MAKALAH LINGKUNGAN BIOTIK DAN ABIOTIK (1)

MAKALAH LINGKUNGAN BIOTIK DAN ABIOTIK
MASALAH LINGKUNGAN PENYEBAB MASALAH KESEHATAN

DISUSUN OLEH :
NAMA
NIM
JURUSAN

: ALI AKBAR
: PO.71.31.2.15.001
: D-IV GIZI

POLIKTEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA
TAHUN AKADEMIK 2015 / 2016
KATA PENGANTAR

1

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang Lingkungan Biotik dan
Abiotik, Masalah Lingkungan Penyebab Masalah Kesehatan ini dengan baik meskipun

banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Ibu Rosita
Antariksawati,SKM selaku Dosen mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat POLTEKES
KEMENKES Jayapura yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai pengertian Lingkungan Biotik dan Abiotik, dan juga
Masalah Lingkungan yang menyebabkan Masalah Kesehatan. Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Jayapura, 28 September 2015

Ali Akbar
DAFTAR ISI


MAKALAH LINGKUNGAN BIOTIK DAN ABIOTIK MASALAH LINGKUNGAN
PENYEBAB MASALAH KESEHATAN..................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................4

2

B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................4
C. TUJUAN.........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
A. LINGKUNGAN BIOTIK...............................................................................................5
1)

Produsen......................................................................................................................5

2)


Konsumen....................................................................................................................5

3)

Pengurai.......................................................................................................................6

B. LINGKUNGAN ABIOTIK.............................................................................................6
1)

Air................................................................................................................................6

2)

Tanah...........................................................................................................................6

3)

Udara...........................................................................................................................6

4)


Sinar matahari..............................................................................................................7

5)

Suhu.............................................................................................................................7

6)

Garam..........................................................................................................................7

7)

Iklim............................................................................................................................7

C. MASALAH LINGKUNGAN PENYEBAB MASALAH KESEHATAN......................7
1)

Pencemaran..................................................................................................................7


2)

Penipisan Cadang Mineral...........................................................................................9

3)

Kontaminasi Pestisida...............................................................................................10

4)

Berkurangnya Cadangan Makanan............................................................................11

BAB III PENUTUP..................................................................................................................12
A. KESIMPULAN.............................................................................................................12
B. SARAN.........................................................................................................................12
DAFTAR ISI............................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG


Secara umum di masyarakat sering disebut istilah “lingkungan hidup” cukup dengan
“lingkungan saja”. Anda tentu bertanya apa sih yang dimaksud dengan lingkungan hidup?

3

Lingkungan hidup adalah suatu sistem komplek yang berada di luar individu yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organisme.
Lingkungan hidup itu terdiri dari dua komponen yaitu komponen abiotik dan biotik :
a. Komponen abiotik, yaitu terdiri dari benda-benda mati seperti air, tanah, udara, cahaya,
matahari dan sebagainya
b. Komponen biotik, yaitu terdiri dari mahkluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia.
Komponen-komponen yang ada di dalam lingkungan hidup merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan dan membentuk suatu sistem kehidupan yang disebut ekosistem.
Suatu ekosistem akan menjamin keberlangsungan kehidupan apabila lingkungan itu dapat
mencukupi kebutuhan minimum dari kebutuhan organisme.
Selain itu, kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam
kesejahteraan penduduk. Di mana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan hanya
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan

meningkatkan efisiensi kerja dan belajar . Masalah kesehatan merupakan masalah kompleks
yang merupakan resultante dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun
masalah buatan manusia, sosial budaya, perilaku, populasi penduduk, g enetika, dan
sebagainya.
B. RUMUSAN MASALAH

1.Pengertian Lingkungan Biotik dan Contohnya
2.Pengertian Lingkungan Abiotik dan Contohnya
3.Masalah Lingkungan Penyebab Masalah Kesehatan
C. TUJUAN

Mahasiswa dapat memahami pengertian serta contoh dari lingkungan biotik
maupun lingkungan abiotik, serta masalah – masalah lingkungan yang menjadi
penyebab masalah kesehatan.

4

BAB II
PEMBAHASAN


Lingkungan hidup sebagai tempat hidup dan berinteraksnya manusia dengan mahluk
hidup lain dipermukaan bumi. Diatas lingkungan hidup ini, kita menjalankan kehidupan
setiap harinya. Untuk hidup, kita membutuhkan beragam sumber daya alam. Sumber daya
dalam yang kita butuhkan berada di alam. Kita butuh sebidang tanah untuk mendirikan
rumah. Kita butuh sebidang lahan untuk menanam padi sebagai bahan penghasil makanan.
Kita butuh udara untuk bernapas. Untuk keperluan, minum, makan, mandi dan mencuci, kita
membutuhkan air tanah.
Lingkungan hidup pada dasarnya terbentuk oleh dua komponen, yaitu lingkungan biotik
dan lingkungan abiotik.
A. LINGKUNGAN BIOTIK

Lingkungan biotik adalah semua lingkungan yang terdiri dari komponen-komponen
mahluk hidup di permukaan bumi. Komponen lingkungan biotik, misalnya tumbuhan, hewan
dan manusia.
Komponen lingkungan biotik menurut fungsinya dapat dibedakan dalam tiga kategori,
yaitu produsen, konsumen, dan pengurai.
1) Produsen

Produsen adalah mahluk hidup yang dapat menghasilkan makanan sendiri
melalui proses fotosintesis, dengan demikian kelompok produsen ditempati tumbuhan

yang berklorofil.
2) Konsumen

5

Kelompok konsumen merupakan mahluk hidup yang mampu memanfaatkan
hasil pengolahan makanan dari kelompok produsen. Kelompok konsumen tidak
memiliki kemampuan untuk membuat makanan sendiri.
Kelompok konsumen terdiri dari manusia dan hewan. Kelompok hewan
dibedakan menjadi herbivora, karnivora, dan omnivora. Herbivora merupakan
kelompok hewan pemakan tumbuhan. Karnivora merupakan kelompok hewan
pemakan daging. Omnivora adalah kelompok hewan pemakan tumbuhan dan daging.
Dalam rantai makanan kelompok herbivora, karnivora, dan omnivora
menempati tingkatan konsumn yang berbeda. hewan yang memakan tumbuhan
menempati kedudukan sebagai konsumen tingkat pertama. Kelompok karnivora
menempati kedudukan sebagai konsumen tingkat kedua. Kelompok omnivora
menempati konsumen tingkat tiga.
3) Pengurai

Kelompok pengurai merupakan golongan organisme yang berperan dalam

menguraikan sisa-sisa jasad mati dari organisme lain. Kelompok pengurai, misalnya
bakteri dan jamur. Hasil penguraian organisme ini akan kembali menjadi unsur hara
yang menyuburkan tanah
.
B. LINGKUNGAN ABIOTIK

Lingkungan abiotik adalah semua benda mati di permukaan bumi yang bermanfaat dan
berpengaruh dalam kehidupan manusia serta mahluk hidup lainnya. contoh lingkungan
abiotik, misalnya tanah, air, udara, dan sinar matahari.
1) Air

Air merupakan sumber kehidupan. Air sangat dibutuhkan mahluk hidup untuk
melangsungkan kehidupan, air digunakan manusia dan mahluk hidup lainnya untuk
berbagai keperluan. Air digunakan manusia untuk minum, mandi, dan mencuci. Bagi
6

hewan, air juga digunaka untuk memenuhi kebutuhan air minum. Bagi tumbuhan air,
berperan untuk melarutkan unsur-unsur hara yang diserap oleh akar.
2) Tanah


Tanah merupakan bagian dari lapisan atas permukaan bumi. Tanah terbentuk
dari proses pelapukan batuan. Tanah dalam kehidupan berfungsi sebagai tempat
tinggal mahluk hidup dan menyediakan beragam bahan tambang yang dibutuhkan
manusia.
Tanah juga menyediakan beragam mineral atau unsur hara yang dibutuhkan
oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis.
3) Udara

Kehidupan dipermukaan bumi dapat berjalan dengan baik, salah satunya
karena adanya udara. Udara menyelimuti permukaan bumi. Lapisan udara yang
menyelimuti permukaan bumi disebut atmosfer.
4) Sinar matahari

Matahari merupakan pusat dari tata surya. Matahari termasuk bintang terdekat
dengan bumi. Oleh karena itu, pancaran sinar matahari dapat sampai ke permukaan
bumi.
Sinar matahari berperan bagi kehidupan di permukaan bumi. Bagi tumbuhan,
sinar matahari berperan untuk membantu proses fotosintesis. Bagi manusia, sinar
matahari dalam kehidupan sehari-hari dimanfaatkan untuk mengeringkan jemuran dan
membantu proses pembuatan garam. Saat ini sinar matahari telah digunakan sebagai
sumber energi untuk bahan bakar mobil.
5) Suhu

7

Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi
untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
6) Garam

Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui
osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan
kandungan garam tinggi.
7) Iklim

Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim
makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam
suatu daerah yang dihunikomunitas tertentu.
C. MASALAH LINGKUNGAN PENYEBAB MASALAH KESEHATAN

Masalah lingkungan merupakan masalah lama yang dihadapi manusia hingga saat ini.
Berikut adalah akar penyebab masalah lingkungan dan dampakn bagi kesehatanya.
1) Pencemaran

Polusi adalah pencemaran yang diakibatkan oleh limbah atau sampah yang dibuang tidak
pada tempatnya. Biasanya kita mengasosiasikan polusi ini dengan polusi udara, padahal yang
namanya polusi itu segala sesuatu pencemaran mulai dari air, udara, sampai polusi tanah.
Semuanya tentunya sangat berbahaya bagi lingkungan dan merugikan kehidupan manusia.
Limbah secara umum adalah limbah mempunyai karakteristik fisik, kimiawi, ataupun
biologis sedemikian rupa sehingga memerlukan penanganan dan prosedur pembuangan khsus
untuk menghindari resiko terhadap kesehatan manusia dan atau efek-efek lain yang
merugikan bagi lingkungan hidup.
Limbah berbahaya dapat mengakibatkan;
8

·

Bahaya akut jangka pendek, seperti toksinitas akut tertelan, tehisap melalui pernafasan,

atau terabsorpsi melalui kulit, karosifvitas atau bahaya lainnya terhadap kulit atau mata atau
risiko kebakaran atau ledakan.
·

Bahaya jangka panjang terhadap lingkungan (lognternm environmental hazards).

Meliputi toksinitas kronis akibat paparan berulang, karsinogenisitas (dalam beberapa hal bisa
terjadi akibat paparan akut tetapi mampunyai periode laten yang panjang untuk sampai terjadi
efek), tahan/resisten terhadap proses-proses ditoksifikasi seperti biodegradasi, mempunyai
potensi mencemari air bawah tanah atau air permukaan, atau secara estetik tidak dikehendaki
misalnya karena bau yang tidak sedap.
Udara pada lingkungan tercemar oleh zat-zat polutan sehingga tidak bersih lagi dan
merupakan gangguan bagi makhluk hidup/manusia sekitarnya. Dengan kemajuan teknologi
pada masa kini, polusi udara telah menimbulkan banyak kekhawatiran terutama di daera
daerah industri.
Penyebab polusi udara dapat terjadi akibat dari, yaitu;
a. Kendaraan bermotor
Semua kendaraan bermotor yang memakai bensi dan solar akan mengeluarkan gas CO,
Nitrogen Oksida, blerang dioksida dan partikel-partikel lain dan sisa pembakarannya. Unsurunsur ini bila mencapai kuantum tertentu dapat merupakan racun bagi manusia atau hewan.
Sebagai contoh gas CO merupakan racun bagi fugnsi-fungsi darah, SO2 dapat menimbulkan
penyakit sistem pernapasan.
b. Pabrik-pabrik industri
Bagi pabrik industri yang di antara bahan bakunya banyak menggunakan zat-zat kimia
organik maupun anorganik. Sebagai hasi pengelolaannya selain menghasilkan produk-produk
yang berguna bagi kepentingan hidup manusia juga dikeluarkan produk-produk yang tidak
berguna malahan dapat berupa racun. Produk-produk yang tidak berguna ini jelas akan

9

dibuang dan bisa merusak lingkungan, berupa gangguan pada kehidupan dan kelestarian
lingkugan bila tanpa pengendalian.
Berbagai bentuk penyakit akan timbul pada masyarakat di sekitar pabrik atau pada
pekerja sendiri akibat masuknya zat-zat buangan ini ke dalam tubuh. Misal dengan timbulnya
apa yang disebut penyakit Pneumokoniosis, yaitu segolongan penyakit yang disebabkan oleh
penimbunan debu-debu dalam paru-paru.
Untuk menentukan apakah orang tersebut terserang penyakit paru-paru akibat
penimbunan debu dalam paru-paru, tidak mudah kalau hanya berdasarkan kelainan-kelainan
yang terjadi pada tubuh. Harus ada riwayat pekerjaan atau lingkungan tempat tinggal ang
selalu mereka gunakan atau sering berurusan dengan debu-debu yang membahayakan
misalnya pernah bekerja atau pernah tinggal di sekitar petambangan, di pabrik keramik dan
lain-lain.
Kelainan yang terjadi pada tubuh bergantung pada banyaknya debu yang timbul dalam
paru-paru, makin luas bagian paru yang terkena makin hebatlah gejala-gejalanya, walaupun
hal itu tidak selalu benar. Gejala yang timbul, antara lain batuk-batuk kering, sesak napas,
kelelahan umum, berat badan yang turun, banyak berdahak dan lain-lain.
Untuk pengobatan secara khusus terhadap penyakit ini boleh dikatakan tidak ada.
Pemberian obat-obatan umumnya hanya ditujukan untuk mengurangi penderitaan dan gejalagejala yang timbul. Satu-satunya tindakan adalah yang bersangkutan tidak lagi mengisap
debu berbahaya tadi.
Dengan demikian pencegahan merupakan hal yang perlu diutamakan. Biaya pencegahan
relatif tidak seberapa bila dibandingkan dengan akibat penyakit ini.
2) Penipisan Cadang Mineral

Harga minyak telah melonjak dan industri segera mencari sumber energi baru. Apa
yang bisa menjadi mendatang untuk menggantikan bensin menjalankan mobil Anda?
Sudah ada banyak pembicaraan bahwa air bisa menjadi komoditas masa depan dan
akan keuntungan seperti minyak. Ada banyak peneliti yang melihat bahwa tubuh berkurang
air tertentu adalah sama dengan penipisan cadangan minyak. Mari kita melihat ketersediaan
sumber daya.
70% dari bumi saat ini ditutupi dengan air, tetapi hanya 3% yang layak untuk
dikonsumsi manusia. Dari 3%, 2 / 3 dari itu masih beku dan sebagian besar gletser dan
10

selubung es. Oleh karena itu kira-kira hanya 1% dari itu akan tersedia untuk digunakan
manusia. Bagaimana dengan sisa 97%? Mereka tidak cocok untuk minum atau untuk
penggunaan pertanian. Sehingga Anda dapat melihat sebenarnya ada banyak sumber daya
yang tersedia. Namun, ada beberapa Lingkungan yang melihat penyalahgunaan lingkungan
air yang sama seperti penyalahgunaan dan limbah minyak.
Setiap hari orang menggunakan bensin untuk semua jenis penggunaan. Apakah Anda
sadar bahwa cadangan minyak menipis dan sebenarnya dunia akan segera menghadapi krisis
minyak? Meskipun akan memakan waktu bertahun-tahun terjadi tapi satu hal yang pasti,
harga bensin akan terus meroket karena menghabiskannya. Namun, air juga perlahan-lahan
mengalami jenis yang sama eksploitasi sebagai akibat dari penggunaan yang tidak terkontrol
minyak dan bahan bakar lainnya. Sebagai kegiatan industri meningkat, lebih pembakaran
bahan bakar fosil telah menyebabkan pemanasan global. Terburuk dari semua, itu juga
menyebabkan perubahan iklim yang membawa curah hujan terlalu banyak untuk beberapa
tempat dan sedikit di lokasi lain. Semua ini juga telah menyebabkan kontaminasi air.
Terlepas dari semua di atas, air masih menjadi komoditi yang sangat panas di masa
depan. Perusahaan peralatan besar seperti General Electric sudah menatap pada kesempatan
ini. Pasar seperti distribusi air minum, pengelolaan, pengolahan limbah dan pertanian sudah
sedang aktif dikembangkan di seluruh dunia. Diperkirakan bahwa industri ini hampir pasar
lebih dari $ 500 miliar dan tumbuh pada kecepatan kilat. Perusahaan seperti perusahaan
berbasis Singapura - Sembcorb Industri, Zurich basis Asset Management berkelanjutan dan
Jepang-Belanda perusahaan Consulting semua menuangkan banyak pembangunan ke dalam
air yang berhubungan dengan bisnis.
Seperti air menjadi privatisasi, maka akan bertabrakan dengan hak air global manusia.
Orang-orang berdebat bahwa air adalah penting bagi kehidupan manusia dan distribusinya
harus dibuat tersedia untuk umum dan bukan hanya orang kaya yang mampu air. Jika ini
benar-benar terjadi, daripada orang miskin mungkin tidak memiliki air minum yang aman
sebagai air minum akan menjadi citra mewah dan menonjol dalam periklanan.
Sekarang, jika air lebih lanjut industrialisasi sebagai suplemen untuk bensin, itu akan
lebih dalam konflik antara gas, minyak dan air. Apakah atau tidak air akan menjadi "minyak
biru" untuk masa depan sumber atau baru gas, kita masih harus menjaga sumber utama hidup
kita dan kebutuhan. Ini adalah untuk memastikan bahwa kita tidak ingin mengalami apa yang
kita hadapi sekarang di industri bensin yang berperang melawan tingginya harga komoditas.
Kami tidak ingin air menjadi salah satu komoditas satu hari.

11

3) Kontaminasi Pestisida

Pencemaran lingkungan terutama lingkungan pertanian disebabkan oleh penggunaan
bahan-bahan kimia pertanian. Telah dapat dibuktikan secara nyata bahwa bahan-bahan kimia
pertanian dalam hal ini pestisida, meningkatkan produksi pertanian dan membuat pertanian
lebih efisien

dan ekonomi. Pencemaran

oleh pestisida tidak saja pada lingkungan

pertanian tapi juga dapat membahayakan kehidupan manusia dan hewan dimana residu
pestisida terakumulasi pada produk-produk pertanian dan pada perairan.
Peningkatan kegiatan agroindustri selain meningkatkan produksi pertanian juga
menghasilkan

limbah

dari

kegiatan

tersebut.

Penggunaan

pestisida,

disamping

bermanfaat untuk meningkatkan produksi pertanian tapi juga menimbulkan dampak negatif
terhadap lingkungan pertanian dan juga terhadap kesehatan manusia.
Dalam penerapan di bidang pertanian, ternyata tidak semua pestisida mengenai sasaran.
Kurang lebih hanya

20% pestisida mengenai sasaran sedangkan 80% lainnya jatuh ke

tanah. Akumulasi residu pestisida tersebut mengakibatkan pencemaran lahan pertanian.
Apabila masuk ke dalam rantai makanan, sifat beracun bahan pestisida dapat menimbulkan
berbagai penyakit seperti kanker, mutasi, bayi lahir cacat, CAIDS (Chemically Acquired
Deficiency Syndrom) dan sebagainya.
Pada masa sekarang ini dan masa mendatang, orang lebih menyukai produk pertanian
yang alami dan bebas dari pengaruh pestisida

walaupun produk pertanian tersebut didapat

dengan harga yang lebih mahal dari produk pertanian yang menggunakan pestisida.
Pestisida yang paling banyak menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengancam
kesehatan manusia adalah pestisida sintetik, yaitu golongan organoklorin. Tingkat kerusakan
yang disebabkan oleh senyawa organoklorin lebih tinggi dibandingkan

senyawa lain,

karena senyawa ini peka terhadap sinar matahari dan tidak mudah terurai.
Penyemprotan dan pengaplikasian dari bahan-bahan kimia pertanian selalu berdampingan
dengan masalah pencemaran lingkungan sejak
dilingkungan. Sebagian besar
tanah dan

bahan-bahan kimia tersebut dipergunakan

bahan-bahan kimia pertanian yang disemprotkan jatuh ke

didekomposisi oleh mikroorganisme. Sebagian menguap dan menyebar di

atmosfer dimana akan diuraikan oleh sinar ultraviolet atau diserap hujan dan jatuh ke tanah.
Pestisida bergerak dari lahan pertnaian menuju aliran sungai dan danau yang dibawa oleh
hujan atau penguapan, tertinggal atau larut pada aliran permukaan, terdapat pada lapisan
12

tanah dan larut bersama dengan aliran air tanah. Penumpahan yang tidak disengaja atau
membuang bahan- bahan kimia yang berlebihan pada permukaan air akan meningkatkan
konsentrasi pestisida diair. Kualitas air dipengaruhi oleh pestisida berhubungan dengan
keberadaan dan tingkat keracunannya, dimana kemampuannya untuk diangkut adalah fungsi
dari kelarutannya dan kemampuan diserap oleh partikel-partikel tanah.
4) Berkurangnya Cadangan Makanan

Bicara makan, maka saat ini kita sedang dihadapkan dengan dunia yang tua, bumi
(tanah) yang sudah sempit, rusak, dan (seperti dicemaskan) tak mampu lagi memenuhi
permintaan penduduk dunia yang tumbuh pesat. Meski ada teknologi, namun lahan tetap
menjadi hal utama yang tak dapat diabaikan perannya dalam peningkatan produksi pangan.
Meningkatnya insiden kelaparan dunia, yang melonjak sekitar 200 juta dalam 2 tahun
terakhir -- yang dipicu oleh kombinasi dari tingginya harga pangan, krisis finansial,
menipisnya cadangan energi, dan perubahan iklim – adalah momok yang mengerikan.
Disamping berbagai faktor yang telah disebutkan tadi, salah-satu yang juga menjadi pangkal
masalahnya adalah soal tanah (lahan) untuk pertanian.
Di Bumi Pertiwi ini, lahan masih terbentang luas untuk digarap, meski untuk itu kita
pun tak lepas dari berbagai perdebatan, diantaranya soal isu lingkungan dan sebagainya.
Apabila lahan yang dimiliki petani memadai, maka volume komoditas yang dihasilkan akan
meningkat linier dengan pendapatan. Dengan demikian, swasembada beras yang sudah
dicapai dapat dipertahankan. Cukup banyak terobosan baru yang dilahirkan oleh para penentu
kebijakan di negeri ini dalam rangka antisipasi ancaman rawan pangan di masa depan.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Lingkungan abiotik terdiri dari faktor lingkungan tak hidup, seperti suhu, sinar matahari,
air dan sebagainya. Hal-hal yang hidup, seperti hewan, tumbuhan dan manusia , membentuk
lingkungan biotik. Baik lingkungan abiotik dan biotik berinteraksi untuk membentuk
keseluruhan lingkungan hidup dan hal-hal tak hidup.
13

Ada 4 akar penyebab terjadinya masalah lingkungan yaitu, pencemaran, penipisan cadang
mineral, kontaminasi pestisida dan berkurangnya cadangan makanan. Setiap poin tersebut
memiliki penyebab sendiri - sendiri yang diakibatkan oleh perilaku manusia. Hal tersebut
membawa banyak dampak penyakit yang menyebabkan kerugian bagi manusia.
B. SARAN

Lingkungan hidup yang bersih adalah salah satu yang diimpikan banyak orang karena
dengan lingkungan yang bersih maka akan tercipta suasana nyaman dan tenang. Untuk itulah
mari bersama-sama kita jaga kebersihan lingkungan hidup baik dari sampah-sampah maupun
pencemaran yang bisa mengganggu aktivitas kehidupan manusia guna mewujudkan
lingkungan yang bersih dan sejahtera dimasa yang akan datang.

14

DAFTAR ISI

Putu,

Dewa.

“Abiotik”.

26

September

2015.

26

2015.

https://dewaarka.wordpress.com/2009/04/10/abiotik/
Akbar,

Ruli.

“Akar

Penyebab

Masalah

Lingkungan”.

September

ruliremi.blogspot.co.id/2012/12akar-penyebab-masalah-lingkungan.html
Sridianti.

“Pengertian

Lingkungan

Biotik

dan

Abiotik”.

27

September

2015.

www.sridianti.com/pengertian-lingkungan-biotik-dan-abiotik.html

15