RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN

RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN
SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PEGAWAI
MAHKAMAH AGUNG (KPMA) JAKARTA
Citra Maulana, S.Kom
cmaulana2002@yahoo.com
Koperasi Pegawai Mahkamah Agung (KPMA) mempunyai dua jenis usaha, yaitu
Usaha Toko dan Usaha Simpan Pinjam. Dalam mengelola usaha tersebut masih
menggunakan cara manual yaitu dengan mencatat setiap transaksi, baik transaksi
penjualan maupun transaksi simpan pinjam hanya pada sebuah buku. Hal ini
dirasakan sangat tidak efektif karena untuk penyusunan laporan maupun
perhitungan rugi laba memerlukan waktu yang lama dan cara yang rumit.
Dengan adanya penggunaan sistem secara terkomputerisasi tepatnya dengan
Rancangan Sistem Informasi Penjualan dan Simpan Pinjam, masalah-masalah
tersebut dapat diatasi dengan baik yaitu dengan menggunakan metode DFD
(Data Flow Diagram) sebagai alat bantu dalam penggambaran model jalannya
sistem, ERD (Entity Relationship Diagram) untuk pembuatan model jaringan
data,struktur-struktur serta relationship serta Visual Basic 6 untuk perancangan
sistem.
Kata Kunci : KPMA, Usaha Simpan Pinjam, DFD, ERD, Visual Basic 6
Pendahaluan
Koperasi Pegawai Mahkamah Agung RI Jakarta adalah Koperasi yang dikelola

oleh pegawai Mahkamah Agung RI pada awal didirikannya memiliki jumlah
anggota 252 namun saat ini jumlah anggotanya bertambah menjadi 1501 anggota
dan hanya mempunyai usaha simpan pinjam.
Seiring dengan keinginan untuk memajukan Koperasi, maka dibuatlah usaha
tambahan yaitu usaha penjualan barang-barang yang pembayarannya bisa
dilakukan secara tunai maupun secara kredit dikalangan anggota koperasi.
Dengan adanya penambahan beberapa usaha, menimbulkan kendala-kendala yang
ada pada Koperasi, sehingga pengelolaan tidak berjalan dengan baik, kendalakendala tersebut antara lain ketidakpuasan para anggota karena merasa dirugikan
dalam hal jumlah pesanan dan keuntungan yang didapat serta seringkali gaji
pegawai yang salah potong.
Dalam kegiatan operasionalnya Koperasi Pegawai Mahkamah Agung (KPMA)
masih menggunakan cara manual, sehingga masih banyak ditemukan kekurangankekurangan dalam hal pelayanan pada konsumen. Identifikasi masalah yang
dimaksud dalam bagian ini dibatasi pada masalah-masalah yang terdapat di dalam
pelayanan penjualan di toko dan Usaha Simpan Pinjam.
Untuk membuat sistem kerja administrasi yang tertib, teratur dan akurat, maka
harus dipunyai sistem pencatatan dan pengarsipan data yang sistematis, aman dan
akurat. Hal ini hanya dapat dilakukan dengan memanfaatkan sistem informasi
yang cocok untuk keperluan masing-masing bidang usaha.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang suatu Sistem Informasi
Penjualan dan Simpan Pinjam Koperasi Pegawai Mahkamah Agung (KPMA)


sehingga dengan adanya Sistem informasi ini diharapkan administrasi yang tertib,
teratur dan akurat dapat tercapai serta informasi yang diperlukan dapat disajikan
dengan cepat, tepat, akurat dan handal.
asaa
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk membantu dalam
penyusunan laporan, perhitungan rugi laba dan penyusunan neraca secara cepat,
mendapatkan hasil perhitungan yang akurat dan benar serta Data terorganisasi
dengan baik, tersimpan dengan aman dan mudah ditelusuri.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Koperasi
Dalam Undang-Undang perkoperasian nomor 25 tahun 1992, Koperasi diartikan
sebagai badan usaha yang beranggotakan kumpulan orang atau badan hukum
Koperasi
dengan berlandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan atas azas kekeluargaan.
Koperasi merupakan kumpulan orang atau badan hukum berdasarkan prinsip
Koperasi yaitu untuk memajukan kepentingan anggota dan masyarakat umum.
Dalam Koperasi tidak ada paksaan dan campur tangan dari pihak lain. Semua
diatur oleh para anggota, sehingga pemegang kekuasaan tertinggi adalah rapat

para anggota. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) didasarkan pada besar kecilnya
karya dan jasa anggota.
Asas Koperasi
Koperasi berasaskan kekeluargaan, ini mencerminkan adanya kesadaran dari hati
nurani manusia untuk bekerjasama dalam Koperasi yang dijalankan oleh semua
untuk semua dan solidaritas merupakan unsur terpenting dalam tujuan Koperasi.
Tujuan Koperasi
Koperasi bertujuan untuk mensejahterkan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional
dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
Pengertian DFD (Data Flow Diagram)
DFD adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk
menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang
dihubungkan satu sama lain dengan alur data. DFD juga sering disebut dengan
nama Bubble Chart Diagram, model proses, diagram alur kerja atau model fungsi.

METODOLOGI PENELITIAN
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebuah PC Komputer dan
Perangkat lunak yang dirancang oleh penulis. Dalam penelitian ini penulis
mencari kelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem manual, kemudian

sistem yang ada tersebut diperbaiki dengan sistem yang lebih terkomputerisasi.
Sehingga dengan adanya sistem yang baru pencatatan transaksi dan penyusunan
laporan yang lebih cepat, data yang akurat serta keamanan data yang lebih
terjamin dapat tercapai. Penelitian dilakukan terhadap sistem informasi yang

dipasang dan digunakan untuk menganalisa dan memecahkan masalah yang
terkait terhadap kinerja sistem informasi dalam memberikan informasi yang
akurat, tepat waktu, dan relevan sehingga dapat mendukung pengambilan
keputusan. Dalam penelitian ini, penulis menggambarkan jalannya sistem dengan
metode DFD (Data Flow Diagram), sehingga langkah-langkah yang dilakukan
dalam sistem tersebut dapat terlihat dengan jelas. Setelah penggambaran sistem
terbentuk, penulis merancang data base apa saja yang diperlukan dalam
perancangan sistem ini dan terakhir penulis merancang sistem yang diinginkan
dengan menggunakan program Visual Basic. Penelitian dilakukan selama 6 bulan,
adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini tersusun seperti tabel 1.
Bulan
September
No

Nama Kegiatan


Oktober

November

---------------------------------- Minggu ke- -----------------------------I

1
2
3
4
5
6

II

III

IV


I

II

III

IV

I

II

III

IV

Wawancara
Penelaahan
dokumen
Peninjauan

lapangan
Analisis sistem
Pengamatan
kinerja sistem
informasi
Penulisan
laporan
Tabel 1 Kegiatan Penelitian

Tehnik Analisis Data
Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan dan diteliti adalah data yang
diperoleh melalui peninjauan langsung di lapangan. Analisis terhadap data
dilakukan untuk merumuskan dan mengevaluasi pemecahan masalah pada sistem
yang dilakukan dengan teknik analisis arus informasi sebagai bagian penting
dalam analisis sistem. Teknik ini menggunakan Data Flow Diagram (DFD) dan
bagan arus analitis untuk memberikan gambaran keseluruhan dari pemrosesan
transaksi dalam Koperasi.

Tempat dan Waktu Penelitian
Adapun penelitian dilakukan pada Koperasi Pegawai Mahkamah Agung. yang

beralamat di jalan Medan Merdeka Utara nomor 9-13, Jakarta Pusat. Berdasarkan
waktu yang diperlukan untuk penelitian ini maka ditentukan jadwal penelitian.
Lamanya penelitian sampai dengan penulisan laporan diperkirakan kurang lebih 3
bulan yang berlangsung dari bulan September s/d November.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sistem Yang Sedang Berjalan
Usaha di Koperasi Pegawai Mahkamah Agung (KPMA) Jakarta terdiri dari dua
bagian, yaitu : Usaha Simpan Pinjam dan Usaha Toko
Usaha Simpan Pinjam
Setiap bulannya koperasi mengeluarkan pinjaman biasa (dengan bunga 1,5%
perbulan) rata-rata sebesar Rp.67 Juta dan besar pinjaman khusus (bunga 2,0 %)
tergantung pada permintaan anggota dan ketersediaan uang. Simpanan terbagi
dalam tiga jenis, yaitu :
o Simpanan pokok, yang dibayarkan hanya satu kali saja sebesar Rp.10,000 per
anggota, hanya dapat diambil bila anggota mengundurkan diri.
o Simpanan wajib tiap bulan untuk golongan I, II dan III sebesar Rp.1000 dan
golongan IV sebasar Rp. 1500, hanya dapat diambil bila anggota
mengundurkan diri.
o Simpanan sukarela, besarnya tidak ditentukan, dapat diambil setiap saat.
Pinjaman dapat dibagi dalam tiga jenis, yaitu :

o Pinjaman biasa, diajukan bulan sebelumnya sebelum tanggal 20, uang
pinjaman diberikan pada awal bulan berikutnya, lama pinjaman maksimum 12
bulan ( 12 kali cicilan).
o Pinjaman khusus, modal yang digunakan bisa dari uang Koperasi atau
pinjaman dari pihak lain, untuk pinjaman yang menggunakan uang Koperasi
maka dikenakan jasa sebesar 2,0 % per bulannya dari jumlah pinjaman dan
masa pengembalian maksimum 12 bulan. Bila menggunakan pinjaman dari
pihak lain maka besar jasa adalah besar bunga dari sumber dana ditambah
keuntungan koperasi, lama cicilan disesuaikan dengan sumber dana. Pinjaman
ini dapat digunakan setiap saat, bila tersedia cukup dananya, uang pinjaman
diberikan saat kelengkapan administrasi telah cukup.
o Pinjaman “emergency”, pinjaman ini digunakan dalam hal yang sangat
penting dan mendadak seperti kebutuhan yang sangat mendesak dari keluarga
anggota yang terkena musibah. Pinjaman ini dapat diajukan setiap saat dan
uang pinjaman dapat langsung diterima oleh peminjam. Besar jasa yang
dikenakan adalah 2 % dari jumlah pinajaman.
Pelunasan atas pinjaman dapat dibedakan dalam dua jenis :
o Pelunasan biasa, artinya si peminjam melunasi melalui potongan gaji setiap
bulan selama waktu yang telah ditentukan ketika mengajukan pinjaman.


o Pelunasan sebelum waktunya, pelunasan ini dilakukan lebih cepat dari waktu
yang telah ditentukan, bila hal ini dilakukan 2 bulan sebelum waktunya atau
lebih lama lagi, maka pelunasan yang harus dibayar adalah jumlah pokok
tersisa ditambah dengan 2 kali bunga. Untuk pinjaman khusus yang modalnya
berasal dari luar Koperasi, maka pelunasan adalah jumlah pokok tersisa
ditambah bunga tersisa.
Pada bidang usaha simpan pinjam ini sangat diperlukan sebuah sistem database
yang sangat akurat, mudah dalam penelurusan, aman dan terorganisasi dengan
baik, bila hal ini tidak dilakukan maka Koperasi akan sangat sulit menyusun rugi
laba dari usaha simpan pinjam dengan baik.
Usaha Toko
Usaha ini menjual berbagai keperluan rumah tangga seperti gula, kopi, teh, sabun,
odol, detergen dan souvenir yang berupa atribut Mahkamah Agung RI seperti pin,
gantungan kunci, stiker, ikat pinggang dan lain sebagainya. Perputaran uang
perbulan pada usaha ini tidak terlalu besar, tetapi sangat diperlukan sistem
pencatatan yang akurat tentang pembelian, keluar masuk barang, perubahan harga
jual dan biaya operasional dari toko. Pembelian barang oleh anggota dapat
dilakukan secara tunai dan hutang . Harga barang dari ke dua cara ini sedikit
berbeda. Pembelian secara hutang dibayar melalui potongan gaji dari anggota.
Pembelian mulai tanggal 21 hingga tanggal 20 bulan berikutnya akan dibayar

melalui potongan gaji pada tanggal 1 bulan berikutnya. Saat ini semua proses
dikerjakan secara manual dengan menggunakan PC dan program Microsoft Excel
sehingga penyusunan rugi laba dari toko masih memerlukan waktu yang cukup
panjang dan rumit.
Masalah dari kedua usaha
Saat ini sistem yang digunakan pada kedua bidang usaha masih rumit,
pengorganisasian data masih kurang sederhana dan keamanan data yang kurang
terjaga. Dari keadaan ini menyebabkan penyusunan laporan, perhitungan rugi laba
serta pembuatan neraca memerlukan waktu yang cukup panjang dan data yang
tidak akurat.

Prosedur Yang Sedang Berjalan
Prosedur Pada Usaha Simpan Pinjam
Pada analisis ini penulis membatasi hanya akan membahas prosedur pinjaman
biasa, karena jumlah peminjam melalui pinjaman ini jauh lebih banyak
dibandingkan dengan pinjaman khusus yang menggunakan uang dari Koperasi
maupun dari pihak ketiga. Pinjaman hanya dapat dilakukan oleh anggota saja.

Prosedur Usaha Simpan Pinjam :
1. Anggota menyerahkan formulir pengajuan pinjaman (lampiran 1)
2. Petugas menghitung cicilan.
3. Setiap awal bulan pada saat pengambilan gaji, petugas membagikan
kwitansi pinjaman kepada anggota, sehingga anggota bisa mengetahui
berapa kali cicilan yang sudah dibayar (lampiran 2).
Untuk membantu penjelasan prosedur di atas, dapat diperhatikan pada gambar
1 FOD Sistem USP yang sedang berjalan.
Anggota

Petugas USP

Pengajuan
Pinjaman

Pengajuan
Pinjaman

Formulir
Pinjaman

Hitung
Pinjaman MAX

Tandatangani
Formulir

Formulir
Pinjaman

Formulir
Tanda tangan

Formulir
Tanda tangan

Pimpinan

Rekap Pinjaman

Kumpulkan
Formulir
Pinjaman

Buat rekap
Pinjaman

Rekap Pinjaman

Gambar 1. FOD Sistem USP yang sedang berjalan

Prosedur Pada Usaha Toko
Usaha Toko mempunyai dua prosedur, antara lain :
a. Prosedur Pencatatan Transaksi
1. Anggota menyebutkan jenis dan jumlah barang yang dikehendaki kepada
petugas toko yang melayani.

2. Petugas toko mencatat semua barang yang diminta oleh anggota dalam
nota pembelian dan menghitung jumlah rupiah belanja.
3. Petugas menyerahkan barang-barang dan nota bayar kepada anggota.
4. Nota bayar yang telah ditanda tangani diserahkan kembali kepada
petugas toko.
b. Prosedur Pembuatan Laporan
1. Setiap akhir bulan petugas membuat laporan hasil penjualan berdasarkan
nota pembayaran.
2. Laporan bulanan diserahkan kepada pimpinan.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar 2 FOD Sistem Usaha Toko yang
sedang berjalan.
Anggota

Petugas Toko

Daftar Pesanan
Barang

Daftar Pesanan
Barang

Nota Pinjaman
Konsumsi

Periksa nota
dan tandatangani

Nota pinjaman

Periksa haraga
barang pesanan

Hitung Jumlah
harga barang

Buat nota
pinjaman
konsumsi

Nota Pinjaman
Konsumsi

Buat daftar
potongan dan
laporan bulanan

- Daftar po tongan
- Laporan Bulanan

Gambar 2. FOD Sistem Usaha Toko yang sedang berjalan

Pimpinan

Laporan

Perancangan Sistem
Usulan Perbaikan Prosedur Pada Usaha Simpan Pinjam
Usulan perbaikan pada prosedur Usaha Simpan Pinjam meliputi :
a. Penggunaan Tehnik Komputerisasi dalam menghitung besar pinjaman
maksimum, pencetakan formulir-formulir, kuitansi tanda terima pinjaman
dan rekap pinjaman.
b. Pencetakan Formulir Pinjaman mencantumkan besarnya pinjaman
maksimum.
Untuk membantu penjelasan prosedur di atas dapat diperhatikan pada gambar 3.
Anggota

Petugas USP

Formulir
Pinjaman

Formulir
Pinjaman

Kuitansi
Tanda
Terima

Buat Kuitansi
Tanda Terima

Validasi
Kuitansi

Kuitansi Tanda
Terima
Tervalidasi

Kuitansi
Tanda
Terima

Kuitansi Tanda
Terima
Tervalidasi

Rekap Pinjaman

Gambar 3 Usulan FOD pada Sistem USP

Pimpinan

Rekap Pinjaman

Usulan Perbaikan Prosedur Pada Usaha Toko
Usulan perbaikan pada prosedur Usaha Toko meliputi :
a. Penyimpanan harian dalam media komputer, pembuatan laporan bulanan dan
daftar potongan secara komputerisasi.
b. Pemanfaatan komputer untuk menginventariskan transaksi harian dan membuat
nota pembelian baik secara tunai maupun secara kredit.
Dengan perbaikan ini diharapkan masalah-masalah yang dipaparkan di atas dapat
diselesaikan, penulis menuangkan usulan perbaikan prosedur dengan menggunakan
FOD yang terdapat pada gambar 4 berikut ini.

Anggota

Daftar
Pesanan
Barang

Kuitansi
Pembelian

Validasi
Kuitansi

Kuitansi
Pembelian
Tervalidasi

Petugas Toko

Daftar
Pesanan
Barang

Pencatatan
Transaksi
Pembeliaan

Kuitansi
Pembelian

Kuitansi
Pembeliaan
Tervalidasi

Buat Daftar
Potongan Laporan
Bulanan

- Daftar Potongan
- Laporan Bulanan

Gambar 4 Usulan FOD pada Sistem Usaha Toko

Pimpinan

Laporan

Analisis Cost & Benefit
Dalam perancangan sistem ini dibutuhkan sebuah perangkat Personal Computer
(PC) dengan spesifikasi minimum :
 Pentium IV 2.0 Ghrtz
 Hardisk 40 Gb
 Memori SDR 128 Mb
 Soundcard & Vga Card Onboard
 MB Asus
 Casing ATX
 CD-ROM 40x
Harga untuk PC tersebut berkisar 2 juta - 3,5 juta rupiah, tergantung dari Sistem
Operasi yang digunakan, ditambah dengan Software yang penulis rancang
dengan harga 5 juta rupiah. Jadi total biaya yang perlukan untuk merancang
Sistem Informasi Koperasi Pegawai Mahkamah Agung (KPMA) sebesar 8,5 juta
rupiah.
Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk sistem tersebut tidaklah sepandan jika
dilihat dari banyaknya manfaat yang akan diperoleh, seperti: data yang akurat,
keamanan data yang lebih terjamin, penyusunan laporan yang cepat dan akurat
dalam pengambilan keputusan serta dapat meminimalisir adanya praktek korupsi
di dalam badan Koperasi. Ketua Pengurus Koperasi pun dapat dengan mudah
mengetahui berapa saja pemasukan yang diperoleh dan berapa biaya yang telah
dikeluarkan.
Diagram Arus Data (DAD) / Data Flow Diagram (DFD)
DFD yang dibuat terdiri dari Konteks Diagram dan Diagram Zero seperti yang
telah dikemukakan pada tinjauan pustaka, di dalam DFD terdapat terminator
yang digambarkan dengan bujur sangkar (menggambarkan sumber/tujuan aliran
data) adapun proses-proses yang digambarkan dengan lingkaran
(menggambarkan proses apa saja yang terdapat dalam sistem tersebut) maupun
aliran data digambarkan dengan anak panah (menggambarkan kemana aliran
data menuju) dan data store yang digambarkan dengan dua garis pararel
(menggambarkan penyimpanan data)
-Dt. Validasi
-Dt, Kuitansi

Sistem
KPMA

Konsumen

-Dt. Pesanan
-Dt Pengajuan Pinjaman
Gambar 5 Diagram Konteks KPMA

Pimpinan

Dt. Barang
Konsumen
Dt. Pinjaman

3.0

Data
Barang

2.0

Transaksi

Tidak
Valid

1.0
Cek
Konsumen
Jenis
Transaksi

Pinjaman

Catat
Pesanan

Barang

Barang
5.0

4.0

Cek
Keabsahan
Pinjaman

Catat
Hutang

Nota Validasi
Kuitansi
Pinjaman

6.0
Potong
Gaji

Daftar
Gaji

Gaji

Bukti Angsuran
7.0

Laporan

Buat
Laporan

Pimpinan/
Personalia

Gambar 6 Diagram Zero pada KPMA

Entity Relationalship Diagram
Seperti yang telah dikemukakan pada tinjauan pustaka, ERD penggambaran
logika data terdiri dari entity-entity yang menggambarkan objek agar dapat
dibedakan dengan yang lain, dilengkapi dengan atribut-atribut yaitu informasi
tentang entity tersebut serta relationship-relationshipnya yang menghubungkan
satu entity dengan entity lainnya. (gambar 7)

Gambar 7 ERD KPMA

4.1.
Normalisasi

Gambar 8 Ketergantungan antar file KPMA

Rancangan Input
Rancangan input dapat dilihat pada gambar berikut ini.
 Rancangan Input Registrasi Anggota

Gambar 9 Rancangan Input Registrasi Anggota



Rancangan Transaksi Penjualan

Gambar 10 Rancangan Transaksi Penjualan

Rancangan Output
Rancangan output merupakan modul yang menghasilkan seluruh laporan atau
dokumen yang diperlukan manajemen KPMA dalam mendapatkan informasi
secara utuh mengenai hasil pengolahan data. Rancangan output ini didesain
untuk dapat ditampilkan pada monitor, printer maupun dalam bentuk file dengan
format laporan yang sama, Berikut merupakan rancangan output dari Sistem
Informasi KPMA. Rancangan output tersebut adalah sebagai berikut.


Rancangan Menu Utama

Gambar 11 Rancangan Menu Utama



Rancangan Kuitansi Pembayaran Angsuran
KOPERASI PEGAWAI MAHKAMAH AGUNG
Jl. Merdeka Utara No. 9-13
BUKTI ANGSURAN
Kode Anggota
Nama Anggota

: 1109
Tanggal Pinjam : 15/08/2006
: Asep Jalaludin Keterangan
: Tunai

Jumlah Pinjam
Jangka Waktu
Rate Bunga

: Rp. 7.500.000
: 12 Bulan
: 18 %

Bayar Angsuran Ke

: 7

Besar Bunga
Besar Cicilan
Saldo Pinjaman

: Rp.1.350.000
: Rp. 737.500
: Rp.4.061.538

Tanggal Angsur : 01/06/2007

Gambar 12 Rancangan Kuitansi Pembayaran Angsuran



Rancangan Kuitansi Penjualan
KOPERASI MAHKAMAH AGUNG
Jl. Merdeka Utara No. 9-13
BUKTI PENJUALAN
VCR
: 0000002
Petugas : Noer

07/08/2006

10 BH ADEM SARI
5 BH BEDAK CALADIN

10.000
27.500

TOTAL
TUNAI
KEMBALI

37.500
40.000
2.500

KREDIT
JASA

0
0
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA
Gambar 13 Rancangan Kuitansi Penjualan

Konfigurasi Sistem
Dalam menunjang implementasi sistem yang diusulkan, tentunya diperlukan
komponen-komponen sistem secara fisik, komponen fisik sistem ini adalah
komponen teknologi yang dapat berupa perangkat keras dan perangkat lunak,
karena banyaknya teknologi alternatif yang tersedia, maka pemilihan komponen
sistem fisik harus dilakukan secara selektif.
Konfigurasi komputer yang akan digunakan dalam sistem pengolahan data di
sini harus disesuaikan dengan keperluan, jumlah data yang masuk maupun
proses dari pembuatan laporan. Dalam mengimplementasikan sistem yang
diusulkan, sekiranya dengan menggunakan “Local Area Network” (LAN).
KESIMPULAN
Dengan adanya Sistem yang penulis rancang dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
o Pengelolaan data dapat dilakukan dengan cepat, hal ini dirasakan lebih
menguntungkan jika dibandingkan dengan sistem manual.
o Penyimpanan data di dalam media komputer akan lebih hemat dan aman
serta dapat digunakan berkali-kali dan dapat diperbaharui isinya.
o Akan diperoleh informasi yang cepat, tepat, akurat dan handal, sehingga
akam memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen maupun dalam
pengambilan keputusan bagi pihak manajemen.
SARAN
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, beberapa hal yang perlu diperhatikan :
o Disiplin dari pengelola masing-masing usaha untuk selalu melakukan
pencatatan melalui pemakaian program dan prosedur yang telah disusun.

o Peningkatan kualitas perangkat keras dengan menambah memory akan
meningkatkan kecepatan dan kemudahan dalam melakukan implementasi
rancangan.
o “Back Up” data sangat diperlukan untuk menghindari kehilangan data
karena kerusakan media penyimpanan yang dapat timbul.

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Koperasi, 1994, Undang-Undang Perkoperasian, No. 25, Tahun
1992
El Masry, et all, 2000, Fundamental of Database System Third Edition ,
Addison-Wesley, United States of America.
Mc Leod, R, 1990, Management Information System, 5th Edition ,
Macrillan Publishing Company, New York.
H.M., Jogiyanto, 1999, Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, ANDI, Yogyakarta.
Kurniadi, Adi, 2000, Pemrograman Visual Basic 6,
Komputindo, Jakarta.

PT. Elex Media