MANAJEMEN PEMASARAN DALAM AGRIBISNIS diponegoro

Perb. Syariah Pagi/ IV B
k

MANAJEMEN PEMASARAN DALAM
AGRIBISNIS
Mata kuliah: Manajemen Operasional
Dosen Pembimbing: Ulen Bangun, SE, MM

Disusun oleh: kelompok 8
- Yola Anjani
- Yudi Saputra
- Yuli Zeni Murain
- Yulia Ariyanti
- Yusriza Harmelia
- Zefry

STAI Syekh H Abdul Halim Hasan AlIshlahiyah
BINJAI

T.A 2015/2016
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji dan syukur bagi Allah Subhanahu wata'ala, sepenuh langit dan
bumi serta sepenuh sesuatu yang Dihendaki-Nya setelah itu. Shalawat dan berkah
kepada Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan juga keluarganya
serta para sahabatnya.
Alhamdulillah atas Izin dan Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul "Manajemen pemasaran dalam agribinis". Semoga bermanfaat dan
menambah pengetahuan bagi kita semua. Kami ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berpartisipasi untuk mendukung dan membantu dalam proses
pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Maka dari itu, kami
membutuhkan

saran

dan

kritik

yang


membangun

dari

pembaca

untuk

penyempurnaan makalah ini.

Kw. Begumit, April 2016
Penulis

2

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................II
BAB I..........................................................................................................................IV
Pendahuluan...........................................................................................................IV

A. Latar Belakang.............................................................................................IV
B. Pembatasan Masalah....................................................................................IV
BAB II..........................................................................................................................1
Pembahasan..............................................................................................................1
A. Definisi Manajemen Pemasaran dan Agribisnis............................................1
B. Konsep Pemasaran Agribisnis........................................................................2
C. Kecenderungan Perubahan di Bidang Agribisnis...........................................6
D. Lingkup Organisasi dalam Agribisnis............................................................6
BAB III.........................................................................................................................8
Penutup.....................................................................................................................8
A. Kesimpulan....................................................................................................8
B. Saran...............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................9

3

BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dalam meningkatkan hasil penjualan suatu produk baik itu berupa barang

ataupun jasa diperlukan manajemen pemasaran. Manajemen pemasaran merupakan
suatu kegiatan dalam bentuk perencanaan, kepemimpinan, mengorganisasi,
mengkoordinasi, memotivasi, mengendalikan, merancang, promosi dan distribusi
produk, dan menetapkan harga yang bertujuan untuk memuaskan konsumennya dan
mencapai tujuan organisasi perusahaan dalam jangka panjang.

B. Pembatasan Masalah
1.
2.
3.
4.

Definisi manajemen pemasaran dan agribisnis.
Konsep pemasaran agribisnis.
Kecenderungan perubahan di bidang agribisnis.
Lingkup organisasi dalam agribisnis.

4

BAB II

Pembahasan
A. Definisi Manajemen Pemasaran dan Agribisnis
Dalam Encylopedia of the Social Sience, manajemen adalah suatu proses
dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi. Hilman
mengatakan bahwa manajemen merupakan fungsi untuk mencapai sesuatu melalui
kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan
yang sama. Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja,
yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah
tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Menurut James
A.F.Stoner,

manajemen

ialah

suatu

proses

perencanaan,


pengorganisasian,

kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua
sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.1
Kotle dan Amstrong (2001:1) menyatakan manajemen pemasaran adalah
analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian program yang dirancang
untuk

menciptakan,

membangun,

dan

mempertahankan

pertukaran

yang


menguntungkan dengan pembeli dengan sasaran demi mencapai tujuan organisasi.
Menurut Sofyan Assauri (2004) manajemen pemasaran ialah kegiatan menganalisis,
merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan semua kegiatan yang terkait
dengan perancangan dan peluncuran produk, pengkomunikasian, promosi dan
pendistribusian produk tersebut, menetapkan harga dan mentransaksikannya, dengan
tujuan agar dapat memuaskan konsumennya dan sekaligus dapat mencaapi tujuan
organisasi perusahaan jangka panjang.
Agribisnis berasal dari kata agribusiness, di mana agri=agriculture artinya
pertanian dan business artinya usaha atau kegiatan yang berorientasi profit. Jadi
secara sederhana agribisnis (agribusiness) didefinisikan sebagai usaha atau kegiatan
pertanian dan terkait dengan pertanian yang berorientasi profit. Dalam Wikipedia
disebutan agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang
mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir. Penyebutan "hulu" dan "hilir"
mengacu pada pandangan pokok bahwa agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan
1 Ari Bagito, Contoh Makalah Manajemen Agribisnis, melalui
http://aribagito.blogspot.co.id/2011/10/contoh-makalah-manajemen-agribisnis.html, pada 21 April
2016 pukul 13:08.

1


(food supply chain). Agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan
mengelola aspek budidaya, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran.
Menurut Sjarkowi dan Sufri (2004), agribisnis adalah setiap usaha yang
berkaitan dengan kegiatan produksi pertanian, yang meliputi pengusahaan input
pertanian dan atau pengusahaan produksi itu sendiri ataupun juga pengusahaan
pengelolaan hasil pertanian. Agribisnis, dengan perkataan lain, adalah cara pandang
ekonomi bagi usaha penyediaan pangan. Sebagai subjek akademik, agribisnis
mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya,
penyediaan bahan baku, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran.
Wibowo dkk, (1994), pengertian agribisnis mengacu kepada semua aktivitas
mulai dari pengadaan, prosesing, penyaluran sampai pada pemasaran produk yang
dihasilkan oleh suatu usaha tani atau agroindustri yang saling terkait satu sama lain.
Arsyad dkk berpendapat yang dimaksud dengan agribisnis ialah kesatuan kegiatan
usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari matarantai produksi,
pengolahan hasil dan pemasaran produk-produk yang ada hubungannya dengan
pertanian dalam arti luas.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan manajemen pemasaran dalam agribisnis adalah suatu kegiatan dalam bentuk
perencanaan,


kepemimpinan,

mengorganisasi,

mengkoordinasi,

memotivasi,

mengendalikan, merancang, promosi dan distribusi produk, dan menetapkan harga
yang bertujuan untuk memuaskan konsumennya dan mencapai tujuan organisasi
perusahaan dalam jangka panjang yang produknya berkaitan dengan hasil pertanian
yang berorientasi pada profit.2

B. Konsep Pemasaran Agribisnis
Manajemen pemasaran bersangkut-paut dengan pengelolaan keseluruhan
proses ini. Keberhasilan secara dini dalam agribisnis biasanya dapat dicapai karena
agribisnis tersebut mampu mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
Karena kebutuhan pelanggan terus berubah, maka program pemasaran juga harus
selalu diubah sesuai kondisinya.

1. Komponen-Komponen dari Rencana Pemasaran Strategi
2 Ibid.,

2

Rencana pemasaran strategi memadukan semua kegiatan dan sumber daya
bisnis secara logis guna memenuhi kebutuhan pelanggan dan menghasilkan laba.
Bidang-bidang keputusan ini sering disebut sebagai bauran pemasaran atau
marketing mix.
2. Keputusan Pasar yang Menyeluruh
a. Penelitian pasar
Penelitian pasar terutama bermanfaat untuk memahami kebutuhan dan dayabeli pelanggan. Penelitian pasar dapat didasarkan pada teknik statistik yang rumit,
tetapi bisa juga hanya dengan mengadakan wawancara dan pengamatan secara
informal. Akan tetapi yang namanya penelitian itu harus menghasilkan informasi
yang objektif dan analistis untuk digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
pasar.
b.

Segmentasi pasar
Dengan menyadari karakteristik umum, kebutuhan, dan motif pembelian


yang lazim terdapat pada setiap segmen khusus di seluruh pasar, agribisnis dapat
merancang strategi khusus pemasaran yang dapat memikat segmen khusus yang akan
dilayani
3. Keputusan Mengenai Harga
Harga yang rendah menghasilkan pendapatan yang lebih kecil untuk setiap
unit yng terjual, tetapi biasanya mengakibatkan kuantitas penjualan naik.
a. Penetapan harga berdasarkan biaya
Penetapan harga berdasarkan biaya atau penetapan harga yang lebih besar
dari biaya (cost-plus), adalah cara penetapan biaya yang sederhana, yaitu hanya
dengan menambahkan marjin tetap kepada biaya dasar masing-masing produk atau
jasa.3
b. Penetapan harga berdasarkan ROI (return on invesment)

3 Ibid.,

3

Setiap usaha menginginkan tingkat pengembalian modal yang tinggi.
Penetapan harga berdasarkan ROI (pengembalian atas investasi) mirip dengan
penetapan harga berdasarkan biaya plus. ROI yang tinggi dapat dicapai dengan cara
menaikkan profit margin serta meningkatkan angka penjualan. Metode ini dimulai
dengan penetapan biaya produk yang dilanjutkan dengan penambahan suatu jumlah
yang memadai untuk menghasilkan ROI yang telah ditetapkan.
c. Penetapan harga bersaing
Dua metode sebelumnya cenderung mengabaikan kondisi pasar. Metode ini
pada hakikatnya mendasarkan harga pada harga pesaing. Artinya, harga produk
mengikuti harga rata-rata yang berlaku di pasar.
d. Penetapan harga berdasarkan kontribusi terhadap overhead
Metode ini disebut juga "penetapan harga berdasarkan biaya marjinal", yaitu
merupakan suatu metode yang bertujuan mendorong penjualan ekstra dengan
menjual produk tambahan yang melebihi jumlah proyeksi penjualan dengan harga
sedikit diatas tambahan biaya.
e. Penetapan harga penetrasi
Metode ini berupaya menawarkan produk dengan harga rendah untuk
membuka pasar seluas mungkin dan penerimaan konsumen yang sedemikian cepat
atas produk yang bersangkutan. Strategi ini umumnya digunakan untuk
memperkenalkan produk baru ke pasar.4
f. Perjenjangan pasar (skimming the market)
Perjenjangan pasar merupakan kebalikan dari penetapan harga penetrasi.
Metode ini memperkenalkan produk dengan harga tinggi untuk para pelanggan
mewah. Kemudian setelah pasar relatif sempit itu menjadi jenuh, harga diturunkan
secara bertahap.
g. Daya-serap pasar
Penetapan harga berdasarkan daya-serap pasar merupakan metode lain untuk
menentukan harga produk dan jasa yang sangat unik. Metode ini sering digunakan
4 Rita Hanafie, Pengantar Ekonomi Pertanian Penerbit, ...... Andi.

4

dalam menetapkan harga jasa yang sangat terspesialisasi dan bervariasi pada setiap
pekerjaan, di mana pekerjaan dirundingkan secara terpisah dan komunikasi antar
pelanggan tidak terlalu lancar.
h. Potongan harga
Potongan harga atau diskon memberikan pelanggan pengurangan dari harga
yang diumumkan atau dari daftar harga karena alasan tertentu. Potongan harga
berdasarkan volume pembelian diberikan pada agribisnis guna mendorong pembelian
dalam jumlah besar yang akan meningkatkan volume penjualan dan menurunkan
biaya per unit.
i. Penetapan harga merugi
Penetapan

harga

merugi

(loss-leader

princing)

dilakukan

dengan

menawarkan satu atau beberapa produk dalam bauran produk dengan harga yang
diturunkan untuk jangka waktu terbatas. Tujuannya adalah untuk mendorong
penyerapan produk tertentu dalam jangka panjang.
j. Penetapan harga psikologis
Penetapan harga psikologis menghasilkan harga yang kelihatannya lebih
memuaskan karena seakan-akan cukup rendah, seperti 99 sen, seakan-akan lebih
murah daripada 1 dollar.
k. Penetapan harga bergengsi
Penetapan harga bergengsi, di pihak lain, memberikan daya tarik dari segi
citra mutu dan citra elit. Banyak orang berkeyakinan kuat bahwa harga yang tinggi
selalu mencerminkan mutu yang tinggi. Penetapan harga bergengsi banyak
digunakan dalam agribisnis.5

C. Kecenderungan Perubahan di Bidang Agribisnis
Dalam konteks ini sangat penting untuk mengenali kecendrungan perubahan
besar yang terjadi di bidang agribisnis (industri perkebunan) di seluruh dunia. Ini
dapat di kelompokkan menjadi 3 kategori perubahan:
5 Ardie, Konsep Pemasaran Agribisnis, melalui http://ardieinfo.blogspot.co.id/2009/11/konseppemasaran-agribisnis.html, pada 21 April 2016 pukul 13:08.

5

-

perubahan dalam keorganisasian yang berkaitan dengan industri

-

Perubahan peran manajer

-

Perubahan kemampuan yang dibutuhkan dari manajer
Ini merupakan 3 buah kunci yang masing-masing berdiri sendiri dalam

memberikan kontribusi terhadap suatu sikap manajerialyang efektif yang
menunjukan kecendrungan sama di dunia. Perbedaan pokok diantara negara-negara
produsen dan diantara perkebunan dalam negara-negara tersebut condong ketingkat
perubahan yang sudah terjadi dan tingkat mana yang sedang berjalan. Perlu digaris
bawahi bahwa daftar di bawah ini mengambarkan beberapa perubahan yang terjadi
dan prosesnya tidak akan berhenti. Itu juga merefleksikan kecendrungan yang terjadi
dalam industri dan tidak perlu terjadi pada setiap organisasi. Jadi itu semua tidak
dapat dijadikan untuk perubahan gaya manajerial.

D. Lingkup Organisasi dalam Agribisnis
Lingkup organisasi agribisnis telah berubah secara dramatis selama 2 dekade
lalu dan terus berubah dengan cepat. Perubahan mencolok yang dapat diidentifikasi
adalah sebagai berikut:
Perubahan dari perusahaan asing menjadi perusahaan nasional ditandai di
Indonesia dan Malaysia, juga di India dan negara lainnya. Pergerakan ini condong
untuk di barengi dengan penurunan persaingan dalam jumlah manajemen yang
dilakukan oleh orang-orang asing. Penurunan ini juga nampak pada perusahaanperusahaan multi nasional yang memiliki kebijakan untuk menambah orang-orang
pribumi untuk menduduki posisi top manajemen.6
Dahulu, bidang agribisnis dianggap kegiatan tertutup yang tidak memiliki
hubungan dengan dunia luar. Komunikasi dengan menggunakan modern dan
meningkatkan jumlah penduduk di negara tropis membuat banyak perkebunan lebih
bersifat sebagai industri lokal dengan memperkerjakan penduduk yang berada di
sekitarnya. Ketercualian dan kesenjangan komunikasi memang masih terasa seperti
di daerah-daerah bukan bukaan baru, dimana perkebunan yang dibuka berada jauh di

6 Ibid.,

6

ibukota. Tetapi dengan menurunya harga penggunaan telepon satelit kita berharap
kesenjangan komunikasi dapat di jembatani segera.7
Perkebunan biasanya menerapkan peraturan tersendiri. Ada kecendrungan
bahwa bibit di anggap sebagai tujuan akhir. Sekali dipanen dan diproses maka akan
berakhir. Pendekatan sudah dilakukan dengan membuat perkebunan sebagai bisnis
dimana tujuan manajemen tidak hanya sekedar menumbuhkan bibit untuk
mendapatkan uang.
Perubahan kultural dari perkebunan menjadi perniagaan juga mengangkat
penyesuaian perangkat manajemen dan organisasiserta filosofi yang diambildari
industri lain. Ini meliputi penciptaan proses perniagaan, total manajemen kualitas
( TQM / Total Quality Management ) peningkatan prestasi proyek dan melakukan
persaingan.
Aspek ilmiah dari manajemen agribisnis menjadi bertambah penting sebagai
gerak laju kecendrungan dari intensifikasi buruh kearah kemajuan mekanisme
pertanian. Beberapa jenis tanaman seperti teh telah dapat dilakukan proses
mekanisasi terutama terutama untuk kerja pemanenan, sedangkan untuk proses panen
kelapa sawit atau karet maka proses makanisasi secara penuh masih memerlukan
waktu beberapa tahun kedepan.8

BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Manajemen pemasaran dalam agribisnis adalah suatu kegiatan dalam bentuk
perencanaan,

kepemimpinan,

mengorganisasi,

mengkoordinasi,

memotivasi,

mengendalikan, merancang, promosi dan distribusi produk, dan menetapkan harga
yang bertujuan untuk memuaskan konsumennya dan mencapai tujuan organisasi
perusahaan dalam jangka panjang yang produknya berkaitan dengan hasil pertanian
yang berorientasi pada profit.
7 Ibid.,
8 Ibid.,

7

B. Saran
Dalam meningkatkan tingkat penjualan dalam bidang agribisnis diperlukan
manajemen pemasaran yang baik yang di dalamnya terdapat beberapa proses yaitu
perencanaan, organisasi, kepemimpinan, penetapan harga, promosi dan lainnya yang
bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi dalam hasil pertanian.

DAFTAR PUSTAKA
Ari

Bagito,

Contoh

Makalah

Manajemen

Agribisnis,

melalui

http://aribagito.blogspot.co.id/2011/10/contoh-makalah-manajemen-agribisnis.html,
pada 21 April 2016 pukul 13:08.
Rita Hanafie, Pengantar Ekonomi Pertanian Penerbit, ...... Andi.
Ardie,

Konsep

Pemasaran

Agribisnis,

http://ardieinfo.blogspot.co.id/2009/11/konsep-pemasaran-agribisnis.html,

pukul 13:08.

8

melalui

pada 21 April 2016