STRATEGI PEMBELAJARAN CARA BACA DAN PEMA

STRATEGI PEMBELAJARAN CARA BACA DAN PEMAKNAAN KANJI:
KASUS DI PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS PADJADJARAN

Adung Danasubrata, Nani Sunarni
Universitas Padjadjaran
nani_sunarni@yahoo.com

ABSTRAK
Kanji merupakan aksara yang digunakan dalam bahasa Jepang yang berasal dari Cina.
Secara bentuk terdapat empat jenis kanji, yaitu Shookei Moji, Shiji Moji, Kaii Moji, dan
Keisei Moji. Kanji terbentuk dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks.
Dalam kanji yang kompleks terdapat bagian yang paling dasar sebagai pembentuk makna
yang disebut bushu. Kanji memiliki dua cara yaitu cara baca Cina (on) dan cara baca
Jepang (kun). Untuk menarik makna dari kanji tersebut bagi pembelajar Indonesia yang
tidak memiliki budaya kanji merupakan hal yang tidak mudah, padahal keberadaan kanji
dalam proses pembelajaran bahasa Jepang sangat penting. Oleh karena itu, penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada strategi penarikan makna dan
cara baca kanji. Sebagai rujukan penelitian ini menggunakan pandangan Endo Yutaka
(1981). Secara teoretis dan praktis penelitian ini bermanfaat untuk menambah referensi
tentang strategi dan dapat dijadikan model pembelajaran kanji.

Kata kunci: bahasa Jepang, cara baca, kanji, makna, strategi
1.

Pendahuluan

Indonesia menduduki rangking kedua setelah Cina dalam hal jumlah pembelajar
bahasa Jepang. Bagi masyarakat Cina mempelajari tulisan Jepang tidak menjadi kendala,
karena kanji yang digunakan Jepang berasal dari Cina. Oleh karena itu, dalam kurikulum
program studi sastra Jepang di Indonesia penguasaan aksara atau huruf merupakan salah satu
mata kuliah yang disajikan sejak semester pertama. Aksara yang digunakan dalam bahasa
Jepang terdiri atas hiragana, katakana, Romaji (huruf Latin), Kanji (Tulisan Cina), dan angka
Arab yang digunakan untuk menulis angka atau numeralia. Dalam proses pembelajaran
kompetensi aksara Jepang merupakan hal yang sangat penting demi tercapainya kompetensi
komunikatif. Aksara dalam pembelajaran bahasa Jepang menentukan pembelajar memiliki
kompetensi membaca dan menulis. Materi pembelajaran aksara disajikan secara bertahap
mulai dari yang paling sederhana yaitu hiragana dan katakana. Kedua aksara ini merupakan
aksara buatan Jepang hasil penyederhanaan dari Kanji. Kanji terdiri atas dua kata yaitu kan
(Cina) dan ji (tulisan atau huruf). Jadi kanji adalah tulisan Cina. Secara historis kanji dibawa
ke Jepang oleh para biksu Jepang yang belajar agama Budha di Cina. Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan masyarakat Jepang, kanji memiliki dua cara baca , yaitu

cara baca Cina yang disebut dengan on yomi dan cara baca Jepang atau kun yomi. Selain dari
segi cara baca, dari segi jumlah pun kanji di Jepang mengalami perkembangan. Dalam
pendidikan Jepang Kanji diajarkan mulai dari Sekolah Dasar sampai kelas tiga Sekolah
Menengah Pertama. Berdasarkan keputusan Kementrian Pendidikan Jepang, kanji wajib
dikuasai untuk kepentingan pendidikan yang disebut dengan kyouiku kanji. Pada tahun 1943
kyouiku kanji tersebut disebut dengan Touyou kanji yang berjumlah 1850 buah. Kemudian
tahun 1981, kanji yang wajib diajarkan di sekolah berjumlah 1945 huruf. Dan pada tahun
2010 jumlahnya meningkat menjadi 2136 huruf. Kanji tersebut disebut Jooyoo Kanji ( 常用

漢字) atau kanji yang wajib dikuasai untuk keperluan baca-tulis. Dari segi cara baca Touyou
dan Jouyou kanji dari kanji-kanji tertentu terdapat perubahan seperti adanya pelesapan
bunyi. Contoh kanji 語 (go) yang bermakna bahasa, bila diurai menjadi dua bagian yaitu 言
(gen, gon )dan 吾 (go). Kanji yang kedua tersebut dalam jouyou kanji tidak memiliki bunyi.
Padahal dalam Touyou kanji dibaca go 吾 (pribadi). Sebaliknya dalam Jouyou kanji terdapat
kanji buatan Jepang yang disebut kokuji (国字). Contoh kanji 凸 dan  yang bermakna
(kening yang menonjol) dan 嵐 (arashi) yang bermakna badai, atau angin rebut.
Dari segi bentuk terdapat dua jenis kanji, yaitu kanji tunggal (Kanji yang tidak dapat
dibagi) dan kanji gabungan (Awase Moji). Kanji tunggal terdiri atas Shookei Moji dan Shiji
Moji dan yang termasuk Kanji gabungan (Awase Moji),yaitu Kaii Moji dan Keisei Moji.
Shookei Moji merupakan Kanji yang pertama kali diciptakan di Cina. Kanji ini

merupakan kanji tiruan dari bentuk asli suatu benda seperti bulan ditiru dan menjadi kanji 月
(gatsu), mata digambarkan seperti kanji 目(me) dan lain-lain.
Shiji Moji merupakan Kanji abstrak yang menggambarkan kondisi, gejala, jumlah,
hubungan, dan aktivitas. Kanji ini berasal dari titik dan garis, seperti kanji 行 ( Koo) ‘pergi
dan 大 (Tai) yang bermakna ‘besar.
Kaii Moji merupakan Kanji gabungan yang tidak menghiraukan bunyi akan tetapi
membentuk makna baru yang berhubungan dengan kedua makna Kanji penggabungnya
seperti kanji 女 (jo) ‘perempuan’ digabungkan dengan kanji 子 (su ‘anak’ menghasilkan
kanji 好(koo) ‘suka’.
Keisei Moji adalah Kanji gabungan yang terdiri atas Kanji pembentuk bunyi dan Kanji
pembentuk makna seperti 門 (mon) ‘gerbang’ dan 口 (koo, ku) ‘mulut’ menjadi 問 (mon)
‘pertanyaan’.
Dalam memaknai kanji yang berupa awase moji atau complex words atau huruf
gabungan ditentukan oleh bagian yang sangat penting yang disebut Bushu. Kata bushu terdiri
atas dua silabel yaitu “bu” ‘bagian’ dan “shu” ‘leher’. Jadi Bushu adalah bagian leher dari
pada kanji. “Leher” bagi masyarakat Jepang merupakan bagian tubuh yang sangat penting.
Dengan reniknya kanji dalam hal cara baca dan pemaknaan, bagi pembelajar bahasa
Jepang di Indonesia yang tidak memiliki budaya kanji merupakan hal yang sangat kompleks.
Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran kanji dilakukan berbagai strategi. Makalah
ini,mendeskripsikan strategi pembelajran cara baca dan pemaknaan kanji pada semester tiga

di program Studi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Bandung.
2.

Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Buku ajar
yang digunakan yaitu Buku Kanji Renshuuchou dari Manabou Nihongo Shoukyuu 2. Kanji
yang diajarkan sebanyak 315 buah kanji. Strategi pembelajaran digunakan secara eklektik
yaitu strategi group resume (resume kelompok). Penerapan strategi ini bertujuan membantu
peserta didik menjadi lebih akrab atau melakukan team building (kerjasama kelompok) yang
anggotanya sudah saling mengenal sebelumnya. Selain itu digunakan strategi inquiring
minds want to know ( bangkitkan minat). Strategi ini bertujuan untuk membangkitkan minat
untuk membuat perkiraan-perkiraan dalam menentukan unsur-unsur pembentuk kanji dan
maknanya. Selain itu, digunakan pula strategi active knowledge sharing (saling tukar
pengetahuan). Strategi ini bertujuan untuk membawa peserta didik untuk siap belajar materi
kanji dengan cepat. Strategi ini dapat digunakan untuk melihat tingkat kemampuan peserta
didik disamping itu membentuk kerjasama tim.
3. Strategi Pembelajaran Cara Baca Kanji

Seperti sudah dijelaskan di atas bahwa kanji memiliki dua cara baca yaitu cara baca

Cina (Onyomi) dan sejak zaman Heian ditambah dengan cara baca Jepang (kunyomi). Kecuali
kokuji hanya memiliki carabaca Jepang saja.

No
1

2

Tabel 1: Strategi Pembelajaran Mengingat Cara Baca Kanji Tunggal
Kegiatan
Hasil
Dosen
Mahasiswa
Strategi Mengingat
Menggambar
Terbentuk dan hafal
Shoukei Moji
shoukei moji .
Mengelompokkan
mahasiswa. Satu

kelompok masingmasing 5 orang, dengan
dicampur dengan formasi
mahasiswa yang
memiliki kemampuan
tinggi, sedang, dan
kurang terhadap kanji).

Membuat kelompok

Memberi contoh,
kemudian menyarankan
mahasiswa untuk
menggambar benda
secara konkrit, misalnya
gunung, orang dan lainlain.

Menggambar benda konkrit

Strategi Mengingat Shiji
Moji

Memberi contoh menarik
garis atau membentuk
menjadi seperti mirip
atau tiruan benda
tersebut berdasarkan
pemikiran Cina.

Terbentuk dan hafal
shji moji
Menarik garis sesuai contoh
dan membentuk sesuai dengan
pemikiran atau bentuk benda
tersebut.

Menyuruh melakukannya Berlatih dan mengingat
berkali-kali sampai hafal
dan mengingatnya.
Menyarankan mahasiswa
untuk menggambar titik
besar dan

menggabungkannya
dengan garis.
Menyuruh melakukannya
berkali-kali sampai hafal

dan mengingatnya.

Tabel 2: Strategi Pembelajaran Mengingat Cara Baca Kanji Gabungan (Awase Moji)
Kegiatan
No
Hasil
Dosen
Mahasiswa
Menunjukkan beberapa Mencari contoh kanji yang lain Ditemukan
bagian
kanji yang memiliki dengan cara yang telah yang sama seperti
unsur
yang
sama. dicontohkan.
contoh

bervariasi
Contoh: kanji 召.
dari tiga sampai 7
Kanji ini dibaca (mesu)
kanji, contoh: 己、反
atau shou ( makan,
minum,
membeli,
mengenakan, memanggil,
mandi ).
Kemudian mencari kanji
lain yang di dalamnya
terdapat kanji tersebut.
Kanji
tersebut
akan
memiliki cara baca yang
sama.Jadi kanji yang
mengandung …tersebut
sebagaian besar memiliki

bunyi yang sama. Contoh
招 , 昭 , 照 , 沼 (semua
kanji tersebut dibaca
shou seperti sebelum
ditambah unsur lang lain.

4.

Strategi Pembelajaran Pemaknaan Kanji

Dalam memaknai Kanji gabungan ( kumiawase kanji) yaitu keisei moji dan kaii moji
perlu mempertimbangkan unsur-unsur pembentuk kanji tersebut. Kanji-kanji tersebut dapat
terdiri atas dua unsur atau lebih. Masing-masing unsur dapat berfungsi sebagai pembentuk
bunyi dan dan yang lainnya berfungsi sebagai pembentuk makna (keisei moji).
Tabel 3: Proses Mengurai dan Memaknai Kanji
Gabungan
Unsur
Makna
makna


Hasil

問 (mon)
(koo,ku)
‘bertanya
‘mulut’


Unsur Pembentuk
No
1

bunyi
門 (mon)
‘gerbang’

2



+

子 



Perempuan yang didekati oleh
anak akan timbul rasa SUKA
atau SAYANG.





休 

Orang yang mendekati pohon
bertujuan untuk BERTEDUH
atau ISTIRAHAT

Keseluruhan rangkaian pembelajaran mulai dari memahami cara baca yang dilanjutkan
dengan pemaknaan, maka mahasiswa diminta membuat laporan yang dilanjutkan dengan
mempresentasikannya secara berkelompok. Isi laporan tersebut dapat divisualkan sebagai
berikut.
番号
(No.)
1

漢字
(Kanji)


Tabel 4: Bentuk Tugas
読み方
成り立ち
熟語
意味
部首
(Cara
(Pembentukan
(Kanji
(Makna)
(Bushu)
baca)
)
gabungan)
セ イ 、ほ bintang
日 ( ニ チ 、 ジ 日(にち 火星

ツ)+生(セイ、 へん)
ショウ)
形成

メモ
(Ket.
)

Alur perkuliahan diawali dengan review materi yang telah diajarkan sebelumnya sampai pada
presentasi, dengan bentuk seperti berikut:
1. Mahasiswa dibagi dalam kelompok yang terdiri atas 5 orang
2. Kanji dalam buku Manabou Nihongo Shokyu Ichi dibagi sesuai dengan tingkat kesulitan,
dan dibagi berdasarkan kelompok. Setiap kelompok mendapat kira-kira 30 huruf.
3. Pemakalah membagikan makalah kepada teman sekelas, lalu presentasi secara
bergantian.
4. Setelah presentasi, tanya jawab, pengajar sebagai narasumber memperbaiki makalah
mahasiswa.
5. Mahasiswa yang aktif bertanya dan mengkoreksi makalah menjadi nilai untuk
mahasiswa yang bersangkutan.
6. Evaluasi difokuskan pada cara baca dan pemaknaan kanji yang telah didiskusikan ketika
presentasi.
Dalam pemaknaan kanji selain kanji gabungan (kumiawase kanji) terdapat pula
gabungan beberapa kanji yang disebut Kanji Jukugo. Dengan kata lain, Kanji Jukugo adalah
kata yang terdiri atas dua (2) kanji atau lebih kanji yang membentuk sebuah kata. Kanji
jukugo disebut pula kango majemuk. Dalam proses pemaknaannya dapat diidentifikasi
melalui hubungan antarunsur atau konstituennya dari kanji-kanji pembentuknya. Dalam
pemaknaanya dapat dilihat dari fungsi unsur dari kanggo majemuk tersebut, yaitu (1) Kango
yang mempunyai hubungan subjek – predikat ( 主述の関係 ); (2). Kango yang mempunyai
hubungan sebagai keterangan atau modifier (修飾の関係); dan( 3). Kango yang mempunyai
hubungan sederajat (並列関係).
a.

Kango yang memiliki hubungan subjek – predikat. Kango seperti ini, unsur yang pertama
disebut A, berfungsi sebagai subjek, sedangkan unsur yang kedua disebut B, berfungsi
sebagai predikat, dirumuskan sebagai berikut:
A adalah B (A が B である)
Contoh:
年長 NENCHOU
年が長い TOSHI GA NAGAI ‘usia panjang ’

Atau A melakukan B (A が B する)
Contoh:
地震 JISHIN ‘gempa’
土地が震える TOCHI GA FURUERU ‘ tanah bergoyang – goyang’
b.

Kango yang mempunyai hubungan sebagai keterangan atau modifter.
Kango golongan ini unsur A sebagai keterangan dari B atau A が B を 修 飾 す る dan
dirumuskan:
A の B (A の状態 B である)
Contoh:
南極 NANKYOKU
南の極
‘Kutub Selatan’
A B
MINAMI NO KYOKU
流水 RYUUSUI
A B
送金
A B
dan A の状態で B である
Contoh :
近所 KINJO
長文
最古

c.

CHOUBUN
SAIKOU

流れる水
NAGARERU MIZU
送られる金
OKURARERU KIN

‘Air yang mengalir’
‘Uang kiriman’

近い所 CHIKAI TOKORO ‘Tetangga’
CHIKAI NO JOUTAI DE NO TOKORO
長い分 NAGAI BUN ‘Kalimat panjang’
最も古い MOTTOMO FURUI ‘Sangat kuno’

Kango yang mempunyai hubungan sederajat (並列関係). Pada kango golongan ini unsur
A dan B memiliki relasi makna. Relasi makna tersebut berupa antonim, sinonim, dan
homonim.
1) A dan B memiliki hubungan antonim, seperti :
天地 TENCHI

Langit dan Bumi
売買 BAIBAI

Jual Beli
大小 DAISHOU

Besar Kecil
短長 TANCHOU

Panjang Pendek
2) A dan B memiliki hubungan sinonim, seperti :
道路 DOURO

Jalan Besar
兄弟 KYOUDAI

Saudara Laki-laki
選択 SENTAKU

Pemilihan
分解 BUNKAI

Penguraian
困難 KONNAN

Sulit
3) A dan B memiliki hubungan homonim, seperti :
年々 NENNEN

Tahun demi tahun
堂々 DOUDOU

Dengan gagah/dengan berani
黙々 MOKUMOKU 
Dengan ulet
4) A sebagai objek dan B sebagai predikat, seperti :

B を A とする, contoh :
読書 DOKUSHO “Membaca”
本を読むこと。
B に A する, contoh :
登山 TOUZAN “Mendaki Gunung”
山に登る。
B が A する , Contoh:
絶命 ZETSUMEI ; mati
命を絶つ
5) Hubungan Penegas ( 認定の関係 )
Jukugo ini mempunyai hubungan penegas, yaitu salah satu menegaskan yang lain,
atau jukugo ini dapat berfungsi sebagai sufiks, contoh;
不正 FUSEI , tidak berani,
未知 MICHI , belum tahu,
無限 MUGEN , tidak terbatas,
無礼 BUREI , tidak hormat.
失礼 SITSUREI , tidak hormat.
A berfungsi menegasikan B
5. Penutup
Strategi pembelajaran cara baca dan pemaknaan kanji tersebut baik untuk kanji tunggal
maupun kanji majemuk sangat efektif. Selain itu, perkuliahan berlangsung secara interaktif
antara mahasiswa dan dosen. Perkuliahan yang dilakukan dengan presentasi tugas kelompok
sangat mendorong mahasiswa aktif dan mampu meningkatkan daya analisis serta kreatifitas.
Namun, karena jumlah mahasiswa yang lebih dari 25 orang dalam satu kelas dan ditambah
dengan jumlah kanji yang harus diidentifikasi terlalu banyak untuk ukuran mahasiswa yang
tidak memiliki budaya kanji. Hal tersebut menjadi kendala dalam pemahaman kanji.
Perkuliahan diharapkan dengan memanfaatkan teknologi dan permainan kanji lebih baik.
6. Daftar Pustaka
Danasubrata, Adung. 2011. Bushu. Jatinangor : SastraUnpad Press
Endo, Yutaka dkk. 1986. Nippongo 7 kanji. Tokyo : Mugishobo
Kadokawa, Haruki. 1981. AtarashiiJooyoukanji no kakiarawashikata. Tokyo : KadokawaShoten
Nelson, Andrew Nathaniel. 1994. Kamus Kanji Modern Jepang-Indonesia. Jakarta : Kesaint Blanc
Nihongo Kyouiku Kyouzai Kaihatsu.2007. Kanji Renshuuchou. Shokyuu 2 Manabou Nihongo
shoukyuu 2.Tokyo: Senmon Kyouiku shuppan
Sunarni, Nani dan Jonjon Johana. 2010. Morfologi bahasa Jepang: Sebuah pengantar. Jatinangor :
Sastra Unpad Press
Tanguchi, Goro. 1964. Kamus Kanji dalambahasaDjepangdan Indonesia. Tokyo : Japan Indonesia
Association, Inc

Torii, Masahiro. 1978. KanwaJiten. Tokyo : Oobunsha
Zaini,Hisham dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD