KONSEP SISTEM PRODUKSI DAN REENGINEERING

KONSEP SISTEM PRODUKSI DAN REENGINEERING
BALLPOINT 3 WARNA
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Produksi Lanjut

oleh
NAMA: IING PAMUNGKAS
NIM: 1409200250001

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK INDUSTRI
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2015

Latar Belakang
Menulis adalah aktivitas yang dilakukan oleh semua orang dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu memiliki alat tulis merupakan suatu kebutuhan yang tidak
terhindarkan. Beragam alat tulis beredar dipasaran dan salah satunya adalah ballpoint.
Saat ini ballpoint merupakan alat tulis yang paling banyak digunakan selain pensil.
Penggunaannya yang praktis dan mudah serta hasil tulisan yang permanen membuatnya
bertahan sampai sekarang.
Ballpoint adalah alat tulis yang memiliki ujung merupakan bola kecil yang dapat

berputar untuk mengontrol pengeluaran tinta kental yang disimpan dalam tabung yang
berbentuk silinder berukuran kecil yang menyesuaikan dengan ballpoint. Ujung
ballpoint merupakan bola kecil yang biasa terbuat dari kuningan, baja atau tungsten
karbida yang berdiameter bermacam-macam, umumnya 0,7 hingga 1,2 mm. Besar bola
berpengaruh pada ketebalan tinta yang akan keluar pada saat proses menulis pada
kertas. Tinta yang digunakan dapat kering dengan cepat pada saat menyentuh atau
bersentuhan dengan kertas.
Ballpoint diketahui memiliki tingkat kesulitan yang sangat tinggi dalam proses
produksinya sehingga dibutuhkan teknologi yang sangat tinggi dan memerlukan biaya
yang tidak murah. Namun seiring dengan berjalannya waktu, teknologi yang semakin
berkembang pesat mampu memproduksi ribuan ballpoint setiap harinya dan berdampak
pada penurunan/penekanan biaya produksi setiap harinya.
Seiring perkembangan ballpoint, berbagai motif atau jenis ballpoint ditawarkan
dari yang sederhana hingga yang mewah. Adapula hadir dengan beragam varian mulai
dari harga, bentuk atau desain, warna dan lain-lain sehingga dapat dipilih sesuai dengan
kubutuhan. Tentunya dengan berbagai varian tersebut memiliki tingkat kesulitan yang
tinggi dalam pembuatannya. Bagi para produsen ballpoint cara tersebut merupakan
salah satu strategi untuk menarik perhatian konsumen.

1.


Pembahasan Siklus Fabrikasi

1.1.

Pemasaran dan Penjualan
Bagian pemasaran dan penjualan pada awal mula produksi akan melakukan

survey pasar agar mengetahui keinginan konsumen baik itu dari segi desain ballpoint,
kebutuhan warna yang umum digunakan dan lainnya. Kemudian bagian pemasaran dan
penjualan akan merumuskan strategi pemasaran dan penjualan yang akan dilakukan.
Segmen dan target pasar yang dituju yaitu pelajar, mahasiswa dan karyawan
kantoran karena mengingat kalangan tersebut sangat membutuhkan ballpoint sebagai
alat tulis penunjang aktivitas sehari-hari. Sedangkan secara produk balllpoint yang akan
di pasarkan akan menonjolkan pada sisi ergonomis yaitu nyaman dan mudah untuk
digunakan serta desain bentuk yang berbeda dengan produk ballpoint 3 warna lainnya.
Target penjualan yaitu sebesar 5000 unit/hari sesuai dengan kapasitas produksi
pabrik dengan harga jual Rp. 5000 s/d Rp. 6000 dari produsen. Penjualan akan
didistribusikan keseluruh wilayah di Indonesia dengan tempat mulai dari toko-toko
buku besar hingga toko buku kecil atau tempat fotokopi. Selain itu strategi promosi

akan dilakukan pada di media cetak peda awal mula penjualan dan dapat dikembangkan
nantinya ke media elektronik yaitu televisi.

1.2.

Perencanaan dan Pengendalian Produksi

1.2.1. Perencanaan Produk
Perencanaan produk dilakukan sebelum proses produksi dilakukan. Perencanaan
produk yang dilakukan mulai dari spesifikasi produk hingga feature produk yang
dimiliki pada ballpoint 3 warna. Adapun spesifikasi dan feature produk yang akan
diproduksi sebagai berikut:

Tabel Spesifikasi dan Feature Produk
Spesifikasi
Produk

Ballpoint 3 warna

Material


Plastik, stainless stell dan bahan kimia lainnya

Berat

180 gram

Dimensi

a. Panjang ballpoint 140 mm
b. Diameter ballpoint 15 mm
c. Panjang tabung tinta 110 mm
d. Panjang ujung pena 7 mm
e. Panjang gantungan pena 50 mm

Packing

1 lusin = 12 unit

Feature:

a. Desain ergonomis sehingga nyaman dan mudah digunakan
b. Memiliki 3 warna hitam, merah dan biru
c. Tinta tidak mudah kering
d. Memiliki tutup yang kedap udara untuk meghindari tinta kering
Sebagai gambaran umum, akan ditampilkan bentuk sendok plastik yang akan
diproduksi yaitu sebagai berikut:
7 mm

30 mm

110 mm

140 mm

15 mm

Gambar Ballpoint 3 Warna

1.2.2. Perencanaan Proses
Perencanaan proses dilakukan berdasarkan kapasitas produksi terpasang.

Kapasitas produksi terpasang saat ini yaitu 5000 unit/hari. Dengan demikian dalam satu
hari dibutuhkan komponen-komponen ballpoint 3 warna yang akan diproduksi dengan
rincian sebagai berikut:

Tabel Rincian Komponen
No

Komponen

1 Unit

5000 Unit

Ballpoint

Ballpoint

1

Tip


3

15000

2

Tabung dan Tinta

3

15000

3

Body dan part tambahan

1

5000


4

Per

3

15000

Komponen-komponen tersebut membutuhkan berbagai material antara lain:
a. Ujung ballpoint (Tip) terbuat dari stainless stell. Bahan ini digunakan karena
kekuatannya, ketahanan terhadap korosi, menarik penampilan dan
kemampuan untuk dapat dengan mudah dibentuk.
b. Bagian badan ballpoint, part tambahan dan tabung tinta (Catridge) terbuat
dari bahan termoplastik yaitu resin fenolik karena setelah terbentuk jenis
plastik tersebut akan secara permanen keras apabila sudah didinginkan.
c. Tinta terbuat dari campuran berbagai bahan kimia antara lain hidrokarbon,
ketone, glykor ether dan alkohol.
d. Pegas akan menggunakan bahan logam baja. Pada Ballpoint 3 warna akan
menggunakan pegas yang berguna untuk mengganti setiap penggunaan tinta

warna yang dibutuhkan.
Adapun proses produksi ballpoint meliputi:
a. Tinta diproduksi dalam tong besar dengan campuran berbagai formula
antara lain hidrokarbon, ketone, glykor ether dan alkohol. Sensor komputer
mengawasi

waktu

pendinginan/pemanasan

dan

suhu

dan

tingkat

campuran
campuran


tersebut.

Laju

dikendalikan

oleh

komputerisasi dan memperlambat/mempercepat bila diperlukan untuk jenis
tertentu formula.
b. Bola di ballpoint adalah bola tungsten carbide dan biasanya dipasok dari
luar, sedangkan bagian logam lain dari pena dibuat di pabrik. Pada proses
pembuatannya sebuah kuningan ditekan oleh mesin menjadi ribuan cakram
kecil kemudian meleleh dan dituangkan ke dalam kompresi ruang. Di
ruangan itu, sebuah baja pendorong membuat logam dari cetakan cor dan

logam ditekan menjadi potongan-potongan pena hingga potongan tersebut
dikeluarkan. Potongan tersebut kemudian dibersihkan menjadi bentuk yang
diinginkan.

c. Komponen plastik diproduksi menggunakan injection molding. Pada
metode ini, plastik dipanaskan dan dipaksa melalui nozzle ke dalam cetakan
dengan plunger bergerak. mendingin dan membeku ke dalam bentuk pena
cetakan.
d. Pada proses perakitan, tabung tinta yang telah dilengkapi dengan tinta dan
mata ballpoint ditempatkan kedalam dalam tubuh utama pena. Pada tahap
ini, komponen lain seperti pegas dan lain-lain. Langkah selanjutnya, seperti
menambahkan pelapis atau hiasan kemudian dilakukan pembersihan akhir.
Ballpoint yang telah utuh kemudian dikemas sesuai dengan pesanan dan
kemudian dikirimkan.

1.2.3. Pengendalian Proses Produksi
Pengendalian proses produksi dilakukan pada setiap tahap produksi. Pada proses
produksi tip (mata ballpoint) pengawasan dilakukan berdasarkan sampel mata ballpoint
agar sesuai dengan standar mata ballpoint. Untuk proses produksi tinta dilakukan
kontrol selama 4 kali dalam sehari. Pengawasan tinta dilakukan untuk menjaga tingkat
viskositas, pH dan kelembaban agar tulisan yang dihasilkan dari tinta berkualitas baik
dan tidak pecah setelah diatas kertas. Sedangkan untuk badan dan tabung tinta di
lakukan pengawasan pada aspek dimensi, kekasaran plastik dan ketahanan terhadap
tekanan sebelum keseluruhan komponen di rakit menjadi ballpoint yang utuh.

1.2.4. Pengendalian Kualitas
Kualitas komponen pena diperiksa selama tahap manufaktur. Pemeriksaan
dilakukan dengan mengambil sampel acak potongan pena pada interval waktu tertentu
dan memeriksa untuk memastikan bahwa ballpoint memenuhi set spesifikasi untuk
ukuran, bentuk dan konsistensi. Metode pengujian utama adalah inspeksi visual,
meskipun pengukuran yang lebih ketat juga dilakukan. Berbagai jenis peralatan
pengukuran yang tersedia. Pengukuran panjang yang dibuat dengan caliper vernier,
mikrometer, atau mikroskop. Masing-masing berbeda dalam akurasi dan aplikasi. Untuk

menguji kondisi lapisan permukaan, sebuah alat pengukur datar atau permukaan optik
dapat digunakan.
Seperti potongan yang solid dari pena, tes kualitas juga dilakukan pada batch
cairan tinta. Setelah semua bahan yang ditambahkan ke batch, sampel dibawa ke
Quality Control (QC) laboratorium untuk pengujian. Ciri-ciri fisik yang diperiksa untuk
memastikan batch mematuhi spesifikasi yang diuraikan dalam petunjuk rumus.
Kelompok QC menjalankan tes seperti penentuan pH, viskositas pemeriksaan dan
evaluasi penampilan. Jika batch ditemukan tidak sesuai dengan spesifikasi, maka
penyesuaian dapat dilakukan. Misalnya, warna dapat disesuaikan dengan menambahkan
lebih banyak pewarna. Selain itu, inspeksi khusus juga dilakukan pada setiap tahap
pembuatan. Setiap pemeriksa visual memeriksa komponen seperti yang dibuat dan
memeriksa hal-hal seperti waduk tidak cukup diisi tinta, pena cacat dan bagian salah
dirakit. Sampel acak dari produk akhir juga diuji untuk memastikan batch pena menulis
dengan benar.

1.2.5. Pengendalian Persediaan
Pada dasarnya proses produksi ballpoint 3 warna menggunakan berbagai bahan
baku. Maka model pemesanan Multi Item dianggap tepat karena item yang dipesan lebih
dari satu item, Single Supplier karena item tersebut dipasok dari satu supplier.
Dipilihnya metode ini dikarena metode persediaan ini dapat meminimisasi biaya total,
sehingga biaya yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan tidak terlalu besar. Dengan
metode ini dapat menentukan frekuensi pemesanan (m) dan jumlah ukuran pemesanan
(Q) yang optimal. Dengan menerapkan model ini diharapkan dapat memberikan jumlah
pesanan optimal dan frekuensi pemesanan yang optimal, sehingga dapat meminimisasi
total biaya yang dikeluarkan.

2.

Pembahasan Aliran Informasi, Material dan Biaya

2.1.

Informasi
Informasi dibutuhkan sebelum dilakukannya proses produksi ballpoint karena

ballpoint dibuat berdasarkan kebutuhan pasar. Informasi yang dibutuhkan berupa
desain, model serta spesifikasi produk. Keseluruhan informasi tersebut diperoleh dari
riset pasar yang komprehensif dan akurat yang kemudian keseluruhan informasi tersebut
ditindak lanjuti oleh bagian produksi. Kemudian bagian produksi bertugas untuk
menjaga produktivitas dan kualitas produk ballpoint, agar diperoleh produk-produk
berkualitas sesuai dengan desain yang telah ditetapkan berdasarkan keinginan
konsumen dengan biaya serendah mungkin.

2.2.

Material
Berbagai bahan baku digunakan untuk membuat komponen ballpoint 3 warna

antara lain logam, plastik, dan bahan kimia lainnya. Ujung ballpoint (Tip) terbuat dari
stainless stell. Bahan ini digunakan karena kekuatannya, ketahanan terhadap korosi,
menarik penampilan dan kemampuan untuk dapat dengan mudah dibentuk. Bagian
badan ballpoint, part tambahan dan tabung tinta (Catridge) terbuat dari bahan
termoplastik yaitu resin fenolik karena setelah terbentuk jenis plastik tersebut akan
secara permanen keras apabila sudah didinginkan. Tinta terbuat dari campuran berbagai
bahan kimia antara lain hidrokarbon, ketone, glykor ether dan alkohol. Pegas akan
menggunakan bahan logam baja. Pada Ballpoint 3 warna akan menggunakan pegas
yang berguna untuk mengganti setiap penggunaan tinta warna yang dibutuhkan.

2.3.

Biaya
Biaya yang dimaksud disini adalah biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi

sebuah ballpoint. Biaya di rinci berdasarkan bagian-bagian ynag terdapat pada ballpoint
tersebut. Berikut ini rincian biaya yang dibutuhkan dalam memproduksi satu buah
ballpoint berdasarkan bagian-bagian yang dimiliki.

Tabel Harga Satuan Ballpoint
No
1 Tip

Komponen

Jumlah
3

Rp.

@Harga
150

Rp.

Jumlah
450

2

Tabung

3

Rp.

250

Rp. 1.000

3

Tinta

3

Rp.

200

Rp.

4

Body dan part tambahan

1

Rp. 1.000

Rp. 1.000

5

Pegas

3

Rp.

Rp.

200

600

600

Harga Per Ballpoint Rp. 3.400

Berdasarkan tabel harga satuan ballpoint, diperoleh biaya produksi satu buah ballpoint
yaitu sebesar Rp. 3.400,-. Adapun biaya yang dibutuhkan dalam kapasitas produksi
5000 unit ballpoint perhari yaitu sebesar Rp. 17.000.000,-.

3.

Process Reengineering
Pemenuhan kebutuhan akan produk ballpoint dapat dilakukan dengan cara

reengineering produk. Reenginering merupakan proses untuk menciptakan keunggulan
kompetitif dimana perusahaan mengorganisasikan kembali fungsi organisasi dan
manajemennya, baik melakukan pesanan/pekerjaan yang dimodifikasi, digabungkan
atau bahkan dihilangkan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan
reengineering process yaitu:

3.1.

Benchmarking Data
Benchmarking adalah pendekatan yang secara terus menerus mengukur dan

membandingkan produk barang dan jasa serta proses praktiknya terhadap standar ketat
yang ditetapkan yang tetapkan oleh para pesaing. Berikut ini akan dilakukan
benchmarking sederhana pada ballpoint yang beredar di Indonesia.
1. Ballpoint Pilot adalah salah satu ballpoint yang paling digemari dalam
pemakaiannya karena hasil tulisan yang baik dan tidak mudah rusak.
Adapun berbagai fitur yang terdapat pada ballpoint Pilot yaitu:
a. Tulisan menghasilkan garis yang tebal dan tegas.
b. Desain ergonomis dengan handle pegangan grip.
c. Berpenampilan mewah dan kokoh.
d. Tombol tekan masuk dan keluar memudahkan dalam menggunakan
ballpoint.

Gambar Ballpoint Pilot

2. Ballpoint Joyko adalah ballpoint yang banyak beredar di Indonesia dan
cocok untuk dimiliki untuk alat tulis kantor atau alat tulis sekolah. Adapun
berbagai fitur yang terdapat pada ballpoint Joyko yaitu:
a. Tinta tidak cepat kering dan lancar dalam penulisan.
b. Tidak kotor dalam penulisan.
c. Tidak luntur (Anti Air).
d. Pulpen gel berkualitas tinggi.

Gambar Ballpoint Joyko
3. Ballpoint Bic adalah ballpoint yang tersedia dengan harga terjangkau dan
mudah diperoleh disetiap tempat. Adapun berbagai fitur yang terdapat pada
ballpoint Bic yaitu:
a. Menghasilkan tulisan yang halus.
b. Tidak mudah bocor.
c. Tidak mengandung bahan beracun.
d. Desain menarik dan sederhana.

Gambar Ballpoint Joyko

3.2.

Desain dan Spesifikasi Produk
Desain awal dari ballpoint yang akan di reengineering yaitu:
7 mm

110 mm

140 mm
50 mm

15 mm

Desain Ballpoint Sebelum Reengineering

Adapun beberapa spesifikasi ballpoint antara lain:
a. Panjang ballpoint 140 mm
b. Diameter ballpoint 15 mm
c. Panjang tabung tinta 110 mm
d. Panjang ujung pena 7 mm
e. Panjang gantungan pena 50 mm
f. Berat 180 gram

3.3.

Material
Berbagai bahan baku digunakan untuk membuat komponen ballpoint 3 warna

antara lain logam, plastik, dan bahan kimia lainnya. Ujung ballpoint (Tip) terbuat dari
stainless stell. Bahan ini digunakan karena kekuatannya, ketahanan terhadap korosi,
menarik penampilan dan kemampuan untuk dapat dengan mudah dibentuk. Sedangkan
per akan menggunakan bahan logam besi. Bagian badan ballpoint, part tambahan dan
tabung tinta (Catridge) terbuat dari bahan termoplastik yaitu resin fenolik karena setelah
terbentuk jenis plastik tersebut akan secara permanen keras apabila sudah didinginkan.
Tinta terbuat dari campuran berbagai bahan kimia antara lain hidrokarbon, ketone,
glykor ether dan alkohol. Ballpoint 3 warna akan menggunakan per untuk mengganti
setiap penggunaan tinta warna yang dibutuhkan.

3.4.

Pengembangan Ide Reengineering
Desain ballpoint 3 warna sebelum reengineering terlihat cenderung datar atau

mulus tanpa ada sedikit lekukan. Hal ini membuat pengguna sulit untuk memegang
pulpen sehingga mudah licin dan jatuh, secara ergonomis pengguna tidak nyaman
dalam menggunakannya. Maka akan ditambahkan fungsi ulir mendekati ujung ballpoint
agar di pegang atau digenggam dan tidak mudah lepas.
Selain itu, akan ditambahkan tutup ballpoint. Selama ini banyak ballpoint multi
warna yang tidak menggunakan tutup, hal tersebut mengakibatkan tinta mudah kering
dan tinta tidak keluar saat menulis. Pada saat hal tersebut terjadi, banyak pengguna
cenderung membuang ballpoint karena tidak dapat digunakan dan menjadi limbah
plastik. Menambahkan tutup ballpoint berfungsi selain mencegah tinta kering berarti
berfungsi juga mencegah penambahan limbah plastik yang diketahui sulit untuk terurai.
Desain tutup ballpoint akan ditambahkan gantungan serta tutup dapat diletakkan pada
belakang ballpoint agar tidak mudah jatuh dan hilang. Gambar hasil reengineering akan
ditampilkan pada point selanjutnya.
Disesuaikan dengan kondisi Aceh yang merupakan salah satu penghasil padi
terbesar di Indonesia. Limbah utama proses penggilingan padi berupa sekam atau jerami
padi dapat dimanfaatkan arang jerami. Arang jerami memilki kandungan unsur karbon
yang cukup banyak sehingga bisa digunakan sebagai pewarna hitam alami pada tinta.
Sehingga arang jerami dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat tinta yang
lebih ramah lingkungan.

3.5.

Hasil Desain Reengineering
7 mm

30 mm

110 mm

140 mm

15 mm

Gambar Ballpoint Setelah Reengineering