PEMBUATAN BASIS PENCATAT PADA GIGI TIRUA

1

PEMBUATAN BASIS PENCATAT PADA GIGI TIRUAN PENUH
MENGGUNAKAN METODE CAD/CAM

Disadur dari :

J. Bryan McLaughlin,DMD,MPH dan Van Ramos, Jr, DDS. Complete denture
fabrication with CAD/CAM basis pencatat. Journal of Prosthetic, Dentistry: Georgia.
2015;114:493-497.

ABSTRAK
Salah satu tujuan utama yang diharapkan dari bahan dan proses baru dalam pembuatan
gigi tiruan penuh adalah mengurangi shrinkage polimerisasi.

Penjelasan tentang

computer-aided design and computer aided manufacturing (CAD/CAM) dalam
pembuatan gigi tiruan penuh terbukti dapat menghilangkan shrinkage pada gigitiruan
definitif. Penggunaan basis pencatat pada pembuatan gigi tiruan penuh dengan metode
CAD/CAM dapat memberikan kesesuaian gigi tiruan yag lebih baik setelah proses

penyelesaian. (J Prosthet Dent 2015;114:493-497)
PENDAHULUAN
Pembuatan basis pencatat yang akurat

susunan gigi, murah, mudah dan praktis

menjadi salah satu tahap yang penting

serta tidak gampang berubah warna.1

dalam menghasilkan gigi tiruan penuh

Pembuatan basis pencatat untuk gigi

yang baik. Menurut Elder, basis pencatat

tiruan penuh telah diupayakan agar

sebaiknya dapat beradaptasi dengan


memiliki kelebihan yang sama dengan

daerah basal seat pada basis gigi tiruan,

gigi tiruan defenitif. Menurut Langer,

memiliki bentuk batas yang sama seperti

pada proses trial bases ditemukan bahwa

pada basis gigi tiruan, cukup kaku untuk

basis tidak dapat beradaptasi dengan

tahan terhadap tekanan oklusal, memiliki

undercut

dimensi yang stabil, dapat mendukung


mendistribusikan

pada

jaringan
beban

lunak

dan

tekanan

sepanjang mukosa pada pembuatan gigi

2

tiruan tahap akhir. Dia menemukan

polimerisasi paling banyak terjadi saat


bahwa pada trial bases terjadi kesalahan

proses pembuatan tahap pertama dan

oklusal sebesar 75% atau sekitar 0,1-0,7

pada proses pembuatan tahap kedua

mm, sedangkan pada basis pencatat

terjadi

terdapat kesalahan oklusal hanya sekitar

Morrow

10% atau sekitar 0,1-0,2 mm.2 Jacob dan

seharusnya


Yen juga menambahkan bahwa dengan

kedua dilakukan penambahkan garis

dilakukannya proses basis pencatat pada

akhir yang berjarak 2-4 mm dari batas

perawatan

akhiran.6

pasien

maksillofasial,

pada

600C.8


suhu

dkk.,

Menurut

menjelaskan

dalam

bahwa

pembuatan

Ilmuwan

lainnya

tahap


juga

ditemukan meningkatnya retensi dan

menemukan beberapa perbedaan yang

stabilisasi,

kecil antara trial bases dan basis

serta

kesalahan

oklusal

minimal.3
Proses


pencatat.9,10 Kerugian dari teknik ini

pembuatan

memiliki

basis

kelebihan

ini

juga

dalam

hal

memeriksa dan menyesuaikan perluasan
batas tepi dan permukaan intaglio pada

beberapa kunjungan, dan meminimalkan
pergeseran

yang

dilakukan

saat

adalah

penambahan

biaya

sehingga

mahal, kelemahan ikatan antara resin
yang


lama

dan

yang

baru

serta

penentuan jarak antar lengkung yang
tidak adekuat.11
Teknologi computer-aided design and

penyesuaian pada tahap akhir pembuatan

computer

gigi tiruan. Beberapa ilmuwan lainnya


(CAD/CAM) biasanya akan memperluas

juga memiliki kontribusi dalam proses

daerah pada gigi tiruan penuh.12-14 Basis

pembuatan basis pencatat

dimilling

dan banyak

aided

dari

resin

manufacturing

akrilik

bentuk

penemuan yang mendukung bahan baru

silinder sebelum polimerisasi dengan

ini.4-6

kondensasi tinggi dan lebih sedikit

Hugget

dkk.

menunjukkan

bahwa

shrinkage yang terjadi pada resin akrilik
polimerisasi panas cenderung meningkat
seiring

bertambahnya

berkurangnya

waktu

suhu

dan

polimerisasi.7

Brewer menemukan bahwa shrinkage

poreus dibandingkan gigi tiruan dengan
resin akrilik konvensional.15 Menurut
Brida

dkk.,

menjelaskan

bahwa

keuntungan lain dari metode baru ini
adalah memiliki kekuatan yang lebih
baik, lebih mudah cekat dan lebih tahan
terhadap

mikroorganisme

penyebab

3

infeksi.15 Teknologi ini juga menjadi
alternatif pilihan perawatan yang baik
bagi

pasien

yang

rentan

terhadap

kandidiasis oral.16 Salah satu sistem
terbaru

dari

CAD/CAM

(Avadent;

Global Dental Science) telah dirancang
untuk dapat mencatat seluruh informasi
penting pada saat kunjungan pertama
dan mengirimkan protesa definitif pada
kedua.17

kunjungan

Bagaimanapun,

program ini tidak dapat memeriksa
dimensi vertikal oklusi, dukungan bibir,
hubungan

maksillomandibular,

posisi

Gambar 2. Tampilan digital
pencatat dengan CAD/CAM.

basis

tepi insisal, ataupun dataran oklusal pada
mandibula.15
Disamping itu terdapat pula kelebihan
basis

pencatat

dengan

teknologi

CAD/CAM, yaitu dapat mengevaluasi
susunan

gigi

secara

intraoral

dan

menyesuaikan dengan keinginan pasien.

Gambar 1. Hasil cetakan fisiologis
dengan
menggunakan
polyvinyl
siloxane.

Gambar 3. Peradiran bagian tepi yang
tajam sebanyak 2-4 mm dari batas
akhiran
bagian
palatal,
yang
menghubungkan puncak linggir dengan
palatum.

4

Gambar 4. Blocking out undercut bagian
basis gigitiruan dan pembuatan cetakan
ulang.
METODE
1. Membuat cetakan dan model
diagnostik
2. Membuat sendok cetak fisiologis
(Triad Trutray; Dentsply Intl).
3. Melakukan
dengan

green

impression

border

molding

modelling

compound

plastic

Gambar 5. Pembuatan pencatatan
maksilomandibula dan bagian-bagian
penting.

(Impression

Compound; Kerr Corp) dan membuat
cetakan definitif menggunakan bahan
cetak polyvinyl siloxane (Extrude Light
Body; Kerr Corp) (Gambar. 1). Tidak
diperbolehkan
polysulfide

menggunakan

bahan

karena hasil cetakan akan

discan pada laboratorium Avadent.
4. Gambarkan posisi dan perluasan
dari posterior palatal seal pada cetakan
dengan menggunakan spidol. Sertakan
ukuran kedalaman posterior palatal seal
pada formulir pengiriman laboratorium.
Isilah formulir sesuai bentuk yang

Gambar 6. Tuang stone ke seluruh
permukaan intaglio gigitiruan dan
dilanjutkan dengan proses investment
dan flasking.

rugae,

5. Saat basis gigitiruan CAD/CAM

posterior palatal seal, lipatan mukosa

selesai, radir bagian tepi yang tajam

bukal, nama, warna dan bahan resin

sebanyak 2-4 mm dari batas akhiran

akrilik. Kirimkan cetakan definitif ke

dengan menggunakan round bur #8 (SS

laboratorium untuk discan dan didesain.

White). Pada permukaan basis pencatat

Gambaran digital disediakan sebelum

maksila bagian palatal, buat garis yang

proses milling (Gambar 2).

menghubungkan puncak linggir dengan

diinginkan,

meliputi

bentuk

5

palatum

(Gambar

Pada

tahap

10. Buat pencatatan facebow dan

wax

untuk

tanamkan pada artikulator menggunakan

menutup garis tersebut dan kemudian

low expansion stone gips (Mounting

akan digantikan dengan resin akrilik.

Stone; Whip Mix Corp)

selanjutnya,

3).

gunakan

6. Dilakukan
model

fisiologis

blocking-out

penanaman
dengan

ulang

11. Penyusunan anasir gigi anterior

melakukan

dan lakukan passen pada mulut pasien.

dilakukan

Perhatikan intaglio dan perluasan basis

dan

menggunakan bahan putty. Tanam paper

dan

clips

tujuan

diperlukan catat relasi sentrik yang baru.

penambahan retensi stone. Pastikan agar

12. Lakukan penanaman ulang model

putty tidak menutupi batas-batas dan

fisiologis mandibula sesuai dengan relasi

bagian palatal basis pencatat.

sentrik dan catatan protusi yang baru.

pada

putty

dengan

7. Isi stone pada basis pencatat yang
di blocking (Gambar. 4). Pastikan agar
stone tidak menutupi permukaan cameo

lakukan

penyesuaian.

Jika

13. Lakukan penyusunan anasir pada
wax
14. Perhatikan

estetis,

permukaan

agar basis gigitiruan mudah dilepas dari

intaglio dan perluasan basis. Lakukan

model fisiologis. Pastikan bahwa semua

pemeriksaan posisi gigi pada mulut

akhiran dan bagian palatal dari basis

pasien.

pencatat berkontak rapat dengan stone
dan basis pencatat harus stabil ketika
dilakukan penekanan secara vertikal
maupun lateral.

15. Selesaikan proses waxing dengan
memberi wax pada akhiran garis
16. Segera tuang

stone (Modern

Bahans Labstone; Heraeus Kulzer) ke

8. Pembuatan

oklusal

rim

semua permukaan intaglio pada basis

menggunakan wax (NeoWax;Dentsply

gigitiruan

Intl)

investment dan flasking (Varsity; Whip

dengan

teknik

dan

metode

konvensional18
9. Lakukan passen oklusal rim.
Catat petunjuk penting, seperti hubungan
maksilomandibula dan protusi. (BluMousse; Parkell Corp) (Gambar. 5)

Mix

Corp)

dan

lengkapi

(Gambar.

6).

prosedur
Lakukan

penggodokan pada suhu 70oC (Labormat
SD;Dreve)
17. Pisahkan model fisiologis dan
buang sisa wax pada model (Gambar. 7).
Gunakan

cotton

roll

untuk

6

mengaplikasikan

monomer

proses pembuatan tahap kedua. Adapun

(Lucitone Liquid; Dentsply Intl) pada

upaya yang dilakukan para klinisi adalah

permukaan basis gigitiruan agar dapat

dengan mengacu kepada literatur dan

menyatu dengan resin akrilik yang baru.

mempelajari bahan basis pencatat CAD/

Lakukan secara berulang dan monomer

CAM. Al-Hanbali dkk. membandingkan

harus diratakan pada seluruh permukaan.

antara basis resin aklirik menggunakan

Aduk resin akrilik dan letakkan pada

polimerisasi panas dengan basis resin

daerah

aklirik menggunakan microwave setelah

anasir

bahan

gigi

dan

dilakukan

penekanan. Kemudian lakukan kembali

dua

penggodokan (Typ 5506; KaVo Dental)

menunjukkan hasil bahwa keduanya

pada suhu 70oC selama 6 jam. Bersihkan

mengalami shrinkage, dimana teknik

dan lepaskan dari sisa stone. Gigi tiruan

menggunakan

dihaluskan dan di polish.

shrinkage

18. Letakkan kembali gigi tiruan
pada

artikulator

dan

penyesuaian

oklusal.

seharusnya

dilakukan

siklus

polimerisasi

microwave
yang

dan

mengalami
sedikit.19

lebih

Polukoshko dkk., menemukan bahwa

lakukan

resin akrilik polimerisasi panas pada

Penyesuaian

basis pencatat mengalami shrinkage

seminimal

mungkin.

hanya

sebesar

0,01-0,03

mm

dan

tergantung dari volume resin akrilik
sesuaikan

yang ditambahkan.20 Tetapi secara klinis,

bagian intaglio, perluasan basis dan

hasil ini dianggap tidak relevan. Yeung

oklusi (Gambar. 8). Penyesuaian tepi

dkk., mempelajari suhu dan perubahan

basis dan permukaan intaglio harus

dimensi yang dialami oleh basis pencatat

dilakukan seminimal mungkin karena

selama proses pembuatan tahap kedua

telah dilakukan pada dua kunjungan

dengan

sebelumnya. Penyesuaian oklusal harus

yang dimasukkan ke dalam resin. Pada

seminimal mungkin.2

percobaan ini ditemukan bahwa suhu

19. Kirim

gigi

tiruan,

menggunakan

thermocouples

basis serupa dengan water bath, dengan
PEMBAHASAN

mengesampingkan suhu yang meningkat

Para klinisi sedang terfokus untuk

akibat reaksi polimerisasi eksotermik

menerapkan

yang

teknik

ini

pada

basis

pencatat yang mengalami distorsi selama

memicu

Menurut

terjadinya

perhitungan

secara

distorsi.
linear,

7

diperoleh perubahan dimensi yang tidak

distorsi secara linear berkisar 2 poin dari

signifikan setelah pemrosesan tahap

50 µm atau kurang dan 90% dari basis

kedua yakni hanya sebesar 0,12%.21 Ellis

mengalami distorsi sekitar 160 µm atau

dkk.,

kurang.23 Hasil ini secara klinis dianggap

juga

melakukan

penelitian

subjektif pada basis pencatat setelah
proses

pembuatan

tahap

kedua.

Penelitian dilakukan oleh klinisi dengan
menggunakan visual analog scale dan
dilakukan

pemeriksaan

mengenai

retensi, dukungan, dan stabilitas pada
saat

sebelum

pembuatan

dan

setelah

tahap

kedua.

proses
Peneliti

menemukan bahwa sekitar setengah dari
gigi tiruan tidak mengalami perubahan,

tidak signifikan.
Teknik ini mungkin kurang sesuai untuk
pasien

yang

memiliki

hubungan

maksillomandibular yang tidak normal.
Sedangkan untuk pasien yang memiliki
jarak antar lengkung yang terbatas, maka
klinisi perlu melakukan pengurangan
pada

gigi

atau

mengurangi

basis

pencatat.

sepertiga mengalami peningkatan, dan

KESIMPULAN

seperlima memburuk. Pada sebagian

Penggunaan

yang memburuk, tidak dianjurkan untuk

metode CAD/CAM pada kasus gigi

relining atau pembuatan ulang, sehingga

tiruan

mengarahkan

untuk

karena mencegah beberapa kelemahan

menyimpulkan bahwa keuntungan dari

dengan mempertahankan bagian-bagian

basis

tidak

penting dari gigi tiruan. Pengurangan

berkurangnya

shrinkage pada proses polimerisasi basis

pencatat

mempengaruhi
retensi,

pengarang
adalah

risiko

dukungan,

dan

stabilitas.22

basis

penuh

pencatat,

dapat

pencatat

dengan

menguntungkan

meminimalkan

shrinkage

Fenlon dkk., memeriksa distorsi yang

selama proses pemasangan gigi tiruan

terjadi pada akrilik basis pencatat dengan

pada basis dan pencacatan oklusal yang

metode panas yang mengalami distorsi 1

akurat dapat menghasilkan gigitiruan

detik

penuh

setelah

pemrosesan.

Setelah

yang

sangat

sesuai

dengan

dilakukan pengukuran, ditemukan bahwa

mukosa dengan kesalahan oklusal yang

sekitar

minimal.

50%

dari

basis

DAFTAR PUSTAKA

mengalami

1. Elder ST. Stabilized baseplates. J
Prosthet Dent 1955;2:162-8.

8

2. Langer

A.

The

validity

of

9. Schoen P, Stewart J. The effect

maxillomandibular records made

of

with

accuracy

trial

and

temporary

bases

of

on

centric

the
jaw

processed acrylic resin bases. J

relationship records. J Prosthet

Prosthet Dent 1981;45:253-8.

Dent 1967;18:211-6.

3. Jacob R, Yen T. Processed basis
pencatat

for

the

maxillofacial
tient.

edentulous
pa-

J

Prosthet

10. Yarmand M, Gehl D. Laboratory
and clinical study on a permanent
type

Dent

1991;65:680-5.

base

for

transferring

interocclusal records. J Prosthet
Dent 1971;25:497-505.

4. Graser GN. Completed bases for

11. Bailey LR. Permanent-type base

removable dentures. J Prosthet

for transferring records to an

Dent 1978;39:232-6.

articulator. Dent Clin North Am

5. Villa

H.

Double-processing

technique for complete dentures.
J Prosthet Dent 1969;22:500-5.
6. Morrow R, Rudd K, Eissmann H.
Dental

laboratory

procedures:

complete dentures. Vol 1. St
Louis: C. V. Mosby; 1980:122-8.

1964;Nov:623-8.
12. Infante

L,

Yilmaz

McGlumphy

E,

B,

Finger

I.

Fabricating complete dentures
with CAD/CAM technology. J
Prosthet Dent 2014;111:351-5.
13. Goodacre

CJ,

Garbacea

A,

7. Huggett R, Brooks SC, Bates JF.

Naylor WP, Daher T, Marchack

The effect of different curing

CB, Lowry J. CAD/ CAM

cycles

fabricated

on

the

dimensional

complete

dentures:

accuracy of acrylic resin denture

concepts and clinical methods of

base bahans. Quintessence Dent

obtaining required morphological

Technol 1984;8:365-71.

data.

8. Brewer

A.

Prosthodontic

J

Prosthet

Dent

2012;107:34-46.

research in progress at the school

14. Kattadiyil MT, Goodacre CJ,

of aerospace medicine. J Prosthet

Baba NZ. CAD/CAM complete

Dent 1963;13:49-69.

dentures:

a

review

of

two

commercial fabrication systems.

9

J Calif Dent Assoc 2013;41:407-

denture teeth using a second heat

16.

cure.

15. Bidra AS, Taylor TD, Agar JR.
Computer-aided technology for

J Prosthet Dent 1992;67:556-62.
21. Yeung KC, Chow TW, Clark

fabricating complete dentures:

RKF.

systematic review of historical

dimensional

background,

the

and

current

future

status,

perspectives.

J

Prosthet Dent 2013;109:361-6.
16. Giannini

PJ,

Shetty

KV.

Temperature
two-stage

22. Ellis JS, Read GE, Thomason

oral

dimensional

Clin N Am 2011;44:321-40.
Digital

Available

at:

Dentures.
http://

www.avadent.com.

A

subjective

Accessed

stability

curing

cycle.

2004;12:105-8.
Fenlon MR, Juszczyk AS,

Rodriguez

JM,

of complete dentures. J Prosthet

Dimensional

Dent 1956;6:582-92.

complete

Curtis

stability

denture

RV.
of

permanent

JP,

acrylic resin denture bases; a

Howlett JA. Acrylic denture

comparison of dimensions before

distortion

and after a second curing cycle.

double

Kelleway

of

denture bases after a second

23.

18. Jamieson CA. A modern concept

E,

of

Eur J Prosthodont Rest Dent

December 20, 2014.

19. Al-Hanbali

study

permanent acrylic resin complete

17. Global Dental Science LLC.
AvaDent

processing

J Dent 1995;23: 245-53.
JM.

Otolaryngol

in

technique for complete dentures.

Diagnosis and management of
candidiasis.

changes

and

following
processing

with

microwaves or heat. J Dent
1991;19:176-80.
20. Polukoshko KM, Brudvick JS,
Nicholls

JI,

Smith

DE.

Evaluation of heat-cured resin
bases following the addition of

Eur J Prosthodont Rest Dent
2010;18:33-8.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124