Bahan belajar sempro . docx

Sesuai dengan perumusan yang diberikan oleh Prof. Leenen, ada 5 unsur standar
profesi yaitu:
1. Tindakan yang diteliti
2. Sesuai dengan standar medik
3. Memiliki kemampuan average/rata-rata dibanding dengan dokter dari
katagori keahlian medik yang sama
4. Dalam situasi kondisi yang sama
5. Dengan sarana upaya yang memenuhi perbandingan yang wajar
dibanding dengan tujuan kongkrit tindakan medik tersebut.
Untuk menentukan apakah perawat merupakan patokan untuk
menentukan apakah perbuatan seorang perawat yang menimbulkan
kerugian bagi pasien dapat dipertanggungjawabkan terhadapnya.
1. Tindakan yang diteliti, kerugian yang timbul daqpat diakibatkan oleh
tindakan yang tidak diteliti atau kecerobohan.
Contoh tindakan kecerobohan:
- Perawat tidak memberikan obat secara akurat, komplit dan pada
waktunya.
- Perawat tidak menjawab tanda panggilan dari pasien opname. Si
pasien lantas mencoba mengatasin keperluannya sendiri sehingga
menyebabkan cidera.
2. Sesuai dengan standard keperawatan, dapat dijelaskan bahwa standard

keperwatan ini untuk sebagian besar ditentukan oleh ilmu pengetahuan
keperawatan. Pengertian standard keperawatan dapat dirumuskan
sebagai berikut:
3. Kemampuan average, diperbandingkan antar perawat dengan kategori
keahlian/bidang yang sama dimana mereka ditugaskan, misalnya perawat
yang bertugas dalam bidang bedah harus dibandingkan dengan yang
sejenis, tidak dapat dibandingkan dengan perawat yang bertugas dalam
bidang penyakit jiwa.
4. Situasi kondisi yang sama, misalnya sarana peralatan yang digunakan
dalam memberikan perawatan pada pasien.

Dalam melakukan pelayanan keperawatan misalnya, masalah apakah tindakan
keperawatan yang dilakukan oleh seorang perawat (a) memang sesuai dengan
standard praktek keperawatan, apakah ia telah melakukan tugasnya sesuai
dengan peran dan fungsi yang diembannya, seorang perawat senior biasanya
dianggap lebih mampu dari perawat junior, hal ini tidak terlepas dari jumlah
kredit jabatan fungsional yang telah dikumpulkan oleh setiap perawat. Menjadi
wewenang hakim untuk menyelidiki secara nyata tingkat kemampuan yang
bersangkutan
Ganti rugi yang diberikan sebagai tanggung jawab perawat yang telah terbukti

melakukan suatu perbuatan melanggar hukumdapat dilakukan secara langsung
terhadap pasien atau tidak, mengingat adanya sistem pertanggungjawaban
secara tidak langsung berdasarkan pasal 1367 ayat 3 kuhperdata yaitu
hubungan atasan dengan bawahan antara rumah sakit bdan perawat sebagai
pegawai rumah sakit. Jadi ganti rugi yang diterima oleh pasien berasal dari
rumah sakit dan sebagai gantinya bisa perawat diberikan sanksi
administrasi/dituntut sejumlah uang.

Pasien yang merasa diruguikan atas pelayanan yang diberikan oleh perawat
dapat mengajukan gugatan terhadapnya kepada pengadilan atau kepada
instansi tempat ia bekerja. Biasanya gugatan diajukan kepada instansi yang
bersangkutan terlebih dahulu, jika pihak yan mengajukan gugatan merasa tidak
puas dengan penyelesaian yang dilakukan maka ia mengajukan gugatan ke
pengadilan.
Indonesia mempunyai suatu kecenderungan untuk menyelesaikan suatu
permsalahan secara halus
Cara penyelesaian ganti tugi karena perbuatan melanggar hukum adalah dengan
perdamaian maksudnya adalah perdamaian tentang jumlah ganti rugi yang
haruys dibayar. Besar kecilnya kerugian yang harus dipikul oleh si penggar
hukum juga harus seimbang dengan berat ringannya kesalahan yang dibuat.