ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN (1)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebanyakan orang berpendapat bahwa administrasi hanya
dianggap sebagai kegiatan tulis-menulis dan pembukuan keuangan.
Pandangan tersebut kadang-kadang ada benarnya juga dan bukan tidak
beralasan. Secara fisik dan kenyataannya kegiatan admninistasi memang
dilakukan dalam praktek tulis menulis, baik menggunakan tangan, alat
tulis, mesin ketik atau komputer. Padahal secara teoritis kegiatan
administrasi lebih luas dari pada itu.
Pelaksanaan administrasi dalam bentuk tulis-menulis atau lebih
dikenal dengan ke-Tata Usahaan di sebuah lembaga pendidikan
mempunyai peranan yang sangat penting, terkait di berbagai bidang, baik
pencatatan, maupun surat menyurat bahkan masalah hukum, sosial
maupun ekonomi dan lain-lain, sehingga tidak bisa dipandang kurang
penting fungsinya. Dalam bidang pendidikan, kebutuhan informasi mulai
dari data lembaga, sarana kurikulum sampai dengan data asal dan kondisi
ekonomi siswa, sangat diperlukan baik oleh perorangan maupun lembagalembaga pemerintah dan swasta, maupun untuk kepentingan penelitian
mahasiswa. Dalam rangka memberikan pelayanan yang baik bagi
masyarakat umum, tentu hal ini menjadi tantangan bagi para pemikir
administrasi pendidikan untuk menciptakan format data administrasi

pendidikan dan sistem pengelolaan data administrasi kependidikan yang
mampu mengakomodir berbagai keperluan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa fungsi pokok dari administrasi pendidikan?
2. Apa yang dimaksud dengan perencanaan dalam administrasi
pendidikan?
3. Apa yang dimaksud dengan pengorganisasian dalam administrasi
pendidikan?
BAB II

PEMBAHASAN
A. Perencanaan ( Planning )
Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk
hubungan-hubunga kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu
kesatuan usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa perencanaan sebagai suatu fungsi
administrasi pendidikan itu adalah aktivitas memikirkan dan memilih
rangkaian tindakan-tindakan yang tertuju pada tercapainya maksudmaksud dan tujuan pedidikan.
Perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap
kegiatan administrasi. Tanpa perencanaan atau planning, pelaksanaan

suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam
mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan merupakan kegiatan yang
harus dilakukan pada permulaan dan selama kegiatan administrasi itu
berlangsung. Didalam setiap perencanaan ada dua faktor yang harus
diperhatikan, yaitu faktor tujuan dan faktor sarana, baik secara personel
maupun material.
a) Langkah- langkah dalam perencanaan meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai.
2. Meneliti masalah-masalah atau pekerjaan-perkerjaan yang akan
dilakukan.
3. Mengumpulkan data dan informasi-informasi yang diperlukan.
4. Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan.
5. Merumuskan bagaimana masalah-masalah itu akan dipecahkan dan
bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu akan diselesaikan.
b) Syarat-Syarat Perencanaan yaitu :
1. Perencanaan harus didasarkan atas tujuan yang jelas.
2. Bersifat sederhana , realistis dan praktis.
3. Terinci,memuat segala uraian beserta klasifikasi kegiatan dan
rangkaian beserta sehingga mudah dipedomani dan dijalankan.
4. Memiliki fleksibilitas sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan

serta kondisi dan situasi sewaktu-waktu.
5. Terdapat perimbangan antara bermacam-macam bidang yang akan
digarap dalam perencanan itu, menurut urgensinya masing-masing.
6. Diusahakan adanya penghematan tenaga, biaya, dan waktu serta
kemungkinan penggunaan sumber-sumber daya dan dana yang tersedi
dengan sebaik-baiknya.

7. Diusahakan agar sedapat mungkin tidak terjadi adanya duplikasi
pelaksanaan.1
c) Proses Perencanaan
Menurut Louis A.Allen (1963), perencanaan terdiri atas aktivitas yang
dioperasikan oleh seorang manajer untuk berfikir ke depan dan mengambil
keputusan saat ini, yang memungkinkan untuk mendahului serta
menghadapi tantangan pada waktu yang akn datang . Berikut ini aktivitas
perencanaan yang di maksud.
1. Prakiraan (forecasting)
2. Penetapan tujuan (stablishing objective)
3. Pemrograman (programing)
a) Langkah-langkah utama yang di perlukan untuk mencapai suatu


4.
5.
6.
7.

tujuan
b) Unit dan anggota yang bertanggung jawab untuk setiap langkah ;
c) Urutan serta pengaturan waktu setiap langkah.
Penjadwalan (scheduling)
Pengangaran (budgeting)
Pengembangan prosedur (developing procedure)
Penetapan dan interpretasi kebjakan (establishing and interpreting
policies).

d) Langkah-Langkah Penting Dalam Pekerjaan Perencanaan:
1. Menjelaskan permasalahan
2. Usaha memperoleh informasi terandal tentang aktivitas yang di
3.
4.
5.

6.
7.
8.

rencanakan.
Analisis dan klasifikasi informasi
Menentukan dasar perencanan dan batasan
Menentukan rencana berganti
Memilih rencana yang di usulkan
Membuat urutan kronologis mengenai rencana yang di usulkan
Mengadakan pengendalian kemajuan terhadap rencana yang di usulkan

e) Pembagian Perencanaan

1 Ngalim purwanto,Administrasi dan supervisi pendidikan(Bandung;remaja
rosdakarya 2008)hl 14

Dalam setiap organisasi, perencanaan disusun dalam suatu hirarki yang
sejajar dengan struktur organisasi. Dan perencanaan itu memiliki dua
fungsi yaitu:

1. Menetapkan tujuan yang akan dicapai pada hirarki yang lebih
rendah.
2. Sebagai alat untuk mencapai perangkat tujuan pada hirarki lebih
tinggi.
Menurut Stoner dan Wankel mengklasifikasikan rencana menjadi dua
jenis utama, yaitu rencana strategis dan rencana operasional.
1. Rencana strategis
Rencana ini dirancang untuk mencapai tujuan organisasi yaag luas,
yaitu untuk melaksanakan misi yang merupakan satu-satunya
alasan kehadiran organisasi tersebut.
2. Rencana Operasional
Rencana ini memberikan deksripsi tentang bagaimana rencana
strategis dilaksanakan.

Rencana Operasional meliputi:
a. Rencana sekali pakai, terdiri atas:
1. Progam
2. Proyek
3. Anggaran
b. Rencana tetap, terdiri atas:

1. Kebijakan
2. Prosedur standar
3. peraturan 2
Arti penting perencanaan terutama adalah memberikan kejelasan arah
bagi setiap kegiatan, sehingga setiap kegiatan dapat diusahakan dan
dilaksanakan seefisien dan seefektif mungkin.
f) Terdapat 9 manfaat perencanaan bahwa perencanaan yaitu:
1.Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahanperubahan lingkungan;
2 Siswanto,Pengantar manajemen ( Jakarta ;Bumi aksara 2005) hl 71

2. Membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah utama;
3. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran;
4. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat;
5. Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi;
6. Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian or
ganisasi;
7. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami;
8. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti; dan
9. Menghemat waktu, usaha dan dana.


B. Pengorganisasian
Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan membagi tugas-tugas
pada orang yang terlibat dalam kerja sama pendidikan. Karena tugas-tugas
ini demikian banyak dan tidak dapat diselesaikan oleh satu orang
saja,maka tugas-tugas ini dibagi untuk dikerjakan oleh masing-masing
organisasi. Kegiatan pengorganisasian adalah untuk menentukan siapa
yang akan melaksanakan tugas sesuai prinsip pengorganisasian.
Salah satu prinsip pengorganisasian adalah terbaginya semua tugas
dalam berbagai unsur organisasi secara proporsional,dengan kata lain
pengorganisasian yang efektif adalah membagi habis dan menstrukturkan
tugas-tugas kedalam sub-sub atau komponen-komponen organisasi.pengor
ganisasian juga dimaksudkan mengatur mekanisme kerja organisasi,
sehingga dengan pengaturan tersebut dapat menjamin pencapaian tujuan
yang ditentukan.
Pengorganisasian menurut Gibson,at al (1982) meliputi semua
kegiatan manajerial yang dilakukan untuk mewujudkan kegiatan yang

direncanakan menjadi suatu struktur tugas,wewenang dan menentukan
siapa yang akan melaksanakan tugas tertentu untuk mencapai tugas yang
diinginkan organisasi. Dalam pengorganisasian bukan hanya mengidentifik

asikan jabatan dan menentukan hubungan, namun yang paling penting
adalah mempertimbangkan orang-orangnya dengan memperhatikan
kebutuhannya agar berfungsi dengan baik . Menurut Sergiovanni
(1987:315): “four kompeting requirements for organizing that be
considered are legitimacy,efficiency,effectiveness and exelence”
Pendapat ini mengambarkan bahwa ada empat syarat yang harus
dipertimbangkan dalam pengorganisasian yaitu legitimasi,efisiensi,keefekt
ifan, dan dan keunggulan. Legitimasi sekolah memberikan respon dan
tuntutan eksternal yaitu sekolah mampu menampilkan performasi
organisasi yang dapat meyakinkan pihak-pihak terkait akan kemampuan
sekolah mencapai tujuan melakukan tindakan melalui sasaran. Efisiensi
dalam pengorganisasian pengakuan terhadap sekolah pada penggunaan
waktu,uang,dan sumber daya yang terbatas dalam mencapai
tujuannya,yaitu menentukan alat yang diperlukan,pengalokasian
waktu,dana dan sumber daya sekolah.
Kefektifan dalam pengorganisasian sekolah menggambarkan ketepatan
pembagian tugas,hak,tanggung jawab,hubungan kerja bagian-bagian
organisasidan menentukan personel (guru dan non guru) melaksanakan
tugasnya. Sedangkan keunggulan dalam pengorganisasian
menggambarkan kemampuan organisasi dan kepala sekolah melaksanakan

fungsi dan tugasnya sehingga dapat meningkatkan harga diri dan kualitas
sekolah.
Struktur organisasi berkaitan erat dengan teknologi yang digunakan
organisasi untuk menyiapkan sumber daya manusianya agar organisasi
menjadi efektif. Kepercayaan yang saling melengkapi dapat
menyeimbangkan legitimasi,keefisisiensi,keefektifan dan keunggulan
sehingga sekolah menciptakan suasana penuh harapan dan meyakini
bahwa semua program dapat dilaksanakan mencapai tingkat prestasi yang

tinggi. Kepercayaan ini menunjukkan bahwa sasaran tugas,pelaksanaan
tugas,tanggung jawab,penggunaan alat yang diperlukan dan pengalokasian
waktu,dana dan sumber daya adalah sebagai implementasi keefektifan
pengorganisasian dari elemen-elemen yang diperlukan disekolah yang
efektif.3
a). Prinsip-Prinsip Organisasi
Organisasi yang baik hendaklah memiliki ciri-ciri atau sifat-sifat sebagai
berikut:
1. Memiliki tujuan yang jelas.
2. Tiap anggota dapat memahami dan meneriama tujuan tersebut.
3. Adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan kesatuan tindak

dan kesatuan pikiran.
4. Adanya kesatuan perintah (unity of command): para bawahan hanya
mempunyai seseorang atasan langsung.
5. Adanya keseimbangan dan tanggung jawab dalam masing-masing
anggota.
6. Adanya pembagian tugas atau pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuan,keahlian, dan bakat masing-masing sehingga dapat
menimbulkan kerja sama yang harmonis dan kooperatif.
7. Pola organisasi hendaknya relatif permanen, dan struktur organisasi
disusun sederhana mungkin, sesuai dengan kebutuhan,koordinasi,peng
awasan dan pengendalian.
8. Adanya jaminan keamanan dalam bekerja.
9. Adanya gaji yang setimpal dengan jasa/pekerjaan sehingga dapat
menimbulkan gairah kerja.
10. Garis-garis kekuasaan dan tanggung jawab serta hierarki tata kerjanya
jelas tergambar dalam struktur organisasi.
Disamping prinsip-prinsip tersebut di atas, kelancaran jalannya suatu
organisasi dipengaruhi pula oleh sikap dan sifat kepemimpinan serta
human relation yang berlaku di dalamnya.

3 Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan
Kontemporer(Bandung:ElfaBeta,2013) hal 9

Prinsip lainnya adanya kesatuan arah dari berbagai bagian organisasi
yaitu arah yang konsisten terhadap visi dan misi,adanya kesatuan
pemerintah atau kesatuan komando sehingga tidak kehilangan arah,adanya
keseimbangan antara wewenang dan tangung jawab seseorang dalam
melaksanakan tugasnya adanyya pembagian tugas yang jelas dan tegas
,struktur organisasi disususn sesederhana mungkin,pola organisasi reatif
permanen,adanya jaminan terhadap jabatan-jabatan dalam organisasi dan
penempatan orang yang bekerja dalam organisasi sesuai dengan
kemampuannya (profesional).
Jadi,pengorganisasian adalah tingkat kemampuan pimpinan sebagai
pengambil kebijakan pada birokrasi pemerintah dan kepala sekolah
sebagai pimpinan kegiatan pembelajaran. Para pemimpin ini melakukan
semua kegiatan manajerial untuk mewujudkan hasil yang direncanakan
dengan menentukan sasaran,menentukan struktur tugas,wewenang dan
tanggung jawab,dan menentukan fungsi-fungsi setiap personel sehingga
terlaksananya tugas pada berbagai unsur organisasi.
Pengorganisasian adalah tingkat kemampuan pimpinan dan juga
kepala sekolah menentukan personel pelaksana tugas,menentukan alat-alat
yang diperlukan,pengalokasian waktu,mengalokasikan dan menggunakan
dana dan pemanfaatan sumber daya sekolah.
b). Fungsi Organisasi dapat diartikan bermacam-macam yaitu:
1. Organisasi dapat diartikan sebagai memberi struktur, terutama
dalam penyusunan/penempatan personel, pekerjaan-pekerjaan,
material, dan pikiran-pikiran di dalam struktur itu.
2. Organisasi dapat pula ditafsirkan sebagai menetapkan hubungan
antara orang-orang.
3. Organisasi dapat juga diartikan semata-mata mengingat
maksudnya, yakni sebagai alat untuk mempersatukan usaha-usaha
untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan.4
4 Op.cit. hal 17

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan adalah suatu cara menghampiri masalah-masalah, sedangkan
perencanaan sebagai suatu fungsi administrasi pendidikan itu adalah aktivitas
memikirkan dan memilih rangkaian tindakan-tindakan yang tertuju pada
tercapainya maksud-maksud dan tujuan pedidikan. Didalam Perencanaan terdapat
langkah-langkah,syarat-syarat,prosesnya, langkah terpentingnya,pembagian dan
manfaat dalam perencanaan tersebut.
Sedangkan Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan
membentuk hubungan-hubunga kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu
kesatuan usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Setelah itu
didalam pengorganisasian terdapat berbagai fungsi dan prinsip-prinsip yang
terdapat di dalam pengorganisasian tersebut agar tecapainya fungsi pokok dalam
administrasi pendidikan.

B. SARAN

Dari beberapa uraian diatas tentunya banyak sekali kesalahan dan
kekurangan. Semua itu dikarenakan keterbatasan penulis. Untuk itu, demi
kemajuan bersama kami mengharap kritik dan sarannya yang bersifat
membangun untuk lebih sempurna.

DAFTAR PUSTAKA
Ngalim purwanto.2008.Administrasi dan supervisi pendidikan, Bandung: Remajar
osdakarya
Siswanto.2005.Pengantar manajemen,Jakarta;Bumi Aksara
Syaiful Sagala.2013.Administrasi Pendidikan Kontemporer, Bandung:ElfaBeta