KONSTRUKSI PENDIDIKAN ISLAM DALAM PANDANGAN HIZBUT TAHRIR (HT)
KONSTRUKSI PENDIDIKAN ISLAM DALAM PANDANGAN HIZBUT TAHRIR (HT)
Oleh: Syamsul Arifin
Email: [email protected]
Abstract
All stages of Hizb ut-Tahrir (HT) movement essentially lead to the most important stage, the Islamic law application. One of the strategic areas of HT is education. HT suggests that education should serve as a target for the Islamic law application, because as an institution related to the intent of people, it suffers from many weaknesses. HT highlight on education is directed to the paradigm on which the implementation of education system in where formal institutions is based. Weaknesses and crisis in education in the view of HT are rooted from the implemented paradigm. The paradigm meant by HT is the material-secular patterned educational paradigm. This paradigm is considered by HT to have caused the biggest crisis in education, which is the failure of education to produce humans who truly obsess a higher piety. This paper is intended to present the construction of Islamic education in the view of HT.
Keywords: Construction of Islamic Education, View, Hizb ut-Tahrir
Abstrak
Seluruh tahapan gerakan Hizbut Tahrir (HT), pada dasarnya berujung pada tahapan yang pa- ling penting, yaitu penerapan syariat Islam. Salah satu bidang strategis yang menjadi perhatian HT sebagai bagian dari kerangka penerapan syariat Islam adalah pendidikan. HT berpandangan, bidang pendidikan perlu dijadikan sebagai salah satu sasaran penerapan syariat Islam karena sebagai institusi yang berhubungan dengan hajat orang banyak, justru mengidap banyak kelemahan. Sorotan HT ter- hadap pendidikan ditujukan kepada paradigma yang menjadi dasar pelaksanaan proses pendidikan di lembaga-lembaga formal. Kelemahan dan krisis yang terjadi dalam dunia pendidikan dalam pandangan HT bersumber pada paradigma yang digunakan. Paradigma yang dimaksud oleh HT adalah paradigma pendidikan yang bercorak material-sekularistik. Paradigma ini dinilai HT telah menimbulkan krisis terbesar dalam dunia pendidikan yaitu, gagalnya pendidikan melahirkan seorang manusia yang betul- betul memiliki kesalehan yang tinggi Tulisan ini ingin menyajikan konstruksi pendidikan Islam dalam dalam pandangan HT.
Kata Kunci: Konstruksi Pendidikan Islam, Pandangan, Hizbut Tahrir
Naskah diterima 30 September 2012. Revisi pertama, 21 Oktober 2012. Revisi kedua, 7 Nopember 2012 dan revisi terahir 29 Nopember 2012.
EDUKASI Volume 10, Nomor 3, September-Desember 2012
Syamsul Arifin
PENDAHULUAN
Hizb al-Tahrīr (HT) didirikan pada 1953 oleh Taqī al-Dīn al-Nabhānī 1 al- Nabhānī memiliki nama lengkap, Mu- hammad Taqī al-Dīn ibn Ibrahīm ibn Mus- tafā ibn Ismaīl ibn Yusuf al-Nabhānī. Nama
5 belakangnya, al-Nabhānī, dinisbahkan ke- pada kabilah Bani Nabhān, yang termasuk
Utara. Al- Nabhānī dilahirkan di daerah
2 Ht masuk
didirikan oleh al-Nabhānī pada 1952. pertengahan tahun 2000, Ht menyentakkan
irak, Ht berkembang cukup pesat dengan
1960-an. 3
mama abdullah nuh, pengelola Pesantren
politik kafir (kufur). Bagi HT, runtuhnya
1 Penjelasan tentang riwayat hidup al-Nabhānī bersumber dari buku yang ditulis Ihsan Samārah.
1991. Mafhūm al- `Adalah al- Ijitimā`iyyah fi al- Fiqrī al-Islāmī min al Ma`āsir. Beirut: Dār al-Nahdah al- Islāmiyyah, h. 140-149.
3 Suha Tahi-Farouki. 2001. “Hizb al-Tahrīr al- Islāmī” dalam Eksiklopedi Oxford Dunia Islam Modern,
san secara eksplisit mengenai penyebab “keluarnya”
5 kwah Masjid yang Menggurita”, Sabili no. 9 th. Xi,
268 EDUKASI Volume 10, Nomor 3, September-Desember 2012
Konstruksi Pendidikan Islam dalam Pandangan Hizbut Tahrir (HT)
zaman Rasūl Allah , juga karena umat islam
sal (genocide). 7
dupan. lafah pada dasarnya merupakan tujuan
terbesar. 6
islam. Dalam booklet berjudul, Refleksi 79
pandangan Ht tentang kerangka bangun
SISTEMATIKA GERAKAN HIZBUT TAHRIR
babkan terlantarkannya hukum-hukum allah terutama dalam masalah negara dan
Tahapan Pembinaan dan Pengkaderan ( al- Tathqīf)
8 seluruh pembahasan yang berhubungan de-
2004. Bagaimana Membangun Kembali Negara Khilafah. maret 2004, h. 91
EDUKASI Volume 10, Nomor 3, September-Desember 2012
Syamsul Arifin
ma oleh umat, maka perjuangan Ht untuk Dalam pemahaman Ht, Rasūl Allah, me-
Tahapan Pengambilalihan Kekuasaan ( is-
nakan oleh Rasūl Allah dalam menjelaskan
tilām al-hukm)
mengundang orang-orang ke rumahnya,
menurut Ht ada dua: pertama, mengajak
orang-orang yang masuk islam dengan pemahaman yang kuat terhadap islam dan
ngemban tanggung jawab dakwah.
Tahapan Berinteraksi dengan Umat ( Mar- halah al-Tafāul Ma`a al- Ummah).
kedua Rasūl Allah secara terang-terangan rabaya, muhammad Usman, penggunaan an-kelemahan orang-orang kafir Quraish.
kafir Quraish. dengan cara menghujat dan menghancur-
270 EDUKASI Volume 10, Nomor 3, September-Desember 2012
Konstruksi Pendidikan Islam dalam Pandangan Hizbut Tahrir (HT)
KONTRUKSI PENDIDIKAN ISLAM
kekayaan atau apapun yang setara dengan
Landasan Pendidikan Islam
lembaga-lembaga formal. Kelemahan dan an dalam pandangan Ht bersumber pada
bebas yang terus berulang setiap tahun”. 9
sis Kepemimpinan Bangsa”, yang diseleng- 2004 mengatakan:
(PiteK). secara formal kelembagaan, seku-
9 an Kita: Tidak Melahirkan Pemimpin Ideal”, Makalah
EDUKASI Volume 10, Nomor 3, September-Desember 2012
Syamsul Arifin
family cenderung ke arah nuclear family bah- kan menuju single parent family; (6) hubungan keluarga yang semula erat dan kuat cende-
zan. bahkan sejak dalam kandungan anak,
yang bercorak sekuler dan permissive society
al-Qur’ān. Pembinaan aqidah ini menurut
maupun masyarakat.” 10
kehendak islam; (2) faktor keluarga yang
meletakkan penguasaan dasar-dasar tsaqā-
Umat”. Makalah Dikusi Terbatas Pendidikan �en-
272 EDUKASI Volume 10, Nomor 3, September-Desember 2012
Konstruksi Pendidikan Islam dalam Pandangan Hizbut Tahrir (HT)
Karena filsafat mempunyai keduduk- paling mendasar, yaitu filsafat.
butuhkan analisis filosofis. Dalam setiap
16 : “ Philosophi- kanlah pekerjaan mudah. ia membutuhkan
zing and education are, then, but two stages of instrumen berfikir yang mampu menguak
the same endeavor; philosophizing to think out better values and idealism, education to realize these in life, in human personality”.
adalah filsafat. Dalam konteks pendidik- an, filsafat seperti dikemukakan oleh �.R.
perspektif filsafat yang digunakan untuk
tunggal karena perspektif filsafat pendidik- filsafat hidup. Oleh karana itu, seperti yang
bangkan pandangan-pandangan dan prog- menjadi pembahasan filsafat pendidikan sebagai disiplin ilmu, perspektif filsafat
konteks secara luas. 14 kir pendidikan Islam, seperti al-Shaibanī,
sejalan dengan beragamnya filsafat hidup. manfaat filsafat bagi pendidikan berupa: (1)
membantu para perancang dan pelaksana filsafat pendidikan yaitu: perenialisme,
dari masing-masing perspektif filsafat pen-
nesia”…, 23 didikan Islam: Konsep dan Perkembangan Pemikirannya.
EDUKASI Volume 10, Nomor 3, September-Desember 2012
Syamsul Arifin
termasuk penentuan kualifikasi pengajar (guru/dosen) serta budaya sekolah yang
Komponen-Komponen Pendidikan
lajaran, serta sarana dan prasarana pen-
17 Dengan menggunakan kerangka pen-
mengkritik pendidikan pada aspek filsafat islam dengan jumlah pasal yang cukup
banyak.
aspek-aspek yang mendasar. Ht menawar- kan Islam sebagai landasan filsafat untuk
Tujuan Pendidikan
tujuan merupakan salah satu kompo-
pengetahuan serta proses belajar mengajar,
kan Islam. yogyakarta: Pustaka Pelajar, h. 40-41
274 EDUKASI Volume 10, Nomor 3, September-Desember 2012
Konstruksi Pendidikan Islam dalam Pandangan Hizbut Tahrir (HT)
kajian filsafat pendidikan seperti diungkap oleh Wan mohd nor Wan Daud, selalu
nilai seperti digambarkan oleh M. Arifin. Dalam Rancangan Undang-Undang Dasar
kan:
juan tersebut dilarang.”
Dalam pandangan Ht, kedua tujuan
rakat. Oleh karena itu, M. Arifin, ahli kajian filsafat pendidikan Islam di Indonesia, ti- dak suka terhadap cara berfikir dikotomik
mula-mula Rasūl Allah mengajak seluruh Menurut M. Arifin, tujuan pendidikan hen-
kum-hukum islam kepada mereka. Dengan
jakan Rasūl untuk mendidik umat Islam. Dalam buku, al-Shakhsiyah al-Islām,
yang ditulis al-Nabhānī memberikan pen-
al-Nabhānī, kepribadian Islam di satu sisi
unsur ini menurut al-Nabhānī sama sekali
belaka. Al-Nabhānī bahkan menilai seba-
18 Wan mohd nor Wan Daud. 2003. Filsafat dan Praktik Pendidikan Islam Syed M. Naquib al- Attas.
19 M. Arifin. 1987. Filsafat Pendidikan Islam. Jakar-
EDUKASI Volume 10, Nomor 3, September-Desember 2012
Syamsul Arifin
Tabel 1. Indikator Kematangan Kepribadian Islam
manusia, tegas al-Nabhānī, bukan terletak Komponen
Paham dan iman dengan seluruh perkara aqidah Islam
Afkar
Syariat
Paham pemikiran syariat Islam
(Pemi-
Problematika Paham problematika umat kiran) & Umat
dan ide-ide yang bertentangan
Pendapat
dengan Islam Paham ihwal kewajiban dak-
Dakwah
wah dan metodologi dakwah
Nabhānī , sangat tergantung pada pema-
Rasūl Allah
Pola Fikir:
Paham hukum Islam yang
Paham
berkaitan dengan ibadah,
aqidah Islam
Ibadah
halal haramnya makanan dan
dan diguna-
minuman, pakaian, akhlak,
kan sebagai
muamalah (ekonomi, sosial,
landasan
Ahkam
pemerintahan) dan uqubah
berfikir
(Hukum) Makanan/
hadapannya. Mafāhīm juga, menurut al-na- Minuman
Pakaian
bhānī, membimbing seseorang mengarah-
Akhlak Muamalah Uqubah
Ibadah
Melaksanakan ibadah dengan khusu’ sesuai syari`at Islam
nya. 20 Makanan/Minuman
Selalu mengkonsumsi makan- an dan minuman yang halal
Poin terpenting dari al-Nabhānī, ada-
Pakaian
Selalu menutup aurat Selalu menampakkan akhlakul
Akhlak
karimah, giat menuntut ilmu
Pola Jiwa:
serta memiliki etos kerja yang
Syariat Islam
tinggi
sebagai ukur- Muamalah
Selalu bermuamalah secara
maksud al-Nabhānī adalah aqidah Islam. islami an perbuatan
Bersedia terlibat dalam dakwah
Dakwah
bagi tegaknya `izz al-Islām wa al-Muslimūn
satunya tolok ukur umum terhadap seluruh dengan berbagai sains dan pengetahuan yang berkaitan dengan ihwal kehidupan mereka”.
Ht. Ht sadar betul terhadap keadaan annya (muyūl) bertumpu pada asas islam tunya tolok ukur umum terhadap seluruh
lak ukur atas seluruh pemecahannya secara seperti fisika, kimia, dan berbagai ilmu eks-
oleh al-Nabhānī, sains dalam definisi itu di-
20 Taqī al-Dīn al-Nabhānī. 2003. Al-Shakhsiyah al-
276 EDUKASI Volume 10, Nomor 3, September-Desember 2012
Konstruksi Pendidikan Islam dalam Pandangan Hizbut Tahrir (HT)
yakni, bentuk-bentuk fisik seperti teknologi
(metode aqliyah). bukan dengan dogma
fikir dan pola jiwa Islam. Ketiga, mengem- kan oleh al-Nabhānī sebagai pengetahuan
(pertemuan secara langsung) dan istinbat seperti sejarah, bahasa, fiqih, filsafat dan
ketaatan kepada allah. 22
Kurikulum
suatu kelompok masyarakat yang berbeda
islam dan pengetahuan yang bertumpu di atasnya seperti fiqih, tafsir, dan hadīth.
Strategi Pendidikan
menurut M. Arifin 21
hubungan dengan tata cara pelaksanaan
22 Hizb al-Tahrīr Indonesia. 2004. “Peran Sekolah Membentuk Sosok Pemimpin Dambaan”, Makalah
21 M. Arifin. 1991. Ilmu Pendidikan Islam: Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan
EDUKASI Volume 10, Nomor 3, September-Desember 2012
Syamsul Arifin
dalam Rancangan Undang-Undang Dasar pasal 165:
but”
musan-rumusan tujuan, bahan ajar, proses
rimen, dan induksi seperti fisika, kimia,
an seperti matematika dan fisika berbeda
kebutuhan.
sedangkan tsaqāfah adalah pengetahu- merupakan konsep yang terbuka dengan
filsafat atau industri yang berkaitan dengan
diklasifikasikan menjadi dua: Islam dan non-islam.
Tsaqāfah islam adalah pengetahuan serta sub-sub pembahasan yang terkan- Islam seperti fikih, tafsir, dan hadis; atau
bahasa arab, mustalah hadīth, dan ushul
Dede Rosyada. 2004. Paradigma Pendidikan De- mokratis: Sebuah Model Pelibatan Masyarakat dalam Pe-
fiqh. Semua ini merupakan tsaqāfah islam.
Tsaqāfah non-islam adalah pengetahuan 278 EDUKASI Volume 10, Nomor 3, September-Desember 2012
nyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Kencana, h. 26-27 arta: Kencana, h. 26-27
Konstruksi Pendidikan Islam dalam Pandangan Hizbut Tahrir (HT)
adalah filsafat dan sejenisnya.
lah diserukan dalam al-Qur’ān dan hadīth
yang relevan dengannya, serta penerapan- islam.
kenyataan
Metode Pembelajaran
dan mempunyai pengaruh yang signifikan,
EDUKASI Volume 10, Nomor 3, September-Desember 2012
Syamsul Arifin
Sarana dan Prasarana Pendidikan
berjudul, Menegakkan Syari`at Islam, yang
adalah gagasan yang menempatkan agama
bahkan bisa disatukan. Dalam unifikasi ini
ngetahuan dan tsaqāfah seperti fikih, ushul fikih, hadis dan tafsir; atau bidang ideologi,
tentu saja, dalam pandangan Ht islam lam merupakan agama yang mengajarkan
PENUTUP
bukan hanya mengatur urusan dan perso- seluruh tahapan gerakan Ht, dasar- memperkuat pendiriannya itu adalah fir-
man allah: “ Kami telah menurunkan al-Kitāb (al-Qu’rān) ini kepadamu (Muhammad) untuk menjelaskan sesuatu ” dan “Hari ini Aku telah menyempurnakan untuk kalian agama kalian, telah mencukupkan nikmatku untuk kalian, dan telah meridai Islam sebagai agama kalian”.
agama tersebut hanya menekankan pada
280 EDUKASI Volume 10, Nomor 3, September-Desember 2012
Konstruksi Pendidikan Islam dalam Pandangan Hizbut Tahrir (HT)
SUMBER BACAAN
Arifin, M (1987): Filsafat Pendidikan Islam. mendasar. Dalam hal produk hukum yang
Arifin, M (1991): Ilmu Pendidikan Islam: Sua- tu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasar- kan Pendekatan Interdisipliner. Jakarta,
sumber-sumber hukum yang dengannya Sistem dan Metode. yogyakarta, FiP
iKiP.
Ht juga menolak perbedaan budaya Daud, Wan mohd nor Wan (2003): Filsafat
dan Praktik Pendidikan Islam Syed M.
mengubah hukum karena bukan `illat (mo- Dakwah Masjid yang Menggurita”,
Sabili, no. 9 th. Xi, 142 produk budaya yang justru bertentangan Keluarga dalam membentuk sosok
Pemimpin Dambaan Umat”, Makalah menentukan hukum suatu persoalan. Da-
oleh Ht dalam menentukan kemaslahatan meragukan kemampuan akal dalam me-
Pendidikan Islam: Konsep dan Perkem- Press.
EDUKASI Volume 10, Nomor 3, September-Desember 2012
Syamsul Arifin
Rosyada, Dede (2004): Paradigma Pendidik- an Demokratis: Sebuah Model Pelibatan mimpin Ideal”, Makalah Dikusi Terba-
Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pen- didikan. Jakarta, Kencana.
Sempalan (1): Mereka Dituduh Menebar Bom. wa/2001/01/10
Tahi-Farouki, Suha (2001): “Hizb al-Tahrīr Pendidikan Islam. yogyakarta, Pustaka
al-Islāmī” dalam Eksiklopedi Oxford Pelajar.
Mughni, Syafiq A (1997): Sejarah Kebudayaan Islam di Turki. Jakarta, Logos.
Al-Nabhānī , Taqī al-Dīn (2003):al-Shakhsi- yah al-Islām: Jilid I. bogor, Pustaka tha-
282 EDUKASI Volume 10, Nomor 3, September-Desember 2012