PERKEMBANGAN KURIKULUM PAI DI INDONESIA

Perkem bangan Kurikulum PAI di Indonesia

PERKEM BANGAN KURIKULUM PAI DI INDONESIA

Ahmad Dhaifi
Em ail : [email protected]

Abstract;

This research st udy exhaust ively regarding ow t h of curriculum in Indonesia. This
research aim t o t o know how far grow t h of curriculum in Indonesia st art from
pra-independent ing t ill now . This research use book st udy m et hod. Dat a
collect ing conduct ed w it h docum ent at ion st udy t echnique. Result of t his research
show grow t h of curriculum in Indonesia at educat ion dom ain specially very
signifikan, com e up w it h curriculum 2013 (K-13) very orient ing at realizing
educat ion w it h charact er, creat ing educat ion w it h vision of local and also creat e
educat ion w hich is pure and frat ernize.
Penelit ian ini m em bahas secara m endalam m engenai perkem bangan kurikulum
di Indonesia. Penelit ian ini bert ujuan unt uk m enget ahui sejauh m ana
perkem bangan kurikulum di Indonesia m ulai dari pra-kem erdekaan sam pai saat
ini. Penelit ian ini m enggunakan m et ode kajian pust aka. Pengum pulan dat a

dilakukan dengan t eknik st udi dokum ent asi. Hasil penelit ian ini m enunjukkan
perkem bangan kurikulum di Indonesia pada ranah pendidikan khususnya sangat
signifikan, sam pai pada kurikulum 2013 (K-13) kali ini sangat berorient asi pada
m ew ujudkan pendidikan berkarakt er, m encipt akan pendidikan ber w aw asan local
sert a m encipt akan pendidikan yang ceria dan bersahabat .

Keyw ords; curriculum , educat ion islam ic, charact er educat ion

Edureligia | Vol. 01 No. 01 Tahun 2017

76

Perkem bangan Kurikulum PAI di Indonesia

Pendahuluan

Pendidikan Agam a jika m engacu pada PP. No. 55 t ahun 2007 t ent ang pendidikan
agam a dan keagam aan adalah akt ivit as pendidikan yang m engem bangkan kem am puan
pesert a didik dalam m em aham i, m enghayat i dan m engam alkan nilai -nilai agam a yang
m enyerasikan penget ahuannya dalam IPTEK dan seni (LPFT, 2009:103).

Secara hist oris, sam pai dengan abad XIX pendidikan islam yang berorient asi pada
keagam aan m asih banyak diselenggarakan oleh inst it usi m asjid m aupun pesant ren
(Hanun Asrahah, 1999:71).

Sejarah Kurikulum Pendidikan Agama Islam Pra Kemerdekaan

Pada dasarnya pendidikan agam a Islam sangat t idak diperhat ikan pada m asa ini.
Pendidikan pada prakem erdekaan ini dipengaruhi oleh kolonialism e. Hasilnya bangsa
ini dididik unt uk m engabdi kepada penjajah. Karena, pada saat penjajahan sem ua
bent uk pendidikan dipusat kan unt uk m em bant u dan m endukung kepent ingan
penjajah (Ali Hasan, 2003:47). Pada m ulanya, m ereka t idak pernah t erpikirkan unt uk
m em perhat ikan pendidikan nam un m urni hanya m encari rem pah -rem pah. M eski
dem ikian, bangsa Eropa ini juga m em iliki m isi penyebaran agam a. Karena it u pada
abad ke-16 dan 17, m ereka m endirikan lem baga pendidikan dalam upaya penyebaran
agam a Krist en di Nusant ara. Pendidikan t ersebut t idak hanya diperunt ukkan bagi
m ereka t api juga penduduk pribum i yang beragam a Krist en.
Selanjut nya, pihak penjajah yang m erasakan perlu adanya pegaw ai rendahan
yang dapat m em baca dan m enulis guna m em bant u pengem bangan usaha, khususnya
t anam paksa, m aka dibent uklah lem baga-lem baga pendidikan. Nam un kelas ini m asih
hanya diperunt ukkan unt uk kalangan t erbat as, yait u anak-anak priyai. Konsep ideal

pendidikan kolonialis adalah pendidikan yang m am pu m encet ak para pekerja yang
dapat dipekerjakan oleh penjajah pula. Tujuan pendidikan kolonial t idak t erarah pada
pem bent ukan dan pendidikan orang m uda u nt uk m engabdi pada bangsa dan t anah
airnya sendiri, akan t et api dipakai unt uk m enanam kan nilai-nilai dan norm a-norm a
m asyarakat penjajah agar dapat dit ransfer oleh penduduk pribum i dan m enggiring
penduduk pribum i m enjadi budak dari pem erint ahan kolonial.

77

Edureligia | Vol. 01 No. 01 Tahun 2017

Perkem bangan Kurikulum PAI di Indonesia

Dari deskripsi diat as dapat disim pulkan bahw a pendidikan agam a Islam pada
m asa Prakem erdekaan sangat t idak diperhat ikan, pendidikan pada prakemerdekaan ini
dipengaruhi oleh kolonialism e yang berpusat pada agam a m ereka (Penjajah), selain it u
dari segi kelas hanya diperunt ukkan unt uk kalangan t erbat as, yait u anak-anak priyai.
Konsep ideal pendidikan kolonialis adalah pendidikan yang m am pu m encet ak para
pekerja yang dapat dipekerjakan oleh penjajah pula. Tujuan pendidikan kolonial t idak
t erarah pada pem bent ukan dan pendidikan orang m uda unt uk m engabdi pada bangsa

dan t anah airnya sendiri, akan t et api dipakai unt uk m enanam kan nilai -nilai dan norm anorm a m asyarakat penjajah agar dapat dit ransfer oleh penduduk pribum i dan
m enggiring penduduk pribum i m enjadi budak d ari pem erint ahan kolonial.

Sejarah Kurikulum Pendidikan Agama Islam M asa Orde Lama

Kurikulum pada era Orde Lam a dibagi manjadi 2 kurikulum , di ant aranya:
1.

Kurikulum 1947
Oleh karena beberapa sebab, kurikulum ini dalam prakt eknya baru
dilaksanakan

pada t ahun

1950. Oleh

sebab

it u, banyak kalangan


m enyebut kan bahw a perkem bangan kurikulum di Indonesia secara formal
dim ulai t ahun 1950. Keberadaan pendidikan agam a Islam t elah diat ur
pelaksanaannya dalam SKB dua m ent eri (M ent eri PP & K dan M ent eri
Agam a) t ahun 1946.
Kurikulum 1947 ini m asih kent al dengan corak syst em pendidikan
Jepang at aupun Belanda (Sut risno, 2012:63-64). Hal ini t erjadi m ungkin
disebabkan karena Negara ini baru m erdeka. Sehingga, proses pendidikan
lebih dit ekankan unt uk m ew ujudkan m anusia yang cint a Negara, sehingga
m enjadi berdaulat dan t um buh kesadaran berbangsa dan bernegara
2.

Kurikulum 1952-1964
Dalam kurikulum ini m uat annya adalah pada pengajaran yang harus
disam paikan pada sisw a, dalam bent uk m at a pelajaran Bahasa Indonesia,
Bahasa Daerah, Ilm u Alam , Ilm u Hayat , Ilm u Bum i, dan sejarah. Sem ent ara
it u, pelaksanaan pem belajaran dalam kurikulum ini sebagaim ana diat ur

Edureligia | Vol. 01 No. 01 Tahun 2017

78


Perkem bangan Kurikulum PAI di Indonesia

dalam UUPPP (Undang-Undang Pokok (Pendidikan dan Pengajaran) nom or
4 t ahun 1950. Selanjut nya, m uncul SKB dua m ent eri t ahun 1951 yang
m enegaskan bahw a pendidikan agam a w ajib diselenggarakan di sekolah sekolah, m inim al 2 jam perm inggu.
Selain it u, DEPAG juga t elah m engupayakan t erbent uknya kurikulum
agam a di sekolah m aupun pesant ren, akhirnya dibent uklah t im yang
diket uai oleh K.H. Im am Zarkasyi dari Pondok Pesant ren Gont or yang
berhasil m enyusun kurikulum agam a yang kem udian disahkan oleh m ent eri
agam a pada t ahun 1952. Disebut kan bahw a, set elah DEPAG berhasil
m enyusun kurikulum it u, pendidikan agam a m em peroleh porsi 25 % dari
keseluruhan m at a pelajaran yang diajarkan sekolah selam a sem inggu.
Dari pem aparan di at as dapat disim pulkan bahw a Kurikulum 1947 m asih kent al
dengan corak syst em pendidikan Jepang at aupun Belanda, adapun Kurikulum t ahun
1952-1964 diprakarsai oleh DEPAG dengan m em bent uk t im yang diket uai oleh K.H.
Im am Zarkasyi dari Pondok Pesant ren Gont or yang berhasil m enyusun kurikulum
agam a yang kem udian disahkan oleh m ent eri agam a pada t ahun 1952. Disebut kan
bahw a, set elah


DEPAG berhasil

m enyusun

kurikulum

it u, pendidikan

agam a

m em peroleh porsi 25 % dari keseluruhan m at a pelajaran yang diajarkan sekolah
selam a sem inggu.

Sejarah Kurikulum Pendidikan Agama Islam M asa Orde Baru

Peralihan dari era orde lam a ke era orde baru pada akhirnya t urut berdam pak
pada w ajah pendidikan nasional, bukt inya kurikulum yang berlaku di era orde lam a
juga t urut bergant i, dan t id ak cukup disit u, di era orde baru sendiri kurikulum t elah
m engalam i beberapa perubahan. Dibaw ah


ini adalah

m odel kurikulum

yang

berlangsung selam a era orde baru, ant ara lain:
1.

Kurikulum 1968
Boleh dibilang, kurikulum 1968 ini adalah penyem purnaan dari kurik ulum
1964. Sejak kem erdekaan, kurikulum ini m enjadi m odel kurikulum t erint egrasi.
Focus kurikulum ini t idak lagi pancaw ardhana sebagaim ana kurikulum 1964.

79

Edureligia | Vol. 01 No. 01 Tahun 2017

Perkem bangan Kurikulum PAI di Indonesia


Hanya saja, pelaksanaan pendidikan agama kebijakannya kurang lebih sama
dengan kurikulum 1964.
2.

Kurikulum 1975
Dalam kurikulum ini, orient asi pendidikan adalah unt uk meningkat kan
efekt ifit as dan efisiensi kegiat an belajar mengajar. Di era inilah dikenal ist ilah
sat uan pelajaran yang merupakan rencana pengajaran pada set iap bahasan.
Sement ara t ujuan pendidikan dan pengajaran t erbagi pada t ujuan pendidikan
umum, t ujuan inst it usional, t ujuan kurikuler, t ujuan inst ruksional umum dan
t ujuan inst ruksional khusus.
Pendidikan agama islam dalam kurikulum 1975 mengalami perubahan
cukup signifikan. Adanya SKB 3 ment er i (M ent eri Agama, M ent eri dalam Negeri
dan M ent eri P& K) sert a disusunnya kurikulum madrasah 1975, pendidikan
agama mendapat kan porsi 30%, sement ara pendidikan umum 70%. Sehingga
ijazah madrasah set ingkat dengan ijazah dari sekolah umum, dan murid
madrasah yang ingin pindah ke sekolah umumpun diakui/ diperbolehkan. Kondisi
demikian berbeda dengan masa-masa sebelum kurikulum 1975 ini dit erapkan.

3.


Kurikulum 1984
Boleh dibilang, kurikulum 1984 ini adalah menyempurnakan kurikulum
1975.

Peran

sisw a

dalam

kurikulum

ini

menjadi

mengamat i

sesuat u,


mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. M odel ini disebut Cara
Belajar

Sisw a

Akt if

(CBSA)

at au

St udent

Act ive

Leaming

(SAL).

CBSA

memposisikan guru sebagai fasilit at or, sehingga bent uk kegiat an ceramah t idak
lagi dit emukan dalam kurikulum ini. Pendidikan agama dikuat kan melalui SKB 2
M ent eri (M ent eri P& K dan M ent eri dalam Negeri) yang mempert egas lulusan
madrasah juga bisa juga melanjut kan pendidikannya ke sekolah umum
(M uhyidin, 2012:67).
4.

Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999
Kurikulum 1994 merupakan hasil upaya unt uk memadukan kurikulum kurikulum sebelumnya, t erut ama kurikulum 1975 dan 1984. Yang pat ut dicat at
dalam periode ini adalah, t erbit nya UU SISDIKNAS No 2 t ahun 1989 yang

Edureligia | Vol. 01 No. 01 Tahun 2017

80

Perkem bangan Kurikulum PAI di Indonesia

menegaskan bahw a madrasah adalah lembaga pendidikan yang berciri khas
islam, art inya muat an kurikulum st rukt ur dan konsepnya senafas dengan nilai nilai islam. Lebih jauh, dengan UU SISDIKNAS ini, pendidikan agama Islam
akhirnya berjalan sat u paket dengan syst em pendidikan nasional.
Dari pemaparan di at as dapat disimpulkan bahw a pada masa orde baru ini
(Kurikulum t ahun 1968, 1975, 1984, 1994 dan suplemen kurikulum 1999) pendidikan
agama Islam akhirnya berjalan sat u paket dengan syst em pendidikan Nasional .

Sejarah Kurikulum Pendidikan Agam a Islam M asa Reform asi

Sejarah t elah mencat at bahw a bergant inya rezim maka akan berdampak pada
perubahan kebijakan yang berlaku. Era reformasi yang mengedepankan ket erbukaan,
t ransparansi dan akunt abilit as, nyat anya t elah pula berpengaruh pada dunia
pendidikan nasional. Kurikum di era reformasi juga t elah mengalami beberapa
perubaha, diant aranya:
1.

Kurikulum KBK
Era reformasi t elah memberikan ruang yang cukup besar bagi perumusan
kebijakan-kebijakan pendidikan baru yang bersifat reformat if dan revolusioner.
Era ini memiliki visi unt uk mew ujudkan masyarakat Indonesia yang berdaya
saing, maju, sejaht era dalam w adah NKRI (M ulyasa, 2003:3). Sebagai salah sat u
dampak dari laju reformasi adalah dibuat nya sist em

Kurikulum Berbasis

Kompet ensi at au yang kerap disebut kurikulum KBK.
M enguat kan hal diat as, pemerint ah kemudian menet apkan UU No 20
t ahun 2003 t ent ang sist em pendidikan nasional menggant ikan UU No 2 t ahun
1989, dan sejak saat it u pendidikan dipahami sebagai:

usaha sadar dan

t erencana unt uk mew ujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
pesert a didik secara akt if mengembangkan pot ensi dirinya unt uk memiliki
kekuat an spirit ual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, sert a ket erampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat , bangsa
dan Negara. . Diant ara karakt erist ik ut ama KBK, yait u:
a.

81

M enekankan pencapaian kompet ensi sisw a, bukan t unt asnya mat eri.

Edureligia | Vol. 01 No. 01 Tahun 2017

Perkem bangan Kurikulum PAI di Indonesia

b.

Kurikulum dapat diperluas, diperdalam, dan disesuaikan dengan pot ensi
sisw a (normal, sedang, dan t inggi).

c.

Berpusat pada sisw a.

d.

Orient asi pada proses dan hasil.

e.

Pendekat an

dan

met ode

yang

digunakan

beragam

dan

bersifat

kont ekst ual.
f.

Guru bukan sat u-sat unya sumber ilmu penget ahuan.

g.

Buku pelajaran bukan sat u-sat unya sumber belajar.

h.

Belajar sepanjang hayat ;

i.

Belajar menget ahui (learning ho w t o know ),

j.

Belajar melakukan (learning how t o do),

k.

Belajar menjadi diri sendiri (learning how t o be),

l.

Belajar hidup dalam keberagaman (learning how t o live t oget her).
Dalam KBM -nya, pendekat an belajar mengajar lebih pada jenis pendekat an

CTL (Cont ekst ual Teaching and Learning), menyangkut konst rukt uvisme, inkuiri,
bert anya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi dan penilaian ot ent ik.
Dengan dit et apkannya kurikulum 2004 ini, maka berimplikasi langsung
dengan

pelaksanaan

pendidikan

agama

islam,

akhirnya

madrasahpun

menjadikan kompet ensi , sebagai basisnya.
Apapun model dan bent uknya, harus diakui keberadaan kurikulum menjadi
unsur pent ing dalam dunia pendidikan. Tanpa kurikulum, maka sulit rasanya
menerjemahkan dan mew ujudkan t ujuan pendidikan (Suhart o, 2011:125).
2.

Kurikulum Tingkat Sat uan Pendidikan (KTSP) at au Kurikulum 2006
Secara umum KTSP t idak jauh berbeda dengan KBK namun perbedaan yang
menonjol t erlet ak pada kew enangan dalam penyusunannya, yait u mengacu pada
desent ralisasi sist em

pendidikan. Pemerint ah pusat

menet apkan st andar

kompet ensi dan kompet ensi dasar, sedangkan sekolah dit unt ut unt uk mampu
mengembangkan dalam bent uk silabus dan penilaiannya sesuai dengan kondisi
sekolah dan daerahnya.

Edureligia | Vol. 01 No. 01 Tahun 2017

82

Perkem bangan Kurikulum PAI di Indonesia

Kurikulum

Tingkat

Sat uan

Pendidikan

(KTSP) merupakan kurikulum

operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing sat uan
pendidikan (sekolah/ madrasah). Sedangkan pemerint ah pusat hanya memberi
rambu-rambu yang perlu dirujuk dalam pengembangan kurikulum. Jadi pada
kurikulum ini sekolah sebagai sat uan pendidikan berhak unt uk menyusun dan
membuat silabus pendidikan sesuai dengan kepent ingan sisw a dan kepent ingan
lingkungan. KTSP lebih mendorong pada lokalit as pendidikan.
Selanjut nya,

penyelenggaraan

pendidikan

agama

islam

di

madrasah/ sekolah, dijabarkan dalam kurikulum agama yang dikeluarkan oleh
KEM ENAG, dan t epat pada bulan M ei 2008 ment eri Agama men andat angani
PERM ENAG no 02 t ahun 2008, menyangkut st andard kompet ensi lulusan dan
st andard isi PAI (Sut risno, 2012:73).
3.

Kurikulum 2013
Berikut ini adalah ciri-ciri yang melekat dalam K-13 (Kurikulum 2013,
sebat as yang penulis ket ahui), yait u:
a.

M ew ujudkan Pendidikan Berkarakt er
Pendidkan berkarakt er sebenarnya merupakan karakt er dan ciri
pokok kurikulum pendidikan sebelumnya. Dimana dalam

kurikulum

t ersebut dit unt ut bagaimana mencet ak pesert a didik yang memiliki
karakt er yang baik, bermoral dan mmemiliki budi pekert i yang baik. Namun
pada implement asi kkurikulum ini masih t erdapat berbagai kekuragan
sehingga menuaiberbagai krit ik. sehingga kurikulum ber basis kompet ensi
ini direvisi guna mencipt akan sist em pendidikan yang berkelanjut an dan
dapat mencerdaskan kehidupan bangsa.
b.

M encipt akan Pendidikan Berw aw asan Lokal
Waw asan lokal merupakan sat u hal yang sangat pent ing. Namun
pada kenyat aan yang t erjadi selama ini, pot ensi dan budaya lokal seaan
t erabaikan dan t ergerus oleh t ingginya pengaruh buudaya modern. Budaya
yang cenderung membaw a masyarakat unt uk melupakan cit a-cit a luhur
nenek moyang dan pot ensi yang dimilikinya dari dalam jiwa. Hal it ulah yang

83

Edureligia | Vol. 01 No. 01 Tahun 2017

Perkem bangan Kurikulum PAI di Indonesia

mendoronggg bagaimana penanaman budaya lokal dalam pendidikan
dapat dit erapkan. Sist em ini akan dit erapkan dalam konsep sint em
pendidikan kurikulum 2013. Sist em yang dapat lebih mengent alkan budaya
lokal yang selamaa ini dilupakan dan seakan diacuhkan. Olehnya it u dengan
sist em pendidkan kurikulum 2013 diharapkan pilar budaya lokal dapat
kembali

menjadi

inspirasi

dan

implement asi

dalam

kehidupan

bermasyarakat . Dihrapkan budaya lokal dapat menjadi ciri pent ing dan
menjadi raja di negeri sendiri dan t idak punah d it elan zaman.
c.

M encipt akan Pendidikan yang Ceria dan Bersahabat
Pendidikan t idak hanya sebagai media pembelajaran. Tet api pada
dasarnya pendidikan merupakan t empat unt uk menggali seluruh pot ensi
dalam diri. Olehnya it u, dengan sist em pendidikan yang dit erapkan pada
kurikulum 2013 nant inya akan diharapkan dapat menggali seluruh pot ensi
diri pesert a didik, baik rest asi akademik maupun non akademik. M aka
dengan begit u pada kurikulum 2013 nant inya akan dit erapkan pendidikan
yang lebih menyenangkan, bersah abat , menarik dan berkompet en.
Sehingga dengan cara t ersebut diharapkan seluruh pot ensi dan kreat ivit as
sert a inovasi pesert a didik dapat t ereksploit asi secara cepat dan t epat .
Kurikulum adalah perangkat yang diberikan oleh suat u lembaga
pendidikan yang berisi rancangan pembelajaran yang akan diberikan
kepada pesert a didik dalam sat u periode jenjang pendidikan M ahmud,
2010:408). Curriculum is t he t ot ally of learning experiences provided t o
st udent so t hat t hey can at t ain general skills and know ledge at t he variet y
learning sit es (George Willis, 2007:11).

Dapat dipahami bahw a kurikulum dimaksudkan unt uk mengarahkan
pendidikan ke arah t ujuan yang t elah dirumuskan sebelumnya. Sebagai
rancangan pendidikan mempunyai kurikulum kedudukan sent ral dalam
sebuah kegiat an pendidikan, menent ukan proses pelaksanaan dan hasil
dari sebuah pendidikan. Kurikulum memiliki hubungan yang erat dengan

Edureligia | Vol. 01 No. 01 Tahun 2017

84

Perkem bangan Kurikulum PAI di Indonesia

usaha mengembangkan pesert a didik sesuai dengan t ujuan yang ingin
dicapai.
Dari pemaparan dit asa dapat disimpulkan bahw a pada masa Reformasi dengan
dit et apkannya kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis Kompet ensi) ini, maka berimplikasi
langsung dengan pelaksanaan pendidikan agama islam, akhirnya madrasahpun
menjadikan kompet ensi , sebagai basisnya.
Adapun Kurikulum Tingkat Sat uan Pendidikan (KTSP) t ahun 2006 merupakan
kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing sat uan
pendidikan (sekolah/ madrasah). Sedangkan pemerint ah pusat hanya memberi rambu rambu yang perlu dirujuk dalam pengembangan kurikulum. Jadi pada kurikulum ini
sekolah sebagai sat uan pendidikan berhak unt uk menyusun dan membuat silabus
pendidikan sesuai dengan kepent ingan sisw a dan kepent ingan lingkungan. KTSP lebih
mendorong pada lokalit as pendidikan. Selanjut nya, penyelenggaraan pendidikan
agama islam

di

madrasah/ sekolah, dijabarkan

dalam

kurikulum

agama yang

dikeluarkan oleh KEM ENAG, dan t epat pada bulan M ei 2008 ment eri Agama
menandat angani PERM ENAG no 02 t ahun 2008, menyangkut st andard kompet ensi
lulusan dan st andard isi PAI.
Sedangkan kurikulum yang t ahun 2013 (K-13) ini berorient asi pada m ew ujudkan
pendidikan berkarakt er , mencipt akan pendidikan berw aw asan local sert a mencipt akan
pendidikan yang ceria dan bersahabat .

Kesim pulan

Set elah melakukan deskripsi diat as dapat dit arik kesimpulan sebagai berikut :
1.

Pendidikan agama Islam

pada masa Prakemerdekaan sangat

t idak

diperhat ikan, pendidikan pada prakemerdekaan ini dipengaruhi oleh
kolonialisme yang berpusat pada agama mereka (Penjajah), selain it u dari
segi kelas hanya diperunt ukkan unt uk kalangan t erbat as, yait u anak-anak
priyai. Konsep ideal pendidikan kolonialis adalah pendidikan yang mampu
mencet ak para pekerja yang dapat dipekerjakan oleh penjajah pula. Tujuan
pendidikan kolonial t idak t erarah pada pembent ukan dan pendidikan orang

85

Edureligia | Vol. 01 No. 01 Tahun 2017

Perkem bangan Kurikulum PAI di Indonesia

muda unt uk mengabdi pada bangsa dan t anah airnya sendiri, akan t et api
dipakai unt uk menanamkan nilai-nilai dan norma-norma masyarakat
penjajah agar dapat dit ransfer oleh penduduk pribumi dan menggiring
penduduk pribumi menjadi budak dari pemerint ahan kolonial.
2.

Kurikulum 1947 masih kent al dengan corak syst em pendidikan Jepang
at aupun Belanda, adapun Kurikulum t ahun 1952-1964 diprakarsai oleh
DEPAG dengan membent uk t im yang diket uai oleh K.H. Imam Zarkasyi dari
Pondok Pesant ren Gont or yang berhasil menyusun kurikulum agama yang
kemudian disahkan oleh ment eri agama pada t ahun 1952. Disebut kan
bahw a, set elah DEPAG berhasil menyusun kurikulum it u, pendidikan agama
memperoleh porsi 25 % dari keseluruhan mat a pelajaran yang diajarkan
sekolah selama seminggu.

3.

Pada masa orde baru ini (Kurikulum t ahun 1968, 1975, 1984, 1994 dan
suplemen kurikulum 1999) pendidikan agama Islam akhirnya berjalan sat u
paket dengan syst em pendidikan Nasional.

4.

Pada masa Reformasi dengan dit et apkannya kurikulum 2004 (Kurikulum
Berbasis Kompet ensi) ini, maka berimplikasi langsung dengan pelaksanaan
pendidikan agama islam, akhirnya madrasahpun menjadikan kompet ensi ,
sebagai basisnya.

Adapun Kurikulum Tingkat Sat uan Pendidikan (KTSP) t ahun 2006 merupakan
kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing sat uan
pendidikan (sekolah/ madrasah). Sedangkan pemerint ah pusat hanya memberi rambu rambu yang perlu dirujuk dalam pengembangan kurikulum. Jadi pada kurikulum ini
sekolah sebagai sat uan pendidikan berhak unt uk menyusun dan membuat silabus
pendidikan sesuai dengan kepent ingan sisw a dan kepent ingan lingkungan. KTSP lebih
mendorong pada lokalit as pendidikan. Selanjut nya, penyelenggaraan pendidikan
agama islam

di madrasah/ sekolah, dijabarkan dalam

kurikulum

agama yang

dikeluarkan oleh KEM ENAG, dan t epat pada bulan M ei 2008 ment eri Agama
menandat angani PERM ENAG no 02 t ahun 2008, menyangkut st andard kompet ensi
lulusan dan st andard isi PAI.

Edureligia | Vol. 01 No. 01 Tahun 2017

86

Perkem bangan Kurikulum PAI di Indonesia

Sedangkan kurikulum yang t ahun 2013 (K-13) ini berorient asi pada m ew ujudkan
pendidikan berkarakt er , mencipt akan pendidikan berw aw asan local sert a mencipt akan
pendidikan yang ceria dan bersahabat .

87

Edureligia | Vol. 01 No. 01 Tahun 2017

Perkem bangan Kurikulum PAI di Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Albarobis A. M uhyidin, Sut risno, 2012, Pendidikan Islam Berbasis Problem Sosial,
Jakart a, Ar Ruzz M edia
Ali M ukt i, Hasan Ali, 2003, Kapit a Selekt a Pendidikan Agam a Islam , Jakart a, Pedom an
Ilm u Jaya
Asrahah Hanun, 1999, Sejarah Pendidikan Islam , Jakart a, Logos W acana Ilm u
Lem baga Pendidikan Fakult as Tarbiyah, 2009, Bahan Ajar DIKLAT Profesi Guru,
Sert ifikasi Guru, Pengaw as dalam Jabat an Kuot a 2009, Surabaya, Fakult as
Tarbiyah
M ahm ud, 2010, Ensiklopedi Pendidikan Islam, Konsep, Teori, dan Tokoh , Bandung,
Sahifa
M ulyasa E., 2003, Kurikulum Berbasis Kom pet ensi, Bandung, PT. Rem aja Rosdakarya
Suhart ono Tot o, 2011, Filasafat Pendidikan Islam , Jakart a, Ar Ruzz M edia
W illis George dan Colin J. M arsh, 2007, Curriculum Alt irnat ive, Approaches, Ongoing
Issue. New Jersey, USA, Pearson M erril Prent ice Hall

Edureligia | Vol. 01 No. 01 Tahun 2017

88