MASA PUBERTAS PADA WANITA SMA NEGERI 1 N

MASA PUBERTAS
PADA WANITA

SMA NEGERI 1 NGORO
TAHUN AJARAN 2015-2016

1

MASA PUBERTAS PADA
WANITA

PENULIS :
1. ADE IRMASARI
2. ARDAFIA CHALISTA
3. ERMA YUNI K.
4. DEFKI ELLY N.
5. LAILATUL FITRIA
6. NILASARI
7. NUR KHOLIFATU R.
8. SAFIRA MAKHRUSAH
9. ULY NURFAIDA


Pembimbing : LINDA NALURITA, S.Pdi
SMA NEGERI 1 NGORO
TAHUN AJARAN 2015-2016
JL. Candi Jolotundo Kutogirang Telp. (0321) 6819922 Ngoro Mojokerto

2

LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis yang berjudul MASA PUBERTAS PADA WANITA ini
telah disahkan oleh :

WALI KELAS

GURU PEMBIMBING

KASTUTIK, S.Pd

LINDA NALURITA, S.Pdi


KEPALA SEKOLAH

RINO INDARU KUSWEMI,S.Pd, M.Pd

3

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Karya
Ilmiah Bahasa Indonesia ini dengan baik. Karya Ilmiah ini diharapkan mampu
membantu kami dalam memperdalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam
kegiatan belajar. Selain itu, Karya Ilmiah ini diharapkan agar dapat menjadi
bacaan para pembaca agar menjadi remaja yang lebih baik dan bertanggung jawab
karena materi ini disajikan mengarah pada Perkembangan Remaja Wanita Pada
Masa Pubertas yang berpengaruh terhadap kesehatan.
Oleh karena itu, Karya Ilmiah ini diharapkan agar bangsa Indonesia
memiliki sikap yang kritis terhadap situasi, kondisi dan juga dapat menerima
perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Dengan Karya Ilmiah ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran

yang sifatnya membangun dari pembaca guna penyempurnaan Karya Ilmiah ini.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudah
berkenan membaca Karya Ilmiah ini dengan tulus ikhlas. Semoga Karya Ilmiah
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan khususnya untuk
wanita dan masyarakat pada umumnya.

Ngoro, 21 Februari 2016

Penulis

4

ABSTRAK
Masa remaja merupakan masa dimana dianggap sebagai masa topan badai
dan stress (Storm and Stress). Karena mereka telah memiliki keinginan bebas untuk
menentukan nasib sendiri. Kalau terarah dengan baik maka ia akan menjadi seorang
individu yang memiliki rasa tanggungjawab, tetapi kalau tidak terbimbing maka bisa
menjadi seorang yang tak memiliki masa depan dengan baik. Seperti halnya dengan
semua periode yang penting selama rentang kehidupan, masa remaja mempunyai ciri-ciri
tertentu yang membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya.

Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik,
psikis, dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita
biasanya dimulai saat berumur 8 hingga 10 tahun dan berakhir kurang di usia 15 hingga
16 tahun.
Perkembangan perilaku remaja pada masa pubertas ditandai dengan perubahan-perubahan
akibat pubertas yaitu perubahan pada perkembangan perilaku kognitif, sosioemosional,
dan seksual. Pada masa ini memang pertumbuhan dan perkembangan berlangsung
dengan cepat. Pada perempuan pubertas ditandai dengan menstruasi pertama
(menarche).

KATA KUNCI : pubertas

5

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan....................................................................................... i
Kata Pengantar.............................................................................................. ii
Abstrak........................................................................................................ iii
Daftar Isi...................................................................................................... iv
Bab I

Pendahuluan
A. Latar Belakang................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................. 2
C. Tujuan............................................................................... 2
D. Manfaat............................................................................. 2
Bab II
Kajian Teori
A. Pengertian Pubertas............................................................ 3
B. Ciri-Ciri Pubertas............................................................... 4
C. Penyebab Munculnya Pubertas.............................................. .6
D. Penyebab Perubahan Pubertas................................................ 6
E. Contoh Kasus.................................................................... 7
Bab III
Pembahasan
A. Perkembangan Tubuh......................................................... 9
1. Perkembangan Fisik...................................................... 9
a. Perubahan dalam ukuran badan............................... 9
b. Perubahan dalam perbandingan badan..................... 9
c. Perubahan ciri-ciri seks primer.............................. 10
d. Perubahan ciri-ciri sekunder.................................. 10

2. Perkembangan Fisik Secara Biologis............................ 11
3. Perkembangan Psikis................................................... 11
B. Akibat Pada Sikap Dan Perilaku........................................ 12
C. Bahaya Pada Masa Pubertas.............................................. 14
Bab IV
Penutup
A. Kesimpulan....................................................................... 17
B. Saran................................................................................. 17
Daftar Pustaka............................................................................................... 18

6

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada akhir usia sekolah, anak segera memasuki masa yang disebut dengan “
pubertas“ (berasal dari bahasa latin “pubescere”, artinya mendapat rambut
kemaluan), yakni masa awal terjadinya pematangan seksual. Dalam rangkaian
proses perkembangan seseorang, masa puber tidak mempunyai tempat yang jelas.
Sulit membedakan antara masa puber dengan masa remaja karena masa puber

adalah bagian dari masa remaja dan pubertas sering dijadikan sebagai pertanda
awal seseorang memasuki masa remaja. Ketika seorang anak mengalami pubertas,
berarti dia anggap sudah memasuki masa remaja, yakni masa transisi dari masa
kanak-kanak ke masa dewasa.
Meskipun sering tidak mempunyai tempat yang jelas dalam rangkaian proses
perkembangan manusia, masa pubertas mempunyai arti khusus dalam kehidupan
seseorang. Betapa tidak, pada masa pubertas inilah terjadi perubahan-perubahan
besar dan dramatis dalam perkembangan seorang anak, baik dalam pertumbuhan
atau perkembangan fisik, kognitif, sosioemosional, seksual maupun dalam
perkembangan psikososial anak.
Pubertas pada wanita sering ditandai dengan adanya menstruasi. Menstruasi
itu sendiri merupakan proses pelepasan dinding rahim (endometrium) yang
disertai dengan perdarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada
saat kehamilan. Menstruasi yang berulang setiap bulan tersebut pada akhirnya
akan membentuk siklus menstruasi. Biasanya terjadi berkisar usia 8-10 tahun

7

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari masa pubertas pada wanita?

2. Apa saja ciri-ciri pada masa puberta pada wanita?
3. Bagaimana perubahan dan perkembangan yang terjadi pada masa puber
pada wanita?
C. Tujuan
1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengertian masa
Pubertas lebih rinci dan lebih paham
2. Mengetahui ciri-ciri dari masa pubertas
3. Mengetahui perubahan dan perkembangan tubuh pada masa puber
D. Manfaat
Dalam usia remaja anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan
yang cukup signifikan dan memerlukan kesiapan mental. Di usia remaja anak
mulai mencari dan memahami pribadi dirinya sendiri dan orang lain, memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi, semua itu mendorongnya untuk bereksperimen
dan mencari tahu.
Maka dari itu, tentunya Makalah ini sangat bermanfaat bagi kita
semua, terutama kepada kita sebagai Generasi Penerus Bangsa. Kita dapat
mempelajari lebih dalam tentang Perkembangan Sosial Masa Pubertas yang
saat ini sudah semakin menjadi-jadi. Selain itu, kita dapat mengetahui segala
problematika yang sedang terjadi pada kalangan remaja saat ini.


8

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Pubertas
Pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anak-anak
berubah dari makhluk aseksual menjadi makhluk seksual. Seperti diterangkan
Root “Masa puber adalah suatu tahap dalam perkembangan dimana terjadi
kematangan alat-alat seksual dan tercapai kemampuan reproduksi. Tahap ini
disertai dengan perubahan-perubahan dalam pertumbuhan somatis dan
perspektif psikologis”.
Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik,
psikis, dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita
biasanya dimulai saat berumur delapan hingga sepuluh tahun dan berakhir lebih
kurang diusia 15 hingga 16 tahun. Pada masa ini memang pertumbuhan dan
perkembangan

berlangsung

dengan cepat.


Pada perempuan

pubertas

ditandai dengan menstruasi pertama (menarche).
Pada saat seorang anak memasuki masa pubertas yang ditandai dengan
menstruasi pertama pada remaja putri atau pun perubahan suara pada remaja
putra, secara biologis dia mengalami perubahan yang sangat besar.

Pubertas

menjadikan seorang anak tiba-tiba memiliki kemampuan untuk ber-reproduksi.
Pada masa pubertas, hormon seseorang menjadi aktif dalam memproduksi
dua jenis hormon (gonadotrophins atau gonadotrophic hormones) yang
berhubungan dengan pertumbuhan, yaitu: 1) Follicle-Stimulating Hormone
(FSH);

dan


2)

Luteinizing

Hormone

(LH). Kedua

hormon

tersebut

merangsang pertumbuhan estrogen dan progesterone: dua jenis hormon
kewanitaan.
Karakteristik anak puber antara lain: merasa diri sudah dewasa sehingga
anak sering membantah atau menentang, emosi tidak stabil sehingga anak puber
cenderung merasa sedih, marah, gelisah, khawatir, mengatur dirinya sendiri
sehingga terkesan egois, dan sangat mengutamakan kepentingan kelompok atau
genk sehingga mudah terpengaruh oleh teman sekelompoknya. Anak mudah

9

terpengaruh oleh lingkungan dan budaya baru yang sering bertentangan dengan
norma masyarakat, serta memiliki rasa keingitahuan yang besar pada hal-hal baru
yang mengakibatkan perilaku coba-coba tanpa didasari dengan informasi yang
benar dan jelas.
B. Ciri-Ciri Pubertas
Masa puber adalah periode yang unik dan khusus yang ditandai oleh
perubahan-perubahan perkembangan tertentu yang tidak jelas dalam tahap-tahap
lain dalam rentang kehidupan. Ciri-ciri masa puber :
1. Masa puber adalah periode tumpang tindih
Masa puber harus dianggap sebagai periode tumpang tindih
karenamencakup tahun-tahun akhirmasa kanak-kanak dan tahun-tahun awal
masa remaja. Sampai anak matang secara seksual, ia akan dikenal sebagai “
Anak Puber.” Setelah matang secara seksual, anak dikenal sebagai “Remaja”
atau ”Remaja Muda.”
2. Masa puber adalah periode yang singkat
Dibandingkan dengan banyaknya perubahan yang terjadi di dalam
maupun di luar tubuh, masa puber relatif merupakan periode yang singkat,
sekitar dua sampai empat tahun. Anak yang mengalami masa puber selama
dua tahun atau kurang dianggap sebagai anak yang “cepat matang,”
sedangkan yang memerlukan tiga sampai empat tahun untuk menyelesaikan
peralihan menjadi dewasa dianggap sebagai anak yang “lambat matang.”
Sebagai kelompok, anak perempuan cenderung lebih cepat matang daripada
kelompok anak laki-laki, tetapi terdapat perbedaan yang mencolok dalah
setiap kelompok.
3. Masa puber dibagi dalam tahap-tahap
Meskipun masa puber relatif merupakan periodeyang singkat dalam
rentang kehidupan, namun biasanya dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:
a. Tahap prapuber
Tahap ini merupakan tumpang tindih dengan satu atau dua tahun
terakhir masa kanak-kanak pada saat anak dianggap sebagai “ prapuber”,

10

yaitu bukanlah seorang anak tetapi belum juga seorang remaja, tetapi bisa
disebut tahap pematangan.
b. Tahap puber
Tahap ini terjadi pada garis pembagi antara masa kanak-kanak dan
masa remaja, saat dimana kriteria kematangan seksual muncul haid pada
anak perempuan dan pengalaman akan mimpi basah pertama kali di
malam hari pada anak laki-laki.
c. Tahap pascapuber
Tahap ini bertumpang tindih denga tahun pertama atau tahun kedua
remaja.Selama tahap ini, ciri-ciri seks skunder telah berkembang baik dan
organ-organ seks telah berkembang dengan matang.
d. Masa puber merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang pesat
Perubahan-perubahan pesat yang terjadi selama masa puber
menimbulkan keraguan, perasaan tidak mampu dan tidak nyaman, dan dalam
banyak kasus mengakibatkan perilaku yang kurang baik. Dalam membahas
perubahan-perubahan ini, Dunbar menyatakan: “Selama periode ini anak
yang sedang berkembang mengalami berbagai perubahan dalam tubuh,
perubahan dalam status termasuk penampilan, pakaian, milik, jangkauan
pilihan, dan perubahan dalam sikap terhadap seks dan lawan jenis.
Kesemuanya meliputi hubungan orang tua–anak yang berubah dan
perubahan dalam peraturan-peratuaran yang dikenakan kepada anak
muda.”
Pesatnya pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi selama masa
puber pada umumnya disebut sebagai“ remaja tumbuh pesat.”
e. Masa puber merupakan fase negatif
Bertahun-tahun yang lalu, Charlotte Buhler menamakan masa puber
sebagai fase negatif. Istilah fase menunjukkan periode yang berlangsung
singkat, negatif berarti bahwa individu mengambil sikap “anti” terhadap
kehidupan atau kelihatannyakehilangan sifat-sifat baik yang sebelumnya
sudah berkembang.

11

Terdapat bukti bahwa sikap dan perilaku negatif merupakan ciri dari
bagian awal masa puber dan yang terburuk dai fase negatif ini akan berakhir
bila individu secara seksual menjadi matang.
6.

Pubertas terjadi pada berbagai usia
Purbetas dapat terjadi setiap saat antara usia lima atau enam tahun
dan sembilan belas tahun. Tetapi, rata-rata anak perempuandalam
kebudayaan Amerika saat ini menjadi matang secara seksual pada tiga belas
tahun, dan rata-rata anak laki-laki setahun kemudian. Juga terdapat
perbedaan waktuyangperluuntuk menyelesaikan proses perubahan masa
puber.
Variasi pada usia saat terjadinya pubertas dan dalam waktu yang
diperlukan untuk proses ini menimbulkan banyak masalah pribadi maupun
sosial bagi anak laki-laki dan perempuan.

C. Penyebab Munculnya Pubertas
Penyebab munculnya pubertas ini adalah hormon yang dipengaruhi oleh
hipofisis (pusat dari seluruh sistem kelenjar penghasil hormon tubuh). Berkat
kerja hormon ini, remaja memasuki masa pubertas sehingga mulai muncul ciri-ciri
kelamin sekunder yang dapat membedakan antara perempuan dan laki-laki.
Dengan kata lain, pubertas terjadi karena tubuh mulai memproduksi hormonhormon seks sehingga alat reproduksi telah berfungsi dan tubuh mengalami
perubahan.
Hormon seks yang mempengaruhi perempuan adalah estrogen dan
progesteron yang diproduksi di indung telur, sedangkan pada laki-laki diproduksi
oleh testis dan

dinamakan testosteron.

Hormon-hormon

tersebut

ada

di

dalam darah dan memengaruhi alat-alat dalam tubuh sehingga terjadilah beberapa
pertumbuhan.
D. Penyebab Perubahan Pubertas
1.

Peran Kelenjar Pituitary – Kelenjar pituitary mengeluarkan dua hormon
yaitu hormon pertumbuhan yang berpengaruh dalam menentukan besarnya
individu, dan hormon gonadotrofik yang merangsang gonad untuk

12

meningkatkan kegiatan. Sebelum masa puber secara bertahap jumlah
hormon gonadotrofik semakin bertambah dan kepekaan gonad terhadap
hormon gonadotrofik dan peningkatan kepekaan juga semakin bertambah,
dalam keadaan demikian perubahan-perubahan pada masa puber mulai
terjadi.
2.

Peran Gonad- Dengan pertumbuhan dan perkembangan gonad, organ-organ
seks yaitu ciri-ciri seks primer : bertambah besar dan fungsinya menjadi
matang, dan ciri-ciri seks sekunder, seperti rambut kemaluan mulai
berkembang.

3.

Interaksi Kelenjar Pituitary dan Gonad – Hormon yang dikeluarkan oleh
gonad, yang telah dirangsang oleh hormon gonadotrofik yang dikeluarkan
oleh kelenjar pituitary, selanjutnya bereaksi terhadap kelenjar ini dan
menyebabkan

secara

berangsur-angsur

pertumbuhan

yang

dikeluarkan

penurunan

sehingga

jumlah

hormon

menghentikan

proses

pertumbuhan, interaksi antara hormon gonadotrofik dan gonad berlangsung
terus sepanjang kehidupan reproduksi individu, dan lambat laun berkurang
menjelang wanita mendekati menopause dan pria mendekati climacteric.

E. Contoh Kasus
Masa remaja dapat dibagi menjadi 3 tahapan yaitu masa remaja awal,
remaja pertengahan, dan remaja akhir, ciri yang paling nyata masa remaja adalah
perkembangan dan pertumbuhan yang berlangsung dengan cepat. Masa ini
dikenal juga sebagai masa pubertas.
Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan
fisik, psikis,

dan

pematangan

fungsi

seksual.

Masa

pubertas

dalam

kehidupan kita biasanya dimulai saat berumur delapan hingga sepuluh tahun
dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Pada masa ini
memang pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat. Pada
perempuan pubertas ditandai dengan menstruasi pertama (menarche).
Pada awal masa pubertas, kadar hormon LH (luteinizing hormone) dan
FSH (follicle-stimulating hormone) akan meningkat, sehingga merangsang
pembentukan hormon seksual. Pada remaja putri, peningkatan kadar hormon

13

tersebut menyebabkan pematangan payudara, ovarium, rahim, dan vagina serta
dimulainya siklus menstruasi. Di samping itu juga timbulnya ciri-ciri seksual
sekunder, misalnya tumbuhnya rambut kemaluan dan rambut ketiak.
Menstruasi merupakan proses pelepasan dinding rahim (endometrium)
yang disertai dengan perdarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali
pada saat kehamilan. Menstruasi yang berulang setiap bulan tersebut pada
akhirnya akan membentuk siklus menstruasi.
Menstruasi pertama (menarke) pada remaja putri sering terjadi pada usia
11 tahun. Namun tidak tertutup kemungkinan terjadi pada rentang usia 8-16
tahun. Menstruasi merupakan pertanda masa reproduktif pada kehidupan seorang
perempuan, yang dimulai dari menarke sampai terjadinya menopause.
Menstruasi adalah hasil ovarium yang melepaskan salah satu sel telur
(ovum) dari sejumlah kira-kira 400.000 sel telur. Apabila sel telur ini tidak
dibuahi, maka lapisan dinding bagian dalam dari kandungan yang disiapkan untuk
penempelan hasil pembuahan akan terkelupas dan terjadi lah pendarahan
(menstruasi). Menstruasi biasanya datang sebulan sekali dengan siklus yang
bervariasi dari 28–35 hari, yang dimulai biasanya pada usia 11–14 tahun.

14

BAB III
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Tubuh
1. Perkembangan Fisik
a. Perubahan dalam ukuran badan
1) Pada Remaja usia 11-14 tahun (SMP)
a) Tinggi badan
Bagi perempuan pertumbuhan tinggi badan sebelum haid rata-rata 5
inchi

pertahun namun setelah haid menurun 1

inchi

pertahun

dan berhenti usia 18 tahun.
b) Berat badan
Bagi anak perempuan perubahan berat terjadi sebelum dan sesudah
haid pertama, selanjutnya hanya bertambah sedikit.
2) Remaja usia 15-19 tahun
a) Tinggi Badan
Rata-rata perempuan mencapai tinggi yang matang antara usia 17-18
tahun.
b) Berat Badan
Perubahan berat mengikuti jadwal sesuai dengan perubahan tinggi.
c) Proporsi Tubuh
Berbagai anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan tubuh
yang baik
b. Perubahan Dalam Perbandingan Badan
Badan bertambah berat dalam masa pubertas, akan tetapi tidak
seluruh badan bertumbuh dengan kecepatan yang sama. Ada bagian-bagian
badan yang sekarang kelihatan terlalu besar jika dibandingkan dengan
bagian-bagian lainnya. Misalnya : Tangan, kaki, dan hidung. Hal ini
disebabkan karena bagian-bagian ini mecapai ukuran dewasa lebih cepat
dari pada bagian-bagian badan lainnya. Pada akhir masa remaja telah

15

tercapai perbandingan antara bagian-bagian badan seperti pada orang
dewasa.
c. Perubahan Ciri-ciri Seks Primer
Pada anak wanita perkembangan organ-organ seks dinyatakan dengan
timbulnya haid atau “Menasche” yang terjadi diakhir siklus masa pubertas.
Awalnya, siklus menstruasi berlangsung secara sangat tidak teratur dan
selama beberapa tahun pertama, remaja wanita mungkin tidak mengalami
ovulasi disetiap siklus. Dalam beberapa kasus, remaja wanita belum subur
sampai 2(dua) tahun setelah periode di mulai. Pada masa menstruasi awal
sering kali anak wanita sering sakit kepala, pinggang, perut, dan sebagainya
yang menyebabkan anak wanita mudah lelah dan mudah pula tuk marah.
d. Perubahan Ciri-ciri Sekunder
Di dalam masa pubertas, lama kelamaan ternyata adanya perbedaan
yang makin lama makin kelihatan jelas. Perbedaan ini disebabkan karena
adanya perkembangan ciri-ciri sekunder, yaitu ciri-ciri fisik yang
membedakan dua jenis kelamin itu.
Ciri-ciri

ini

dinamakan

sekunder,

karena

tidak

langsung

berhubungan dengan reproduksi, seperti halnya ciri-ciri seks primer, akan
tetapi secara indirek, ciri-ciri itu dapat dikatakan berhubungan juga dengan
reproduksi,. Hal ini akan berubah dengan timbulnya ciri-ciri seks sekunder.
Berikut ciri-cirinya:
 Membesarnya buah dada.
 Perkembangan pinggul, yang membesar dan menjadi bulat karna di
sebabkan oleh membesarnya tulang pinggul atau “pelvis” dan juga
bertambahnya lemak.
 Timbulnya “Axillary hair”, rambut diketiak.
 Timbulnya “pubic hair”, rambut di daerah alat kelamin.
 Kulit menjadi lebih kasar.
 Kelenjar “sebaceous” menjadi

lebih

menyebabkan timbulanya acne atau kukul.

16

besar

dan

aktif

yang

 Kelenjar-kelenjar keringat menjadi lebih aktif.
 Perubahan suara, yang dari suara kekanak-kanankan menjadi lebih
rendah dan merdu.
2. Perkembangan Fisik Secara Biologis
Ada beberapa tahapan perkembangan fisik secara biologis pada wanita
antara lain :
 Tahap 1 : dimana puting menojol sedikit atau payudara wanita yang
masih dalam keadaan rata.
 Tahap 2 : mekarnya buah dada, artinya pada ini puting mulai menojol
sedikit demi sedikit pada tahap ini payudara berupa gundukan kecil.
 Tahap 3 : dimana payudara dan puting lebih membesar, artinya payudara
dan putting lebih menojol dari pada tahap 2.
 Tahap 4 : dimana puting membentuk tonjolan dipuncak payudara.
 Tahap 5 atau tahap dewasa matang dimana pada tahap ini payudara telah
penuh, artinya pada tahap ini payudara telah terisi penuh karena sudah
pada dewasa yang matang dan putingpun lebih menojol.
3. Perkembangan Psikis
Perubahan fisik pada masa pubertas juga disertai dengan perubahan
psikologi yang disebabkan adanya pengaruh hormone. Pertambahan hormon
dari kelenjar adrenalin akan membuat remaja cenderung membangkang dan
memiliki sifat memberontak. Sementara itu, perubahan psikologi yang
dialami remaja pada masa pubertas meliputi perkembangan kepribadian dan
social. Yang dimaksud dengan perkembangan kepribadian adalah perubahan
cara individu berhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik
sedangkan perkembangan sosial berarti perubahan dalam berhubungan
dengan orang lain (Papalia & Olds, 2001).
Perkembangan kepribadian yang penting pada masa remaja adalah
pencarian identitas diri. Yang dimaksud dengan pencarian identitas diri
adalah proses menjadi seorang yang unik dengan peran yang penting dalam
hidup (Erikson dalam Papalia & Olds, 2001).Perkembangan sosial pada

17

masa remaja lebih melibatkan kelompok teman sebaya dibanding orang tua
(Conger, 1991; Papalia & Olds, 2001).
Selain itu ada perubahan psikologis lain yang dialami pada masa
pubertas, antar lain :
1) Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal
yang dikenal dengan sebagai masa storm & stress. Mereka diharapkan
untuk lebih mandiri dan bertanggung jawab.
2) Pertumbuhan fisik semakin dewasa, membawa konsekuensi untuk
berperilaku dewasa pula
3) Munculnya kesadaran terhadap diri dan mengevaluasi kembali obsesi dan
cita-citanya
4) Kebutuhan interaksi dan persahabatan lebih luas dengan teman sejenis
dan lawan jenis
5) Munculnya konflik-konflik sebagai akibat masa transisi dari masa anak
menuju dewasa. Remaja akhir sudah mulai dapat memahami,
mengarahkan, mengembangkan, dan memelihara identitas diri
6) Timbulnya kecanggungan bagi remaja karena ia harus menyesuaikan diri
terhadap perubahan-perubahan fisik yang terjadi
B. Akibat Pada Sikap Dan Perilaku
1. Remaja usia 11-14 tahun (SMP)
a) Ingin menyendiri
Anak biasanya menarik diri dari teman-teman lama dan dari berbagai
kegiatan keluarga, dan sering bertengkar dengan teman-teman dan dengan
anggota keluarga. Anak puber kerap melamun betapa seringnya ia tidak
mengerti dan diperlakukan dengan kurang baik.
b) Bosan
Anak puber bosan dengan permainan yang sebelumnya amat digemari,
tugas-tugas sekolah, kegiatan-kegiatan sosial, dan kehidupan pada umumnya.
Akibatnya, anak sedikit sekali bekerja sehingga prestasinya diberbagai bidang
menurun.
c) Inkoordinasi

18

Pertumbuhan pesat dan tidak seimbang mempengaruhi pola koordinasi
gerakan, sehingga anak merasa janggal selama beberapa waktu. Setelah
pertumbuhan melambat, koordinasi akan membaik secara bertahap.
d) Antogonisme social
Anak puber sering kali tidak mau bekerjasama, sering membantah dan
menentang. Permusuhan terbuka antara lawan jenis diungkapkan dalam
kritik, dan komentar-komentar yang merendahkan. Dengan berlanjutnya masa
puber, anak kemudian menjadi lebih ramah, lebih dapat bekerjasama dan
lebih sabar kepada orang lain.
e) Emosi yang meninggi
Anak sering murung merajuk, dan cenderung untuk menangis hanya
karna hasutan yang amat kecil. Selama masa pra haid dan awal periode haid
sering terjadi suasana hati yang sedih dan marah.
f) Hilangnya kepercayaan diri
Anak kurang percaya diri dan takut gagal karna daya tahan fisik
menurun dan kritik dari orangtua dan teman-teman. Anak perempuan setelah
masa puber mempunyai perasaan rendah diri.
g) Terlalu sederhana
Perubahan tubuh menyebabkan anak menjadi sederhana dalam
berpenampilan karna takut orang lain memperhatikan dan memberi komentar
buruk.
h) Mencari identitas diri
Hal ini ditandai dengan memetingkan diri sendiri, mengalami
pertentangan, menuju yang baik atau buruk.
i) Merindukan teman-teman baru
Yaitu teman berjenis kelamin yang sama, jenis kelamin yang berbeda
dan sahabat dewasa.
2. Remaja usia 15-19 tahun
a. Remaja merasa tersinggung bila dirinya dibandingkan dengan hal-hal lain.
Emosi disalurkan dengan menggerutu, tidak mau berbicara, atau langsung

19

mengkritik orang yang menyebabkan amarah. Remaja mulai suka bekerja
sambilan untuk memperoleh uang.
b. Remaja lebih kritis, namun tidak lagi bereaksi tanpa berpikir.
c. Remaja mulai terbuka pada orang lain mengenai permasalahannya
d. Mencari Identitas diri dengan mengaktualisasikan dirinya dalam
kelompok-kelompok yang disukai (Geng).
e. Mereka mulai melibatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan
status dewasa yaitu: merokok, minum-minuman keras dan menggunakan
narkoba.
f. Hubungan seks sebelum menikah dianggap benar apabila orang-orang
yang terlibat saling mencintai dan terikat
C. Bahaya Pada Masa Pubertas
1.

Bahaya fisik
Bahaya fisik pada masa puber tidak terlalu mengkhawatirkan.
Karena pada masa itu jarang sekali anak terserang penyakit serius dan
jarang sekali terjadinya kecelakaan, karena anak saat usia ini menjadi
kurang aktif. Tidak seperti masa-masa sebelum puber dan masa setelah
puber. Kematian yang terjadi biasanya disebabkan oleh percobaan bunuh
diri yang dlakukan anak puber, karena kesedihan anak yang sangat
mendalam. Bahaya fisik yang utama karena disebabkan kesalahan fungsi
kelenjar endokrin yang mengendalikan pertumbuhan pesat dan perubahan
seksual yang terjadi pada periode ini.
Akibat ketidakseimbangan endokrin pada masa puber :
a) Kurangnya hormon pertumbuhan : menyebabkan anak lebih kecil dari
rata-rata saat anak matang.
b) Kurangnya hormon gonad : menyebabkan anak lebih besar dari pada
rata-rata dan sifatnya tetap kekanak-kanakan atau dapat mengambil
ciri-ciri lawan jenis bergantung pada kapan terjadinya gangguan
dalam siklus perkembangan
c) Persediaan hormone gonad yang berlebihan : menyebabkan
kematangan dini (puberty precox) sejak usia 5 atau 6 tahun, tetapi

20

meskipun anak sudah mulai dapat bereproduksi namun keadaan seks
sekunder masih belum tumbuh dan berkembang sehingga masih
terlihat kecil.
Meskipun
merasa normal,

sebagian besar anak puber

namun penyakit yang

aktual

secara fisik tidak
tidak

banyak

dialami anak dalam periode ini dibandingkan dengan periode-periode
sebelumnya. Bahaya fisik utama masa puber disebabkan kesalahan
fungsi

kelenjar endokrin yang

mengendalikan pertumbuhan pesat

dan perubahan seksual yang terjadi pada periode ini.
2.

Bahaya psikologis
Terhadap banyak bahaya psikologis pada masa puber yang akibat
panjangnya lebih penting dari pada akibat berlangsungnya. Beberapa
bahaya psikologis yang adalah sebagai berikut :
a. Konsep diri yang kurang baik

Anak yang mengembangkan konsep diri kurang baik pada
masa remaja cenderung

menguatkan

konsep

tersebut

dengan perilaku yang tidak sosial, dan bukan memperbaikinya.
Akibatnya, dasar-dasar untuk kompleks rendah diri semakin tertanam
dan kecuali dilakukan langkah-langkah perbaikan, maka cenderung
akan menetap dan mewarnai mutu perilaku individu sepanjang
hidupnya.
b. Prestasi Rendah
Cepatnya pertumbuhan Fisik maka

tenaga

menjadi

melemah, ini mengakibatkan keseganan untuk bekerja dan bosan pada
tiap kegiatan yang melibatkan usaha individu.
c. Kurangnya persiapan untuk menghadapi masa puber
Anak puber tidak diberitahu atau secara psikologis tidak
dipersiapkan tentang perubahan fisik dan psikologis yang terjadi pada
masa puber, pengalaman akan perubahan itu dapat merupakan
pengalaman traumatis.
d. Menerima tubuh yang berubah

21

Diantara tugas perkembangan masa puber yang penting
adalah menerima kenyataan bahwa tubuhnya mengalami perubahan.
Hanya sedikit anak puber yang mampu menerima kenyataan ini,
sehingga mereka tidak puas dengan penampilannya.
e. Menerima peran seks yang diharapkan

Sama halnya menerima tubuh yang berubah, menerima
peran seks anak

puber

yang

diharapkan

mendekati

peran seks orang dewasa merupakan tugas perkembangan utama pada
tingkat usia ini. Terjadinya kematangan seksual atau waktu yang
diperlukan untuk pematangan.
f. Penyimpangan dalam pematangan sosial
Salah satu bahaya psikologis selama masa puber yang
paling serius adalah penyimpangan dalam usia terjadinya kematangan
seksual atau waktu yang diperlukan untuk pematangan.
g. Anak yang matang lebih awal

Anak yang

matang

terlalu

dini

dapat

menunjukkan

kesulitan pribadi. Kesulitan ini timbul karena anak matang lebih awal
yang kelihatannya lebih tua dari usianya, biasanya diharapkan
bertindak sesuai dengan penampilannya dan bukan dengan usianya

22

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pubertas adalah suatu tahap dalam perkembangan dimana terjadi
kematangan alat-alat seksual dan tercapai kemampuan reproduksi. Ciri-ciri
masa puber yaitu periode yang tumpang tindih, periode yang singkat, dibagi
dalam tahap-tahap, merupakan masa pertumbuhan dan perubahan yang pesat,
merupakan fase negatif. Dimana ini semua di tandai dengan perkembangan
ciri-ciri

seks

primer

dan

perkembangan

ciri-ciri

seks

sekunder

(berkembangnya gonad dan kelenjar pituitary pada organ-organ seks),
biasanya tanda bagi perempuan adalah haid, selanjutnya perubahan pada seks
sekunder (tumbuhnya rambut di beberapa bagian tubuh, terjadi perubahan
pada kulit, kelenjar, otot, suara, payudara, dll). Akibat perubahan masa puber
pada sikap dan perilaku yaitu, ingin menyendiri, bosan, inkoordinasi,
antagonisme sosial, emosi yang meninggi, hilangnya kepercayaan diri, terlalu
sederhana. Menurut sejumlah ahli perkembangan, pada anak perempuan
pubertas terjadi sekitar usia 10 tahun
Selama pertumbuhan pesat masa puber, terjadi empat perubahan fisik
penting di mana tubuh anak dewasa yaitu perubahan ukuran tubuh, perubahan
proporsi tubuh,
B. Saran
Dengan mempelajari KTI Masa Pubertas ini, kami mengharapkan agar
wanita yang sedang dalam masa pubertas lebih bisa menjaga dirinya, baik dari
dalam maupun dari luar. Orang tua pun juga sangat berperan dalam masa
pubertas putri mereka. Mereka harus menjaga putri mereka dari segala bahaya
yang sedang di alami pada masa pubertas.
Wanita juga harus mengerti perubahan fisik, dan psikis agar mereka
tidak takut saat masa pubertas datang. Tidak hanya itu, mereka harus mengerti
akibat dan dampak yang menreka alami saat masa pubertas.

23

DAFTAR PUSTAKA
Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Desmita. 2009. Psikologi Perkembanga Peserta Didik. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Devi, N. 2009. Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Pubertas Pada Siswi
Kelas VII Di SMP N 2 Sidoharjo Sragen. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta:
AKBIDMUS
Dian Ratnaningtyas, dkk. 2012. Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja. Diktat
Kuliah (Tidak Dipublikasikan). Madiun: IKIP PGRI Madiun.
Elizabeth, B. Hurlock. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga
Hurlock., E.B. 1998. Psikologi Perkembangan. Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Hurlock. 2004. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan Edisi Kelima. Yogyakarta : Erlangga.
Maria. U. Kenakalan remaja. 2009. Available
from : URL:http://www.damandiri.or.id.
Monks. 2002. Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya.
Yogyakarta : UGM.
Narendra. 2002. Buku Ajar I Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. FKUI :
Jakarta.
Noviasari, E., Saputri, K. N., dkk. Mata Pelajaran Pendidikan ReproduksiRemaja
dalam Kurikulum SMP untuk Menghindarkan Remaja dari Tindak Aborsi Akibat
Free Seks. 2010. Available from :URL:http://kemahasiswaan.um.ac.id
Nurfajriyah. 2009. Psikologi Remaja.
ririrenata.multiply.com/journal/item/2/psikologi_remaja, 27 April 2009 jam 13.25
WIB.
Putri, R. L., Hadi, C. Bagaimana Lebih Memahami Seorang Diri Remaja ;
Available from URL:http://fpsi.unair.ac.id
Sarlito. 2009. Perubahan Fisik Remaja. e-psikologi.com Tanggal 20 Maret 2009
Jam 16.35 WIB.http://www.scribd.com/doc/51977907/Perkembangan-Psikologipada-Masa-Pubertas

24

Soetjiningsih. 2004. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta :
CV. Sagung Seto.
Zulkifli, L. 1992. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
http://health.kompas.com/read/2012/03/30/00010686/
Yang.Bikin.Anak.Perempuan.Lebih.Cepat.Puber
http://reproduksiumj.blogspot.com/2011/08/pubertas-pada-anak-perempuan.html
http://www.artikata.com/arti-346284-pubertas.html
http://www.cindycomputer.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=962:bahaya-pada-masapubertas&catid=63:makalah&Itemid=44

25

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25