BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Materi Energi Panas dan Bunyi dengan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning pada Kel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 di SD Negeri 1 Medayu, Banjarnegara Tahun Pelajaran 2014/2015. Tahap pertama dalam penelitian ini adalah

  analisis kebutuhan, untuk mengetahui apa yang perlu dikembangkan yaitu dengan melakukan observasi di SD Negeri 1 Medayu. Setelah berbagai data di dapatkan langkah selajutnya adalah menyusun produk/draf awal yang berupa RPP dan LKS. Sebelumnya dilakukan uji validitas instrumen di kelas 5 dan 6 untuk mengetahui kevalidan soal yang di berikan pada evaluasi akhir. Kemudian draf awal yang sudah jadi diberikan pakar RPP, pakar materi dan pakar desain untuk dreview, selanjunta draf awal direvisi. Kemudian dilakukan uji coba pada kelas 4 SD N 1 medayu. Penelitian uji coba terbatas dilakukan 2 kali pertemuan. Jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Jadwal pelaksanaan Penelitian di SD N 1 Medayu

  No Hari,Tanggal Pelaksanaan Uraian Kegiatan

  1 Senin, 2 Maret 2015 Analisis Kebutuhan

  2 Sabtu, 7 Maret 2015 Uji Validitas Instrumen

  3 Sabtu, 28 Maret 2015 Uji Coba Terbatas di Kelas 4 4.2.

   Data Uji Coba

  Data uji coba perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS ini terdiri dari (1) hasil validasi dari pakar materi, desain dan RPP (expert judgment), (2) hasil uji coba terbatas (preliminary field testing).

4.2.1. Hasil Validasi dari Pakar (Expert Judgment)

  Setelah draft produk awal dirancang, kemudian produk awal ini direview atau divalidasi oleh pakar materi, pakar desain dan RPP. Untuk pakar yang memvalidasi materi dan RPP adalah Dra. Deasy KH. RS. M.Pd. dan untuk pakar desain divalidasi oleh Stefanus C. Relmasira, S.Pd, MSEd:IT. Untuk lembar hasil validasi dari pakar Materi, desain dan RPP dapat dilihat pada lampiran 8-10. penilaian yang berada pada katagori baik sangat baik dan ada beberapa katagori yang cukup baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.2 Hasil Penilaian RPP

  4 Baik

  1 Tujuan , KMB, dan evaluasi harus sesuai Sesuaikan antara Tujuan , KMB, dan evaluasi dan harus saling berhubungan

  No Bagian yang Salah Saran Perbaikan

Tabel 4.3 Masukan Penialain RPP

  7 Penilaian hasil belajar 3,5 Baik Rata-rata keseluruhan 3,6 Baik

  3 Cukup

  6 Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik discovery

  5 Pemilihan sumber/media pembelajaran

  No Aspek Rata -rata katago ri

  4 Pemilihan pendekatan dan model pembelajaran 3,5 Baik

  4 Baik

  3 Pemilihan materi ajar

  2 Perumusan indikator dan tujuan pembelajaran 3,7 Baik

  4 Baik

  1 Identitas mata pelajaran

  Dari tabel 4.2 secara keseluruhan penyusunan RPP dikatakan layak untuk diujicobakan dengan perbaikan sesuai saran. Dan untuk kesalahan pada uji pakar RPP dapat dilihat pada tabel 4.3 yaitu untuk penyusunan perangkat pembelajaran berupa RPP bahwa dalam bagian tujuan, KBM, dan soal evalusi harus sesuai, pada tujuan pembelajaran harus sama dengan indikator. Dan pada bagiam kegiatan pembelajaran urut-urutanya harus jelas sesuai dengan urutan ditujuan pembelajaran.

Tabel 4.4 Hasil Validitasi Pakar Materi

  No Aspek Rata-rata Katagori

  1 Format

  4 Baik

  2 Isi 3,6 Baik

  3 Soal 3,8 Baik

  4 Bahasa

  4 Baik

  5 Lembar LKS 3,5 Baik Rata-rata keseluruhan 3,7 Baik

Tabel 4.5 Masukan Pakar Materi

  No Bagian yang Salah Saran Perbaikan

  1 KBM harus sesuai dengan tujuan Pembelajaran Melengkapi LKS dengan Macam-macam perpindahan panas

  2 KBM , tujuan dan evaluasi harus releven Dari tabel 4.4 secara keseluruhan aspek materi dikatakan layak untuk diujicobakan dengan perbaikan sesuai saran. Masukan dari hasil uji pakar materi dapat dilihat pada tabel 4.5 yaitu pada dasarnya penialain RPP dengan meteri hampir sama karena ada keterkaitannya. Hanya saja ditambahkan pada kegiatan pembelajaran dan lembar LKS ditambahkan macam-macam perpindahan panas. Secara umumnya materi yang disajikan sudah baik dan runtut.

Tabel 4.6 Hasil Validasi pakar Desain

  No Aspek Rata-rata Katagori

  1 Format 2,8 Cukup

  2 Cover/halaman muka

  3 Cukup

  3 Petunjuk penggunaan LKS 3,5 Baik

  4 Daftar isi

  3 Cukup

  5 Materi 3,2 Cukup

  6 Tes mandiri 3,7 Baik Rata-rata keseluruhan 3,2 Cukup

Tabel 4.7 Masukan Pakar Desain

  No Bagian yang Salah Saran Perbaikan

  1 Terlalu banyak penggunaan text Kurangi yang tidak perlu box

  2 Aligment Maksimal 2 jangan lebih

  3 Overloping gambar dengan layout Sedapat mungkin gambar menyatu dengan background

  4 Sumber kutipan dan gambar tidak Beri sumber pada kutipan dan gambar ada Dari tabel 4.6 secara keseluruhan aspek desain dikatakan layak untuk diujicobakan dengan perbaikan sesuai saran perbaikan dapat dilihat pada lampiran

  20. Pada uji pakar desain dapat dilihat pada tabel 4.7 yaitu bagian yang salah terletak pada penggunaan text box yang terlalu banyak seabaiknya kurangi yang tidak perlu. Penggunaan aligment dengan maksimal 2 jangan lebih. Overloping gambar dan layout, sedapat mungkin gambar menyatu dengan background dan pemberian sumber pada kutipan dan gambar. Pada petunjuk penggunaan LKS dipindahkan ke halaman sendiri. Identitas dan peta konsep dibuat ndalam 1 halaman.

4.2.2. Hasil Data Uji Coba Terbatas

  Perangkat pembelajaran yang sudah divalidasi pakar selanjutnya dilakukan uji coba terbatas. Uji coba terbatas ini dilakukan pada kelas 4 yang berjumlah 12 siswa SD N 1 Medayu, Kecamatan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah pada tanggal 28 maret 2015. Uji coba terbatas dilakukan 2 pertemuan yaitu kegiatan belajar 1 dan kegiatan belajar 2. Kegiatan belajar 1 dan 2 dilakukan pada hari yang sama dengan jeda istirahat.

  Pada kegiatan belajar 1 dilaksanakan pada jam pertama yaitu hari Sabtu pukul 07.30 pagi. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan doa, menanyakan kabar, mengecek kehdiran siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran dan melakukan aspresepsi dengan bertanya kepada siswa “Energi tidak dapat dilihat, tetapi pengaruhnya dapat dirasakan. Dapatkah kamu melihat panas? Bagaimana rasanya saat kamu berjemur diterik matahari? Bagaimana Jadi apa itu energi panas? Dan bagaimna sifat-sifat energi panas? ” Berdasarkan jawaban dari siswa guru membacakan tujuan pembelajaran kemudian guru memberikan motivasi yang menarik. Guru menjelaskan materi Energi panas, siswa tertarik mengikuti pelajaran dengan aktif membaca materi di LKS pada kegiatan belajar 1. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok dengan cara yang menyenangkan yaitu Setiap siswa dibagikan gulungan kertas warna yang tertuliskan nama kelompok dan diikat dengan pita. Siswa yang mendapat nama kelompok sama berkumpul. Siswa mengerjakan lembar kerja dalam LKS. Penjelasan guru mengenai jalannya diskusi dan percobaan mudah dipahami siswa kemudian siswa aktif dan tekun melakukan diskusi dan percobaan. Siswa mencatat hasil diskusi di lembar hasil pengamatan. Dengan arahan dari guru siswa mempresentasikan hasilnya di depan kelas dan guru memberikan kesempatan untuk menanggapi kelompok lain. Pada kegiatan belajar 2 dilaksanakan pada pukul 09.00 setelah istirahat. Kegiatan belajar 2 merupakan kelanjutan dari pertemuan pertama yaitu dengan materi Energi bunyi.

  Kegiatan pada pertemuan kedua ini guru mengajak siswa untuk bernyanyi tentang Tok tok Bunyi sepatu. Seperti pertemuan sebelumnya guru melakukan apersepsi yang berhubungan dengan materi Energi Bunyi dan menyampaiakan tujuan pembelajaran. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi Energi Bunyi dengan seksama. Siswa aktif membaca materi dalam LKS. Siswa kembali berkumpul kembali dengan kelomponya kemudian mengerjakan lembar kerja di LKS. Siswa melakukan tanya jawab mengenai diskusi dan percobaan. Siswa mencatat hasil diskusi di lembar hasil pengamatan kemudian mempersentasikan di depan kelas.

  Data dari hasil uji coba terbatas adalah hasil angket dan nilai hasil evaluasi siswa. Berikt penjelasan dari hasil uji coba terbatas.

4.2.2.1. Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Terbatas

  Hasil angket respon siswa seletah pembelajaran menggunakan LKS dengan menggunakan pendekatan saintifik discovery dapat dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.8 Angket Respon Siswa Setelah Pembelajaran dengan menggunakan LKS

  No Aspek Skor Katagori

  1 Pembelajaran 4,5 Sangat baik

  2 Materi 4,6 Sangat baik 4,5 Sangat baik

  Dari tabel 4.8 hasilnnya siswa sangat menyukai pembelajaran menggunakn LKS. Dengan menggunakan LKS siswa lebih mudah dalam melakukan pengamatan terhadap suatu masalah, lebih mudah memahami materi. Dalam bekerja kelompok siswa lebih mudah dalam memahami materi. Siswa dapat membuat kesimpulan sendiri. Sehingga siswa dapat mengerjakan tes akhir dengan sangat baik.

4.2.2.2. Hasil Angket Respon Guru Uji Coba Terbatas

Tabel 4.9 Angket Respon Guru Setelah pembelajaran dengna Menggunakan RPP dan

  4

  4

  12 Dengan diskusi pembelajaran menjadi lebih aktif

  4

  11 Guru lebih mudah dalam menjelaskan materi

  4

  10 Guru lebih mudah mengarahkan siswa dalam menyimpulkan materi yang dipelajari.

  4

  8 Dengen menstimulus siswa guru lebih mudah mengarahkan siswa untuk lebih aktif dalam bertanya 3 9 Guru lebih mudah membimbing siswa dalam diskusi kelompok.

  3

  7 Kemudahan dalam menjawab soal-soal

  6 Kemudahan mengarahkan siswa untuk kerja mandiri

  

LKS

  4

  5 Pemahaman materi lebih mudah

  Selain siswa guru juga memberikan respon/tanggapan mengenai pembelajaran menggunakan perangkat pembelajan berupa RPP dan LKS dengan menggunakan pendekatan saintifik discovery untuk mencapai tujuan pembelajran yang diharapkan, karena guru sebagai pelaksana pembelajaran di kelas. Hasil angket respon guru dapat dilihat pada tabel 4.9.

  4 Dengan menggunakan RPP pembelajaran menjadi lebih terarah

  4

  3 Kemudahan melakukan langkah-langkah pembelajaran

  4

  2 Kemudahan dalam mengelola waktu

  4

  No Indikator Skor 1 Kejelasan indentitas mata pelajaran.

  4

Tabel 4.9 guru lebih senang mengajar dengan menggunakan RPP dan LKS dengan pendekatan discovery learning. Membuat siswa lebih mandiri dalam belajar,

  kemudahan mengelola waktu, melakukan langkah-langkah pembelajaran menjadi lebih mudah dan dengan diskusi pembelajaran menjadi lebih aktif.

4.2.2.3. Hasil Evaluasi Pembelajarn IPA

  Untuk menentukan tercapai atau tidaknya tujuan pembelaran diperoleh dari hasil tes tertulis. Hasil tes dkoreksi dan dan didata dalam sebuah tabel di bawah ini.

Tabel 4.10 Hasil Nilai Evalusi

  No Nilai

  1

  70

  2

  70

  3

  85

  4

  75

  5

  95

  6

  80

  7

  85

  8

  70

  9

  65

  10

  70

  11

  75

  12

  80 Jumlah 920 Dari hasil diatas kemudaian dicari rata-rata kelasnya dengan menggunakan rumus dibawah ini: Keterangan:

  = jumlah skorseluruh siswa = banyaknya siswa

  ( Purwanto: 2010) Kemudian dianalisis apakah nilai siswa tertentu dinyatakan tuntas atau tidak tuntas jika nilai yang diperoleh melebihi batas ketuntasan minimal yang sudah ditentukan adalah 65. Berikut tabel hasil ketuntasan tes tertulis kelas 4 SD N 1 Medayu.

Tabel 4.11 Hasil Ketuntasan Tes Tertulis Kelas 4 SD N 1 Medayu

  

Ketuntasan Siswa Jumlah siswa Persentase

  Siswa yang tuntas 12 100% Siswa yang tidak tuntas

  0% Selanjutnya menghitung peresentase ketuntasan belajar menggunakan rumus: x 100%

  Skor = x 100% Skor = 100% siswa tuntas

  x 100

  Skor = x 100 Skor = 0% siswa tidak tuntas Dengan mengacu pada tabel berikut:

Tabel 4.12 Kriteria Ketuntasan Belajar No Persentase Ketuntasan Kriteria Klasifikasi

  1 Sangat Baik

  ˃ 80

  2 Baik

  ˃ 60 – 80

  3 Cukup

  ˃ 40 – 60

  4 Kurang

  ˃ 20 – 40

  5 Sangat Kurang

  20 Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dikatakan memiliki derajat keefektifan yang baik, jika minimal tingkat persentase ketuntasan dari hasil belajar siswa berada pada kriteria baik.

4.3. Analisis Data 4.3.1. Analisis Data Validasi Pakar 4.3.1.1. Analisis Data Validasi Pakar RPP

  Untuk memvalidasi persngkat pembelajaran yang berupa RPP, ada beberapa aspek yang dinilai diantaranya Identitas mata pelajaran, Perumusan indikator dan tujuan pembelajaran, Pemilihan materi ajar, Pemilihan pendekatan dan model pembelajaran, Pemilihan sumber/media pembelajaran, Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik discovery, Penilaian hasil belajar.

  Untuk aspek identitas mata pelajaran yang meliputi kejelasan identitas, kelengkapan identitas dan ketepatan alokasi waktu diberi skor 4 ini artinya untuk keseluruhn mendapat katagori bagus dengan rata-rata 4. Aspek Perumusan indikator dan tujuan pembelajaran yang meliputi kejelasan rumusan indikator dengan tujuan pembelajaran mendapat skor 3 kemudian indikator yang lain seperti kelengkapan cangkupan rumusan indikator dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian indikator dengan SK KD dan kesesuaian tujuan pembelajaran dengan SK KD mendapat skor 4. Secara keseluruan untuk aspek Perumusan indikator dan tujuan pembelajaran mendapat skor rata-rata 3,7 dalam katagori baik. Aspek Pemilihan materi ajar yang meliputi kesesuaian dengan tujuan pembelajaran dan kesesuaian dengan karakteristik peserta didik, secara keseluruhan mendapat skor 4 dengan rata-rata 4 yang menduduki katagori baik.

  Untuk aspek Pemilihan pendekatan dan model pembelajaran meliputi kesesuaian pendekatan dan model dengan tujuan pembelajaran dan pendekatan dan model dengan karakter peserta didik mendapat skor rata-rata 3,5 ini artinya secara keseluruhan mendapat katagori baik. Aspek pemilihan sumber/media pembelajaran sudah baik dengan skor 4 artinya susah sesuai dengan tujuan, materi, dan karakteristik peserta didik. Untuk aspek Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik discovery dengan indikator kesesuaian dengan langkah pembelajan saintifik Penilaian hasil belajar yang meliputi keseuaian teknik penilaian dan kejelasn teknik penilaian mendapat skor rata-rata 3,5 artinya aspek tersebut sudah baik dan jelas.

  Untuk keseluruhan aspek penilaian RPP mendapat skor rata-rata 3,6 dalam katagori baik dan layak untuk diujicobakan/diimplementasikan dengan perbaikan sesuai saran.

4.3.1.2. Analisis Data Validasi Pakar Materi

  Dalam validasi pakar materi mencakup bebrapa aspek yaitu format, isi, soal, bahasa dan lembar LKS. Untuk aspek format yang mencakup kejelasan pentunjuk penjelasan, kesesuaian isi pada materi dan kesesuaian warna dan tulisan materi pada LKS sudah bagus dengan rata-rata 4 ini menunjukan untuk keseluruhan aspek format pada LKS sudah baik.

  Aspek isi pada materi LKS untuk indikator kesesuaian isi materi dengan tujuan pembelajaran dan kejelasan bahasa yang digunakan sudah cukup bagus. Untuk indikator yang lain seperti Kesesuaian isi materi dengan SK dan KD, Kesesuaian isi materi dengan indikator, kesesuaian langkah-langkah dengan model pembelajaran

  

Discovery Learning , dan kesesuaian langkah-langkah dengan pendekatan Saintifik

  mendapat skor 4 dengan katagori bagus. Untuk keseluruhan nilai aspek isi pada LKS sudah baik dengan skor rata-rata 3,6 Untuk aspek soal pada indikator kesesuaian soal dengan materi yang diajarkan mendapat skor 3 dengan katagori cukup bagus. Indikator yang lain mendapat skor 4 artinya kesesuaian soal dengan kompetensi dasar, kejelasan bahasa yang digunakan, kelayakan soal, dan kualitas soal yang diberikan sudah bagus. Secara keseluruhan aspek isi pada LKS mendapat skor rata-rata 3,8 dengan katagori baik.

  Aspek bahasa yang digunakan dalam materi pada LKS ini sudah bagus ditunjukan pada setiap indikator yang meliputi kejelasan bahasa dalam materi yang disajikan, kemudahan dalam memahami bahasa yang digunakan, keefektifan kalimat yang digunakan, kelengkapan kalimat/insformasi yang dibutuhkan siswa, penggunaan kata sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) mendapat skor masing-masing 4 ini artinya secara keseluruhan aspek bahasa pada LKS mendapat yang meliputi kejelasan langkah-langkah dalam percobaan dan kejelasan bahasa yang digunakan menempati katagori baik dengan skor rata-rata 3,5.

  Untuk keseluruhan aspek pada materi LKS mendapat skor rata-rata 3,7 dengan menempati katagori baik dan layak diujicobakan dengan perbaikan sesuai sesuai saran.

4.3.1.3. Analisis Data Validasi Pakar Desain

  Untuk validasi pakar desain LKS meliputi aspek format, cover/halaman muka, petunjuk penggunaan LKS, daftar isi, materi dan tes mandiri. Dilhat dari skor rata-rata aspek format 2,8 artinya aspek ini berada dalam katagori cukup baik, ditunjukan dengan indikator sistematika susuan LKS, bahasa yang digunakan dalam LKS, penetuan tipe font dan ukuran, penentuan penampilan LKS, dan penentuan format LKS mendapat skor 3 dan kesesuaian warna, tulisan dan gambar ada LKS mendapat skor 2. Warna, tulisan dan gambar harus disesuaiakan.

  Pada aspek cover secara keseluruhan mendapat rata-rata skor 3 yang menunjukan katagori pada spek ini sudah cukup baik, ini dilihat dari perolehan skor 3 pada masing indikator yang mencangkup Kejelasan bahasa kemenarikan bahasa, kemenarikan bentuk huruf, kejelasan bentuk huruf, perbandingan ukuran tulisan dengan ukuran gambar, warna yang digunakan tidak berlebihan. Gambar pada cover harus menyatu dengan backround jangan overleping.

  Untuk bagian aspek petunjuk penggunakan LKS yang meliputi kejelasan isi dan kesesuaian petunjuk dengan isi LKS memperoleh skor 3 kemudian untuk indikator lain seperti kejelasan susunan kalimat dan kesederhanaan memperoleh skor 4 ini artinya indikator tersebut sudah bagus. Secara keseluruhan pada aspek petunjuk penggunaan LKS memperoleh skor rata-rata 3,2 dalam katagori cukup baik.

  Pada aspek daftar isi secara keseluruhan memperoleh skor rata-rata 3 hal ini menunjukan desain LKS tersebut sudah cukup baik dengan melihat skor dari masing indikator kesesuaian penulisan daftar isi dengan isi LKS, kemudahan memahami daftar isi, dan kejelasan petunjuk daftar isi sudah cukup bagus.

  Aspek materi pada LKS dalam katagori cukup baik dengan skor rata-rata 3,2 yang mencakup beberapa indikator ketepatan sistematika / urutan materi sudah bagus dan kejelasan materi yang disajikan, kemudahan materi yang disajikan untuk dipahami, kejelasan bahasa materi yang disajikan sudah cukup bagus.

  Dan untuk aspek tes mandiri yang meliputi kesesuaian tes mandiri dengan kompetensi dasar, kesesuaian soal latihan dengan indikator dan kesesuaian soal latihan dengan materi yang diajarakan sudah bagus dan indikator lain keselasan bahasa yang digunakan sudah cukup bagus. Untuk keseluruhan aspek memperoleh skor rata-rata 3,7 dalam katagori baik.

  Untuk keseluruhan aspek pakar desain LKS mendapat skor rata-rata 3,2 dalam katagori cukup baik dan layak untuk \diujicobakan dengan perbaikan sesuai saran.

4.3.2. Analisis Data Uji Coba 4.3.2.1. Analisis Hasil Angket Respon Siswa Setelah Pembelajaran

  Siswa sebagai pengguna perangkat pembelajaran LKS diberikan angket respon setelah pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik model discovery

  learning guna mengetahi keberhasilan penggunaan LKS dalam pembelajaran.

  Dari hasil angket siswa scara keseluruhan memperoleh skor rata-rata 4,5 ini menunjukan siswa sangat setuju pembelajaran menggunakan LKS kerana pembelajaran ini menyenangkan bagi siswa. Dalam pemelajaran menggunakan LKS dengan pendekatan discovery learning menunjukan siswa lebih mudah dalam melakukan pengamatan terhadapa suatu masalah, dilihat dari skor yang diperoleh yaitu 4. Keaktifan terlihat dari kerja kelompok saling kerja sama. Siswa lebih mudah dalam mencari informasi dalam kelompok dengan skor rata-rata 4,5. Selain itu siswa juga dalam mengkomunikasikan lebih mudah menyimpulkan dengan skor rata-rata 4,7. Siswa sangat senang dan puas menggunakan LKS tersebut untuk pembelajaran dengan masing-masing skor rata-rata 4,9. Secara keseluruhan dalam proses pembelajaran siswa sangat tertarik dan aktif dalam mengikuti pembelajaran dilihat dari skor rata-rata yang diperoleh 4,5.

  Pemebelajaran dengan menggunkan LKS menurut siswa sangat menyenangkan namun siswa dalam pembelajaran menggunakan materi yang terdapat dalam LKS. Dalam penguasaan materi dan dalam diskusi kelompok tesebut siswa diperoleh 4,6. Siswa dapat menerima pembelajaran dengan baik dari guru sehinga siswa daoat menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan mudah dengan skor rata-rata 4,3. Dan siswa dapat lebih udah mengerjakan tes evalusai pada akhir pembelajaran dengan skor rata-rata 4,5 dibuktikan dengan hasil nilain tes dengan tidak ada yang remidi. Siswa juga merasa pembelajaran dengan menggunakan LKS sangat bermanfaat dilihat dari perolehan rata-rata skor 4,7. Untuk pemahaman materi secara keseluruhan siswa sangat menguasai dan memahami materi pada LKs dengan skor rata-rata 4,6.

  4.3.2.2. Analisis Hasil Angket Respon Guru Setelah Pembelajaran

  Guru sebagai pelaksana pembelajaran memberikan respon setelah pembelajaran. Angket respon guru diberikan guna mengetahui sejauh mana perangkat pembelajaran berhasil dalam pembelajaran.

  Dilihat dari rata-rata skor 3.8 pada tabel 4.9 menunjuka bahwa guru setuju bahwa RPP tersebut sangat mempermudah guru dalam mengelola waktu pembelajaran menjadi lebih terarah dan mempermudah dalam melakukan langkah- langkah pembelajaran. Setuju bahwa LKS tersebut sangant membantu mempermudah memahami materi, kemudahan mengarahkan siswa dan dengan materi dalam LKS mempermudah dalam menjawab soal-soal. Dan pada kegiatan pembelajaran guru setuju bahwa dengan menstimulus lebih mudah dalah mengarahkan siswa untuk lebih aktif bertanya, lebih mudah mengarahkan siswa dalam diskusi kelompok, lebih mudah mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi yang dipelajari, lebih mudah dalam menjelaskan materi yang diajarkan dan dengan adanya diskusi pembelajaran menjadi lebih aktif.

  Materi energi panas dan bunyi dengan pendekatan saintifik model pembelajaran discovery learning dikatakan layak untuk diujicobakan dengan perbaikan sesuai saran pakar validasi dan juga pembelajaran menggunakan LKS efektif digunakan dalam pembelajaran.

  4.3.2.3. Analisis Tes Evaluasi

  Tes evalusi dilakukan untuk menentukan tingkat kemampuan dan keberhasilan setelah melakukan pembelajaran menggunakan LKS dengan dilihat dari skor nilai yang diperoleh melebihi batas ketuntasan minimal mata

  pelajaran IPA yang dipakai SD N 1 Medayu adalah 65. Pada uji coba terbatas dengan jumlah siswa 12, dapat dilihat pada tabel 4.10 terdapat skor tertinggi 95 dan terendah 65 dan rata-rata kelas 76,66. Dilihat dari tabel 4.11 terdapat 11 siswa yang mendapat skor di atas KKM dan hanya 1 orang yang mendapat skor batas KKM 65.

  Dilihat dari hasil tes siswa dengan rata-rata skor di atas KKM dan memiliki tingkat persentase ketuntasan 100% dengan kriteria sangat baik pada uji coba terbatas menunjukan bahwa perangkat pembelajaran yang dihasilkan efektif untuk pembelajaran IPA di SD N 1 Medayu, Banjarbegara.

4.4. Revisi Produk 4.4.1. Revisi Draft Produk Awal

  Daraf produk awal perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan saintifik model discovery learning secara umum dinyatakan layak untuk diujicobakan denngan direvisi sesuai dengan komentar dan saran dari validator. Berikut ini bagian-bagian perangkat pembelajaran RPP maupun LKS sesuai saran validator.

  4.4.1.1. Hasil Revisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan hasil validasi. Tabel 4.13 Hasil Revisi RPP No Sebelum Revisi Sesudah Revisi Pertemuan 1

  perpindahan

  1  

  Pada bagian indikator Jenis-jenis

  seharusnya sebelum panas ditambahkan pada membuktikan adanya indikator dan tujuan perpindahan panas terlebih pembelajaran dahulu mengetahui jenis- Indikator jenis perpindahan panas

   Mendefinisikan pengertian

  Indikator dari energi panas

   Mendefinisikan pengertian  Menjelaskan berbagai

   Menjelaskan berbagai sumber energi panas  Menyebutkan sifat-sifat energi panas  Membuktikan adanya perpindahan panas

   Menyebutkan sifat-sifat energi panas  Membuktikan adanya perpindahan panas

  Tujuan Pembelajaran

   Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa menyebutkan contoh perubahan panas yang tergolong konduksi, konveksi dan radiasi

  2 Kegiatan eksplorasi kurang

  jelas. Seharusnya disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik peserta didik. Perlu diperbaiki agar jelas urut- urutannya dan mudah dipahami lagi isi kegiatannya.

   Eksplorasi 1.

  Siswa menyimak penjelasann guru tentang energi panas dan sumbernya dengan membaca materi di LKS yang sudah dibagikan sebelumnya.

  (mengamati) 2.

  • –sifat energi panas.

  Siswa menanya mengenai energi panas beserta

   Eksplorasi 1.

  Siswa menyimak penjelasann guru tentang energi panas dan sumbernya. (mengamati) 2. Siswa menanya mengenai energi panas beserta sumbernya dan sifat

  (menanya) 3.

   Menyebutkan contoh perubahan panas yang tergolong konduksi, konveksi dan radiasi

  • –sifat energi panas.(menanya) 3.

  4. Guru menjelaskan tentang contoh perpindahan panas cecara konduksi, konveksi dan radiasi.

  Siswa mencari tahu tentang jawaban yang ditanyakan tentang energi panas beserta sumbernya dan sifat-sifat energi panassambil membaca LKS.

  sumbernya dan sifat

4. Guru meluruskan jawaban- jawaban dari siswa.

  6. Kemudian siswa diminta menyebutkan sumber energi panas yang lain. membaca materi dikegiatan belajar 1 tentang energi panas beserta sumbernya dan sifat- sifat energi panas.

  5. Guru kemudian mengemukakan akan melakukan percobaan tentang perpindahan panas secara konduksi.

  3 Pada bagian elaborasi

  5. Siswa diminta mengamati gambar di LCD tentang sumber energi panas.

   Elaborasi 1.

  Masing-masing perwakilan kelompok menjelaskan hubungan sumber energi panas dan adanya perpindahan panas.

  (mengasosiasi/menalar)

   Elaborasi 1.

  Setiap anggota kelompok menjelaskan bagaimana panas dapat berpindah secara konduksi.

  (mengasosiasi/menalar)

Pertemuan 2

  4 Kegiatan eksplorasi kurang

  diperjelaskan lagi maksud dari isi kegiatan tersebut dan diperjelas lagi jenis kegitan percobaan yang akan di lakukan.

  jelas. Seharusnya disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik peserta didik. Perlu diperbaiki agar jelas urut- urutannya dan mudah dipahami lagi isi kegiatannya.

    Eksplorasi Eksplorasi 1.

  Siswa menyimak penjelasan guru tentang energi bunyi dan

  1. Siswa menyimak penjelasan sumbernya dengan membaca guru tentang energi bunyi dan materi di LKS yang sudah sumbernya. (mengamati) dibagikan dipertemuan

  2. Siswa menanya mengenai awal.(mengamati) energi bunyi beserta 2. sumbernya dan sifat

  Siswa menanya mengenai –sifat energi bunyi beserta energi bunyi. (menanya) sumbernya dan sifat 3.

  • –sifat

  Siswa mencari tahu dengan energi bunyi. (menanya) membaca LKS bagian kegiatan 3. belajar 2 materi energi bunyi

  Siswa mencari tahu tentang jawaban yang ditanyakan beserta sumbernya dan sifat- tentang energi bunyi beserta sifat energi bunyi. sumbernya dan sifat-sifat energi bunyi sambil membaca LKS.

4.4.1.2. Hasil Revisi Lembar Kerja Siswa (LKS) berdasarkan hasil validasi Pakar Materi

  Pada umumnya untuk keseluruhan materi pada LKS sudah baik tanpa perbaikan hanya saja pada bagian lembar kerja yang harus ada perbaikan.

  a.

  Pada lembar kerja 1 materi energi panas agar lebih menarik diberi gambar yang jelas, bahan percobaan mug di ganti gelas agar lebih mudah, pada bagian akhir langkah kegiatan ditambahkan “tulislah hasil percobaan dalam tabel di bawah ini” dan setiap lembar kerja diberi lembar hasil pengamatan.

Gambar 4.1. Lembar kerja sebelum revisiGambar 4.2. Lembar kerja sesudah revisi b.

  Pada materi energi lembar kerja 1, 2, dan 3 agar lebih menarik diberi gambar yang jelas, pada bagian akhir langkah kegiatan ditambahkan “tulislah hasil percobaan dalam tabel di bawah ini” dan setiap lembar kerja diberi lembar hasil pengamatan.

Gambar 4.3. Lembar kerja 1 sebelum revisiGambar 4.4. Lembar kerja 1 sesudah revisiGambar 4.5. Lembar kerja 2 sebelum revisiGambar 4.7. Lembar kerja 3 sebelum revisiGambar 4.8. Lembar kerja 3 sesudah revisi

4.4.1.3. Hasil Revisi Lembar Kerja Siswa (LKS) berdasarkan hasil validasi Pakar Desain a.

  Pada bagian cover sebaiknya jangan overlaping sedapat mungkin gambar menyatu dengan backround.

Gambar 4.9 Cover sebelum revisi Gambar 4.10 Cocer sesudah direvisi b.

  Pada bagian petunjuk penggunaan LKS seharusnya diletakan halaman sendiri.

Gambar 4.11 petunjuk penggunaan LKS sebelum direvisiGambar 4.12 petunjuk penggunaan LKS sesudah direvisi c.

  Pada bagian peta konsep dan identitas mata pelajaran dibuat satu halaman jangan terpisah.

Gambar 4.13 peta konsep dan identitas mata pelajaran sebelum direvisiGambar 4.14 peta konsep dan identitas mata pelajaran sesudah direvisi d.

  Pada bagian daftar isi setelah ada perbaikan dari pakar desain terdapat nomor halaman yang dirubah

Gambar 4.15 daftar isi sebelum direvisiGambar 4.16 daftar isi sesudah direvisi e.

  Pada bagian lembar kerja siswa siswa terdapat penggunaan textbox terlalu banyak, sesuai saran dikuangi yang tidak perlu.

Gambar 4.17 penggunaan textbox sebelum direvisiGambar 4.18 penggunaan textbox sesudah direvisi f.

  Pada bagian kegiatan belajar 1 dan 2 penulisan judul harus sama besar.

Gambar 4.19 kegitan belajar sebelum direvisiGambar 4.20 kegiatan belajar sesudah direvisi g.

  Pada bagian petunjuk percobaan agar spasi tulisan tidak terlalu panjang digunakan rata kiri, kemudian dibuat dengan textbox yang berbeda sehingga tetap menggunakan rata kanan kiri.

Gambar 4.21 petunjuk percobaan sebelum revisiGambar 4.22 petunjuk percobaan sesudah revisi h.

  Pada bagian kutipan maupun gambar sumber dicantumkan

Gambar 4.23 sumber kutipan dan gambar sebelum revisiGambar 4.24 sumber kutipan dan gambar sesudah revisi

4.5. Pembahasan

  Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lember kerja siswa (LKS) materi IPA Energi Panas dan Bunyi dengan pendekatan saintifik model discovery learning siswa SD kelas IV. Penyusunan perangkat pembelajaran ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan langkah-langkah model pengembangan dari ADDIE (Analysis-Design-Development-Implement-Evaluate).

  Penyusunan perangkat pembelajaran telah memalui beberapa tahap pengembangan yaitu pertama melakukan analisis produk yang akan dikembangkan dengan melakukan penelitian di sekolah. Selanjutnya mengembangkan produk awal perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS kelas IV menggunakan langkah- langkah-langkah pendekatan saintifik model discovery learning pembelajaran IPA materi Energi Panas dan Bunyi. Setelah produk jadi dilakukan validasi oleh para ahli dengan hasil yaitu penilaian RPP yang memperoleh skor rata-rata 3,6 yang artinya menurut skala Likert dalam katagori baik. Uji pakar materi dengan skor rata-rata 3,7 artinya untuk pakar materi sudah baik. Uji pakar desain dengan rata-rata 3,2 artinya untuk pakar desain sudah cukup baik. Sebagai pelaksana uji coba guru memberikan respon setelah pembelajaran yang baik yaitu dengan skor rata-rata 3,8. Siswa memberi respon setelah pembelajaran sangat baik yaitu dengan skor rata-rata 4,5. Setelah produk direvisi sesuai saran validator selanjutnya dilakukan uji coba terbatas yaitu dengam melakukan evalusi pada akhir pembelajaran untuk mengetahui keefektifan pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran yang sudah dikembangkan.

  Dalam penerapan pendekatan saintifik model discovery learning merupakan pendekatan dan model atau strategi pembelajaran aktif, yaitu pembelajaran yang berpusat pada peserta didik agar peserta didik berusaha menemukan sendiri beragam informasi yang dibutuhkan. Dalam pembelajaran tidak hanya guru yang aktif atau menjelaskan terus menerus materi yang dipelajari tetapi peserta didik juga berperan aktif mencari sendiri informasi-informasi untuk melengkapi materi pembelajaran yang dipelajari. Pendekatan saintifik ini disebut juga pendekatan 5M, yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan menyajikan (mempublikasikan). Menggunakan model Discovery Learning (penemuan) untuk memperkuat pendekatan saintifik dengan mewujudkannya dalam bentuk RPP dan penyusunan LKS melalui langkah-langkah pembelajarannya. Jadi dalam langkah-langkah pembelajaran tersebut, langkah-langkah pembelajaran pendekatan saintifik dan tahap-tahap model discovery learning di cari kecocokannya dan dikolaborasikan,

  Dari hasil penelitian yang telah dideskripsikan pada bab sebelumnya mengenai keefektifan dilihat dari hasil observasi siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan LKS menunjukan Siswa aktif mengikuti pembelajaran, aktif membaca materi dalam LKS dan mengerjakan lembar kerja dalam LKS. Siswa aktif dan tekun melakukan diskusi dan percobaan. Siswa mencatat hasil diskusi di lembar hasil pengamatan. Siswa mempresentasikan hasilnya di depan kelas dan guru memberikan kesempatan untuk menanggapi kelompok lain dan hasil belajar IPA yang diperoleh siswa berada di atas KKM yang telah ditentukan di SD N 1 Medayu yaitu 65 dan memiliki minimal persentase ketuntasan 60% atau berada pada kriteria baik yaitu dengan hasil skor paling tinggi 95 dan paling rendah 65 dan persentase ketuntasan 100% pada kriteria sangat baik. Berdasarkan hasil observasi dalam kegiatan pemebelajaran sudah sesuai dengan langkah-langkah pendekatan saintifik model discovery dan kelebihan dari pendekatan saintifik dan model discovery

  

learning tersebut sudah terbukti bahwa pembelajaran mengguakan perangkat pembelajaran. siswa menjadi semangat dan menarik untuk mempelajarinya. Selain mempermudah proses pembelajaran perangkatan pembelajaran yang berupa LKS juga tidak membosankan karena memiliki banyak gambar dan berwarna.

  Dari uraian di atas menunjukan bahwa perangkat pembelajran yang dikembangkan efektif digunakan dalam pembelajaran di SDN 1 Medayu, sesuai dengan syarat keefektifan yang dikemukakan oleh Soemosasmito dalam Trianto (2009: 20) yaitu dilihat dari tingkat kemandirian belajar siswa dapat diketahui melaui observasi saat siswa mengikuti pemebalajaran dan hasil belajar IPA. Apabila hasil skor evaluasi siswa di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan dan memiliki minimal tingkat persentase ketuntasan 60% atau berada pada kriteria baik maka perangkat pembelajaran yang digunakan tersebut dikatakan efektif.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Evaluasi Index Card Match dengan Pendekatan Scientific Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Evaluasi Index Card Match dengan Pendekatan Scientific Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Evaluasi Index Card Match dengan Pendekatan Scientific Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 91

2.1.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achievement Division (STAD) terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri Menjer Keca

0 0 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achievement Division (STAD) ter

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achievement Division (STAD) terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri Menjer Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo Sem

0 0 15

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SD NEGERI MENJER KECAMATAN GARUNG KABUPATEN WONOSOBO SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achievement Division (STAD) terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri Menjer Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo Sem

0 0 94

2.1.1.2. Jenis-jenis Perangkat Pembelajaran - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Materi Energi Panas dan Bunyi dengan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning pad

0 1 29

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Materi Energi Panas dan Bunyi dengan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning pada Kelas 4 SDN 1 Me

0 0 19