PENGARUH SISTEM JARINGAN KOMPUTER DAN SI
PENGARUH SISTEM JARINGAN KOMPUTER DAN SISTEM
INFORMASI AUTOMETIC WEATHER OBSERVATION SYSTEM
TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR STASIUN
METEOROLOGI HANG NADIM BATAM
Nia Ekawati, S.Kom., M.SI.
Dosen Teknik Informatika Universitas Putera Batam
ABSTRAK
Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam merupakan kantor perkiraan
cuaca di Batam untuk mengetahui kondisi cuaca yang ada di Batam maupun
disekitar Batam yaitu Tanjungpinang, Natuna Anambas, Lingga, dan Rempang
Galang. Akan tetapi yang lebih penting adalah informasi untuk maskapai
penerbangan yang akan pergi atau yang akan masuk Bandara Internasional
Hang Nadim.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh
sistem jaringan komputer dan sistem informasi AWOS terhadap kinerja pegawai
di kantor stasiun meteorologi hang nadim Batam.
Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah metode verifikatif,
pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan penyebaran
kueisoner ke pegawai stasiun meteorologi hang nadim Batam.
Hasil Pembahasan dari penelitian pengaruh sistem jaringan komputer dan
sistem informasi AWOS terhadap kinerja pegawai di kantor meteorologi hang
nadim Batam, adalah sistem jaringan komputer dan sistem informasi AWOS
berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai meteorologi hang nadim
Batam.
Kata Kunci: Sistem Jaringan Komputer, Sistem Informasi AWOS, Kinerja
Karyawan
A. PENDAHULUAN
Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam merupakan kantor perkiraan cuaca
di Batam untuk mengetahui kondisi cuaca yang ada di Batam maupun disekitar
Batam yaitu Tanjungpinang, Natuna Anambas, Lingga, dan Rempang Galang.
Akan tetapi yang lebih penting adalah informasi untuk maskapai penerbangan
yang akan pergi atau yang akan masuk Bandara Internasional Hang Nadim.
Berbicara mengenai suatu informasi, maka harus ditunjang dengan bantuan
sistem jaringan komputer yang handal. Sistem jaringan komputer yang ada di
stasiun meteorologi hang nadim batam sudah memadai dengan baik, ini dilihat
informasi yang disampaikan dapat dicari dengan cepat. Akan tetapi ada masalah
yang terjadi pada sistem jaringan komputernya
yaitu wireless statis,
penjelasannya adalah jika user/pengguna melakukan proses koneksi selalu harus
mengganti IP.
Berdasarkan penelitian Nur (2012: 31), diperoleh fakta: Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kebijakan Pemerintah Kota Palopo dengan adanya
integritas data dalam mengembangkan jaringan WLAN antar SKPD di Kota
Palopo. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan,
pada bulan April – Juni 2011. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
“Debt Interview” dengan jumlah informan sebanyak 9 orang. Metode
pengumpulan
data
yang
digunakan
adalah
wawancara,
observasi,dan
dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan bantuan Analisis SWOT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan Pemerintah Kota Palopo dalam
menerapkan jaringan WLAN antar SKPD yang ada di Pemerintah Daerah
setempat telah diterapkan namun belum dilaksanakan secara optimal. Hal ini
disebabkan masih minimnya ketersediaan Infrastruktur pendukung jaringan TIK,
Sistem Informasi yang digunakan, Sumber Daya Manusia yang sedikit, serta
terbatasnya anggaran dalam bidang pengembangan TIK.
Salah satu sistem yang digunakan di bagian stasiun meteorologi adalah sistem
informasi automatic weather obeservation system atau dapat disebut AWOS.
Sistem informasi ini berguna untuk para pilot yang akan landing ataupun take off,
karena para pilot tersebut harus mengetahui kondisi cuaca yang ada pada
kawasan pacu pesawat pada bandara yang akan dituju. Akan tetapi ada kendala
yang dihadapi dari sistem informasi tersebut yaitu sering kehilangan daya, dan
keadaan alam yang mengganggu alat AWOS tersebut.
Berdasarkan penelitian Prakoso, et al (2008: 77) diperoleh fakta: Sekolah
Menengah Atas Terpadu Krida Nusantara adalah pondok pesantren yang
berlokasi di Cibiru Bandung. Kondisi asrama dan situasi membuatnya sulit bagi
orang tua untuk melihat kelas lebih untuk kapasitas siswa yang ada. Untuk itu,
SMAT Krida Nusantara diperlukan suatu sistem untuk membantu orang tua
dalam memantau gradasi anak-anak mereka. Selain memberikan informasi
tentang nilai, sistem ini juga akan memberikan berita dan fasilitas forum, untuk
membangun komunikasi antara sekolah dan orang tua. Aplikasi ini memiliki
fungsi akademik untuk merekam siswa kelas, data subjek, kompetensi dasar dan
indikator, memberikan informasi melalui berita sekolah, memberikan dua jalan
yaitu media interaksi, menyimpan data siswa, dan menghitung nilai rata-rata per
kelas / siswa.
Kinerja pegawai yang ada di stasuin meteorologi hang nadim batam
dipersepsikan sudah baik, melihat kondisi jumlah karyawan yang ada semua
pekerjaan dilakukan dengan tekun dan baik. Akan tetapi ada kendala yang ada
yaitu kurangnya pegawai mengakibatkan pekerjaan menumpuk pada satu
pegawai harus menunggu lama dengan menanti data dari pegawai yang lain.
Berdasarkan penelitian Manurung, et al (2012: 1) diperoleh fakta: Salah satu
aspek penting dalam reformasi birokrasi adalah penataan manajemen pemerintah
pusat dan daerah (propinsi, kabupaten, kota). Hal tersebut dinilai penting antara
lain karena keberhasilan kebijakan ditentukan oleh kemampuan manajemen
dalam birokrasi pemerintahan untuk melaksanan kebijakan tersebut secara efisien
dan efektif. Seluruh aktivitas dalam lingkungan instansi pemerintah akan diukur
dari sisi akuntabilitas kinerjanya, baik dari sisi kinerja individu, kinerja unit kerja
dan kinerja instansi, dan bahkan juga kinerja pemerintahan secara keseluruhan.
Hasil pengujian hipotesis pertama menemukan bahwa variabel pemanfaatan
teknologi informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja instansi
pemerintah daerah kabupaten pelalawan. Secara umum pemanfaatan teknologi
informasi oleh pemerintah relatif kurang optimal dan belum menunjukkan arah
pembentukan e-Governance yang baik.
Berdasarkan Uraian Latar Belakang diatas, maka penulis mengangkat judul
dalam
penelitian
ini
adalah
“PENGARUH
SISTEM
JARINGAN
KOMPUTER DAN SISTEM INFORMASI AUTOMETIC WEATHER
OBSERVATION
SYSTEM
TERHADAP
KINERJA
PEGAWAI
DI
KANTOR STASIUN METEOROLOGI HANG NADIM BATAM”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian ini menentukan rumusan
masalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pemanfaatan sistem jaringan komputer di kantor Stasiun
Meteorologi Hang Nadim Batam?
2. Bagaimana penggunaan sistem informasi AWOS di kantor Stasiun
Meteorologi Hang Nadim Batam?
3. Bagaimana tingkat kinerja pegawai di kantor Stasiun Meteorologi Hang
Nadim Batam?
4. Apakah ada pengaruh sistem jaringan komputer dan sistem informasi AWOS
terhadap kinerja pegawai di kantor Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah maka penelitian ini menentukan tujuan khusus
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pemanfaatan sistem jaringan komputer di kantor Stasiun
Meteorologi Hang Nadim Batam.
2. Untuk mengetahui penggunaan sistem informasi AWOS di kantor Stasiun
Meteorologi Hang Nadim Batam.
3. Untuk mengetahui tingkat kinerja pegawai di kantor Stasiun Meteorologi
Hang Nadim Batam.
4. Untuk mengetahui pengaruh sistem jaringan komputer dan sistem informasi
AWOS terhadap kinerja pegawai di kantor Stasiun Meteorologi Hang Nadim
Batam.
Kerangka Pemikiran
Berbicara mengenai suatu informasi, maka harus ditunjang dengan bantuan
sistem jaringan komputer yang handal. Sistem jaringan komputer yang ada di
stasiun meteorologi hang nadim batam sudah memadai dengan baik, ini dilihat
informasi yang disampaikan dapat dicari dengan cepat. Akan tetapi ada masalah
yang terjadi pada sistem jaringan komputernya yaitu wireless statis, penjelasannya
adalah jika user/pengguna melakukan proses koneksi selalu harus mengganti IP.
Dari pengungkapan masalah yang ada, maka yang dapat mewakili permasalahan
ini adalah indikator sebagai berikut: sharing resources, komunikasi, dan integrasi
data.
Salah satu sistem yang digunakan di bagian stasiun meteorologi adalah sistem
informasi automatic weather obeservation system atau dapat disebut AWOS.
Sistem informasi ini berguna untuk para pilot yang akan landing ataupun take off,
karena para pilot tersebut harus mengetahui kondisi cuaca yang ada pada kawasan
pacu pesawat pada bandara yang akan dituju. Akan tetapi ada kendala yang
dihadapi dari sistem informasi tersebut yaitu sering kehilangan daya, dan keadaan
alam yang mengganggu alat AWOS tersebut. Dari pemaparan masalah yang ada,
maka indikator yang dapat mewakili permasalahan tersebut adalah: hardware dan
software yang berfungsi sebagai mesin, people dan procedures yang merupakan
manusia dan tata cara menggunakan mesin, dan data merupakan jembatan
penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.
Kinerja pegawai yang ada di stasuin meteorologi hang nadim batam
dipersepsikan sudah baik, melihat kondisi jumlah karyawan yang ada semua
pekerjaan dilakukan dengan tekun dan baik. Akan tetapi ada kendala yang ada
yaitu kurangnya pegawai mengakibatkan pekerjaan menumpuk pada satu pegawai
harus menunggu lama dengan menanti data dari pegawai yang lain. Maka
indikator yang dapat penulis ambil adalah: kualitas, kuantitas, kehandalan, dan
sikap.
Dengan penjabaran indikator-indikator yang dipilih dari berbagai sumber
terhadap variabel yang ada, maka penulis mengambil kerangka pemikiran adalah
sebagai berikut:
Sistem Jaringan Komputer
(X1)
1. Sharing resources
2. Komunikasi
3. Integrasi data
Kinerja Pegawai
(Y)
Sumber: Kristanto (2003: 3)
1. Kualitas
2. Kuantitas
3. Kehandalan
4. Sikap
Sistem Informasi AWOS
(X2)
Sumber: Mangkunegara (2007: 85)
1. Hardware dan software yang
berfungsi sebagai mesin
2. People dan procedures yang
merupakan manusia dan tata cara
menggunakan mesin
3. Data merupakan jembatan
penghubung antara manusia dan mesin
agar terjadi suatu proses pengolahan
data
Sumber: Ladjamudin (2005: 14-15)
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Hipotesis
Agar penelitian ini lebih terarah dari kerangka pemikiran penulis memberikan
beberapa hipotesis mengenai penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Sistem jaringan komputer bermanfaat di kantor Stasiun Meteorologi Hang
Nadim Batam.
2. Sistem informasi AWOS berguna di kantor Stasiun Meteorologi Hang Nadim
Batam.
3. Kinerja pegawai dipersepsikan meningkat di kantor Stasiun Meteorologi
Hang Nadim Batam
4. Sistem jaringan komputer dan sistem informasi AWOS berpengaruh terhadap
kinerja pegawai di kantor Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam.
B. Pembahasan
a. Analisis deskriptif
Berdasarkan operasional variabel yang telah dijelaskan sebelumnya, adapun
indikator-indikator setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1. dibawah ini:
Tabel 1 Indikator-indikator Variabel
Indikator sistem jaringan komputer
(X1)
(Kristanto, 2003: 3)
1. Sharing resources
2. Komunikasi
3. Integritas Data
Indikator sistem informasi AWOS (X2)
(Ladjamudin, 2005: 14-15)
1. Hardware dan software yang
berfungsi sebagai mesin
2. People dan procedures yang
merupakan manusia dan tata cara
menggunakan mesin
3. Data merupakan jembatan
penghubung antara manusia dan mesin
agar terjadi suatu proses pengolahan
data
Sumber: kerangka pemikiran
Indikator kinerja pegawai (Y)
(Mangkunegara, 2007: 85)
1.
2.
3.
4.
Kualitas
Kuantitas
Kehandalan
Sikap
Atas dasar pengelompokkan terhadap indikator-indikator dari setiap variabel
penelitian yang dapat kita lihat diatas, maka selanjutnya indikator-indikator
tersebut dapat dikembangkan atau diuraikan dalam kuesioner penelitian didapat
jawaban dari responden dan diolah atau disusun dari jawaban responden untuk
masing-masing variabel didapat hasil sebagai berikut:
Tabel 2 Hasil penelitian sistem jaringan komputer (X1)
No.
Pernyataan
SS
S
CS
KS
TS
STS
Kontribusi
X1.1
X1.2
X1.3
Sistem Jaringan
Komputer pada
Kantor Stasiun
Meteorologi Hang
Nadim Batam
memiliki ukuran
kapasitas data
yang besar
Teknologi
transmisi
(perpindahan data)
yang digunakan
oleh Kantor
Stasiun
Meteorologi Hang
Nadim Batam
digunakan dengan
baik oleh seluruh
divisi
Sistem Jaringan
Komputer yang
digunakan oleh
Kantor Stasiun
Meteorologi Hang
Nadim Batam
membantu bagian
lain dalam
mencari data
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Total
%
18
75
40
3
2
0
138
32%
42
80
20
4
0
0
146
33%
42
95
16
0
0
0
153
35%
Total Skor Aktual
437
Skor Ideal
540
Rata-rata Skor
145,66
80,92%
Sumber: hasil pengolahan data kuesioner
Berdasarkan tabel 4.2 diatas, rata-rata skor yang didapat adalah 145,66.
Artinya rata-rata tersebut masuk dalam tabel 3.4 rentang skala pada range (134159). Dengan demikin variabel dari sistem jaringan komputer berada pada kriteria
setuju.
Tabel 3 Hasil penelitian sistem informasi AWOS (X2)
No.
Pernyataan
SS
S
CS
KS
TS
STS
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Kontribusi
Total
%
X2.1
X2.2
X2.3
Sistem Informasi
AWOS
menggunakan
Hardware dan
Software yang
membantu proses
pencarian data
dengan cepat
Teknologi
transmisi
(perpindahan data)
yang digunakan
oleh Kantor
Stasiun
Meteorologi Hang
Nadim Batam
digunakan dengan
baik oleh seluruh
divisi
Sistem Jaringan
Komputer yang
digunakan oleh
Kantor Stasiun
Meteorologi Hang
Nadim Batam
membantu bagian
lain dalam mencari
data
36
100
8
4
0
0
148
32%
72
70
8
0
0
0
150
33%
72
80
8
0
0
0
160
35%
458
Total Skor Aktual
540
Skor Ideal
84,81%
152,67
Rata-rata Skor
Sumber: hasil pengolahan data kuesioner
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, rata-rata skor yang didapat adalah 152,67.
Artinya rata-rata tersebut masuk dalam tabel 3.4 rentang skala pada range (134159). Dengan demikin variabel dari sistem informasi AWOS berada pada kriteria
setuju.
Tabel 4 Hasil penelitian kinerja pegawai (Y)
No.
Pernyataan
Y1
Pegawai Stasiun
Meteorologi Hang
Nadim Batam
memiliki kualitas
SS
S
CS
KS
TS
STS
Kontribusi
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Total
%
42
100
12
0
0
0
154
26%
yang baik
Y2
Y3
Y4
Jumlah Pegawai
Stasiun
Meteorologi Hang
Nadim Batam
yang ada saat ini
sudah melakukan
pekerjaan yang
sesuai dengan
bidang masingmasing
Pegawai Stasiun
Meteorologi Hang
Nadim Batam
memiliki
kehandalan dalam
memberikan
informasi yang
akurat
Pegawai Stasiun
Meteorologi Hang
Nadim Batam
memiliki sikap
yang tekun dan
ulet dalam
melakukan setiap
pekerjaan
36
50
28
15
4
0
133
22%
48
75
28
0
0
0
151
25%
84
65
12
0
0
0
161
27%
Total Skor Aktual
599
Skor Ideal
720
Rata-rata Skor
149,75
83,19%
Sumber: hasil pengolahan data kuesioner
Berdasarkan tabel 4.4 diatas, rata-rata skor yang didapat adalah 149,75.
Artinya rata-rata tersebut masuk dalam tabel 3.4 rentang skala pada range (134159). Dengan demikin variabel dari kinerja karyawan berada pada kriteria setuju.\
b. Uji validitas
Pengujian
validitas
dilakukan
pada
instrumen
kuesioner
dengan
mengkorelasikan jumlah skor item kuesioner dengan skor total. Keputusan untuk
menentukan tingkat validitas adalah dengan membandingkan thitung dengan ttabel
atau rhitung dengan rtabel dengan menggunakan tabel r product moment (pada
lampiran). Dengan ketentuan atau rumus ttabel n = N – K – 1 (rhitung, df = n – K)
dimana N adalah jumlah responden, K adalah construct atau jumlah variabel
independen dan 1 adalah uji 2 sisi (two tail test) dengan alpha 0.05.
Hasil output SPSS versi 17, pengujian validitas dapat dilihat pada Items Total
Statistics kolom rhitung berikut ini:
Tabel 5 Hasil uji validitas variabel sistem jaringan komputer
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item
Correlation
Deleted
x1.1
9.9667
1.826
.356
.142
.483
x1.2
9.7000
1.252
.483
.237
.242
x1.3
9.4667
2.395
.351
.130
.541
Sumber: SPSS 17
Berdasarkan tabel 5 Correted Item-Total Correlation dapat kita bandingkan
dengan rtabel, adalah sebagai berikut:
Tabel 6 Hasil uji validitas variabel sistem jaringan komputer
No
Item
r - hitung
Sig. (p)
1
X1.1
.356
0.000
2
X1.2
.483
0.000
3
X1.3
.351
0.000
r - tabel
Kriteria
Valid
0.349
Valid
Valid
Sumber: hasil penelitian
Dari hasil uji validitas pada variabel sistem jaringan komputer terlihat bahwa
semua item skor dari setiap pernyataan adalah Corrected Item-Total Correlation
˃ r tabel, hal ini menjelaskan bahwa r-hitung ˃ r-tabel yang berarti bahwa setiap
instrumen dari item pernyataan dinyatakan valid. Dengan demikian maka ketiga
item pernyataan dari variabel sistem jaringan komputer (X1) dinyatakan valid dan
dapat digunakan dalam pengujian selanjutnya.
Tabel 7 Hasil uji validitas variabel sistem informasi AWOS
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item
Correlation
Deleted
x2.1
10.5333
1.844
.647
.614
.823
x2.2
10.2667
1.720
.882
.791
.535
x2.3
10.1333
2.809
.599
.599
.854
Sumber: SPSS 17
Berdasarkan tabel 7 Correted Item-Total Correlation dapat kita bandingkan
dengan rtabel, adalah sebagai berikut:
Tabel 8 Hasil uji validitas variabel sistem informasi AWOS
No
Item
r - hitung
Sig. (p)
1
X2.1
.647
0.000
2
X2.2
.882
0.000
3
X2.3
.599
0.000
r - tabel
Kriteria
Valid
0.349
Valid
Valid
Sumber: hasil penelitian
Dari hasil uji validitas pada variabel sistem informasi AWOS terlihat bahwa
semua item skor dari setiap pernyataan adalah Corrected Item-Total Correlation
˃ r tabel, hal ini menjelaskan bahwa r-hitung ˃ r-tabel yang berarti bahwa setiap
instrumen dari item pernyataan dinyatakan valid. Dengan demikian maka ketiga
item pernyataan dari variabel sistem informasi AWOS (X2) dinyatakan valid dan
dapat digunakan dalam pengujian selanjutnya.
Tabel 9 Hasil uji validitas variabel kinerja karyawan
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item
Deleted
y1
14.8333
4.626
.468
.263
.725
y2
15.5333
2.671
.513
.337
.776
y3
14.9333
3.857
.613
.533
.645
y4
14.6000
3.766
.728
.588
.596
Sumber: SPSS 17
Berdasarkan tabel 9 Correted Item-Total Correlation dapat kita bandingkan
dengan rtabel, adalah sebagai berikut:
Tabel 10 Hasil uji validitas variabel kinerja karyawan
No
Item
r - hitung
Sig. (p)
1
Y1
.468
0.000
2
Y2
.513
0.000
3
Y3
.613
0.000
4
Y4
.728
0.000
r - tabel
Kriteria
Valid
Valid
0.349
Valid
Valid
Sumber: hasil penelitian
Dari hasil uji validitas pada variabel kinerja karyawan terlihat bahwa semua
item skor dari setiap pernyataan adalah Corrected Item-Total Correlation ˃ r
tabel, hal ini menjelaskan bahwa r-hitung ˃ r-tabel yang berarti bahwa setiap
instrumen dari item pernyataan dinyatakan valid. Dengan demikian maka keempat
item pernyataan dari variabel kinerja karyawan (Y) dinyatakan valid dan dapat
digunakan dalam pengujian selanjutnya.
c. Uji reliabilitas
Sebelum memasuki pengelolaan data selanjutnya, maka terlebih dahulu harus
dilakukan pengujian data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner. Pengujian
yang dilakukan dalam pengujian ini meliputi pengujian reliabilitas terhadap alat
ukur yang dipakai dalam penelitian ini. Uji reliabilitas dilakukan dengan cara
melihat cronbach’s alpha.
Tabel 11 Hasil uji reliabilitas sistem jaringan komputer
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
.555
N of Items
.556
3
Sumber: SPSS 17
Dari hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa nilai Cronbach Alpha untuk
uji reliabilitas adalah 0.555 > 0.50 dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
alat ukur dalam item pertanyaan (X1) dapat dipercaya (reliable).
Tabel 12 Hasil uji reliabilitas sistem informasi AWOS
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
.825
N of Items
.836
3
Sumber: SPSS 17
Dari hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa nilai Cronbach Alpha untuk
uji reliabilitas adalah 0.825 > 0.50 dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
alat ukur dalam item pertanyaan (X2) dapat dipercaya (reliable).
Tabel 13 Hasil uji reliabilitas sistem informasi AWOS
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
.740
N of Items
.785
4
Sumber: SPSS 17
Dari hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa nilai Cronbach Alpha untuk
uji reliabilitas adalah 0.740 > 0.50 dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
alat ukur dalam item pertanyaan (Y) dapat dipercaya (reliable).
d. Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen
yang dimasukkan dalam model memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen.
Tabel 14 Hasil uji F (simultan)
b
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
Regression
df
Mean Square
62.803
2
31.401
Residual
114.164
27
4.228
Total
176.967
29
F
7.426
Sig.
.003
a
a. Predictors: (Constant), totalx2, totalx1
b. Dependent Variable: totaly
Berdasarkan tabel perhitungan diatas didapatkan nilai Fhitung adalah
7,426 yang berarti nilai lebih besar dengan Ftabel
menunjukkan
H0 ditolak dan H1
diterimanya H1
Kinerja pegawai.
C. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
adalah 4,17 yang
diterima. Dengan ditolaknya H0 dan
menunjukkan bahwa berdampak secara signifikan Terhadap
1.
Sistem jaringan komputer bermanfaat di kantor stasiun meteorologi hang
nadim Batam. Pada pelaksanaan sistem jaringan komputer, membantu semua
aktifitas pekerjaan dari seluruh divisi di kantor stasiun meteorologi hang
nadim Batam.
2.
Sistem informasi AWOS bermanfaat di kantor stasiun meteorologi hang
nadim Batam. Pada pelaksanaan sistem informasi AWOS, membantu para
pilot yang akan melakukan landing dan take off.
3.
Kinerja pegawai bermanfaat di kantor stasiun meteorologi hang nadim
Batam. Pada pelaksanaan, kinerja pegawai sudah melaksanakan tugas dengan
baik dan lancar.
4.
Sistem jaringan komputer dan sistem informasi AWOS terhadap kinerja
pegawai di kantor stasiun meteorologi hang nadim Batam, bahwa sistem
jaringan komputer dan sistem informasi AWOS berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai di kantor stasiun meteorologi hang nadim Batam.
5.2 Saran
1.
Sistem jaringan komputer baiknya selalu dijaga dan selalu diperbaharui.
2.
Sistem informasi AWOS selalu dipantau dengan baik dan diperbaharui oleh
bagian yang berwenang.
3.
Kinerja pegawai perlu adanya reward, atau perhargaan untuk pegawai yang
berdedikasi tinggi.
4.
Sistem jaringan komputer dan sistem informasi AWOS terhadap kinerja
pegawai di kantor stasiun meteorologi hang nadim Batam, dipertahankan
dengan baik dan lancar.
D. DAFTAR PUSTAKA
Kristanto Andri. (2003). Jaringan Komputer. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta.
Ladjamudin, Al-Bahra Bin. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi, Graha
Ilmu.Yogyakarta.
Listanto
Virgiawan.
(2011).
Teknik
Jaringan
Komputer
Untuk
SMA/SMK/MA/Umum. Penerbit PT. Prestasi Pustakaraya. Jakarta.
Mangkunegara Prabu Anwar. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Perusahaan cetakan pertama, penerbit PT. Remaja Rsodakarya. Bandung.
Mahsun, M. (2009). Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Edisi 1. Yogyakarta:
BPFE – Yogyakarta.
Nasution Edwin Mustafa dan Usman Hardius. (2007). Proses Penelitian
Kuantitatif. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Jakarta.
Riduwan. (2008). Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian (Untuk
Mahasiswa S1, S2, & S3). Alfabeta. Bandung.
Sutabri, T.,S.Kom.,MM. (2005). Sistem Informasi Manajemen, Andi Offset.
Yogyakarta.
INFORMASI AUTOMETIC WEATHER OBSERVATION SYSTEM
TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR STASIUN
METEOROLOGI HANG NADIM BATAM
Nia Ekawati, S.Kom., M.SI.
Dosen Teknik Informatika Universitas Putera Batam
ABSTRAK
Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam merupakan kantor perkiraan
cuaca di Batam untuk mengetahui kondisi cuaca yang ada di Batam maupun
disekitar Batam yaitu Tanjungpinang, Natuna Anambas, Lingga, dan Rempang
Galang. Akan tetapi yang lebih penting adalah informasi untuk maskapai
penerbangan yang akan pergi atau yang akan masuk Bandara Internasional
Hang Nadim.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh
sistem jaringan komputer dan sistem informasi AWOS terhadap kinerja pegawai
di kantor stasiun meteorologi hang nadim Batam.
Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah metode verifikatif,
pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan penyebaran
kueisoner ke pegawai stasiun meteorologi hang nadim Batam.
Hasil Pembahasan dari penelitian pengaruh sistem jaringan komputer dan
sistem informasi AWOS terhadap kinerja pegawai di kantor meteorologi hang
nadim Batam, adalah sistem jaringan komputer dan sistem informasi AWOS
berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai meteorologi hang nadim
Batam.
Kata Kunci: Sistem Jaringan Komputer, Sistem Informasi AWOS, Kinerja
Karyawan
A. PENDAHULUAN
Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam merupakan kantor perkiraan cuaca
di Batam untuk mengetahui kondisi cuaca yang ada di Batam maupun disekitar
Batam yaitu Tanjungpinang, Natuna Anambas, Lingga, dan Rempang Galang.
Akan tetapi yang lebih penting adalah informasi untuk maskapai penerbangan
yang akan pergi atau yang akan masuk Bandara Internasional Hang Nadim.
Berbicara mengenai suatu informasi, maka harus ditunjang dengan bantuan
sistem jaringan komputer yang handal. Sistem jaringan komputer yang ada di
stasiun meteorologi hang nadim batam sudah memadai dengan baik, ini dilihat
informasi yang disampaikan dapat dicari dengan cepat. Akan tetapi ada masalah
yang terjadi pada sistem jaringan komputernya
yaitu wireless statis,
penjelasannya adalah jika user/pengguna melakukan proses koneksi selalu harus
mengganti IP.
Berdasarkan penelitian Nur (2012: 31), diperoleh fakta: Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kebijakan Pemerintah Kota Palopo dengan adanya
integritas data dalam mengembangkan jaringan WLAN antar SKPD di Kota
Palopo. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan,
pada bulan April – Juni 2011. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
“Debt Interview” dengan jumlah informan sebanyak 9 orang. Metode
pengumpulan
data
yang
digunakan
adalah
wawancara,
observasi,dan
dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan bantuan Analisis SWOT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan Pemerintah Kota Palopo dalam
menerapkan jaringan WLAN antar SKPD yang ada di Pemerintah Daerah
setempat telah diterapkan namun belum dilaksanakan secara optimal. Hal ini
disebabkan masih minimnya ketersediaan Infrastruktur pendukung jaringan TIK,
Sistem Informasi yang digunakan, Sumber Daya Manusia yang sedikit, serta
terbatasnya anggaran dalam bidang pengembangan TIK.
Salah satu sistem yang digunakan di bagian stasiun meteorologi adalah sistem
informasi automatic weather obeservation system atau dapat disebut AWOS.
Sistem informasi ini berguna untuk para pilot yang akan landing ataupun take off,
karena para pilot tersebut harus mengetahui kondisi cuaca yang ada pada
kawasan pacu pesawat pada bandara yang akan dituju. Akan tetapi ada kendala
yang dihadapi dari sistem informasi tersebut yaitu sering kehilangan daya, dan
keadaan alam yang mengganggu alat AWOS tersebut.
Berdasarkan penelitian Prakoso, et al (2008: 77) diperoleh fakta: Sekolah
Menengah Atas Terpadu Krida Nusantara adalah pondok pesantren yang
berlokasi di Cibiru Bandung. Kondisi asrama dan situasi membuatnya sulit bagi
orang tua untuk melihat kelas lebih untuk kapasitas siswa yang ada. Untuk itu,
SMAT Krida Nusantara diperlukan suatu sistem untuk membantu orang tua
dalam memantau gradasi anak-anak mereka. Selain memberikan informasi
tentang nilai, sistem ini juga akan memberikan berita dan fasilitas forum, untuk
membangun komunikasi antara sekolah dan orang tua. Aplikasi ini memiliki
fungsi akademik untuk merekam siswa kelas, data subjek, kompetensi dasar dan
indikator, memberikan informasi melalui berita sekolah, memberikan dua jalan
yaitu media interaksi, menyimpan data siswa, dan menghitung nilai rata-rata per
kelas / siswa.
Kinerja pegawai yang ada di stasuin meteorologi hang nadim batam
dipersepsikan sudah baik, melihat kondisi jumlah karyawan yang ada semua
pekerjaan dilakukan dengan tekun dan baik. Akan tetapi ada kendala yang ada
yaitu kurangnya pegawai mengakibatkan pekerjaan menumpuk pada satu
pegawai harus menunggu lama dengan menanti data dari pegawai yang lain.
Berdasarkan penelitian Manurung, et al (2012: 1) diperoleh fakta: Salah satu
aspek penting dalam reformasi birokrasi adalah penataan manajemen pemerintah
pusat dan daerah (propinsi, kabupaten, kota). Hal tersebut dinilai penting antara
lain karena keberhasilan kebijakan ditentukan oleh kemampuan manajemen
dalam birokrasi pemerintahan untuk melaksanan kebijakan tersebut secara efisien
dan efektif. Seluruh aktivitas dalam lingkungan instansi pemerintah akan diukur
dari sisi akuntabilitas kinerjanya, baik dari sisi kinerja individu, kinerja unit kerja
dan kinerja instansi, dan bahkan juga kinerja pemerintahan secara keseluruhan.
Hasil pengujian hipotesis pertama menemukan bahwa variabel pemanfaatan
teknologi informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja instansi
pemerintah daerah kabupaten pelalawan. Secara umum pemanfaatan teknologi
informasi oleh pemerintah relatif kurang optimal dan belum menunjukkan arah
pembentukan e-Governance yang baik.
Berdasarkan Uraian Latar Belakang diatas, maka penulis mengangkat judul
dalam
penelitian
ini
adalah
“PENGARUH
SISTEM
JARINGAN
KOMPUTER DAN SISTEM INFORMASI AUTOMETIC WEATHER
OBSERVATION
SYSTEM
TERHADAP
KINERJA
PEGAWAI
DI
KANTOR STASIUN METEOROLOGI HANG NADIM BATAM”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian ini menentukan rumusan
masalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pemanfaatan sistem jaringan komputer di kantor Stasiun
Meteorologi Hang Nadim Batam?
2. Bagaimana penggunaan sistem informasi AWOS di kantor Stasiun
Meteorologi Hang Nadim Batam?
3. Bagaimana tingkat kinerja pegawai di kantor Stasiun Meteorologi Hang
Nadim Batam?
4. Apakah ada pengaruh sistem jaringan komputer dan sistem informasi AWOS
terhadap kinerja pegawai di kantor Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah maka penelitian ini menentukan tujuan khusus
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pemanfaatan sistem jaringan komputer di kantor Stasiun
Meteorologi Hang Nadim Batam.
2. Untuk mengetahui penggunaan sistem informasi AWOS di kantor Stasiun
Meteorologi Hang Nadim Batam.
3. Untuk mengetahui tingkat kinerja pegawai di kantor Stasiun Meteorologi
Hang Nadim Batam.
4. Untuk mengetahui pengaruh sistem jaringan komputer dan sistem informasi
AWOS terhadap kinerja pegawai di kantor Stasiun Meteorologi Hang Nadim
Batam.
Kerangka Pemikiran
Berbicara mengenai suatu informasi, maka harus ditunjang dengan bantuan
sistem jaringan komputer yang handal. Sistem jaringan komputer yang ada di
stasiun meteorologi hang nadim batam sudah memadai dengan baik, ini dilihat
informasi yang disampaikan dapat dicari dengan cepat. Akan tetapi ada masalah
yang terjadi pada sistem jaringan komputernya yaitu wireless statis, penjelasannya
adalah jika user/pengguna melakukan proses koneksi selalu harus mengganti IP.
Dari pengungkapan masalah yang ada, maka yang dapat mewakili permasalahan
ini adalah indikator sebagai berikut: sharing resources, komunikasi, dan integrasi
data.
Salah satu sistem yang digunakan di bagian stasiun meteorologi adalah sistem
informasi automatic weather obeservation system atau dapat disebut AWOS.
Sistem informasi ini berguna untuk para pilot yang akan landing ataupun take off,
karena para pilot tersebut harus mengetahui kondisi cuaca yang ada pada kawasan
pacu pesawat pada bandara yang akan dituju. Akan tetapi ada kendala yang
dihadapi dari sistem informasi tersebut yaitu sering kehilangan daya, dan keadaan
alam yang mengganggu alat AWOS tersebut. Dari pemaparan masalah yang ada,
maka indikator yang dapat mewakili permasalahan tersebut adalah: hardware dan
software yang berfungsi sebagai mesin, people dan procedures yang merupakan
manusia dan tata cara menggunakan mesin, dan data merupakan jembatan
penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.
Kinerja pegawai yang ada di stasuin meteorologi hang nadim batam
dipersepsikan sudah baik, melihat kondisi jumlah karyawan yang ada semua
pekerjaan dilakukan dengan tekun dan baik. Akan tetapi ada kendala yang ada
yaitu kurangnya pegawai mengakibatkan pekerjaan menumpuk pada satu pegawai
harus menunggu lama dengan menanti data dari pegawai yang lain. Maka
indikator yang dapat penulis ambil adalah: kualitas, kuantitas, kehandalan, dan
sikap.
Dengan penjabaran indikator-indikator yang dipilih dari berbagai sumber
terhadap variabel yang ada, maka penulis mengambil kerangka pemikiran adalah
sebagai berikut:
Sistem Jaringan Komputer
(X1)
1. Sharing resources
2. Komunikasi
3. Integrasi data
Kinerja Pegawai
(Y)
Sumber: Kristanto (2003: 3)
1. Kualitas
2. Kuantitas
3. Kehandalan
4. Sikap
Sistem Informasi AWOS
(X2)
Sumber: Mangkunegara (2007: 85)
1. Hardware dan software yang
berfungsi sebagai mesin
2. People dan procedures yang
merupakan manusia dan tata cara
menggunakan mesin
3. Data merupakan jembatan
penghubung antara manusia dan mesin
agar terjadi suatu proses pengolahan
data
Sumber: Ladjamudin (2005: 14-15)
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Hipotesis
Agar penelitian ini lebih terarah dari kerangka pemikiran penulis memberikan
beberapa hipotesis mengenai penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Sistem jaringan komputer bermanfaat di kantor Stasiun Meteorologi Hang
Nadim Batam.
2. Sistem informasi AWOS berguna di kantor Stasiun Meteorologi Hang Nadim
Batam.
3. Kinerja pegawai dipersepsikan meningkat di kantor Stasiun Meteorologi
Hang Nadim Batam
4. Sistem jaringan komputer dan sistem informasi AWOS berpengaruh terhadap
kinerja pegawai di kantor Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam.
B. Pembahasan
a. Analisis deskriptif
Berdasarkan operasional variabel yang telah dijelaskan sebelumnya, adapun
indikator-indikator setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1. dibawah ini:
Tabel 1 Indikator-indikator Variabel
Indikator sistem jaringan komputer
(X1)
(Kristanto, 2003: 3)
1. Sharing resources
2. Komunikasi
3. Integritas Data
Indikator sistem informasi AWOS (X2)
(Ladjamudin, 2005: 14-15)
1. Hardware dan software yang
berfungsi sebagai mesin
2. People dan procedures yang
merupakan manusia dan tata cara
menggunakan mesin
3. Data merupakan jembatan
penghubung antara manusia dan mesin
agar terjadi suatu proses pengolahan
data
Sumber: kerangka pemikiran
Indikator kinerja pegawai (Y)
(Mangkunegara, 2007: 85)
1.
2.
3.
4.
Kualitas
Kuantitas
Kehandalan
Sikap
Atas dasar pengelompokkan terhadap indikator-indikator dari setiap variabel
penelitian yang dapat kita lihat diatas, maka selanjutnya indikator-indikator
tersebut dapat dikembangkan atau diuraikan dalam kuesioner penelitian didapat
jawaban dari responden dan diolah atau disusun dari jawaban responden untuk
masing-masing variabel didapat hasil sebagai berikut:
Tabel 2 Hasil penelitian sistem jaringan komputer (X1)
No.
Pernyataan
SS
S
CS
KS
TS
STS
Kontribusi
X1.1
X1.2
X1.3
Sistem Jaringan
Komputer pada
Kantor Stasiun
Meteorologi Hang
Nadim Batam
memiliki ukuran
kapasitas data
yang besar
Teknologi
transmisi
(perpindahan data)
yang digunakan
oleh Kantor
Stasiun
Meteorologi Hang
Nadim Batam
digunakan dengan
baik oleh seluruh
divisi
Sistem Jaringan
Komputer yang
digunakan oleh
Kantor Stasiun
Meteorologi Hang
Nadim Batam
membantu bagian
lain dalam
mencari data
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Total
%
18
75
40
3
2
0
138
32%
42
80
20
4
0
0
146
33%
42
95
16
0
0
0
153
35%
Total Skor Aktual
437
Skor Ideal
540
Rata-rata Skor
145,66
80,92%
Sumber: hasil pengolahan data kuesioner
Berdasarkan tabel 4.2 diatas, rata-rata skor yang didapat adalah 145,66.
Artinya rata-rata tersebut masuk dalam tabel 3.4 rentang skala pada range (134159). Dengan demikin variabel dari sistem jaringan komputer berada pada kriteria
setuju.
Tabel 3 Hasil penelitian sistem informasi AWOS (X2)
No.
Pernyataan
SS
S
CS
KS
TS
STS
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Kontribusi
Total
%
X2.1
X2.2
X2.3
Sistem Informasi
AWOS
menggunakan
Hardware dan
Software yang
membantu proses
pencarian data
dengan cepat
Teknologi
transmisi
(perpindahan data)
yang digunakan
oleh Kantor
Stasiun
Meteorologi Hang
Nadim Batam
digunakan dengan
baik oleh seluruh
divisi
Sistem Jaringan
Komputer yang
digunakan oleh
Kantor Stasiun
Meteorologi Hang
Nadim Batam
membantu bagian
lain dalam mencari
data
36
100
8
4
0
0
148
32%
72
70
8
0
0
0
150
33%
72
80
8
0
0
0
160
35%
458
Total Skor Aktual
540
Skor Ideal
84,81%
152,67
Rata-rata Skor
Sumber: hasil pengolahan data kuesioner
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, rata-rata skor yang didapat adalah 152,67.
Artinya rata-rata tersebut masuk dalam tabel 3.4 rentang skala pada range (134159). Dengan demikin variabel dari sistem informasi AWOS berada pada kriteria
setuju.
Tabel 4 Hasil penelitian kinerja pegawai (Y)
No.
Pernyataan
Y1
Pegawai Stasiun
Meteorologi Hang
Nadim Batam
memiliki kualitas
SS
S
CS
KS
TS
STS
Kontribusi
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
Total
%
42
100
12
0
0
0
154
26%
yang baik
Y2
Y3
Y4
Jumlah Pegawai
Stasiun
Meteorologi Hang
Nadim Batam
yang ada saat ini
sudah melakukan
pekerjaan yang
sesuai dengan
bidang masingmasing
Pegawai Stasiun
Meteorologi Hang
Nadim Batam
memiliki
kehandalan dalam
memberikan
informasi yang
akurat
Pegawai Stasiun
Meteorologi Hang
Nadim Batam
memiliki sikap
yang tekun dan
ulet dalam
melakukan setiap
pekerjaan
36
50
28
15
4
0
133
22%
48
75
28
0
0
0
151
25%
84
65
12
0
0
0
161
27%
Total Skor Aktual
599
Skor Ideal
720
Rata-rata Skor
149,75
83,19%
Sumber: hasil pengolahan data kuesioner
Berdasarkan tabel 4.4 diatas, rata-rata skor yang didapat adalah 149,75.
Artinya rata-rata tersebut masuk dalam tabel 3.4 rentang skala pada range (134159). Dengan demikin variabel dari kinerja karyawan berada pada kriteria setuju.\
b. Uji validitas
Pengujian
validitas
dilakukan
pada
instrumen
kuesioner
dengan
mengkorelasikan jumlah skor item kuesioner dengan skor total. Keputusan untuk
menentukan tingkat validitas adalah dengan membandingkan thitung dengan ttabel
atau rhitung dengan rtabel dengan menggunakan tabel r product moment (pada
lampiran). Dengan ketentuan atau rumus ttabel n = N – K – 1 (rhitung, df = n – K)
dimana N adalah jumlah responden, K adalah construct atau jumlah variabel
independen dan 1 adalah uji 2 sisi (two tail test) dengan alpha 0.05.
Hasil output SPSS versi 17, pengujian validitas dapat dilihat pada Items Total
Statistics kolom rhitung berikut ini:
Tabel 5 Hasil uji validitas variabel sistem jaringan komputer
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item
Correlation
Deleted
x1.1
9.9667
1.826
.356
.142
.483
x1.2
9.7000
1.252
.483
.237
.242
x1.3
9.4667
2.395
.351
.130
.541
Sumber: SPSS 17
Berdasarkan tabel 5 Correted Item-Total Correlation dapat kita bandingkan
dengan rtabel, adalah sebagai berikut:
Tabel 6 Hasil uji validitas variabel sistem jaringan komputer
No
Item
r - hitung
Sig. (p)
1
X1.1
.356
0.000
2
X1.2
.483
0.000
3
X1.3
.351
0.000
r - tabel
Kriteria
Valid
0.349
Valid
Valid
Sumber: hasil penelitian
Dari hasil uji validitas pada variabel sistem jaringan komputer terlihat bahwa
semua item skor dari setiap pernyataan adalah Corrected Item-Total Correlation
˃ r tabel, hal ini menjelaskan bahwa r-hitung ˃ r-tabel yang berarti bahwa setiap
instrumen dari item pernyataan dinyatakan valid. Dengan demikian maka ketiga
item pernyataan dari variabel sistem jaringan komputer (X1) dinyatakan valid dan
dapat digunakan dalam pengujian selanjutnya.
Tabel 7 Hasil uji validitas variabel sistem informasi AWOS
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item
Correlation
Deleted
x2.1
10.5333
1.844
.647
.614
.823
x2.2
10.2667
1.720
.882
.791
.535
x2.3
10.1333
2.809
.599
.599
.854
Sumber: SPSS 17
Berdasarkan tabel 7 Correted Item-Total Correlation dapat kita bandingkan
dengan rtabel, adalah sebagai berikut:
Tabel 8 Hasil uji validitas variabel sistem informasi AWOS
No
Item
r - hitung
Sig. (p)
1
X2.1
.647
0.000
2
X2.2
.882
0.000
3
X2.3
.599
0.000
r - tabel
Kriteria
Valid
0.349
Valid
Valid
Sumber: hasil penelitian
Dari hasil uji validitas pada variabel sistem informasi AWOS terlihat bahwa
semua item skor dari setiap pernyataan adalah Corrected Item-Total Correlation
˃ r tabel, hal ini menjelaskan bahwa r-hitung ˃ r-tabel yang berarti bahwa setiap
instrumen dari item pernyataan dinyatakan valid. Dengan demikian maka ketiga
item pernyataan dari variabel sistem informasi AWOS (X2) dinyatakan valid dan
dapat digunakan dalam pengujian selanjutnya.
Tabel 9 Hasil uji validitas variabel kinerja karyawan
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item
Deleted
y1
14.8333
4.626
.468
.263
.725
y2
15.5333
2.671
.513
.337
.776
y3
14.9333
3.857
.613
.533
.645
y4
14.6000
3.766
.728
.588
.596
Sumber: SPSS 17
Berdasarkan tabel 9 Correted Item-Total Correlation dapat kita bandingkan
dengan rtabel, adalah sebagai berikut:
Tabel 10 Hasil uji validitas variabel kinerja karyawan
No
Item
r - hitung
Sig. (p)
1
Y1
.468
0.000
2
Y2
.513
0.000
3
Y3
.613
0.000
4
Y4
.728
0.000
r - tabel
Kriteria
Valid
Valid
0.349
Valid
Valid
Sumber: hasil penelitian
Dari hasil uji validitas pada variabel kinerja karyawan terlihat bahwa semua
item skor dari setiap pernyataan adalah Corrected Item-Total Correlation ˃ r
tabel, hal ini menjelaskan bahwa r-hitung ˃ r-tabel yang berarti bahwa setiap
instrumen dari item pernyataan dinyatakan valid. Dengan demikian maka keempat
item pernyataan dari variabel kinerja karyawan (Y) dinyatakan valid dan dapat
digunakan dalam pengujian selanjutnya.
c. Uji reliabilitas
Sebelum memasuki pengelolaan data selanjutnya, maka terlebih dahulu harus
dilakukan pengujian data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner. Pengujian
yang dilakukan dalam pengujian ini meliputi pengujian reliabilitas terhadap alat
ukur yang dipakai dalam penelitian ini. Uji reliabilitas dilakukan dengan cara
melihat cronbach’s alpha.
Tabel 11 Hasil uji reliabilitas sistem jaringan komputer
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
.555
N of Items
.556
3
Sumber: SPSS 17
Dari hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa nilai Cronbach Alpha untuk
uji reliabilitas adalah 0.555 > 0.50 dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
alat ukur dalam item pertanyaan (X1) dapat dipercaya (reliable).
Tabel 12 Hasil uji reliabilitas sistem informasi AWOS
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
.825
N of Items
.836
3
Sumber: SPSS 17
Dari hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa nilai Cronbach Alpha untuk
uji reliabilitas adalah 0.825 > 0.50 dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
alat ukur dalam item pertanyaan (X2) dapat dipercaya (reliable).
Tabel 13 Hasil uji reliabilitas sistem informasi AWOS
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
.740
N of Items
.785
4
Sumber: SPSS 17
Dari hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa nilai Cronbach Alpha untuk
uji reliabilitas adalah 0.740 > 0.50 dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
alat ukur dalam item pertanyaan (Y) dapat dipercaya (reliable).
d. Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen
yang dimasukkan dalam model memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen.
Tabel 14 Hasil uji F (simultan)
b
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
Regression
df
Mean Square
62.803
2
31.401
Residual
114.164
27
4.228
Total
176.967
29
F
7.426
Sig.
.003
a
a. Predictors: (Constant), totalx2, totalx1
b. Dependent Variable: totaly
Berdasarkan tabel perhitungan diatas didapatkan nilai Fhitung adalah
7,426 yang berarti nilai lebih besar dengan Ftabel
menunjukkan
H0 ditolak dan H1
diterimanya H1
Kinerja pegawai.
C. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
adalah 4,17 yang
diterima. Dengan ditolaknya H0 dan
menunjukkan bahwa berdampak secara signifikan Terhadap
1.
Sistem jaringan komputer bermanfaat di kantor stasiun meteorologi hang
nadim Batam. Pada pelaksanaan sistem jaringan komputer, membantu semua
aktifitas pekerjaan dari seluruh divisi di kantor stasiun meteorologi hang
nadim Batam.
2.
Sistem informasi AWOS bermanfaat di kantor stasiun meteorologi hang
nadim Batam. Pada pelaksanaan sistem informasi AWOS, membantu para
pilot yang akan melakukan landing dan take off.
3.
Kinerja pegawai bermanfaat di kantor stasiun meteorologi hang nadim
Batam. Pada pelaksanaan, kinerja pegawai sudah melaksanakan tugas dengan
baik dan lancar.
4.
Sistem jaringan komputer dan sistem informasi AWOS terhadap kinerja
pegawai di kantor stasiun meteorologi hang nadim Batam, bahwa sistem
jaringan komputer dan sistem informasi AWOS berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai di kantor stasiun meteorologi hang nadim Batam.
5.2 Saran
1.
Sistem jaringan komputer baiknya selalu dijaga dan selalu diperbaharui.
2.
Sistem informasi AWOS selalu dipantau dengan baik dan diperbaharui oleh
bagian yang berwenang.
3.
Kinerja pegawai perlu adanya reward, atau perhargaan untuk pegawai yang
berdedikasi tinggi.
4.
Sistem jaringan komputer dan sistem informasi AWOS terhadap kinerja
pegawai di kantor stasiun meteorologi hang nadim Batam, dipertahankan
dengan baik dan lancar.
D. DAFTAR PUSTAKA
Kristanto Andri. (2003). Jaringan Komputer. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta.
Ladjamudin, Al-Bahra Bin. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi, Graha
Ilmu.Yogyakarta.
Listanto
Virgiawan.
(2011).
Teknik
Jaringan
Komputer
Untuk
SMA/SMK/MA/Umum. Penerbit PT. Prestasi Pustakaraya. Jakarta.
Mangkunegara Prabu Anwar. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Perusahaan cetakan pertama, penerbit PT. Remaja Rsodakarya. Bandung.
Mahsun, M. (2009). Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Edisi 1. Yogyakarta:
BPFE – Yogyakarta.
Nasution Edwin Mustafa dan Usman Hardius. (2007). Proses Penelitian
Kuantitatif. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Jakarta.
Riduwan. (2008). Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian (Untuk
Mahasiswa S1, S2, & S3). Alfabeta. Bandung.
Sutabri, T.,S.Kom.,MM. (2005). Sistem Informasi Manajemen, Andi Offset.
Yogyakarta.