PERPINDAHAN PANAS PADA LADANG KENTANG MA

PERPINDAHAN PANAS PADA LADANG KENTANG,
MANUSIA DI LUAR DAN DI DALAM RUANGAN, DAN
DOMBA
THE TRANSITION HEAT IN A FIELD POTATOES, PEOPLE IN
AND OUT IN THE ROOM, AND THE SHEEP
Sukma Firdaus1, Hamzah Arief2, Amir Hamzah3, Andini Ginawati Gunawan4
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, Jln. Kamper, Kampus IPB
Dramaga, Bogor, 16680
Amirhamzahsil49@gmail.com1

Abstrak: Perpindahan panas merupakan proses perpindahan yang penting dalam teknik kimia di
samping perpindahan momentum dan perpindahan massa. Konduktivitas panas dan transfer massa
merupakan suatu proses yang penting untuk kehidupan. Perpindahan panas dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui
konduktivitas panas dan transfer massa yang terjadi pada lingkungan juga pada manusia.
Penelitian ini mengenai konduktansi panas dan massa yang dilaksanakan di laboratorium komputer
SIL, IPB. Permasalahan diselesaikan dengan software VBA pada Ms. Excel. Berdasarkan hasil
pengamatan diperoleh nilai heat loss tertinggi adalah heat loss ladang kentang, sedangkan nilai
heat loss minimum adalah heat loss domba. Hampir secara keseluruhan, sebelum pukul 9.36 nilai
heat loss berada diatas garis (diatas nol pada heat loss) dan sekitar pukul 9.36 sampai 17.00 heat
loss berada dibawah garis batas (dibawah nol pada heat loss). Berbeda dengan ketiga heat loss

yang lain, heat loss manusia diluar memiliki nilai tidak melewati garis ( tidak mencapai titik nol).
Hubungan Temperatur dan heat loss ladang kentang memiliki hubungan terbalik begitupun
Hubungan Temperatur dan heat loss seseorang di dalam ruangan, ketika temperatur rendah maka
heat loss pada ladang kentang ataupun orang yang didalam ruangan akan tinggi, berlaku
sebaliknya.
Kata kunci: Konduktivitas, kehilangan panas, Temperature, waktu
Abstract: Abstract: The move heat is the process that is important in chemical engineering in
addition the transition momentum and transfer the mass. Conductivity heat, and transfer the mass
is a process that is important to life. The transition heat can be distinguished to three, namely
konduksi, garments, and radiation. The aim is to know this practicum conductivity heat, and transfer
the mass that happened to the environment is also in human beings. This research about konduktansi
heat, and the mass that was carried out in computer laboratory, IPB SIL. Problems resolved with
software VBA in Ms Excel. Based on observation, the heat losses highest heat losses potato field,
while the heat losses minimum is heat losses sheep. Almost as a whole, before the heat losses at
around 9.36 located on the line (above zero in heat losses) and around 9.36 to 17.00 heat losses
under line (below zero in heat losses). Different with the three heat losses, heat losses men outside
have value is not cross the line ( not reached the point that a zero). Relations between high
temperatures and heat losses potato field has a relationship upside-down relationship with high
temperatures and heat losses someone in the room, when low temperature and heat losses to field
potatoes or those who in their room would be high, apply on the contrary.

Key words: Conductivity, lost heat, temperature, time

PENDAHULUAN
Bila suatu sistem terdapat gradien suhu, atau bila dua sistem yang suhunya
berbeda disinggungkan maka akan terjadi perpindahan energi. Proses di mana
perpindahan energi itu berlangsung disebut perpindahan panas. Perpindahan panas
merupakan proses perpindahan yang penting dalam teknik kimia di samping
perpindahan momentum dan perpindahan massa. Perpindahan panas pada dasarnya

merupakan akumulasi dari perpindahan dari panas dan energi dari suatu tempat
ketempat lain. Perpindahan panas sering terjadi dalam kombinasi dengan unit
operasi lain seperti distilasi, evaporasi, pengeringan dan lain-lain. Penyelesaian
soal-soal perpindahan kalor secara kuantitatif biasanya didasarkan pada neraca
energi dan perkiraan laju perpindahan kalor. Perpindahan panas akan terjadi apabila
ada perbedaan temperatur antara 2 bagian benda. Panas akan berpindah dari
temperatur tinggi ke temperatur yang lebih rendah.
Konduktivitas panas dan transfer massa merupakan suatu proses yang penting
untuk kehidupan. Konduktivitas panas dan transfer massa terjadi di sekitar kita,
seperti pertukaran karbon dioksida antara daun dan atmosfer, kehilangan panas
secara konduksi pada kulit binatang, serta pertukaran oksigen dangan karbon

dioksida pada paru-paru binatang. Perpindahan panas dapat didefinisikan sebagai
perpindahan energi dari suatu tempat ke tempat lain akibat adanya perbedaan suhu,
karena perbedaan suhu ada di seluruh alam semesta, maka hal-ikhwal aliran panas
bersifat se-universal hal-hal yang berhubungan dengan tarikan gravitasi. Tetapi
tidak seperti halnya gravitasi, aliran panas tidak dikendalika oleh sebuah hubungan
yang unik, namun oleh kombinasi dari berbagai hukum fisika yang tidak saling
bergantung (Kreith 1986). Perpindahan panas dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
konduksi, konveksi, dan radiasi. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui
konduktivitas panas dan transfer massa yang terjadi pada lingkungan juga pada
manusia.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini mengenai konduktansi panas dan massa yang dilaksanakan di
laboratorium komputer SIL, Institut Pertanian Bogor. Kali ini penelitian berupa
pemecahan dari suatu permasalahan dengan data yang digunakan adalah data
pengukuran sebelumnya yang terdiri dari suhu udara (Ta) dan kecepatan angin (u),
serta data sifat fisik yang telah diketahui. Permasalahan diselesaikan dengan
software VBA pada Ms. Excel. Langkah awal yang dilakukan yaitu data suhu udara
(Ta), kecepatan angin (u), dan data sifat fisik disiapkan. Kemudian diaktifkan
software VBA melalui developer pada Ms. Excel. Lalu tabulasi data pengukuran

dan hasil perhitungan yang meliputi heat loss dari keempat komponen, konduktansi
proses, fenomena heat loss diurnal dan dibandingkan antar komponen, dan
hubungan suhu terhadap masing-masing komponen dibuat. Langkah terakhir,
dibuat grafik hubungan antara waktu dan heat loss untuk masing-masing
komponen, dan perbandingan antara temperatur dan heat loss masing-masing
komponen terhadap waktu. Data yang dibutuhkan adalah konduktansi panas, suhu
udara, kehilangan panas, konsentrasi uap di udara, specific heat, ketinggian
parameter terukur, PAI, ketinggian kanopi, suhu tubuh manusia, suhu tubuh domba,
diameter badan domba, ketebalan bulu domba, zero plane displacement, ketinggian
momentum,ketinggian panas, kapasitas panas molar, tinggi manusia, tinggi domba
dan suhu kanopi. Masing-masing parameter mempunyai nilai dan satuan yang
berbeda, data yang perlu ditentukan nilainya adalah ladang kentang, orang indor,
orang outdoor , domba dan heat loss dapat dicari dengan rumus:
v*
z-d
u z =
ln (
)……………(1)
0.4
zm

Keterangan :
U
: Kecepatan angin (m/s)
Z
: Ketinggian parameter terukur (m)

D
Zm

: Zero plane displacement (m)
: Ketinggian panas (m)

Faktor lading kendang (�� ) dapat ditentukan nilainya denga rumus:
0.42 × ρ × v (z)
……………..(2)
gHa=
z-d
z-d
[ln ( ) + φm ] [ln⁡( ) + φm
zm

zm
Keterangan :
gHa : Konduktansi panas (mol/�2 s)
z
: Ketinggian parameter terukur (m)
d
: Zero plane displacement (m)

: Densitas panas
Tinggi manusia pada orang indor dapat dicari dengan rumus:
v*
z-d
u z =
ln (
) ……………(3)
0.4
zm
Keterangan :
U
: Kecepatan angin (m/s)

Z
: Ketinggian parameter terukur (m)
D
: Zero plane displacement (m)
Zm
: Ketinggian panas (m)
Suhu tubuh manusia dapat dicari dengan rumus :
Ts-Ta
gH=0.05 (
) 0.25……………….(4)
d
H=gH ×Cp ( Ts-Ta ) ……………….(5)

Keterangan :
gH
: Konduktansi panas (mol/�2 s)
Ts
: Suhu tubuh manusia (�� )
Ta
: Suhu udara (�� )

D
: Zero plane displament (m)
H
: Kehilangan panas (w/�2
Tinggi manusia pada orang out door dapat dicari dengan rumus :
Ts-Ta
gH=0.135 (
) 0.5……………….(6)
d
H=gH ×Cp ( Ts-Ta ) ……………….(7)

Keterangan :
gH
: Konduktansi panas (mol/�2 s)
Ts
: Suhu tubuh manusia (�� )
Ta
: Suhu udara (�� )
D
: Zero plane displament (m)


H

: Kehilangan panas (w/�2

Domba dapat dicari dengan rumus :
u z =

v*
z-d
ln (
) ……………(8)
0.4
zm

gH=240 ×U (Zs)0.6⁡ ×⁡d-0.4 ……………(9)
H=gH ×Cp ×(Ts-Ta ……………(10)
Keterangan :
U
: Kecepatan angin (m/s)

Z
: Ketinggian parameter terukur (m)
D
: Zero plane displacement (m)
Zm
: Ketinggian panas (m)
gH
: Konduktansi panas (mol/�2 s)
Ts
: Suhu tubuh manusia (�� )
Ta
: Suhu udara (�� )
D
: Zero plane displament (m)
H
: Kehilangan panas (w/�2
CP
: Specific heat (J/mol oC)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perpindahan energi panas secara konduksi dan konveksi terjadi pada material
padat dan cair, sedangkan proses perpindahan energi panas secara radiasi terjadi
pada ruang hampa. Konduktansi panas terdiri dari konduktansi pada difusi
molecular, difusivitas molekular, dan konduktansi difusi pada lapisan. Pada kondisi
difusivitas molekular dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan atmosfer. Adapun
situasi yang menyertai difusi gas sampai kulit karena adanya lapisan adalah difusi
melalui lapisan udara (seperti lapisan kulit binatang), difusi melalui suatu kulit
jangat yang tersusun dari lipid dan difusi melalui pori-pori dalam kulit jangat.
Menurut Martini pada tahun 2001 dalam penelitiannya, angin vertikal adalah
kemampuan atmosfer untuk memindahkan panas atau massa dengan arah tetap pada
ukuran flukstuasi vertikal. Karena dekat dengan permukaan bumi maka lebar poripori menjadi terbatas pada permukaan bumi. Lebih jauh dari permukaan,
perpindahan lebih efisien karena eddy sangat besar. Intensitas yang meningkat akan
meningkatkan perpindahan vertikal. Karena turbulensi adalah pengumuman dari
aksi mekanika pergerakkan angin di atas permukaan maka perpindahan harus
meningkatkan kecepatan angin dan permukaan harus terangkat. Serta pendinginan
yang kuat pada permukaan akan mengurangi perpindahan panas, momentum, dan
massa, berpindah oleh lompatan-lompatan antara lapisan paket udara, fluks dapat
teratur oleh produk fluktuasi dari temperatur, angin horizontal atau massa dan angin
vertikal. Selain itu juga bergantung pada tinggi dari bagian atas lapisan udara yang
telah dipertimbangkan. Metode ini mengukur fluks tersebut yang disebut sebagai
hubungan eddy atau kovarian eddy

Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh Heat loss (Kehilangan panas) pada
ladang kentang yang terukur melalui fluktuasi relatif naik turun. Kehilangan panas
tertinggi terjadi pada pukul 03.30 sebesar 340,407 w/m2, sedangkan kehilangan
panas terendah terjadi pada pukul 12.00 sebesar -444.99 w/m2. Hubungan antara
heat loss, temperatur, dan wakt dapat dilihat pada Gambar 1.

Heatloss
(W/m2)

400

50

300

45

200

40
35

100
0
0:00
-100

Temperatur
(oC)

30
4:48

9:36

14:24

19:12

0:0025
20

-200

heatloss
temperatur

15

-300

10

-400

5

-500

0
Waktu

Gambar 1 Hubungan heatloss dengan temperatur terhadap waktu pada ladang kentang

Grafik laju heat loss yang tertera pada Gambar 1 menunjukan garis yang
fluktuatif, besarnya nilai heat loss pada ladang kentang berbeda setiap jam
pengukuran. Dari Gambar 1 dapat terlihat heat loss yang besar terjadi sekitar pukul
00.00 sampai pukul 09.00, hal tersebut dikarenakan pada saat itu laju heat loss
berada diatas garis, sedangkan pada waktu yang sama temperatur berada dibawah
garis. Akan tetapi, setelah bumi mendapatkan pancaran sinar matahari, nilai heat
loss mulai menurun pada pukul 09.00 sekaligus berpotongan dengan temperatur.
Nilai heat loss minimum ketika temperatur bumi hangat/panas, hal tersebut terlihat
ketika temperatur bumi mendingin, heat loss naik dan terjadi perpotongan kembali
pada pukul 18.00, akibatnya pada malam hari heat loss naik dan temperatur turun.
Heat loss seseorang yang berada di dalam ruang mencapai nilai maksimum pada
pukul 5.30-06.30 sebesar 32.361 w/m2, dan mencapai nilai minimum pada pukul
12.00 sebesar -34.936 w/m2. Grafik hubungan antara heat loss dalam ruangan,
Temperature, dan waktu terdapat pada Gambar dibawah ini.

Heatloss
(W/m2)

40

50 Temperatur
(oC)
45

30

40

20

35

10
0
0:00
-10

30
4:48

9:36

14:24

19:12

25
0:0020

heatloss
temperatur

15

-20

10

-30

5

-40

0

Waktu

Gambar 2 Tabel 2 Hubungan heatloss dengan temperatur terhadap waktu pada orang di dalam
ruangan

Grafik laju heat loss yang tertera pada Gambar 2 menunjukan garis yang
fluktuatif, besarnya nilai heat loss pada orang yang berada di dalam berbeda setiap
jam pengukuran. Dari Gambar 2 dapat terlihat heat loss yang besar terjadi sekitar
pukul 00.00 sampai pukul 09.00, hal tersebut dikarenakan pada saat itu laju heat
loss berada diatas garis, sedangkan pada waktu yang sama temperatur berada
dibawah garis. Nilai heat loss sebesar 25,292 w/m2 pada pukul 08.00 sekaligus
terjadinya titik potongan dengan temperatur. Nilai heat loss minimum ketika
temperatur bumi hangat/panas, hal tersebut terlihat ketika temperatur bumi
mendingin, heat loss naik dan terjadi perpotongan kembali pada pukul 18.00,
sebesar 7,343 w/m2 akibatnya pada malam hari heat loss naik dan temperatur turun.
Terdapat hubungan terbalik antara Heat loss dan Temperatur.
Heat loss seseorang yang berada di luar ruang mencapai nilai maksimum pada
hari, yaitu siang pukul 12.00 sebesar 78,766 w/m2, dan mencapai nilai minimum
pada pukul 17.00 sebesar 1.158 w/m2. Grafik hubungan antara heat loss luas
ruangan, Temperature, dan waktu terdapat pada Gambar dibawah ini.
Heatloss
(W/m2)

90
80

50 Temperatur
(oC)
45

70

40
35

60

30

50

25
40

20

30

15

20

10

10

5

0
0:00

4:48

9:36
14:24
Waktu

19:12

0
0:00

Gambar 3 Hubungan heatloss dengan temperatur terhadap waktu pada orang di luar ruangan

heatloss
temperatur

Grafik pada Gambar 3 menggambarkan fluktuatif, yang membuat berbeda
dengan grafik yang terdapat pada Gambar 1 dan Gambar 2 adalah nilai maksimum
heat loss yang tejadi secara bersamaan dengan nilai temperatur pada pukul 12.00,
dari Gambar 1 dan Gambar 2, pada pukul 09.00 dan 17.00 nilai heat loss turun, tapi
dari kedua grafik awal garis linear tidak langsung curam. Pada Gambar 3
penurunan heat loss langsung dapat mencampai titik minimum, begitupun ketika
naik setelah mencapai nilai minimum. Pada malam hari nilai heat loss naik turun,
artinya temperatur tidak mempengaruhi dalam proses heat loss pada kondisi diluar
ruangan.
Heat loss pada domba mencapai nilai maksimum pada pukul 03.30 sebesar
156916,253 w/m2, dan mencapai nilai minimum pada pukul 15.00 sebesar 710,739
w/m2. Grafik hubungan antara heat loss domba, Temperature, dan waktu terdapat
pada Gambar dibawah ini.
Heatloss
(W/m2)

160000

50 Temperatur
(oC)
45

140000

40

180000

35

120000

30

100000

25
80000

20

60000

15

40000

10

20000

5

0
0:00

4:48

9:36
14:24
Waktu

19:12

heatloss
temperatur

0
0:00

Gambar 4 Hubungan heatloss dengan temperatur terhadap waktu pada domba

Grafik pada Gambar 4 hampir sama dengan grafik pada Gambar 3 yaitu
Hubungan heat loss orang yang berada di luar dan Temperatur. Nilai heat loss lebih
tinggi dibandingkan dengan Gambar 3, bahkan bernilai ribuan. Perbedaan lainnya
adalah pada Gambar 3 terjadi perpotongan antara Temperatur dan Heat loss
sekaligus merupakan nilai maksimum, akan tetapi pada Gambar 4 nilai heat loss
tidak mencapai titik maksimum dengan kasus yang sama seperti Gambar 3.
Hubungan antara Heat loss keseluruhan terdapat pada Gambar 5 berikut ini.

400

heatloss ladang kentang

300

heatloss manusia indoor

200

heatloss manusia outdoor

180000 Heatloss domba
(W/m2)
160000
140000

heatloss domba
120000

100
Heatloss
(W/m2) 0
0:00

4:48

9:36

14:24

19:12

-100

100000
0:00
80000

-200

60000

-300

40000

-400

20000

-500
Waktu

0

Gambar 5 Hubungan heatloss terhadap waktu

Grafik pada Gambar 5 menjelaskan hubungan keseluruhan heat loss terhadap
waktu. Secara keseluruhan nilai heat loss tertinggi adalah heat loss ladang kentang,
sedangkan nilai heat loss minimum adalah heat loss domba. Hampir secara
keseluruhan, sebelum pukul 9.36 nilai heat loss berada diatas garis (diatas nol pada
heat loss) dan sekitar pukul 9.36 sampai 17.00 heat loss berada dibawah garis batas
(dibawah nol pada heat loss). Berbeda dengan ketiga heat loss yang lain, heat loss
manusia diluar memiliki nilai tidak melewati garis ( tidak mencapai titik nol).
Hubungan Temperatur dan heat loss ladang kentang memiliki hubungan terbalik
begitupun Hubungan Temperatur dan heat loss seseorang di dalam ruangan , ketika
temperatur rendah maka heat loss pada ladang kentang ataupun orang yang didalam
ruangan akan tinggi, berlaku sebaliknya.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh nilai heat loss tertinggi adalah heat loss
ladang kentang, sedangkan nilai heat loss minimum adalah heat loss domba.
Hampir secara keseluruhan, sebelum pukul 9.36 nilai heat loss berada diatas garis
(diatas nol pada heat loss) dan sekitar pukul 9.36 sampai 17.00 heat loss berada
dibawah garis batas (dibawah nol pada heat loss). Berbeda dengan ketiga heat loss
yang lain, heat loss manusia diluar memiliki nilai tidak melewati garis ( tidak
mencapai titik nol). Hubungan Temperatur dan heat loss ladang kentang memiliki
hubungan terbalik begitupun Hubungan Temperatur dan heat loss seseorang di
dalam ruangan, ketika temperatur rendah maka heat loss pada ladang kentang
ataupun orang yang didalam ruangan akan tinggi, berlaku sebaliknya.

DAFTAR PUSTAKA
[Anonim].
2013.
Perpindahan
Panas.
[terhubung
berkala]
http://www.slideshare.net/angelinadebbie1/bab-ii-perpindahan-panas
Farquhar, G. D. 1982. Stomata Conductance and Photosynthesis. Physiol. 33 :
317-345
Kreith, Frank. 1986. Prinsip-Prinsip Perpindahan Panas. Erlangga: Jakarta
Martini, Endri. 2001. Respon Konduktansi Stomata dan Potensial Air Daun.

LAMPIRAN Tabel hasil pengamatan

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46

Tabel 1 Data pengukuran Heat Loss pada ladang kentang
Data Pengukuran
Ladang kentang
Waktu
Ta
u(z)
u*
u(h)
gH
Date
Time Celcius m/detik m/detik m/detik mol/m2s
19/09/2014
0:00
25,00
1,947
0,222
0,694
1,255
19/09/2014
0:30
24,90
1,518
0,173
0,541
0,978
19/09/2014
1:00
24,70
1,506
0,172
0,537
0,971
19/09/2014
1:30
24,60
1,575
0,179
0,562
1,015
19/09/2014
2:00
24,50
1,742
0,198
0,622
1,123
19/09/2014
2:30
24,40
2,301
0,262
0,821
1,483
19/09/2014
3:00
24,20
1,815
0,207
0,648
1,170
19/09/2014
3:30
24,00
2,253
0,257
0,804
1,452
19/09/2014
4:00
23,90
1,762
0,201
0,629
1,136
19/09/2014
4:30
23,80
1,888
0,215
0,674
1,217
19/09/2014
5:00
23,70
1,962
0,223
0,700
1,265
19/09/2014
5:30
23,50
1,306
0,149
0,466
0,842
19/09/2014
6:00
23,50
1,262
0,144
0,450
0,814
19/09/2014
6:30
23,50
0,990
0,113
0,353
0,638
19/09/2014
7:00
23,90
1,001
0,114
0,357
0,645
19/09/2014
7:30
24,60
1,084
0,124
0,387
0,699
19/09/2014
8:00
25,20
1,233
0,140
0,440
0,795
19/09/2014
8:30
26,30
1,566
0,178
0,559
1,010
19/09/2014
9:00
29,60
2,022
0,230
0,721
1,303
19/09/2014
9:30
33,40
2,170
0,247
0,774
1,399
19/09/2014
10:00
36,30
2,149
0,245
0,767
1,385
19/09/2014
10:30
38,60
1,886
0,215
0,673
1,216
19/09/2014
11:00
40,40
2,162
0,246
0,771
1,394
19/09/2014
11:30
41,90
1,668
0,190
0,595
1,075
19/09/2014
12:00
43,10
2,122
0,242
0,757
1,368
19/09/2014
12:30
42,90
1,677
0,191
0,598
1,081
19/09/2014
13:00
40,30
1,631
0,186
0,582
1,051
19/09/2014
13:30
39,00
2,177
0,248
0,776
1,403
19/09/2014
14:00
40,00
1,586
0,181
0,566
1,023
19/09/2014
14:30
39,80
0,882
0,101
0,315
0,569
19/09/2014
15:00
37,10
0,932
0,106
0,332
0,601
19/09/2014
15:30
36,20
1,469
0,167
0,524
0,947
19/09/2014
16:00
34,80
1,136
0,129
0,405
0,732
19/09/2014
16:30
33,80
1,206
0,137
0,430
0,778
19/09/2014
17:00
32,80
1,171
0,133
0,418
0,755
19/09/2014
17:30
31,30
1,064
0,121
0,379
0,686
19/09/2014
18:00
30,10
0,719
0,082
0,256
0,463
19/09/2014
18:30
29,30
1,082
0,123
0,386
0,698
19/09/2014
19:00
28,80
0,714
0,081
0,255
0,460
19/09/2014
19:30
28,60
1,271
0,145
0,453
0,819
19/09/2014
20:00
28,30
0,939
0,107
0,335
0,605
19/09/2014
20:30
27,80
1,450
0,165
0,517
0,935
19/09/2014
21:00
27,60
1,872
0,213
0,668
1,207
19/09/2014
21:30
27,20
1,835
0,209
0,655
1,183
19/09/2014
22:00
26,80
1,886
0,215
0,673
1,216
19/09/2014
22:30
26,40
2,425
0,276
0,865
1,563

H
W/m2
257,406
203,545
207,679
220,127
246,819
330,321
267,448
340,407
269,640
292,456
307,562
209,640
202,639
158,965
153,182
151,574
158,347
168,653
91,658
-57,400
-174,529
-235,179
-343,083
-311,887
-444,993
-345,244
-255,711
-287,807
-239,713
-130,012
-89,770
-116,551
-60,082
-41,014
-17,689
14,063
25,794
55,207
43,153
81,634
65,624
115,075
155,556
166,397
185,244
256,491

47
48

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44

19/09/2014
19/09/2014

23:00
23:30

26,20
25,90

1,362
1,354

0,155
0,154

0,486
0,483

0,878
0,873

149,263
155,988

Tabel 2 Data pengukuran Heat Loss pada manusia didalam ruangan
Data Pengukuran
Orang (indoor)
Waktu
Ta
u(z)
gH
H
Date
Time
Celcius
m/detik
mol/m2s
W/m2
19/09/2014
0:00
25,00
1,947
0,111
26,105
19/09/2014
0:30
24,90
1,518
0,112
26,514
19/09/2014
1:00
24,70
1,506
0,112
27,335
19/09/2014
1:30
24,60
1,575
0,113
27,747
19/09/2014
2:00
24,50
1,742
0,113
28,161
19/09/2014
2:30
24,40
2,301
0,113
28,575
19/09/2014
3:00
24,20
1,815
0,114
29,408
19/09/2014
3:30
24,00
2,253
0,115
30,246
19/09/2014
4:00
23,90
1,762
0,115
30,667
19/09/2014
4:30
23,80
1,888
0,115
31,089
19/09/2014
5:00
23,70
1,962
0,116
31,512
19/09/2014
5:30
23,50
1,306
0,116
32,361
19/09/2014
6:00
23,50
1,262
0,116
32,361
19/09/2014
6:30
23,50
0,990
0,116
32,361
19/09/2014
7:00
23,90
1,001
0,115
30,667
19/09/2014
7:30
24,60
1,084
0,113
27,747
19/09/2014
8:00
25,20
1,233
0,111
25,292
19/09/2014
8:30
26,30
1,566
0,107
20,915
19/09/2014
9:00
29,60
2,022
0,090
8,958
19/09/2014
9:30
33,40
2,170
0,053
-0,617
19/09/2014
10:00
36,30
2,149
0,089
-8,630
19/09/2014
10:30
38,60
1,886
0,102
-16,715
19/09/2014
11:00
40,40
2,162
0,109
-23,681
19/09/2014
11:30
41,90
1,668
0,114
-29,827
19/09/2014
12:00
43,10
2,122
0,118
-34,936
19/09/2014
12:30
42,90
1,677
0,117
-34,073
19/09/2014
13:00
40,30
1,631
0,109
-23,282
19/09/2014
13:30
39,00
2,177
0,104
-18,220
19/09/2014
14:00
40,00
1,586
0,108
-22,092
19/09/2014
14:30
39,80
0,882
0,107
-21,306
19/09/2014
15:00
37,10
0,932
0,094
-11,320
19/09/2014
15:30
36,20
1,469
0,089
-8,304
19/09/2014
16:00
34,80
1,136
0,077
-4,045
19/09/2014
16:30
33,80
1,206
0,063
-1,468
19/09/2014
17:00
32,80
1,171
0,044
0,260
19/09/2014
17:30
31,30
1,064
0,076
3,766
19/09/2014
18:00
30,10
0,719
0,086
7,343
19/09/2014
18:30
29,30
1,082
0,092
9,957
19/09/2014
19:00
28,80
0,714
0,095
11,666
19/09/2014
19:30
28,60
1,271
0,096
12,365
19/09/2014
20:00
28,30
0,939
0,098
13,427
19/09/2014
20:30
27,80
1,450
0,100
15,236
19/09/2014
21:00
27,60
1,872
0,101
15,972
19/09/2014
21:30
27,20
1,835
0,103
17,464

45
46
47
48

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

19/09/2014
19/09/2014
19/09/2014
19/09/2014

22:00
22:30
23:00
23:30

26,80
26,40
26,20
25,90

1,886
2,425
1,362
1,354

0,104
0,106
0,107
0,108

18,983
20,526
21,306
22,487

Tabel 3 Data pengukuran Heat Loss pada manusia diluar ruangan
Data Pengukuran
Orang (outdoor)
Waktu
Ta
u(z)
u(zh)
gH
Date
Time
Celcius
m/detik
m/detik
mol/m2s
19/09/2014
0:00
25,00
1,947
1,159
0,255
19/09/2014
0:30
24,90
1,518
0,903
0,225
19/09/2014
1:00
24,70
1,506
0,897
0,224
19/09/2014
1:30
24,60
1,575
0,937
0,229
19/09/2014
2:00
24,50
1,742
1,037
0,241
19/09/2014
2:30
24,40
2,301
1,370
0,277
19/09/2014
3:00
24,20
1,815
1,081
0,246
19/09/2014
3:30
24,00
2,253
1,341
0,274
19/09/2014
4:00
23,90
1,762
1,049
0,243
19/09/2014
4:30
23,80
1,888
1,124
0,251
19/09/2014
5:00
23,70
1,962
1,168
0,256
19/09/2014
5:30
23,50
1,306
0,777
0,209
19/09/2014
6:00
23,50
1,262
0,751
0,205
19/09/2014
6:30
23,50
0,990
0,589
0,182
19/09/2014
7:00
23,90
1,001
0,596
0,183
19/09/2014
7:30
24,60
1,084
0,645
0,190
19/09/2014
8:00
25,20
1,233
0,734
0,203
19/09/2014
8:30
26,30
1,566
0,932
0,229
19/09/2014
9:00
29,60
2,022
1,204
0,260
19/09/2014
9:30
33,40
2,170
1,292
0,269
19/09/2014
10:00
36,30
2,149
1,279
0,268
19/09/2014
10:30
38,60
1,886
1,123
0,251
19/09/2014
11:00
40,40
2,162
1,287
0,269
19/09/2014
11:30
41,90
1,668
0,993
0,236
19/09/2014
12:00
43,10
2,122
1,263
0,266
19/09/2014
12:30
42,90
1,677
0,998
0,237
19/09/2014
13:00
40,30
1,631
0,971
0,233
19/09/2014
13:30
39,00
2,177
1,296
0,270
19/09/2014
14:00
40,00
1,586
0,944
0,230
19/09/2014
14:30
39,80
0,882
0,525
0,172
19/09/2014
15:00
37,10
0,932
0,555
0,176
19/09/2014
15:30
36,20
1,469
0,874
0,221
19/09/2014
16:00
34,80
1,136
0,676
0,195
19/09/2014
16:30
33,80
1,206
0,718
0,201
19/09/2014
17:00
32,80
1,171
0,697
0,198
19/09/2014
17:30
31,30
1,064
0,633
0,188
19/09/2014
18:00
30,10
0,719
0,428
0,155
19/09/2014
18:30
29,30
1,082
0,644
0,190
19/09/2014
19:00
28,80
0,714
0,425
0,154
19/09/2014
19:30
28,60
1,271
0,757
0,206
19/09/2014
20:00
28,30
0,939
0,559
0,177
19/09/2014
20:30
27,80
1,450
0,863
0,220

H
W/m2
59,752
53,418
54,528
56,429
60,060
69,834
63,469
72,310
64,669
67,673
69,729
58,111
57,132
50,602
48,742
46,825
46,361
44,889
25,880
3,155
25,895
41,174
58,250
61,528
78,766
68,626
49,907
47,387
47,196
34,195
21,187
20,763
10,270
4,704
1,158
9,385
13,161
20,607
18,997
26,555
24,380
33,525

43
44
45
46
47
48

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

19/09/2014
19/09/2014
19/09/2014
19/09/2014
19/09/2014
19/09/2014

21:00
21:30
22:00
22:30
23:00
23:30

27,60
27,20
26,80
26,40
26,20
25,90

1,872
1,835
1,886
2,425
1,362
1,354

Tabel 4 Data pengukuran Heat Loss pada domba
Data Pengukuran
Waktu
Ta
u(z)
Date
Time
Celcius
m/detik
19/09/2014
0:00
25,00
1,947
19/09/2014
0:30
24,90
1,518
19/09/2014
1:00
24,70
1,506
19/09/2014
1:30
24,60
1,575
19/09/2014
2:00
24,50
1,742
19/09/2014
2:30
24,40
2,301
19/09/2014
3:00
24,20
1,815
19/09/2014
3:30
24,00
2,253
19/09/2014
4:00
23,90
1,762
19/09/2014
4:30
23,80
1,888
19/09/2014
5:00
23,70
1,962
19/09/2014
5:30
23,50
1,306
19/09/2014
6:00
23,50
1,262
19/09/2014
6:30
23,50
0,990
19/09/2014
7:00
23,90
1,001
19/09/2014
7:30
24,60
1,084
19/09/2014
8:00
25,20
1,233
19/09/2014
8:30
26,30
1,566
19/09/2014
9:00
29,60
2,022
19/09/2014
9:30
33,40
2,170
19/09/2014
10:00
36,30
2,149
19/09/2014
10:30
38,60
1,886
19/09/2014
11:00
40,40
2,162
19/09/2014
11:30
41,90
1,668
19/09/2014
12:00
43,10
2,122
19/09/2014
12:30
42,90
1,677
19/09/2014
13:00
40,30
1,631
19/09/2014
13:30
39,00
2,177
19/09/2014
14:00
40,00
1,586
19/09/2014
14:30
39,80
0,882
19/09/2014
15:00
37,10
0,932
19/09/2014
15:30
36,20
1,469
19/09/2014
16:00
34,80
1,136
19/09/2014
16:30
33,80
1,206
19/09/2014
17:00
32,80
1,171
19/09/2014
17:30
31,30
1,064
19/09/2014
18:00
30,10
0,719
19/09/2014
18:30
29,30
1,082
19/09/2014
19:00
28,80
0,714
19/09/2014
19:30
28,60
1,271

1,114
1,092
1,123
1,443
0,811
0,806

u(zs)
m/detik
0,844
0,658
0,653
0,683
0,755
0,998
0,787
0,977
0,764
0,819
0,850
0,566
0,547
0,429
0,434
0,470
0,534
0,679
0,877
0,941
0,932
0,818
0,937
0,723
0,920
0,727
0,707
0,944
0,688
0,383
0,404
0,637
0,492
0,523
0,507
0,461
0,312
0,469
0,309
0,551

0,250
0,248
0,251
0,284
0,213
0,213

Domba
gH
mol/m2s
377,419
325,052
323,559
332,336
353,103
417,239
361,908
411,962
355,542
370,561
379,162
296,992
291,000
251,560
253,247
265,673
286,928
331,271
386,090
402,886
400,453
370,360
401,961
343,977
397,493
345,089
339,402
403,565
333,790
234,772
242,577
318,765
273,188
283,211
278,151
262,604
207,574
265,394
206,741
292,244

39,547
42,061
45,579
55,016
42,489
44,222

H
W/m2
132700,623
115240,591
116607,307
120744,139
129324,126
154036,478
135730,035
156916,253
136467,777
143318,034
147755,471
117475,027
115105,232
99504,613
97203,849
96524,386
99202,383
103856,689
83711,939
42496,373
8213,298
17362,478
40043,338
49384,729
71043,967
59655,574
32816,778
23648,897
29340,108
19260,656
710,739
7471,853
17609,725
26553,842
34229,292
43857,423
41965,156
59875,495
49671,515
71927,057

41
42
43
44
45
46
47
48

19/09/2014
19/09/2014
19/09/2014
19/09/2014
19/09/2014
19/09/2014
19/09/2014
19/09/2014

20:00
20:30
21:00
21:30
22:00
22:30
23:00
23:30

28,30
27,80
27,60
27,20
26,80
26,40
26,20
25,90

0,939
1,450
1,872
1,835
1,886
2,425
1,362
1,354

0,407
0,629
0,811
0,796
0,818
1,051
0,591
0,587

243,684
316,338
368,614
364,296
370,301
430,568
304,668
303,506

62117,476
85271,956
101523,698
104603,829
110668,309
133725,928
96408,991
98709,365

LAMPIRAN 2 Kodingan VB Microsoft Excel
Public uho, Ta, uz, z, zHeat, h, Cp, ufr, uh, d, da, zm, zh, zs, Heat, Heati, Heato,
Heats, gHa, gHi, gHo, gHdo, uzs, Tdo, Tm, Tk, ro, ym, yh
Private Sub CommandButton1_Click()
z = Cells(6, 5)
h = Cells(8, 5)
Tm = Cells(9, 5)
Tdo = Cells(10, 5)
da = Cells(11, 5)
d = Cells(13, 5)
zm = Cells(14, 5)
zHeat = Cells(15, 5)
Cp = Cells(16, 5)
zh = Cells(17, 5)
zs = Cells(18, 5)
Tk = Cells(19, 5)
ro = 40.5
For i = 0 To 47
Ta = Cells(27 + i, 5)
uz = Cells(27 + i, 6)
ufr = (0.4 * uz) / (WorksheetFunction.Ln((z - d) / zm))
Cells(27 + i, 7) = ufr
uh = (ufr / 0.4) * WorksheetFunction.Ln((h - d) / zm)
Cells(27 + i, 8) = uh
gHa = (((0.4) ^ 2) * ro * uh) / ((WorksheetFunction.Ln((h - d) / zm)) *
(WorksheetFunction.Ln((h - d) / zHeat)))
Cells(27 + i, 9) = gHa
Heat = gHa * (Tk - Ta) * Cp
Cells(27 + i, 10) = Heat
gHi = 0.05 * (Abs(Tm - Ta) / d) ^ 0.25
Cells(27 + i, 11) = gHi
Heati = gHi * Cp * (Tm - Ta)
Cells(27 + i, 12) = Heati
uho = (ufr / 0.4) * WorksheetFunction.Ln((zh - d) / (0.1 * (zh)))
Cells(27 + i, 13) = uho
gHo = 0.135 * (uho / d) ^ 0.5
Cells(27 + i, 14) = gHo
Heato = gHo * Cp * (Abs(Tm - Ta))

Cells(27 + i, 15) = Heato
uzs = (ufr / 0.4) * WorksheetFunction.Ln((zs - d) / (0.1 * (zs)))
Cells(27 + i, 16) = uzs
gHdo = 240 * (uzs ^ 0.6) * (da ^ -0.4)
Cells(27 + i, 17) = gHdo
Heats = gHdo * Cp * (Abs(Tdo - Ta))
Cells(27 + i, 18) = Heats
Next i
End Sub
Private Sub CommandButton2_Click()
For i = 0 To 47
Cells(27 + i, 7) = ""
Cells(27 + i, 8) = ""
Cells(27 + i, 9) = ""
Cells(27 + i, 10) = ""
Cells(27 + i, 11) = ""
Cells(27 + i, 12) = ""
Cells(27 + i, 13) = ""
Cells(27 + i, 14) = ""
Cells(27 + i, 15) = ""
Cells(27 + i, 16) = ""
Cells(27 + i, 17) = ""
Cells(27 + i, 18) = ""
Next i
End Sub

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124