BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Materi Energi Panas dan Bunyi dengan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning pada Kelas 4 SDN 1 Me

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Desain Pengembangan

  Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran ADDIE (Analysis-Design-Development-Implement-Evaluate). ADDIE muncul pada tahun 1990-an yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda. Salah satu fungsinya ADIDE yaitu menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri. Pada kesempatan ini yang akan dikembangkan yaitu perangkat pembelajaran berupa, RPP dan LKS. wordpress.com/2011/02/23)

  Model ADDIE ini menggunakan 5 tahap atau langkah pengembangan sebagaimana gambar berikut.

Gambar 3.1 Tahap pengembangam model ADDIE

  Langkah 1: Analisis

  Tahap analisis merupakan suatu proses mendefinisikan apa yang akan dipelajari oleh peserta belajar, yaitu melakukan needs assessment (analisis kebutuhan), mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan melakukan analisis tugas (task analysis). Oleh karena itu, output yang akan kita hasilkan adalah berupa karakteristik atau profile calon peserta belajar, identifikasi kesenjangan, identifikasi kebutuhan dan analisis tugas yang rinci didasarkan atas kebutuhan

  Langkah 2: Desain

  Tahap ini dikenal juga dengan istilah membuat rancangan (blueprint).Ibarat bangunan, maka sebelum dibangun gambar rancang bangun (blue-print) diatas kertas harus ada terlebih dahulu.Apa yang kita lakukan dalam tahap desain ini? Pertama merumuskan tujuan pembelajaran yang SMAR (spesifik, measurable, applicable, dan realistic). Selanjutnya menyusun tes, dimana tes tersebut harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan tadi. Kemudian tentukanlah strategi pembelajaran yang tepat harusnya seperti apa untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam hal ini ada banyak pilihan kombinasi metode dan media yang dapat kita pilih dan tentukan yang paling relevan. Disamping itu, pertimbangkan pula sumber-sumber pendukung lain, semisal sumber belajar yang relevan, lingkungan belajar yang seperti apaseharusnya, dan lain-lain. Semua itu tertuang dalam sautu dokumen bernama blue-print yang jelas dan rinci.

  Langkah 3: Pengembangan

  Pengembangan adalah proses mewujudkan blue-print alias desain tadi menjadi kenyataan. Artinya, jika dalam desain diperlukan suatu software berupa multimedia pembelajaran, maka multimedia tersebut harus dikembangkan.Atau diperlukan modul cetak, maka modul tersebut perlu dikembangkan. Begitu pula halnya dengan lingkungan belajar lain yang akan mendukung proses pembelajaran semuanya harus disiapkan dalam tahap ini. Satu langkah penting dalam tahap pengembangan adalah uji coba sebelum diimplementasikan.Tahap uji coba ini memang merupakan bagian dari salah satu langkah ADDIE, yaitu evaluasi.Lebih tepatnya evaluasi formatif, karena hasilnya digunakan untuk memperbaiki sistem pembelajaran yang sedang kita kembangkan.

  Langkah 4: Implementasi

  Implementasi adalah langkah nyata untuk menerapkan sistem pembelajaran yang sedang kita buat. Artinya, pada tahap ini semua yang telah dikembangkan diinstal atau diset sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa diimplementasikan. Misal, jika memerlukan software tertentu maka software tersebut harus sudah diinstal. Jika penataan lingkungan harus tertentu, maka lingkungan atau seting tertentu tersebut juga harus ditata. Barulah diimplementasikan sesuai skenario atau desain awal.

  Langkah 5: Evaluasi

  Evaluasi adalah proses untuk melihat apakah sistem pembelajaran yang sedang dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Sebenarnya tahap evaluasi bisa terjadi pada setiap empat tahap di atas. Evaluasi yang terjadi pada setiap empat tahap diatas itu dinamakan evaluasi formatif, karena tujuannya untuk kebutuhan revisi. Misal, pada tahap rancangan, mungkin kita memerlukan salah satu bentuk evaluasi formatif misalnya review ahli untuk memberikan input terhadap rancangan yang sedang kita buat. Pada tahap pengembangan, mungkin perlu uji coba dari produk yang kita kembangkan atau mungkin perlu evaluasi kelompok kecil dan lain-lain.

3.2. Definisi Konsep

  3.2.1. Subyek Yang diteliti

  Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian yaitu siswa SD Negeri

  1 Medayu, Wanadadi Kabupaten Banjarnegara pada siswa kelas 4 yang berjumlah 12 siswa, 7 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Tahun pelajaran 2014/2015.

  3.2.2. Batasan Penelitian

  Perangkat pembelajaran dibuat sebagai salah satu penunjang agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Dalam penelitian ini akan dikembangkan perangkat pembelajaran yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada pembelajaran IPA materi Energi Panas dan Bunyi Model pengembangan yang digunakan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini adalah ADDIE yng dikembankan oleh Reiser dan Mollenda yang terdiri dari lima langkah.

  Pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunak pendekatan saintifik dengan model pembelajaran Discovery Learning pada penyusunan RPP dan LKS.

  3.2.3. Tempat penelitian

  Tempat penelitian yaitu di SD Negeri 1 Medayu yang bealamat di Desa Medayu RT 02/RW 02 Kecamatan Wanadadi Kabupaten Banjarnegar pada siswa

3.2.4. Waktu Penelitian

  Waktu penelitian dilaksanakan anatara akhir bulan Maret tahun pelajaran 2014/2015.

3.3. Prosedur Pengembangan

  Seperti yang telah diuraikan diatas penelitian ini menggunakan model ADDIE yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda dengan jalan menggabungkan beberapa siklus penelitian pengembangan. Kelima langkah tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan meliputi penelitian dan pengumpulan informasi reviu literature, studi penelitian berskala kecil dan persiapan laporan pada perkembangan terkini. Selanjunya melakukan perencanaan, termasuk mendefisinisikan ketrampilan yang akan dipelajari, menyatakan dan mengurutkan tujuan dan mengidentifikasi aktivitas belajar.

  2. Mengembangkan produk awal meliputi perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang didesain mengikuti langkah-langkah saintifik melalui model pembelajaran discovery learning learning pada pembelajaran IPA kelas 4 Materi Energi Panas dan Bunyi.

  3. Pada tahap pengembangan ini hasil desain diberikan kepada ahli desain pembelajaran dan ahli materi. Konsultasi ini dilakukan untuk mendapatkan masukan tentang desain produk. Ahli desain diminta masukan berkaian dengan relevansi atau ketepatan tujuan, kompetensi dasar dan indicator pembelajaran. ahli perangkat pembelajaran diminta masukan relevansi atau ketepatan langkah-langkah penerapannya.

  4. Tahap uji coba awal/uji coba terbatas, pada tahap ini produk diuji cobakan pada kelas 4 yang mempunyai kemampuan beragam. Uji coba awal ini bertujuan untuk mendapatka data berkaitan dengan materi, model, urutan dan waktu penyajian pembelajaran.

  5. Tahap uji lapangan, lapangan skala besar dan produk akhir langkah coba ini bertujuan untuk mengumpulkan data apakah produk yang dikembangkan dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran atau tidak. Berdasarkan uraian diatas dan dengan pertimbangan efektifitas waktu penelitian maka langkah-langkah penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

  Perencanaan atau Analisis

  Validasi atau pengembangan kebutuhan review ahli prodik awal

  Revisi Model jadi dan

  Uji Coba produk pelaporan terbatas

Gambar 3.2 Skema Langkah-langkah Penelitian

3.3.1. Metode Penelitian Tahap 1

  Penelitian tahap pertama ini merupakan langkah analisis atau assesmen kebutuhan untuk mengidentifikasi masalah (kebutuhan) dan melakukan analisis tugas (task analyze). Output yang dihasilkan berupa karakteristik atau profil calon peserta didik, identifikasi kesenjangan, identifikasi kebutuhan dan analisis tugas yang rinci didasarkan atas kebutuhan. Selain itu untuk melihat sejauh mana suatu kompetensi perlu dikembangkan kemudian menyusun produk awal. Langkah yang dilakukanpada tahap ini adalah dengan mengadakan observasi langsung kelapangan. Observasi dilakukan dengan cara melihat proses pembelajaran dan berkomunikasi langsung dengan peserta didik dan guru. Observasi tidak hanya mengamati kegiatan siswa pada proses pembelajaran tapi observasi juga dilakukan terhadap ketersediaan perangkat pembelajaran berupa, RPP dan LKS, model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran IPA kelas 4 materi Energi Panas dan Energi Bunyi.

3.3.2. Model penelitian Tahap 2

  Tahap penyusunan produk ini alur yang digunakan adalah alur perancangan model desain pembelajaran ADDIE digabungkan dengan langkah 2 dan 3 pada langkah penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda. Secara garis besar model pengembangan ini terdiri 3 tahap.

  Tahap pertama adalah tahap desain (design) tahap ini dikenal dengan istilah membuat rancangan (blue print) atau rancang bangun. Dalam penelitian ini yang akan yang akan dikembangkan adalah suatu perangkat pembelajaran berupa RPP, dan LKS maka yang didesain adalah langkah-langkah mengembangkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dan langkah-langkah pembelajaran didalam kelas dari awal hingga akhir, dimana rancangan ini disesuaikan dengan need assessment yang telah dilakukan. Artinya, rancangan desain perangkat pembelajaran ini disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan tujuan pembelajaran.

  Tahap kedua adalah langkah pengembangan (development) yang merupakan proses mewujudkan blue print alias desain tadi menjadi kenyataan. Artinya, pada tahap ini segala sesuatu yang dibutuhkan atau yang akan mendukung proses pembelajaran semuanya harus disiapkan. Dalam penelitian yang ditujukan untuk mengembangkan suatu perangkat pembelajaran maka pengembangan disini berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengaplikasikan pendektan saintifik dan model pembelajaran discovery learning. Satu langkah penting dalam tahap pengembangan adalah uji coba atau evaluasi sebelum diimplementasikan. Lebih tepatnya evaluasi formatif atau review oleh ahli.

  Tahap ketiga adalah validasi ahli dan revisi (evaluasi formatif). Pada tahap ini hasil desain produk diberikan kepada seseorang ahli yaitu ahli desain pembelajaran dan ahli materi. Konsultasi ini dilakukan untuk mendapatkan masukan tentang desain produk. Ahli desain diminta masukannya berkaitan dengan relevansi atau ketepatan tujuan, kompetensi dasar dan indikator pembelajaran. Ahli perangkat pembelajaran pembelajaran diminta masukan relevansi atau ketepatan langkah- langkah penerapannya.

  3.3.3. Metode Penelitian Tahap 3

  Langkah 4 dan 5 pengembangan yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda (1985) diuraikan dengan integrasi langkah 4 dan 5 model desain ADDIE. Langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan evaluasi formatif atau uji coba produk. Uji coba produk merupakan proses penyediaan dan menggunakan informasi untuk produk. Uji coba bertujuan untuk mengumpulkan data apakah produk yang dikembangkan dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran. Pada penelitian ini uji coba dilakukan secara terbatas pada kelas 4 yang dipilih sebagai sampel. Langkah-langkah uji coba produk meliputi: 1) menetapkan tujuan uji coba, 2) mempersiapkan instrumen, 3) penentuan teknik pengumpulan data, 4) penentuan sampel uji coba, 5) melaksanakan uji coba, 6) analisis produk hasil uji coba dan perumusan rekomendasi revisi.

  3.3.4. Rancangna Uji Coba

  Rancangan uji coba produk yang dikembangkan terdiri dari 2 tahapan yaitu: 1. Revisi oleh ahli desain dan ahli materi.

  2. Uji coba terbatas pada kelas 4

  3.3.5. Evaluasi Penelitian dan pengembangan

  Evaluasi penelitian dan pengembangan pada penelitian ini meliputi evaluasi formatif 1 dan evaluasi formatif 2.

  1. Evaluasi formatif I Yaitu revisi oleh ahli desain Pembelajaran dan ahli perangkat pembelajaran terhadap produk yang dikembangkan. Validasi produk dilakukan dengan cara menghadirkan bebrapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut, sehingga selanjtnya dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya. (Prof. Dr. Sugiyono, 2012:414).

  2. Evaluasi Formatif II Ujicoba terbatas dilakukan dengan maksud untuk mengetahui hasil belajar dari hasil pengembangan pada kondisi yang sebenarnya dikelas. Uji coba lapangan pada tingkat kelas dilakukan pada siswa di

  Penentuan kelas uji coba dilakukan di kelas 4. Kelas yang telah dipilih tersebut diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang sudah dikembangkan dengan menggunakan pedekatan saintifik dan model pembelajaran discovery learning.

3.4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

3.4.1. Teknik Pengumpulan data

  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, lembar observasi, dan soal tes hasil belajar. Angket digunakan untuk mengetahui respon siswa dan guru setelah pembelajaran. Observasi digunakan untuk studi lapangan dan untuk observasi guru mengajar, apakah guru sedah melakukan sesuai rencana pembelajaran atau belum. Tes dulakukan untuk mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilakukan menggunakan RPP dan LKS yang sudah dikembangkan dengan pendekatan saintifik model pembeelajaran discovery learning berdasar teori ADDIE (Analysis-Design-Implement-Evaluate).

  1. Observasi Kegiatan observasi dilakukan dengan tujuan untuk mengamati aktivitas pembelajaran guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Kegiatan observasi dilakukan pada setiap pelaksanaan tindakan dan dilakukan oleh observer. Adapun kegiatan yang diobservasi yaitu kegiatan guru dan siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai observer yang bertugas untuk mengamati kegiatan guru dalam mengelola pendekatan saintifik model discovery learning dalam proses pembelajaran dan siswa.

  Pada tabel 3.1 dapat dilihat kisi-kisi instrumen observasi ketika pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan terhadap siswa dan guru dalam pembelajaran. instrumen ini dapat dilakukan dalam pertemuan 1 dan 2.

Tabel 3.1 Instrumen Pengamatan Siswa dan Guru ketika Pembelajaran

  No Indikator Instrumen untuk Guru Instrumen untuk Siswa

  1 Persiapan Guru membuka pelajaran Siswa tertarik mengikuti dengan memberikan pelajaran motivasi yang menarik

  2 Penjelasan Guru menjelaskan Siswa memperhatikan pengertian, sifat-sifat dan penjeasan dari guru. sumber energi panas dan bunyi

  3 Percobaan dalam Guru mengarahkan siswa Siswa aktif bertanya yang diskusi kelompok dan membimbing siswa belim paham dalam diskusi dalan jalannya diskusi

  4 Presentasi Guru memberi kesempatan Siswa mempresentasikan kepada siswa untuk hasil percobaan di depan mempresentasikan hasil kelas percobaan

  5 Evaluasi Guru bersama siswa Siswa memperhatikan mengulas kembali tentang penjelasan dari guru dengan materi energi panas dan seksama bunyi

  6 Kesimpulan Guru mengarahkan siswa Siswa tekun dalam untuk menyimpulkan hasil melakukan diskusi dan percobaan pada lembar percobaan. LKS

  2. Angket Angket digunakan untuk uji pakar desain pembelajaran dan pakar materi, mengetahui respon siswa dan guru setelah pembelajaran terhadap LKS materi energi dan perubahannya. Kisi-kisi angket uji pakar desain dapat dilihat pada Tabel

  

Tebel 3.2

Kisi-kisi Uji Pakar Desain Pembelajaran Berupa Lembar Kerja Siswa Indikator Instrument

  Format

  1. Sistematika susunan LKS

  2. Keserasian warna, tulisan, dan gambar pada LKS

  Cover/halaman muka

  1. Kemenarikan gambar

  2. Kemenarikan bentuk huruf Petunjuk penggunaan modul

  1. Kejelasan isi

  2. Kesesuaian petunjuk modul dengan isi LKS Daftar Isi

  1. Kesesuaian penulisan daftar isi dengan isi LKS

  2. Kemudahan memahami daftar isi Materi

  1. Ketepatan sistematika / urutan materi

  2. Kejelasan materi yang disajikan Tes Mandiri

  1. Kesesuaian soal latihan dengan indikator

  2. Kesesuaian soal latihan dengan materi yang diajarkan Kunci Jawaban

  1. Kesesuaian kunci jawaban dengan soal latihan dan tes mandiri

  2. Kemudahan dalam menggunakan kunci jawaban

Tabel 3.3 Kisi-kisi Uji Pakar Materi Berupa Lembar Kerja Siswa Aspek Indikator

  Format

  1. Kesesuaian isi pada materi

  2. Kesesuaian warna dan tulisan materi pada LKS Isi

  1. Kesesuaian langkah-langkah dengan model pembelajaran Discovery Learning

  2. Kesesuaian langkah-langkah dengan pendekatan

  Saintifik Soal

  1. Kesesuaian soal dengan materi yang diajarkan

  2. Kesesuaian soal dengan kompetensi dasar Bahasa

  1. Kejelasan bahasa dalam materi yang disajikan

  2. Keefektifan kalimat yang digunakan Pada kisi-kisi angket uji coba pakar LKS pada Tabel 3.2 digunakan untuk angket kisi-kisi validasi pakar materi pada LKS. Pada kisi-kisi lembar penilaian pengembangan pembelajaran berupa RPP materi Energi Panas dan Bumi diberilkan kepada pakar desain RPP. Kisi-kisi uji pakar desain RPP dapat dilihat pada tabel 3.4

  Tabel 3.4

Kisi-kisi Lembar Penilaian Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berupa

RPP Materi Energi Panas Dan Bunyi

  No Aspek yang dinilai Indikator Penilaian

  1 Identitas Mata Pelajaran

  a. Kejelasan identitas

  b. Kelengkapan identitas

  c. Ketepatan alokasi waktu

  2 Perumusan Indikator dan

  d. Kejelasan rumusan indikator dengan tujuan Tujuan Pembelajaran pembelajaran

  e. Kelengkapan cangkupan rumusan indikator dengan tujuan pembelajaran f. Kesesuaian indikator dengan SK dan KD

  g. Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan SK dan KD

  3 Pemilhan materi ajar

  h. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran i. Keseuaian dengan karakteristik peserta didik

  4 Pemilihan pendekatan dan j. Kesesuain pendekatan dan model dengan model pembelajaran tujuan pembelajaran k. Kesesuain pendekatan dan model dengan karakteristik peserta didik

  5 Pemilihan sumber/media l. Sesuai tujuan, materi dan karakteristik pembelajaran peserta didik

  6 Kegiatan pembelajaran m. Kesesuaian dengan langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik saintifik discovery discovery

  7 Penialaian hasil belajar n. Kesesuaian teknik penilaian

  Pada kisi-kisi angket penilaian pengembangan perangkan berupa RPP pada Tabel di atas digunakan untuk angket kisi-kisi validasipenilaian RPP. Untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran maka dilakukan pengumpulan data berupa angket dengan instrument pengumupalan data dapat dilihat pada Tabel 3.5

Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket Respon Siswa Setelah pembelajaran Aspek Indikator

  Pembelajran

  a. Aku lebih mudah dalam melakukan pengamatan terhadap suatu masalah

  b. Dalam diskusi aku lebih mudah mencari informasi dalam kelompok

  c. Aku dapat lebih mudah menyimpulkan masalah yang ada d. Dalam mengkomunikasikan hasil penemuan aku dapat lebih mudah menyimpulkan

  Materi

  1. Dengan menggunakan LKS tersebut, aku dapat memahami materi dengan mudah.

  2. Dalam bekerja kelompok, aku dapat memahami materi dengan mudah.

  3. Aku bisa membuat kesimpulan sendiri tentang pelajaran hari ini.

Tabel 3.4 merupakan intrument angket untuk siswa Selain mengetahui respon siswa terhada pembelajaran, perlu diketahui juga respon guru sebagai pelaksana pembelajaran. Instrument angket respon guru setelah pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 3.6.

  Tebel 3.6 Kisi-kisi Angket Respon Guru Setelah pembelajaran

  3. Soal Tes Hasil Belajar Soal tes hasil belajar digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar yang telah diberikan dengan mnggunakan perangkat pebelajaran yang telah dikembangkan . Tes yang baik perlu perencanaan dengan pembuatan kisi-kisi soal uji coba instrumen, validitas dan reliabilitas soal. Kisi-kisi soal menggunakan Standar Kompetensi (SK) dan (KD) materi Energi Panas dan Energi Bunyi dapat dilihat di tabel 3.7.

  No Aspek Indikator

  1 RPP a. Kejelasan indentitas mata pelajaran.

  b. Kemudahan dalam mengelola waktu

  c. Kemudahan melakukan langkah- langkah pembelajaran

  2 LKS

  a. Pemahaman materi lebih mudah

  b. Kemudahan mengarahkan siswa untuk kerja mandiri c. Kemudahan dalam menjawab soal- soal

  3 Pembelajaran

  a. Dengen menstimulus siswa guru lebih mudah mengarahkan siswa untuk lebih aktif dalam bertanya

  b. Guru lebih mudah membimbing siswa dalam diskusi kelompok.

  c. Guru lebih mudah mengarahkan siswa dalam menyimpulkan materi yang dipelajari.

Tabel 3.7 Kisi-kisi soal Item Soal Standar Kompetensi Indikator Butir Soal Juml Kompetensi Dasar

  ah 1, 2,

  1. Memahami

  1.2 Mendeskri

  1. Mendefinisikan

  2 pengertian dari berbagai psikan energi panas bentuk energi

  2. Menjelaskan

  3, 4, 5

  energi dan panas dan 3 berbagai sumber cara bunyi panas penggunaa yang

  3. Menyebutkan

  6, 7

  sifat-sifat energi nnya dalam terdapat di 2 panas kehidupan lingkunga sehari-hari. n sekitar

  4. Menyebutkan

  8, 9, 10, 11,

  serta sifat- contoh perubahan

  7

  12, 13, 14,

  sifatnya. panas yang tergolong konduksi, konveksi dan radiasi

  5. Membuktikan

  15

  adanya

  1 perpindahan panas.

  4. Mendefinisikan 16, 17, 18,19, pengertian dari

  12

  20, 21, 22, 23,

  bunyi dan

  24, 25, 26,27

  sumbernya

  5. Menyebutkan

  28, 29

  sifat-sifat energi bunyi

  2

  6. Membuktikan

  30, 31

  bunyi merambat

  2 padat, cair dan gas.

  7. Membutikan

  32, 33, 34, 35,

  bahwa bunyi dapat dipantulkan dan diserap.

  4 Jumlah soal

  35

  3.4.2. Alat Pengumpulan Data

  Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilaksanakan melalui: Angket, lembar observasi, dan tes peningkatkan hasil belajar.

  a. Angket Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.

  b. Lembar Observasi Pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi dilakukan ketika model pembelajaran diterapkan. Lembar observasi ini dibuat dalam bentuk isian yang harus dijawab dengan memberikan skor dan disertai dengan alasan jawaban tersebut. Lembar observasi digunkan untuk mengetahui terlaksana atau tidaknya proses belajar mengajar dengan model discovery learning. Lembar observasi ini dilakukan terhadap guru dan siswa ketika pembelajaran berlangsung c. Soal Tes Hasil Belajar

  Tes pencapaian ini dilaksanakan pada kelas 4. Selama proses pembelajaran berlangsung seluruh aktivitas siswa diamati dan dicatat pada lembar observasi. Pada pertemuan terakhir, peneliti memberikan tes evaluasi sebagai hasil pencapaian belajar siswa. Hasil tes dan lembar observasi digunakan untuk mengukur keefektifan dari produk yang dikembangkan. Tes hasil belajar berupa soal tes yang disusun berbenyuk pilihan ganda dan uraian.

  3.4.3. Uji Validitas Dan Reabilitas

  Instrument yang baik harus memenuhi dua persyaratan yang penting, yaitu tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Instrumen yang reliable berarti instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk medapatkan soal dengan perbedaan tingkat kesulitan setiap butir soal dan tingkat ketetapan hasil pengukuran. Oleh karena itu kisi-kisi instrument soal di atas dibuatlah soal yang akan di uji validitas dan reliabilitas. Untuk mengetahui validitas soal dilakukan dengan membandingkan r tabel dengan r hitung. Nilai r tabel dilihat pada tabel r dengan df= n-2 (n= jumlah responden/sampel). Pada tingkat kemaknaan 5%, maka akan didapatkan angka r tabel. Nilai r hasil/output SPSS dapat dilihat pada kolom”Corrected item-Total Correlation”. Keputusan: Masing-masing pertanyaan/pernyataan dibandingkan nilai r hasil/output dengan nilai r tabel, bila r hasil>r tabel, maka pertanyaan tersebut valid, (Ilmu Pak Guru blogspot. 2013). Dari uji validitas dapat diambil hasil data seperti terlihat pada tabel 3.8

Tabel 3.8 Uji Validitas Instrumen

  

Siswa Kelas IV SDN 1 Medayu Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

Standar Kompetensi Indikator Butir Soal Hasil Uji Kompetensi Dasar Validitas Valid Tkd Valid

  1, 2, 1, 2

  1. Memaha

  1.1. Mendesk

  1. Mendefini

  • sikan mi ripsikan pengertian dari energi berbagai energi panas bentuk panas energi dan

  2. Menjelaska

  3, 4, 5

  n berbagai

  4 3,5

  dan cara bunyi sumber pengguna yang panas annya terdapat

  6, 7

  3. Menyebut

  6, 7 -

  dalam di kan sifat- sifat energi kehidupa lingkung panas n sehari- an

  8, 9, 10, 11,13,

  8,

  4. Menyebutk

  9, 11,

  hari. sekitar 13, 15, panas yang serta 4, tergolong sifat- konduksi, sifatnya. konveksi dan radiasi

  5. Membukti

  15

  kan adanya perpindaha

  15 n panas.

  • 16, 17, 18, 19,

  6. Mendefini

  16,18,

  sikan

  20, 21, 22, 23, 21,23,

  pengertian

  24, 25, 26, 27 24, 26, 17,19,2

  dari bunyi

  0,22,25,

  dan

  27

  sumbernya

  28, 29

  7. Menyebut

  28,29

  kan sifat- sifat energi

  • bunyi

  8. Membukti

  30, 31 30, 31

  kan bunyi merambat

  • melalui benda padat, cair dan gas.

  9. Membutik

  32, 33, 34, 35

  35 an bahwa 32, 33,

  34

  bunyi dapat dipantulka n dan diserap.

  Uji coba dilakukan di SDN 1 Medayu pada kelas 5 dan 6 yang terdiri dari 34 siswa yang mengerjakan sehingga r tabel adalah 0,339. Berdasarkan dari hasil uji coba instrumen tersebut dilakukan uji valid dan reliabilitas dengan bantuan SPSS 16 for Windows. Dari 35 soal yang disiapkan terdapat 22 soal yang valid dan 13 soal yang mengeliminasi soal berdasarkan indikatornya. Untuk melihat hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14.

  Setelah melakukan uji validitas dilanjutkan dengan melakukan uji reliabilitas, Setelah semua pertanyaan valid semua, analisis dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Untuk mengetahui reliabilitas adalah dengan membandingkan nilai r hasil dengan r tabel . Dalam uji reliabilitas sebagai nilai r hasil adalah nilai “Cronbach’s Alpha” Ketentuannya : bila r > r , maka pertanyaan tersebut reliabel, , (Ilmu Pak Guru

  Alpha tabel

  blogspot. 2013). Uji reliabilitas dilakukan dari instrumen butir soal yang valid kemudian diolah melalui SPSS 16.0 for Windows seperti pada tabel 3.9 dibawah ini.

Tabel 3.9 Uji Reliabilitas Hasil Instrumen

  

Siswa Kelas IV SDN 1 Medayu Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

Reliability Statistics

  Cronbach's Alpha N of Items

.913

  22 Dari gambar output di atas, diketahui bahwa nilai

  Cronbach’s Alpha sebesar 0,913, Hal ini menunjukkan bahwa pertanyaan tersebut dapat diterima atau dengan kata lain reliabel.

3.5. Analisis Data

  Setelah memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka langkah selanjutnya adalah mengolah data yang terkumpul dengan menganalisa data, mendeskripsikan data serta mengambil kesimpulan. Angket validasi ini menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menghitung skor yang diperoleh. Hasil skor yang diperoleh digunakan untuk menilai kualitas produk berupa perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang dikembangkan serta mencari skor minimal dan maksimal dari data kuantitatif. Frekuensi tiap-tiap skor dihitung untuk bagus (2) dan tidak bagus (1). Data dari angket dianalisi teknik statistic deskriptif dengan mengelompokkan data tersebut ke dalam lima kategori sesuai dengan skala Likert menggunakan acuan konversi seperti pada tabel 3.10 berikut yang menggunakan Skala Likert. Eko Putro Widoyoko (2009:238)

Tabel 3.10 Tabel Acuan Konversi Data Kualitatif ke dalam Data Kuantitatif

  

Rumus Perhitungan Rerata Skor Klasifikasi

  Sangat Baik

  ˃ 4,20 i + 1,8SD i

  ˃ M Baik

  ˃ 3.4 - 4,2

  i + 0,6SD i + 1,8SDi M i˂ M

  Cukup ˃ 2,6 - 3,4

  i + 0,6SD i + 0,6SDi M i ˂ M

  Kurang ˃ 1,8 - 2,6

  M i + i ˂ M

  • 1,8SD i 0,6SDi

  Sangat Kurang

  i

1.8SDi

   M -

  1,8 Keterangan: Mi = rerata ideal

  = Sdi = standar deviasi ideal

  = = skor rerata data empiris

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Evaluasi Index Card Match dengan Pendekatan Scientific Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Evaluasi Index Card Match dengan Pendekatan Scientific Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Evaluasi Index Card Match dengan Pendekatan Scientific Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Evaluasi Index Card Match dengan Pendekatan Scientific Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 91

2.1.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achievement Division (STAD) terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri Menjer Keca

0 0 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achievement Division (STAD) ter

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achievement Division (STAD) terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri Menjer Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo Sem

0 0 15

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SD NEGERI MENJER KECAMATAN GARUNG KABUPATEN WONOSOBO SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achievement Division (STAD) terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri Menjer Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo Sem

0 0 94

2.1.1.2. Jenis-jenis Perangkat Pembelajaran - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Materi Energi Panas dan Bunyi dengan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning pad

0 1 29