INVESTASI DALAM SEKURITAS TINJAUAN UMUM

PEMBAHASAN
1.1 INVESTASI DALAM SEKURITAS
TINJAUAN UMUM INVESTASI DALAM SEKURITAS
Investasi dalam sekuritas dapat dilakukan dalam bentuk investasi jangka panjang
(dengan motif untuk mendapat hasil berupa atau deviden jangka panjang, atau untuk
menguasai perusahaan lain) dan investasi jangka pendek (hanya sekedar memanfaatkan
kelebihan kas sambil menunggu sebelum diinvestasikan kedalam aktiva produktif.
Dividen dan bunga yang diterima dari investasi menyangkut transaksi penerimaan kas.
Pengeluaran sekuritas menyangkut transaksi pengeluaran kas. Transaksi-transaksi dalam
investasi ini memerlukan pengendalian seperti halnya penerimaan dan pengeluaran kas
lainnya dan juga pengendalian tambahan yang hanya berlaku untuk transaksi investasi.
TUJUAN AUDIT
Kategori Asersi
Keberadaan/Kepatuhan

Tujuan Audit Saldo Rekening
Pendapatan investasi, laba dan Investasi jangka pendek dan
rugi direalisasi, dan laba/rugi investasi
belum

direalisasi


jangka

yang menurut

panjang

pembukuan

dimasukan sebagai pendapatan mencerminkan investasi yang
berasal

dari

transaksi

dan ada

pada


tanggal

neraca

kejadian yang terjadi selama (AT2).
periode yang diperiksa (AT1).

Kelengkapan

Semua transaksi dan kejadian Semua

investasi

jangka

yang mempengaruhi laporan pendek dan jangka panjang
rugi-laba yang terjadi selama sudah

termasuk


dalam

periode yang diperiksa telah rekening investasi di neraca
termasuk dalam rekening rugi- (L2).
laba (L1).
Hak dan Kewajiban

Semua investasi yang tercatat
1

dalam

pembukuan

adalah

milik perusahaan (HK1).
Penilaian/Pengalokasia

Pendapatan


investasi,

dan Investasi

n

laba/rugi direalisasi dan belum neraca

dilaporkan
berdasarkan

di
harga

direalisasi dilaporkan dalam pasar, harga perolehan, cost
jumlah yang tepat (NA1).

diamortisasi,
yang


atau

jumlah

ditetapkan

berdasar

metode

ekuitas,

sesuai

dengan

investasi

yang


bersangkutan (NA2).
Saldo-saldo

investasi

Penyajian dan

diidentifikasi

Pengungkapan

dikelompokan dengan tepat
dalam

laporan

dan
keuangan


(SU1).
Pengungkapan

yang

tepat

dilakukan untuk (1) investasi
pada

perusahaan

memiliki

yang

hubungan

istimewa, (2) dasar penilaian
investasi,


penjaminan

investasi (SU2).
PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN PERENCANAAN AUDIT
Materialitas
Sekuritas yang dimiliki perusahaan sebagai investasi jangka pendek mungkin material
bagi solvabilitas perusahaan jangka pendek, tetapi pendapatan dari sekuritas tersebut jarang
jarang signifikan terhadap hasil operasi perusahaan. Sekuritas yang dimiliki perusahaan
2

sebagai investasi jangka panjang mungkin material, baik bagi neraca maupun laporan rugilaba tergantung pada perusahaan yang bersangkutan.
Risiko Bawaan
Risiko bawaan untuk investasi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Volume transaksi
investasi biasanya sangat rendah. Namun sekuritas rentan terhadap pencurian, dan akuntansi
untuk investasi menjadi semakin kompleks.
Risiko Prosedur Analitis
Pengauditan investasi pada perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain bisa
sangat berbeda-beda, tergantung pada perusahaan yang diperiksa. Prosedur analitis bisa
dilakukan dengan membandingkandata tahun ini dengan data tahun lalu, atau bisa juga

dilakukan dengan membandingkan data sesungguhnya dengan data menurut anggaran.
Risiko Pengendalian
Pemahaman tentang sejumlah faktor lingkungan pengendalian berkaitan dengan
pengauditan atas siklus investasi. Sebagai contoh, kewenangan dan tanggung jawab atas
transaksi investasi harus dibebankan kepada pejabat perusahaan seperti direktur keuangan.
Orang yang dibewri kewenangan harus (1) memiliki integritas yang tidak diragukan, (2)
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukansebagai orang yang diberi tugas
untuk melaksanakan transaksi, (3) menyadari arti penting pelaksanaan semua prosedur
pengendalian yang ditetapkan perusahaan, (4) dapat membantu anggota manajemen lainnya
dalam membuat penetapan risiko atas investasi-investasi individual.
DOKUMEN DAN CATATAN
Dokumen dan catatan yang bisa diterapkan pada siklus ini adalah:
a. Sertifikasi saham.
b. Sertifikasi obligasi.
c. Perjanjian obligasi.
d. Pemberitahuan dari broker.
e. Laporan broker.
f. Buku Jurnal.
g. Buku pembantu investasi.


3

FUNGSI-FUNGSI DAN PENGENDALIAN YANG BERSANGKUTAN
a. Pemberian otorisasi transaksi investasi.
b. Penerimaan atau penyerahan sekuritas.
c. Pencatatan transaksi.
d. Penerimaan dan pengeluaran kas.
e. Penilaian kinerja investasi dan pelaporannya.
1.2 PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS INVESTASI DALAM SEKURITAS
Dalam pengujian substantif atas siklus investasi, auditor umumnya melakukan
pengujian atas rekening-rekening neraca dan rekening rugi-laba yang bersangkutan secara
bersama-sama. Auditor harus menetapkan tingkat risiko deteksi bisa diterima untuk setiap
kategori asersi laporan keuangan untuk saldo-saldo rekening dalam siklus investasi, sebelum
ia merancang pengujian substantif.
Penentuan Risiko Deteksi
Dalam menerapkan model risiko audit untuk menetapkan risiko deteksi atas asersiasersi siklus investasi, auditor hendaknya menggabungkan risiko bawaan dan risiko
pengendalian atas transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas yang telah ditetapkannya
dengan pertimbangan tambahan khusus untuk transaksi investasi. Mengingat bahwa risiko
bawaan dan risiko pengendalian bisa sangat berbeda pada berbagai perusahaan dengan
berbagai jenis investasi dan keadaan-keadaan khusus dalam setiap perusahaan, maka tingkat

risiko deteksi bisa diterima juga bisa sangat berbeda, baik antar perusahaan maupun antar
golongan investasi dalam perusahaan yang sama. Kesulitan untuk merancang pengendalian
guna menghadapi risiko menyangkut hal-hal berikut: (1) penggunaan harga pasar (jika
diperlukan), dan (2) penggolongan investasi yang tepat sering berarti bahwa tingkat risiko
deteksi yang rendah untuk pengujian detil biasanya ditetapkan untuk asersi penilaian atau
pengalokasian dan penyajian dan pengungkapan.
Perancangan Pengujian Substantif
Pengujian detil atas saldo berisi prosedur terbanyak dibanding prosedur untuk
kategori yang lain, dan berbagai ragam pengujian dapat dilakukan untuk mencapai tingkat
risiko deteksi yang rendah yang diperlukan untuk asersi penilaian atau pengalokasian dan
penyajian dan pengungkapan.
4

Prosedur-prosedur Awal
Pertama-tama auditor harus memperoleh pemahaman mengenai bisnis dan bidang
usaha klien. Auditor perlu memahami mengenai pemicu-pemicu ekonomi yang mendorong
perusahaan melakukan aktivitas investasi, seperti kebijakan perusahaan untuk melakukan
investasi dari kelebihan kasnya, aktivitas pembelanjaannya, dan kemampuan untuk
menghasilkan aliran kas bebas. Kedua, memeriksa kecocokan antara saldo awal investasi
dengan saldo per audit dalam kertas kerja tahun lalu. Selanjutnya melakukan review atas
aktivitas dalam rekening-rekening yang berkaitan dengan investasi dalam sekuritas untuk
melihat kemungkinan adanya ayat-ayat jurnal ke rekening-rekening tersebut yang nampak
tidak biasa (baik jumlah maupun sumbernya) sehingga perlu diselidiki. Setelah itu daftar
semua investasi yang dibuat klien harus diperiksa kebenaran penjumlahannya (menurun dan
mendatar) untuk memastikan perhitungan dan kecocokannya dengan pembukuan. Selain itu
auditor juga harus memastikan kecocokan antara data dalam daftar-daftar yang dibuat klien
dan data di buku pembantu investasi dalam sekuritas rekening buku besar yang
bersangkutan. Apabila semuanya cocok, maka daftar tersebut bisa dijadikan dasar untuk
melakukan tambahan pengujian substantif berikutnya.
Prosedur Analitis
Prosedur analitis untuk saldo-saldo investasi menyangkut hubungan antar rekeningrekening tertentu dalam periode yang diperiksa dan membandingkannya dengan data tahun
lalu, jumlah menurut anggara, atau data prakiraan lainnya. Keefektivan prosedur analitis
akan mengurangi jumlah bukti yang diperlukan dari pengujian substantif lainnya.
Pengujian Detil Transaksi
Pengujian detil atas transaksi akan bisa dilakukan dengan efektif apabila transaksi
perusahaan hanya sedikit. Pengujian substantif ini terditi dari pencocokan ke dokumen atas
semua pendebetan dan pengkreditan ke berbagai rekening investasi. Untuk investasi yang
dibukukan dengan metoda ekuitas, pendebetan pascapembelian dapat dicocokkan ke
dokumen yang menunjukkan bagian investor dalam laba investee. Pengetahuan tentang
akuntansi untuk aktivitas investasi yang berpengaruh terhadap saldo-saldo investasi lainnya
akan memberi informasi pada auditor tentang dokumen-dokumen apa yang menjadi dasar
pendebetan dan pengkreditan pada rekening-rekening yang bersangkutan.

5

Pengujian Detil Saldo-saldo
Pengujian substantif dalam kategori ini meliputi tiga jenis pengujian yang akan
diterangkan di bawah ini.
Menginspeksi dan menghitung Sekuritas yang ada diTangan
Dalam melakukan pengujian ini hendaknya diperhatikan hal-hal berikut: (1) petugas
penyimpan sekuritas harus hadir atau menyaksikan pada saat perhitungan dilakukan, (2)
setelah perhitungan selesai dikerjakan pada sekuritas dikembalikan, auditor harus minta
tanda penerimaan dari petugas penyimpan sekuritas, dan (3) semua sekuritas harus berada di
bawah pengawasan auditor selama proses perhitungan berlangsung. Pengujian substantif ini
memberi bukti tentang asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban,
dan penyajian dan pengungkapan.
Mengkonfirmasi Sekuritas yang Disimpan Pihak Lain
Sekuritas yang disimpan oleh pihak lain demi keamanan, harus dikonfirmasi.
Konfirmasi harus diminta per tanggal pelaksanaan perhitungan atas sekuritas yang berada di
tangan klien. Auditor harus mengawasi proses pengiriman konfirmasi melalui pos dan
jawaban konfirmasi dari penyimpan sekuritas harus dikirimkan langsung kepada auditor.
Sekuritas mungkin juga disimpan oleh kreditur sebagai jaminan atas pinjaman atau ditahan
atas perintah pengadilan. Dalam hal demikian, konfirmasi harus dikirimkan kepada
penyimpan yang ditunjuk. Apabila konfirmasi menunjukkan jumlah yang lebih banyak
daripada jumlah yang ditunjukkan oleh pembukuan, maka konfirmasi juga menghasilkan
bukti tentang asersi kelengkapan.
Menghitung Ulang Pendapatan Investasi
Pendapatan dari investasi dapat diverifikasi dengan memeriksa bukti dokumen dan
melakukan perhitungan ulang. Auditor dapat memeriksa secara independen pendapatan
dividen dengan mengacu pada tanggal pengumuman, jumlah, dan tanggal pembayaran yang
nampak dalam buku catatan. Perhitungan ulang saldo pendapatan investasi terutama
berkaitan dengan asersi penilaian atau pengalokasian.
Pengujian Detil Saldo: Estimasi Akuntansi
Dalam melakukan pengauditan atas investasi, auditor harus menerapkan sejumlah
pertimbangan audit yang berkaitan dengan penilaian:
1) Penggolongan Investasi Secara Tepat
6

Ketepatan klien dalan menerapkan FASB No.115, Accounting for Certain Investment in
Debt and Equity Securities, tergantung pada penggolongan yang dilakukan klien atas
sekuritas berupa:



Sekuritas yang akan dimiliki sampai jatuh tempo, dilaporkan sebesar harga
perolehan diamortisasi (amortized cost).



Sekuritas diperdagangkan, dilaporkan sebesar harga pasar, dengan laba/rugi
belum direalisasi dimasukkan dalam pendapatan.



Sekuritas siap dijual, dilaporkan sebesar harga pasar dengan laba/rugi belum
direalisasi dikeluarkan dari pendapatan dan dilaporkan dalam rekening ekuitas
terpisah.

Pada waktu mengevaluasi tujuan manajemen dalam melakukan suatu investasi, auditor
harus menentukan apakah aktivitas investasi yang dilakukan manajemen sesuai atau
bertentangan dengan tujuan manajemen yang telah ditetapkan. Auditor juga harus
mempertimbangkan kemampuan manajemen untuk terus menyimpan sekuritas utang
sampai saat jatuh temponya dengan mengingat posisi keuangan klien, kebutuhan akan
modal kerja, dan kemampuan menghasilkan aliran kas untuk operasi. Selain itu auditor
harus meminta surat pernyataan dari manajemen tentang ketepatan penggolongan
sekuritas.
Pengauditan Harga Pasar Investasi
Dalam hal investasi dinilai dengan menggunakan model penilaian (valuation model),
auditor jangan bertindak sebagai seorang penilai (appraiser) dan ia tidak perlu
menggantikan fungsi mereka untuk kepentingan manajemen. Auditor hanya diminta untuk
menilai kewajaran atau ketepatan model yang digunakan. Dalam keadaan tertentu, auditor
perlu mempertimbangkan kemungkinan untuk menggunakan jasa spesialis guna menetapkan
taksiran harga pasar atau model yang bersangkutan. Auditor harus mencari bukti tentang
kondisi-kondisi tersebut dan menentukan apakah temuan cenderung mendukung atau
bertentangan dengan kesimpulan manajemen.
Pembandingan Penyajian Di Laporan dengan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum
Pengujian-pengujian substantif di atas menghasilkan banyak bukti yang diperlukan
auditor untuk menentukan apakah saldo investasi telah diidentifikasi dan digolongkan
dengan tepat dalam laporan keuangan. Dalam hal sekuritas utang dikelompokkan sebagai
7

sekuritas yang akan dimiliki sampai saat jatuh tempo, auditor juga harus menilai
kemampuan perusahaan untuk memegang investasi tersebut sampai saat jatuh temponya.
Kebanyakan auditor menggunakan daftar pengecekan (checklist) untuk membantunya dalam
memastikan bahwa semua pengungkapan yang diharuskan telah dilaksanakan.
1.3 PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO KAS
Dalam bagian ini istilah saldo kas hanya mengacu pada kas yang ditahan dan di bank,
tidak termasuk kas kecil dan dana imprest lainnya.
MENENTUKAN RISIKO DETEKSI
Beberapa pemilik perusahaan kecil menginginkan agar auditor secara cermat
mengaudit kas guna memberikannya kepastian tentang keabsahan saldo kas. Akibatnya,
auditor akan melakukan pendekatan substantif yang terutama menekankan pada pengujian
rincian, sekalipun model risiko audit dapat menyatakan bahwa pendekatan semacam itu
tidak diperlukan karena prosedur analitis atau pengendalian internal sudah efektif. Risiko
inheren biasanya tinggi karena kerawanan kas terhadap penyalahgunaan. Efektivitas
prosedur analitis seringkali tergantung pada prosedur yang ditempuh entitas untuk
mengembangkan anggaran atau peramalan kas yang akurat.
PROSEDUR AWAL
Titik awal untuk memverifikasi saldo kas adalah menelusuri saldo awal periode
berjalan ke saldo akhir yang telah diaudit dalam kertas kerja tahun sebelumnya (apabila
dapat diterapkan). Berikutnya, aktivitas selama periode berjalan dalam akun buku besar kas
harus dikaji ulang menyangkut setiap ayat jurnal signifikan yang bersifat tidak biasa atau
jumlah yang memerlukan penyelidikan khusus. Disamping itu, setiap skedul yang dibuat
oleh klien menunjukkan ikhtisar penerimaan kas yang belum disetor pada lokasi yang
berbeda dan/atau ikhtisar saldo bank juga harus diperoleh. Ketepatan matematis dari setiap
skedul itu harus ditentukan dan kecocokannya dengan saldo kas yang berkaitan dalam buku
besar juga harus diperiksa. Pengujian ini memberikan bukti tentang asersi penilaian atau
alokasi.
PROSEDUR ANALITIS
Efektivitas prosedur analitis secara signifikan bervariasi dari satu klien ke klien
lainnya. Efektivitas prosedur analitis dapat mengurangi jumlah bukti yang diperlukan dari
8

pengujian substantif lainnya dibandingkan dengan yang dibutuhkan apabila datanya tidak
sesuai dengan pengharapan yang dikembangkan dari anggaran atau peramalan kas, atau
kebijakan perusahaan mengenai investasi kelebihan kas.
PENGUJIAN RINCIAN TRANSAKSI
Beberapa pengujian substantif atas rincian transaksi melibatkan penelusuran dan
vouching transaksi penerimaan kas serta pengeluaran kas yang biasanya dilakukan
bersamaan dengan pengujian pengendalian sebagai pengujian bertujuan ganda.
Melaksanakan Pengujian Pisah Batas Kas
Pisah batas yang tepat atas penerimaan dan pengeluaran kas pada akhir tahun sangat
penting bagi kelayakan laporan kas pada tanggal neraca. Dua pengujian pisah batas kas
(cash cut off test) yang dilaksanakan: (1) pengujian pisah batas penerimaan kas, dan (2)
pengujian pisah batas pengeluaran kas. Pengujian pisah batas kas terutama ditujukan pada
asersi laporan keuangan yaitu eksistensi atau kejadian dan kelengkapan.
Menelusuri Transfer Bank
Banyak entitas membuka akun-akun (rekening) pada lebih dari satu bank. Sebuah
perusahaan yang memiliki banyak akun bank dapat melakukan transfer uang yang
diotorisasi diantara akun-akun bank itu. Sebagai contoh, uang dapat ditransfer dari akun
bank umum ke akun bank untuk penggajian atas cek gaji yang akn dibagikan pada hari
pembayaran. Apabila terjadi transfer bank, maka beberapa hari (dikenal dengan periode
mengambang) umumnya akan berlalu sebelum cek itu dikliring di bank pada waktu ditarik.
Jadi setoran kas per catatan bank akan lebih saji selama periode ini, karena cek tersebut akan
termasuk dalam saldo bank yang menerima setoran dan belum akan dikurangkan dari bank
yang ceknya ditarik. Transfer bank juga dapat menimbulkan salah saji saldo bank per
pembukuan jika pengeluaran dan penerimaan tidak dicatat pada periode akuntansi yang
lama.
Secara sengaja mencatat transfer bank sebagai setoran di bank penerima dan tidak
menunjukkan pengurangan dari akun bank tempat transfer cek ditarik merupakan suatu
penyimpangan yang dikenal sebagai kiting. Kiting juga dapat digunakan untuk
menyembunyikan kekurangan kas atau kelebihan kas di bank pada tanggal laporan.
Kiting dapat terjadi apabila kelemahan dalam pengendalian internal memungkinkan
seseorang untuk menerbitkan dan mencatat cek-cek (misalnya pemisahan tugas yang kurang
9

tepat), atau ada kolusi diantara orang-orang yang bertanggung jawab atas kedua fungsi itu.
Selainmenelusuri transfer bank, kiting juga dapat dideteksi dengan (1) mendapatkan dan
menggunakan laporan pisah batas bank karena cek yang dikiting dan dikliring pada bulan
Januari akan tidak tampak pada daftar cek yang beredar untuk bulan Desember dan (2)
melaksanakan pengujian pisah batas kas karena cek terakhir yang diterbitkan pada bulan
Desember tidak akan dicatat dalam register cek. Penelusuran transfer bank akan
memberikan bukti yang dapat diandalkan mengenai asersi eksistensi atau kejadian dan
kelengkapan.
PENGUJIAN RINCIAN SALDO
Ada lima pengujian substantif yang biasa digunakan untuk saldo kas dalam pengujian
rincian saldo.
Menghitung Kas di Tangan
Penerimaan kas yang belum disetor dan uang kembalian biasanya dipandang sebagai
kas di tangan. Pengandalian atas semua dana uang dirancang untuk mencegah transfer uang
yang telah dihitung ke uang yang belum dihitung oleh klien. Penyegelan uang dan
penggunaan staf auditor tambahan seringkali diperlukan apabila kas disimpan pada banyak
lokasi. Pengamanan yang menyangkut pengawasan kas dilakukan untuk meminimalkan
kemungkinan, dalam hal terjadinya kekurangan, klien mengklaim bahwa semua kas adalah
utuh pada saat diserahkan kepada auditor untuk dihitung.
Pengujian ini memberikan bukti tentang masing-masing asersi laporan keuangan
kecuali penyajian dan pengungkapan. Di sini perlu diperhatikan bahwa bukti tantang hak
bersifat lemah karena pengawas dana, seperti dana kas kecil, mungkin telah menambah uang
dari kantung sendiri untuk menutup kekurangan.
Mengkonfirmasi Saldo Kas dan Pinjaman di Bank
Permintaan

konfirmasi

disiapkan

rangkap

dua

dan

ditandatangani

oleh

penandatanganan cek yang bewenang dari klien. Kedua salianan lalu dikirm ke bank, dan
aslinya dikembalikan kepada auditor. Untuk memastikan kompetensi bukti dari prosedur ini,
auditor secara pribadiharus mengirimkan permintaan dalam amplop dengan alamat
pengembalian sendiri dan jawabannya harus dikembalikan langsung ke auditor oleh bank.
Permintaan konfirmasi harus dikirimkan ke semua bank dimana klien mempunyai suatu
akun, termasuk yang saldonya nol pada kahir tahun.
10

Konfirmasi setoran terutama memberikan bukti mrngenai dua asersi berkenaan dengan
kas di bank: (1) keberadaan atau keterjadian karena ada pemberitahuan tertulis bahwa saldo
itu ada, serta (2) hak dan kewajiban karena saldo itu atas nama klien. Jawaban dari bank
menyumbang pada asersi penilaian dan alokasi untuk kas di bank dimana saldo yang
dikonfirmasi digunakan untuk memperoleh saldo kas yang benar pada tanggal neraca. Selai
itu jugamenyumbang pada asersi kelengkapan, tetapi secara keseluruhan tidak dapat
diandalkan karena para responden tidak diharuskan untuk mencari catatan bank mengenai
saldo setoran dan pinjaman yang tidak tercantum dalam formulir permintaan konfirmasi.
Mengkonfirmasi Perjanjian Lainnya dengan Bank
Perjanjian lainnya dengan bank meliputi hal-hal seperti lini kredit, saldo
kompensasi, dan kewajiban kontijen. Perjanjian untuk menetapkan lini kredit dengan bank
mungkin mengharuskan peminjam mempertahankan saldo kas dari bank. Jumlahnya dapat
berupa presentase yang disetujui dari jumlah yang dipinjam, atau dape berupa jumlah dolar
yang ditetapkan. Jumlah minimum yang diisyaratkan dikenal sebgai saldo kompensasi
(compensating balance). Suatu kewajiban kontijen mungkin ada apabila klien menjadi
peminjam atas pinjaman yang diberikan oleh bank kepada pihak ketiga.
Jika sesudah menilai risiko inheren dan pengendalian, auditor merasa yakin bahwa
perjanjian tersebut ada, maka ia harus mengirimkan surat konfirmasi kepada bank.
Konfirmasi atas perjanjian lainnya dengan bank khususnya berguna dalam memenuhi asersi
penyajian dan pengungkapan. Hal ini juga memberikan bukti untuk setiap asersi lainnya.
Akan tetapi, bukti untuk asersi kelengkapan terbatas pada informasi yang diketahui oleh
responden.
Melakukan Scan, Mereview atau Menyiapkan Rekonsiliasi Bank
Apabila tingkat risiko deteksi yang dapat diterima tinggi, auditor dapat menscan
rekonsiliasi bankyang disiapkan klien dan memverifikasi ketepatan matematis dari
rekonsiliasi itu. Jika risiko deteksi sedang, maka auditor dapat menelaah rekonsiliasi bank
klien. Jika risiko deteksi rendah, maka auditor dapat menyiapkan rekonsiliasi bank dengan
menggunakan data bank di tempat klien. Jika risiko deteksi sangat rendah atau auditor
mencurigai kemungkinan adanya salah saji yang material, maka auditor dapat memperoleh
laporan bank akhir tahun langsung dari bank dan menyiapkan rekonsiliasi bank.

11

Bukti yang diberikan oleh rekonsiliasi bank umumnya belum mencukupi untuk
memverifikasi saldo kas di bank karena adanya ketidakpastian berkenaan dengan dua pos
rekonsiliasi yang paling penting: (1) setoran dalam perjalan dan (2) cek yang beredar. Bukti
tersebut hanya dapat diperoleh dengan menelusuri pos-pos ini ke laporan bank dalam
periode akuntansi berikutnya.
Scanning, pengujian, atau penyiapan rekonsiliasi bank menetapkan saldo kas di bank
yang benar pada tanggal neraca. Jadi, hal itu merupakan sumber bukti utama untuk asersi
penilaian atau alokasi. Pengujian ini juga memberikan bukti untuk asersi keberadaan atau
keterjadian, kelengkapan, dan hak serta kewajiban.
Mendapatkan dan Menggunakan Laporan Pisah Batas Bank
Laporan pisah batas bank (bank cutoff statement) adalah suatu laporan bank pada
tanggal sesudah tanggal neraca. Klien harus meminta laporan pisah batas dari bank dan
memberitahukan agar hal itu dikirim langsung pada auditor.
Penelusuran atas cek-cek dirancang untuk memverifikasi daftar cek yag beredar.
Auditor harus menyelidiki setiap situasi yang tidak biasa. Apabila pengaruh agregat dari cek
yang belum dikliring bersifat material, maka hal ini dapat menunjukkan suatu
penyimpangan yang dikenal dengan window dressing, yaitu suatu upaya yang disengaja
untuk melebihsajikan solvensi jangka pendek perusahaan. Maka auditor harus menelusuri
cek-cek yang belum dikliring ke register cek serta dokumentasi pendukung dan jika perlu
meminta keterangan pada bendaharawan.
Dalam melakukan scan atas laporan pisah batas untuk pos-pos tidak biasa, auditor
harus waspada terhadap pos-pos seperti debet dan kredit bank yang tidak tercatat serta
kesalahan dan koreksi bank.
Karena pada kenyataannya laporan pisah batas diperoleh langsung oleh auditor dari
sumber independen di luar organiasi klien, maka hal itu memberikan informasi pendukung
dengan kompetensi yang tinggi tentang keabsahan rekonsiliasi bank akhir tahun dan asersi
eksistensi atau kejadian, kelengkapan, hak dan kewajiban, serta penilaian atau alokasi untuk
kas di bank.

12

1.4 JASA BERNILAI TAMBAH YANG BERKAITAN DENGAN SEKURITAS YANG
MUDAH DIPASARKAN DAN SALDO KAS
Berikut ini adalah beberapa peluang bernilai tambah yang penting, yang dapat diberikan
akuntan publik dengan menggunakan pengetahuan yang diperoleh selama audit atas
sekuritas yang mudah dipasarkan dan saldo kas.


Menentukan asumsi-asumsi penting berkenaan dengan penerimaan kas dan pembayaran
beban operasi yang mempengaruhi peramalan saldo kas.



Membantu manajemen dalam mengembangkan model-model peramalan saldo kas,
pinjaman yang diperlukan, atau potensi kelebihan saldo kas yang tersedia untuk
investasi.



Mengidentifikasi peluang untuk mengubah praktik bisnis, seperti perubahan kebijakan
kredit atau perubahan manajemen persediaan, yang akan meningkatkan arus kas.



Membantu manajemen dalam mengembangkan kebijakan untuk investasi jangka
pendek kelebihan kas.



Mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan tingkat pengembalian atas investasi
jangka pendek atas kelebihan kas.

13

DAFTAR PUSTAKA


Jusup, AL. Haryono. 2002. Auditing (Pengauditan). Buku 2. Yogyakarta: BP. STIE
YKPN.



Boynton, William C., Raymon N. Johnson dan Walter G. Kell, 2001, Modern Auditing,
Edisi 7 Jilid II, Jakarta: Erlangga.

14