PERENCANAAN DAN MENJADI ORANG TUA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menjadi orang tua merupakan salah satu hal yang didambakan oleh semua
orang. Orang tua merupakan komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan
ibu, mereka merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang
dapat membentuk sebuah keluarga. Berbagai perencanaan disiapkan untuk
menanti kehadiran buah hati agar dirinya menjadi orang tua.
Menjadi orang tua bukanlah hal yang mudah seperti membalikan telapak
tangan. Berbagai perencanaan harus disiapkan, baik itu fisik, psikologis,
maupun finansial. Orang tua bertanggung jawab atas anaknya, ia harus
mampu mendidik, mengasuh, dan membimbing anaknya agar mampu
menjalani hidup dengan penuh kemandirian, bertanggung jawab, berdisiplin,
mempunyai motivasi yang tinggi, dan lain sebagainya. Karena orang tua
merupakan sekolah pertama bagi anak-anaknya.
B. Rumusan Masalah
Secara garis besar, masalah yang kami rumuskan adalah sebagai berikut.:
1. Apa yang dimaksud dengan hakikat orang tua ?
2. Bagaimana perencanaan menjadi orang tua ?
3. Apa peranan orang tua dalam keluarga ?
C. Tujuan

Pembuatan makalah ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mendeskripsikan mengenai hakikat orang tua.
2. Untuk mendeskripsikan perencanaan menjadi orang tua.
3. Untuk mendeskripsikan peranan orang tua dalam keluarga.
D. Manfaat
Menambah wawasan mengenai hakikat orang tua, bagaimana cara
perencanaan menjadi orang tua, dan mengetahui peranan orang tua dalam
keluarga. Selain itu pula, Sebagai tolak ukur sejauh mana kemampuan
mahasiswa membuat sebuah makalah.

1

BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Orang Tua
Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan
ibu,mereka merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang
dapat membentuk sebuah keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk
mendidik,mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan
tertentu.Orang tua merupakan orang yang lebih tua atau orang yang dituakan.

Namunpada umumnya di masyarakat pengertian orang tua itu adalah orang
yang telah melahirkan dan menafkahi kita yaitu Ibu dan Bapak.
Ibu dan Bapak selain telah melahirkan dan menafkahi kita, keduanya juga
yang mengasuh dan yang telah membimbing anak-anaknya dengan cara
memberikan contoh yang baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari, selain
itu orang tua juga telah memperkenalkan anaknya kedalam hal-hal yang
terdapat di dunia ini dan menjawab secara jelas tentang sesuatu yang tidak
dimengerti oleh anak. maka pengetahuan yang pertama diterima oleh anak
adalah dari orang tuanya. Karena orang tua adalah pusat kehidupan rohani
anak dan sebagai penyebab berkenalnya dengan alam luar, maka setiap reaksi
emosi anak dan pemikirannya
dikemudian hari terpengaruh oleh sikap terhadap orang tuanya di
permulaan hidupnya dahulu.
Menurut Ngalim Purwanto (2006 : 80) orang tua adalah pendidik sejati,
pendidik karena kodratnya. Oleh karena itu kasih sayang orang tua terhadap
anak-anak hendaklah kasih sayang yang sejati pula, yang berarti pendidik atau
orang tua mengutamakan kepentingan dan kebutuhan anak-anak, dengan
mengesampingkan keinginan dan kesenangan sendiri.Dalam hal ini hendaknya
orang tua harus ingat bahwa pendidikan berdasarkan kasih sayang saja
kadangkadang mendatangkan bahaya.Kasih sayang harus dijaga jangan

sampai berubah menjadi memanjakan anak.Kasih sayang harus dilengkapi
dengan pandangan yang sehat tentang sikap orang tua terhadap anak.Dari
penjelasan

diatas,dapat disimpulkan

bahwa peran orang itu sangat

2

penting,karena tanpa peran orang tua,semuanya tidak sesuai dengan apa yang
kita harapkan,merekalah yang memberikan kita kasih sayang yang tulus,yang
tidak pernah kita dapatkan kepada orang lain.
B. Perencanaan Menjadi Orang Tua
Untuk perencanaan mejadi orang tua, maka para calon orang tua wajib
mempersiapkan diri meraka masing-masing dengan cara sebagai berikut:
1. Persiapan Fisik
Persiapan fisik penting untuk perencanaan menjadi orang tua.
Perbanyak olah raga dan mengkonsumsi makanan dan minuman yang
bergizi tinggi. Himbauan berlaku bagi calon ayah dan ibu. Perokok aktif

dan pasif dapat membuat janin mengalami gangguang pertumbuhan. Asap
rokok yang terhisap oleh calon ibu dapat mengambat suplai oksigen,
sehingga resiko janin premature menjadi lebih tinggi. Minuman beralkohol
membuat calon ibu menghadapi resiko keguguran kandungan karena
kandungan menjadi melemah. Sedangkan para pria, kadar alkohol yang
tinggi membuat jumlah sel sperma sedikit jumlahnya sehingga tidak cukup
untuk pembuahan.
2. Persiapan Psikologis
Bagi calon ayah dan ibu, proses kehamilan hingga melahirkan akan
menjadi pengalaman yang luar biasa akan dirasakan ketika pasangan
suami istri menjadi orangtua. Jadi sebelum memiliki anak sebaiknya
didikusikan perubahan dan tantangan hidup yang akan dialami sehingga
calon orangtua telah siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi.
3. Persiapan Finansial
Selain dua hal diatas persiapan finisial memang bukan segalanya.
Namun faktor ini bisa dikatakan paling penting. Persiapan yang dimaksud
adalah perencanaan keungan untuk mencukupi keperluan anak sejak masih
berada dalam kandungan hingga lahir. Kelahiran seorang bayi berarti
pertambahan biaya tetap bagi sebuah keluarga, yang secara tetap akan
meningkat seinring kebutuhan pertumbuhan anak.

Orang tua adalah penentu kehidupan anak selanjutnya dan orang
tualah yang yang memiliki tanggung jawab untuk mendidik anak agar baik

3

dalam hal kepribadian, sosialisasi, penyesuaian dan pengendalian diri,
kemampuan berpikir dan lain hal yang kelak akan menentukan
keberhasilan dan kemandirian anak yang juga menentukan keberhasilah
anak saat menjadi orang tua.
C. Peranan Orang Tua Dalam Keluarga
1. Pengertian Peranan
Istilah peran sering diucapkan banyak orang, kata peran biasanya
dikaitkan dengan posisi dan kedudukan seseorang atau peran dikaitkan
dengan apa yang dimainkan oleh seorang actor dalam suatu drama, sesuai
dengan plot-nya, dengan alur ceritanya dengan lakonnya.
Peran dalam Kamus Besar Indonesia yaitu mempunyai arti pemain
sandiwara (film), tukang lawak pada permainan makyong, perangkat
tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang berkedudukan dimasyarakat.
(Kamus Besar Bahasa Indonesia,2005:854). Peran juga tidak lepas
hubungannya dengan tugas yang diemban oleh seseorang, Peran adalah

bagian

utama

yang

harus

dijalankan.

(kamus

besar

bahasa

Indonesia,1998:667).
Peranan adalah perangkat tingkat yang diharapkan dan dimiliki
oleh orang yang berkedudukan didalam masyarakat atau tindakan yang
dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa (Depdiknas, 2005:854).

Menurut Natawidjaya (1998:40) Peranan adalah kesediaan mental individu
yang mempengaruhi,mewarnai bahkan menentukan kegiatan-kegiatan
individu yang bersangkutan dalam memberikan respons terhadap obyek
atau situasi yang mempunyai arti baginya.
2. Peranan Orang Tua Secara Umum
Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh
dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang
menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat,
sedangkan pengertian orang tua di atas,tidak lepas dari pengertian
keluarga, karena orang tua merupakan bagian keluarga besar yang
sebagian telah tergantikan oleh keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak-anaknya. Fungsi orang tua sebagai edukasi, reproduksi dan

4

pengawasan.

Menurut

Gunarsa


(dikutip

dari

Soerjono

Soekanto, 2004) dalam keluarga ideal (lengkap), maka ada dua individu
yang memainkan peranan penting yaitu peran ayah dan peran ibu.
Ada pun peranan orang tua yaitu sebagai berikut :
a. Peranan Mendidik Anak
Orang tua merupakan guru pertama dalam mendidik anak. Hal itu
dapat dilihat dari perkembangan anak mulai dari bayi, belajar berjalan,
hingga mampu berjalan. Sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan
itu dapat dilaksanakan dimana saja, baik di lingkungan keluarga,
sekolah, maupun dalam lingkungan masyarakat.
Pendidikan bukan hanya ada di sekolah saja, tetapi pendidikan itu
bisa membimbing dan mengarahkan anak kepada norma-norma agama
dan pengarahan yang baik dari orang tua terhadap anak sejak usia dini.
Harapannya setelah dewasa nanti segala tindakannya akan selalu

didasari oleh nilai-nilai agama.
Oleh karena itu, sebagai orang tua wajib memberikan pendidikan
kepada anaknya. Orang tua kaitannya dengan pendidikan anak adalah
sebagai pendidika utama, maka dari itu tanggung jawab orang tua
terhadap pendidikan anak diantaranya memberikan dorongan atau
motivasi, baik itu kasih sayang, tanggung jawab moral, tanggung
jawab kesejahteraan anak, baik lahir maupun batin.
b. Peranan Mengasuh Anak
Mengasuh anak sudah kewajiban orang tua dari semenjak anak
dilahirkan. Pengasuhan menuntut sejumlah keterampilan interpersonal
dan keterlibatan emosional, meskipun demikian tidak banyak
pendidikan formal yang mengajarkan bagaimana cara melakukan
tugas ini. sebagian besar orang tua mempelajari praktik pengasuhan
dari orang tuanya sendiri. Ada beberapa hal yang diterima dan ada
pula yang tidak. Sayangnya, ketika metode-metode pengasuhan yang
diturunkan dari suatu generasi ke generasi berikutnya, praktik yang
baik maupun yang tidak baik masih terus dipertahankan.

5


Dalam usaha pembentukan kepribadian pada anak perlu adanya
pola asuh. Pola asuh orang tua merupakan perilaku yang diterapkan
pada anak dan bersifat relatif konsisten. Pola perilaku ini dapat
dirasakan oleh anak, dari segi negatif maupun positif, dimana seorang
anak akan beradaptasi dengan lingkungannya, sehingga dapat
menanamkan sikap disiplin dan mandiri. Menurut Chabib Thoha
(1996) pola asuh orang tua adalah suatu cara terbaik yang dapat
ditempuh orang tua dalam mendidik anak sebagai perwujudan dari
rasa tanggung jawab kepada anak.
Adapun Hurlock (1999) membagi bentuk pola asuh orang tua
menjadi 3 macam yaitu :
1) Pola Asuh Demokratis
Pola

asuh

demokratis

adalah


pola

asuh

yang

memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu-ragu
mengendalikan mereka. Orang tua dengan pola asuh ini bersikap
rasional, selalu mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiranpemikiran. Orang tua tipe ini pula bersikap realistis terhadap
kemampuan anak, tidak berharap yang berlebihan yang
melampaui kemampuan anak. Orang tua tipe ini pula memberikan
kebebasa kepada anak untuk memilih dan melakukan suatu
tindakan, dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat.
2) Pola Asuh Otoriter
Pola asuh ini cenderung menetapkan standar yang mutlak
harus dituruti, biasanya dibarengi dengan ancaman-ancaman.
Orang tua tipe ini cenderung memaksa, memerintah, menghukum.
Apabila anak tidak mau melakukan apa yang dikatakan oleh
orang tua, maka orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak.
Orang tua tipe ini pula tidak kenal kompromi dan dalam
komunikasi biasanya bersifat satu arah. Orang tua tipe ini tidak
memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai
anaknya.
3) Pola Asuh Permisif

6

Pola asuh ini memberikan pola asuh yang sangat longgar.
Memberikan kesempatan kepada anaknya untuk melakukan
sesuatu tanpa pengawasan yang cukup darinya. Orang tua
cenderung tidak menegur atau memperingatkan anaka apabila
anak sedang dalam bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang
diberikan oleh mereka. Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat
hangat, sehingga seringkali disukai oleh anak.
Selaras

dengan

penjelasan

Hurlock,

Baumrind

mengemukakan dampak atau pengaruh pola asuh anak, sebagai
berikut :
a) Pola asuh demokratis akan menghasilakan karakteristik anakanak yang mandiri , dapat mengontrol diri, mempunyai
hubungan baik dengan teman, mampu menghadapi stres,
mempunyai minat terhadap hal-hal baru dan kooperatif
terhadap orang lain.
b) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut,

pendiam,

tertutup,

tidak

beriinisiatif,

gemar

menentang, suka melanggar norma, berkepribadian lemah,
dan cemas.
c) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak yang
agresif, tidak patu, manja, kurang mandiri, mau menang
sendiri, dan kurang percaya diri.
c. Peranan Membimbing Anak
Orang tua memegang peranan penting untuk memberikan
bimbingan dan latihan bagaimana belajar dengan benar, juga strategi
belajar yang tepat. Selain perlu mengembangkan kecakapan di bidang
akademik, anak juga perlu mengembangkan kecakapan lain yang
berhubungan dengan kemampuan sosialnya dan pembentukan dirinya.
Bagaimana menjadi anak yang mandiri, bertanggung jawab,berdisiplin
tinggi, mempunyai motivasi yang tinggi, mampu bekerja dengan
cekatan dan banyak lagi pelajaran yang sebaiknya didapat anak untuk
menjalani kehidupannya. Ini adalah bagian dari keterampilan belajar

7

yang harus dikuasai anak, yang sayangnya hanya terdapat sedikit
sekali pembelajaran tersebut di sekolah.
Orang tua berperan untuk membimbing anaknya agar mampu
mengembangkan segala kemampuannya. Serta, orang tua harus
menerima bakat dan kemampuan yang ada pada anak. Tetapi tidak
berarti harus menerima anak apa adanya. Supaya kemampuannya
berkembang, orang tua harus menciptakan ruang lingkup yang
menggairahkan dan merangsang. Yang harus dihindari ialah segala hal
yang menekan. Kemampuan anak harus dikembangkan, bukan cita-cita
orang tua dipaksakan kepada anak. Anak tetap anak, dan anak harus
dibiarkan tetap anak. Anak bukan dewasa kecil yang perlu dibesarkan
melainkan anak yang harus didewasakan. Jadi, jelas bahwa bimbingan
harus tegas, namun dengan sabar dan pengertian. Selain itu, bimbingan
harus didasarkan atas kepercayaan kepada anak, bukan atas
kecurigaan. Oleh karena itu, bimbingan dari orang tua harus selalu
menyesuaikan diri dengan keadaan anak.
Adapun peranan orang tua secara khusus yaitu sebagai berikut :
a) Peran Ibu
- Memenuhi kebutuhan biologis dan fisik
- Merawat dan mengurus keluarga dengan sabar dan kasih sayang.
- Mendidik,mengatur dan mengendalikan anak
- Menjadi contoh dan teladan bagi anak
b) Peran ayah
- Ayah sebagai suami yang penuh pengertian dan memberi rasa aman
bagi keluarga.
- Ayah berpartisipasi dalam mendidik anak
- Ayah sebagai pelindung atau tokoh yang tegas,bijaksana,mengasihi
keluarga dan sebagai pencari nafkah.

8

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Orang tua merupakan ayah dan ibu dari seorang anak. Perencanaan yang
disiapkan menjadi orang tua berupa fisik, psikologis, dan finansial. karena
menjadi orang tua perlu mendidik, mengasuh, dan membimbing anaknya agar
kelak dewasa nanti menjadi manusia yang ideal. Tentu hal tersebut
membutuhkan perencanaan yang disiapkan harus matang.
B. Saran
Walaupun penyusun belum menikah dan tentu belum menjadi orang tua,
tapi seyoginya kita sebagai calon orang tua harus merencanakan apa-apa yang
harus disiapkan tatkala nanti menjadi orang tua.

9

DAFTAR PUSTAKA
Santrock, JW (2012) Life Span Development. Jakarta: PT Gelora Aksara
Pratama.
Jurnal : Victoriana, E. Peran Orang Tua dalam Pengembangan Kepribadian
Anak di Era Globalisasi. Universitas Kristen Maranatha Bandung
Graha, C. (2007). Keberhasilan Anak di Tangan Orang Tua. Jakarta: Elex
Media Komputindo.
Admin. (2008). Peranan orang tua dalam keluarga. Diakses dari
http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2008/
Artikel_10503078.pdf

10