MIKROSKOP PENGGUNAAN DAN PERAWATAN 2

LAPORAN
PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM
“ MIKROSKOP: PENGGUNAAN DAN PERAWATAN ”

Disusun oleh :
Nama

:

TESA MANISA

NIM

:

F071131025

Semester :

II –A (REG A)


Kelompok :

4

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2014

A. Pendahuluan
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan (sains) yang tidak dapat dijangkau
dengan indra manusia, maka berkembang pula instrumen atau teknologi sebagai alat
penunjang. Dalam ilmu biologi dibutuhkan suatu alat yang dapat membantu mengamati
organisme yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia, maka digunakalah mikroskop.
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium sains,
khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat
mengamati obyek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Hal ini membantu memecahkan
persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil.
Perkembangan instrumen yang berkemampuan melebihi indra manusia berjalan

seiring kemajuan sains. Penemuan dan penelitian awal tenteng sel menjadi maju berkat
penciptaan mikroskop pada tahun 1590 dan peningkatan mutu alat tersebut selama tahun
1600-an (Campbell dkk, 2008).
Sejarah ditemukannya mikroskop sejalan dengan penelitian terhadap mikrobiologi.
Yang memasuki masa keemasan saat berhasil mengamati jasad renik. Pada tahun 1664 Robert
Hooke, menggambarkan struktur reproduksi dari moulds, tetapi orang pertama yang dapat
melihat mikroorganisme adalah seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Jerman
yaitu Antoni Van Leeuwenhoek (1632- 1723), menggunakan mikroskop dengan konstruksi
yang sederhana. Dengan mikroskop tersebut dia dapat melihat organisme sekecil
mikroorganisme (Kusnadi, 2003).
Mikroskop pertama kali ditemukan pada abad ke-16. Mikroskop berasal dari kata
micro yang berarti kecil dan scpium yang berarti penglihatan jadi Mikroskop adalah alat yang
digunakan untuk melihat benda yang berukuran sangat kecil. Mikroskop zaman dulu sangat
sedarhana karena hanya memiliki satu lensa, berbeda dengan mikroskop yang banyak
digunakan sekarang yang tergolong mikroskop majemuk yang terdiri atas dua lensa atau
lebih(Widyatmoko,2008).
Mikroskop merupakan alat yang dapat menghasilkan bayangan dari benda yang di
mikroskopmenjadi lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbagai faktor, diantaranya
titik fokuskedua lensa( objektif f 1dan okuler f 2, panjang tubulus atau jarak(t) lensa objektif


terhadap lensaokuler dan yang ketiga adalah jarak pandang mata normal(sn). Rumus:

Bayangan benda (obyek) yang kita lihat dibentuk dan diperbesar oleh lensa obyektif, didalam
tubus mikroskop membentuk bayangan nyata terbalik dari obyek. Bayangan nyata
tersebutselanjutnya dibalik dan diperbesar lagi oleh lensa okuler. Lensa okuler merupakan
lensa yang berfungsi untuk membuat bayangan terakhir, sehingga bayangan tersebut dapat
dilihat langsung oleh mata pengamat.Lensa yang baik diperoleh dengan memperhatikan
pembesaran dan daya pisahnya. Semakin pendek jarak titik api lensa akan semakin kuat
pembesarannya, sehingga semakin besar kemampuan suatu lensa akan semakin kecil jarak
dua

titik

api

yang

berdekatan

yang


dapat

dilihatsecara

terpisah

menggunakan

mikroskop.Beberapa lensa obyektif biasanya dipasang pada roda berputar yang disebut
revolver.Setiap lensa obyektif dapat diputar ke tempat yang sesuai dengan pembesaran
yangdiinginkan. Lensa obyektif dibuat dalam beberapa pembesaran yang berbeda, yakni : 4x,
10x,40x, dan 100x, demikian juga lensa okuler tersedia beberapa pembesaran, yakni : 4x,
10x,16x, dan 20x. Lensa okuler dipasang paada ujung dalam tubus dan biasanya yang
dipasangadalah yang pembesaaran 10x. Dengan demikian jika kita mengamati obyek
menggunakanlensa okuler pembesaran 10x dan lensa obyektif 40x, maka pembesaran obyek
yang kita lihatmenjadi 400x dibanding besarnya obyek yang sebenarnya.
Kondensor berfungsi sebagai pengatur intensitas caahaya yang masuk ke
dalammikroskop. Kondensor mempunyai dua bagian penting, yaitu :1. Susunan lensa untuk
mengumpulkan sinar sebelum masuk ke dalam obyek danlensa obyektif.2. Diafragma

berfungsi untuk mengatur sinar tepi yang masuk ke dalam lensaobyektif dan okuler(Purnomo.
Vol 2008: Hal 3-4).
Ada dua proses yang terjadi saat kita menggunakan mikroskop, yaitu:
1.proses perbesaran
Mikroskop dapat menyebabkan benda-benda kecil terlihat besar dan sanggup
membesarkan objek.
2.proses penguraian

Mikroskop dapat memperjelas pola-pola rumit yang tidak terlihat oleh mata
telanjang(Joyle,2002).
Berdasarkan atas sumber cahayanya, mikroskop terbagi atas mikroskop cahaya/optik
dan mikroskop elektron. Mikroskop optik/cahaya Merupakan mikroskop yang menggunakan
lensa dari gelas dan cahaya matahari atau lampu sebagai sumber penyinaran. Dalam
mikroskop cahaya, (light microscope, LM ), cahaya tampak diteruskan melalui spesimen dan
kemudian melalui lensa kaca. Lensa ini merefraksi (membengkokkan) cahaya sedemikian
rupa sehingga citra spesimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata, ke film fotografi atau
sensor digital, atau ke layar video. Mikroskop cahaya dapat memperbesar secara efektif
sekitar 1000 kali dari ukuran asli spesimen. Mikroskop optik terdiri atas 2 yaitu, mikroskop
biologi dan mikroskop stereo. Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis
transparan. Mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan

kekuatan pembesaran sebagai berikut:





Objektif 4x dengan okuler 10x , pembesaran 40x 2.
Objektif 10x dengan okuler 10x , pembesaran 100x 3.
Objektif 40x dengan okuler 10x , pembesaran 400 4.
Objektif 100x dengan okuler 10x , pembesaran 1000x

Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik 1000 disebut mikroskop emersi, karena
penggunaannya harus dengan minyak emersi dan cara memakainya dengan khusus pula.
Mikroskop stereo digunakan untuk

pengamatan benda-benda yang tidak terlalu besar,

transparan atau tidak. Penyinarannya dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar
alam atau lampu. Memiliki dua buah objektif dan dua buah okuler, sehingga diperoleh
bayangan tiga dimensi dengan pengamatan dua belah mata. Kekuatan pembesaran tidak

terlalu kuat umumnya sebagai berikut: Objektif 1 atau 2 dengan okuler 10 atau 15.
Ada dua jenis mikroskop elektron, yaitu: mikroskop elektron transmisi (trasmission
electron microscope,TEM) dan mikroskop elektron payar (scanning electron microscope,
SEM) (Campbell dkk, 2008). Mikroskop elektron payar(scanning electron microscope, SEM)
khususnya

berguna untuk penelitian terperinci mengenai permukaan specimen. Berkas

electron memindai permukaan sampel, yang biasanya dilapisi selapis tipis emas (Campbell
dkk, 2008). Mikroskop elektron transmisi(trasmission electron microscope, TEM) digunakan
untuk mempelajari ultrastruktur internal sel. TEM mengarahkan berkas electron melalui irisan
spesimen yang sangat tipis, mirip dengan cara mikroskop cahaya meneruskan cahaya melalui
objek (slide) (Campbell dkk, 2008). Mikroskop memiliki komponen-komponen yang terbuat

dari kaca mudah rusak, berupa lensa-lensa dan cermin. Makanya kita harus menghindarkan
perlakuan yang dapat membuat benturan dengan komponen tersebut (Tim Penyusun 2013).
Bagian-bagian dari mikroskop dan Fungsinya:

Keterangan:
1.lensa okuler

Sebagai kaca pembesar dan membentuk bayangan maya,tegak,diperbesar.
2.Lensa Objektif
Membentuk bayangan cahaya kedalam lubang diafragma.
3.Diafragma
Mengatur banyak sedikitnya cahaya
4.Cermin/Reflektor
Memantulkan cahaya kedalam lubang diafragma
5.Meja Objek
Untuk meletakkan objek pengamatan
6.Pemutar Kasar(makrometer)
Menggerakkan tabung keatas dan kebawah dengan pergeseran kasar

7.pemutar halus(mikrometer)
Menggerakkan tabung keatas dan kebawah dengan pergeseran halus
8.Revolver
Tempat lensa objektif yang akan digunakan
9.Tabung
Penghubung lensa objektif dan lensa okuler
10.Penjepit Objek
Menjepit kaca objek supaya tidak bergeser

11.Kaki Mikroskop
Menjaga mikroskop agar tetap tegak berdiri
12.Lengan Mikroskop
Sebagai

pegangan

mikroskop

krtika

mikroskop

diangkat

atau

dipindahkan(Widyatmoko,2008)
Langkah-langkah menggunakan Mikroskop
1. Peganglah lengan mikroskop dengan salah satu tangan dan tangan lain menyangga

kaki mikroskop. Letakkan mikroskop di atas meja pengamatan dengan bagian lengan
tepat berada di hadapanmu. Lalu, lensa dan cermin dengan menggunakan kertas tisu.
Setelah dibersihkan, pasangkan lensa okuler dengan perbesaran lemah.
2. Agar didapat medan penglihatan yang baik, putarlah revolver sehingga diperoleh
perbesaran terkecil pada lensa objektif yang searah dengan lensa okuler dan tubus
okuler.
3. Putarlah cermin mikroskop ke arah sumber cahaya sambil melihat melalui lensa okuler
sehingga diperoleh medan yang terang tanpa bayangan benda lain.
4. Letakkan preparat yang akan kalian amati di atas meja benda, lalu jepitlah dengan
penjepitnya sehingga cahaya yang terkumpul dalam kondensor menembus kaca benda.
5. Untuk mencari fokus, lakukanlah dengan dua cara berikut ini.
- Perbesaran lemah. Lensa okuler dengan perbesaran 5 kali dan lensa objektif dengan
perbesaran 10 kali dapat diartikan bahwa preparat diamati dengan perbesaran 50 kali.
Dengan cara menurunkan lensa okuler serendah mungkin, lensa objektif juga
diturunkan sampai berjarak kira-kira 8 mm dari kaca preparat. Setelah itu, arahkan

salah satu mata kalian ke lubang lensa okuler sambil memutar-mutar makrometer
sampai diperoleh gambaran preparat yang jelas.
- Perbesaran kuat. Lensa okuler dengan perbesaran 12,5 dan lensa objektif dengan
perbesaran 60 kali sehingga preparat dapat diamati dengan perbesaran 750 kali.

Mulailah dengan menutup preparat dengan kaca penutup, lalu naikkan kondensor
sampai mau menyentuh kaca preparat (objek), kemudian bukalah diafragma selebarlebarnya dan turunkan lensa objektif sampai hampir menyentuh kaca penutup preparat.
Setelah itu, dengan makrometer, naikkan lensa objektif sampai diperoleh gambaran
preparat yang jelas.
6.

Setelah mikroskop selesai digunakan, bersihkanlah lensa objektif dengan

menggunakan xylol(Anonim, 2013).
Cara Memelihara Mikroskop:
 Mengangkat dan membawa mikroskop harus selalu dalam posisi tegak dengan satu
tangan memegang erat pada lengan mikroskopndan tangan lainnya menyangga pada
dasar atau kakinya.
 Mencondongkan posisi tabung,cukup dilakukan dengan memutar engsel penggeraka
sebagai titik putar,menegakkan kembali setelah selesai.
 Mengusahakan agar lensa objektif lemah(4x atau 10x)berada stu poros dibawah lensa
okuler.
 Mengatur kedudukan penjepit sediaan dengan rapi dan cermat dengan posisi tegak
agar debu tidak banhak menempel.
 Membersihkan sisa minyak imersi dengan menggunakan xylol sesegera mungkin
setelah pengamatan denagn menggunakan minyak imersi telah berakhir dan
mengeringkan dengan kain lap yang bersih.
 Membersihkan lensa atau bagian lainnya dengan kain lap yang bersih dari bahan
halus(flanel) setiap akan menggunakan mikroskop(Nurhayanti,2011).
Adapun rumusan masalah dari praktikum kali ini adalah: apa itu mikroskop?, apa saja
bagian serta fungsi dari tiap bagian mikroskop?, bagaimana cara merawat mikroskop dengan
baik dan benar?, bagaimana cara penggunaan mikroskop dengan baik dan benar? Dengan
adanya rumusan masalah tersebut, diharapkan praktikan dapat mengetahui bagian-bagian dari
mikroskop dan mengetahui cara penggunaan serta perawatan mikroskop.

B. Metodologi

Pada praktikum yang berjudul “Mikroskop: Penggunaan dan Perawatan”,
dilaksanakan pada hari Rabu, 13 Mei 2014 di laboratorium 1 pendidikan biologi FKIP
UNTAN pada praktikum kali ini alat dan bahan yang kami gunakan adalah mikroskop, tisu
dan larutan xylol dengan cara kerja dari praktikum kami kali ini adalah pertama, mikroskop
diambil oleh masing-masing perwakilan dari tiap kelompok, kemudian nama dan fungsi dari
setiap bagian dari mikroskop dijelaskan oleh asisten praktikum, selanjutnya cara
menggunakan mikroskop dengan baik dan benar dijelaskan oleh asisten dan yang terakhir
adalah cara merawat mikroskop dengan baik dan benar dijelaskan oleh asisten dengan cara
membersihkan lensa okuler dengan menggunakan tisu dan larutan xylol, yang terakhir
dipraktekkan apa yang sudah dijelaskan oleh asisten oleh setiap kelompok praktikan.
C. Hasil dan Pembahasan
Cara penggunaan dan perawatan mikroskop
Cara Penggunaan

Mikroskop monokuler
1. Mikroskop diletakkan di atas meja
dengan cara memegang lengan
mikroskop

sedemikian

rupa

sehingga mikroskop berada persis
di hadapan pemakai.
2. Diputar revolver sehingga lensa
obyektif dengan perbesaran lemah
berada pada posisi satu poros
dengan lensa okuler yang ditandai
bunyi klik pada revolver.
3. Cermin

dan

diafragma

diatur

untuk melihat kekuatan cahaya
masuk, hingga dari lensa okuler
tampak terang berbentuk bulat
(lapang pandang).
4. Preparat ditempatkan pada meja
benda tepat pada lubang preparat
dan

jepit

dengan

penjepit

obyek/benda.
5. Fokus diatur untuk memperjelas
gambar
obyek

dengan

pemutar
sambil

cara

kasar

memutar

(makrometer),

dilihat

dari

lensa

okuler.
Untuk

mempertajam

putarlah

pemutar halus (mikrometer)
6. Apabila bayangan obyek sudah
ditemukan,

maka

untuk

memperbesar

diganti

lensa

obyektif dengan ukuran dari 10
X,40 X atau 100 X, dengan cara
memutar revolver hingga bunyi
klik.
7. Apabila

telah

selesai

menggunakan,

mikroskop

dibersihkan dan disimpan pada
tempat yang tidak lembab.

Mikroskop Binokuler
1. Kabel ditancapkan pada mikroskop
dan sumber listrik.
2. Tombol "ON" dinyalakan sehingga
lampu akan menyala. Terang cahaya
lampu

dapat

menggeser

diperbesar

pengatur

besar

cahaya lampu mikroskop.

dengan
kecil

3. Tuas diafragma digeser dari posisi
MIN ke posisi MAX atau mendekati
MAX agar diperoleh pencahayaan
yang terang pada obyek yang sedang
diamati.
4. Preparat di pasang pada meja benda.
5. Objek pada mikroskop pertama kali
dicari pada perbesaran lemah (4 x 10)
dengan cara memutar sekrup kasar
mikroskop.
6. Obyek

dapat

diperbesar

atau

diperjelas dengan menambah ukuran
lensa okuler. Penambahan ukuran
lensa

okler

dilakukan

dengan

menggeser revolver.
7. Perubahan lensa okuler menyebabkan
obyek

yang

telah

tampak

pada

perbesaran lemah akan menjadi kabur.
Obyek yang menjadi kabur dapat
diperjelas dengan menggeser sekrup
halus.

Sekrup

kasar

mikroskop

sebaiknya tidak digunakan ketika
memperjelas

obyek.

Penggunaan

sekrup kasar pada perbesaran kuat
dapat menyebabkan pecahnya kaca
benda atau preparat yang sedang
diamati.

1. Mikroskop yang telah selesai
Cara Perawatan

dipakai

harus

dibersihkan,

pakailah penutup plastik atau
masukkan pada kotaknya agar
terhindar dari debu.
2. Masukkan mikroskop ke dalam
kotaknya. Kotak mikroskop harus
dilengkapi lampu.
3. Sewaktu-waktu kotak mikroskop
harus diberi silica gel.
4. Lensa

yang

kotor

harus

dibersihkan dengan kain lembut,
kapas pengisap atau kertas lensa
yang telah dibasahi dengan air
bersabun,

alkohol,

atau

xilol.

Dilakukan dengan hati-hati karena
lensa mudah tergores, yang dapat
mengakibatkan

pengamatan

menjadi kurang jelas.
5. Pada penggunaan xilol haruslah
hati-hati, jangan sampai cairan
xilol

menempel

pada

bagian

mikroskop non optik, karena akan
merusak cat atau merusak bahan
plastik.
6. Sebelum menyimpan mikroskop,
meja mikroskop diatur lagi dan
lensa objektif dijauhkan dari meja
preparat dengan memutar alat
penggeraknya ke posisi semula,
kondensor diturunkan kembali,
lampu

dikecilkan

intensitasnya

lalu dimatikan (kalau mikroskop
listrik).

Mikroskop dan bagiannya

Hasil

1= Lensa okuler

pengamatan
saat
praktikum

2= tabung lensa
okuler
3= Revolver
4= Lensa
objektif
5= Penjepit
preparat
6= Pemutar
penjepit
objek
7= Meja objek
8&9=Diafragma
10= Makrometer
11= Mikrometer
12= Sumber
cahaya
13= Tombol
ON/OFF
14= Lengan

mikroskop
15= Kabel
mikroskop

Hasil
pengamatan
dari
literatur

Pada praktikum kali ini berjudul “Mikroskop: Penggunaan dan
Perawatan” adapun cara menggunakan mikroskop yang baik dan benar adalah
sebagai berikut:
A. Mikroskop monokuler

1.

Mikroskop diletakkan di atas meja
dengan cara memegang lengan
mikroskop sedemikian rupa sehingga
mikroskop berada persis di hadapan
pemakai.

2.

Diputar revolver sehingga lensa obyektif dengan
perbesaran lemah berada pada posisi satu poros
dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada
revolver.

3.

Cermin dan diafragma diatur untuk
melihat kekuatan cahaya masuk, hingga dari
lensa okuler tampak terang berbentuk bulat
(lapang pandang).

4.

Preparat ditempatkan pada meja benda
tepat pada lubang preparat dan jepit dengan
penjepit obyek/benda.

7.

5.

Fokus diatur untuk memperjelas gambar
obyek dengan cara memutar pemutar kasar
(makrometer), sambil dilihat dari lensa
okuler.
Untuk mempertajam putarlah pemutar halus
(mikrometer)

6.

Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka
untuk memperbesar diganti lensa obyektif dengan
ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan cara
memutar revolver hingga bunyi klik.

Apabila telah selesai menggunakan, mikroskop dibersihkan dan disimpan pada tempat
yang tidak lembab (Anonim, 2008).
B. Mikroskop binokuler

1) Kabel ditancapkan pada mikroskop dan sumber listrik.
2) Tombol "ON" dinyalakan sehingga lampu akan menyala. Terang cahaya lampu dapat
diperbesar dengan menggeser pengatur besar kecil cahaya lampu mikroskop.
3) Tuas diafragma digeser dari posisi MIN ke posisi MAX atau mendekati MAX agar diperoleh
pencahayaan yang terang pada obyek yang sedang diamati.

4) Preparat di pasang pada meja benda.
5) Objek pada mikroskop pertama kali dicari pada perbesaran lemah (4 x 10) dengan cara
memutar sekrup kasar mikroskop.
6) Obyek dapat diperbesar atau diperjelas dengan menambah ukuran lensa okuler. Penambahan
ukuran lensa okler dilakukan dengan menggeser revolver.
7) Perubahan lensa okuler menyebabkan obyek yang telah tampak pada perbesaran lemah akan
menjadi kabur. Obyek yang menjadi kabur dapat diperjelas dengan menggeser sekrup halus.
Sekrup kasar mikroskop sebaiknya tidak digunakan ketika memperjelas obyek. Penggunaan
sekrup kasar pada perbesaran kuat dapat menyebabkan pecahnya kaca benda atau preparat yang
sedang diamati.

(Shofyan, 2011).
Selain diperlukannya pengetahuan mengenai cara menggunakan mikroskop dengan
baik dan benar, diperlukan pula cara perawatan mikroskop dengan baik dan benar agar
mikroskop dapat awet, tahan lama dalam penggunaanya dan saat melakukan pengamatan tidak
ada gangguan yang terdapat di mikroskop seperti adanya jamur, debu dan minyak pada lensa
mikroskop dan gangguan lainnya pada bagian mikroskop non optik apabila tidak dilakukan
perawatan.

Dan cara merawat mikroskop adalah sebagai berikut:
1. Mikroskop yang telah selesai dipakai harus dibersihkan, pakailah penutup plastik
atau masukkan pada kotaknya agar terhindar dari debu.
2. Dimasukkan mikroskop ke dalam kotaknya. Kotak mikroskop harus dilengkapi
lampu. Yakni lampu berwarna merah. Adapun tujuan di beri lampu berwarna
merah saat mikroskop berada dalam kotaknya atau di dalam lemari adalah untuk
menghindari kelembaban (suhu 30 – 40oC). Kelembaban tinggi RH 80 – 90%
memicu jamur. RH optimal ≤ 60%.
3. Sewaktu-waktu kotak mikroskop harus diberi silica gel ini yang bersifat
higroskopis yang berfungsi untuk menyerap udara yang mengandung uap air.
sehingga suhu dan kadar uap air terkontrol dan memperpanjang life time
mikroskop.
4. Lensa yang kotor harus dibersihkan dengan kain lembut, kapas pengisap atau
kertas lensa yang telah dibasahi dengan air bersabun, alkohol, atau xilol.
Dilakukan dengan hati-hati karena lensa mudah tergores, yang dapat
mengakibatkan pengamatan menjadi kurang jelas. Biasanya digunakan kain flanel
untuk membersihkan lensa mikroskop dan bagian lainnya. Kain flanel ini
digunakan untuk membersihkan debu yang terselip di bagian mikroskop
5. Pada penggunaan xilol haruslah hati-hati, jangan sampai cairan xilol menempel
pada bagian mikroskop non optik, karena akan merusak cat atau merusak bahan
plastik. Xylol dapat merusak lapisan anti jamur pada lensa sehingga jamur pada
lensa dapat hilang apabila lensa dibersihkan dengan larutan xylol ini.
6. Sebelum menyimpan mikroskop, meja mikroskop diatur lagi dan lensa objektif
dijauhkan dari meja preparat dengan memutar alat penggeraknya ke posisi semula,
kondensor diturunkan kembali, lampu dikecilkan intensitasnya lalu dimatikan
(kalau mikroskop listrik).
Adapun bagian mikroskop beserta fungsinya adalah sebagai berikut:
a. Kaki
Kaki berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop. Pada kaki melekat
lengan dengan semacam engsel, pada mikroskop sederhana (model student).
b. Lengan
Dengan adanya engsel antara kaki dan lengan, maka lengan dapat ditegakkan atau direbahkan.
Lengan dipergunakan juga untuk memegang mikroskop pada saat memindah mikroskop.

c. Cermin.
Cermin mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin cekung, berfungsi untuk
memantulkan sinar dan sumber sinar. Cermin datar digunakan bila sumber sinar cukup terang,
dan cermin cekung digunakan bila sumber sinar kurang. Cermin dapat lepas dan diganti
dengan sumber sinar dari lampu. Pada mikroskop model baru,sudah tidak lagi dipasang
cermin, karena sudah ada sumber cahaya yang terpasang
pada bagian bawah (kaki).
d. Kondensor
Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulkan sinar.
e. Diafragma
Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan mengaturbukaan iris.
Letak diafragma melekat pada diafragma di bagian bawah. Pada mikroskop sederhana hanya
ada diafragma tanpa kondensor.
f. Meja preparat
Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek (preparat) yang akan dilihat.Objek
diletakkan di meja dengan dijepit dengan oleh penjepit. Dibagian tengah meja terdapat lengan
untuk dilewat sinar. Pada jenis mikroskop tertentu,kedudukan meja tidak dapat dinaik atau
diturunkan. Pada beberapa mikroskop, terutama model terbaru, meja preparat dapat dinaikturunkan.
g. Tabung.
Di bagian atas tabung melekat lensa okuler, dengan perbesaran tertentu (15X,10X, dan 15 X).
Dibagian bawah tabung terdapat alat yang disebut revolver. Padarevolver tersebut terdapat
lensa objektif.
h. Lensa obyektif
Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini
menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir. Ciri penting
lensa obyektif adalah memperbesar bayangan obyek dengan perbesaran beraneka macam
sesuai dengan model dan pabrik pembuatnya, misalnya 10X, 40X,dan 100X dan mempunyai
nilai apertura (NA). Nilai apertura adalah ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan
menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang
berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
i. Lensa Okuler
Lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata
pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa
obyektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4 - 25 kali.

j. Pengatur Kasar dan Halus
Komponen ini letaknya pada bagian lengan dan berfungsi untuk mengatur
kedudukan lensa objektif terhadap objek yang akan dilihat. Pada mikroskop dengan tabung
lurus/tegak, pengatur kasar dan halus untuk menaikturunkan tabung sekaligus lensa onbjektif.
Pada mikroskop dengan tabung miring, pengatur kasar dan halus untuk menaikturunkan meja
preparat. a. Kaki
Kaki berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop. Pada kaki melekat
lengan dengan semacam engsel, pada mikroskop sederhana (model student).
b. Lengan
Dengan adanya engsel antara kaki dan lengan, maka lengan dapat ditegakkan atau direbahkan.
Lengan dipergunakan juga untuk memegang mikroskop pada saat memindah mikroskop.
c. Cermin.
Cermin mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin cekung, berfungsi untuk
memantulkan sinar dan sumber sinar. Cermin datar digunakan bila sumber sinar cukup terang,
dan cermin cekung digunakan bila sumber sinar kurang. Cermin dapat lepas dan diganti
dengan sumber sinar dari lampu. Pada mikroskop model baru,sudah tidak lagi dipasang
cermin, karena sudah ada sumber cahaya yang terpasang
pada bagian bawah (kaki).
d. Kondensor
Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulkan sinar.
e. Diafragma
Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan mengaturbukaan iris.
Letak diafragma melekat pada diafragma di bagian bawah. Pada mikroskop sederhana hanya
ada diafragma tanpa kondensor.
f. Meja preparat
Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek (preparat) yang akan dilihat.Objek
diletakkan di meja dengan dijepit dengan oleh penjepit. Dibagian tengah meja terdapat lengan
untuk dilewat sinar. Pada jenis mikroskop tertentu,kedudukan meja tidak dapat dinaik atau
diturunkan. Pada beberapa mikroskop, terutama model terbaru, meja preparat dapat dinaikturunkan.
g. Tabung.
Di bagian atas tabung melekat lensa okuler, dengan perbesaran tertentu (15X,10X, dan 15 X).
Dibagian bawah tabung terdapat alat yang disebut revolver. Padarevolver tersebut terdapat
lensa objektif.
h. Lensa obyektif

Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini
menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir. Ciri penting
lensa obyektif adalah memperbesar bayangan obyek dengan perbesaran beraneka macam
sesuai dengan model dan pabrik pembuatnya, misalnya 10X, 40X,dan 100X dan mempunyai
nilai apertura (NA). Nilai apertura adalah ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan
menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang
berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
i. Lensa Okuler
Lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata
pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa
obyektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4 - 25 kali.
j. Pengatur Kasar dan Halus
Komponen ini letaknya pada bagian lengan dan berfungsi untuk mengatur
kedudukan lensa objektif terhadap objek yang akan dilihat. Pada mikroskop dengan tabung
lurus/tegak, pengatur kasar dan halus untuk menaikturunkan tabung sekaligus lensa onbjektif.
Pada mikroskop dengan tabung miring, pengatur kasar dan halus untuk menaikturunkan meja
preparat.
D. Penutup
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda yang berukuran
sangat kecil,yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Ada dua proses dalam
mikroskop yaitu proses perbesaran dan proses penguraian. Dalam menggunakan
mikroskop, harus memperhatikan cara penggunaan nya dan melakukan perawatan
mikroskop agar mikroskop tersebut dapat tahan lama, awet, tidak mudah rusak serta tidak
menghambat jalannya sebuah praktikum saat akan digunakan. Perawatan mikroskop
dengan menggunakan larutan xylol bertujuan untuk menghilangkan jamur pada lensa
mikroskop, perawatan mikroskop dengan menggunakan lampu berwarna merah bertujuan
untuk mengecilkan kelembaban sehingga jamur tidak mudah tumbuh, perawatan
mikroskop dengan menggunakan silika gel bertujuan untuk menyerap uap air sehingga
suhu dan kadar uap air terkontrol dan memperpanjang life time mikroskop dan perawatan
mikroskop dengan menggunakan kain flanel bertujuan untuk membersihkan debu pada
mikroskop.
Ada baiknya mikroskop diperhatikan lagi dalam perawatannya sehingga tidak
banyak jamur yang terdapat pada lensa mikroskop.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.

2008.

Cara

Menggunakan

Mikroskop

Cahaya.

(Online).

(http://www.ilmuku.com/file.php/1/Simulasi/mp_403/materi03.html. Diakses tanggal
24 May 2014).
Anonim. 2013. Cara atau Langkah-langkah Menggunakan Mikroskop. (Online). (
http://biologi-indonesia.blogspot.com/2013/10/cara-atau-langkah-langkahmenggunakan.html. Diakses tanggal 24 May 2014).
Campbell,Neil A, dkk. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Joyle, James. 2002. Principlies Of Ski Science For Nurses Block Well

Sciencel. Jakarta:

Erlangga.
Kusnadi, dkk. 2003. Mikrobiologi. Bandung: Jica.
Nurhayati, Heni, dkk. 2011. Optimis Lulus UN SMA IPA. Yogyakarta: Cabe Rawit.
Purnomo, Bambang. Peralatan dan Prosedur Laboratorium. Volume 2008: Halaman 3-4.
(Online). (www.scribd.com/doc/70448891/jurnal-mikroskop. Diakses tanggal 24 May
2014).
Shofyan, Din Hadi. 2011. Tata Cara Menggunakan Mikroskop yang Baik dan Benar.
(Online).

(http://upile.blogspot.com/2011/11/tata-cara-menggunakan-mikroskop-

yang.html. Diakses tanggal 24 May 2014).
Tim Penyusun. 2013. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Makassar: UNM Press.
Widyatmoko, Arif. 2008. Mengenal Laboratorim Biologi. Semarang: PT.Bengawan Ilmu.

JAWABAN PERTANYAAN
1. Bagian-bagian dari mikroskop dan Fungsinya:

Keterangan:
1.lensa okuler
Sebagai kaca pembesar dan membentuk bayangan maya,tegak,diperbesar.
2.Lensa Objektif
Membentuk bayangan cahaya kedalam lubang diafragma.
3.Diafragma
Mengatur banyak sedikitnya cahaya
4.Cermin/Reflektor
Memantulkan cahaya kedalam lubang diafragma
5.Meja Objek
Untuk meletakkan objek pengamatan
6.Pemutar Kasar(makrometer)
Menggerakkan tabung keatas dan kebawah dengan pergeseran kasar
7.pemutar halus(mikrometer)
Menggerakkan tabung keatas dan kebawah dengan pergeseran halus

8.Revolver
Tempat lensa objektif yang akan digunakan
9.Tabung
Penghubung lensa objektif dan lensa okuler
10.Penjepit Objek
Menjepit kaca objek supaya tidak bergeser
11.Kaki Mikroskop
Menjaga mikroskop agar tetap tegak berdiri
12.Lengan Mikroskop
Sebagai pegangan mikroskop krtika mikroskop diangkat atau dipindahkan
2. Larutan xylol berfungsi untuk menghilangkan jamur pada lensa
3. Diperlukan silica gel dan lampu mikroskop dalam lemari mikroskop agar uap
air dalam lemari dapat diserap oleh silica gel sehingga suhu dan kadar uap air
terkontrol dan memperpanjang life time mikroskop dan lampu berfungsi untuk
mengurangi kelembaban di dalam lemari..
4. Dipergunakan lampu berwarna merah dalam lemari penyimpanan mikroskop
karena lampu berwarna merah memiliki panjang gelombang tertentu yang
dapat membunuh kuman dan membuat lemari menjadi hangat.
5. Dengan cara melakukan perawatan yang rutin dan menggunakannya dengan
baik dan benar sesuai prosedur merupakan usaha saya dalam mempertahankan
life time mikroskop.
LAMPIRAN 2