PENGARUH KESIAPAN DAN BEBAN MENGAJAR GUR

PENGARUH KESIAPAN DAN BEBAN MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA DI SMA THERESIANA SALATIGA
Arnywaty Cornalia B
Universitas Kristen satyawacana
[email protected]
ABSTRAK
Tujuan dari peneitian ini untuk mengetahui pengaruh kesiapan dan beban mengajar
guru terhadap kemandirian belajar dan prestasi belajar siswa, Penelitian ini dilakukan dengan
metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan kuesioner. Sampel penelitian adalah
berjumlah 30 orang siswa/I di SMA Theresian Salatiga. Analisis data dilakukan dengan
perhitungan statistik melalui. Analisis data menggunakan perhitungan statistik dengan
Software SPSS (Statistical Program Smart Solution) Ver.17.0 For Windows. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kesiapan mengajar guru berpengaruh terhadap kemandirian dan prestasi
belajar siswa. kesiapan mengajar guru 84%, kategori baik. Kesiapan mengajar guru yang
diberikan kepada siswa berpengaruh positif pada prestasi belajar siswa.
Kata Kunci: Kesiapan Mengajar Guru,Kemandirian,Prestasi Belajar
I.

Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan


proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Sementara disisi yang lain
guru harus menunjukkan kinerjanya, karena guru ujung tombak pendidikan. Guru adalah
suatu profesi, Oleh karena itu, meskipun guru-guru tersebut telah dipersiapkan dan dibekali
dengan

sejumlah

kompetensi

profesional

untuk

dapat

melaksanakan


tugas-tugas

kependidikan.
Mulyasa (2013:15) bahwa “Guru profesional adalah guru yang mampu membetuk
peserta didik sesuai dengan karakteristik masing-masing”. Dalam hal ini keberhasilan peserta
didik dipengaruhi juga oleh kesiapan dan waktu guru dalam melaksanakan kegitan
pemebelajaran. Salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki guru adalah kemampuan

dalam merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar (Oemar Hamalik, 9:2005).
Kemampuan ini dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pengajar. Belajar
dan mengajar terjadi pada saat berlangsungnya interaksi antara guru dengan siswa untuk
mencapai tujuan pengajaran. Sebagai proses, belajar dan mengajar memerlukan perencanaan
yang seksama, yakni mengkoordinaksikan unsur-unsur tujuan, bahan pengajaran, kegiatan
belajar mengajar, metode dan alat bantu mengajar serta penilaian evaluasi seperti
merencanakan rencana belajar atau RPP berupa pelaksanaan kegiatan atau proses belajar
mengajar dan strategis atau metode mengajar, kesiapan kepribadian yang meliputi kesiapan
fisik, kesiapan mental, kompetensi/kemampuan dasar, penguasaan guru seperti menguasai
bahan belajar, kemampuan mendiagnosa tingkah laku siswa, kemampuan melaksanakan
proses pengajaran, kemampuan mengukur hasil belajar siswa. Menggunakan atau pendekatan
mengajar (seperti penggunaan alat peraga dan modul praktik) atau cara tertentu yang dinilai

lebih efektif dan efesien.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana pengaruh kesiapan dan beban mengajar guru dalam melaksanakn proses
belajar di Sma Theresiana Salatiga?
b. Bagaimana pengaruh kesiapan dan beban mengajar guru untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa di Sma Theresiana Salatiga?
C. Tujuan penelitian
a. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kesiapan guru dalam mengajar untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa di SMA Theresiana Salatiga
b. Untuk mengetahui pengaruh kesiapan mengajar guru untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa di SMA Theresiana Salatiga
D. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini, pembaca mendapatkan informasi yang berkaitan dengan pengaruh
kesiapan dan bebaban mengajar guru, terhadap kemandirian dan prestasi belajar siswa.
II.

LANDASAN TEORI
A. Pengertian Kesiapan Guru
Untuk mencapai suatu pekerjaan, seseorang perlu memiliki kesiapan akan
segala sesuatu yang diperlukan dalam pelaksaan tugas tersebut, baik kesiapan

fisik, kesiapan mental maupun kesiapan secara segi kognitif. Hal ini berlaku juga
bagi seorang guru yang berperan sebagai pemberi pelajaran kepada siswa dalam
proses belajar mengajar harus selalu membekali diri dengan persiapan sebelum

mengajar. Kesiapan dalam kamus psikologi diartikan suatu titik kematangan untuk
menerima atau mempraktekan tingkah laku tertentu (Dali Gulo:1983).
Suharsimi Arikunto (2001:54), memberikan arti terhadap kesiapan dari seorang
guru bahwa kesiapan adalah suatu kompetensi sehingga seseorang yang
mempunyai kompetensi berarti seseorang tersebut memiliki kesiapan yang cukup
untuk berbuat sesuatu.
Menurut Nana Sudjana (1999) berpendapat bahwa ada tiga hal pokok yang
harus diperhatikan guru dalam melaksanakan strategi mengajar. Pertama adalah
tahap mengajar (merencanakan rencana belajar), Kedua adalah menggunakan atau
pendekatan mengajar (alat peraga) dan tahap Ketiga prinsip mengajar (persiapan
mental). Mempersiapkan diri sebelum mengajar menurut tiga aspek tersebut akan
membuat pengajar siap serta penuh percaya diri untuk memasuki ruangan kelas,
karena pengajar tersebut telah mengetahui cara yang akan digunakan untuk
menjelaskan bahan pelajaran. Potensi-potensi tersebut pada dasarnya sama dengan
yang dikemukakan oleh Nana Sudjana (1999). Persiapan yang baik sangat perlu
untuk mendapatkan atau memperoleh hasil yang maksimal. Ketiga tahapan

tersebut harus ditempuh pada setiap saat melaksanakan pengajaran. Satu tahap
ditinggalkan, sebenarnya tidak dapat dikatakan proses pengajaran pada dasarnya
konsep persiapan dalam melaksanakan proses belajar mengajar adalah konsep
yang sangat baik, namun implementasi dalam proses persiapan ini memerlukan
waktu yang cukup panjang.
Perubahan zaman dan perubahan teknologi pendidikan menuntut perubahan
pola pikir, sikap serta nilai-nilai dari setiap individu yang ikut di dalamnya.
Pelaksanaan persiapan mengajar akan berhasil maka perubahan pola pikir, sikap
dan guru-gurunya harus mengikuti perubahan yang ada. Berdasarkan pengertian
kesiapan dan mengajar diatas, dapat dikemukakan bahwa kesiapan mengajar
adalah suatu titik kematangan atau keadaan yang diperlukan untuk melakukan
sesuatu kegiatan mengorganisasi lingkungan dengan baik yang menetapkan guru
sebagai fasilitator untuk membantu siswa agar dapat belajar dan kegiatan tersebut
terikat oleh suatu tujuan dengan demikian kesiapan guru pada dasarnya adalah
tindakan nyata dari guru atau praktik guru melaksanakan pengajaran melalui cara
tertentu yang dinilai lebih efektif dan efisien. Dengan perkataan lain strategi
mengajar adalah politik atau taktik yang digunakan guru dalam melaksanakan
praktik mengajar. Salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki guru adalah

kemampuan dalam merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar

(Oemar Hamalik 2005).
B. HIPOTESIS PENELITIAN
a. Kesiapan mengajar guru berpengaruh pada kemadirian belajar siswa
b. Pendidikan ayah dan ibu berpengaruh pada prestasi belajar siswa
II.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode analitik deskripsi kuantitatif dan

verifikatif. Metode deskriptif yaitu metode yang menggambarkan fakta dan
kejadian pada objek yang diteliti dan verifikatif yaitu metode yang dilakukan
untuk menguji hipotesis. Pengumpulan data dilakukan dengan data menggunakan
lembar kuesioner. Sampel yang digunakan adalah

siswa/I yang berjumlah

sebanyak 30 orang. Analisis data menggunakan perhitungan statistic dengan
Software SPSS (Statistical Program Smart Solution) Ver.17.0 For Windows.
III.


HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini penulis ingin mengolah data untuk menemukan solusi

bagi guru, untuk melakukan peningkatan kemandirian dan prestasi belajar siswa,
sehingga mutu pendidikan dapat meningkat. Dalam penelitian ini variabel yang
diteliti, yaitu: Variable Independent (X) adalah pengaruh kesiapan dan beban
mengajar guru, pendidikan ayah dan ibu Sedangkan untuk variabel Dependent
(Y) prestasi belajar siswa. dengan menyertakan uji linearitas, uji normalitas, uji
autokorelasi, uji korelasi dan uji determinan.
a. Data:
No
.

Kemandirian Belajar

Jumlah
Prestasi

Prestasi Belajar


32

3,2

1

2

3

4

5

6

7

8


9

1.

3

3

4

3

4

3

2

3


3

1
0
4

2.

4

3

4

4

3

3


2

3

3

4

33

3,3

3.

3

4

3

2

3

3

4

3

3

4

32

3,2

4.

3

4

2

3

2

3

3

3

3

2

28

2,8

5.

2

2

4

2

2

2

4

4

3

2

29

2,9

6.

4

3

4

3

2

2

2

2

4

2

28

2,8

7.

3

4

2

4

2

4

2

4

4

3

32

3,2

8.

2

2

2

3

3

4

2

2

3

3

26

2,6

9.

4

3

3

2

3

4

3

2

3

3

30

3,0

10
.
11
.
12
.
13
.
14
.
15
.
16
.
17
.
18
.
19
.
20
.
21
.
22
.
23
.
24
.
25
.
26
.
27
.
28
.
29
.
30
.

4

2

3

4

3

4

3

3

3

4

33

3,3

3

4

4

3

4

3

4

3

3

4

31

3,1

2

2

2

4

4

3

4

3

2

4

30

3,0

3

3

3

3

4

3

2

3

3

3

30

3,0

4

4

4

2

4

3

2

3

3

3

32

3,2

2

3

2

3

2

2

3

2

3

2

24

2,4

3

2

3

4

2

2

4

3

2

4

29

2,9

4

2

4

4

2

2

2

2

4

4

30

3,0

2

3

2

3

2

3

2

2

4

2

25

2,5

2

4

3

3

4

3

2

2

2

2

27

2,7

3

3

3

2

3

3

3

2

2

3

27

2,7

4

2

2

4

3

4

3

2

2

3

29

2,9

3

4

3

3

2

4

4

2

3

4

32

3,2

4

2

4

2

4

4

2

2

3

4

31

3,1

4

3

3

4

4

2

3

2

2

4

31

3,1

3

2

2

4

2

2

4

3

3

3

28

2,8

3

2

3

3

2

3

3

4

2

3

28

2,8

2

3

3

2

3

3

2

4

3

3

28

2,8

2

3

4

4

2

2

2

2

3

4

28

2.8

4

4

3

2

2

2

3

3

3

4

30

3,0

3

3

2

3

4

4

4

3

4

4

30

3,0

No.

Kesiapan Mengajar Guru

1.
2.
3.
4.

1
1
3
4
3
4

1
2
4
3
3
2

1
3
3
3
3
2

14
4
4
3
3

1
5
3
4
3
2

Jumlah Kesiapan
Mengajar Guru
1
6
2
3
3
3

17

18

4
3
3
3

2
3
3
4

1
9
3
3
2
3

Kesiapan
Mengajar

Pend
Ayah

Pend
Ibu

20
3
3
3
2

31
33
29
28

3,1
3,3
2,9
2,8

3
4
2
2

4
3
2
1

5.
6.
7.
8.
9.
10
.
11
.
12
.
13
.
14
.
15
.
16
.
17
.
18
.
19
.
20
.
21
.
22
.
23
.
24
.
25
.
26
.
27
.
28
.
29
.
30
.

3
3
2
3
3
2

2
4
2
2
2
3

2
4
3
2
2
2

3
2
3
2
2
2

2
2
4
3
3
3

4
3
4
4
4
3

2
3
3
2
2
2

4
3
3
2
2
3

2
3
3
2
2
3

3
3
4
3
3
2

25
30
31
25
30
25

2,5
3,0
3,1
2,5
3,0
2,5

1
2
3
2
4
2

2
4
3
3
2
1

4

3

3

4

2

2

3

4

3

4

32

3,2

2

2

3

3

4

3

4

2

4

3

2

3

31

3,1

1

3

3

3

3

3

4

3

3

3

2

3

30

3,0

3

2

4

3

3

4

3

3

4

4

4

4

36

3,6

4

4

4

4

4

4

4

4

2

3

3

3

35

3,5

2

2

3

4

2

3

4

3

4

4

3

4

34

3,4

2

3

3

4

3

3

3

3

3

2

3

4

31

3,1

3

4

3

3

3

3

4

3

3

3

4

4

33

3,3

4

2

3

3

4

3

3

3

4

3

3

2

31

3,1

2

2

3

3

3

3

4

4

2

4

2

3

31

3,1

4

3

4

2

3

3

3

3

2

4

3

4

31

3,1

2

2

4

4

2

3

4

3

4

2

4

4

34

3,4

3

4

3

2

2

2

4

2

3

2

2

3

25

2,5

1

4

4

4

3

4

3

3

3

3

4

3

34

3,4

2

3

3

3

4

2

3

3

4

3

3

3

31

3,1

4

2

3

3

3

3

2

3

3

3

2

4

31

3,1

4

2

3

4

3

2

3

4

3

4

3

3

33

3,3

3

1

3

4

4

2

2

4

3

4

3

4

33

3,3

2

3

4

2

3

3

3

4

2

3

4

3

31

3,1

2

2

4

3

3

4

4

4

4

4

4

4

38

3,8

3

4

1. Uji Lienaritas

Digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel, apakah linear atau tidak. Caranya
adalah buka data kemudian Analize – Regression Linear masukan prestasi belajar siswa pada
kolom dependent dan pengaruh kesiapan mengajar gurup, pendidikan ayah dan pendidikan
ibu – ok, maka akan muncul output sebagai berikut:
Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients
B

1

Std. Error

(Constant)

3,049

,427

kesiapanmengajar

-,107

,156

pendidikanayah

,011

pendidikanibu

,075

Standardized
Coefficients

t

Sig.

Beta
7,142

,000

-,148

-,689

,497

,049

,047

,228

,821

,047

,316

1,617

,118

a. Dependent Variable: prestasi

Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa hasilnya adalah positif, jadi variabel – variabel
diatas adalah linear.
2. Uji Normalitas
Buka data kemudian Analyze - Regression – Linear. Masukkan variabel Y pada kotak
sebelah kiri ke kotak Dependent, dan variabel X1, X2 ke kotak Independent(s) dengan
mengklik tombol tanda panah. Kemudian pilih Save. Centang pilihan Unstandardized
pada bagian Residuals, kemudian pilih Continue dan pada tampilan awal pilih tombol
OK, akan menghasilka variabel baru bernama Unstandardized Residual (RES_1).
Selanjutnya Analyze Descriptive Statistics - Descriptives. Centang pilihan Kurtosis
dan Skewness dan kemudian Continue dan pilih OK. Maka akan muncul output
sebagai berikut:
Descriptive Statistics
N

Minim Maxim Mean
Std.
um
um
Deviation

Statist Statisti Statisti Statist
ic
c
c
ic
kesiapanmen
gajar
pendidikanay
ah
pendidikanib
u

Statistic

Skewness
Statist
ic

30

2,50

3,80

3,106
7

,31833

-,361

30

1

4

2,60

,968

30

1

4

2,63

,964

Std.
Error
,427

Kurtosis
Statist
ic

Std.
Error

,360

,833

,185

,427 -1,003

,833

,088

,427

,833

-,990

Valid N
(listwise)

30

Terlihat bahwa rasio skweness= 0,36 sedang rasio kurtosis = 0,36 karena rasio
skweness dan rasio kurtosis berada diantara -2 hingga +2, maka dapat disimpulkan
bahwa distribusi data adalah normal.
3. Uji Autokorelasi
Lakukan regresi untuk data diatas seperti pada Uji Normalitas. Setelah itu pilih
statistic, maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini. Kemudian centang pilihan Durbin
Watson, setelah itu pilih tombol Continue dan selanjutnya klik Ok. Maka akan muncul
tampilan output sebagai berikut:
Model Summaryb
Model

R

R Square

,305a

1

Adjusted R
Square

,093

Std. Error of
the Estimate

-,012

DurbinWatson

,23130

1,726

a. Predictors: (Constant), pendidikanibu, pendidikanayah, kesiapanmengajar
b. Dependent Variable: prestasi

Berdasarkan tabel diatas, hasil Durbin-Watson adalah 1,726 sehingga dapat disimpulkan
bahwa model ini memiliki autokorelasi positif.
4. Uji Korelasi
Buka data kemudian pilih Analize – Correlate – Bivariate – masukan variabel prestasi belajar
siswa, kesiapan mengajar guru, pendidikan ayah dan pendidikan ibu ke kolom variabel, pilih
Kendals tau_b – OK. Maka akan muncul output sebagai berikut:
Correlations
prestasi
Pearson Correlation
Prestasi

Kesiapanmengajar

Pendidikanayah
Pendidikanibu

1

Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)

kesiapanmeng pendidikanaya Pendidikanibu
ajar
h
-,037

,003

,276

,846

,987

,139

30
1

30
,423*
,020
30
1

30
,289
,121
30
,059
,756
30
1

30
-,037
,846
30
,003
,987
30
,276

30
,423*
,020
30
,289

,139

,121

30
,059
,756

N

30

30

30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Jadi variabel yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah kesipan mengajar guru 84%,
Pendidikan ayah 9% pendidikan ibu 13%
5. Uji Determinan
Buka data kemudian analize – regression – linear – masukan variabel prestasi belajar siswa
pada kolom dependent dan variabel kesiapan mengajar, pendidikan ayah dan pendidikan ibu
belajar pada kolom independent – pilih stepwise pada method – OK. Maka akan muncul
output sebagai berikut
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered

1

Variables
Removed

pendidikanibu,
pendidikanaya
h,
.
kesiapanmeng
ajarb

a. Dependent Variable: prestasi
b. All requested variables entered.

Method

Enter

30

Jadi diantara variabel kesiapan mengajar, pendidikan ayah dan pendidikan ibu
memiliki peran untuk menentukan dalam peningkatan prestasi belajar siswa. Sehingga
kedua variabel sama – sama mempengaruhi prestasi belajar siswa, tetapi yang lebih
dominan adalah kesiapan guru dalam mengajar. Dengan adanya dua variabel tersebut
terutama kemampuan guru dalam memberikan pemebelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan siswa dan berkualitas, maka secara tidak langsung prestasi siswa pasti akan
meningkat, sehingga akan menghasilkan sekolah yang bermutu, dan yang paling utama
prestasi belajar siswa/I dalam suatu lembaga pendidikan di sekolah. Hasil keseluruhan
dari perhitungan data diatas adalah sebagai berikut:
1. Kesiapan mengajar guru, pendidikan ayah, pendidikan ibu yang diterima oleh siswa
berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. Hasil pengujian besarnya
pengaruh kesiapan mengajar guru di terima oleh siswa terhadap prestasi belajar
termasuk korelasi baik yaitu: 84% kesiapan mengajar guru, pendidikan ayah 9% dan
pendidikan ibu 13% Dengan demikian hipotesis pertama diterima oleh siswa,
terhadap prestasi belajar.
2. Kesiapan mengajar guru yang diberikan kepada siswa secara bersama-sama
berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa.Supervisi akademik yang diterima
guru dan motivasi belajar yang diberikan pada siswa secara bersama sama
berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa.
Hasil kesiapanmengajar guru Hasilnya pengujian pengaruh supervisi akademik dan
motivasi belajar oleh guru secara bersama sama berpengaruh positif terhadap prestasi
belajar ditunjukkan pada hasil uji korelasi yang menyatakan keduanya sama sama
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dibuktikan dengan adanya tanda bintang
satu (*) pada angka yang tertera pada kolom. Dengan demikian hipotesis ketiga,
kesiapan mengajar guru, pendidikan ayah, pendidikan ibu berpengaruh positif
terhadap prestasi belajar siswa.
Berdasarkan uji hipotesis mengenai variabel – variabel korelasi dan regresi yang
signifikan dengan kategori baik. Variabel tersebut memberikan pengaruh yang dominan
dibandingkan faktor – faktor lain dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SMA
Theresiana Salatiga.
b. Upaya Tindak Lanjut

Prestasi belajar siswa akan optimal, jika didukung oleh pihak sekolah terutama
guru sebagai fasilitator yang mengajar dalam sekolah tersebut. Upaya untuk meningktkan
kualitas sekolah harus dimulai dari internal sekolah itu sendiri, setiap sekolah mempunyai
keinginan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa/I nya. Namaun prestasi belajar
siswa/I tidak terlepas dari dukungan dan dorongan bahkan kerja keras guru dalam
menyipakan materi atau bahan ajar, untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
menjadikan siswa/I nya berprestasi. Jika hal ini kurang di perhatikan makamutu
pendidikan dan prestasi belajar siswa/I juga menurun.
IV. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di SMA Theresiana Salatiga,
maka pengaruh kesiapan mengajara guru, pendidikan ayah, dan pendidikan ibu
yang diberikan pada siswa terhadap prestasi belajar siswa termasuk dalam kategori baik,
yaitu sebesar 84% mempengaruhi prestasi belajar siswa/I, tetapi pelu ada peningkatan
dalam kesiapan mengajar guru.
A. Saran
Guru lebih menyiapkan materi pembelajar sebelum melaksanakan proses
pembelajaran karena Peran guru dalam kelas sangatlah penting dan membawah dapak
besar untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. karena guru yang lebih mengetahui
setiap kebutuhan siswa/I di kelas.

Lampiran I Data Mentah
No
.

Kemandirian Belajar
1

2

3

4

5

6 7

8

9

1.

3

3

4

3

4

3 2

3

3

1
0
4

2.

4

3

4

4

3

3 2

3

3

4

Jumlah
Prestasi

Prestasi
Belajar

32

3,2

33

3,3

3.

3

4

3

2

3

3 4

3

3

4

32

3,2

4.

3

4

2

3

2

3 3

3

3

2

28

2,8

5.

2

2

4

2

2

2 4

4

3

2

29

2,9

6.

4

3

4

3

2

2 2

2

4

2

28

2,8

7.

3

4

2

4

2

4 2

4

4

3

32

3,2

8.

2

2

2

3

3

4 2

2

3

3

26

2,6

9.

4

3

3

2

3

4 3

2

3

3

30

3,0

10
.
11
.
12
.
13
.
14
.
15
.
16
.
17
.
18
.
19
.
20
.
21
.
22
.
23
.
24
.
25
.
26
.
27
.
28
.

4

2

3

4

3

4 3

3

3

4

33

3,3

3

4

4

3

4

3 4

3

3

4

31

3,1

2

2

2

4

4

3 4

3

2

4

30

3,0

3

3

3

3

4

3 2

3

3

3

30

3,0

4

4

4

2

4

3 2

3

3

3

32

3,2

2

3

2

3

2

2 3

2

3

2

24

2,4

3

2

3

4

2

2 4

3

2

4

29

2,9

4

2

4

4

2

2 2

2

4

4

30

3,0

2

3

2

3

2

3 2

2

4

2

25

2,5

2

4

3

3

4

3 2

2

2

2

27

2,7

3

3

3

2

3

3 3

2

2

3

27

2,7

4

2

2

4

3

4 3

2

2

3

29

2,9

3

4

3

3

2

4 4

2

3

4

32

3,2

4

2

4

2

4

4 2

2

3

4

31

3,1

4

3

3

4

4

2 3

2

2

4

31

3,1

3

2

2

4

2

2 4

3

3

3

28

2,8

3

2

3

3

2

3 3

4

2

3

28

2,8

2

3

3

2

3

3 2

4

3

3

28

2,8

2

3

4

4

2

2 2

2

3

4

28

2.8

29
.
30
.

4

4

3

2

2

2 3

3

3

4

30

3,0

3

3

2

3

4

4 4

3

4

4

30

3,0

No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
.
11
.
12
.
13
.
14
.
15
.
16
.
17
.
18
.
19
.
20
.
21
.
22
.
23
.
24

Kesiapan Mengajar Guru
20

2
3
3
4
4
3
3
2
2
3

1
9
3
3
2
3
2
3
3
2
2
3

Jumlah
Kesiapan
Mengajar Guru

3
3
3
2
3
3
4
3
3
2

31
33
29
28
25
30
31
25
30
25

3,1
3,3
2,9
2,8
2,5
3,0
3,1
2,5
3,0
2,5

3
4
2
2
1
2
3
2
4
2

4
3
2
1
2
4
3
3
2
1

3

4

3

4

32

3,2

2

2

2

4

3

2

3

31

3,1

1

3

4

3

3

3

2

3

30

3,0

3

2

4

3

3

4

4

4

4

36

3,6

4

4

4

4

4

4

2

3

3

3

35

3,5

2

2

4

2

3

4

3

4

4

3

4

34

3,4

2

3

3

4

3

3

3

3

3

2

3

4

31

3,1

3

4

3

3

3

3

4

3

3

3

4

4

33

3,3

4

2

3

3

4

3

3

3

4

3

3

2

31

3,1

2

2

3

3

3

3

4

4

2

4

2

3

31

3,1

4

3

4

2

3

3

3

3

2

4

3

4

31

3,1

2

2

4

4

2

3

4

3

4

2

4

4

34

3,4

3

4

3

2

2

2

4

2

3

2

2

3

25

2,5

1

4

4

4

3

4

3

3

3

3

4

3

34

3,4

2

3

1
1
3
4
3
4
3
3
2
3
3
2

1
2
4
3
3
2
2
4
2
2
2
3

1
3
3
3
3
2
2
4
3
2
2
2

1
4
4
4
3
3
3
2
3
2
2
2

1
5
3
4
3
2
2
2
4
3
3
3

1
6
2
3
3
3
4
3
4
4
4
3

17

18

4
3
3
3
2
3
3
2
2
2

4

3

3

4

2

2

3

3

4

3

4

3

3

3

3

4

3

3

4

4

3

Kesiapan
Mengajar

Pend
Ayah

Pend
Ibu

.
25
.
26
.
27
.
28
.
29
.
30
.

3

3

4

2

3

3

4

3

3

3

31

3,1

4

2

3

3

3

3

2

3

3

3

2

4

31

3,1

4

2

3

4

3

2

3

4

3

4

3

3

33

3,3

3

1

3

4

4

2

2

4

3

4

3

4

33

3,3

2

3

4

2

3

3

3

4

2

3

4

3

31

3,1

2

2

4

3

3

4

4

4

4

4

4

4

38

3,8

3

4

Lampiran II Instrumen
No.

Pertanyaan

Jawaban
SS

1.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyalurkan kemampuan berpendapat tentang ide-ide
dari masing-masing siswa
2. Guru mendorong mengungkapkan ide-ide baru tentang
materi yang dibahas dalam proses belajar mengajar
3. Guru membangkitkan keaktifan siswa dalam setiap
kegiatan seperti bertanya, menjawab, dan menengahi.
4. Guru menarik perhatian siswa dengan cara mengaitkan
materi pelajaran dengan diri siswa (misalnya dengan
pengalaman mereka)
5. Guru menggunakan sumber belajar yang sesuai dengan
kompetensi yang dikembangkan
6. Guru terampil atau mengusai alat bantu pembelajaran
yang tersedia dan sesuai dengan materi yang diajarkan
7. Guru membuat alat bantu pembelajaran sesuai dengan
kompetensi yang dikembangkan
8. Guru memilih jenis peran yang akan dilakukan oleh siswa
sesuai dengan materi yang disampaikan
9. Guru membimbing kerja sama antar siswa dalam
memainkan peran
10. Guru menjadi seorang pembimbing dalam proses bermain
peran
11. Guru mendukung suasana belajar dengan sikap yang
sportif

S

TS

STS

12. Guru memberi pengertian tentang apa yang tercantum
dalam materi
13. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran
14. Guru memberikan kegiatan belajar di luar kelas
15. Guru mengefisienkan waktu untuk melakukan kegiatan
belajar
16. Guru mengulang materi yang diberikan sebelum di
mengerti oleh siswa pada proses pembelajaran
17. Guru mendorong siswa untuk berperan melakukan tugas
dalam proses diskusi
18. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melakukan interaksi antar kelompok satu dengan
kelompok lain
19. Guru menimbulkan rasa percaya diri setelah melakukan
diskusi
20. Guru memotivasi peserta didik setelah melakukan diskusi

DAFTAR PUSTAKA
Aritonang, Keke T. "Kompensasi Kerja, Disiplin Kerja Guru dan Kinerja Guru SMP Kristen
BPK PENABUR Jakarta." Jurnal Pendidikan Penabur 4.4 (2005): 1-16.
Evanita, Eka Lusia. Analisis Kompetensi Pedagogik dan Kesiapan Guru Sekolah Menengah Atas
dalam Mendukung Implementasi Kurikulum 2013. Diss. Universitas Negeri Semarang, 2013.
Ismanto. 2007. Ananlisis Data Kuantitatif. Jakarta: UI Press.
Merta, I Nyoman. 2015. Kontribusi Supervisi Akademik, Iklim Kerja, dan Kompetensi
Profesional terhadap Kinerja Guru Dalam Mengelola Proses Pembelajaran. Jurnal
Penelitian Pasca Sarjana Undiskha. Vol 5 No 1.
Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005Tentang Standar Nasional Pendidikan
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D. Bandung:Penerbit Alvabeta.
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Usman, Husaini. 2014. Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan.YogyaKarta: Bumi
Aksara.
_______. 2013. Uji kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Zakiyah, Aini. 2013. KemampuanKepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Pada
SMA

Negeri

7

Banda

Aceh.

serambimekkah.ac. id/download. Pdf

Jurnal

Pendidikan

SerambiIlmu.http://www.