BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Problem Based Learning Siswa Kelas 5 SD Negeri Butuh 1 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Semester II Ta

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.1.1 Setting Penelitian

  3.1.1.1 Jenis Penelitian

  Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian tindakan kelas kolaborasi, dimana penelitian dilakukan melalui kerja sama antara peneliti dengan guru kelas 5 di SD Negeri Butuh 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Sebagai tahap awal dipersiapkan materi, menyusun RPP, menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk mengajar, kemudian guru kelas yang mengajarkan pada saat pelaksanaan penelitian. Untuk observer, dapat dilakukan oleh guru yang lain atau teman sejawat.

  Proses penelitian tindakan kelas berbentuk siklus yang akan dilakukan dalam 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari satu atau dua kali pertemuan dan tiap pertemuan masing-masing 70 menit. Kedua siklus memuat satu Kompetensi Dasar (KD) dan setiap siklus dilaksanakan satu sampai dua kali pertemuan.

  3.1.1.2 Tempat Penelitian

  Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Butuh 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang pada siswa kelas 5 semester genap tahun ajaran 2014/2015. Siswa pada kelas 5 berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. SD Negeri Butuh 1 terletak di Dusun Banaran Desa Butuh Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Letak SD Negeri Butuh 1 berada di tengah perkampungan sehingga di sekitar lokasi terdapat rumah-rumah warga. Jarak tempuh SD Negeri Butuh 1 dari jalan raya sekitar 2 km. Jarak yang cukup dekat dari jalan raya membuat lokasi SD Negeri Butuh 1 cukup terjangkau dari jalan maupun dari perkampungan warga.

  3.1.1.3 Waktu Penelitian

  Penelitian dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SD Negeri Butuh 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang mulai bulan Maret

3.1.2 Karakteristik Subjek penelitian

  Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri Butuh 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang semester genap tahun ajaran 2014/2015. Jumlah siswa kelas 5 adalah 20 siswa, terdiri dari 8 siswa perempuan dan 12 siswa laki- laki yang usianya berkisar antara 10-11 tahun. Adapun tingkat kemampuan siswa bermacam-macam ada yang tinggi, sedang, dan rendah. Siswa kelas 5 SD Negeri Butuh 01 memiliki karakteristik suka berbicara sendiri saat diberi penjelasan oleh guru, kurang tertarik terhadap pelajaran Matematika, dan mereka kurang aktif dalam proses pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar yang rendah.

3.2 Variabel yang Diselidiki

  Variabel penelitian merupakan objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian yang ditetapkan untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal yang dibutuhkan, kemudian ditarik kesimpulan.

  3.2.1 Variabel Bebas (X)

  Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya variabel dependen (terikat). Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah: X = model pembelajaran Problem Based Learning.

  1

  3.2.2 Variabel Terikat (Y)

  Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah Y 1 : hasil belajar pada mata pelajaran Matematika.

3.3 Prosedur Penelitian

  Penelitian ini direncanakan untuk dilaksanakan dalam 2 siklus yang sesuai dengan model Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2013:137) meliputi empat tahap yaitu perencanaa, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Akan tetapi pada tahap pelaksanaan dan pengamatan dilakukan secara bersamaan jika pelaksana dan pengamat berbeda. Rincian Prosedur tindakan dapat dilihat pada gambar 3.1:

Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis dan Mc Taggart

  Berdasarkan gambar 3.1, penelitian akan dilaksanakan dengan melalui 2 kali tindakan atau siklus. Sebelum dilakukan tindakan perlu disusun perencanaan mengenai apa yang akan dilaksanakan dan yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran. Setelah disusun perencanaan, kemudian dilakukan tindakan diiringi dengan pengamatan mengenai jalannya tindakan yang dilaksanakan. Kemudian akan dilaksanakan refleksi untuk mengetahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan yang baru selesai dilaksanakan dalam satu siklus. Setelah mengetahui keberhasilan dan hambatan yang ada di siklus I lalu dirancang siklus kedua.

3.3.1 Deskripsi Prosedur Siklus I

3.3.1.1 Tahap Perencanaan

  1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), meliputi:

  a) Menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang akan dilakukan penelitian.

  b) Mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ke dalam indikator.

c) Indikator kemudian dikembangkan menjadi tujuan pembelajaran.

  d) e) Menetapkan alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran sesuai dengan materi tentang sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, segitiga sama kaki, segitiga sama sisi, dan segitiga sembarang.

  2) Membuat soal evaluasi. 3) Membuat lembar observasi guru dan siswa dalam pembelajaran.

3.3.1.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan

  Pada pelaksanaan tindakan siklus I akan dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Dilaksanakan dua kali pertemuan apabila dalam satu pertemuan pelaksanaan tahap-tahap PBL belum selesai, oleh karena itu direncanakan dua kali pertemuan. Masing masing pertemuan akan dilaksanakan tiga kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan penutup sebagai berikut:

  Siklus I Pertemuan Pertama 1) Kegiatan Awal

  a) Guru mempersiapkan ruang, media dan siswa untuk memulai pembelajaran.

  b) Guru mengajak siswa untuk berdoa.

  c) Siswa memberi salam.

  Tahap 1: Orientasi siswa pada masalah

  d) Siswa memperhatikan guru yang menunjukkan stereofoam berbentuk persegi, persegi panjang, segitiga sama kaki, segitiga sama sisi, dan segitiga sembarang.

  Kemudian guru bertanya “apakah kalian tahu nama- nama bangun yang ada di depan ?”

  e) Siswa memperhatikan guru yang memberikan apersepsi berupa pertanyaan, “Apakah bisa menunjukkan benda apakah yang berbentuk persegi, persegi panjang, segitiga sama kaki, segitiga sama sisi, dan segitiga sembarang di kelas ini

  ?”

  f) Guru dan siswa bertanya jawab tentang pertanyaan yang diajukan guru.

  g) Siswa memperhatikan guru yang menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini. h) Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model PBL kepada siswa.

2) Kegiatan Inti

  a) Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya bagi yang belum jelas akan masalah yang diberikan.

  Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar

b) Siswa membentuk 5 kelompok, setiap kelompok beranggotakan 4 orang.

  c) Guru membagikan kertas berbentuk persegi, persegi panjang, segitiga sama kaki, segitiga sama sisi, dan segitiga sembarang pada setiap kelompok.

  Tahap 3: Membimbing penyelidikan Individual maupun kelompok

  d) Masing-masing siswa mengidentifikasi sifat-sifat bentuk bangun datar tersebut baik dari buku maupun dari pengalaman pribadi mereka.

  e) Siswa dalam kelompok saling bertukar informasi tentang sifat-sifat bangun datar yang diamati.

3) Kegiatan Penutup

  Pertemuan Kedua 1) Kegiatan awal

  a) Guru mempersiapkan ruang, media dan siswa untuk memulai pembelajaran.

  b) Guru mengajak siswa untuk berdoa.

  c) Siswa memberi salam.

  d) Guru menyinggung pembelajaran pada pertemuan sebelumnya.

  b) Guru memberi tugas kepada siswa untuk mencari tahu sifat-sifat bangun datar yang masih belum diketahui siswa.

  a) Siswa melakukan refleksi pembelajaran dengan bertanya jawab tentang materi yang dipelajari selama 1 pertemuan ini.

  c) Siswa memberikan salam penutup. e) Guru bertanya tentang tugas masing-masing kelompok yang diberikan pada pertemuan sebelumnya.

  2) Kegiatan Inti Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

  a) Siswa dibimbing guru melengkapi sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, segitiga sama kaki, segitiga sama sisi, dan segitiga sembarang yang sudah mereka cari di rumah.

  b) Siswa menyusun laporan tentang sifat-sifat bangun datar yang mereka amati pada lembar kerja siswa.

  c) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dari kelompoknya didepan kelas.

  Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

  d) Siswa mengamati kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.

  e) Siswa memberikan pendapatnya ataupun bertanya kepada kelompok yang maju.

  f) Siswa dibantu guru mengevaluasi proses pemecahan masalah yang telah dikemukakan masing-masing kelompok.

  g) Siswa yang berani maju, benar menjawab, dan berani menanggapi mendapatkan bendera.

  h) Guru menjelaskan tentang materi yang belum disampaikan dari hasil diskusi siswa. i)

  Guru bersama siswa meluruskan kesalahan pemahaman, dan memberikan penguatan.

  3) Kegiatan Penutup

  a) Siswa melakukan refleksi pembelajaran dengan bertanya jawab tentang materi yang dipelajari selama 2 pertemuan ini.

  b) Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru

  c) Siswa dibantu guru membuat rangkuman atau simpulan tentang pelajaran yang sudah dipelajari.

d) Siswa memberikan salam penutup.

3.3.1.3 Observasi

  Pada kegiatan ini dilakukan observasi terhadap: 1) Kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran. 2) Kemampuan guru dalam mengelola kelas. 3) Kegiatan yang dilakukan siswa selama pembelajaran. 4) Proses pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning. 5) Hasil belajar siswa dalam evaluasi pembelajaran.

3.3.1.4 Tahap Analisis dan Refleksi

  Yang dilakukan dalam tahap ini adalah semua data yang sudah terkumpul dianalisis, kemudian hasil analisis akan digunakan sebagai bahan refleksi untuk melihat keberhasilan maupun kekurangan dalam proses pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning. Dari hasil yang diperoleh dilakukan perbandingan antara prasiklus dengan siklus I, apakah ada peningkatan hasil belajar yang signifikan dari prasiklus dengan siklus I. Dilakukan juga identifikasi apa saja keberhasilan yang sudah dicapai dan masalah yang masih dihadapi dan direncanakan penyelesaiannya pada siklus II. Kemudian, dilakukan perencanaan untuk melaksanakan tindakan pada siklus II.

3.3.2 Deskripsi Prosedur Siklus II

3.3.2.1 Tahap Perencanaan

  Berdasarkan analisa pada pembelajaran siklus I, maka perencanaan siklus

  II adalah sebagai berikut:

1) Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus I.

  Selanjutnya dilakukan identifikasi dan merumuskan kembali masalah yang muncul pada siklus I. 2)

  Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan lebih mengembangkan langkah-langkah model Problem Based Learning, meliputi: a)

  Menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang akan dilakukan penelitian.

  b) Mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ke dalam

c) Indikator kemudian dikembangkan menjadi tujuan pembelajaran.

  d) Merumuskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru kelas dengan menggunakan model Problem Based Learning.

  e) Menetapkan alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran sesuai dengan materi tentang sifat-sifat bangun datar.

  3) Membuat evaluasi. 4) Membuat lembar observasi guru dan siswa dalam pembelajaran.

3.3.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan

  Pada pelaksanaan tindakan siklus II akan dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Dilaksanakan dua kali pertemuan karena dalam satu pertemuan materi masih belum selesai, oleh karena itu direncanakan dua kali pertemuan. Masing masing pertemuan akan dilaksanakan tiga kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan penutup sebagai berikut:

  Siklus II Pertemuan Pertama 1) Kegiatan Awal

  a) Guru mempersiapkan ruang, media dan siswa untuk memulai pembelajaran.

  b) Guru mengajak siswa untuk berdoa.

  c) Siswa memberi salam.

  Tahap 1: Orientasi siswa pada masalah

  d) Siswa memperhatikan guru yang menunjukkan stereofoam berbentuk lingkaran, trapesium, jajar genjang, belah ketupat, dan layang-layang.

  Kemudian guru bertanya “apakah kalian tahu nama-nama bangun yang ada di depan ?”

  e) Siswa memperhatikan guru yang memberikan apersepsi berupa pertanyaan, “Apakah bisa menunjukkan benda apakah yang berbentuk lingkaran, trapesium, jajar genjang, belah ketupat, dan layang-layang di kelas ini

  ?”

  f) Guru dan siswa bertanya jawab tentang pertanyaan yang diajukan guru. g) Siswa memperhatikan guru yang menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini.

  h) Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model PBL kepada siswa.

2) Kegiatan Inti

  a) Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya bagi yang belum jelas akan masalah yang diberikan.

  Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar

b) Siswa membentuk 5 kelompok, setiap kelompok beranggotakan 4 orang.

  c) Guru membagikan kertas berbentuk lingkaran, trapesium, jajar genjang, belah ketupat, dan layang-layang pada setiap kelompok.

  Tahap 3: Membimbing penyelidikan Individual maupun kelompok

  d) Masing-masing siswa mengidentifikasi sifat-sifat bentuk bangun datar tersebut baik dari buku maupun dari pengalaman pribadi mereka.

  e) Siswa dalam kelompok saling bertukar informasi tentang sifat-sifat bangun datar yang diamati.

3) Kegiatan Penutup

  a) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mencari tahu sifat-sifat bangun datar lingkaran, trapesium, jajar genjang, belah ketupat, dan layang-layang dirumah.

  b) Siswa melakukan refleksi pembelajaran dengan bertanya jawab tentang materi yang dipelajari selama 1 pertemuan ini.

  c) Guru memberi tugas kepada siswa untuk mencari tahu sifat-sifat bangun datar yang masih belum diketahui siswa.

d) Siswa memberikan salam penutup.

  Pertemuan Kedua 1) Kegiatan awal

  a) Guru mempersiapkan ruang, media dan siswa untuk memulai

  b) Siswa memberi salam.

  e) Siswa memberikan pendapatnya ataupun bertanya kepada kelompok yang maju.

  a) Siswa melakukan refleksi pembelajaran dengan bertanya jawab tentang materi yang dipelajari selama 2 pertemuan ini.

  3) Kegiatan Penutup

  Guru bersama siswa meluruskan kesalahan pemahaman, dan memberikan penguatan.

  h) Guru menjelaskan tentang materi yang belum disampaikan dari hasil diskusi siswa. i)

  g) Siswa yang berani maju, benar menjawab, dan berani menanggapi mendapatkan bendera.

  f) Siswa dibantu guru mengevaluasi proses pemecahan masalah yang telah dikemukakan masing-masing kelompok.

  d) Siswa mengamati kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.

  c) Guru menyinggung pembelajaran pada pertemuan sebelumnya.

  Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

  c) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dari kelompoknya didepan kelas.

  b) Siswa menyusun laporan tentang sifat-sifat bangun datar yang mereka amati pada lembar kerja siswa.

  a) Siswa dibimbing guru melengkapi sifat-sifat bangun datar lingkaran, trapesium, jajar genjang, belah ketupat, dan layang-layang yang sudah mereka cari di rumah.

  2) Kegiatan Inti Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

  d) Guru bertanya tentang tugas masing-masing kelompok yang diberikan pada pertemuan sebelumnya.

  b) c) Siswa dibantu guru membuat rangkuman atau simpulan tentang pelajaran yang sudah dipelajari.

d) Siswa memberikan salam penutup.

3.3.2.3 Observasi

  Pada kegiatan ini dilakukan observasi terhadap: 1)

  Jalannya pembelajaran pada siklus II, apakah masih terdapat masalah seperti yang dihadapi pada siklus I. 2) Kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran. 3) Kemampuan guru dalam mengelola kelas. 4) Kegiatan yang dilakukan peserta didik selama pembelajaran. 5) Proses pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning. 6) Hasil belajar siswa dalam evaluasi pembelajaran.

3.3.2.4 Tahap Analisis dan Refleksi

  Data-data yang telah dicatat dalam lembar pengamatan baik siswa ataupun guru serta penilaian dalam menyelesaikan tes formatif dianalisis untuk mendapat kesimpulan. Hasil analisis dicatat apakah pada setiap tahapan sudah menunjukkan peningkatan atau belum. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan hasil pembelajaran pada mata pelajaran Matematika, karena materi sudah disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Dengan demikian pelaksanaan dan hasilnya dapat lebih optimal.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

  Adapun teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan hasil belajar Matematika khususnya tentang pokok bahasan sifat-sifat bangun datar, digunakan teknik pengumpulan data: 1)

  Dokumentasi Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen baik tertulis maupun data elektronik. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data awal tentang nama, nilai hasil ulangan siswa kelas 5 SD Negeri Butuh 01.

  2) Tes

  Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa. Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penugasan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. 3)

  Observasi atau Pengamatan Observasi digunakan untuk mengamati keterlaksanaan kegiatan pembelajaran melalui model Problem Based Learning.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

  Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan hasil belajar Matematika adalah: 1)

  Tes Dalam pengumpulan data, alat yang digunakan berupa tes tentang sifat- sifat bangun datar berbentuk pilihan ganda. Tes diberikan kepada siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi dan menyelesaikan soal sesuai dengan kisi-kisi tes siklus I dan siklus II. Adapun kisi-kisi soal tes pada siklus I dan Siklus II dapat dilihat pada tabel 3.1 dan tabel 3.2:

Tabel 3.1 Kisi-kisi Butir Soal Siklus I

  Standar Kompetensi

  6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun Kompetensi Dasar

6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

  Materi Ajar Sifat-sifat bangun datar segitiga sama sisi, sama kaki, segitiga sembarang, persegi, dan persegi panjang. Indikator Jenis soal Nomor soal

  Pilihan Ganda 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 14, 1. Mengidentifikasi sifat-sifat

  15, 16,17, 18, 20 bangun datar segitiga Pilihan Ganda

  13 2. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar persegi

  Pilihan Ganda 1, 2, 3, 11, 12, 19 3. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar persegi panjang

Tabel 3.2 Kisi-kisi Butir Soal Siklus II

  Standar Kompetensi

  6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun Kompetensi Dasar

6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

  Materi Ajar Sifat-sifat bangun datar lingkaran, jajar genjang, trapesium, belah ketupat, dan layang-layang. Indikator Jenis soal Nomor soal

  Pilihan Ganda

  3 1. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar lingkaran

  Pilihan Ganda 2, 5, 6, 7, 10, 15, 18 2. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar jajar genjang

  Pilihan Ganda 8, 9, 16, 19 3. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar trapesium

  Pilihan Ganda 1, 4, 11, 12, 14 4. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar belah ketupat

  Pilihan Ganda 13, 17, 20 5. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar layang- layang.

  Jumlah Soal

  20 2)

  Lembar Observasi Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti dan pengamat melihat dan mengamati secara langsung kegiatan belajar mengajar guru dan siswa saat proses pembelajaran berlangsung sampai akhir pembelajaran, kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan sebenarnya saat proses belajar mengajar berlangsung. Lembar observasi diisi oleh observer dengan memberi tanda ceklis pada setiap indikator penilaian aktivitas guru dan siswa. Jawaban dibuat dalam bentuk skala 1-5, selanjutnya data hasil perolehan skor observasi guru dan siswa yang berupa angka dikonversikan ke dalam pengertian kualitatif.

  Observasi aktivitas guru difokuskan untuk pengamatan kualitas mengajar guru dalam mengajarkan mata pelajaran Matematika menggunakan model

  

Problem Based Learning dengan materi sifat-sifat bangun datar. Adapun kisi-kisi

  observasi aktivitas guru dapat dilihat pada tabel 3.3:

Tabel 3.3 Kisi-kisi Observasi Aktivitas Guru

  No Jumlah No Aspek Indikator item item 1.

  1.

  1 Persiapan Mempersiapkan ruang, media, dan siswa untuk memulai pembelajaran. 2. 2, 3

  Penyampaian apersepsi dan tujuan pembelajaran.

  4 3.

  4 Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran menggunakan model Problem Based

  Learning 2.

  4. materi, 8, 9 Penyampaian Menyampaikan mengatur siswa dalam pembagian kelompok.

  5. 5,6,7,

  5 Memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang pembelajaran dan mengidentifikasi masalah.

  3. 6. 10, 11, Pelatihan Memfasilitasi siswa dalam

  3 kegiatan kelompok.

  12 4. 7. 13, 14 Penyampaian Memfasilitasi siswa dalam hasil menyampaikan hasil diskusi kelompok.

  8. 15, 16,

  10 Melakukan refleksi, membuat kesimpulan, dan tindak lanjut. 17, 18, 19, 20,

  21, 22

  Jumlah

  22 Observasi aktivitas siswa difokuskan pada pengamatan selama pelaksanaan pembelajaran Matematika dari kegiatan awal hingga kegiatan penutup. Adapun kisi-kisinya dapat dilihat pada tabel 3.4:

Tabel 3.4 Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa

  Jumlah No Aspek Indikator No item item 1.

  mengikuti

  1 Kegiatan awal 1. Siap pembelajaran 2 2.

  2 Memperhatikan apersepsi 2. 3. mengidentifikasi 3, 4 Pengalaman Dapat

  2 masalah, 3. 4. dalam 5, 6, 7, 8

  Interaksi Kemauan berkelompok, keaktifan, 4 dan menyelelesaikan masalah dengan kelompok.

  4. 5. hasil 9, komunikasi Menyampaikan diskusi

  4 6. 10, 11, 12

  Bertanya kepada kelompok dan memberi pendapatnya 5. 7. rangkuman 13, 14, 15

  Refleksi Membuat

  3 dengan runtut

  15 Jumlah Rumus yang digunakan untuk menghitung skor aktivitas guru maupun siswa berdasarkan Tampubolon (2014:255) adalah dengan pedoman penilaian sebagai berikut: a.

  Total Skor Dihitung dengan menjumlahkan skor dari semua indikator penilaian observasi aktivitas guru maupun siswa.

  b.

  Skor maksimal Skor maksimal dihitung dengan mengalikan jumlah item pernyataan dengan skor maksimal baik untuk observasi aktivitas guru maupun siswa.

  Nilai (%) =

  % Berdasarkan langkah-langkah penilaian observasi guru atau siswa, dapat diketahui interpretasi dari pengamatan yang dilakukan sesuai nilai yang diperoleh dapat

Tabel 3.5 Tabel Interval Nilai Aktivitas Guru dan Siswa

  Interval Nilai Kategori Interpretasi (makna)

  81-100 A Sangat berkualitas 61-80 B Berkualitas 41-60 C Cukup 21-40 D Kurang berkualitas

  0-20 E Sangat kurang berkualitas

3.5 Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen

  Uji coba instrumen penilaian dilakukan di kelas 6 SD Negeri Butuh 01 yang memiliki responden sebanyak 31 siswa.

3.5.1 Uji Validitas Instrumen Soal

  Sebelum soal diberikan kepada siswa, dilakukan uji validitas untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu item. Uji validitas merupakan suatu langkah pengujian terhadap isi atau konten dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan. Pada program SPSS 16.0 for

  

windows teknik pengujian yang digunakan untuk menguji validitas adalah dengan

  cara Analyze

  • – Scale – Reliability Analysis. Dasar pengambilan keputusan item

  yang valid berdasarkan kriteria menurut Muhidin (2007:47) adalah: 1.

  Jika nilai hitung r lebih besar (>) dari r tabel maka item angket dinyatakan valid dan dapat dipergunakan, atau

  2. Jika nilai hitung r lebih kecil (<) dari nilai tabel r maka item angket dinyatakan tidak valid dan tidak dapat dipergunakan.

  3. Nilai tabel r dapat dilihat pada a = 5% dan db = n-2 Hasil uji validitas instrumen dilakukan di kelas 6 SD N Lemahireng 2 dengan jumlah siswa 31, maka instrumen soal valid jika koefisien corrected item

  to total correlation ≥ 0,355.

  Berdasarkan hasil uji validitas soal yang berjumlah 30 soal pilihan ganda, yang dinyatakan valid pada siklus I sebanyak 22 soal dan yang tidak valid sebanyak 8 nomor yaitu 1, 3, 5, 6, 12, 14, 19, 20. Sedangkan soal pada siklus II dari 30 soal yang diujikan, sebanyak 23 soal dinyatakan valid dan yang tidak valid sebanyak 7 soal yaitu nomor 1, 3, 4, 8, 12, 13, 28.

3.5.2 Uji Reliabilitas Soal

  Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen soal mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukuran yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Instrumen yang reliabel berarti instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkap data yang bisa dipercaya. Apabila koefisien reliabilitas tes lebih besar dari 0,70 maka tes hasil belajar dapat dinyatakan memiliki reliabilitas yang tinggi.

  Instrumen soal setelah dikurangi item yang tidak valid diperoleh data yang dilihat pada

  Cronbach’s Alpha bahwa koefisiennya sebesar 0,912 maka termasuk

  reliabilitas yang memuaskan. Sedangkan pada siklus II setelah item soal yang tidak valid dikeluarkan diperoleh hasil pada Cronbach’s Alpha bahwa koefisiennya sebesar 0,911 sehingga termasuk reliabilitas yang memuaskan.

  3.6 Indikator Kinerja

  Indikator kinerja dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dinyatakan dapat berhasil apabila hasil belajar yag ditunjukkan dengan adanya kenaikan hasil tes belajar siswa. Siswa dikatakan tuntas jika mencapai nilai KKM ≥ 65. Keberhasilan belajar diukur apabila setiap siswa telah mencapai nilai ≥ 65 maka dikatakan berhasil atau tuntas, dan apabila sebanyak 85% siswa mencapai nilai 65 maka dinyatakan tuntas secara klasikal. Artinya, pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning dikatakan berhasil untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas 5 SD Negeri Butuh 01 yang diukur dengan peningkatan hasil belajar.

  3.7 Analisis Data

  Data yang berupa angka (data kuantitatif) dari hasil belajar pada kondisi awal (pra-siklus), siklus I, dan siklus II dianalisis menggunakan teknik deskriptif komparatif dilanjutkan dengan refleksi. Analisis menggunakan teknik deskriptif komparatif merupakan cara membandingkan data hasil belajar Matematika pada kondisi awal (pra-siklus), data hasil belajar Matematika pada siklus I, dan data peningkatan hasil belajar Matematika pada kondisi awal (pra-siklus), siklus I, dan siklus II dengan menerapkan model Problem Based Learning.

Dokumen yang terkait

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achievement Division (STAD) ter

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achievement Division (STAD) terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri Menjer Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo Sem

0 0 15

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SD NEGERI MENJER KECAMATAN GARUNG KABUPATEN WONOSOBO SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achievement Division (STAD) terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri Menjer Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo Sem

0 0 94

2.1.1.2. Jenis-jenis Perangkat Pembelajaran - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Materi Energi Panas dan Bunyi dengan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning pad

0 1 29

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Materi Energi Panas dan Bunyi dengan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning pada Kelas 4 SDN 1 Me

0 0 19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Materi Energi Panas dan Bunyi dengan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning pada Kel

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Materi Energi Panas dan Bunyi dengan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning pada Kelas 4 SDN 1 Medayu Kabupaten Banjarnegara

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Materi Energi Panas dan Bunyi dengan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning pada Kelas 4 SDN 1 Medayu Kabupaten Banjarnegara

0 0 112

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Problem Based Learning Siswa Kelas 5 SD Negeri Butuh 1 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Semester II Tahun

0 2 17