ETIKA PERGAULAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

ETIKA PERGAULAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Moh. Abdan Syakuro
Abstrack
Today, the association of young people is very alarming.
Teenagers now prefer to imitate western cultures contrary to eastern

culture. This is due to the teenagers who associate with the less well.
The current development of information and communication is also the
cause of poor adolescent societies. Intercourse which means social life
needs to practice early on, even since someone knows someone
outside of himself. From the age of the child to becoming an adult,
even the elderly person in his life can not be separated from the socalled social intercourse. There are two things that need to be
considered in the association, that is the possibility of being accepted
well or rejected by the group, the environment, even in the wider
community at large. If someone in the mingle can be well received in
the community, then someone will be more confident, arise the spirit to
be more work and achievement. Self-esteem will increase by itself.
Award-for-honors will be gained and trust will continue to increase
coming from the community. Nevertheless, self-restraint is required by:
always closer to God Almighty's self while asking His guidance to
always be given guidance in a better direction.

Keywords: Ethics, Intercourse
abstrak
Zaman
sekarang
,
pergaulan
muda-mudi
sangat
memprihatinkan. Remaja sekarang lebih senang meniru budaya barat
yang bertolak belakang dengan budaya timur . Hal ini disebabkan oleh
para remaja yang bergaul dengan orang-orang yang kurang baik.
Perkembangan informasi dan komunikasi saat ini juga merupakan
sebab pergaaulan remaja yang buruk. Pergaulan yang berarti hidup
bermasyarakat perlu latihan sejak dini, bahkan sejak seseorang
mengenal orang lain di luar dirinya sendiri. Sejak usia anak-anak
hingga menjadi orang dewasa, bahkan orang tua sekalipun dalam
kehidupannya tidak lepas dari apa yang disebut dengan pergaulan.
Ada 2 hal yang perlu diperhatikan dalam pergaulan, yaitu kemungkinan
diterima secara baik atau ditolak oleh kelompok, lingkungan, bahkan di
dalam masyarakat luas pada umumnya. Jika seseorang di dalam

bergaul dapat diterima dengan baik di dalam komunitasnya, maka
seseorang itu akan lebih percaya diri, timbul semangat untuk lebih
berkarya dan berprestasi. Harga diri akan meningkat dengan
sendirinya. Penghargaan demi penghargaan akan diperoleh dan

kepercayaan akan terus meningkat yang datang dari komunitasnya.
Meskipun demikian diperlukan pengendalian diri dengan: selalu
mendekatkan diri kepasa Tuhan Yang Maha Esa seraya memohon
petunjukNya agar selalu diberikan bimbingan ke arah yang lebih baik.
Kata Kunci: Etika, Pergaulan

PENDAHULUAN
Zaman

sekarang

,

pergaulan


muda-mudi

sangat

memprihatinkan. Remaja sekarang lebih senang meniru budaya barat
yang bertolak belakang dengan budaya timur . Hal ini disebabkan oleh
para remaja yang bergaul dengan orang-orang yang kurang baik.
Perkembangan informasi dan komunikasi saat ini juga merupakan
sebab pergaaulan remaja yang buruk.
Islam adalah agama yang baik dan adil, sesungguhnya Islam
itu memberi perhatian terhadap remaja sekarang yang terus berubah.
Remaja adalah penerus orang tua, agama, dan juga sebagai insan
muslim yang berakhlak karimah. Namun, remaja saat ini sudah tidak
berpegang pada ajaran agama Islam

teutama etika pergaulan yang

semakin menyimpang.
Pergaulan yang berarti hidup bermasyarakat perlu latihan
sejak dini, bahkan sejak seseorang mengenal orang lain di luar dirinya

sendiri. Sejak usia anak-anak hingga menjadi orang dewasa, bahkan
orang tua sekalipun dalam kehidupannya tidak lepas dari apa yang
disebut dengan pergaulan. Ada 2 hal yang perlu diperhatikan dalam
pergaulan, yaitu kemungkinan diterima secara baik atau ditolak oleh
kelompok, lingkungan, bahkan di dalam masyarakat luas pada
umumnya. Jika seseorang di dalam bergaul dapat diterima dengan baik
di dalam komunitasnya, maka seseorang itu akan lebih percaya diri,
timbul semangat untuk lebih berkarya dan berprestasi. Harga diri akan
meningkat dengan sendirinya. Penghargaan demi penghargaan akan
diperoleh dan kepercayaan akan terus meningkat yang datang dari
komunitasnya.

Meskipun

demikian

diperlukan

pengendalian


diri

dengan: selalu mendekatkan diri kepasa Tuhan Yang Maha Esa seraya
memohon petunjukNya agar selalu diberikan bimbingan ke arah yang
lebih baik.
Lingkungan masyarakat merupakan barometer/tolak ukur
seseorang, apakah sikap, tutur kata dan perilaku seseorang dapat
diterima oleh masyarakat luas atau tidak sesuai dengan norma dan
tata nilai di dalam masyarakat itu sendiri.Keterampilan bergaul dapat
dilihat sejak kanak-kanak hingga dewasa. Ketika masih kanak-kanak
seseorang suka berkenalan dengan cara yang paling sederhana, yaitu

tersenyum dan menyapa kawan-kawan yang baru dijumpainya. Ini
merupakan
pergaulan

awal

terbentuknya rasa percaya diri dengan


dilingkungannya

yaitu

dunia

anak.

Sampai

dunia

saatnya

seseorang memasuki dunia remaja dan dewasa, untuk belajar sesuai
dengan usianya, karena pergaulan akan membawa kesuksesan di
masa yang akan datang.
Dalam artikel ini membahas tentang bagaimana pengertian
etika pergaulan, bagaimana prinsip-prinsip etika pergaulan, dan
bagaimana etika pergaulan menurut Islam, bagaimana tata cara

bergaul dengan baik dalam Islam, bagaimana tahapan pergaulan
dalam Islam.. Dengan ketiga permasalahan tadi bertujuan untuk
mengetahui pengertian etika pergaulan, untuk mengetahui prinsipprinsip etika pergaulan, dan untuk mengetahui pergaulan menurut
Islam, untuk mengetahui tata cara bergaul dengan baik dalam Islam,
untuk mengetahui tahapan pergaulan dalam Islam.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal
kata ‘etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha.
Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa,
padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan,
sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.
Pergaulan adalah salah satu cara seseorang untuk berinteraksi dengan
alam persekitarannya. Etika pergaulan adalah sopan santun atau tata
krama dalam pergaulan yang sesuai dengan situasi dan keadaan serta
tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma agama,
kesopanan, adat, hukum dan lain-lain. 1 kata Boyke, dikumpulkan dari
berbagai penelitian di beberapa kota besar di Indonesia, seperti
Jakarta, Surabaya, Palu dan Banjarmasin. pergaulan remaja saat ini
sudah sangat jauh berubah dibanding pada masa-masa sepuluh tahun
silam. Remaja sekarang lebih mampu berekspresi pada emosi dan

mengungkapkan perasaan tanpa sembunyi-sembunyi dan malu seperti
dulu. Sudah lumrah saat ini kita melihat remaja mengungkapkan
kemarahan, sedih dan kegembiraanya dengan kata-kata yang terucap
secara langsung, Teman Baiktanpa basa-basi seperti halnya remaja
1. Buku pendidikan agama Islam pada perguruan tinggi umum.

pada zaman dahulu. Dengan santai mereka bisa mengungkapkan
ketidak sukaanya pada ayah atau pun ibunya. Merangkul dan mencium
mesra ibu mereka tercinta. Perilaku ini pun diterapkan pada pergaulan
mereka sehari-hari. Dengan biasa mereka mengexpresikan perasaan
cinta dan sayang pada pacar mereka di tempat-tempat umum. Sudah
umum dilihat saat ini bila di mall-mall para remaja biasa bergandengan
tangan, berpelukan bahkan berciuman. Buat para orang tua, perilaku
seperti ini sangat mengejutkan dan membuat mereka merasa kuatir.
Namun, seringkali para orang tua lupa, bahwa saat mereka remaja,
perilaku mereka pun sering membuat kecut hati para orang tua mereka
sendiri! apabila orang tua terlalu keras akibat perasaan kuatir yang
mereka miliki, maka remaja akan cenderung memberontak dan
bersikap jauh lebih keras.2
Prinsip-Prinsip Etika Pergaulan

1. Perhatian terhadap orang lain.
2. Mengetuk pintu jika akan memasuki suatu ruangan.
3. Memberi salam jika berjumpa seseorang.
4. Mohom maaf jika melakukan kesalahan.
5. Melakukan perintah dengan wajah cerah.
6. Dapat menempatkan diri.
7. Sanggup menyesuaikan diri dengan lingkungan.
8. Rendah hati dan tidak ingin menang sendiri.
9. Siap memberi bantuan sesuai dengan batas kemampuan.

2 . https://megayaniimei.wordpress.com/2013/09/09/makalah-etika-dalampergaulan/. Di akses pada tanggal 21 April 2018 pad jam 15:00.

10.Mengucapkan terima kasih jika menerima bantuan dari orang
lain.3
Etika Pergaulan Menurut Islam yaitu:
1. Menundukkan pandangan
Allah

memerintahkan


kaum

lelaki

untuk

menundukkan

pandangannya, sebagaimana firman-Nya “Katakanlah kepada laki-laki
yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya dan
memelihara kemaluannya”. (Q.S. An-Nuur: 30). Sebagaimana hal ini
juga diperintahkan kepada kaum wanita beriman, Allah berfirman “Dan
katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan
pandangannya dan memelihara kemaluannya. (QS. An-Nuur: 31).
2. Menutup aurat
Aurat merupakan bagian tubuh yang tidak boleh dilihat yang
bukan mahramnya. Menutup aurat hukumnya wajib bagi setiap muslim
laki-laki dan perempuan. Aurat bagi wanita yaiu seluruh tubuh kecuali
kedua telapak tangan dan muka. Bagi seorang laki-laki auratnya dari
pusar ke bawah hingga lutut. Allah berfirman “Dan janganlah mereka

menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak daripadanya.
Dan hendaklah mereka melabuhkan kain tudung ke dadanya”. (QS. AnNuur : 31). “Hai nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak
perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: Hendaklah mereka
melabuhkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu
supaya mereka lebih mudah dikenali, kerana itu mereka tidak
diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
(QS. An-Nuur: 59). Perintah menutup aurat juga berlaku bagi semua
jenis. Dari Abu DaudSaid al-Khudri r.a. berkata: Rasulullah SAW
bersabda: “Janganlah seseorang lelaki memandang aurat lelaki, begitu
juga dengan wanita jangan melihat aurat wanita”. Tidak hanya aurat,
pakaian yang di gunakan juga harus di perhatikan. Pakain tidak boleh
terlalu

ketat

dan

tembus

pandang

sertaa

tidak

memamerkan

kekayaan.4
3

. Muhammad Said Mursi. Panduan Praktis Dalam Pergaulan.
(Jakarta: Gema Insani, 2004).

4 . LKS Aqidah Akhlak “Fitrah” kelas XI Semester 2. (Surakarta: Putra
Nugraha). Hal. 4.

3. Larangan berkhalwat (berdua-duaan)
Islam telah mengajarkan agar menjaga jarak terhadap lawan
jenis agar tidak menimbulkan dampak negatif yang tidak di inginkan
dan akibat berakibat buruk pada masyarakat disekitarnya. Jika laki-laki
dan perempuan yang bukan muhrimnya berdua-duaan maka yang
ketiga syetan, karena syetan mempengaruhi manusia agar berbuat
dosa. Oleh karena itu Islam melarang laki-laki dan perempuan berduan
di tempat yang sepi dan menimbulkan fitnah.

Adapun tata cara pergaulan yang baik menurut Islam adalah
sebagai berikut:
1. Mengucapkan salam.
2. Meminta izin.
3. Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih
muda
4. Bersikap santun dan tidak sombong
5. Berbicara dengan perkataan yang sopan
6. Tidak boleh saling menghina
7. Tidak boleh membenci dan iri hati
8. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat
9. Mengajak untuk berbuat kebaikan.
Allah telah menciptakan segala sesuatu di dunia ini dengan
sempurna, teratur, dan berpasang-pasangan. Laki-laki dan perempuan:
merupakan makhluk Allah yang telah diciptakan scara berpasangpasangan. Jadi, merupakan suatu keniscayaan dan sangat wajar, jika
terjadi

pergaulan

di

antara

mereka.

mempunyai beberapa tahapan yaitu:

Dalam

Islam,

pergaulan

5

1. Ta’aruf
Merupakan suatu proses saling mengenal antara laki-laki dan
perempuan. Sikap ta`aruf ini penting karena mengenal satu sama lain
5 . Muhammad Said Mursi, Panduan Praktis Dalam Pergaulan. (Jakarta: Gema
Insani, 2004).

agar kita dapat saling memahami dan dapat memberi arahan. Ta’aruf
melingkupi

pengenalan

terhadap

fisik,

psikis,

emosi,

orientasi

pemikiran, kondisi keluarga dan sebagainya. Dalam upaya ta’aruf
dengan

calon

pasangan,

pihak

pria

dan

wanita

dipersilakan

menanyakan apa saja yang kira-kira terkait dengan kepentingan
masing-masing nanti selama mengarungi kehidupan. Tapi tentu saja
semua itu harus dilakukan dengan adab dan etikanya. Tidak boleh
dilakukan cuma berdua saja. Harus ada yang mendampingi dan yang
utama

adalah

wali

atau

keluarganya.

Jadi,

ta`aruf

bukanlah

bermesraan berdua, tapi lebih kepada pembicaraan yang bersifat
realistis untuk mempersiapkan sebuah perjalanan panjang berdua. Jadi,
ta'aruf adalah proses saling kenal mengenal pra nikah dengan
dilandasi ketentuan syar'ie.
2. Tafahum
Pada tahap ini, setiap muslim dituntut untuk memahami kebiasaan,
kesukaan,

karakter,

ciri

khas

individu

dan

juga

cara

berpikir

saudaranya. Dengan demikian perasaan seperti "tidak enak", "tidak
cocok" dan lain sebagainya dapat di eliminasi dalam rangka saling
menasehati. Bila hati telah terpaut dan jiwa telah terpadu, barulah
persaudaraan seseorang dengan yang lainnya bisa berjalan mulus,
bersih dan penuh rasa kasih. Hati manusia hanya bisa disatukan secara
murni dan bersih apabila bermuara pada satu simpul ikatan yang
fitrah. Simpul tali itu adalah aqidah. Inilah satu-satunya dasar berpijak,
bertemu dan pengikat yang utuh dan abadi. (QS. Ali Imran: 103) “Kita
diibaratkan sebatang lidi yang mudah dipatahkan, namun apabila
menjadi segengam lidi, ianya akan menjadi kukuh dan terlalu sukar
dipatahkan”. Oleh itu ukhuwah dan kesefahaman (al-tafahum) ini
penting.
3. Ta’awun
Setelah

seorang

muslim

mengenal

dan

memahami

saudaranya, saat saudaranya ditimpa kesusahan, seorang muslim akan
berusaha untuk membantu. Dalam proses penyatuan kerja, mutlak
diperlukan adanya tolong-menolong yang merupakan kelanjutan dari
tahap tafahum (saling memahami). Saling kenal saja, tanpa dilanjutkan
dengan saling memahami, tidak akan mampu membentuk hubungan

antar individu yang mampu tolong menolong, saling mengisi dengan
kekurang dan kelebihan yang terdapat pada tiap individu.
4. Takaful
Tahap ini merupakan muara dari proses ukhuwah Islamiyyah, yaitu
terletak pada timbulnya rasa senasib dan sepenanggungan, suka
maupun duka, dalam tiap langkah kerja. Bila fase takaful ini terwujud,
maka ikatan ukhuwah Islamiyyah pun terbentuk dengan utuh.

KESIMPULAN
Pergaulan yang berarti hidup bermasyarakat perlu latihan sejak
dini, bahkan sejak seseorang mengenal orang lain di luar dirinya
sendiri. Sejak usia anak-anak hingga menjadi orang dewasa, bahkan
orang tua sekalipun dalam kehidupannya tidak lepas dari apa yang
disebut dengan pergaulan. Ada 2 hal yang perlu diperhatikan dalam
pergaulan, yaitu kemungkinan diterima secara baik atau ditolak oleh
kelompok, lingkungan, bahkan di dalam masyarakat luas pada
umumnya. Jika seseorang di dalam bergaul dapat diterima dengan baik
di dalam komunitasnya, maka seseorang itu akan lebih percaya diri,
timbul semangat untuk lebih berkarya dan berprestasi. Harga diri akan
meningkat dengan sendirinya. Penghargaan demi penghargaan akan
diperoleh dan kepercayaan akan terus meningkat yang datang dari
komunitasnya.

Meskipun

demikian

diperlukan

pengendalian

diri

dengan: selalu mendekatkan diri kepasa Tuhan Yang Maha Esa seraya
memohon petunjukNya agar selalu diberikan bimbingan ke arah yang
lebih baik.Ketika masih kanak-kanak seseorang suka berkenalan
dengan cara yang paling sederhana, yaitu tersenyum dan menyapa
kawan-kawan

yang

baru

terbentuknya

rasa

percaya

dilingkungannya

yaitu

dunia

dijumpainya.

Ini

merupakan

awal

diri

dengan

dunia

pergaulan

anak.

Sampai

saatnya

seseorang

memasuki dunia remaja dan dewasa, untuk belajar sesuai dengan
usianya, karena pergaulan akan membawa kesuksesan di masa yang
akan datang.
Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah
dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah
masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. 6 Remaja
merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang
berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun. Masa remaja bermula
pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan
yang

dramatis,

perubahan

bentuk

tubuh,

dan

perkembangan

karakteristik seksual. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian
dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan
idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
6. http://id.wikipedia.org/wiki/Remaja. Di akses 21 April 2018 pada jam 15:00.

Aspek penting pergaulan dalam Islam ada 4 yaitu ta’aruf , tafahum ,
ta’aruf dan takaful.

DAFTAR PUSTAKA
Buku Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum.
http://id.wikipedia.org/wiki/Remaja
LKS Aqidah Akhlak “Fitrah” kelas XI Semester 2. ( Surakarta: Putra
Nugraha).
Said Mursi, Muhammad. Panduan Praktis Dalam Pergaulan. (Jakarta:
Gema Insani, 2004).
https://megayaniimei.wordpress.com/2013/09/09/makalah-etika-dalampergaulan/.