setelah alat-alat pelajaran digunakan maka kegiatan selanjutnya
adalah pengaturan kembali. Yang perlu ditekankan disini adalah bahwa
anak-anak harus diberi kesempatan untuk melaksanakan pengaturan
kembali terhadap alat-alat yang mereka gunakan. Yang lebih awal dari
itu adalah anak-anak harus diberi tahu dan diawasi bagaimana
8
Suharsimi Arikunto & Liya Yuliana, Manajemen Pendidikan,..., hlm. 278.
8
menggunakan perabotan sekolah. Banyak sekali ketahanan perabot
sekolah tergantung dari cara menggunakannya.
Mengikutsertakan anak ke dalam pemeliharaan dan pengaturan
kembali mempunyai sekurang-kurangnya 3 manfaat, yaitu:
a. Melatih anak untuk bertanggung jawab terhadap barang-barang yang
mereka gunakan.
b. Mendidik anak untuk merasa ikut memiliki barang-barang sekolah
c. Anak-anak menjadi lebih paham akan seluk beluk alat-alat yang
mereka pergunakan.
4. Sarana Pendidikan yang Dapat digunakan oleh Umum
Sarana pendidikan yang digunakan untuk beberapa kelas dan
semua murid, dan murid yang akan membutuhkannya akan dibawa ke
ruang atau kelas tersebut disebut kelas berjalan.
Menggunakan beberapa sarana dalam teknik pengajaran bukan
sebatas menambah keindahan di dalam kelas. Namun, sarana tersebut
merupakan piranti dalam proses pendidikan yang digunakan untuk
membantu memudahkan aktivitas belajar, meningkatkan semangat
belajar pada murid, dan memotivasi mereka untuk belajar lebih banyak.
Sebagian lembaga pendidikan mampu membeli atau mengadakan sarana
tetapi tidak mampu menggunakan dan memeliharanya. Sekolah hanya
menyimpan karena takut rusak atau bahkan tidak tahu cara
penggunaannya.
Satu hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan adanya pengaturan
bahwa jangan membuat peraturan jika sekolah tidak menyediakan fasilitas,
misalnya:
a. Membuat peraturan jangan membuang sampah sembarangan, tetapi
sekolah tidak menyediakan keranjang sampah.
b. Peraturan hemat air, tetapi sekolah tidak pernah mengontrol apakah
sistem perairan di sekolah berjalan dengan baik atau tidak.9
9
Suharsimi Arikunto & Liya Yuliana, Manajemen Pendidikan,..., hlm. 277-280.
9
E.
PENGGUNAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
Penggunaan atau pemakaian sarana dan prasarana di sekolah
merupakan tanggung jawab kepala sekolah pada setiap jenjang pendidikan.
Punuk kelancaran kegiatan tersebut, bagi kepala sekolah yang mempunyai
wakil bidang sarana dan prasarana atau petugas yang berhubungan dengan
sarana dan prasarana sekolah diberi tanggung jawab untuk menyusun jadwal
tersebut. Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan sarana dan prasarana
adalah:
1. Penyusunan jadwal harus dihindari benturan dengan kelompok lain.
2. Hendaknya kegiatan-kegiatan pokok sekolah merupakan prioritas utama.
3. Waktu dan jadwal penggunaan hendaknya diajukan pada awal tahun
pelajaran.
4. Penugasan atau penunjukan personil sesuai dengan keahlian pada
bidangnya.
5. Penjadwalan dalam penggunaan sarana dan prasarana sekolah, antar
kegiatan intrakurikuler dengan ekstrakurikuler harus jelas.10
Menggunakan beberapa sarana dalam teknik pengajaran bukan sebatas
menambah keindahan di dalam kelas. Namun, sarana tersebut merupakan
piranti dalam proses pendidikan yang digunakan untuk membantu
memudahkan aktivitas belajar, meningkatkan semangat belajar murid, dan
memotivasi mereka untuk belajar lebih giat.
Adapun langkah-langkah yang harus diperhatikan ketika menggunakan
sarana pendidikan adalah sebagai berikut:
1) Digunakan pada waktu yang tepat.
2) Diaplikasikan pada waktu yang sesuai.
3) Di saat kondisi jiwa stabil untuk optimalisasi penggunaan.
4) Digunakan untuk memikat perhatian peserta didik dan memotivasi
mereka.
10
Saleh, Baharuddin, Pengaruh Sarana dan Prasarana Sekolah Terhadap Kinerja Guru
di kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur , Jurnal fakultas Teknik Universitas Hasanudin.
(http://ejournal.unhas.ac.id. Diakses pada tanggal 27 Maret 2018)
10
5) Keikutsertaan pendidik menggunakan sarana tersebut semaksimal
mungkin.
6) Penjelasan pendidik atas pemahaman dan pengetahuan yang terdapat
dalam sarana pendidikan untuk memusatkan perhatian peserta didik
terhadap pelajaran.
7) Tidak berlebih-lebihan dalam menggunakan sarana untuk mencapai
beberapa tujuan.11
Dalam penggunaan sarana pendidikan anak didik juga harus diberi
kesempatan dan arahan bagaimana cara penggunaan perabot sekolah sebaik
mungkin. Karna ketahanan perabot sekolah juga tergantung dari cara
menggunakannya. Hal ini melatih anak didik untuk bertanggung jawab dan
lebih paham atas barang yang mereka gunakan juga merasa ikut memiliki
barang-barang sekolah.
11
Mahmud Khalifah dan Usamah Quthub, Menjadi Guru Yang Dirindui, (Surakarta:
Ziyad Visi Media, 2009), hlm. 121-122.
11
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Penggunaan sarana dan prasarana adalah pemanfaatan sarana dan
prasarana pendidikan untuk mendukung proses pendidikan demi
mencapai tujuan pendidikan. Terdapat dua prinsip dalam penggunaan
sarana dan prasaran pendidikan yaitu prinsip efektivitas da efisiensi.
Berkat kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perlengkapan dan
pendidikan di sekolah semakin canggih. Semua peralatan yang
berteknologi tinggi itu biasanya dilengkapi dengan petunjuk teknis
pemakaian oleh pihak pabrik ataupun perakitnya. Tujuannya untuk
memudahkan konsumen dalam menggunakannya. Keberadaan sarana
dan prasarana bukan hanya untuk digunakan saja, tetapi untuk dipelihara
secara teratur.
Pengaturan yang dilakukan sebelum sarana dan prasarana digunakan
disebut pengaturan awal, yang meliputi:
a. Memberikan identitas.
b. Pencatatan alat ke dalam buku daftar inventaris.
c. Penempatan alat ke dalam ruang atau almari yang sudah diberikan
kode.
B.
SARAN
Demikian makalah yang dapat penulis sampaikan, tentunya dalam
penyusunan makalah ini masih sangat banyak kata-kata atau penyampaian
yang kurang jelas ataupun dalam penyajiannya yang kurang lengkap,
pastinya makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga makalah yang akan
datang menjadi lebih baik lagi. Kami harap makalah ini bisa bermanfaat
bagi kita semua serta menambah pengetahuan kita.
12
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi & Lia Yuliana. 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta:
Aditya Media.
Bafadal, Ibrahim. 2003. Manajemen Perlengkapan Sekolah;
Teori dan
Aplikasinya . Jakarta: Bumi Aksara.
Barnawi & M. Arifin. 2012. Menejemen Sarana & Prasarana Sekolah .
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Khalifah, Mahmud dan Usamah Quthub. 2009. Menjadi Guru Yang Dirindui.
Surakarta: Ziyad Visi Media.
Minarti, Sri. 2011. Manajemen Sejolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Mulyasa. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Saleh, Baharuddin. http://ejournal.unhas.ac.id. Pengaruh Sarana dan Prasarana
Sekolah Terhadap Kinerja Guru di kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur.
Jurnal fakultas Teknik Universitas Hasanudin.
Suryosubroto. 2004. Manajemen Pendidikan di Sekolah . Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
13
PRASARANA PENDIDIKAN
DISUSUN
OLEH
KELOMPOK 3
CUT ISMALIA BENAZIR
192017010
MARHAMAH
192017025
Dosen Pembimbing : Hanifuddin Jamin, M.Pd
MK: Manajemen Sapras Lembaga Pendidikan Islam
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
STAIN TEUNGKU DIRUNDENG MEULABOH
KABUPATEN ACEH BARAT
TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt, dengan berkat rahmat dan hidayah-Nya kami
telah berhasil menulis dan menyusun makalah dengan judul “Tata Cara
Penggunaan Sarana dan Prasarana Pendidikan”. Shalawat dan salam kami
sanjungkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai pembawa risalah yang menjadi
petunjuk serta rahmat bagi seluruh alam.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak Hanifuddin Jamin,
M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Sapras Lembaga
Pendidikan Islam yang telah membimbing kami sehingga dapat menyelesaikan
makalah yang sederhana ini.
Kami selaku penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan, mengingat keterbatasan kemampuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan demi
perbaikannya pada kesempatan yang akan datang nantinya.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi seluruh pembaca, kerabat, dan
kami sendiri khususnya dalam mempelajari dan mendalami mata kuliah
Manajemen Sapras Lembaga Pendidikan Islam.
Maulaboh, 22 Maret 2018
Penulis
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................
i
DAFTAR ISI ......................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................
1
A. Latar Belakang ........................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................
1
C. Tujuan .....................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................
3
A. Pengertian Sarana dan Prasarana ............................................................
3
B. Pengertian Penggunaan Sarana dan Prasarana Pendidikan .....................
3
C. Petunjuk Penggunaan Sarana dan Prasarana Pendidikan ........................
5
D. Pengaturan dan Penggunaan Sarana Pendidikan.....................................
6
E. Penggunaan Sarana dan Prasarana Pendidikan ....................................... 10
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 12
A. Kesimpulan ............................................................................................. 12
B. Saran ........................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Dalam pendidikan, sarana dan prasarana sangat penting karena
dibutuhkan. Sarana dan prasarana pendidikan dapat berguna untuk
menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam suatu lembaga dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan. Prasarana dan sarana pendidikan adalah salah satu sumber daya
yang menjadi tolok ukur mutu sekolah dan perlu peningkatan terus menerus
seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup
canggih.
Maka dari itu yang perlu diperhatikan pada lembaga pendidikan seperti
sekolah adalah dapat menyediakan sarana dan prasarana di lingkungan
sekolah guna menunjang pendidikan yang berorientasi pada ilmu
pengetahuan dan teknologi. Hal ini kaitannya dengan sarana dan prasarana
yang ada di lingkungan sekolah tersebut, apakah dapat memenuhi kebutuhan
pendidikan yang diharapkan oleh masyarakat sebagai kelayakan pendidikan.
Sarana dan prasarana yang telah direncanakan, pengadaan yang telah
dilakukan kemudian inventaris yang telah dilakukan dengan adanya sarana
yang telah dibutuhkan dan dicatat didalam buku inventaris, lalu sarana dan
prasarana yang telah ada ini akan dipergunakan oleh suatu lembaga
pendidikan dan itu mempunyai dua prinsip yaitu efektif dan efesien dalam
mempergunakan sarana dan prasarana yang digunakan. Di dalam makalah
ini akan dibahas tentang bagaimana penggunaan sarana dan prasarana yang
baik.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian sarana dan prasarana?
2. Apa pengertian penggunaan sarana dan prasarana pendidikan?
3. Bagaimana petunjuk penggunaan sarana dan prasarana sekolah?
1
4. Bagaimana pengaturan dan penggunaan sarana dan prasarana
pendidikan?
C.
TUJUAN
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dirumuskan maka
yang menjadi tujuan dari adanya makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian sarana dan prasarana.
2. Untuk mengetahui pengertian penggunaan sarana dan prasarana
pendidikan.
3. Untuk mengetahui petunjuk penggunaan sarana dan prasarana
sekolah.
4. Untuk mengetahui pengaturan dan penggunaan sarana dan
prasarana pendidikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN SARANA DAN PRASARANA
Sarana pendidikan merupakan sarana penunjang bagi proses belajar
mengajar (Suharsimi Arikunto: 2008). Menurut rumusan Tim penyusun
Pedoman Pembakuan Media Pendidikan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, yang di maksud dengan sarana pendidikan adalah semua
fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak
maupun tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan
dengan lancar, teratur, efektif dan efisien.1
Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan
perlengkapan yang secara langsung digunakan dan menunjang proses
pendidikan. Misalnya gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan
media pengajaran. Sedangkan prasarana pendidikan adalah fasilitas atau
perangkat
yang secara tidak
langsung menunjang jalannya proses
pendidikan, seperti taman sekolah untuk pelajaran biologi, atau halaman
sekolah sebagai lapangan olahraga.2
B.
PENGERTIAN
PENGGUNAAN
SARANA
DAN
PRASARANA
PENDIDIKAN
Penggunaan sarana dan prasarana pendidikan adalah pemanfaatan
terhadap segala jenis sarana dan prasarana yang ada atau tersedia dalam
lingkungan pendidikan atau sekolah sesuai dengan kebutuhan secara efektif
dan efisien. Dalam hal pemanfaatan sarana, harus mempertimbangkan halhal sebagai berikut:
1. Tujuan yang akan dicapai.
2. Kesesuaian antar media yang akan digunakan dengan materi yang
akan dibahas.
3. Tersedianya sarana dan prasarana penunjang.
1
Suharsimi Arikunto & Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya Media
dan FIP UNY, 2009), hlm. 273.
2
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 49.
3
4. Karakteristik siswa.
Terdapat dua prinsip penggunaan sarana prasarana di sekolah yang
harus diperhatikan dalam pemakaian perlengkapan pendidikan, yaitu:
1. Prinsip Efektivitas
Prinsip
efektivitas
berarti
semua
pemakaian
perlengkapan
pendidikan di sekolah harus ditujukan semata-mata dalam memperlancar
pencapaian tujuan pendidikan sekolah, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
2. Prinsip Efisiensi
Prinsip efisiensi berarti semua pemakaian perlengkapan pendidikan
secara hemat dan hati-hati sehingga semua perlengjkapan yang ada tidak
mudah habis, rusak atau hilang.3
Dalam rangka memenuhi kedua prinsip diatas maka paling ada tiga
kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh personil sekolah yang akan
memakai perlengkapan pendidikan disekolah, antara lain (Bafadal, 2003:
42):
1. Memahami petunjuk penggunaan perlengkapan sekolah.
2. Menata perlengkapan pendidikan.
3. Memelihara baik secara kontinu maupun berkala semua perlengkapan
pendidikan.
Dalam
administrasi
logistik,
prinsip
efesiensi
dan
efektifitas
merupakan hal yang perlu dipegang menjaga adanya pemborosan.
Pemborosan terjadi karena dua faktor yaitu: sikap mental dan kurangnya
keterampilan menyelesaikan tugas.
1. Sikap Mental
Sikap
mental
pada
dasarnya
bentuk
ketidakperdulian
pada
berfungsinya alat/barang yang digunakan pegawai dan ketidakjujuran
dalam mengelola kekayaan milik organisasi.
3
Barnawi & M. Arifin, Manajemen Sarana & Prasarana Sekolah, (Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2012), hlm. 77.
4
2. Kurangnya Keterampilan
Kurangnya keterampilan menyelesaikan tugas, dalam melaksanakan
tugasnya sering banyak melakukan kesalahan. Hingga pemborosan
terhadap alat/barang menjadi rusak.
C.
PETUNJUK
PENGGUNAAN
SARANA
DAN
PRASARANA
PENDIDIKAN
Dari segi penggunaan terutama sarana perlengkapan dapat dibedakan
di atas:
1. Sarana pendidikan yang habis pakai
Semua sarana pendidikan yang habis pakai merupakan bahan atau
alat yang apabila digunakan dapat habis dalam waktu yang relatif
singkat. Misalnya: kapurtulis, tinta printer, kertas tulis dan bahan-bahan
kimia untuk praktik. Kemudian ada pula sarana pendidikan yang
berubah bentuk misalnya, kayu, besi, dan kertas karton yang sering
digunakan oleh guru dalam mengajar.
2. Sarana pendidikan tahan lama
Yaitu bahan atau alat yang dapat di gunakan secara terus menerus
atau berkali-kali dalam waktu yang relatif lama. Contohnya meja dan
kursi, komputer, atlas, globe, dan alat-alat olahraga.4
Penggunaan barang habis pakai harus secara maksimal dan di
pertanggung jawabkan pada tiap triwulan sekali. Sedangkan penggunaan
barang yang tahan lama dipertanggung jawabkan setahun sekali, maka perlu
adanya pemeliharaan barang-barang itu disebut barang investasi.5
Berkat kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perlengkapan
pendidikan di sekolah semakin canggih. Semua peralatan yang berteknologi
tinggi itu biasanya dilengkapi dengan petunjuk teknis pemakaian oleh pihak
pabrik ataupun perakitnya. Tujuannya untuk memudahkan konsumen dalam
4
5
Barnawi & M. Arifin, Manajemen Sarana..., hlm. 49-50.
Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004),
hlm. 114.
5
menggunakannya. Umumnya petunjuk teknis tersebut mencakup komponenkomponen, sistem kerja, dan tata pengoperasian serta perawatannya.
Dalam hal ini ada enam kegiatan yang bisa dilakukan oleh pengelola
sapras pendidikan sekolah:
1. Dalam
setiap
membeli
perlengkapan pendidikan
perlengkapan
yang canggih,
pendidikan,
khususnya
mengingatkan panitia
pengadaannya agar tidak lupa meminta petunjuk teknis pemakaian
kepada toko ataupun penjual.
3. Mengkaji dan memahami semua isi petunjuk teknis penggunaan dan
mendeskripsikan kembali dalam bentuk yang sekiranya lebih mudah
dipahami semua pihak yang diperkirakan akan menggunakan
perlengkapan pendidikan tersebut.
4. Menyampaikan isi petunjuk yang telah dideskripsikan kepada semua
pihak atau personel sekolah yang diperkirakan akan menggunakan
perlengkapan pendidikan tersebut.
5. Melatih semua personel tersebut untuk mengoperasikan dan merawat
perlengkapan pendidikan sesuai dengan petunjuk teknis yang telah
disesuaikan.
6. Memotivasi semua personel yang telah dilatihnya agar selalu
menggunakan perlengkapan pendidikan berdasarkan petunjuk teknis
yang telah disediakan.
7. Mengiakan pengawasan dan pembinaan secara terus menerus terhadap
kegiatan penggunaan perlengkapan pendidikan oleh personel sekolah.6
D.
PENGATURAN DAN PENGGUNAAN SARANA PENDIDIKAN
Pengaturan dan penggunaan sarana merupakan dua kegiatan yang tidak
dapat dipisahkan karena dilaksanakan silih berganti. Sehubungan dengan hal
itu, maka sarana dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu:
1. Alat yang langsung digunakan dalam proses belajar mengajar.
Misalnya: alat pelajaran, alat peraga, dan media pendidikan.
2. Alat yang tidak langsung terlibat dalam proses belajar mengajar.
6
Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah; Teori dan Aplikasinya, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2003), hlm. 42-43.
6
Misalnya: bangunan sekolah, meja guru, perabot kantor tata usaha, WC,
dan lain-lain.
Pengaturan yang dilakukan sebelum sarana dan prasarana digunakan
disebut pengaturan awal, yang meliputi:
1. Memberikan identitas, yaitu nomor inventaris dengan kode tertentu
untuk jenis tertentu.
2. Pencatatan alat ke dalam buku daftar inventaris.
Buku inventaris adalah buku yang digunakan untuk mencatat daftar
kekayaan, dalam hal ini kekayaan sekolah. Dengan adanya buku
inventaris maka akan mempermudah pengontrolan dan pengecekan
kembali sewaktu-waktu.
Buku inventaris berisi kolom-kolom untuk mencatat hal-hal
berikut: nomor urut, nama alat atau bahan (sebaiknya terpisah), ukuran,
jumlah sekarang dan keterangan.
3. Penempatan alat ke dalam ruang atau almari yang sudah diberikan kode.
Untuk sekolah yang besar yang memiliki banyak alat, pemisahan
didasarkan atas penempatan dalam almari. Tetapi jika alat-alatnya hanya
sedikit, pemisahan dilakukan atas rak-rak saja, misalnya rak alat IPA,
rak alat matematika dan sebagainya.7
Setelah kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dapat terpenuhi dan
tertata sesuai dengan pemakaiannya maka perlu diadakan pengaturan bagi
pengguna sarana dan prasarana tersebut yang dipengaruhi oleh faktor-faktor
sebagai berikut:
1. Banyaknya sarana pendidikan untuk tiap-tiap macam.
2. Banyaknya kelas masing-masing tingkat.
3. Banyaknya siswa dalam tiap-tiap kelas.
4. Banyaknya ruang atau kelas yang ada di sekolah.
5. Banyaknya guru atau karyawan yang terlihat dalam penggunaan sarana
pendidikan.
7
Suharsimi Arikunto & Liya Yuliana, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Aditya
Media, 2008), hlm. 277.
7
Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas penggunaan sarana
pendidikan dapat diatur sebagai berikut:
1. Sarana Pendidikan untuk Kelas Tertentu
Maksudnya suatu alat yang hanya digunakan untuk kelas tertentu
sesuai dengan materi kurikulum, jika banyaknya alat untuk mencukupi
banyaknya kelas, maka sebaiknya alat-alat disimpan di kelas agar
mempermudah penggunaan.
2. Sarana Pendidikan untuk Beberapa Kelas
Apabila jumlah alat yang tersedia terbatas, padahal yang
membutuhkan lebih dari satu kelas, maka alat-alat tersebut terpaksa
digunakan bersama-sama secara bergantian. Cara pengaturannya adalah:
a. Alat pelajaran yang diangkut ke kelas yang membutuhkan secara
bergantian.
b. Alat pelajaran tersebut disimpan disuatu ruangan dan guru mengajak
siswa mendatangi ruangan itu (sistem laboratorium).
3. Sarana Pendidikan Untuk Semua Siswa/Kelas
Penggunaan alat untuk semua kelas dapat dilakukan dengan
membawa ke kelas yang membutuhkan secara bergantian atau siswa
yang akan menggunakan mendatangi ruangan tertentu.
Dua sistem yaitu mendatangkan alat ke kelas atau mendatangkan
siswa ke ruang alat ada kebaikan dan keburukannya. Alat didatangkan ke
kelas terjadi kelas tetap, dan ke siswa mendatangi ruangan-ruangan
terjadi kelas berjalan (kelas adalah sekelompok anak yang dalam waktu
yang sama, di bawah bimbingan seorang guru).8
Setelah alat-alat pelajaran digunakan maka kegiatan selanjutnya
adalah pengaturan kembali. Yang perlu ditekankan disini adalah bahwa
anak-anak harus diberi kesempatan untuk melaksanakan pengaturan
kembali terhadap alat-alat yang mereka gunakan. Yang lebih awal dari
itu adalah anak-anak harus diberi tahu dan diawasi bagaimana
8
Suharsimi Arikunto & Liya Yuliana, Manajemen Pendidikan,..., hlm. 278.
8
menggunakan perabotan sekolah. Banyak sekali ketahanan perabot
sekolah tergantung dari cara menggunakannya.
Mengikutsertakan anak ke dalam pemeliharaan dan pengaturan
kembali mempunyai sekurang-kurangnya 3 manfaat, yaitu:
a. Melatih anak untuk bertanggung jawab terhadap barang-barang yang
mereka gunakan.
b. Mendidik anak untuk merasa ikut memiliki barang-barang sekolah
c. Anak-anak menjadi lebih paham akan seluk beluk alat-alat yang
mereka pergunakan.
4. Sarana Pendidikan yang Dapat digunakan oleh Umum
Sarana pendidikan yang digunakan untuk beberapa kelas dan
semua murid, dan murid yang akan membutuhkannya akan dibawa ke
ruang atau kelas tersebut disebut kelas berjalan.
Menggunakan beberapa sarana dalam teknik pengajaran bukan
sebatas menambah keindahan di dalam kelas. Namun, sarana tersebut
merupakan piranti dalam proses pendidikan yang digunakan untuk
membantu memudahkan aktivitas belajar, meningkatkan semangat
belajar pada murid, dan memotivasi mereka untuk belajar lebih banyak.
Sebagian lembaga pendidikan mampu membeli atau mengadakan sarana
tetapi tidak mampu menggunakan dan memeliharanya. Sekolah hanya
menyimpan karena takut rusak atau bahkan tidak tahu cara
penggunaannya.
Satu hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan adanya pengaturan
bahwa jangan membuat peraturan jika sekolah tidak menyediakan fasilitas,
misalnya:
a. Membuat peraturan jangan membuang sampah sembarangan, tetapi
sekolah tidak menyediakan keranjang sampah.
b. Peraturan hemat air, tetapi sekolah tidak pernah mengontrol apakah
sistem perairan di sekolah berjalan dengan baik atau tidak.9
9
Suharsimi Arikunto & Liya Yuliana, Manajemen Pendidikan,..., hlm. 277-280.
9
E.
PENGGUNAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
Penggunaan atau pemakaian sarana dan prasarana di sekolah
merupakan tanggung jawab kepala sekolah pada setiap jenjang pendidikan.
Punuk kelancaran kegiatan tersebut, bagi kepala sekolah yang mempunyai
wakil bidang sarana dan prasarana atau petugas yang berhubungan dengan
sarana dan prasarana sekolah diberi tanggung jawab untuk menyusun jadwal
tersebut. Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan sarana dan prasarana
adalah:
1. Penyusunan jadwal harus dihindari benturan dengan kelompok lain.
2. Hendaknya kegiatan-kegiatan pokok sekolah merupakan prioritas utama.
3. Waktu dan jadwal penggunaan hendaknya diajukan pada awal tahun
pelajaran.
4. Penugasan atau penunjukan personil sesuai dengan keahlian pada
bidangnya.
5. Penjadwalan dalam penggunaan sarana dan prasarana sekolah, antar
kegiatan intrakurikuler dengan ekstrakurikuler harus jelas.10
Menggunakan beberapa sarana dalam teknik pengajaran bukan sebatas
menambah keindahan di dalam kelas. Namun, sarana tersebut merupakan
piranti dalam proses pendidikan yang digunakan untuk membantu
memudahkan aktivitas belajar, meningkatkan semangat belajar murid, dan
memotivasi mereka untuk belajar lebih giat.
Adapun langkah-langkah yang harus diperhatikan ketika menggunakan
sarana pendidikan adalah sebagai berikut:
1) Digunakan pada waktu yang tepat.
2) Diaplikasikan pada waktu yang sesuai.
3) Di saat kondisi jiwa stabil untuk optimalisasi penggunaan.
4) Digunakan untuk memikat perhatian peserta didik dan memotivasi
mereka.
10
Saleh, Baharuddin, Pengaruh Sarana dan Prasarana Sekolah Terhadap Kinerja Guru
di kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur , Jurnal fakultas Teknik Universitas Hasanudin.
(http://ejournal.unhas.ac.id. Diakses pada tanggal 27 Maret 2018)
10
5) Keikutsertaan pendidik menggunakan sarana tersebut semaksimal
mungkin.
6) Penjelasan pendidik atas pemahaman dan pengetahuan yang terdapat
dalam sarana pendidikan untuk memusatkan perhatian peserta didik
terhadap pelajaran.
7) Tidak berlebih-lebihan dalam menggunakan sarana untuk mencapai
beberapa tujuan.11
Dalam penggunaan sarana pendidikan anak didik juga harus diberi
kesempatan dan arahan bagaimana cara penggunaan perabot sekolah sebaik
mungkin. Karna ketahanan perabot sekolah juga tergantung dari cara
menggunakannya. Hal ini melatih anak didik untuk bertanggung jawab dan
lebih paham atas barang yang mereka gunakan juga merasa ikut memiliki
barang-barang sekolah.
11
Mahmud Khalifah dan Usamah Quthub, Menjadi Guru Yang Dirindui, (Surakarta:
Ziyad Visi Media, 2009), hlm. 121-122.
11
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Penggunaan sarana dan prasarana adalah pemanfaatan sarana dan
prasarana pendidikan untuk mendukung proses pendidikan demi
mencapai tujuan pendidikan. Terdapat dua prinsip dalam penggunaan
sarana dan prasaran pendidikan yaitu prinsip efektivitas da efisiensi.
Berkat kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perlengkapan dan
pendidikan di sekolah semakin canggih. Semua peralatan yang
berteknologi tinggi itu biasanya dilengkapi dengan petunjuk teknis
pemakaian oleh pihak pabrik ataupun perakitnya. Tujuannya untuk
memudahkan konsumen dalam menggunakannya. Keberadaan sarana
dan prasarana bukan hanya untuk digunakan saja, tetapi untuk dipelihara
secara teratur.
Pengaturan yang dilakukan sebelum sarana dan prasarana digunakan
disebut pengaturan awal, yang meliputi:
a. Memberikan identitas.
b. Pencatatan alat ke dalam buku daftar inventaris.
c. Penempatan alat ke dalam ruang atau almari yang sudah diberikan
kode.
B.
SARAN
Demikian makalah yang dapat penulis sampaikan, tentunya dalam
penyusunan makalah ini masih sangat banyak kata-kata atau penyampaian
yang kurang jelas ataupun dalam penyajiannya yang kurang lengkap,
pastinya makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga makalah yang akan
datang menjadi lebih baik lagi. Kami harap makalah ini bisa bermanfaat
bagi kita semua serta menambah pengetahuan kita.
12
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi & Lia Yuliana. 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta:
Aditya Media.
Bafadal, Ibrahim. 2003. Manajemen Perlengkapan Sekolah;
Teori dan
Aplikasinya . Jakarta: Bumi Aksara.
Barnawi & M. Arifin. 2012. Menejemen Sarana & Prasarana Sekolah .
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Khalifah, Mahmud dan Usamah Quthub. 2009. Menjadi Guru Yang Dirindui.
Surakarta: Ziyad Visi Media.
Minarti, Sri. 2011. Manajemen Sejolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Mulyasa. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Saleh, Baharuddin. http://ejournal.unhas.ac.id. Pengaruh Sarana dan Prasarana
Sekolah Terhadap Kinerja Guru di kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur.
Jurnal fakultas Teknik Universitas Hasanudin.
Suryosubroto. 2004. Manajemen Pendidikan di Sekolah . Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
13