BINATANG YANG KELUAR DARI DALAM LAUT WAH

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
BAB II ISI.................................................................................................................................2
LATAR BELAKANG KITAB WAHYU...............................................................................2
Penulis Kitab Wahyu..........................................................................................................2
Waktu Penulisan kitab Wahyu............................................................................................3
Latar Belakang Historis......................................................................................................3
PERBANDINGAN TEKS.....................................................................................................4
ANALISA KATA...................................................................................................................6
BAB III TAFSIRAN.................................................................................................................9
BAB IV PENUTUP................................................................................................................12
KESIMPULAN....................................................................................................................12
APLIKASI............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14

1

BAB I PENDAHULUAN
Kitab Wahyu adalah kitab yang sebenarnya sulit untuk ditafsirkan. Tantangan yang
dihadapi para pembaca kitab Wahyu ini cukup membingungkan bagi jemaat. Kebingungan ini
terjadi karena kitab Wahyu ini menggunakan bahasa simbolik yang sulit untuk dimengerti

bagi para pembaca masa kini. Kesulitan ini karena sebenarnya simbol-simbol yang digunakan
dalam kitab ini mempunyai historis bagi pembaca mula-mula. Karena itu pembaca masa kini
akan sedikit kesulitan dengan mamahami simbol yang digunakan oleh Yohanes dalam kitab
Wahyu ini.
Dalam Wahyu 13 juga terdapat simbol yang digambarkan oleh Yohanes. Dalam
suratnya ini Yohanes menggambarkan tentang binatang pertama yang akan muncul dari
dalam laut. Jika melihat gambaran yang dilihat oleh Yohanes tentunya ini membingungkan
bagi pembaca saat ini. Binatang pertama ini tidak sesuai dengan layaknya binatang yang bisa
dijumpai pada saat ini. Karena gambaran binatang itu tidak ada dalam zaman sekarang ini.
Ada beberapa pertanyaan yang bisa muncul ketika membaca dalam pasal 13:1-10.
Tentnya pertanyaan awal yang muncul adalah apakah arti binatang itu, atau siapakah binatang
itu? Apakah maksudnya dalam ayat ke-7 yang mengatakan “orang yang namanya tidak
tercatat sejak dunia dijadikan? Dan juga dalam ayat ke-10 dengan orang kudus yang
ditentukan untuk mengalami pembunuhan itu?.
Paper ini akan membahas dari setiap pertanyaan yang muncul diatas dengan
melakukan analisa historis, perbandingan teks dan juga penafsiran sesaui dengan aturan
hermeneutik yang benar. Pada akhir paper ini nantinya akan memberikan kesimpulan dan
aplikasi yang bisa diterapkan bagi pembaca masa kini.

STT Berea | 1


BAB II ISI
LATAR BELAKANG KITAB WAHYU
Penulis Kitab Wahyu
Penulis kitab Wahyu ini adalah Yohenes sesuai dengan Wahyu 1:1 yang menyatakan
bahwa penulis kitab ini adalah Yohanes dan Yohanes menggambarkan dirinya sebagai Hamba
Allah. menurut tradisi penulis kitab ini adalah Yohanes yang sama dengan Rasul Yohanes,
Yohanes yang menulis kitab Wahyu ini juga diyakini yang menulis injil keempat yaitu injil
Yohanes. Yohanes menggambarkan dirinya sendiri sebagai hamba yang memiliki fungsi
sebagai link yang membuat Yohanes bisa dikenali “apa yang harus segera terjadi” perannya
sebagai pelihat bergabung dengan imannya yang penuh. (he designates himself as a "servant"
who serves as a vital link in making known "what must soon take place" his roles as a seer is
joined with that of faith full witness).1
[ CITATION jjD08 \l 1057 ]Ada keberatan yang muncul jika penulis kitab ini adalah
Rasul Yohanes yang menulis kitab Injil Yohanes. Alasan para pengkritik ini adalah dari gaya
bahasa yang berbeda dengan gaya penulian kitab injil Yohanes. Keberatan pokok atas
pendapat itu ialah gaya bahasa Wahyu. Dalam banyak hal bahasa Yunani Wahyu tidak mirip
dengan bahasa Yunani tulisan-tulisan Yohanes lainnya. Begitu berbeda, kadang-kadang
kurang menghormati tata bahasa Yunani sehingga tidak mungkin Kitab ini berasal dari
penulis yg sama seperti penulis Injil dan Surat-surat.2 Anggapan yang lebih baik adalah

menganggap penulis kitab ini adalah Yohanes (Rasul Yohanes) yang menulis kitab Injil
Yohanes.3
1 Robert H. Mounce, The New International Commentary On The New Testament: The Book Of
Revelation (Michigan: William B. Eerdmans Publishing Company, 1997) 7-8.
2 W.R.F. Browning, Kamus Alkitab: A dictionary Of The Bible (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009),
475.
3 J.J. De. Heer, Tefsiran Alkitab: Wahyu Yohanes (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), 12-14.

STT Berea | 2

Waktu Penulisan kitab Wahyu
Banyak anggapan dengan waktu penulisan kitab Wahyu ini. Penulisan kitab wahyu ini
diperkirakan pada saat terjadi penganiayaan besar orang Kristen pada zaman Domitianus
menjadi kaisar sekitar tahun 81-96 M. Kaisar Domitianus menuntut semua warganya untuk
menyembahnya sebagai ujian kesetiaan politis mereka. Dengan sendirinya orang kristen tidak
mau menyembah kaisar Domitianus. Akibatnya orang kristen mengalami penganiayaan
dibawah pemerintahan kaisar Domitianus. Orang kristen dianggap sebagai musuh negara
karena orang kristen tidak mau menyembah kaisar Domitianus.4
Ada yang kurang setuju dengan anggapan tradisional yang mempercayai tanggal
penulisan kitab Wahyu ini di tulis sekitar tahun 81-96M. Robinson Yohanes adalah tokoh

yang menentang anggapan tradisional ini. Menurut Robinson Yohanes telah menuliskan kitab
Wahyu ini lebih awal dan diperkirakan pada zaman kaisar Nero sekitar tahun 64-65 M.
Namun anggapan ini kurang tepat karena pada zaman Nero tidak ada tuntutan bagi orangorang pada saat itu untuk menyembahnya sebagai dewa.5
Dengan mempertimbangkan hal ini, maka akan lebih baik untuk mengakui penulisan
kitab ini pada tahun 95 M dan tidak mnolak pandangan tradisional.
Latar Belakang Historis
Latar belakang penulisan kitab wahyu menajamkan penggambaran tentang satan.
Banyak sekali penganiayaan yang terjadi kepada orang Kristen yang percaya dan yang
memberitakan injil kepada orang yang belum percaya. Banyak orang kristen yang menjadi
martir pada saat itu. Meskipun para martir ini mati akan tetapi ini membuktikan bahwa
mereka menang akan satan. Mereka menang dan tidak kalah terhadap cobaan yang menimpa
4 John Drane, Memahami Perjanjian Baru: Pengantar Historis-Teologis (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2005), 508-509.
5 David H. Van Daelen, Pedoman Ke Dalam Kitab Wahyu Yohanes (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2004), 3-5.

STT Berea | 3

diri para martir. Kesetiaan ini ternyata mengalahkan kuasa satan yang mencoba untuk
merubah iman para martir ini dari Allah.6

Dalam wahyu 13 ini diterima di seluruh Perjanjian Baru yang di hari-hari terakhir
akan ada wabah khusus dari kekuatan jahat. Kadang-kadang ini dikaitkan dengan individu
yang dapat disebut antikristus (1 Yohanes 2:18) atau 'manusia durhaka' (2 Tesalonika 2:3).
Angka ini yang berada di belakang visi yang diterima oleh Yohanes. Yohanes tidak
menyebutkannya tapi menyebutnya 'binatang'. Ia terkait erat dengan Setan, dan menjadi
sesuatu yang seperti inkarnasi dari si jahat. Kekaisaran Romawi tapi ini tampaknya terlalu
sederhana. Kekaisaran romawi merupakan wujud awal dari kejahatan suatu hari akan terjadi
dengan penuh dalam antikristus. 7

PERBANDINGAN TEKS8
BGT
1 Καὶ εἶδον ἐκ τῆς θαλάσσης θηρίον ἀναβαῖνον, ἔχον κέρατα δέκα καὶ
κεφαλὰς ἑπτὰ καὶ ἐπὶ τῶν κεράτων αὐτοῦ δέκα διαδήματα καὶ ἐπὶ τὰς
κεφαλὰς αὐτοῦ ὀνόμα[τα] βλασφημίας.
2
καὶ τὸ θηρίον ὃ εἶδον ἦν ὅμοιον παρδάλει καὶ οἱ πόδες αὐτοῦ ὡς ἄρκου
καὶ τὸ στόμα αὐτοῦ ὡς στόμα λέοντος. καὶ ἔδωκεν αὐτῷ ὁ δράκων
τὴν δύναμιν αὐτοῦ καὶ τὸν θρόνον αὐτοῦ καὶ ἐξουσίαν μεγάλην.
3
καὶ μίαν ἐκ τῶν κεφαλῶν αὐτοῦ ὡς ἐσφαγμένην εἰς θάνατον, καὶ ἡ

πληγὴ τοῦ θανάτου αὐτοῦ ἐθεραπεύθη. Καὶ ἐθαυμάσθη ὅλη ἡ γῆ ὀπίσω
τοῦ θηρίου
7
καὶ ἐδόθη αὐτῷ ποιῆσαι πόλεμον μετὰ τῶν ἁγίων καὶ νικῆσαι
αὐτούς, καὶ ἐδόθη αὐτῷ ἐξουσία ἐπὶ πᾶσαν φυλὴν καὶ λαὸν καὶ γλῶσσαν
καὶ ἔθνος.
8
καὶ προσκυνήσουσιν αὐτὸν πάντες οἱ κατοικοῦντες ἐπὶ τῆς γῆς, οὗ οὐ
γέγραπται τὸ ὄνομα αὐτοῦ ἐν τῷ βιβλίῳ τῆς ζωῆς τοῦ ἀρνίου τοῦ
ἐσφαγμένου ἀπὸ καταβολῆς κόσμου.

6 William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiab Hari: Kitab Wahyu Kepada Yohanes Pasal 8-22
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007), 124-127.
7
Leon Moris, Tyndale New Testament Commentaries: Revelation (England: Inter-Varsity Press, 2009),
627-628.
8
Bibleworks 9.

STT Berea | 4


εἴ τις εἰς αἰχμαλωσίαν, εἰς αἰχμαλωσίαν ὑπάγει· εἴ τις ἐν μαχαίρῃ
ἀποκτανθῆναι αὐτὸν ἐν μαχαίρῃ ἀποκτανθῆναι. Ὧδέ ἐστιν ἡ ὑπομονὴ
καὶ ἡ πίστις τῶν ἁγίων.
10

STT Berea | 5

KJV
1 And saw a beast rise up out of the sea, having seven heads and ten horns, and upon his
horns ten crowns, and upon his heads the name of blasphemy.
2 And the beast which I saw was like unto a leopard, and his feet were as the feet of a bear,
and his mouth as the mouth of a lion: and the dragon gave him his power, and his seat, and
great authority.
3 And I saw one of his heads as it were wounded to death; and his deadly wound was
healed: and all the world wondered after the beast.
7 And it was given unto him to make war with the saints, and to overcome them: and
power was given him over all kindreds, and tongues, and nations.
8 And all that dwell upon the earth shall worship him, whose names are not written in the
book of life of the Lamb slain from the foundation of the world.

10 He that leadeth into captivity shall go into captivity: he that killeth with the sword must be
killed with the sword. Here is the patience and the faith of the saints.
NIV
1 And I saw a beast coming out of the sea. It had ten horns and seven heads, with ten
crowns on its horns, and on each head a blasphemous name.
2 The beast I saw resembled a leopard, but had feet like those of a bear and a mouth like that
of a lion. The dragon gave the beast his power and his throne and great authority.
3 One of the heads of the beast seemed to have had a fatal wound, but the fatal wound had
been healed. The whole world was filled with wonder and followed the beast.
7 It was given power to wage war against God's holy people and to conquer them. And it
was given authority over every tribe, people, language and nation.
8 All inhabitants of the earth will worship the beast--all whose names have not been
written in the Lamb's book of life, the Lamb who was slain from the creation of the world.
10 "If anyone is to go into captivity, into captivity they will go. If anyone is to be killed with
the sword, with the sword they will be killed." This calls for patient endurance and
faithfulness on the part of God's people.
TB
1 Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan
berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya
tertulis nama-nama hujat.

2 Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan
mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan
takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
3 Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang
membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh
dunia heran, lalu mengikut binatang itu.
7 Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk
mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa
dan bangsa.
8 Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang
namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba,
yang telah disembelih.
STT Berea | 6

10 Barangsiapa ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan; barangsiapa ditentukan untuk
dibunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang. Yang penting di sini ialah
ketabahan dan iman orang-orang kudus.
BIS
1 Kemudian saya melihat seekor binatang muncul dari dalam laut. Ia mempunyai sepuluh
tanduk dan tujuh kepala. Pada setiap tanduknya ada sebuah mahkota, dan di setiap kepalanya

tertulis sebuah nama penghinaan terhadap Allah.
2
Binatang yang saya lihat itu rupanya seperti macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang,
dan moncongnya seperti moncong singa. Lalu binatang itu diberi oleh naga itu
kekuatannya sendiri, dan takhtanya, dan kekuasaannya yang besar.
3
Satu di antara ketujuh kepala dari binatang itu nampaknya seperti luka parah sekali, tetapi
luka itu sudah sembuh. Seluruh bumi mengikuti binatang itu dengan perasaan takjub.
7
Ia dibolehkan juga melawan umat Allah serta mengalahkan mereka. Dan kekuasaan atas
semua suku, negara, bahasa, dan bangsa diberikan kepadanya.
8
Binatang itu akan disembah oleh semua orang yang hidup di atas bumi, kecuali orangorang yang namanya sudah terdaftar sebelum dunia diciptakan, di dalam buku orang
hidup milik Anak Domba yang sudah disembelih.
10
"Orang yang harus ditawan, pasti akan ditawan. Dan orang yang harus dibunuh dengan
pedang, pasti akan dibunuh dengan pedang. Itulah sebabnya umat Allah harus tabah dan
setia."
ANALISA KATA9
Ayat 1

Pada ayat yang pertama Yohanes melihat Binatang yang keluar dari dalam Laut (TB).
Dalam bahasa aslinya sebenarnya bukan hanya sekedar binatang yang keluar dari dalam laut
saja. Tetapi terjemahan bahasa Yunani memiliki arti yang lebih lagi kata Binatang itu
memakai kata θηρίον (therion) yang memiliki arti “a wild beast” yang arti kata ini adalah
seekor binatang buas. Jadi Yohanes melihat binatang buas yang keluar atau muncul dari
dalam laut. Memang jika melihat ayat selanjutnya bisa dibenarkan jika Yohanes melihat
binatang buas. Karena Yohanes melihat binatang yang keluar dari dalam laut ini adalah
binatang yang mirip seperti macan tutul.

9 Bibleworks 9.

STT Berea | 7

Ayat 2
Binatang yang keluar dari dalam laut itu mendapat kekuatan dari naga (satan). Namun
sebenarnya bukan hanya kekuatan yang diberikan oleh naga itu. Naga itu memberikan
kekuasaannya sendiri kepada binatang itu. Jika melihat dari terjemahan aslinya akan terlihat
arti yang lebih kuat lagi. Karena Naga itu telah memberikan kekuasaannya kepada binatang
itu (καὶ ἔδωκεν αὐτῷ ὁ δράκων τὴν δύναμιν αὐτου) dan dia (naga) itu telah
memberikannya kepada bintang itu kekuasaannya sendiri.
Ayat 3
Binatang yang menerima kekuasaan dari naga itu ternyata mengalami luka yang parah
yang membahayakan kehidupannya (TB). Namun sebenarnya dalam terjemahan bahasa
aslinya sangat berbeda dengan Terjemahan Baru. Dalam bahasa Yunaninya (καὶ μίαν ἐκ
τῶν κεφαλῶν αὐτοῦ ὡς ἐσφαγμένην εἰς θάνατον) yang memiliki arti “dan satu dari

kepalanya itu seperti dibunuh atau membunuh sampai mati”. Partikel ὡς digunakan dalam
bahasa Yunani umumnya untuk perbandingan, dan dalam Wahyu itu sering digunakan untuk
menggambarkan penampilan apa yang penulis lihat. Dalam hal ini, penampilan kepala
binatang tidak sesuai kenyataan, karena frase berikutnya menunjukkan bahwa sebenarnya
tidak mati. Teks ini tidak menegaskan bahwa binatang itu mati dan dibangkitkan. Ungkapan
τοῦ θανάτου (tou thanatou) dapat diterjemahkan sebagai genitive atributif ("mematikan
luka") atau genitive tujuan (luka yang menyebabkan kematian).10
Ayat 7
Ayat yang ketujuh ini menggambarkan bahwa iblis itu juga diberikan kuasa untuk
berperang melawan orang-orang kudus milik Allah. orang-orang kudus disini berbicara
kepada orang yang percaya, yang akan mengalami tekanan dari kekaisaran yang dipakai oleh
iblis yang ada pada saat itu untuk menindas orang yang percaya.
Ayat 8
10 Bibleworks 9. Analysis_Verse_Net_Bible.

STT Berea | 8

Farasa preposisional "sejak dunia dijadikan" secara tradisional diterjemahkan sebagai
modifikator frase segera sebelum dalam teks Yunani, "Anak Domba yang dibunuh", tapi itu
lebih mungkin bahwa frasa "sejak berdirinya dunia" memodifikasi kata kerja "ditulis"
(sebagaimana diterjemahkan di atas). Konfirmasi ini dapat ditemukan dalam Wahyu 17: 8 di
mana frase "tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan" terjadi tanpa ambiguitas.
Ayat 10
Ayat ini menggambarkan keadaan orang-orang percaya yang mengalami penderitaan.
Mereka akan bisa mengalami penganiayaan dan juga memungkinkan untuk dibunuh dengan
pedang. Orang percaya pada saat itu juga bisa ditawan karena iman kepada Yesus yang selalu
di pegangnya.

STT Berea | 9

BAB III TAFSIRAN
Wahyu Yohanes dalam Pasal ke-13 ini menggambarkan akan munculnya binatang
yang keluar dari dalam Laut. Dalam beberapa teks menjelaskan, "Dan dia [Setan] berdiri di
atas pasir laut." Laut melambangkan bangsa bukan Yahudi (Wahyu 17:15). Salah satu dari
mereka, Setan akan mendatangkannya seorang penguasa yang disebut “antikrist”.
Yohanes melihat binatang yang keluar dari dalam Laut. "Laut" mungkin merupakan
acuan kepada Danial 7:2-3. Itu adalah simbol “seluruh umat manusia” (Yesaya 17:12-13 dan
Wahyu 17:15) atau simbol dari “kuasa kekacauan” (Kejadian 1; Yes.51:9-10). Bintang yang
keluar dari dalam laut. “Bintang” lebih mengarah kepada binatang liar atau binatang buas
yang keluar dari dalam laut. Jika laut adalah “seluruh umat manusia/Kekacauan” maka dapat
diartikan bahwa binatang ini adalah gambaran atau metafora yang digunakan Yohanes untuk
menggambarkan seorang manusia atau yang lebih tepatnya mengarah kepada antikrist.
Antikrist akan datang atau mucul dari tengah kekacauan umat manusia (dari dalam laut) di
bumi.
Binatang yang dilihat Yohanes "bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas
tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota" ini tidak persis seperti naga (Wahyu 12:3) tetapi
sangat mirip (Wahyu 17:3,7-12). Kesepuluh tanduk berbicara tentang kekuatan lengkap;
ketujuh kepala merupakan manifestasi sempurna dari kejahatan, dan sepuluh mahkota adalah
klaim untuk royalti.
Binatang itu penuh dengan nama-nama hujat. Nama hujat disini berbicara tentang
penyamaan diri dengan Allah (YHWH). Sebutan menghujat ini berhubungan dengan kitab
Daniel 7:8,11,20,25. Kata menghujat ini terhubung dengan klaim dewa atau sebutan si jahat
untuk binatang itu. Tentunya memang dapat dibenarkan, jika binatang itu dikatakan penuh
dengan penhujatan. Klaim yang dilakukan binatang itu yang menyamakan diri dengan Allah
adalah sebuah penghujtan atas nama ALLAH (YHWH).
STT Berea | 10

Yohanes menjelaskan tentang bintang itu bahwa "binatang yang kulihat itu serupa
dengan macan tutul, beruang, singa ". merupakan kombinasi dari beberapa binatang adalah
kiasan lain kepada Daniel 7:4,5,6, disana menyebutkan serangkaian raja-raja, tetapi di sini
simbolismenya telah berubah menjadi gabungan dari semua sistem dunia anti-Tuhan
dipersonifikasikan dalam satu pemimpin (Dan 7:24). Binatang ini yang mengacu kepada
antikrist diberikan kekuasaan oleh naga (satan). Binatang buas itu bukan Setan, tetapi sebuah
manifestasi manusia supranatural yang diberdayakan atau inkarnasi dari satan.
Wahyu 13:3 "Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka
yang membahayakan hidupnya" Ini adalah PERFECT PASSIVE PARTICIPLE, yang secara
sintaktis sejajar dengan Anak Domba Wahyu 5:6. Ini adalah parodi kematian dan kebangkitan
Yesus. Luka yang dialami oleh salah satu kepala ini sangat membahayakan dan seperti
membuatnya menjadi terbunuh dan mengancam nyawanya. Namun sepertinya Iblis memiliki
kemampuan untuk membangkitkan orang ini, atau ini hanyalah trik, penipuan, dan menirukan
(lih.13:15)? Setan menjadikan parodi kuasa Allah di dalam Kristus. Hal ini mungkin
merupakan kiasan sejarah ke mitos "Nero redivivus", yang menegaskan bahwa Nero akan
hidup kembali, dan kembali dengan pasukan timur besar (Partia), dan menyerang Roma.
Binatang ini menjadi sembuh. "Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu"
Setan akan menggunakan mujizat untuk meyakinkan dunia yang tidak percaya supaya
mengikutinya (Matius 24:24; Markus 13:22; II Tesalonika. 2:9; Wahyu 13:5; 17:8), yang
merupakan parodi dari Kristus. Dunia terkesan oleh kuasa dari dua saksi dalam Wahyu 11:13.
Sekarang ketidaktetapan manusia terlihat pada orang yang menyembah binatang itu. Binatang
ini ingin menjadi sperti Allah karena binatang ini menginginkan semua manusia menyembah
kepadanya. Pada akhirnya binatang ini membuka mulutnya untuk menghujat Allah. Ada dua
atau tiga kali penghujatan dalam ayat ini terhadap nama Tuhan, kemah Allah, dan umat
Tuhan.

STT Berea | 11

Wahyu 13:7 "Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan
untuk mengalahkan mereka" Ini adalah AORIST PASSIVE INDICATIVE dan AORIST
ACTIVE INFINITIVE. Implikasi dari PASSIVE VOICE adalah bahwa Tuhan mengijinkan
ini terjadi. Tuhan mengijinkan hal ini terjadi, bintang itu diijinkan untuk menganiaya atau
berperang melawan orang kudus dan mengalahkan secara fisiknya. Perang terhadap orangorang kudusNya disebutkan di Dan. 7:21,25. Hal ini mengacu pada kematian fisik umat
Allah. Ada saat ketika musuh tampaknya menjadi pemenang (seperti Kalvari), tetapi Wahyu
dan Daniel mengajarkan bahwa itu hanyalah sementara! Perhatikan bahwa umat Allah
dilindungi dari murka Allah, tetapi bukan dari murka binatang dan para pengikutnya. Allah
mengijinkan kemenangan kejahatan dalam rangka untuk mengungkapkan maksud yang
sebenarnya dan alami.
Binatang itu diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa. Frasa
ini menunjukkan bahwa Wahyu harus ditafsirkan dalam arti lebih luas dari Kekaisaran
Romawi saja, karena kalimat universal inklusif ini, atau hal ini berhubungan dengan acara
besar Kekaisaran. Setiap orang yang namannya tidak tertulis ini adalah sebuah frasa yang
kurang jelas.
"kitab kehidupan" dari Daniel 7:10 dan Wahyu 20:11-15 dapat dipahami bahwa ada
dua buku metafora disebutkan dalam hubungannya dengan nasib manusia: Kitab Kehidupan,
yang berisi nama-nama mereka yang telah dikenal secara pribadi oleh Allah dan yang telah
menerima Kristus. Dan Kitab Akta Manusia, yang merekam aktivitas manusia, baik positif
maupun negatif. Ini adalah metafora jelas, tetapi secara akurat menggambarkan kemampuan
Tuhan untuk mengetahui mereka yang menjadi milik kepunyaan-Nya dan orang-orang yang
telah menolak Dia bertanggung jawab. Dalam Ayat 10 menunjukkan bahwa frasa ini harus
mengacu pada umat Allah. Ayat ini juga menggambarkan orang percaya yang sejati. Mereka
didorong untuk bertahan sampai akhir. Ketekunan adalah bukti keselamatan yang sejati.

STT Berea | 12

BAB IV PENUTUP
KESIMPULAN
Bintang yang keluar dari dalam laut ini menunjuk kepada antikrist yang akan datang
dan yang akan melakukan penyiksaan terhadap manusia. Binatang ini pada awalnya terkenal
luka yang membahayakan atau luka yang dapat mengancam kehidupannya yang bisa
membuatnya menjadi mati. Namun binatang ini pada akhirnya mendapatkan pertolongan
dari naga atau yang lebih sering disebut satan. Naga itu memberikan kesembuhan kepada
salah satu kepala yang mengalami luka itu. Ini adalah salah satu parodi dari Yesus. dari
kematiannya dan sampai kepada kebangkitannya ditiru oleh naga itu sehingga membuat
orang menjadi heran dan menyembah kepada binatang yang telah sembuh itu.
Binatang itu diberikan kuasa oleh naga itu. Kekuasaan ini kemudian membuat
binatang itu menghendaki manusia menyembahnya. Manusia yang menjadi heran atas
peristiwa sembuhnya dari luka yang sangat membahayakan itu menjadi kagum sehingga mau
menyembahnya. Binatang itu bisa melakukan mukjizat sehingga semua orang dengan
mudahnya dikelabui untuk bisa menyembahnya. Meskipun banyak manusia yang
menyembahnya tetapi binatang itu kemudian menjadi sangat sombong dan menghujat Allah.
Yohanes memberikan peringatan kepada orang-orang kudus untuk tetap selalu tabah
dalam mengahadapi penganiayaan yang terjadi oleh binatang itu. Ketabahan dan ketekunan
menjadi sangat penting bagi orang percaya untuk membuktikan identitasnya yang sejati
sebagai umat Allah. umat Allah harus tetap setia sampai akhir hidupnya meskipun megalami
pencobaan dan penganiayaan.

STT Berea | 13

APLIKASI
Dari kisah ini, ada beberapa pelajaran yang bisa diambil bagi kehidupan masa kini.
Pelajran yang bisa dimabil dan dapat diterapkan pada saat ini adalah:
1. Orang percaya harus selalu mengingat dan percaya bahwa nubuatan dalam kitab
wahyu ini masih berlaku bagi orang percaya masa kini. Sehingga setelah mempelajari
peristiwa dalam kitab wahyu ini tidak boleh menganggap ini sudah terjadi dan tidak
akan terjadi lagi. Alasannya, masa antikrist masih belum tergenapi, berarti nubuatan
ini tidak hanya menunjuk kepada nnero redivivus yang telah terjadi tetapi juga kepada
masa antikrist yang akan datang.
2. Orag percaya harus tetap jeli dalam melihat perubahan jaman yang terjadi sampai
sekarang ini. Sudah banyak kejahatan yang terjadi dan yang bisa saja membahayakan
kehidupan orang percaya dengan pengaruh dari kekuatan politik dan ekonomi dunia
yang dapat memonopoli dunia sehingga orang kristen bisa terbawa kedalamnya.
3. Orang percaya harus selalu tabah dan tetap tekun untuk membuktikan identitas
sebagai orang kristen sejati yang tetap selalu tabah dalam penderitaan.

STT Berea | 14

DAFTAR PUSTAKA
Barclay, William. Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Wahyu Kepada Yohanes Pasal 8-22.
Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007.
Browning, W.R.F. Kamus Alkitab: A DIctionary Of The Bible. Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2009.
Daelen, David H. Van. Pedoman Ke Dalam Kitab Wahyu Yohanes. Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 2004.
Drane, John. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar Historis-Teologis. Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2005.
Heer, j. j. De. Tafsiran Alkitab: Wahyu Yohanes. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008.
Moris, Leon. Tyndale New Testament: Revelation. England: Inter-Varsity Press, 2009.
Mounce, Robert H. The New International Commentary: The Book Of Revelation. Michigan:
William B. Eerdmans Publishing Company, 1997.
Bibleworks 9.

STT Berea | 15