ALIRAN SALURAN TERBUKA DAN PENGGOLONGANN

ALIRAN SALURAN – TERBUKA DAN PENGGOLONGANNYA
I. Pendahuluan
Aliran air dalam suatu pipa dapat berupa aliran saluran-terbuka (open channel
flow) maupun aliran pipa (pipe-flow). Kedua jenis aliran itu banyak memilikii
kesamaan tetapi juga banyak memiliki perbedaan. Jika dibandingkan, aliran
saluran terbuka harus memiliki permukaan bebas (free surface), sedangkan
aliran-pipa tidak memiliki itu karena aliran harus mengisi seluruh saluran. Selain
itu, permukaan bebas pada aliran saluran-terbuka dipengaruhi oleh tekanan
udara, sedangkan pada aliran-pipa yang alirannya terkurung di pipa tidak
langsung dipengaruhi tekanan udara karena salurannya terutup kecuali tekanan
Hidrolik. Berikut adalah Skema Kedua aliran tersebut:

Sumber: Mekanika Fluida dan Hidrolika, 2005

Kedua aliran tersebut juga dapat dibandingkan pada gambar 1.2 dibawah ini.
Dimana pada gambar terlihat permukaan air dalam tabung diatur dengan
tekanan dalam pipa dengan ketinggian yang disebut garis derajat hidrolik
(hydraulic grade line). Pada gambar 1.2 sebelah kiri, tekanan yang ditimbulkan
oleh air pada setiap pipa ditunjukkan pada permukaan penampang dalam tabung
yang bersesuaian dengan kolom air setinggi y diatas garis tengah pipa. Jumlah
energi dalam aliran penampang berdasarkan suatu garis persamaan adalah

jumlah tinggi tempat z diukur dari garis tengah pipa, tinggi tekan, y dan tinggi

kecepatan V2/2g, dengan V adalah kecepatan rata-rata aliran. Energi ini
dinyatakan sebagai Garis Energi (energy line). Energi yang hilang ketika air
mengalir dari penampang 1 ke penampang 2 disebut dengan hf. Sedangkan
pada sebelah kanan gambar 1.2 dapat dilihat bahwa aliran dianggap memiliki
kemiringan saluran kecil dan dalam hal ini permukaan air merupakan garis
derajat hodrolik dan kedalaman air sama dengan tinggi tekanan.

Sumber: Mekanika Fluida dan Hidrolika, 2005

Meskipun kedua jenis aliran ini hampir sama, penyelesaian masalah aliran dalam
saluran terbuka lebih rumit daripada aliran pipa. Ini didasarkan pada kenyataan
bahwa kedudukan permukaan bebas yang cenderung berubah tergantung waktu
dan ruang, kedalaman aliran, debit, kemiringan dasar aliran serta permukaan
bebas yang tergantung satu sama lain. Selain itu, kondisi fisik saluran terbuka
yang bervariasi dibandingkan pipa serta penampang aliran melintang saluran
terbuka yang beraneka ragam tidak hanya bundar seperti aliran pipa, juga
menyebabkan saluran terbuka jadi lebih rumit ketimbang aliran-pipa. Kekasaran
dari permukaan saluran terbuka juga dapat mempersulit penyelesaian massalah

saluran ini mengingat kekasarannya tergantung pada kedudukan permuaaan
bebas, maka dari itu pemilihan koefisien gesekan saluran terbuka lebih tidak
pasti dibandingkan aliran-pipa. Dalam kehidupan kita, saluran pembuang air
banjir yang merupakan saluran tertutup, biasanya dirancang untuk alran saluran
terbuka sebab aliran dlaam saluran pembuang diperkirakan hampir setiap saat
memiliki permukaan bebas.

II. Jenis Aliran
Penggolongan saluran terbuka berdasarkan perubahan kedalaman aliran sesuai
dengan waktu dan ruang adalah sebagai berikut:
A. Aliran Tunak (steady flow)
Aliran tunak merupakan aliran yang kedalamannya tidak berubah atau dianggap
konstan selama suatu selang waktu. Aliran tunak menjadikan waktu sebagai
kriteria.

Sebagian

besar

persoalan


tentang

saluran

terbuka

umumnya

memerlukan penelitian mengenai perilaku aliran dalam keadaan tunak.

Jika debit sebarang aliran dinyatakan dengan Q=VA. Maka, dalam sebagian
besar persoalan aliran tunak debit dianggap tetap di sepanjang bagian saluran
yang lurus atau bersifat kontinu dan dapat dinyatakan dengan:
Q=VA=V1A1=V2A2.=…
1. Aliran seragam (uniform flow)
Merupakan jenis aliran yang lain; kata “seragam” menunjukkan bahwa kecepatan
aliran disepanjang saluran adalah tetap, dalam hal kecepatan aliran tidak
tergantung pada tempat atau tidak berubah menurut tempatnya.


2. Aliran berubah
Merupakan jenis aliran yang terjadi bila kedalaman dan kecepatannya berubah di
sepanjang saluran, terdiri atas:
a. Aliran berubah lambat laun
Aliran ini terjadi apabila perubahan kecepatan terjadi secara lambat laun dengan
jarak yang panjang.

Sumber: Aliran Saluran Terbuka, 2010

Gambar 2.1 Aliran Berubah Lambat Laun

b. Aliran berubah tiba-tiba
Aliran ini terjadi apabila kedalamannya tiba-tiba berubah pada jarak yang cukup
pendek. Ini disebut juga dengan gejala setempat (local phenomenon) contohnya
adalah loncatan hidrolik dan penurunan hidrolik.

Sumber: Aliran Saluran Terbuka, 2010

Gambar 2.2 Aliran Berubah Lambat Laun


B. Aliran tak Tunak (unsteady flow)
Aliran tak tunak merupakan aliran yang jarang terjadi dimana aliran ini
kedalamannya dapat berubah sesuai dengan waktu. Misalnya banjir dan
gelombang yang taraf alirannya akan berubah setelah gelombang berlaku dan
unsur waktu menjadi sangat penting dalam membangun pengendali.

1. Aliran taktunak seragam (uniform flow)
Merupakan jenis aliran yang memiliki syarat bahwa permukaan air berfluktuasi
sepanjang waktu dan tetap sejajar sepanjang saluran.
2. Aliran berubah taktunak
Aliran berubah tak tunak merupakan bentuk aliran taktunak yang juga terdiri atas:
a. Aliran taktunak berubah lambat laun
b. Aliran taktunak berubah tiba-tiba

Sumber: Hidrolika Saluran Terbuka, 1997

Gambar 2.3 Jenis Aliran di Saluran Terbuka

III. Keadaan Aliran
Keadaan aliran di saluran terbuka ditentukan oleh pengaruh kekentalan dan

gravitasi sehubungan dengan gaya-gaya inersia aliran. Tegangan permukaan air
dalam keadaan tertentu dapat pula mempengaruhi perilaku aliran, tetapi
pengaruh ini tidak terlalu besar dalam masalah saluran terbuka.

Pengaruh kekentalan pada suatu aliran di saluran terbuka ini terhadap
kelembaman (gaya inersia) dapat dinyatakan dlaam bilangan Reynolds:

Keterangan:
vs = kecepatan fluida,
L = panjang karakteristik,
μ = viskositas absolut fluida dinamis,
ν = viskositas kinematik fluida: ν = μ / ρ,
ρ = kerapatan (densitas) fluida.
Pengaruh kekentalan juga dapat bersifat sebagai berikut:
A. Laminar
Aliran ini terjadi bila butir-butir air seolah-olah bergerak menurut suatu lintasan
yang teratur atau lurus dan selapis cairan yang sangat tipis seperti menggelincir
datas lapisan sebelahnya. Pengaruh kekentalan pada aliran ini sangat besar
daripada gaya inersianya. Aliran laminar memiliki bilangan Reynold < 500.
B. Turbulen

Aliran ini terjadi butir-butir air bergerak menurut lintasan yang tidak teratur, tidak
lancar dan tidak tetap, walaupun butir-butir tersebut tetap bergerak maju didalam
aliran secara keseluruhan. Aliran ini juga terjadi karena gaya kekentalan relatif
lemah dibandingkan dengan gaya inersia. Aliran laminar akan terjadi dalam aliran
saluran terbuka harga bilangan Reynold yang besarnya >1000 atau kurang.
C. Peralihan
Aliran ini adalah aliran campuran yang merupakan suatu keadaan peralihan
dangan kapasitas bilangan Reynold berkisar antara 500-1000.

IV. Resim Aliran
Resim aliran adalah merupakan pola tertentu ketika suatu fluida mengalir yang
diakibatkan sifat fisik fluida, interaksi antara cairan dan gas, flow rate, ukuran,
kekasaran dan orientasi pipa. Kombinasi pengaruh kekentalan dan daya tarik
bumi dapat menimbulkan salah satu dari empat resim aliran dalam saluran
terbuka, yakni:

1. Laminar Subkritis (subcritical-laminar)
Terjadi bila F kecil dari 1 dan R terletak dalam daerah laminar.
2. Laminar Superkritis (supercritical-laminar)
Terjadi bila F besar dari 1 dan R terletak dalam daerah laminar.

3. Turbulen Superkritis (supercritical-turbulen)
Terjadi bila F besar dari 1 dan R terletak dalam daerah turbulen.
4. Turbulen Subkritis (subcritical-laminar)
Terjadi bila F kecil dari 1 dan R terletak dalam daerah turbulen.

Sumber: Hidrolika Saluran Terbuka, 1997

Gambar 4.1 Hubungan Antara Kedalaman dan Kecepatan untuk Keempat Macam Resim
Aliran Saluran Terbuka

Untuk F sendiri merupakan bilangan Froud yang merupakan besaran tanpa
dimensi yang digunakan untuk menentukan suatu aliran itu subkritikal atau
superkritikal. Sedangkan R sendiri merupakan bilangan Reynold. Pada gambar
diatas,garis tebal untuk F=1 dan jalur arsir untuk peralihan laminar-turbulen
berpotongan pada gambar tersebut dan membaginya menjadi empat bagian,
masing-masing menyatakan suatu resim aliran. Dua resim aliran yang pertama,
laminar subkritis dan laminar superkritis tidak abanyak dijumpai dalam praktek
hidrolika saluran terbuka, karena alirannya biasanya bersifat turbulen. Namun,
resim-resim ini kadang-kadang terjadi bilamana air sangat dangkal, dikenal
sebagai aliran dangkal (sheet flow) dan tampak jelas dalam percobaan dengan

model hidrolik, penelitian aliran permukaan dan pencegahan erosi.

Sumber: Mekanika Fluida dan Hidrolika, 2005

Gambar 4.2 Bentuk-bentuk Resim Aliran

DAFTAR PUSTAKA
Chow, Ven Te. 1997. Hidrolika Saluran Terbuka. Jakarta: Erlangga.
Fani. 2010. Aliran Saluran Terbuka. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Nasution, Ichwan Ridwan. 2005. Mekanika Fluida dan Hidrolika. Medan:
Universitas Sumatera Utara.

TUGAS KELOMPOK MEKANIKA FLUIDA II
“ALIRAN SALURAN TERBUKA DAN PENGGOLONGANNYA”

OLEH

: KELOMPOK I

ANGGOTA : DITA SOPHY


DOSEN

(0910941006)

MIRA

(1310941026)

DILA YURIANTI

(1310942003)

: VERA SURTIA, Phd.

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN- FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2015