Upaya Meningkatkan Konsentrasi Siswa Dal

Upaya Meningkatkan Konsentrasi Siswa Dalam Belajar
Melalui Pemberian Perhatian
Konsentrasi merupakan hal penting dalam belajar. Sering kali siswa
mengalami gangguan konsentrasi dalam belajar. Arti dari kata konsentrasi itu
sendiri menurut para ahli diantaranya, menurut Slameto (2010:86) berpendapat
bahwa konsentrasi adalah pemusatan pikiran pada suatu hal dengan cara
menyampingkan hal-hal lain yang tidak berhubungan. Siswa yang berkonsentrasi
belajar dapat diamati dari beberapa tingkah lakunya ketika proses belajar
mengajar. Menurut Djamarah (2008) mengungkapkan bahwa konsentrasi adalah
pemusatan fungsi jiwa terhadap suatu objek seperti konsentrasi pikiran, perhatian
dan sebagainya. Dalam belajar dibutuhkan konsentrasi dalam bentuk perhatian
yang terpusat pada suatu pelajaran. Sedangkan pengertian belajar itu sendiri
menurut Arthur J.Gates, belajar adalah perubahan tingkah laku melalui
pengalaman dan latihan. Belajar juga merupakan usaha-usaha yang dilakukan oleh
subjek didik (siswa,pelajar) sebagai bagian dari kegiatan dalam melaksanakan
tugas-tugas perkembangannya. Belajar juga lebih banyak berkaitan dengan
melibatkan proses dan fungsi psikis. Belajar merupakan upaya menambah dan
menumpulkan sejumlah pengetahuan serta penerimaan informasi tentang
pelajaran. Ciri dari hasil belajar adalah adanya perubahan perilaku pada diri
individu itu sendiri.
Berdasarkan beberapa pengertian konsentrasi belajar diatas dapat

disimpulkan bahwa konsentrasi belajar adalah pemusatan fungsi jiwa dan
pemikiran seseorang terhadap objek yang berkaitan dengan belajar (penerimaan
informasi tentang pelajaran) dimana konsentrasi belajar ini sangat penting dalam
proses pembelajaran karena merupakan usaha dasar untuk dapat mencapai prestasi
belajar yang lebih baik. Menurut Dimyanti dan Mujiono (2009:239)
mengemukakan bahwa konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan
perhatian pada pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi bahan
belajar maupun proses memperolehnya. Siswa yang memiliki konsentrasi dalam

belajar dapat diamati dari beberapa tingkah lakunya ketika proses belajar
mengajar, antara lain : (1) memperhatikan secara aktif setiap materi yang
disampaikan guru, (2) dapat merespon dan memahami setiap materi pelajaran
yang diberikan, (3) selalu bersikap aktif dengan bertanya dan memberikan
argumentasi mengenai materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, (4)
menjawab dengan baik dan benar setiap pertanyaan yang diberikan guru, (5)
kondisi kelas tenang dan tidak gaduh saat menerima materi pelajaran.
Rendahnya

konsentrasi


disebabkan

oleh

banyak

hal

di

sekitar

lingkungannya, menurut Supriyono (2008: 104 ) menjelaskan beberapa penyebab
anak tidak dapat konsentrasi dalam belajar antara lain : (1) anak tidak mempunyai
tempat sendiri, (2) anak mudah terpengaruh oleh situasi sekitar, (3) anak tidak
merasa senang atau tidak berminat terhadap pelajaran yang dihadapi, dan (4)
kemungkinan anak dalam keadaan lelah/sakit. Tujuan meningkatkan konsentrasi
siswa dalam belajar yaitu agar siswa dapat memahami materi yang diberikan oleh
guru dengan baik, sehingga guru tidak perlu mengulang kembali materi yang telah
diberikan dan kemampuan berpikir siswa pun akan terus meningkat.

Salah satu upaya untuk meningkatkan konsentrasi siswa dalam belajar
yaitu dengan pemberian perhatian kepada siswa. Perhatian (attention) adalah
memfokuskan sumber-sumber mental. Perhatian dapat meningkatkan proses
kognisi untuk berbagai tugas. Para ahli psikologis telah memberikan label
keempat jenis alokasi: selective attention, divided attention, sustained attention,
dan executive attention. Selective attention adalah memfokuskan pada aspek
spesifik pengalaman yang relevan, dengan mengabaikan aspek lainnya yang tidak
relevan. Berkonsentrasi dengan satu suara di antara banyak suara dalam ruangan
yang berisik merupakan contoh selective attention. Divided attention adalah
berkonsentrasi pada lebih dari satu aktivitas dalam waktu yang sama.
Mendengarkan musik sambil membaca merupakan contoh divided attention.
Sustained attention adalah mempertahankan perhatian dalam waktu yang sangat
panjang, yang disebut juga vigilance (kewaspadaan). Tetap memfokuskan diri
pada membaca buku tertentu, bab demi bab, dari awal sampai akhir tanpa terhenti

adalah contoh suitained attention. Excecutive attention melibatkan rencana kerja
dengan mengalokasikan perhatian pada tujuan, deteksi kesalahan, kompensasi,
memonitor kemajuan tugas dan rutinitas atau menangani keadaan yang sulit.
Secara efektif menggunakan perhatian dan berfikir sambil menulis sepuluh lembar
tugas merupakan contoh executive attention. Oleh karena itu, pemberian perhatian

sangatlah penting untuk meningkatkan konsentrasi siswa dalam belajar. Dengan
berkonsentrasi dalam belajar, siswa dapat memahami materi pelajaran yang telah
diberikan oleh guru dengan baik.

REFERENSI

Djamarah. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djedjen. (2016). Landasan Pendidikan. Serang: Universitas Pendidikan Indonesia
Kampus Serang.
Mudjiono, D. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Prawira, P. A. (2013). Psikologi Penididikan dalam Perspektif Baru . Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media .
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya . Jakarta:
Rineka Cipta .
Supriyono. (2008). Studi Kasus Bimbingan Konseling . Semarang .
Tung, K. Y. (2015). Pembelajaran dan Perkembangan Belajar. Jakarta: Indeks

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN ANATOMI JARINGAN EPIDERMIS DAN STOMATA BERBAGAI DAUN GENUS ALLAMANDA (Dikembangkan menjadi Handout Siswa Biologi Kelas XI SMA)

5 148 23

Pengaruh Konsentrasi Putih Telur Terhadap Kualitas Fisik Dan Kimia Susu Bubuk Metode Foaming Drying

4 53 1

Upaya mengurangi kecemasan belajar matematika siswa dengan penerapan metode diskusi kelompok teknik tutor sebaya: sebuah studi penelitian tindakan di SMP Negeri 21 Tangerang

26 227 88

Upaya guru PAI dalam mengembangkan kreativitas siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam Kelas VIII SMP Nusantara Plus Ciputat

48 349 84

Strategi Meningkatkan Nasabah Pada Bmt Usaha Mulya Pondok Indah

10 95 68

Perancangan Sistem Informasi Akademik Pada SMK Bina Siswa 1 Gununghalu

27 252 1

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Waway Karya Lampung Timur Tahun Pela

7 98 60

Studi Perbandingan Sikap Sosial Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dan Think Pair Share Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu

3 49 84

Peranan Komunikasi Antar Pribadi Antara Pengajar Muda dan Peserta Didik Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar ( Studi pada Program Lampung Mengajar di SDN 01 Pulau Legundi Kabupaten Pesawaran )

3 53 80