SISTEM POLITIK DAN KETATANEGARAAN INDONE

SISTEM POLITIK DAN KETATANEGARAAN INDONESIA
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-NYA mungkin penulis tidak akan sanggup
menyelesaikan ini dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui lebih dalam tentang Kewarganegaraan,
khususnya yang penulis bahas disini terdiri dari 2 poin yaitu: Sistem Konstitusi dan Sistem
politik dan Ketatanegaraan Indonesia.
Poin tersebut penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di
susun oleh penulis sendiri dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri saya maupun
yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
.
Akhir kata, penulis pun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini
masih memiliki banyak kekurangan.

Jakarta, 12 April 2012

DAFTAR ISI


Kata Pengantar.............................................................................................

1

Daftar Isi......................................................................................................

2

BAB I Pendahuluan.....................................................................................

3

BAB II Isi / Pokok Bahasan …....................................................................

4

Kesimpulan..................................................................................................

14


Penutup.........................................................................................................

15

Daftar Pustaka...............................................................................................

16

BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Politik
Politik merupakan suatu proses pembentukan dan
pembagian kekuasaan dalammasyarakat yang

antara

lain

berwujud


proses pembuatan

keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara
berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Politik nasional menggariskan usaha-usaha untuk mencapai tujuan nasional yang dalam
perumusannya dibagi dalam tahap-tahap utama, yaitu jangka panjang, jangka menengah dan
jangka pendek. Politik nasional meliputi:
1.

Politik dalam negeri, yang diarahkan untuk mengangkat, meninggikan, dan memelihara
harkat dan derajat dan potensi rakyat Indonesia yang pernah mengalami kehinaan dan
kemelaratan akibat penjajahan menuju sifat-sifat bangsa yang terhormat, dan dapat
dibanggakan.

2.

Politik luar negeri yang bersifat bebas aktif anti imperialism dan kolonialisme dalam segala
bentuk dan manifestasinya, mengabdi kepada kepentingan nasional dan amanat penderitaan
rakyat serta diarahkan kepada pembentukan solidaritas antar bangsa terutama bangsa AsiaAfrika dan Negara-negara non Aligned.


3.

Politik ekonomi yang bersifat swasembada /swadaya dengan tidak berarti mengisolasi diri,
tetapi diarahkan kepada peningkatan taraf hidup dan daya kreasi rakyat Indonesia sebesarbesarnya.

4.

Politik pertahanan keamanan, yang bersifat defensive aktif dan diarahkan kepada
pengamanan serta perlindungan bangsa dan Negara serta usaha-usaha nasional dan
penanggulangan segala macam tantangan, ancaman, dan hambatan.
Hal-hal yang berkaitan dengan politik :

·

Partai dan Golongan
Roger F Saltou yang mendefinisikan partai politik sebagai kelompok warga negara yang
sedikit banyak terorganisasikan, yang bertindak sebagai suatu kesatuan politik dan dengan
memanfaatkan kekuasaannya untuk memilih, bertujuan untuk menguasai pemerintahan dan
menjalankan kebijakan umum yang mereka buat.


·

Hubungan Internasional
hubungan internasional adalah hubungan antar negara, namun dalam perkembangan konsep
ini bergeser untuk mencakup semua interaksi yang berlangsung lintas batas negara

·

Masyarakat
adalah sekumpulan orang orang yang mendiami wilayah suatu negara.

·

Kekuasaan
Dalam teori politik menunjuk pada kemampuan untuk membuat orang lain melakukan
sesuatu yang tidak dikehendakinya. Max Weber menuliskan adanya tiga sumber kekuasaan:
pertama dari perundangundangan yakni kewenangan; kedua, dari kekerasan seperti
penguasaan senjata; ketiga, dari karisma.


·

Negara
negara merupakan suatu kawasan teritorial yang didalamnya terdapat sejumlah penduduk
yang mendiaminya, dan memiliki kedaulatan untuk menjalankan pemerintahan, dan
keberadaannya diakui oleh negara lain.
Korelasi strategi nasional dan politik nasional
Strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional tersebut dalam rangka mencapai
tujuan dan sasaran nasionalnya. Agar strategi nasional ini berjalan sesuai dengan apa yang
dikehendaki oleh politik nasional, maka terlebih dahulu harus diadakan pemikiran strategi
yaitu melaksanakan telaah strategi dan perkiraan strategi yang berarti berfikir secara intensif,
analitis, sintesis, serta menyeluruh.
Politik nasional adalah penentu tujuan nasional dalam bentuk GBHN, sedang strategi
nasional adalah merupakan upaya pencapaian tujuan nasional yang ditentukan oleh politik
nasional diwujudkan dalam bentuk repelita.
Politik dan strategi nasional sangat dipengaruhi oleh unsure-unsur ideology, politik, ekonomi,
social budaya, dan hankam serta ancaman dari dalam maupun dari luar negeri. Oleh karena
itu syarat utama bagi pelaksanaan politik dan strategi nasional adalah terciptanya stabilitas
nasional.
Pelaksanaan politik dan strategi nasional dirumuskan melalui proses yang disebut pemikiran

startegi, yaitu pemikiran strategi tingkat nasional yang mampu mempertemukan antara :

1.

Sasaran-sasaran alternative

2.

Cara bertindak yang dipilih

3.

Kekuatan nasional yang tersedia.

4.

Tersedianya anggaran dan pembiayaan.

5.


Tersedianya data dan informasi yang up to date.
Oleh karena politik dan strategi nasional tersebut merupakan budi daya bangsa dan Negara
Republik Indonesia untuk mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidupnya maka:

1.

Harus tercipta suatu stabilitas nasional yang mantap.

2.

Tata bina nasional yang baik.

3.

Peran serta seluruh warga Negara secara positif.

4.

Mencegah dan mengurangi segala ancaman, gangguan, hambatan, maupun tantangan yang
timbul maupun tantangan yang diperkirakan akan timbul.

Didalam proses perumusan politik dan strategi nasional perlu diperhatikan azas-azas sebagai
berikut :

1.

Azas keterpaduan dan prioritas.

2.

Azas manfaat dan prioritas.

3.

Azas kekenyalan dan pandangan jauh ke depan.

4.

Azas pembagian kewenangan dan tanggung jawab.
Strategi
Strategi berasal dari kata yunani strategis yang artinya the art of the general.

Antoine Henri Jomini (1779-1869) dan Karl Von Clausewitz secara ilmiah Jomini
memberikan pengertian yang bersifat deskriptif. Ia katakan bahwa strategi adalah seni
menyelenggarakan perang diatas peta dan meliputi seluruh wawasan operasi, sedangkan
Clausewitz dengan tegas membedakan politik dan strategi..
Startegi nasional adalah seni dan ilmu mengembangkan dan menggunakan kekuatan nasional
dalam masa damai maupun masa perang untuk mendukung pencapaian tujuan-tujuan yang
ditetapkan politik nasional.

Dalam rangka nasional, maka strategi nasional merupakan pelaksanaan dari kebijakan
nasional, atau dengan kata lain, strategi adalah politik dalam pelaksanaan. Dengan demikian
maka strategi nasional sebagai rencana dan pelaksanaan harus kenyal, dinamis, disesuaikan
dengan kondisi, situasi dan kemampuan disamping nilai seni.
1.2 Rumusan Masalah
Yang akan dibahas dalam makalah ini adalah tentang 2 poin yaitu:
-

Sistem Konstitusi

-


Sistem Plitik dan Ketatanegaraan Indonesia
1.3 Tujuan Penulisan
1. Memenuhi salah satu tugas mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan
2. Menambah pengetahuan tentang pendidikan kewarga negaraan.
3. Membahas secara sederhana tentang Politik dan Startegi
BAB II
PEMBAHASAN

A.

Pengertiang Sistem Konstitusi
Konstitusi (bahasa Latin: constitutio) dalam negara adalah sebuah norma sistem politik dan
hukum bentukan pada pemerintahan negara - biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen
tertulis - Dalam kasus bentukan negara, konstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas
politik dan hukum, istilah ini merujuk secara khusus untuk menetapkan konstitusi nasional
sebagai prinsip-prinsip dasar politik, prinsip-prinsip dasar hukum termasuk dalam bentukan
struktur, prosedur, wewenang dan kewajiban pemerintahan negara pada umumnya, Konstitusi
umumnya merujuk pada penjaminan hak kepada warga masyarakatnya. Istilah konstitusi
dapat diterapkan kepada seluruh hukum yang mendefinisikan fungsi pemerintahan negara.
Untuk melihat konstitusi pemerintahan negara tertentu, lihatdaftar konstitusi nasional.
Dalam bentukan organisasi konstitusi menjelaskan bentuk, struktur, aktivitas, karakter, dan
aturan dasar organisasi tersebut.
Jenis organisasi yang menggunakan konsep Konstitusi termasuk:

§ Organisasi pemerintahan (transnasional, nasional atau regional)
§ organisasi sukarela
§ persatuan dagang

§ partai politik
§ perusahaan
Pengertian KONSTITUSI Konstitusi pada umumnya bersifat kodifikasi yaitu sebuah
dokumen yang berisian aturan-aturan untuk menjalankan suatu organisasi pemerintahan
negara, namun dalam pengertian ini, konstitusi harus diartikan dalam artian tidak semuanya
berupa dokumen tertulis (formal). namun menurut para ahli ilmu hukum maupun ilmu politik
konstitusi

harus

diterjemahkan

termasuk

kesepakatan

politik,

negara,

kekuasaan,

pengambilan keputusan, kebijakan dan distibusi maupun alokasi, Konstitusi bagi organisasi
pemerintahan negara yang dimaksud terdapat beragam bentuk dan kompleksitas strukturnya,
terdapat konstitusi politik atau hukum akan tetapi mengandung pula arti konstitusi ekonomi.
Dewasa ini, istilah konstitusi sering di identikkan dengan suatu kodifikasi atas dokumen yang
tertulis dan di Inggris memiliki konstitusi tidak dalam bentuk kodifikasi akan tetapi
berdasarkan pada yurisprudensi dalam ketatanegaraan negara Inggris dan mana pula juga
Konstitusi Istilah konstitusi berasal dari bahasa inggris yaitu “Constitution” dan berasal dari
bahasa belanda “constitue” dalam bahasa latin (contitutio,constituere) dalam bahasa prancis
yaitu “constiture” dalam bahsa jerman “vertassung” dalam ketatanegaraan RI diartikan sama
dengan Undang – undang dasar. Konstitusi / UUD dapat diartikan peraturan dasar dan yang
memuat ketentuan – ketentuan pokok dan menjadi satu sumber perundang- undangan.
Konstitusi adalah keseluruhan peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang
mengatur secara mengikat cara suatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakata
negara
A. pengertian konstitusi menurut para ahli 1) K. C. Wheare, konstitusi adalah keseluruhan
sistem ketaatanegaraaan suatu negara yang berupa kumpulan peraturan yang membentuk
mengatur /memerintah dalam pemerintahan suatu negara. 2) Herman heller, konstitusi
mempunyai arti luas daripada UUD. Konstitusi tidak hanya bersifat yuridis tetapi juga
sosiologis dan politis 3) Lasalle, konstitusi adalah hubungan antara kekuasaaan yang terdapat
di dalam masyarakat seperti golongan yang mempunyai kedudukan nyata di dalam
masyarakat misalnya kepala negara angkatan perang, partai politik dsb 4) L.j Van Apeldoorn,
konstitusi memuat baik peraturan tertulis maupun peraturan tak tertulis 5) Koernimanto
soetopawiro, istilah konstitusi berasal dari bahasa latin cisme yang berarati bewrsama dengan
dan statute yang berarti membuat sesuatu agar berdiri. Jadi konstitusi berarti menetapkan
secara bersama. 6) Carl schmitt membagi konstitusi dalam 4 pengertian yaitu: a) Konstitusi
dalam arti absolut mempunyai 4 sub pengertian yaitu; o Konstitusi sebagai kesatuan

organisasi yang mencakup hukum dan semua organisasi yang ada di dalam negara. o
Konstitusi sebagai bentuk negara o Konstitusi sebagai faktor integrasi o Konstitusi sebagai
sistem tertutup dari norma hukum yang tertinggi di dalam negara b) Konstitusi dalam artoi
relatif dibagi menjadi 2 pengertian yaitu konstitusi sebagai tuntyutan dari golongan borjuis
agar haknya dapat dijamin oleh penguasa dan konstitusi sebagai sebuah konstitusi dalam arti
formil (konstitrusi dapat berupa terttulis) dan konstitusi dalam arti materiil (konstitusi yang
dilihat dari segi isinya) c) konstitusi dalam arti positif adalah sebagai sebuah keputusan
politik yang tertinggi sehingga mampu mengubah tatanan kehidupan kenegaraan d) konstitusi
dalam arti ideal yaitu konstitusi yang memuat adanya jaminan atas hak asasi serta
perlindungannya
B. tujuan konstitusi yaitu: 1) Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang
– wenang maksudnya tanpa membatasi kekuasaan penguasa, konstitusi tidak akan berjalan
dengan baik dan bisa saja kekuasaan penguasa akan merajalela Dan bisa merugikan rakyat
banyak 2) Melindungi Ham maksudnya setiap penguasa berhak menghormati Ham orang lain
dan hak memperoleh perlindungan hukum dalam hal melaksanakan haknya. 3) Pedoman
penyelengaraan negara maksudnya tanpa adanya pedoman konstitusi negara kita tidak akan
berdiri dengan kokoh.
C. Nilai konstitusi yaitu: 1. Nilai normatif adalah suatu konstitusi yang resmi diterima oleh
suatu bangsa dan bagi mereka konstitusi itu tidak hanya berlaku dalam arti hukum (legal),
tetapi juga nyata berlaku dalam masyarakat dalam arti berlaku efgektif dan dilaksanakan
secara murni dan konsekuen. 2. Nilai nominal adalah suatu konstitusi yang menurut hukum
berlaku, tetrapi tidak sempurna. Ketidak sempurnaan itu disebabkan pasal – pasal tertentu
tidak berlaku / tidsak seluruh pasal – pasal yang terdapat dalam UUD itu berlaku bagi seluruh
wilayah negara. 3. Nilai semantik adalah suatu konstitusi yang berlaku hanya untuk
kepentingan penguasa saja. Dalam memobilisasi kekuasaan, penguasa menggunakan
konstitusi sebagai alat untuk melaksanakan kekuasaan politik.
D. Macam – macam konstitusi 1) Menurut CF. Strong konstitusi terdiri dari: Ø Konstitusi
tertulis (dokumentary constiutution / writen constitution) adalah aturan – aturan pokok dasar
negara , bangunan negara dan tata negara, demikian juga aturan dasar lainnya yang mengatur
perikehidupan suatu bangsa di dalam persekutuan hukum negara. Ø Konstitusi tidak tertulis /
konvensi(nondokumentary constitution) adalah berupa kebiasaan ketatanegaraan yang sering
timbul. Adapun syarat – syarat konvensi adalah: 1) Diakui dan dipergunakan berulang –
ulang dalam praktik penyelenggaraan negara. 2) Tidak bertentangan dengan UUD 1945 3)

Memperhatikan pelaksanaan UUD 1945. 2) secara teoritis konstitusi dibedakan menjadi: a)
konstitusi politik adalah berisi tentang norma- norma dalam penyelenggaraan negara,
hubungan rakyat dengan pemerintah, hubuyngan antar lembaga negara. b) Konstitusi sosial
adalah konstitusi yang mengandung cita – cita sosial bangsa, rumusan filosofis negara, sistem
sosial, sistem ekonomi, dan sistem politik yang ingin dikembangkan bangsa itu. 3)
bedasarkan sifat dari konstitusi yaitu: 1) Flexible / luwes apabila konstitusi / undang undang
dasar memungkinkan untuk berubah sesuai dengan perkembangan. 2) Rigid / kaku apabila
konstitusi / undang undang dasar jika sulit untuk diubah. 4) unsur /substansi sebuah konstitusi
yaitu: a) Menurut sri sumantri konstitusi berisi 3 hal pokok yaitu: 1) Jaminan terhadap Ham
dan warga negara 2) Susunan ketatanegaraan yang bersdifat fundamental 3) Pembagian dan
poembatasan tugas ketatanegaraan b) Menurut Miriam budiarjo, konstitusi memuat tentang:
Organisasi negara HAM Prosedur penyelesaian masalah pelanggaran hukum Cara perubahan
konstitusi. c) Menurut koerniatmanto soetopawiro, konstitusi berisi tentang: 1) Pernyataan
ideologis 2) Pembagian kekuasaan negara 3) Jaminan HAM (hak asasi manusia) 4)
Perubahan konstitusi 5) Larangan perubahan konstitusi
E. Syarat terjadinya konstitusi yaitu: Agar suatu bentuk pemerintahan dapat dijalankan secara
demokrasi dengan memperhatikan kepentingan rakyat. Melinmdungi asas demokrasi
Menciptakan kedaulatan tertinggi yang berada ditangan rakyat Untuk melaksanakan dasar
negara Menentukan suatu hukum yang bersifat adil
F. Kedudukan konstitusi (UUD) Dengan adanya UUD baik penguasa dapat mengetahui
aturan / ketentuan pokok mendasar mengenai ketatanegaraan . Sebagai hukum dasar Sebagai
hukum yang tertinggi
G. perubahan konstitusi / UUD yaitu: Secara revolusi, pemerintahan baru terbentuk sebagai
hasil revolusi ini yang kadang – kadang membuat sesuatu UUD yang kemudian mendapat
persetujuan rakyat. Secara evolusi, UUD/konstitusi berubah secara berangsur – angsur yang
dapat menimbulkan suatu UUD, secara otomatis UUD yang sama tidak berlaku lagi.
H. keterkaitan antara dasar negara dengan konstitusi yaitu: keterkaitan antara dasar negara
dengan konstitusi nampak pada gagasan dasar, cita – cita dan tujuan negara yang tertuang
dalam pembukaan UUD suatu negara. Dasar negara sebagai pedoaman penyelenggaraan
negara secara tertulis termuat dalam konstitusi suatu negara
I. Keterkaitan konstitusi dengan UUD yaitu: Konstitusi adalah hukum dasar tertulis dan tidak
ter tulis sedangkan UUD adalah hukum dasar tertulis. Uud memiliki sifat mengikat oleh

karenanya makin elastik sifatnya aturan itui makin baik, konstitusi menyangkut cara suatu
pemeritahan diselenggarakan.

SISTEM POLITIK DAN KETATANEGARAAN DI INDONESIA
Suprastruktur dan Infrastruktur Politik di Indonesia
1. Pengertian sistem Politik di Indonesia
Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan
dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses
penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan
penyusunan skala prioritasnya.
2. Cara Berpolitik Melalui Suprastruktur dan Infrastruktur politik
Yang termasuk dalam Suprastruktur politik adalah emua lembaga-lembaga negara yang
tersbut

di

dalam

konstitusi

negara

( termasuk

fungsi

legislatif,

eksekutif,

dan

yudikatif ). Dalam Penyusunan keputusan-keputusan kebijaksanaan diperlukan adanya
kekuatan yang seimbang dan terjalinnya kerjasama yang baik antara suprastruktur dan
infrastruktur politik sehingga memudahkan terwujudnya cita-cita dan tujuan-tujuan
masyarakat/Negara. Dalam hal ini yang dimaksud suprastruktur politik adalah LembagaLembaga Negara.
Lembaga-lembaga tersebut di Indonesia diatur dalam UUD 1945 yakni MPR, DPR, DPD,
Presiden dan Wakil Presiden, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial.
Lembaga-lembaga ini yang akan membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan
kepentingan umum.
Badan yang ada di masyarakat seperti Parpol, Ormas, media massa, Kelompok
kepentingan (Interest Group), Kelompok Penekan (Presure Group), Alat/Media Komunikasi
Politik,

Tokoh

Politik

(Political

Figure), dan

pranata

politik

lainnya

adalah

merupakan infrastruktur politik, melalui badan-badan inilah masyarakat dapat menyalurkan
aspirasinya. Tuntutan dan dukungan sebagai input dalam proses pembuatan keputusan.
Dengan adanya partisipasi masyarakt diharapkan keputusan yang dibuat pemerintah sesuai
dengan aspirasi dan kehendak rakyat.

B. Pengertian, kedudukan, sifat dan fungsi UUD 1945

Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menyatakan akan menjalankan UUD
1945 dan Pancasila secara murni dan konsekuen. Namun pelaksanaannya ternyata
menyimpang dari Pancasila dan UUD 1945 yang murni,terutama pelanggaran pasal 23
(hutang Konglomerat/private debt dijadikan beban rakyat Indonesia/public debt) dan 33 UUD
1945 yang memberi kekuasaan pada fihak swasta untuk menghancur hutan dan sumberalam
kita.
Pada masa Orde Baru, UUD 1945 juga menjadi konstitusi yang sangat "sakral", diantara
melalui sejumlah peraturan:


Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 yang menyatakan bahwa MPR berketetapan
untuk mempertahankan UUD 1945, tidak berkehendak akan melakukan perubahan
terhadapnya



Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum yang antara lain
menyatakan bahwa bila MPR berkehendak mengubah UUD 1945, terlebih dahulu
harus minta pendapat rakyat melalui referendum.



Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum, yang merupakan
pelaksanaan TAP MPR Nomor IV/MPR/1983.

Salah satu tuntutan Reformasi 1998 adalah dilakukannya perubahan (amandemen)
terhadap UUD 1945. Latar belakang tuntutan perubahan UUD 1945 antara lain karena pada
masa Orde Baru, kekuasaan tertinggi di tanganMPR (dan pada kenyataannya bukan di tangan
rakyat), kekuasaan yang sangat besar pada Presiden, adanya pasal-pasal yang terlalu "luwes"
(sehingga dapat menimbulkan mulitafsir), serta kenyataan rumusan UUD 1945 tentang
semangat penyelenggara negara yang belum cukup didukung ketentuan konstitusi.
Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah menyempurnakan aturan dasar seperti
tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara demokrasi
dan negara hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan aspirasi dan
kebutuhan bangsa. Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan diantaranya tidak mengubah
Pembukaan UUD 1945, tetap mempertahankan susunan kenegaraan (staat structuur) kesatuan
atau selanjutnya lebih dikenal sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta
mempertegas sistem pemerintahan presidensiil.

Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan yang ditetapkan
dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR:


Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 Oktober 1999 → Perubahan Pertama UUD
1945



Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18 Agustus 2000 → Perubahan Kedua UUD
1945



Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001 → Perubahan Ketiga UUD
1945



Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus 2002 → Perubahan Keempat UUD
1945

C. PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945
1) Makna pembukaan UUD 1945 bagi perjuangan bangsa Indonesia
Apabila UUD merupakan sumber hukum tertinggi yang berlaku di Indonesia, maka
pembukaan UUD 1945 merupakan sumber dari motivasi dan aspirasi perjuangan dan tekad
bangsa Indonesia, yang merupakan sumber dari cita hukum dan cita moral yang ingin
ditegakan baik dalam lingkungan nasional, maupun dalam hubungan bangsa-bangsa di Dunia.
Pembukaan yang telah dirumuskan secara khidmat dalam (4) alenia itu, setiap alenia dan
kata-katanya mengandung arti dan makna yang sangat dalam, mempunyai nilai-nilai yang
universal dan lestari. Universal karena mengandung nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh
bangsa-bangsa yang berada dimuka bumi. Lestari, karena mengandung dinamika masyarakat
dan akan tetap menjadi landasan perjuangan bangsa dan Negara selama bangsa Indonesia
tetap setia terhadap Negara proklamasi 17 Agustus 1945.
2) Makna alenia-alenia pembukaan UUD 1945
Alenia pertama dari pembukaan UUD 1945, menunjukan kuatnya pendirian bangsa Indonesia
menghadapi masalah . dengan pernyataan itu bukan saja bangsa Indonesia bertekkad untuk
merdeka , tetapi akan terus berdiri di barisan paling depan untuk menentang dan
menghapuskan penjajahan diatas dunia.
Alenia kedua menunjukan kebanggaan dan peghargaan kita atas perjuangan bangsa Indonesia
selama ini. ini juga berarti adanya kesadaran bahwa, keadaan sekarang tidak dapat dipisahkan

dari keadaan kemarin dan langkah yang kita ambil sekarang akan menentukan keadaan yang
akan datang. Dalam alenia itu jelas apa yang dikehendaki dan diharapkan oleh para pengantar
kemerdekaan, ialah Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Nilai-nilai itulah yang selalu menjiwai segenap jiwa bangsa Indonesia dan terus berusaha
untuk mewujudkannya.
Alenia ini menunjukan adanya ketepatan dan ketajaman penilaian:
a) Bahwa perjuangan pergerakan di Indonesia telah pada tingkat yang menentukan.
b) Bahwa momentum yangtelah berhasil dicapai tersebut harus dimanfaatkan untuk menyatakan
kemerdekaan.
c) Bahwa kemerdekaan tersebut bukan merupakan tujuan ahir tetapi masih harus terus diisi
dengan mewujudkan bangsa Indonesia yang merseka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Alenia yang ketiga menegaskan lagi apa yang menjadi motivasi riil dan materil bangsa
Indonesia untuk menyatakan kemerdekaanya, tetapi juga menjadi keyakinan, motivasi
sepiritual , bahwa maksud dan tindakannya menyatakan kemerdekaan itu diberkati oleh Allah
yang maha kuasa. Dengan ini digambarkan bahwa bangsa Indonesia mendambakan
kehidupan yang berkeseimbanan kehidupan material dan sprituil, keseimbangan kehidupan
baik di dunia maupun di aherat.
Alenia keempat merumuskan dengan padat sekali tujuan dan prinsip-prinsip dasar untuk
mencapai ttujuan bangsa Indonesia setelah menyatakan dirinya merdeka. Tujuan perjuangan
bangsa Indonesia dirumuskan dengan: “Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia serta seluruh tumph darah Indonesia, dan untuk memeajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”. Sedangkan prinsip besar yang tetap
dipegang

teguh

untuk

mencapai

tujuan

itu

adalah

dengan:

menyusun

kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-undang Dasar Negara Indonesia,
yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
yang berdasarkan pada Pancasila. Dengan rumusan yan panjang dan padat ini, alenia keempat
pembukaan Unang-undang Dasar sekaligus menegaskan:
Ø Negara Indonesia mempunyai fungsi yang sekaligus menjadi tujuannya, yaitu melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memejukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Ø Negara Indonesia berbentuk Republik dan berkedaulatan rakyat.
Ø Negara Indonesia mempunyai dasar falsafah Pancasila.
C. BATANG TUBUH UUD 1945
UUD 1945 yang terdiri dari 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan dan 2 ayat aturan tambahan,
yang mengandung semangat dan merupakan perwujudan dari pokok-pokok pikiran yang
terkandung dalam pembukaan UUD 1945, juga merupakan rangkakian kesatuan pasal-pasal
yang bulat dan terpadu. Didalamnya berisi materi yang dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Pasal-pasal yang berisi materi sistem pmerintahan Negara, didalamnya termasuk pengaturan
kedudukan, tugas, wewenang dan berkesinambungan dengan kelembagaan Negara.
b. Pasal-pasal yang berisi materi hubungan Negara dengan warga Negara dan penduduknya serta
dengan dipertegas dalam pembukaan UUD 1945, yang berisi konsepsi Negara diberbagai
bidang: PolEkSosHanKam dan lain-lain.
Sistem pemerintahan Negara Indonesia di jelaskan dengan teran dan sisematis dalam
penjelasan UUD 1945,Didalm penjelasan itu dikenal 7 buah kunci pokok:
a) Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas hukum (Rechtsstaan).NegaraIndonesia
berdasarkan atas hukum tidak berdasarkan tatas kekuatan belaka (Machtsstaan).
b) Sistem

konstitusional.Pemerintah

berdasarkan

atas

sistem

konstitusi,tidak

bersifat

absolutisme.
c) Kekuasaan Negara yang tertinggi,ditangan MPR (Die gezamte staat gewalt lieght elleim beir
der majelis). Kedaulatan rakyat di pegang oleh suatu badan yang bernama MPR,sebagai
penjelmaan seluruh rakyat Indonesia. Tugas dan wewenang MPR yang menentukan jalanya
bangsa dan Negara yaitu berupa :
· Menetapkan UUD
· Menetapkan GBHN
· Mengangkat Presiden dan Wakil Presiden.
d) Presiden adalahpenyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi di bawah MPR,penjelasan
UUD 1945 menyatakan dibawah MPR, Presiden ialah penyelenggara kekuasaan tertinggi.
e) Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, juga dijelaskan dalam UUD 1945.

f) Mentri Negara adalah pembantu presiden. Mentri Negara tidak bertanggung jawab kepada
DPR.Penjelasan UUD 1945 menyatakan :’’Presiden mengangkat dan memperhentikan
menteri-menteri Negara
g) Kekuasaan Kepala Negara tidak terbatas. Penjelasan UUD 1945 menyatakan: meskipun
kepala Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR, ia bukan diktator artinya kekuasaannya
tidak terbatas.

KESIMPULAN
Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk republik, dengan memakai sistem demokrasi,
dimana kedaulaulatan berada di tangan rakyat oleh rakyat untuk rakyat. Indonesia menganut
sistem pemerintahan presindesil, dimana Presiden berkedudukan sebagai kepala negara
sekaligus kepala pemerintahan. Para Bapak Bangsa yang meletakkan dasar pembentukan
negara Indonesia, setelah tercapai kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Mereka
sepakat menyatukan rakyat yang berasal dari beragam suku bangsa, agama, dan budaya yang
tersebar di ribuan pulau kecil, di bawah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Indinesia pernah menjalani sistem pemerintahan federal di bawah Republik Serikat (RIS)
selama tujuh bulan (27 Desember 1949 – 17 agustus 1950), namun kembali ke bentuk
pemerintahan Republik. Setelah terjatuhnya orde baru (1996 - 1997), pemerintah merespon
desakan daerah – daerah sangat sentalistis dengan mebawarkan konsep otonomi daerah untuk
mewujudkan desentralisasi kekuasaan.
Sistem poliyik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan
dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penetuan
tujuan, upaya – upaya mewujudkan tujuan, pengambilang keputusan, seleksi dan penyusunan
skala prioritasnya. Konstitusi Negara Indonesia adalah Undang – Undang Dasar 1945, yang
mengatur kedudukan dan tanggung jawab penyelenggara negara, kewenangan tugas, dan
hubungan antara lembaga – lembaga negara (legislatif,eksekutif, dan yudikatif). UUD 1945
juga mengatur hak dan kewajiban warga engara. Lembaga legislatif terdiri atas Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) dab Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Lembaga Eksekutif
terdiri atas Presiden, yang dalam menjalankan tugasnya di bantu oleh seorang wakil presiden
dan kabinet. Di tingakat regional, pemerintahan provinsi dipimpin oleh seorang gubernur,
sedangkandi pemerintahan kabupaten/kotamadya dipimpin oleh seorang bupati/walikota/
lembaga yudikatif menjalankan kekuasaan kehakiman yang dilakukan oleh Mahkamah
Agung (MA) sebagai lembaga kehakiman tertinggi bersama badan – badan kehakiman lain
yang berada di bawahnya. Fungsi MA adalah melakukan pengadilan, pengawasan, memberi
nasihat dan, fungsi adminsitrasi. Saat ini UUD 1945 telah mengalami beberapa kali
amandemen yang telah memasuki tahap amandemen ke empat. Amandemen konstitusi ini

mengakibatkan perubahan mendasar terhadap tugas dan hubungan – hubungan dan lembaga –
lembaga negara.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Konstitusi
http://id.wikipedia.org/wiki/Politik

PENUTUP
Demikian yang dapat kamu paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini.
Penulis berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesemoatan – kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis khususnya juga para pembaca yang budiman