KERAGAMAN ANGGOTA LEPIDOPTERA DI KAWASAN AGROWISATA JOLLONG KABUPATEN PATI

KERAGAMAN ANGGOTA LEPIDOPTERA
DI KAWASAN AGROWISATA JOLLONG KABUPATEN PATI
Muhammad Abu Naim dan Mochamad Hadi
Laboratorium Ekologi dan Biosistematika, Departemen Biologi
Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponeoro, Semarang
Email: muhan667@gmail.com , hadi_tamid@yahoo.co.id , mhadi2633@gmail.com
ABSTRAK
Agrowisata Jollong terletak di Desa Jollong, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Perkebunan kopi menjadi komoditas terbesar di lokasi Agrowisata Jollong. Adanya kupu-kupu tentu
berpengaruh positif secara langsung maupun tidak langsung terhadap produktivitas perkebunan karena peran
kupu-kupu sebagai pollinator. Penelitian bertujuan untuk mengetahui keragaman anggota Lepidoptera di
kawasan Agrowisata Jollong Kabupaten Pati. Data diambil menggunakan metode point count. Data dianalisis
menggunakan indeks kelimpahan, indeks keragaman dan indeks kemerataan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat 217 individu dari 34 spesies dan 6 famili. Indeks keragaman kupu-kupu di Agrowisata Jollong
dikategorikan sedang dengan nilai secara berturut-turut 2,53, 2,58, 2.61, dan 2.77. Indeks kemerataan
termasuk tinggi, secara berturut-turut 0.82, 0.84, 0.84 dan 0.88. Terdapat 5 spesies dominan, tetapi hanya
Eurema blanda dan Leptosia nina yang dominan di semua lokasi yang diteliti. Spesies dominan di sekitar pabrik
adalah Chilades pandava, E. blanda, Papilio memnon dan L. nina. Spesies dominan di kebun kopi adalah E.
blanda, E. hecabe dan L. nina. Spesies dominan di sekitar air terjun adalah E. blanda dan L. nina. Spesies
dominan di sekitar sungai adalah E. blanda dan L. nina. Dari semua spesies yang ditemukan terdapat 2 spesies
yang dilindungi menurut PP No.7 Tahun 1999 yaitu Troides helena dan T. amphrysus, dan 1 spesies yaitu

Mycalesis janardana memiliki status Least Concern IUCN (beresiko rendah).
Kata kunci : keanekaragaman, lepidoptera, status konservasi, Agrowisata Jollong

PENDAHULUAN
Agrowisata Jollong adalah salah satu destinasi wisata di kabupaten Pati yang menawarkan
keindahan perkebunan kopi dan bentang alam lereng Gunung Muria bagian timur. Selain
perkebunan kopi juga terdapat Air Terjun Grenjengan. Secara administrasi Agrowisata Jollong
terletak di Desa Jollong, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Agrowisata Jollong ini
dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara IX milik BUMN.
Kupu–kupu merupakan kelompok serangga Ordo Lepidoptera yang berarti mempunyai
sayap sisik dan sisik ini memberi corak dan warna sayap (Peggie dan Amir, 2010). Lepidoptera dibagi
menjadi dua sub ordo yaitu Heterocera (ngengat) dan Rhopalocera (kupu-kupu). Kupu–kupu adalah
salah satu hewan yang mengalami metamorphosis sempurna, berawal dari telur yang menetas
menjadi ulat, kemudian menjadi kepompong hingga akhirnya berubah menjadi serangga dewasa
yang memiliki sayap indah (Rositawati, 2017).
Secara ekologis kupu-kupu turut andil dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem
dan memperkaya keragaman hayati di alam (Rizal, 2007). Peran kupu–kupu sebagai pollinator alami
berpengaruh terhadap keragaman tumbuhan yang ada. Hadirnya kupu-kupu secara langsung
maupun tidak langsung memberi dampak terhadap produktivitas tanaman kopi di kawasan
Agrowisata Jollong. Penelitian mengenai kupu–kupu di kawasan Agrowisata Jollong belum pernah

dilakukan sehingga belum ada data tentang kupu-kupu di kawasan tersebut. Mengingat pentingnya
peran kupu-kupu maka penelitian mengenai keragaman Ordo Lepidoptera di Kawasan Agrowisata
Jollong Pati perlu dilakukan.
Kupu-kupu hanyalah bagian kecil (sekitar 10%) dari 170.000 jenis Lepidoptera yang ada di
dunia. Bagian terbesar adalah ngengat atau kupu-kupu malam. Walaupun jumlah jenisnya jauh lebih

SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI UKSW 2018

76

sedikit daripada ngengat, kupu-kupu lebih dikenal umum karena sifatnya yang diurnal dan warnanya
yang cerah dan menarik (Efendi, 2009; Peggie dan Amir, 2010).
Berdasarkan PP No. 23 tahun 1927, LN No. 31 tahun 1972 dan akta notaris Jakarta No. 98
tanggal 31 Juni 1973, Kebun Jollong berubah status dari PNP menjadi Perseroan Terbatas (PTP)
dengan nama PTP XVIII. Setelah mengalami beberapa kali perubahan status, pada tanggal 14
Februari 1996 berdasarkan PP No. 14 Tahun 1996 dan akta pendirian No. 42 tanggal 11 Maret 1996,
PTP XV – XVI dan PTP XVIII digabung menjadi PTPN IX (Persero) dan per Januari 2017 Kebun Jollong
masuk dalam divisi tanaman tahunan (Wulandari, 2001).
Secara geografis Agrowisata Jollong berada diantara 7-8o LS dan 130o BT dengan luas areal
527.27 ha. Secara administratif, Agrowisata Jollong terletak di Desa Jollong, Kecamatan Gembong,

Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Mulyanti, 2002).
Tujuan penelitian adalah mengetahui keragaman anggota Lepidoptera di kawasan
Agrowisata Jollong Kabupaten Pati. Manfaat dari penelitian ini adalah memberi sumbangsih
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, memberi informasi tentang keanekaragaman kupukupu kepada masyarakat sekitar dan wisatawan serta memberikan masukan dan pertimbangan serta
kebijakan dalam penetapan kawasan konservasi dan pengelolaan keragaman hayati dan habitat di
Agrowisata Jollong Kabupaten Pati.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan pada bulam Juli 2017 di lokasi Agrowisata Jollong, Kecamatan
Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa tengah. Wilayah Agrowisata ini dibagi menjadi 4 stasiun
pengamatan yaitu stasiun sekitar pabrik kopi, stasiun kebun kopi, stasiun sekitar sungai dan stasiun
sekitar air terjun Grenjengan. Pengamatan dilakukan pukul 08.00 sampai 14.00 WIB.
Pengamatan dilakukan dengan metode point count, dengan mencatat jenis dan individu
kupu-kupu di setiap titik pengamatan selama jangka waktu 20 menit. Jenis kupu-kupu yang sudah
diketahui dicatat jenis dan jumlahnya, kemudian didokumentasikan dengan kamera. Jenis kupu–
kupu yang belum teridentifikasi, dihitung jumlahnya, kemudian ditangkap satu individu dengan
jaring ayun untuk diidentifikasi lebih lanjut di laboratorium.
Analisis Data
1. Indeks Kelimpahan
Kelimpahan menggambarkan komposisi jenis pada suatu habitat dan menggambarkan
dominansi spesies. Menurut Odum (1993) rumus indeks kelimpahan adalah Di = ni/N 100%.

Penghitungan kelimpahan jenis dapat dikelompokkan menjadi lima kategori:
a. Dominan, kelimpahan relative > 10%
b. Subdominan, kelimpahan relatif 3,2 - 9,9%
c. Receden, kelimpahan relatif 1,0 – 3,1%
d. Subreceden, kelimpahan relatif 0,32 – 0,99%
e. Sporadis, kelimpahan relatif 3.5
b. Keanekaragaman jenis sedang, H’ 1.5 – 3.5
c. Keanekaragaman jenis rendah, H’ < 1.5
3. Indeks Kemerataan
Indeks Kemerataan (e) dihitung menggunakan persamaan Magurran (1998) dengan rumus: e =
H’/Hmax

SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI UKSW 2018

77

Menurut Fachrul (2007) kemerataan spesies dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu:
e > 0.6
= kemerataan jenis tinggi, persebaran jenis merata
e 0.3 – 0.6 = kemerataan jenis sedang, persebaran jenis cukup merata

e < 0.3
= kemerataan jenis rendah, persebaran jenis tidak merata
Penentuan Status Konservasi berdasarkan IUCN Redlist dan PP No. 7 Tahun 1999.
Penentuan status konservasi menggunakan acuan IUCN Redlist dan Peraturan Pemerintah
No. 7 Tahun 1999. Ada sembilan kategori status konservasi dalam IUCN Redlist, yaitu Extinct (EX;
Punah), Extinct in the Wild (EW; Punah di Alam Liar), Critically Endangered (CR; Kritis), Endangered
(EN; Genting atau Terancam), Vulnerable (VU; Rentan), Near Threatened (NT; Hampir Terancam),
Least Concern (LC; Beresiko Rendah), Data Deficient (DD; Informasi Kurang), dan Not Evaluated (NE;
Belum Dievaluasi).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Di kawasan Arowisata Jollong Kabupaten Pati didapatkan total rata-rata cacah individu
sebesar 216,59 (Tabel 1). Kupu-kupu yang ditemukan terdiri dari enam famili, yaitu Papilionidae (9
jenis, Gambar 1), Pieridae (6 jenis, Gambar 2), Nymphalidae (13 jenis, Gambar 3), Lycanidae (5 jenis,
Gambar 4) dan Hesperidae (1 jenis, Gambar 5). Spesies yang memiliki jumlah individu paling banyak
adalah Papilio memnon (Papilionidae), Neptis hylas (Nymphalidae), Chilades pandava (Lycanidae),
Notocrypta quadrata (Hesperidae) dan Leptosia nina (Pieridae).
Jumlah jenis kupu-kupu di Agrowisata Jollong Kabupaten Pati relatif lebih tinggi (34 jenis)
dibandingkan penelitian lain. Jumlah jenis yang ada di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango,
Resort Selabintana, Jawa barat ditemukan dengan jumlah 17 spesies. Keragaman kupu-kupu di
Gunung Salak terdapat 26 spesies, keragaman kupu-kupu di lereng Gunung Tangkuban Perahu

terdapat 31 spesies (Dendang, 2008; Tabadepu, dkk., 2008; Sari, 2017). Akan tetapi jumlah jenis di
Agrowisata Jollong relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan keanekaragaman jenis kupu-kupu
di kawasan Cagar Alam Ulolanang Kecubung Kabupaten Batang dengan jumlah 121 spesies
(Sulistyani, 2013). Begitu pula dengan keragaman kupu-kupu di kawasan “Hutan Koridor” Taman
Nasional Gunung Halimun-Salak Jawa Barat dengan jumlah jenis sebanyak 61 spesies (Efendi, 2009).
Perbedaan jumlah jenis ini tentu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya kondisi
habitat, ketinggian tempat, cuaca, lama waktu pengambilan data dan ketelitian pengamat dalam
mengamati keberadaan kupu-kupu.
Spesies kosmopolitan meliputi Catopsilia pomona, Eurema blanda, E. hecabe, Leptosia nina,
N. hylas, Polyura hebe, Junonia hedonia, Ypthima pandocus, C. pandava dan Jamides pura. Ada tiga
spesies yang hanya ditemukan di sekitar pabrik kopi yaitu Graphium sarpdon, Mycalesis horsfieldi
dan N. quadrata. Di kebun kopi tidak ada spesies yang hanya ditemukan di lokasi ini. Di sekitar air
terjun ada satu spesies yang hanya dapat ditemukan di stasiun ini yaitu Papilio demolion, sedangkan
di sekitar sungai terdapat satu spesies yaitu C. scylla yang hanya dapat ditemukan di lokasi tersebut.
Di sekitar pabrik kopi, didapatkan 24 spesies yang tergabung dalam 5 famili. Terdapat 4
spesies dominan yaitu C. pandava, E. blanda, P. memnon dan L. nina. Indeks keanekaragaman
menunjukkan nilai 2,66, termasuk kategori sedang. Indeks kemerataan sebesar 0,84 yang
mengindikasikan persebaran jenis merata.
Di sekitar kebun kopi, didapatkan 20 spesies yang tergabung dalam empat famili, yaitu
Lycanidae (lima spesies) , Nymphalidae (tujuh spesies), Papilionidae (tiga spesies) dan Pieridae (lima

spesies). Terdapat tiga spesies yang mendominasi yaitu E. blanda, E. hecabe dan L. nina. Hal ini
dikarenakan banyaknya tumbuhan inang bagi kupu-kupu tersebut di sepanjang jalan perkebunan.
Peggie dan Amir (2010) menjelaskan bahwa tumbuhan inang dari genus Eurema salah satunya
adalah famili Mimosaceae, sedangkan tanaman inang dari L. nina adalah tanaman famili
Capparaceae dan Rhamnaceae.

SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI UKSW 2018

78

Keanekaragaman kupu-kupu pada habitat kebun kopi menunjukkan nilai sebesar 2,53. Nilai
tersebut menunjukkan bahwa indeks keanekaragaman di habitat kebun kopi masuk ke dalam
kategori sedang. Indeks kemerataan yang ada pada stasiun dua ini sebesar 0,84, termasuk dalam
kategori tinggi (Magurran, 1998). Indeks kemerataan ini menggambarkan persebaran spesies yang
merata pada stasiun pengamatan kedua ini.
Di sekitar air terjun Grenjengan, didapatkan 23 spesies dalam empat famili, yaitu Lycanidae
(dua spesies), Nymphalidae (10 spesies), Papilionidae (tujuh spesies), dan Pieridae (empat spesies).
Berdasarkan hasil perhitungan indeks kelimpahan (Tabel 2) didapatkan dua spesies dominan,
sembilan spesies sub dominan, tujuh spesies receden dan lima spesies sub receden. Dua spesies
dominan adalah E. blanda dan L. nina dengan indeks kelimpahan sebesar 20.18% dan 11.39%. Indeks

keanekaragaman pada stasiun ini sebesar 2.77 dan menurut Magurran (1998) termasuk dalam
kategori sedang. Indeks kemerataan pada stasiun ini menunjukkan angka sebesar 0.88, tergolong
dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kemerataan persebaran spesies di stasiun
pengamatan ketiga masuk ke dalam kategori merata.

Papilio polytes

Papilio memnon

Pachliopta
aristolochiae

Graphium
agamemnon

Graphium
sarpedon

Troides helena


Troides amphrysus

Papilio demolion

Graphium doson

Gambar 1. Famili Papilionidae
Di lokasi sekitar sungai didapatkan 22 spesies yang tergolong ke dalam empat famili, yaitu
Lycanidae (dua spesies), Nymphalidae (sembilan spesies), Papilionidae (enam spesies) dan Pieridae
(lima spesies). Indeks kelimpahan yang didapat menunjukkan dua spesies yang dominan, enam
spesies sub dominan, sepuluh spesies receden, tiga spesies sub receden dan satu spesies sporadis.
Spesies kupu-kupu yang dominan tersebut adalah E. blanda dan L. nina dengan nilai indeks
kelimpahan sebesar 26.53% dan 10.88%.
Indeks keanekaragaman pada stasiun sekitar sungai didapatkan nilai sebesar 2.58, termasuk
kedalam kategori sedang (Magurran, 1988). Indeks kemerataan pada stasiun penelitian ketiga ini
didapatkan nilai sebesar 0.84, termasuk kedalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa
persebaran individu kupu-kupu di sekitar sungai tersebar merata.
Tabel 1. Jumlah Individu, Jumlah Jenis, Indeks Keragaman dan Indeks Kemerataan Kupu-kupu
Jumlah individu
Famili

No.
Spesies
I*
II*
III*
1.00 0.33 0.33
Papilionidae
1
Graphium agamemnon Linnaeus, 1758
1.67 0.67 0.00
2
Graphium doson Felder & Felder, 1864
1.67 0.00 0.00
3
Graphium sarpedon Linnaeus, 1758

SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI UKSW 2018

IV*
0.00

0.33
0.00

79

0.00 0.00 1.33 0.00
8.33 0.00 1.67 3.00
0.00 0.33 1.00 0.33
0.00 0.00 0.67 1.00
0.33 0.00 2.67 3.00
0.00 0.00 1.00 1.00
3.00 4.00 0.33 1.00
Pieridae
5.00 1.67 0.00 0.00
12.00 8.33 7.67 13.00
3.67 5.33 2.67 2.67
15.00 8.33 4.33 5.33
0.00 0.00 0.00 0.33
4.33 2.33 2.33 3.00
Nymphalidae
0.33 1.00 1.33 3.67
0.33 0.00 0.67 1.00
0.33 0.00 2.67 1.00
1.33 0.33 0.00 0.00
4.67 0.33 0.00 0.00
2.00 0.00 1.33 0.67
0.67 0.00 0.00 0.00
0.00 0.67 0.33 1.67
1.33 0.00 0.33 0.00
2.67 0.67 0.33 0.67
0.00 0.00 2.00 0.67
2.33 1.33 0.67 1.33
8.67 2.67 1.33 4.00
Lycanidae
0.00 1.00 0.00 0.00
1.00 0.67 0.00 0.00
0.00 3.33 0.00 0.00
1.17 2.33 1.00 0.33
0.08 0.00 0.00 0.00
Hesperidae
82.92 45.67 38.00 49.00
Jumlah individu
24
20
23
22
Jumlah Jenis
2.66 2.53 2.77 2.58
Indeks keanekaragaman (H’)
0.84 0.84 0.88 0.84
Indeks kemerataan (e)
Keterangan : I. Sekitar Pabrik kopi, II. Kebun Kopi, III. Sekitar Air Terjun Grenjengan, IV. Sekitar Sungai
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34

Papilio demolion Cramer, 1776
Papilio memnon Linnaeus, 1758
Papilio polytes Linnaeus, 1758
Pachliopta aristolochiae Fabricius, 1775
Troides helena Linnaeus, 1758
Troides amphrysus Cramer, 1779
Catopsilia pomona Fabricius, 1775
Delias belisama Cramer, 1779
Eurema blanda Biosduval, 1836
Eurema hecabe Linnaeus, 1758
Leptosia nina Fabricius, 1793
Catopsilia scylla Linnaeus, 1763
Neptis hylas Linnaeus, 1758
Polyura hebe Butler, 1866
Euploea mulciber Cramer, 1777
Doleschallia bisaltide Cramer, 1777
Hypolimnas bolina Linnaeus, 1758
Junonia erigone Cramer, 1775
Junonia iphita Cramer, 1779
Mycalesis horsfieldi Moore, 1857
Ideopsis juventa Cramer, 1777
Danaus genutia Cramer, 1779
Junonia hedonia Linnaeus, 1764
Symbrenthia hypselis Godart, 1823
Ypthima pandocus Moore, 1858
Chilades pandava Horsfield, 1829
Everes lacturnus Godart, 1824
Zizina otis Fabricius, 1787
Leptotes plinus Fabricius, 1793
Jamides pura Moore, 1886
Notocrypta quadrata Elwes & Edwards, 1897

Catopsilia
Delias
pomona
belisama
Gambar 2. Ordo famili Pieridae

Eurema blanda

Eurema hecabe

Leptosia nina

Catopsilia
scylla

SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI UKSW 2018

80

Neptis hylas

Polyura hebe

Euploea
mulciber

Mycalesis
horsfieldi

Ideopsis
juventa

Danaus
genutia

Doleschallia
bisaltide

Hypolimnas
bolina

Junonia erigone

Junonia
iphita

Symbrenthia
hypselis

Ypthima pandocus

onia hedonia

Gambar 3. Ordo famili Nymphalidae

Everes
Chilades
lacturnus
pandava
Gambar 4. Ordo famili Lycanidae

Zizina otis

Leptotes plinus

Jamides pura

Notocrypta quadrata
Gambar 5. Ordo famili Hesperidae

SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI UKSW 2018

81

Tabel 2. Indeks Kelimpahan Kupu-kupu di Kawasan Agrowisata Jollong Kabupaten Pati
Famili
Papilionida
e

No.
1
2
4

Papilio demolion Cramer, 1776

5

Papilio memnon Linnaeus, 1758

7

Papilio polytes Linnaeus, 1758
Pachliopta aristolochiae Fabricius,
1775

8

Troides helena Linnaeus, 1758

II

1.20

R

2.01

R

2.01

R

10.04

0.72

Sr

1.50

R

D
0.72

0.40

III

Sr

S

0.88

IV
Sr
0.67

Sr

3.50

Sd

4.39

Sd

6.12

Sd

2.63

R

0.67

Sr

1.76

R

2.04

R

7.03

Sd

6.12

Sd

2.63

R

2.04

R

0.88

Sr

2.04

R

Troides amphrysus Cramer, 1779

10

Catopsilia pomona Fabricius, 1775

3.61

Sd

8.70

Sd

11

Delias belisama Cramer, 1779

6.02

Sd

3.63

Sd

Eurema blanda Biosduval, 1836

14.46

D

18.21

D

20.17

D

26.54

D

13

Eurema hecabe Linnaeus, 1758

4.42

Sd

11.60

D

7.03

Sd

5.45

Sd

14

Leptosia nina Fabricius, 1793

18.13

D

18.21

D

11.39

D

10.88

D

15

Catopsilia scylla Linnaeus, 1763

0.67

Sr

Neptis hylas Linnaeus, 1758

5.22

Sd

5.10

Sd

6.13

Sd

6.12

Sd

17

Polyura hebe Butler, 1866

0.41

Sr

2.27

R

3.50

Sd

7.50

Sd

18

Euploea mulciber Cramer, 1777

0.41

Sr

1.76

R

2.04

R

19

Doleschallia bisaltide Cramer, 1777

0.41

Sr

7.03

Sd

2.04

R

Hypolimnas bolina Linnaeus, 1758

1.60

R

0.72

Sr

21

Junonia erigone Cramer, 1775

5.63

Sd

0.72

Sr

22

Junonia iphita Cramer, 1779

2.41

R

Sd

1.37

R

23

Mycalesis horsfieldi Moore, 1857

0.81

Sr

24

Ideopsis juventa Cramer, 1777

Sr

3.41

Sd

16

R

25

Danaus genutia Cramer, 1779

26

Junonia hedonia Linnaeus, 1764

3.22

Sd

27

Symbrenthia hypselis Godart, 1823
Ypthima pandocus Moore, 1858

29

Chilades pandava Horsfield, 1829

30

Everes lacturnus Godart, 1824

31

Zizina otis Fabricius, 1787

32
33
34

R
R

2.81

R

2.89

R

10.45

D

5.80

Sd

2.27

R

1.20

R

1.42
0.10

R

0.88
0.88

1.50

Leptotes plinus Fabricius, 1793
Jamides pura Moore, 1886
Notocrypta quadrata Elwes & Edwards,
1897

3.50
1.50

1.60

28

Hesperidae

I

9

20

Lycanidae

Graphium doson Felder & Felder, 1864
Graphium sarpedon Linnaeus, 1758

12

Nymphalid
ae

Graphium agamemnon Linnaeus, 1758

3

6

Pieridae

Spesies

1.50

R

7.24

Sd

5.20

Sd

Sr

0.88

Sr

1.37

R

5.26

Sd

1.37

R

1.76

R

2.71

R

3.50

Sd

8.16

Sd

0.67

Sr

S

Keterangan : I. Sekitar Pabrik kopi, II. Kebun Kopi, III. Sekitar Air Terjun Grenjengan, IV. Sekitar
Sungai
*Kategori Kelimpahan (Di) = Dominan (>10%); Sub Dominan (3,2% - 9,9%); Receden (1,0% - 3,1%);
Sub Receden (0,32% - 0,99%); Sporadis (