KADAR HEMOGLOBIN HB PADA PENGGUNA KB IUD

KADAR HEMOGLOBIN (HB) PADA PENGGUNA KB IUD DENGAN MASA PEMAKAIAN
LEBIH DARI 6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGAN KECAMATAN
KARANGAN KABUPATEN TRENGGALEK
4

FITRI YUNIARTI
Prodi DIII Kebidanan STIKES Karya Husada Kediri
J1. Soekarno Hatta No. 7 Kotak Pos 153 Pare Kediri
Email: d3kebidananstikeskhkediri@gmail.com

ABSTRACT

The users of IUD Contraception can increase the risk of blood spending twice as much when experiencing side
effects such as menstrual bleeding a lot and old. The amount of blood that comes out when menstruation causes women
are more at risk of developing anemia. The purpose of this study was to determine description of haemoglobin level to the
IUD Contraception with the usage period of more than 6 months health center in the region of Karangan sub district
Karangan Trenggalek regency in 2014.
Research was conducted on 19 — 29 of June 2014 in the region Health Centers of Karangan sub district Karangan
Trenggalek regency and included as descriptive research, population of 58 respondents, the sampel in this research a
number 44 respondents who meet the inclusion and exclusion criteria. Sampling was done by purposive sampling with
variabel levels of haemoglobin in the users of IUD acceptors more than 6 months. Data collection techniques to fill in

a questionnaire and measurement of haemoglobin levels (Hb) analysis of editing, coding, tabulating presented in percentage
calculation.
Based on the results of this research is that 44 respondents, nearly half of the 12 respondents (27,28%) had mild
anemia, a fraction (6,81%) which is 3 respondents had moderate anemia, a small portion of the 1 respondents (2,27%)
have severe anemia.
IUD is have side effects in the long run will be anemia, which resulted in haemoglobin levels fell which caused
spooting, menstrual multiply and old, to affset the consumption of iron tablet, anemia was not until within the limits of
moderate and severe.
Key words : Haemoglobin Level, Users, IUD Contraceptio

PENDAHULUAN
Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat
besi, is memiliki afinitas (daya gabung)
terhadap oksigen dan dengan oksigen itu
membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah
merah (Pearce, 2008 : 134). Rata-rata konsentrasi
hemoglobin (MCHC= Mean Cell Concentration of
Haemoglobin) pada sel darah merah 32 g/dl. Fungsi
hemoglobin adalah mengangkut oksigen dari parupant
dan dalam peredaran darah untuk dibawa kejaringan.

Ikatan homoglobin dengan oksigen disebut
oksihemoglobin (Hb02). Disamping o k s i g e n ,
h e m o g l o b i n j u g a m e m b a w a karbondioksida
dan dengan karbonmonoksida membentuk ikatan
karbon monoksihemoglobin (HbCO), juga berperan
dalam keseimbangan pH darah. .Sintesis hemoglobin
terjadi selama proses eritropoisis, pematangan sel
darah merah akan mempengaruhi fungsi hemoglobin
(Tarwoto dan Wartonah, 2008 : 12).
IUD (Infra Uterin Device) merupakan suatu alat kecil
dari tembaga yang dimasukkan melalui serviks dan
dipasang dalam rahim, IUD memiliki
benang yang menggantung turun ke dalam vaginanya
yang dapat diperiksa oleh wanita guna emmastikan
alat tersebut dalam posisi yang benar (Everett, 2007 :
19). Kemudian efek samping IUD adalah terjadi

infeksi, rasa sakit/nyeri perdarahan, benang hilang
perforasi, kehamilan ektopik, ekspulsi.
Di Indonesia KB IUD menempati posisi ketiga

alat kontrasepsi yang digunakan yaitu 6,2%
(BKKBN, 2011). Menurut laporan hasil kegiatan
pelayanan KB di UPT Puskesmas Sukajadi kota
Bandung
pada
bulan
November
hingga
Desember2011 didapatkan angka kejadian kasus
komplikasi akibat efek samping yang diakibatkan
oleh penggunaan IUD sebanyak 3 kasus dari 10 kasus
komplikasi akibat efek samping penggunaan KB Tiga
kasus tersebut adalah ekspulsi IUD sebanyak dua dan
anemia sebanyak satu kasus (jurnal.unpad.ac
id/ejournal/article/667).
Berdasarkan basil penelitian yang pernah
dilakukan oleh Eka Ria 2009 di Puskesmas Jember
Kidul Kabupaten Jember pada WUS pengguna IUD
menunjukkan bahwa dari 89 responden sebanyak 39
responden (43,82%) mengalami anemia. Sedangkan

menurut studi pendahuluan

Buletin Kebidanan Nomor 2, Juli 2015 19
diketahui bahwa Akseptor IUD yang pindah cara dari
KB lain ke IUD adalah 9 orang pada tahun 2013.
Meningkatnya jumlah darah menstruasi setelah
penggunaan IUD dan terjadinya spooling adalah
merupakan keluhan yang sering responden keluhkan
saat kontrol IUD di tempat pelayanan kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas Karangan. Wanita yang
mengalami menstruasi banyak dan spooting saat
menggunakan IUD pun tak terlepas dari anemia.
Meningkatnya perdarahan pada masa haid yang
sering disertai dengan rasa sakit pada perut bagian
bawah yang berdampak timbulnya anemia
(Hemoglobin kurang dari 9 g/dl atau hematokrit
kurang dari 30%) merupakan penyebab utama
perdarahan IUD (Sumawan dan Ernawati 2006).
Penyebab perdarahan dari pengguna IUD adalah IUD
bersinggungan dengan endometrium akan terjadi

Inflamasi, timbul lekosit yang akan mempengaruhi
pengeluaran histamin, aktivator plasminongen
meningkat, mikrovaskularisasi akan timbul erosi
superficial dan permeabilitas vaskuler meningkat,
faktor lain misalnya sintesis prostaglandin
pada endrometrium, dapat juga peran dan mast cell
dan faktor VIII-tPA-enzym lysosomal. Dan semua
reaksi itu akan mengakibatkan perdarahan
menstruasi kemudian terjadi anemia yang
berpengaruh pada kadar Hb rendah. Salah satu
kemungkinan terjadinya dari anemia adalah
penurunan kadar Hb.
Salah satu cara menanggulangi efek samping
penggunaan IUD pada anemia adalah dengan
melakukan penyuluhan dan konseling gizi pada
peserta KB IUD mengenai makanan apa saja yang
mengandung zat besi seperti yang terkandung
dalam makanan hewani dan nabati serta proses
pengolahan makanan yang membantu dalam
penyerapannya, memeriksa kadar Hb, apakah

mengalami anemia atau tidak, apabila anemia bisa
diberikan suplemen tablet penambah darah. Dan
konseling sebelum pemasangan meliputi kerugian,
keuntungan dan efek' samping, diharapkan dapat
memberikan pemahaman mengenai KB IUD.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik
untuk melakukan penelitian tentang gambaran
kadar hemoglobin (Hb) pada akseptor KB IUD
dengan masa pemakaian lebih dari 6 bulan di
wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Karangan
Kabupaten Trenggalek.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan adalah
jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode
penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama
untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu
keadaan secara objektif. Metode penelitian deskriptif
digunakan untuk memecahkan atau menjawab

permasalahan yang sedang dihadapi pada

situasi sekarang. Penelitian ini dilakukan dengan
menempuh langkah-langkah pengumpulan data,
klasifikasi, pengolahan natau analisis data,
membuat kesimpulan, dan laporan (Notoatmodjo,
2005 : 13).
Dalam penelitian variabel yang digunakan
adalah satu variabel yaitu kadar hemoglobin pada
akseptor KB IUD dengan masa pemakain lebih dari 6
bulan. Dalam penelitian ini yagg menjadi
populasi adalah Akseptor KB IUD dengan masa
pemakaian lebih dari 6 bulan yang berada di
Wilayah Kerja Puskesmas Karangan Kecamatan
Karangan Kabupaten Trenggalek sebanyak 58
orang (Dan data buku pengguna Akseptor IUD baru
tahun 2013 bulan Januari sampai November).
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum
subjek penelitian dari suatu populasi target yang
terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2011: 92).
Karakteristik inklusi dalam penelitian ini antara lain :
Akseptor KB IUD dengan masa pemakaian lebih dari

6 bulan yang mau menjadi responden. Kreteria Eksklusi
adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang
memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai
sebab (Nursalam, 2011 : 92). Karakteristik
eksklusi antara lain: Akseptor KB IUD dengan masa
pemakaian lebih dari 6 bulan yang sedang tidak ada
dirumah atau berpergian, Akseptor KB IUD dengan
masa pemakaian lebih dari 6 bulan yang
sebelumnya sudah memiliki riwayat anemia atau
memiliki penyakit kronis, Akseptor KB IUD dengan
masa pemakaian lebih dari 6 bulan yang mengalami
Amenorhea, Akseptor KB IUD dengan masa pemakaian
lebih dari 6 bulan yang tempat tinggalnya tidak di
temukan.
Akseptor KB IUD dengan masa pemakaian lebih dari
6 bulan yang mengalami menstruasi pada saat
dilakukan penelitian.
Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel
yang memenuhi 'criteria dari jumlah populasi
pengguna KB IUD di wilayah kerja Puskesmas

Karangan Kabupaten Trenggalek yang populasinya
berjumlah 58 responden. Dari 58 responden didapat
yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi adalah
44 responden. Teknik penelitian ini mengunakan
cara purposive sampling ya it u te kni k pe ne nt ua n
sa m pel
de nga n
pertimbangan
tertentu.
Sehingga data yang diperoleh lebih representative
dengan melakukan proses penelitian yang kompeten
dibidangnya (Sugiyono, 2008 : 122). Proses
pengumpulan data dilakukan dengan beberapa tahap
yaitu : Setelah mendapat surat persetujuan judul KTI
dan pengambilan data dari Ketua Prodi D-III Kebidanan
Stikes Karya Husada Kediri sampai ke dinas
kesehatan Kabupaten Trenggalek, lalu mendapat surat

tembusan ke tempat penelitian yaitu kepala
Puskesmas Karangan. Menentukan subjek

penelitian ini diambil dari data buku pengguna
akseptor KB IUD baru tahun 2013 bulan Januari
sampai November, kemudian dilakukan pendekatan
secara door to door. Mengumpulkan data kadar
hemoglobin pada akseptor KB IUD dengan masa
pemakaian lebih dari 6 bulan. Pemeriksaan hasil
dari pengisian koesioner. Pegolahan data setelah
semua data terkumpul dan selanjutnya melakukan
analisis data.

50%
(22oran
g)

HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
Karakteristik Responden Berdasarkan umur.
13,64%
(6
orang)


25%
(11 orang)

61,36%
(27........
)

Karakteristik
Pekerjaan.
9,09%
(4
orang)

29,55%
(13oran
g)

61,36%
(27
orang)

Karakteristik
Pendapatan.

< 25 tahun
25 - 40
tahun
>40 - 50
tahun

Responden

Berdasarkan

IRT
Swasta
Wiraswasta
PNS

Responden

Berdasarkan

38,64%
(17oran
g)

Tinggi : >
Rp
1.500.000

Karakteristik
Responden
Keluhan atau Efek Samping

Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja
Puskesmas
Karangan
Kecamatan
Karangan
Kabupaten
Trenggalek.
Waktu
penelitian
dilaksanakan pada tanggal 19-29 Juni 2014.
Pengolahan data : editing, coding,
tabulating. Etika penelitian bertujuan untuk
menjaga kerahasiaan identitas responden akan
kemungkinan terj adinya ancaman terhadap
responden. Masalah etika ini terutama ditekankan
pada: Informed Consent (Lembar Persetujuan),
anonymity(Tanpa
Nama),
confidentiality
(Kerahasiaan).

11,36%
(5
orang)

36,36%
(16 orang)

47,72%
(21orang)

15,91%
(7orang)

Berdasarkan

Tidak Ada

Karakteristik
kadar
hemoglobinpada
Akseptor KB IUD dengan Masa Pemakaian Lebih
dari 6 Bulan.
Kode

Karakteristik

Jumlah

Prosentase

1
2
3
4

Tidak Anemia
Anemia Ringan
Anemia Sedang
Anemia Berat
TOTAL

28
12
3
1
44

63,64%
27,28%
6,81%
2,27%
100%

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui
bahwa 44 responden, sebagian besar yakni 28 responden
(63,64%) tidak mengalami anemia yang kadar
hemoglobin > 11 gr/dl, hampir setengahnya yaitu 12
responden (27,28%) mengalami anen ringan yakni
dengan kadar hemoglobin 9gr/dl – l0gr/dl, sebagian kecil
yaitu 3 responden (6,81%) mengalami anemia sedang
yakni dengan kadar hemoglobin 8gr/d1, sebagian kecil 1
responden (2,27%) mengalami anemia berat yakni
dengan kadar hemoglobin < 7gr/dl.
Hemoglobin adalah protein yang kaya akanzat
besi, ia memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigen
dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di
dalam sel dar merah (Pearce, 2008 : 134). Apabila
kekurangan besi, jumlah hemoglobin juga akan berkurar
sehingga jumlah oksigen yang dibawa kurang jul Dalam
keadaan kekurangan (defisiensi) besi, yang menimbulkan
keadaan kekurangan darah atau anemia, yang lebih tepat
disebut sebai kekurangan hemoglobin (Sadikin, 2002 :
Penyebab turunnya kadar hemoglobin (Hb) atau anemia
adalah pendarahan kecil atau mikro yang terjadi dalam
jangka waktu lama. Perdarhan mikro atau kronis

biasanya kurang disadari karena perdarahan tersebut
tidak kelihatan apabila tidak dilakukan pemeriksaaan,
penyebabnya antara 12 cacat pada sel darah merah,
kekurangan zat besi perdarahan, otoimun ( Sadikin, 2002

: 27-3$ Klasifikasi derajat anemia yang umum dipakai
menurut Bayu Irianti, dkk (2014 : 115-174) adal sebagai
berikut: Tidak anemia atau normal Hb >11 gr/dl. Anemia
ringan Hb 9 gr/d1-10 gr/dl gr/dl,
Buletin Kebidanan Nomor 2, Juli 2015

Anemia sedang Hb 8 gr/dl, Anemia berat Hb < 7 gr/dl.
Pemakaian kontrasepsi IUD berperan dalam
penurunan kadar hemoglobin jika terdapat efek
samping seperti spooting, perdarahan menstruasi yang
banyak dan lama. Kadar hemoglobin yang turun
sampai batas normal < 12g1/d1 akan menyebabkan
anemia. Meningkatnya perdarahan pada masa haid yang
sering disertai dengan rasa sakit pada perut bagian
bawah
yang
berdampak
timbulnya
anemia
(Hemoglobin kurang dari 9 g/dl atau hematokrit
kurang dari 30%) merupakan penyebab utama
perdarahan IUD (Sumawan dan Ernawati 2006).
Penyebab perdarahan dari pengguna IUD adalah IUD
bersinggungan dengan endometrium akan terjadi
Inflamasi, timbul lekosit yang akan mempengaruhi
pengeluaran histamin, a k t i v a t o r p l a s m i n o n g e n
m e n i n g k a t , mikrovaskularisasi akan timbul erosi
superficial dan permeabilitas vaskuler meningkat,
faktor lain m i s a l n y a s i n t e s i s p ro s t a g l a n d i n
p a d a endrometrium, dapat juga peran dan mast cell
dan faktor VIII-tPA-enzym lysosomal. Dan semua reaksi
itu akan mengakibatkan perdarahan menstruasi
kemudian terjadi anemia yang berpengaruh pada kadar
Hb rendah. Salah satu kemungkinan terjadinya dari
anemia adalah penurunan kadar Hb.
Dan 44 responden sebanyak 12 responden
mengalami anemia ringan, yang disebabkan oleh
spooting/ bercak darah yaitu 7 responden
(38,64%) dan perdarahan yang banyak dan lama pada
saat menstruasi yaitu 16 responden (36,36%).
Masa reproduksi merupakan masa yang
terpenting bagi wanita dan berlangsung kira — kira 33
tahun. Haid pada masa ini paling teratur dan siklus
pada alat genetalia bermakna untuk memungkinkan
kehamilan. Lamanya siklus, lamanya perdarahan
pada haid sangat variabel ( Sarwono, 2005: 127).
Wanita • pada masa reproduktif dapat mengalami
kehilangan darah pada saat menstruasi karena pada
masa itu wanita sangat subur. Pengguna
kontrasepsi IUD dapat berisiko meningkatkan
pengeluaran darah dua kali lebih banyak ketika
mengalami efek samping berupa perdarahan
menstruasi yang banyak dan lama. Banyaknya darah
yang keluar ketika menstruasi menyebabkan wanita
tidak mempunyai persediaan Fe dan absorpsi Fe
kedalam tubuh tidak dapat menggantikan hilangnya Fe
saat mensruasi, apalagi kalau tidak diimbangi dengan
makanan yang menggandung zat besi sehingga
wanita lebih beresiko mengalami anemia.
Kadar Hemoglobin tidak normal. Salah satu tandatanda kadar Hemoglobin tidak normal yaitu adanya
tanda-tanda anemia. Anemia itu sendiri adalah kondisi
medis dimana jumlah sel darah

21

merah atau Hemoglobin kurang dari normal
(Proverawati, 2011:1). Dalam arti lain anemia
merupakan keadaan dimana masa eritrosit dan/atau masa
Hemoglobin yang beredar tidak memenuhi afungsinya
untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh
(Handayani, 2008:37). Adapun tanda — tanda kadar
Hemoglobin tidak normal menurut proverawati
( 2011 : 21 — 23 ) sebagai berikut : Tanda anemia ringan
adalah anemia ringan seperti kelelahan, penurunan
;nergi, kelemahan, sesak nafas ringan, palpitasi (rasa
jantung balap atau pemukulan tidak teratur), tampak
pucat, sedangkan tanda anemia berat adalah Tanda anemia
berat seperti perubahan warna tinja (warna hitam, tinja
lengket, berbau busuk atau berdarah), denyut jantung
cepat, tekanan darah rendah, frekuensi pernafasan
cepat, pucat atau kuning dingin, kulit kuning, nyeri dada,
sesak nafas, pusing, pingsan, mudah lelah. IUD
mempunyai efek samping dalam jangka panjang akan
terjadi anemia, yang mengakibatkan kadar hemoglobin
turun.
Gambaran hasil penelitian yang pernah
dilakukan Eka Ria 2009 yang berjudul Faktor yang
Mempengaruhi Status Anemia pada Pengguna
Kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas
Jember Kidul Kabupaten Jember pada WUS
pengguna KB IUD menunjukkan bahwa dari 89
responden sebanyak 39 responden (43,82%)
mengalami anemia.
Efek samping penggunaan kontrasepsi IUD seperti
spooting, perdarahan menstruasi yang bertambah
banyak dan lama turut berperan dalam penurunan kadar
hemoglobin dan terjadi anemia. Diketahui dari 44
responden tersebut 17 responden (34,69%) mengalami
perdarahan yang banyak dan lama pada saat menstruasi, 9
responden (18,37%) mengalami spooting, dari kedua efek
samping yang dikeluhkan responden sebagian mengalami
anemia.
Penelitian ini menunjukkan hasil yang sama terhadap
penelitian Eka Ria tahun 2011 bahwa pengguna
kontrasepsi IUD cenderung mengalami penurunan kadar
hemoglobin yakni memiliki peluang terhadap anemia,
meskipun efek samping lama menstruasi pada pengguna
kontrasepsi IUD dalam penelitian Eka Ria tidak
berpengaruh terhadap anemia, tetapi responden yang
lama menstruasinya lebih panjang lebih besar untuk
me nd e r ita
a n em ia
d ib an d ing ka n
de ng an
menstruasinya yang pendek. Terlihat dari
banyaknya jumlah responden Akseptor KB IUD yang
mengalami spotting/ bercak darah adalah 7 responden
(15,91%) dan perdarahan yang banyak dan lama saat
menstruasi sebanyak 21 responden ( 4 7 , 7 2 % ) .
K e m u d i a n f a k t o r l a i n y a n g mempengaruhi
anemia sedang dan berat adalah karena Akseptor KB

IUD mengalami perdarahan yang lama dan cukup
banyak, banyaknya darah yang keluar saat menstruasi
menyebabkan wanita tidak memiliki persediaan Fe
dalam tubuh yang cukup dan absorpsi Fe kedalam
tubuh tidak dapat menggantikan hilangnya Fe saat
menstruasi.

DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Aziz. (2007). Metode Penelitian Kebidanan
dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba
Medika. Hal 87
EGC. (2007). Ragam Metode Kontrasepsi. Jakarta:
EGC. Hal 20-21

IMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Berdasarkan basil penelitian dapat diketahui
bahwa 44 responden, sebagian besar yakni 28
responden (63,64%) tidak mengalami anemia yaitu
kadar hemoglobin > 1 lgr/dl, hampir setengahnya yaitu
12 responden (27,28%) mengalami anemiaringan
yakni dengan kadar hemoglobin 9gr/dl - 10gr/d1,
sebagian kecil yaitu 3 responden (6,81%)mengalami
anemia sedang yakni dengan kadar hemoglobin 8gr/d1,
sebagian kecil 1 responden (2,27%) mengalami anemia
berat yakni dengan kadar hemoglobin < 7gr/dl.
SARAN
Bagi profesi Kesehatan/ Tenaga kesehatan
Hendaknya basil penelitian ini dapat digunakan
sebagai masukan bagi tenaga kesehatan untuk menjaga
kesehatan reproduksi wanita, salah satunya dengan
memantau peningkatan Kadar hemoglobin (Hb) pada
Akseptor KB IUD agar tidak mengalami anemia,
dengan cara melakukan penyuluhan — penyuluhan
tentang makanan yang mengandung nutrisi dan zat
besi, serta membantu memberikan terapi Fe pada
akseptor KB IUD yang mengalami anemia sedang dan
berat.

Everett, Suzanne. (2007). Kontraseps. dan
Kesehatan Seksual Reproduksi. Jakarta: EGC.
Hal 197, 210, 211, 21
Glasier,

Anna

dan

keluargaBerencana

Jakarta: EGC. Hal 135

dan

Gebbie.

Kesehatan

(2005).
Repr

Handayani Wiwik, Hariwibowo Sulistyo. (2008).
Buku Ajar
Gangguan

Keperawatan
Sistem

Klien dengan
Hematologi.

JakartaSalemba Medika. Hal 37-38

Hartanto, Hanafi. (2010). Keluarga Berenca, dan
Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka
Harapan. Hal 219-220, 226
Hidayati,

Ratna.

Penggunaan

(2009).

Metode
Alat

JakartaSalemba Medika. Hal 2.S

Dan Teknik
Kontrasepsi.

Irianti, Bayu, dkk. (2014). Asuhan Kehamilan,
Berbasis
asuhan

Bukti (paradigma baru dalam
kehamilan)
buku
1.

JakartaSagung Seto. Hal 115-174.
Notoatmodjo,

Soekidjo.

PenelitianKesehatan

(2002).

Edisi

RinekaCipta. Hal 13, 70, 120

Revisi.

Metode

Jakarta:

________________________(2010).Metode

Penelitian Kebidanan Teknik dan Analisis, Data.

Bagi Responden
Dan hasil penelitian ini diharapkan Akseptor KB
IUD rutin melakukan kunjungan ulang ke Puskesmas
untuk mengetahui kadar Hb, memperhatikan nutrisi
yang dimakan, misalnya memperbanyak nutrisi Fe
serta mengkonsumsi tablet tambah darah jika dirasa
kurang.
Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan penelitian selanjutnya mampu
mengembangkan penelitian ini lebih baik dan dengan
menggunakan populasi yang lebih banyak lagi dan
menggunakan metode penelitian yang lebih bagus lagi.
Serta digunakan sebagai sumber literature wacana
mata Kuliah KB.

Jakarta: Salemba Medika. Hal
Nursalam.

(2011).

PenerapanMetodologi
Keperawatan.Ed.

Konsep
Penelitian

2.
SalembaMedika. Hal 91-93, 212

dan
Ilmu

Jakarta:

Peace, Evelyn C. (2008). Anatomi dan fisiologis untuk
paramedis. Jakarta: GramedikaPustaka
Utama. Hal 134
Sadikin,

Mohamad.
(2002).
Biokimia
Darah Jakarta: Widya Medika. Hal 17,27-3 42,
53-54.

Sarwono.

(2006).
Buku
Pelayanan
PraktisPelayanan Kontrasepsi. Ed. 2. Ja
YBP-SP. Hal MK74-75

Sugiyono.

(2011). Metode Penelitian Penidikan,
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta. Hal 117, 1:
Tarwoto

dan

Wartonah.

KeperawatanMedikal Bedah
siste m Hematologi. Jakarta:

Media, Hal 12

(2008).

Gangguan

Trans

Info

Tarwoto dan Wasnidar. (2007). Buku Saku Anemia Pada
Ibu

Hamil,

Konsep

dan

Penatalaksaan.

Jakarta: Trans Info MediaHal 42-43, 49, 51-52

Buletin Kebidanan Nomor 2, Juli 2015 23
Ria, Eka.
(2011).
Faktor yang Mempengaruhi Status Anemia pada
Pengguna Kontrasepsi IUD di Wilayah
Kerja Puskesmas Jember Kidul Kabupaten
Jember

http://digilib.unej.ac.id/gd1

http://Gambaran kadar hemoglobin (Hb)
pada akseptor intra uterine devices (IUD)
di
kelurahan
mypondokiklan.blogspot.com
http://jtptunimus-gdl-jheniajeng-6206-2bablI.pdfKomponen hemoglobin.
Perdarahan
karena pemakaian IUD: Hubungan dengan
perubahan mikrosirkulasi tahun 2003
http://.mediamedika.net/archives/209.

hftp://
jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/667.
Gambaran Keluhan-keluhan akibat penggunaan alat
kontrasepsi IUD akseptor IUD di wilayah kerja
Puskesmas Sukajadi Bandung

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124