this PDF file EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH (SIMDA KEUANGAN)DENGAN METODE PIECES DI SEKOLAH MENENGAH NEGERI KOTA SURAKARTA | Puspita | Tata Arta 1 SM
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2, hlm 77-90
Ira Puspita, Sri Witurachmi, dan Nurhasan Hamidi. Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah
(SIMDA Keuangan) dengan Metode PIECES. Desember, 2016
EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH
(SIMDA KEUANGAN)DENGAN METODE PIECES
DI SEKOLAH MENENGAH NEGERI KOTA SURAKARTA
Ira Puspita, Sri Witurachmi, Nurhasan Hamidi*
*Pendidikan Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
arra.puspita@gmail.com
ABSTRACT
The objective of this research is to investigate the success rate of the Regional Financial Management Information System (SIMDA) with performance, information, economy, control, efficiency, and service (PIECES) evaluation methods at state secondary schools of Surakarta City. Its population was treasurers of Junior High Schools, Senior High Schoolsand Vocational High Schools of Surakarta City. They
consisted of 44. Its samples were 40 treasurers and were determined by using the proportional random
sampling. The data of research were collected through questionnaire and analyzed by using the left-tailed
t-test at the significance level of 0.05. The success rate attained was 81.13%. The success rate of the SIMDA based on the indicators of PIECES evaluation methods was 84% at highest (-ttable = -1.645 >-tcount =3.12). The strongest indicator of the SIMDA was information (85%) and the weakest indicator was economy (62%). The indicator of efficiency was adequately successful (75%), but it was fairly low if compared
with other indicators. The results of identification both the strength and weakness of the SIMDA can be
inputs for the Finance and Development Supervisory Agency (BPKP) in developing the future SIMDA
through, for instance, provision of online reporting facilities so that the treasurers can save theirtime.
Keyword :SIMDA at school, System Evaluation, PIECES evaluations method.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesuksesan SIMDA Keuangan berdasar indikator metode evaluasi PIECES di Sekolah Menengah Negeri Kota Surakarta. Populasi penelitian terdiri
atas bendahara SMPN, SMAN, dan SMKN Kota Surakarta yang berjumlah 44 orang. Sampel ditentukan
sebanyak 40 orang bendahara. Teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional random sampling.
Bentuk penelitian evaluasi kuantitatif. Pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik angket. Analisis data menggunakan uji-t pihak kiri dengan taraf signifikansi 0,05. Tingkat kesuksesan yang dicapai yaitu
sebesar 81,13%. Hipotesis “Tingkat kesuksesan SIMDA Keuangan berdasar indikator metode evaluasi
PIECES di Sekolah Menengah Negeri Kota Surakarta paling tinggi 84%” diterima berdasar pada (ttabel>thitung atau -1,645>-3,12). Berdasar metode evaluasi PIECES, SIMDA Keuangan di Sekolah Menengah Negeri Kota Surakarta memiliki kekuatan pada indikator information dengan nilai sebesar 85%.
Kelemahan SIMDA terletak pada indikator economic dengan nilai sebesar 62%. Indikator efisiensi tergolong sukses dengan persentase 75% namun hal ini cukup rendah jika dibanding dengan indikator lain.
Hasil identifikasi kekuatan dan kelemahan SIMDA Keuangan di Sekolah Menengah Negeri Kota Surakarta dapat menjadi bahan masukan bagi BPKP dalam pengembangan SIMDA Keuangan kedepannya. Perbaikan tersebut antara lain pemberian fasilitas pelaporan online sehingga membantu bendahara dalam
efisiensi waktu pelaporan.
Kata kunci : SIMDA Keuangan Sekolah, Evaluasi Sistem, Metode Evaluasi PIECES.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No.2
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi dan informasi
telah
mengubah
instansi
swasta
maupun
pemerintah dalam memproses dan melaporkan
suatu informasi, terutama informasi keuangan.
Pengolahan informasi keuangan secara efektif
dan efisien dapat dicapai dengan tersedianya sistem informasi yang dapat diandalkan, cepat, dan
akurat sehingga suatu sistem dapat diintegrasikan secara menyeluruh dan mampu memberikan
informasi yang handal dan relevan.
Guna mewujudkan praktik pengelolaan
keuangan daerah yang cepat, tepat, dan akurat,
Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan
(BPKP) telah mengembangkan sistem aplikasi
komputer, yaitu Sistem Informasi Manajemen
Daerah (SIMDA). Aplikasi SIMDA terdiri atas
beberapa jenis yang salah satunya ialah SIMDA
Keuangan. Sistem ini mengolah data transaksi
keuangan menjadi laporan keuangan yang dapat
dimanfaatkan setiap saat. SIMDA merupakan
sebuah sistem berbasis aplikasi teknologi yang
dikembangkan untuk mendukung tercapainya
akuntabilitas bagi pemerintah daerah baik ditingkat pelaporan ataupun ditingkat akuntansi. Aplikasi
ini
pemerintah
diharapkan
daerah
dapat
dalam
membantu
penyusunan
perencanaan dan penganggaran, serta pelaksanaan dan penatausahaan APBD dan pertanggungjawaban APBD.
Sistem perlu dievaluasi guna mengetahui
kesuksesan sistem secara teknik dan perilaku.
Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk mengevaluasi suatu sistem. Evaluasi terhadap
SIMDA
telah
dilakukan
dengan
menggunakan beberapa model evaluasi, diantaranya Model Evaluasi Technology Acceptable
Method, Evaluasi Kualitas Laporan Keuangan,
dan Evaluasi D&M IS Success Model.
Evaluasi guna mengukur kualitas laporan
keuangan yang dihasilkan oleh SIMDA menyatakan bahwa SIMDA terbukti relevan, akurat,
dan tepat waktu. Berkaitan dengan kualitas
laporan keuangan, Nugraha & Astuti (2013)
menyatakan bahwa SIMDA Keuangan telah
meningkatkan tingkat relevansi sebesar 59,64%,
tingkat keakuratan sebesar 50,87%, dan tingkat
ketepatan waktu sebesar 85%. Kenaikan relevansi sebesar 59,64% berarti bahwa informasi SIMDA Keuangan lebih berkualitas untuk memengaruhi pengambilan keputusan manajemen. Kenaikan relevansi sebesar 50,87% menunjukkan
bahwa SIMDA Keuangan mampu menghasilkan
informasi dengan ketepatan dan tingkat kebenaran yang lebih baik dibandingkan dengan
pengelolaan data keuangan. Selain itu, kenaikan
ketepatan waktu dalam membuat laporan keuangan dengan menggunakan SIMDA Keuangan
sebesar 85% juga membuktikan bahwa SIMDA
lebih cepat dibandingkan dengan manual.
Evaluasi dengan Model TAM juga menunjukkan bahwa SIMDA merupakan sistem yang
baik dan sukses dalam pelaksanaannya. Berkaitan dengan evaluasi Model TAM, Budiman
&Arza
(2013:90)
menghubungkan
variabel
TAM yang terdiri atas 4 variabel, yaitu: kemudahan penggunaan (perceived ease of use), kemanfaatan (perceived usefulness), sikap terhadap
penggunaan (attitude toward using), dan kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan
(behavioral intention to use). Empat variabel
TAM dirumuskan menjadi enam hipotesis, dari
ke-enam hipotesis yang diajukan dinyatakan
Ira Puspita, Sri Witurachmi, dan Nurhasan Hamidi. Evaluasi Sistem Informasi Manajemen
Keuangan Daerah (SIMDA Keuangan) dengan Metode PIECES. Desember, 2016.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2 , hlm. 77-90
bahwa semua berdampak positif dan signifikan.
online namun dalam kenyataannya, sistem
Evaluasi SIMDA dengan menggunakan
online belum berlaku dan masih menggunakan
D&M IS Success Model juga menyatakan SIM-
sistem ekspor-impor. Permasalahan yang mun-
DA adalah sistem yang sukses. Hal itu dapat
cul ialah pengiriman laporan berupa softfile ha-
dikaitkan dengan simpulan penelitian Wahyuni
rus dilakukan ke Dinas Pendapatan Pengelolaan
(2011) bahwa “SIMDA yang diterapkan pada
Keuangan dan Aset (DPPKA) secara langsung
pemerintah daerah/SKPD (dengan kualitas sis-
dengan menggunakan flashdisk. Selain itu, se-
tem dan kualitas informasi dalam SIMDA) ber-
tiap ada perubahan maka pihak bendahara harus
pengaruh positif terhadap intensitas penggunaan
melakukan proses pencocokan ke DPPKA kem-
sistem dan kepuasan pengguna.”
bali. Dalam proses pencocokan inilah sering ter-
Observasi awal menunjukkan hal yang sa-
jadi permasalahan karena laporan yang dibuat
ma. Pengguna akhir merasa bahwa SIMDA san-
oleh sekolah berbeda dengan laporan yang dibu-
gat membantu dalam menghasilkan laporan keu-
at oleh pihak DPPKA. Ketiga, masih ada 2
angan yang baik. Bendahara sekolah yang men-
sekolah yang nominal penyusutannya tidak mun-
gurusi tentang SIMDA Keuangan menyatakan
cul.
bahwa sejak adanya SIMDA maka pembuatan
Beberapa kendala penggunaan SIMDA
laporan keuangan menjadi lebih cepat, mudah,
juga terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara.
dan
Hal ini dinyatakan Pulungan (2013) bahwa ken-
baik
serta
sangat
membantu
dalam
pelaporan keuangan.
dala
yang
dihadapi
antara
lain:
masalah
Di lain pihak, ditemukan informasi bahwa
lemahnya sumber daya manusia, masalah pera-
masih ada beberapa hal yang menjadikan SIM-
turan perundang-undangan terkait pengelolaan
DA kurang sempurna, yaitu: pertama, menu edit
keuangan daerah masih mempunyai potensi mul-
transaksi yang masih harus bertahap, padahal
ti penafsiran sehingga menimbulkan banyak per-
diharapkan menu edit bisa berlangsung secara
sepsi mengenai tata laksana keuangan daerah,
otomatis sehingga proses editing lebih sederhana
dan masalah infrastruktur terkait ketersediaan
tidak satu persatu tahapan harus dilakukan
internet.
secara manual. Transaksi yang SP2D sudah
Sumber daya manusia sebagai salah satu
diterbitkan, proses editnya juga rumit. Hal ini
komponen sistem informasi manajemen tentu
dikuatkan oleh Nugraha (2013) yang ber-
memiliki peran yang penting dalam memen-
pendapat “Koreksi kesalahan data setelah diter-
garuhi penggunaan SIMDA. Hasil observasi
bitkanya SP2D memiliki prosedur yang cukup
menunjukkan bahwa kemampuan dan persepsi
rumit sehingga menghambat proses koreksi ter-
kemudahan penggunaan SIMDA tergantung pa-
sebut.”
da latar belakang pendidikan, penguasaan infor-
Kedua, sistem ekspor-impor data yang
masi, dan teknologi, usia serta pengalaman. Oleh
dirasa masih menyulitkan. SIMDA merupakan
sebab itu, ada pengguna akhir yang merasa SIM-
sistem yang seharusnya bisa dioperasikan secara
DA sudah cukup mudah dan ada yang merasa
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No.2
perbaiki kelemahan sistem yang telah ada.” Per-
bahwa SIMDA cukup sulit untuk dipahami.
Sistem yang baik perlu diuji dan dievaluasi
secara terus menerus. Evaluasi bisa dilakukan
baikan sistem tentu akan lebih memaksimalkan
peran sistem dalam organisasi pemerintahan.
dengan mengambil sudut pandang yang berbeda
Berkaitan dengan peran sistem, O’Brien &
untuk bisa melihat sistem lebih mendetail. Indi-
Marakas (2008: 8) menyatakan peran penting
kator evaluasi dirumuskan dari metode evaluasi
sistem informasi dalam organisasi antara lain
sistem PIECES yang mampu mengevaluasi sis-
sebagai berikut :
tem dari segi kekuatan maupun kelemahan ber-
1.
bisnis.
dasarkan aspek performance (kinerja), information/data
(informasi/data),
economic
2.
3.
Teknik evaluasi PIECES dijelaskan oleh
Mendukung pengambilan keputusan oleh
karyawan dan manajer.
(ekonomi), control/security (keamanan), efficiency (efisiensi), dan service (pelayanan).
Mendukung proses dan kegiatan operasi
Mendukung strategi bagi keuntungan kompetitif.
Whitten (2004: 215) bahwa sebuah sistem perlu
Implementasi peran sistem informasi diling-
dilakukan analisis untuk mengetahui permasala-
kup pemerintah tentu hampir sama, SIMDA
han dan kebutuhan dalam pembuatan sistem itu
Keuangan di dalam organisasi pemerintah dapat
sendiri.
perlu
mendukung dalam proses kegiatan keuangan
ditemukan permasalahan yang ada agar suatu
organisasi. Hasil dari SIMDA bisa digunakan
sistem dapat berjalan dengan baik dan dapat
bahan evaluasi organisasi guna pengambilan
mencapai tujuan yang diharapkan. Identifikasi
keputusan. Jogiyanto (2006: 19) menyatakan
permasalahan dan solusi dapat diperoleh dari
informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi
pengguna sistem dengan kriteria data, proses,
dapat digunakan mulai dari manajemen atas,
dan
dapat
menengah dan bawah. Sistem informasi mem-
menghasilkan hal-hal baru yang dapat menjadi
iliki besar perannya masing-masing dalam setiap
pertimbangan dalam pengembangan sistem.
tingkatan manajemen. Semakin tinggi tingkat
Sebuah
tampilan.
sistem
Metode
informasi
PIECES
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
manajemen, maka kebutuhan informasi juga
dan mengkaji tingkat kesuksesan SIMDA Keu-
lebih banyak sehingga informasi dari sistem in-
angan berdasar indikator metode evaluasi PIEC-
formasi memiliki perannya sendiri. Sistem infor-
ES di Sekolah Menengah Negeri Kota Surakarta.
masi komputer berpengaruh terhadap keputusan
Evaluasi berfungsi untuk menilai kelebihan
manajemen atas sebesar 15-20%, manajemen
dan kelemahan sistem sehingga hasil evaluasi
menengah sebesar 30-40% dan manajemen
bisa menjadi bahan masukan bagi pengem-
bawah sebesar 55-75%. Organisasi pemerintah
bangan sistem. Jogiyanto (2005:35) berpendapat
tidak bertujuan dalam mencari keuntungan se-
“sistem perlu dilakukan pengembangan guna
hingga sistem informasi lebih bertujuan untuk
menyusun sistem baru untuk menggantikan sis-
menyediakan pelayanan yang terbaik bagi
tem lama secara keseluruhan atau hanya mem-
masyarakat. SIMDA dapat berperan untuk mem-
Ira Puspita, Sri Witurachmi, dan Nurhasan Hamidi. Evaluasi Sistem Informasi Manajemen
Keuangan Daerah (SIMDA Keuangan) dengan Metode PIECES. Desember, 2016.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2 , hlm. 77-90
bantu pemerintah daerah dalam memberikan informasi keuangan yang akuntabel bagi masyarakat.
b. Relevansi informasi, yaitu informasi yang
dihasilkan sesuai dengan kebutuhan.
c. Penyajian
Adapun beberapa aspek yang dapat dilihat
dari metode evaluasi PIECES adalah sebagai
informasi,
yaitu
informasi
disajikan dalam bentuk yang sesuai.
d. Aksesibilitas informasi, yaitu informasi
berikut:
dapat tersedia sewaktu-waktu ketika dibu-
1. Peformance (kinerja sistem), terdiri atas:
tuhkan.
a. Throughput, sistem dinilai dari banyaknya
3. Economy, terdiri atas:
kerja (output) yang dilakukan pada be-
a. Reusabilitas, yaitu tingkat sebuah program
berapa periode waktu dalam memenuhi
atau bagian dari program tersebut dapat
kebutuhan.
digunakan kembali di dalam aplikasi yang
b. Respon time, yaitu waktu yang diperlukan
oleh sistem informasi untuk melakukan
b. Sumber daya, yaitu jumlah sumber daya
yang digunakan dalam pengembangan
proses kerja.
c. Audibilitas,
lain.
yaitu
kecocokan
dimana
keselarasan terhadap standar dapat diperiksa.
sistem, meliputi sumber daya manusia serta sumber daya ekonomi.
4. Control, terdiri atas:
d. Kelaziman komunikasi, yaitu terkait user
a. Integritas, yaitu tingkat akses ke perangkat
interface yang digunakan dalam sistem
lunak atau data oleh orang yang tidak ber-
informasi dinilai dalam kemudahan untuk
hak dapat dikontrol.
dipahami.
b. Keamanan, yaitu mekanisme yang men-
e. Kelengkapan, tingkat kelengkapan fungsi
sistem informasi dalam mendukung peker-
gontrol atau melindungi program dan data
dalam sistem informasi.
5. Efficiency, terdiri atas:
jaan.
f. Konsistensi, yaitu penggunaan desain dan
a. Usebilitas, yaitu usaha yang dibutuhkan
teknik dokumentasi yang seragam pada
untuk mempelajari, mengoperasikan, me-
keseluruhan
nyiapkan input, dan menginterpretasikan
proyek
pengembangan
perangkat lunak.
output suatu program.
g. Toleransi kesalahan, yaitu kerusakan yang
b. Maintanabilitas, yaitu usaha yang diper-
terjadi pada saat program mengalami
lukan untuk mencari dan membetulkan
kesalahan.
kesalahan pada sebuah program.
2. Information, terdiri atas:
a. Accuracy (akurat), yaitu informasi atas
hasil evaluasi hendaklah memiliki tingkat
ketepatan/ketelitian yang tinggi.
6. Service, terdiri atas:
a. Akurasi, yaitu ketelitian komputasi dan
kontrol.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No.2
b. Reliabilitas, yaitu tingkat sebuah program
Skor maksimal yang dapat diperoleh oleh
dapat dipercaya dan diandalkan untuk
masing-masing responden adalah 100. Pen-
melakukan fungsi yang diminta.
golahan data dengan menggunakan SPSS di-
c. Kesederhanaan, yaitu tingkat sebuah pro-
peroleh deskripsi data sebagai berikut:
a.
Nilai tertinggi
: 94
b.
Nilai terendah
: 70
c.
Nilai rata-rata
: 81,13
Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif
d.
Median
: 81
dengan menggunakan indikator evaluasi sistem
e.
Standar Deviasi : 5,819
gram dapat dipahami tanpa kesukaran.
METODE PENELITIAN
PIECES. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif deskriptif.
Berikut hasil pengujian normalitas dengan
shapiro-wilk :
Populasi penelitian berjumlah 44 orang Bendahara Sekolah Menengah Negeri Kota Surakar-
Tests of Normality
Kolmogorov-
ta yang bertugas mengolah informasi keuangan
dengan SIMDA Keuangan. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah proportionate
Shapiro-Wilk
Smirnova
SIMDA
Statistic
df
Sig.
Statistic
df
Sig.
,115
40
,198
,976
40
,554
stratified random sampling. Sampel yang ter-
Data hasil pengumpulan angket dinyatakan
pilih sejumlah 40 sekolah. Sampel terdiri atas 25
terdistribusi normal apabila memiliki signifikan-
bendahara SMPN, 7 bendahara SMAN, dan 8
si > 0,05. Kolom signifikansi ditunjukkan oleh
bendahara SMKN.
kolom Sig. sebesar 0,554, sehingga dapat disim-
Pengumpulan
data
dilakukan
dengan
pulkan bahwa Sig. > 0,05 atau 0,554 > 0.05 yang
menggunakan angket. Pengujian validitas angket
menunjukkan bahwa data terdistribusi secara
menggunakan product moment dan pengujian
normal.
reliabilitasnya menggunakan rumus alpha. Pen-
Pengujian
hipotesis
dilakukan
dengan
gujian hipotesis penelitian menggunakan uji-t
menggunakan t-test, uji pihak kiri. Nilai signif-
dengan uji prasyarat normalitas Shapiro-Wilk.
ikansi yang digunakan sebesar 0,05 atau 5%.
Hasil uji hipotesis diperoleh nilai thitung=-
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
Hasil pengumpulan data mengenai tingkat
kesuksesan SIMDA, sebagai berikut:
3,1193458 dibulatkan menjadi -3,12. Hasil thitung
kemudian dikonsultasikan dengan nilai ttabel (1 –
α = n atau 1 -0,05 = 0,95), maka diperoleh nilai
ttabel = 1,645. Hal ini dapat ditarik kesimpulan
bahwa
-ttabel>thitung, atau ttabel=-1,645>thitung =
-3,12.
Berdasar pada hasil pengujian hipotesis,
diperoleh nilai -ttabel>thitung atau ttabel = -1,645
>thitung = -3,12, sehingga Ha diterima dan Ho di-
Ira Puspita, Sri Witurachmi, dan Nurhasan Hamidi. Evaluasi Sistem Informasi Manajemen
Keuangan Daerah (SIMDA Keuangan) dengan Metode PIECES. Desember, 2016.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2 , hlm. 77-90
tolak pada taraf signifikansi 5%. Jadi hipotesis
wa keberhasilan implementasi Aplikasi SIMDA
yang berbunyi “Tingkat kesuksesan SIMDA
>76%, ini berarti keberhasilan implementasi Ap-
Keuangan berdasar indikator metode evaluasi
likasi SIMDA di SKPD dikategorikan baik.
PIECES di Sekolah Menengah Negeri Kota Surakarta paling tinggi 84%” dapat diterima.
dengan berbagai metode guna melihat sistem
Klasifikasi Kesuksesan SIMDA Keuangan
Berdasarkan Metode PIECES
Berdasar pada analisis data dan uji
hipotesis
dapat
diketahui
bahwa
Sistem perlu dievaluasi dan dianalisis
tingkat
kesuksesan SIMDA paling tinggi sebesar 84%
telah diterima. Hal ini dikarenakan hasil perhitungan tingkat pencapaian SIMDA sebesar
81,13%. Hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dengan Tabel Klasifikasi Kesuksesan
SIMDA Keuangan, maka SIMDA Keuangan
dapat dinyatakan “Sukses” berdasar metode
evaluasi PIECES.
secara menyeluruh serta mengamati sistem dari
berbagai sudut pandang. Berdasar pada evaluasi
D&M IS Success Model, TAM, dan kualitas
laporan keuangan dinyatakan bahwa SIMDA
Keuangan telah baik, begitu juga dengan metode
PIECES yang menyatakan bahwa SIMDA Keuangan merupakan sistem yang sukses. Terbukti
dari persentase mencapai 81,13%. Selain sebagai
indikator dalam menentukan kesuksesan sistem,
metode evaluasi PIECES juga dapat digunakan
dalam mengidentifikasi kekuatan, kelemahan,
dan masalah sistem guna pengambilan keputusan.
Persentase Skor
Klasifikasi
Kesuksesan
85-100
Sangat Sukses
69 – 84
53 – 68
37 – 52
20 – 36
Sukses
Cukup Sukses
Tidak Sukses
Sangat Tidak Sukses
Klasifikasi Kesuksesan SIMDA Keuangan
Berdasarkan
DA Keuangan merupakan sistem yang sukses
karena pengguna telah memberikan nilai yang
baik terhadap SIMDA Keuangan. Penilaian baik
meliputi
aspek
kinerja,
informasi/data,
ekonomis, pengendalian, efisiensi, dan layanan
yang dimiliki SIMDA Keuangan. Hal ini sejalan
dengan penelitian Budiman & Arza (2013) bah-
Indikator
PIECES
Data penelitian akan digolongkan berdasar
pada 6 indikator PIECES. Informasi yang lebih
rinci mengenai hasil evaluasi SIMDA Keuangan
sangat dibutuhkan guna identifikasi sistem lebih
dalam.
Hal ini berarti bahwa secara umum SIM-
Masing-masing
Secara
khusus,
klasifikasi
tingkat
kesuksesan SIMDA Keuangan dapat disajikan
berdasar pada masing-masing indikator PIECES
sebagai berikut:
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No.2
Apabila disajikan dalam bentuk tabel maka
standar akuntansi. SIMDA dibuat ber-
akan terlihat sebagai berikut :
Indikator
sangat cocok dan selaras dengan
Kategori
Performance
Information
Economic
Control
Persentase
84,71 %
85 %
62 %
83,3 %
Efficiency
Service
75 %
83 %
Sukses
Sukses
Sukses
Sangat Sukses
Cukup Sukses
Sukses
dasar pada PP No 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah,
Permendagri No 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah, dan peraturan lain terkait
dengan keuangan negara, sehingga
kesesuaian dengan standar akuntansi
sudah baik.
Masing-masing indikator memiliki klasifi-
4. Kelaziman komunikasi atau user inter-
kasi kesuksesannya sehingga dapat diketahui
face SIMDA Keuangan dinilai sebesar
indikator mana yang memiliki klasifikasi paling
83%. Hal ini berarti bahwa SIMDA
sukses maupun tidak. Berikut rincian masing-
Keuangan mudah untuk dipahami dan
masing indikator :
sesuai dengan kebutuhan. Hal ini
a.
Performance (Kinerja), mendapat klasifi-
disebabkan karena proses input data
kasi sukses dengan nilai 84,71%.
dilakukan dengan cara mengisi kolom
1. Throughput atau banyaknya hasil kerja
pilihan dan beberapa kolom ada yang
(output) SIMDA dinilai sebesar 87%.
isian. Hal ini tentu memudahkan para
Hal ini berarti bahwa output SIMDA
pengguna untuk mengisi data dengan
Keuangan sudah sangat memenuhi
teliti dan mudah.
kebutuhan pengguna, mulai dari jurnal
5. Kelengkapan atau fungsi kerja SIMDA
hingga laporan keuangan dan Catatan
Keuangan dinilai sebesar 83%. Hal ini
Atas Laporan Keuangan (CALK).
berarti bahwa fungsi kerja SIMDA
2. Respon time dinilai sebesar 85%. Hal
Keuangan dirasa sudah lengkap guna
ini berarti bahwa SIMDA sangat cepat
mendukung pelaksanaan pekerjaan.
dalam
Hal ini terkait dengan output yang
melakukan
proses
kerja.
Pelaporan manual cukup menghabis-
dihasilkan
kan
dihasilkan banyak dan lengkap mulai
waktu
karena
setiap
proses
akuntansi harus dibuat sesuai dengan
SIMDA,
output
yang
dari jurnal hingga laporan keuangan.
tahap akuntansi sedangkan dengan
6. Konsistensi atau keseragaman desain
adanya SIMDA proses pembuatan
dan teknik dokumentasi dinilai sebesar
laporan keuangan cukup dilakukan
85%. Hal ini berarti bahwa konsistensi
dengan 1 kali tahap penginputan data.
SIMDA Keuangan sangat bermanfaat
3. Audibilitas dinilai sebesar 88%. Hal
ini berarti bahwa SIMDA Keuangan
guna
mempermudah
pengguna.
pemahaman
Ira Puspita, Sri Witurachmi, dan Nurhasan Hamidi. Evaluasi Sistem Informasi Manajemen
Keuangan Daerah (SIMDA Keuangan) dengan Metode PIECES. Desember, 2016.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2 , hlm. 77-90
7. Toleransi kesalahan dinilai sebesar
terhadap sajian
84%. Hal ini berarti bahwa kerusakan
laporan keuangan karena hasil sudah
yang terjadi pada saat program men-
sesuai dengan standar yang ditetap-
galami kesalahan tidak banyak sehing-
kan.
ga
b.
perhatian khusus
tidak
mengganggu
pekerjaan.
4.
Aksesibilitas informasi atau keterse-
Kesalahan yang sering terjadi terkait
diaan informasi dinilai sebesar 84%.
dengan format laporan ketika diprint
Hal ini berarti bahwa informasi SIM-
namun hal ini sudah bisa diatasi oleh
DA Keuangan diakses sewaktu-waktu
sebagian besar responden.
ketika dibutuhkan. Informasi yang
Information (informasi/data), mendapat
sudah disimpan dalam SIMDA dapat
klasifikasi sangat sukses dengan nilai 85%
dibuka
1.
praktis.
Laporan yang sudah disimpan be-
hasil evaluasi dinilai sebesar 86%.
berapa tahun lalupun dengan mu-
Hal ini berarti bahwa ketepatan/
dahnya dapat dibuka dan diprint kem-
ketelitian yang SIMDA keuangan
bali saat dibutuhkan. Selain itu, ben-
sangat tinggi. SIMDA sebagai sebuah
dahara yang ingin mengedit data
sistem tentu memiliki standar keaku-
dapat dilakukan dengan mudah.
error sangat sedikit.
3.
sangat
Accuracy (akurat) atau informasi atas
ratan yang baik, kemungkinan sistem
2.
dengan
c.
Economy (Ekonomi), mendapat klasifikasi
cukup sukses dengan nilai 62%.
Relevansi informasi dinilai sebesar
1.
Reusabilitas atau fleksibilitas pro-
87%. Hal ini berarti bahwa informasi
gram/bagian dari SIMDA Keuangan
yang dihasilkan SIMDA Keuangan
dinilai sebesar 62%. Hal ini berarti
sangat sesuai dengan kebutuhan. Out-
bahwa program/bagian dari SIMDA
put yang dihasilkan oleh SIMDA mu-
Keuangan cukup dapat digunakan
lai dari jurnal hingga laporan keu-
kembali di dalam aplikasi yang lain.
angan sudah sangat sesuai dengan
Sub-indikator reusabilitas merupakan
harapan, kebutuhan, dan standar yang
sub-indikator yang diketahui oleh
ditetapkan.
manajemen
Penyajian informasi dinilai sebesar
atau minimal seseorang yang menge-
85%. Hal ini berarti bahwa bentuk
tahui ilmu teknologi secara men-
penyajian
dalam sehingga bisa
informasi sangat sesuai
kebutuhan.
SIMDA
mengetahui
pengolahan
fleksibilitas program, sedangkan rata-
transaksi keuangan dengan SIMDA
rata responden tidak memiliki kriteria
langsung bisa di print setelah input
tersebut. Hal ini berdampak pada
data
penilaian responden, ketidaktahuan
selesai.
Hasil
pengembang
Hal
ini
membuat
pengguna tidak perlu memberikan
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No.2
2.
membuat beberapa orang dari re-
sebesar 83%. Hal ini berarti perlin-
sponden mengosongkan jawaban.
dungan program dan data dalam sis-
Sumber daya meliputi sumber daya
tem informasi dinilai baik oleh
manusia serta sumber daya ekonomi
pengguna. Perlindungan program ter-
dinilai sebesar 63%. Hal ini berarti
pusat di DPPKA, sehingga apabila
bahwa jumlah sumber daya yang
pengguna lupa dengan username dan
digunakan dalam pengembangan sis-
password maka pihak DPPKA akan
tem dinilai cukup ekonomi. Hal yang
memberikan username dan password
sama juga terjadi pada sub-indikator
baru sehingga informasi masih tetap
sumber daya. Responden sebagai
dapat diakses kembali. Apabila sis-
pengguna
tidak
tem mengalami restart dan data
berkepentingan terhadap informasi
hilang, maka data di Disdikpora dan
sumber daya yang dibutuhkan dalam
DPPKA
pengembangan
sehingga
mengembalikan data seperti sedia
hanya sedikit sekali responden yang
kala. Selain itu, apabila tiba-tiba
tahu
yang
listrik padam, maka data terakhir
digunakan. Beberapa orang yang tid-
yang sudah disimpan tetap dapat di-
ak mengetahui terkait sub-indikator
akses kembali.
akhir
terkait
sangat
SIMDA
sumber
daya
ini mengosongkan jawaban sehingga
berpengaruh
terhadap
besarnya
presentase.
d.
e.
masih
dapat
membantu
Efficiency (Efisiensi), mendapat klasifikasi
sukses dengan nilai 75%
1.
Usabilitas dinilai sebesar 78%. Hal
Control (Pengendalian), mendapat klasifi-
ini
kasi sukses dengan nilai 83,3%
mempelajari, mengoperasikan, me-
1.
2.
berarti
bahwa
usaha
untuk
Integritas atau pengendalian SIMDA
nyiapkan
Keuangan dinilai sebesar 84%. Hal
pretasikan output SIMDA keuangan
ini berarti bahwa data/informasi sulit
dinilai mudah oleh pengguna. Mudah
untuk diakses oleh orang yang tidak
tidaknya penerimaan pengguna di-
berhak. SIMDA memiliki username
pengaruhi oleh usia, pengalaman IT,
dan password untuk dapat masuk dan
pelatihan yang telah diikuti dan pen-
mengakses informasi. Username dan
galaman menjadi bendahara. Kemau-
password hanya diketahui oleh Ben-
an dan pelatihan yang rajin dapat
dahara atau operator, pihak Disdik-
menjadi
pora, dan DPPKA sehingga kea-
dengan mudah menggunakan SIM-
manan data sangat terjamin.
DA. Beberapa sekolah yang memiliki
input,
dan
penopang
menginter-
untuk
dapat
kea-
bendahara sudah berusia tidak muda
manan SIMDA Keuangan dinilai
lebih memilih untuk memiliki opera-
Keamanan
atau
mekanisme
Ira Puspita, Sri Witurachmi, dan Nurhasan Hamidi. Evaluasi Sistem Informasi Manajemen
Keuangan Daerah (SIMDA Keuangan) dengan Metode PIECES. Desember, 2016.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2 , hlm. 77-90
tor
2.
sebagai
pengemban
tugas
relevansi informasi, penyajian informasi dan
pelaporan keuangan berbantu SIM-
aksesibilitas informasi. Pengolahan informasi
DA.
yang dilakukan oleh SIMDA Keuangan memang
Maintanabilitas atau pencarian dan
sudah bagus, baik terkait:
pembetulan kesalahan pada SIMDA
1.
Keuangan dinilai sebesar 72%. Hal
ratan data dapat dijamin keakuratannya.
ini berarti bahwa koreksi kesalahan
Ada beberapa standar input data, mulai
mudah untuk dilakukan yaitu dil-
dari nomor nota dan Bukti Kas Keluar.
akukan secara bertahap. Beberapa
Apabila terjadi ketidak-lengkapan data
responden tidak bermasalah dengan
yang akan diinput maka proses input be-
hal tersebut namun beberapa respond-
lum bisa dilakukan. Sistem error juga
en mengharap bahwa edit kesalahan
sangat jarang terjadi, sehingga menjamin
dapat dilakukan secara lebih praktis
keakuratan data yang diinput.
kembali.
f.
Keakuratan. Sejak input transaksi keaku-
2.
Relevansi informasi. Dalam tahap pem-
Service (Layanan), mendapat klasifikasi
rosesan informasi, hasil output yang
sukses dengan nilai 83%
dihasilkan oleh SIMDA Keuangan sudah
1.
2.
Akurasi atau ketelitian SIMDA Keu-
sangat memenuhi kebutuhan pengguna.
angan dinilai sebesar 84%. Hal ini
Mulai dari jurnal umum, buku besar, buku
berarti bahwa ketelitian komputasi
pembantu, laporan keuangan yang terdiri
dan kontrol SIMDA Keuangan sudah
dari laporan realisasi anggaran, laporan
sesuai dengan kebutuhan pengguna.
arus kas dan neraca hingga catatan atas
Reliabilitas dinilai sebesar 85%. Hal
laporan keuangannya sudah tersedia. Tid-
ini berarti bahwa SIMDA Keuangan
ak perlu lagi membuat laporan tambahan
memiliki tingkat kepercayaan dan
secara manual.
keandalan untuk melakukan fungsi
3.
3.
Penyajian Informasi. Hasil output SIMDA
yang diminta dengan sangat baik.
juga tersaji secara rapi dan sesuai standar
Kesederhanaan dinilai sebesar 80%.
yang ada, hal ini tentu sangat mendukung
Hal ini berarti bahwa SIMDA Keu-
kinerja bendahara sekolah karena laporan
angan mudah untuk dipahami tanpa
akan lebih seragam dan rapi. Penyajian
adanya
data keuangan sangat akurat, mudah,
kesukaran
yang
berarti.
Tampilan yang sederhana membuat
pengguna termotivasi untuk mencoba
menggunakan.
praktis dan cepat.
4.
Aksesibilitas informasi. Selain kualitas
laporannya yang bagus, hasil pengolahan
SIMDA keuangan memiliki kekuatan da-
informasi SIMDA Keuangan juga dapat
lam indikator information. Kekuatan informasi
diakses sewaktu-waktu data dibutuhkan.
yang dimaksud berkaitan dengan keakuratan,
Hal ini ditopang oleh tingkat keamanan
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No.2
data dalam aplikasi SIMDA yang bagus,
mengoperasikan SIMDA. Banyak sedikit-
sehingga pengguna merasa nyaman data
nya usaha tergantung dengan kemudahan
keuangannya tersimpan dalam penyim-
bendahara dalam menerima informasi ten-
panan SIMDA.
tang penggunaan SIMDA. Hal yang
Di lain pihak, SIMDA Keuangan memiliki
cukup mendukung guna mempermudah
kelemahan pada indikator economic. Indikator
usaha pemahaman SIMDA antara lain:
ekonomi berkaitan dengan reusabilitas dan sum-
pengalaman
ber daya yang dibutuhkan dalam pengembangan
akuntansi, dan usia bendahara. Bendahara
sistem. Indikator economic mendapat persentase
menganggap bahwa usaha keras mereka
relatif rendah disebabkan oleh sedikitnya re-
untuk memahami SIMDA keuangan dil-
sponden yang mengetahui informasi terkait reus-
akukan di tahun pertama pengenalan.
abilitas dan sumber daya. Responden memang
Seiring berjalannya waktu, saat ini benda-
pengguna akhir yang memiliki kemampuan IT
hara sudah cukup terbiasa dan mahir kare-
cukup sebagai pengguna akhir saja sehingga tid-
na pengalaman. Penyiapan input data juga
ak menguasai informasi terkait jumlah sumber
menjadi perhatian khusus bagi bendahara
daya (tenaga, dana, waktu) yang digunakan da-
karena tanpa syarat lengkap sebagai input
lam pengembangan SIMDA. Hal ini menyebab-
maka proses input tidak dapat dil-
kan beberapa responden memberikan skor 0
aksanakan. Hal ini dirasa sebagai bagian
“nol” sehingga berdampak pada jumlah presen-
kontrol supaya data yang masuk kedalam
tase indikator ekonomi.
SIMDA memang data yang dapat diper-
pemahaman
tanggungjawabkan.
SIMDA Keuangan juga masih belum
maksimal pada indikator Efficiency, hal ini di-
komputer,
2.
Maintanabilitas. Sub-indikator ini mem-
tunjukkan dengan pencapaian nilai pada angka
peroleh
persentase
seberas
75%. Angka 75% sudah termasuk dalam kriteria
Pengguna SIMDA merasa bahwa pencari-
sukses namun angka tersebut tergolong rendah
an dan pembetulan kesalahan dirasa ku-
jika dibandingkan dengan indikator yang lain.
rang efektif. Pembetulan transaksi harus
Efficiency/efisiensi berkaitan erat dengan usabil-
dilakukan bertahap, hal ini tentu akan ber-
itas dan maintanabilitas sebuah sistem sebagai
beda jika pembetulan transaksi bisa dil-
berikut:
akukan langsung terhadap letak kesala-
1.
Usabilitas. Hal ini terkait erat dengan
han, sehingga dapat menghemat waktu
usaha untuk mempelajari, pengoperasian,
dan lebih efisien. Hal kurang efektif lain
penyiapan input, dan interprestasi output.
juga dirasa ketika pihak sekolah salah da-
Pemerintah Kota Surakarta cukup rutin
lam melakukan penginputan data, maka
dalam menyelenggarakan pelatihan SIM-
pencarian
DA terhadap bendahara. Hal ini dengan
keuangan dengan pihak Disdikpora dan
harapan bendahara semakin mahir dalam
DPPKA dapat menyita waktu yang cukup
kesalahan/pencocokan
72%.
data
Ira Puspita, Sri Witurachmi, dan Nurhasan Hamidi. Evaluasi Sistem Informasi Manajemen
Keuangan Daerah (SIMDA Keuangan) dengan Metode PIECES. Desember, 2016.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2 , hlm. 77-90
banyak. Bagi sekolah yang letaknya tidak
han pada indikator economic (ekonomi) dengan
di pusat kota tentu akan sangat terdampak
nilai sebesar 62%.Indikator informasi yang di-
oleh indikator ini. Bendahara perlu me-
maksud berkaitan dengan ketelitian, relevansi
nyisihkan waktu dan tenaga untuk dapat
informasi, penyajian informasi dan aksesibilitas
ke kantor pusat.
informasi.Indikator ekonomi berkaitan dengan
reusabilitas dan sumber daya yang dibutuhkan
SIMPULAN DAN SARAN
dalam pengembangan sistem. Indikator efisiensi
Kesuksesan SIMDA Keuangan berdasar
walau tergolong sukses dengan mendapat per-
indikator metode evaluasi PIECES di Sekolah
sentase 75%, namun hal ini cukup rendah jika
Menengah Negeri Kota Surakarta masuk dalam
dibanding dengan indikator yang lain. Indikator
kategori
efisiensi terkait dengan usabilitas dan maintana-
sukses
dengan
persentasesebesar
81,13%.
bilitas sebuah sistem.
Hasil evaluasi untuk masing-masing indi-
Saran yang dapat disampaikan ialah se-
kator ialah sebagai berikut :
bagai berikut :
1.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Indikator performance (kinerja), masuk
Bagi pihak Pemerintah Kota Surakarta,
dalam klasifikasi sukses dengan persen-
terkait dengan maintanabilitas dalam indi-
tase sebesar 84,71%,
kator efficiency, pemerintah kota diharap-
Indikator information (informasi/data),
kan dapat berkoordinasi dengan Disdik-
masuk dalam klasifikasi sangat sukses
pora terkait pelaporan yang benar. Sering
dengan persentase sebesar 85%
terjadi koreksi laporan dari Disdikpora
Indikator economic (ekonomi) masuk da-
tidak sesuai dengan koreksi dari DPPKA,
lam klasifikasi cukup sukses dengan per-
begitu juga sebaliknya. Hal ini dirasa ku-
sentase sebesar 62%
rang efisien ketika bendahara harus
Indikator control (pengendalian) masuk
berkali-kali merubah data pada sistem ser-
dalam klasifikasi sukses dengan persen-
ta harus berkali-kali ke Disdikpora dan
tase sebesar 83,3%
DPPKA.
Indikator efficiency (efisiensi) masuk da-
2.
Bagi BPKP, berkaitan dengan saran no-
lam klasifikasi sukses dengan persentase
mor 1, sebaiknya SIMDA keuangan sege-
sebesar 75%
ra diberi fasilitas untuk dapat melakukan
Indikator service (layanan) masuk dalam
pelaporan secara online, sehingga hal ini
klasifikasi sukses dengan persentase sebe-
akan sangat membantu bagi bendahara
sar 83%
untuk mengefisienkan waktu pelaporan.
SIMDA Keuangan di Sekolah Menengah
3.
Indikator ekonomi sebagai indikator yang
Negeri Kota Surakarta memiliki kekuatan pada
memiliki persentase sebesar 62%, BPKP
indikator information (informasi/data) dengan
selaku pembuat SIMDA perlu memper-
nilai sebesar 85%, namun juga memiliki kelema-
hatikan keselarasan biaya dan manfaat.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No.2
DAFTAR PUSTAKA
Budiman, Fuad & Arza, Fefri.(2013b). Pendekatan Technology Acceptance Model dalam
Kesuksesan Implementasi Sistem Informasi Manajamen Daerah.Jurnal WRA, 1 (1),
87-110.
O’Brien, J, A., & Marakas, G, M. (2008).Sistem
Informasi Manajemen. Jakarta : Salemba
Empat.
Jeffrey L. Whitten, Lonnie D. Bently and Kevin
D. Dittman.(2004). Metode Desain dan
Analisis Sistem.Yogyakarta : Andi and
McGraw-Hill Education.
Jogiyanto. (2005). Analisis dan Desain. Yogyakarta : Andi OFFSET.
Nugraha, H., A., & Astuti, Yuli. (2013c). Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (Simda Keuangan) dalam Pengolahan Data Keuangan
pada Organisasi Pemerintah Daerah (Studi
Kasus Pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Nganjuk).Jurnal Akuntansi Aktual, 2 (1),
25–33. Diperoleh pada 2 Maret 2016, dari
http://fe.um.ac.id
Pulungan, M.S., (2013d). Optimalisasi SIMDA
dalam Mewujudkan Pengelolaan Keuangan Daerah Kab.Kutai Kartanegara yang
Lebih Berkualitas. Jurnal Bina Praja, 5(4),
301-316. Diperoleh pada 30 April 2016,
dari http://binaprajajournal.com
Wahyuni, Trisacti. (2011). Uji Empiris Model DeLone dan McLean Terhadap Kesuksesan Sistem Informasi Manajemen Daerah
(SIMDA).Jurnal BPPK, 2, 23-25
Ira Puspita, Sri Witurachmi, dan Nurhasan Hamidi. Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah
(SIMDA Keuangan) dengan Metode PIECES. Desember, 2016
EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH
(SIMDA KEUANGAN)DENGAN METODE PIECES
DI SEKOLAH MENENGAH NEGERI KOTA SURAKARTA
Ira Puspita, Sri Witurachmi, Nurhasan Hamidi*
*Pendidikan Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
arra.puspita@gmail.com
ABSTRACT
The objective of this research is to investigate the success rate of the Regional Financial Management Information System (SIMDA) with performance, information, economy, control, efficiency, and service (PIECES) evaluation methods at state secondary schools of Surakarta City. Its population was treasurers of Junior High Schools, Senior High Schoolsand Vocational High Schools of Surakarta City. They
consisted of 44. Its samples were 40 treasurers and were determined by using the proportional random
sampling. The data of research were collected through questionnaire and analyzed by using the left-tailed
t-test at the significance level of 0.05. The success rate attained was 81.13%. The success rate of the SIMDA based on the indicators of PIECES evaluation methods was 84% at highest (-ttable = -1.645 >-tcount =3.12). The strongest indicator of the SIMDA was information (85%) and the weakest indicator was economy (62%). The indicator of efficiency was adequately successful (75%), but it was fairly low if compared
with other indicators. The results of identification both the strength and weakness of the SIMDA can be
inputs for the Finance and Development Supervisory Agency (BPKP) in developing the future SIMDA
through, for instance, provision of online reporting facilities so that the treasurers can save theirtime.
Keyword :SIMDA at school, System Evaluation, PIECES evaluations method.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesuksesan SIMDA Keuangan berdasar indikator metode evaluasi PIECES di Sekolah Menengah Negeri Kota Surakarta. Populasi penelitian terdiri
atas bendahara SMPN, SMAN, dan SMKN Kota Surakarta yang berjumlah 44 orang. Sampel ditentukan
sebanyak 40 orang bendahara. Teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional random sampling.
Bentuk penelitian evaluasi kuantitatif. Pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik angket. Analisis data menggunakan uji-t pihak kiri dengan taraf signifikansi 0,05. Tingkat kesuksesan yang dicapai yaitu
sebesar 81,13%. Hipotesis “Tingkat kesuksesan SIMDA Keuangan berdasar indikator metode evaluasi
PIECES di Sekolah Menengah Negeri Kota Surakarta paling tinggi 84%” diterima berdasar pada (ttabel>thitung atau -1,645>-3,12). Berdasar metode evaluasi PIECES, SIMDA Keuangan di Sekolah Menengah Negeri Kota Surakarta memiliki kekuatan pada indikator information dengan nilai sebesar 85%.
Kelemahan SIMDA terletak pada indikator economic dengan nilai sebesar 62%. Indikator efisiensi tergolong sukses dengan persentase 75% namun hal ini cukup rendah jika dibanding dengan indikator lain.
Hasil identifikasi kekuatan dan kelemahan SIMDA Keuangan di Sekolah Menengah Negeri Kota Surakarta dapat menjadi bahan masukan bagi BPKP dalam pengembangan SIMDA Keuangan kedepannya. Perbaikan tersebut antara lain pemberian fasilitas pelaporan online sehingga membantu bendahara dalam
efisiensi waktu pelaporan.
Kata kunci : SIMDA Keuangan Sekolah, Evaluasi Sistem, Metode Evaluasi PIECES.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No.2
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi dan informasi
telah
mengubah
instansi
swasta
maupun
pemerintah dalam memproses dan melaporkan
suatu informasi, terutama informasi keuangan.
Pengolahan informasi keuangan secara efektif
dan efisien dapat dicapai dengan tersedianya sistem informasi yang dapat diandalkan, cepat, dan
akurat sehingga suatu sistem dapat diintegrasikan secara menyeluruh dan mampu memberikan
informasi yang handal dan relevan.
Guna mewujudkan praktik pengelolaan
keuangan daerah yang cepat, tepat, dan akurat,
Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan
(BPKP) telah mengembangkan sistem aplikasi
komputer, yaitu Sistem Informasi Manajemen
Daerah (SIMDA). Aplikasi SIMDA terdiri atas
beberapa jenis yang salah satunya ialah SIMDA
Keuangan. Sistem ini mengolah data transaksi
keuangan menjadi laporan keuangan yang dapat
dimanfaatkan setiap saat. SIMDA merupakan
sebuah sistem berbasis aplikasi teknologi yang
dikembangkan untuk mendukung tercapainya
akuntabilitas bagi pemerintah daerah baik ditingkat pelaporan ataupun ditingkat akuntansi. Aplikasi
ini
pemerintah
diharapkan
daerah
dapat
dalam
membantu
penyusunan
perencanaan dan penganggaran, serta pelaksanaan dan penatausahaan APBD dan pertanggungjawaban APBD.
Sistem perlu dievaluasi guna mengetahui
kesuksesan sistem secara teknik dan perilaku.
Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk mengevaluasi suatu sistem. Evaluasi terhadap
SIMDA
telah
dilakukan
dengan
menggunakan beberapa model evaluasi, diantaranya Model Evaluasi Technology Acceptable
Method, Evaluasi Kualitas Laporan Keuangan,
dan Evaluasi D&M IS Success Model.
Evaluasi guna mengukur kualitas laporan
keuangan yang dihasilkan oleh SIMDA menyatakan bahwa SIMDA terbukti relevan, akurat,
dan tepat waktu. Berkaitan dengan kualitas
laporan keuangan, Nugraha & Astuti (2013)
menyatakan bahwa SIMDA Keuangan telah
meningkatkan tingkat relevansi sebesar 59,64%,
tingkat keakuratan sebesar 50,87%, dan tingkat
ketepatan waktu sebesar 85%. Kenaikan relevansi sebesar 59,64% berarti bahwa informasi SIMDA Keuangan lebih berkualitas untuk memengaruhi pengambilan keputusan manajemen. Kenaikan relevansi sebesar 50,87% menunjukkan
bahwa SIMDA Keuangan mampu menghasilkan
informasi dengan ketepatan dan tingkat kebenaran yang lebih baik dibandingkan dengan
pengelolaan data keuangan. Selain itu, kenaikan
ketepatan waktu dalam membuat laporan keuangan dengan menggunakan SIMDA Keuangan
sebesar 85% juga membuktikan bahwa SIMDA
lebih cepat dibandingkan dengan manual.
Evaluasi dengan Model TAM juga menunjukkan bahwa SIMDA merupakan sistem yang
baik dan sukses dalam pelaksanaannya. Berkaitan dengan evaluasi Model TAM, Budiman
&Arza
(2013:90)
menghubungkan
variabel
TAM yang terdiri atas 4 variabel, yaitu: kemudahan penggunaan (perceived ease of use), kemanfaatan (perceived usefulness), sikap terhadap
penggunaan (attitude toward using), dan kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan
(behavioral intention to use). Empat variabel
TAM dirumuskan menjadi enam hipotesis, dari
ke-enam hipotesis yang diajukan dinyatakan
Ira Puspita, Sri Witurachmi, dan Nurhasan Hamidi. Evaluasi Sistem Informasi Manajemen
Keuangan Daerah (SIMDA Keuangan) dengan Metode PIECES. Desember, 2016.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2 , hlm. 77-90
bahwa semua berdampak positif dan signifikan.
online namun dalam kenyataannya, sistem
Evaluasi SIMDA dengan menggunakan
online belum berlaku dan masih menggunakan
D&M IS Success Model juga menyatakan SIM-
sistem ekspor-impor. Permasalahan yang mun-
DA adalah sistem yang sukses. Hal itu dapat
cul ialah pengiriman laporan berupa softfile ha-
dikaitkan dengan simpulan penelitian Wahyuni
rus dilakukan ke Dinas Pendapatan Pengelolaan
(2011) bahwa “SIMDA yang diterapkan pada
Keuangan dan Aset (DPPKA) secara langsung
pemerintah daerah/SKPD (dengan kualitas sis-
dengan menggunakan flashdisk. Selain itu, se-
tem dan kualitas informasi dalam SIMDA) ber-
tiap ada perubahan maka pihak bendahara harus
pengaruh positif terhadap intensitas penggunaan
melakukan proses pencocokan ke DPPKA kem-
sistem dan kepuasan pengguna.”
bali. Dalam proses pencocokan inilah sering ter-
Observasi awal menunjukkan hal yang sa-
jadi permasalahan karena laporan yang dibuat
ma. Pengguna akhir merasa bahwa SIMDA san-
oleh sekolah berbeda dengan laporan yang dibu-
gat membantu dalam menghasilkan laporan keu-
at oleh pihak DPPKA. Ketiga, masih ada 2
angan yang baik. Bendahara sekolah yang men-
sekolah yang nominal penyusutannya tidak mun-
gurusi tentang SIMDA Keuangan menyatakan
cul.
bahwa sejak adanya SIMDA maka pembuatan
Beberapa kendala penggunaan SIMDA
laporan keuangan menjadi lebih cepat, mudah,
juga terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara.
dan
Hal ini dinyatakan Pulungan (2013) bahwa ken-
baik
serta
sangat
membantu
dalam
pelaporan keuangan.
dala
yang
dihadapi
antara
lain:
masalah
Di lain pihak, ditemukan informasi bahwa
lemahnya sumber daya manusia, masalah pera-
masih ada beberapa hal yang menjadikan SIM-
turan perundang-undangan terkait pengelolaan
DA kurang sempurna, yaitu: pertama, menu edit
keuangan daerah masih mempunyai potensi mul-
transaksi yang masih harus bertahap, padahal
ti penafsiran sehingga menimbulkan banyak per-
diharapkan menu edit bisa berlangsung secara
sepsi mengenai tata laksana keuangan daerah,
otomatis sehingga proses editing lebih sederhana
dan masalah infrastruktur terkait ketersediaan
tidak satu persatu tahapan harus dilakukan
internet.
secara manual. Transaksi yang SP2D sudah
Sumber daya manusia sebagai salah satu
diterbitkan, proses editnya juga rumit. Hal ini
komponen sistem informasi manajemen tentu
dikuatkan oleh Nugraha (2013) yang ber-
memiliki peran yang penting dalam memen-
pendapat “Koreksi kesalahan data setelah diter-
garuhi penggunaan SIMDA. Hasil observasi
bitkanya SP2D memiliki prosedur yang cukup
menunjukkan bahwa kemampuan dan persepsi
rumit sehingga menghambat proses koreksi ter-
kemudahan penggunaan SIMDA tergantung pa-
sebut.”
da latar belakang pendidikan, penguasaan infor-
Kedua, sistem ekspor-impor data yang
masi, dan teknologi, usia serta pengalaman. Oleh
dirasa masih menyulitkan. SIMDA merupakan
sebab itu, ada pengguna akhir yang merasa SIM-
sistem yang seharusnya bisa dioperasikan secara
DA sudah cukup mudah dan ada yang merasa
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No.2
perbaiki kelemahan sistem yang telah ada.” Per-
bahwa SIMDA cukup sulit untuk dipahami.
Sistem yang baik perlu diuji dan dievaluasi
secara terus menerus. Evaluasi bisa dilakukan
baikan sistem tentu akan lebih memaksimalkan
peran sistem dalam organisasi pemerintahan.
dengan mengambil sudut pandang yang berbeda
Berkaitan dengan peran sistem, O’Brien &
untuk bisa melihat sistem lebih mendetail. Indi-
Marakas (2008: 8) menyatakan peran penting
kator evaluasi dirumuskan dari metode evaluasi
sistem informasi dalam organisasi antara lain
sistem PIECES yang mampu mengevaluasi sis-
sebagai berikut :
tem dari segi kekuatan maupun kelemahan ber-
1.
bisnis.
dasarkan aspek performance (kinerja), information/data
(informasi/data),
economic
2.
3.
Teknik evaluasi PIECES dijelaskan oleh
Mendukung pengambilan keputusan oleh
karyawan dan manajer.
(ekonomi), control/security (keamanan), efficiency (efisiensi), dan service (pelayanan).
Mendukung proses dan kegiatan operasi
Mendukung strategi bagi keuntungan kompetitif.
Whitten (2004: 215) bahwa sebuah sistem perlu
Implementasi peran sistem informasi diling-
dilakukan analisis untuk mengetahui permasala-
kup pemerintah tentu hampir sama, SIMDA
han dan kebutuhan dalam pembuatan sistem itu
Keuangan di dalam organisasi pemerintah dapat
sendiri.
perlu
mendukung dalam proses kegiatan keuangan
ditemukan permasalahan yang ada agar suatu
organisasi. Hasil dari SIMDA bisa digunakan
sistem dapat berjalan dengan baik dan dapat
bahan evaluasi organisasi guna pengambilan
mencapai tujuan yang diharapkan. Identifikasi
keputusan. Jogiyanto (2006: 19) menyatakan
permasalahan dan solusi dapat diperoleh dari
informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi
pengguna sistem dengan kriteria data, proses,
dapat digunakan mulai dari manajemen atas,
dan
dapat
menengah dan bawah. Sistem informasi mem-
menghasilkan hal-hal baru yang dapat menjadi
iliki besar perannya masing-masing dalam setiap
pertimbangan dalam pengembangan sistem.
tingkatan manajemen. Semakin tinggi tingkat
Sebuah
tampilan.
sistem
Metode
informasi
PIECES
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
manajemen, maka kebutuhan informasi juga
dan mengkaji tingkat kesuksesan SIMDA Keu-
lebih banyak sehingga informasi dari sistem in-
angan berdasar indikator metode evaluasi PIEC-
formasi memiliki perannya sendiri. Sistem infor-
ES di Sekolah Menengah Negeri Kota Surakarta.
masi komputer berpengaruh terhadap keputusan
Evaluasi berfungsi untuk menilai kelebihan
manajemen atas sebesar 15-20%, manajemen
dan kelemahan sistem sehingga hasil evaluasi
menengah sebesar 30-40% dan manajemen
bisa menjadi bahan masukan bagi pengem-
bawah sebesar 55-75%. Organisasi pemerintah
bangan sistem. Jogiyanto (2005:35) berpendapat
tidak bertujuan dalam mencari keuntungan se-
“sistem perlu dilakukan pengembangan guna
hingga sistem informasi lebih bertujuan untuk
menyusun sistem baru untuk menggantikan sis-
menyediakan pelayanan yang terbaik bagi
tem lama secara keseluruhan atau hanya mem-
masyarakat. SIMDA dapat berperan untuk mem-
Ira Puspita, Sri Witurachmi, dan Nurhasan Hamidi. Evaluasi Sistem Informasi Manajemen
Keuangan Daerah (SIMDA Keuangan) dengan Metode PIECES. Desember, 2016.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2 , hlm. 77-90
bantu pemerintah daerah dalam memberikan informasi keuangan yang akuntabel bagi masyarakat.
b. Relevansi informasi, yaitu informasi yang
dihasilkan sesuai dengan kebutuhan.
c. Penyajian
Adapun beberapa aspek yang dapat dilihat
dari metode evaluasi PIECES adalah sebagai
informasi,
yaitu
informasi
disajikan dalam bentuk yang sesuai.
d. Aksesibilitas informasi, yaitu informasi
berikut:
dapat tersedia sewaktu-waktu ketika dibu-
1. Peformance (kinerja sistem), terdiri atas:
tuhkan.
a. Throughput, sistem dinilai dari banyaknya
3. Economy, terdiri atas:
kerja (output) yang dilakukan pada be-
a. Reusabilitas, yaitu tingkat sebuah program
berapa periode waktu dalam memenuhi
atau bagian dari program tersebut dapat
kebutuhan.
digunakan kembali di dalam aplikasi yang
b. Respon time, yaitu waktu yang diperlukan
oleh sistem informasi untuk melakukan
b. Sumber daya, yaitu jumlah sumber daya
yang digunakan dalam pengembangan
proses kerja.
c. Audibilitas,
lain.
yaitu
kecocokan
dimana
keselarasan terhadap standar dapat diperiksa.
sistem, meliputi sumber daya manusia serta sumber daya ekonomi.
4. Control, terdiri atas:
d. Kelaziman komunikasi, yaitu terkait user
a. Integritas, yaitu tingkat akses ke perangkat
interface yang digunakan dalam sistem
lunak atau data oleh orang yang tidak ber-
informasi dinilai dalam kemudahan untuk
hak dapat dikontrol.
dipahami.
b. Keamanan, yaitu mekanisme yang men-
e. Kelengkapan, tingkat kelengkapan fungsi
sistem informasi dalam mendukung peker-
gontrol atau melindungi program dan data
dalam sistem informasi.
5. Efficiency, terdiri atas:
jaan.
f. Konsistensi, yaitu penggunaan desain dan
a. Usebilitas, yaitu usaha yang dibutuhkan
teknik dokumentasi yang seragam pada
untuk mempelajari, mengoperasikan, me-
keseluruhan
nyiapkan input, dan menginterpretasikan
proyek
pengembangan
perangkat lunak.
output suatu program.
g. Toleransi kesalahan, yaitu kerusakan yang
b. Maintanabilitas, yaitu usaha yang diper-
terjadi pada saat program mengalami
lukan untuk mencari dan membetulkan
kesalahan.
kesalahan pada sebuah program.
2. Information, terdiri atas:
a. Accuracy (akurat), yaitu informasi atas
hasil evaluasi hendaklah memiliki tingkat
ketepatan/ketelitian yang tinggi.
6. Service, terdiri atas:
a. Akurasi, yaitu ketelitian komputasi dan
kontrol.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No.2
b. Reliabilitas, yaitu tingkat sebuah program
Skor maksimal yang dapat diperoleh oleh
dapat dipercaya dan diandalkan untuk
masing-masing responden adalah 100. Pen-
melakukan fungsi yang diminta.
golahan data dengan menggunakan SPSS di-
c. Kesederhanaan, yaitu tingkat sebuah pro-
peroleh deskripsi data sebagai berikut:
a.
Nilai tertinggi
: 94
b.
Nilai terendah
: 70
c.
Nilai rata-rata
: 81,13
Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif
d.
Median
: 81
dengan menggunakan indikator evaluasi sistem
e.
Standar Deviasi : 5,819
gram dapat dipahami tanpa kesukaran.
METODE PENELITIAN
PIECES. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif deskriptif.
Berikut hasil pengujian normalitas dengan
shapiro-wilk :
Populasi penelitian berjumlah 44 orang Bendahara Sekolah Menengah Negeri Kota Surakar-
Tests of Normality
Kolmogorov-
ta yang bertugas mengolah informasi keuangan
dengan SIMDA Keuangan. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah proportionate
Shapiro-Wilk
Smirnova
SIMDA
Statistic
df
Sig.
Statistic
df
Sig.
,115
40
,198
,976
40
,554
stratified random sampling. Sampel yang ter-
Data hasil pengumpulan angket dinyatakan
pilih sejumlah 40 sekolah. Sampel terdiri atas 25
terdistribusi normal apabila memiliki signifikan-
bendahara SMPN, 7 bendahara SMAN, dan 8
si > 0,05. Kolom signifikansi ditunjukkan oleh
bendahara SMKN.
kolom Sig. sebesar 0,554, sehingga dapat disim-
Pengumpulan
data
dilakukan
dengan
pulkan bahwa Sig. > 0,05 atau 0,554 > 0.05 yang
menggunakan angket. Pengujian validitas angket
menunjukkan bahwa data terdistribusi secara
menggunakan product moment dan pengujian
normal.
reliabilitasnya menggunakan rumus alpha. Pen-
Pengujian
hipotesis
dilakukan
dengan
gujian hipotesis penelitian menggunakan uji-t
menggunakan t-test, uji pihak kiri. Nilai signif-
dengan uji prasyarat normalitas Shapiro-Wilk.
ikansi yang digunakan sebesar 0,05 atau 5%.
Hasil uji hipotesis diperoleh nilai thitung=-
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
Hasil pengumpulan data mengenai tingkat
kesuksesan SIMDA, sebagai berikut:
3,1193458 dibulatkan menjadi -3,12. Hasil thitung
kemudian dikonsultasikan dengan nilai ttabel (1 –
α = n atau 1 -0,05 = 0,95), maka diperoleh nilai
ttabel = 1,645. Hal ini dapat ditarik kesimpulan
bahwa
-ttabel>thitung, atau ttabel=-1,645>thitung =
-3,12.
Berdasar pada hasil pengujian hipotesis,
diperoleh nilai -ttabel>thitung atau ttabel = -1,645
>thitung = -3,12, sehingga Ha diterima dan Ho di-
Ira Puspita, Sri Witurachmi, dan Nurhasan Hamidi. Evaluasi Sistem Informasi Manajemen
Keuangan Daerah (SIMDA Keuangan) dengan Metode PIECES. Desember, 2016.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2 , hlm. 77-90
tolak pada taraf signifikansi 5%. Jadi hipotesis
wa keberhasilan implementasi Aplikasi SIMDA
yang berbunyi “Tingkat kesuksesan SIMDA
>76%, ini berarti keberhasilan implementasi Ap-
Keuangan berdasar indikator metode evaluasi
likasi SIMDA di SKPD dikategorikan baik.
PIECES di Sekolah Menengah Negeri Kota Surakarta paling tinggi 84%” dapat diterima.
dengan berbagai metode guna melihat sistem
Klasifikasi Kesuksesan SIMDA Keuangan
Berdasarkan Metode PIECES
Berdasar pada analisis data dan uji
hipotesis
dapat
diketahui
bahwa
Sistem perlu dievaluasi dan dianalisis
tingkat
kesuksesan SIMDA paling tinggi sebesar 84%
telah diterima. Hal ini dikarenakan hasil perhitungan tingkat pencapaian SIMDA sebesar
81,13%. Hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dengan Tabel Klasifikasi Kesuksesan
SIMDA Keuangan, maka SIMDA Keuangan
dapat dinyatakan “Sukses” berdasar metode
evaluasi PIECES.
secara menyeluruh serta mengamati sistem dari
berbagai sudut pandang. Berdasar pada evaluasi
D&M IS Success Model, TAM, dan kualitas
laporan keuangan dinyatakan bahwa SIMDA
Keuangan telah baik, begitu juga dengan metode
PIECES yang menyatakan bahwa SIMDA Keuangan merupakan sistem yang sukses. Terbukti
dari persentase mencapai 81,13%. Selain sebagai
indikator dalam menentukan kesuksesan sistem,
metode evaluasi PIECES juga dapat digunakan
dalam mengidentifikasi kekuatan, kelemahan,
dan masalah sistem guna pengambilan keputusan.
Persentase Skor
Klasifikasi
Kesuksesan
85-100
Sangat Sukses
69 – 84
53 – 68
37 – 52
20 – 36
Sukses
Cukup Sukses
Tidak Sukses
Sangat Tidak Sukses
Klasifikasi Kesuksesan SIMDA Keuangan
Berdasarkan
DA Keuangan merupakan sistem yang sukses
karena pengguna telah memberikan nilai yang
baik terhadap SIMDA Keuangan. Penilaian baik
meliputi
aspek
kinerja,
informasi/data,
ekonomis, pengendalian, efisiensi, dan layanan
yang dimiliki SIMDA Keuangan. Hal ini sejalan
dengan penelitian Budiman & Arza (2013) bah-
Indikator
PIECES
Data penelitian akan digolongkan berdasar
pada 6 indikator PIECES. Informasi yang lebih
rinci mengenai hasil evaluasi SIMDA Keuangan
sangat dibutuhkan guna identifikasi sistem lebih
dalam.
Hal ini berarti bahwa secara umum SIM-
Masing-masing
Secara
khusus,
klasifikasi
tingkat
kesuksesan SIMDA Keuangan dapat disajikan
berdasar pada masing-masing indikator PIECES
sebagai berikut:
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No.2
Apabila disajikan dalam bentuk tabel maka
standar akuntansi. SIMDA dibuat ber-
akan terlihat sebagai berikut :
Indikator
sangat cocok dan selaras dengan
Kategori
Performance
Information
Economic
Control
Persentase
84,71 %
85 %
62 %
83,3 %
Efficiency
Service
75 %
83 %
Sukses
Sukses
Sukses
Sangat Sukses
Cukup Sukses
Sukses
dasar pada PP No 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah,
Permendagri No 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah, dan peraturan lain terkait
dengan keuangan negara, sehingga
kesesuaian dengan standar akuntansi
sudah baik.
Masing-masing indikator memiliki klasifi-
4. Kelaziman komunikasi atau user inter-
kasi kesuksesannya sehingga dapat diketahui
face SIMDA Keuangan dinilai sebesar
indikator mana yang memiliki klasifikasi paling
83%. Hal ini berarti bahwa SIMDA
sukses maupun tidak. Berikut rincian masing-
Keuangan mudah untuk dipahami dan
masing indikator :
sesuai dengan kebutuhan. Hal ini
a.
Performance (Kinerja), mendapat klasifi-
disebabkan karena proses input data
kasi sukses dengan nilai 84,71%.
dilakukan dengan cara mengisi kolom
1. Throughput atau banyaknya hasil kerja
pilihan dan beberapa kolom ada yang
(output) SIMDA dinilai sebesar 87%.
isian. Hal ini tentu memudahkan para
Hal ini berarti bahwa output SIMDA
pengguna untuk mengisi data dengan
Keuangan sudah sangat memenuhi
teliti dan mudah.
kebutuhan pengguna, mulai dari jurnal
5. Kelengkapan atau fungsi kerja SIMDA
hingga laporan keuangan dan Catatan
Keuangan dinilai sebesar 83%. Hal ini
Atas Laporan Keuangan (CALK).
berarti bahwa fungsi kerja SIMDA
2. Respon time dinilai sebesar 85%. Hal
Keuangan dirasa sudah lengkap guna
ini berarti bahwa SIMDA sangat cepat
mendukung pelaksanaan pekerjaan.
dalam
Hal ini terkait dengan output yang
melakukan
proses
kerja.
Pelaporan manual cukup menghabis-
dihasilkan
kan
dihasilkan banyak dan lengkap mulai
waktu
karena
setiap
proses
akuntansi harus dibuat sesuai dengan
SIMDA,
output
yang
dari jurnal hingga laporan keuangan.
tahap akuntansi sedangkan dengan
6. Konsistensi atau keseragaman desain
adanya SIMDA proses pembuatan
dan teknik dokumentasi dinilai sebesar
laporan keuangan cukup dilakukan
85%. Hal ini berarti bahwa konsistensi
dengan 1 kali tahap penginputan data.
SIMDA Keuangan sangat bermanfaat
3. Audibilitas dinilai sebesar 88%. Hal
ini berarti bahwa SIMDA Keuangan
guna
mempermudah
pengguna.
pemahaman
Ira Puspita, Sri Witurachmi, dan Nurhasan Hamidi. Evaluasi Sistem Informasi Manajemen
Keuangan Daerah (SIMDA Keuangan) dengan Metode PIECES. Desember, 2016.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2 , hlm. 77-90
7. Toleransi kesalahan dinilai sebesar
terhadap sajian
84%. Hal ini berarti bahwa kerusakan
laporan keuangan karena hasil sudah
yang terjadi pada saat program men-
sesuai dengan standar yang ditetap-
galami kesalahan tidak banyak sehing-
kan.
ga
b.
perhatian khusus
tidak
mengganggu
pekerjaan.
4.
Aksesibilitas informasi atau keterse-
Kesalahan yang sering terjadi terkait
diaan informasi dinilai sebesar 84%.
dengan format laporan ketika diprint
Hal ini berarti bahwa informasi SIM-
namun hal ini sudah bisa diatasi oleh
DA Keuangan diakses sewaktu-waktu
sebagian besar responden.
ketika dibutuhkan. Informasi yang
Information (informasi/data), mendapat
sudah disimpan dalam SIMDA dapat
klasifikasi sangat sukses dengan nilai 85%
dibuka
1.
praktis.
Laporan yang sudah disimpan be-
hasil evaluasi dinilai sebesar 86%.
berapa tahun lalupun dengan mu-
Hal ini berarti bahwa ketepatan/
dahnya dapat dibuka dan diprint kem-
ketelitian yang SIMDA keuangan
bali saat dibutuhkan. Selain itu, ben-
sangat tinggi. SIMDA sebagai sebuah
dahara yang ingin mengedit data
sistem tentu memiliki standar keaku-
dapat dilakukan dengan mudah.
error sangat sedikit.
3.
sangat
Accuracy (akurat) atau informasi atas
ratan yang baik, kemungkinan sistem
2.
dengan
c.
Economy (Ekonomi), mendapat klasifikasi
cukup sukses dengan nilai 62%.
Relevansi informasi dinilai sebesar
1.
Reusabilitas atau fleksibilitas pro-
87%. Hal ini berarti bahwa informasi
gram/bagian dari SIMDA Keuangan
yang dihasilkan SIMDA Keuangan
dinilai sebesar 62%. Hal ini berarti
sangat sesuai dengan kebutuhan. Out-
bahwa program/bagian dari SIMDA
put yang dihasilkan oleh SIMDA mu-
Keuangan cukup dapat digunakan
lai dari jurnal hingga laporan keu-
kembali di dalam aplikasi yang lain.
angan sudah sangat sesuai dengan
Sub-indikator reusabilitas merupakan
harapan, kebutuhan, dan standar yang
sub-indikator yang diketahui oleh
ditetapkan.
manajemen
Penyajian informasi dinilai sebesar
atau minimal seseorang yang menge-
85%. Hal ini berarti bahwa bentuk
tahui ilmu teknologi secara men-
penyajian
dalam sehingga bisa
informasi sangat sesuai
kebutuhan.
SIMDA
mengetahui
pengolahan
fleksibilitas program, sedangkan rata-
transaksi keuangan dengan SIMDA
rata responden tidak memiliki kriteria
langsung bisa di print setelah input
tersebut. Hal ini berdampak pada
data
penilaian responden, ketidaktahuan
selesai.
Hasil
pengembang
Hal
ini
membuat
pengguna tidak perlu memberikan
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No.2
2.
membuat beberapa orang dari re-
sebesar 83%. Hal ini berarti perlin-
sponden mengosongkan jawaban.
dungan program dan data dalam sis-
Sumber daya meliputi sumber daya
tem informasi dinilai baik oleh
manusia serta sumber daya ekonomi
pengguna. Perlindungan program ter-
dinilai sebesar 63%. Hal ini berarti
pusat di DPPKA, sehingga apabila
bahwa jumlah sumber daya yang
pengguna lupa dengan username dan
digunakan dalam pengembangan sis-
password maka pihak DPPKA akan
tem dinilai cukup ekonomi. Hal yang
memberikan username dan password
sama juga terjadi pada sub-indikator
baru sehingga informasi masih tetap
sumber daya. Responden sebagai
dapat diakses kembali. Apabila sis-
pengguna
tidak
tem mengalami restart dan data
berkepentingan terhadap informasi
hilang, maka data di Disdikpora dan
sumber daya yang dibutuhkan dalam
DPPKA
pengembangan
sehingga
mengembalikan data seperti sedia
hanya sedikit sekali responden yang
kala. Selain itu, apabila tiba-tiba
tahu
yang
listrik padam, maka data terakhir
digunakan. Beberapa orang yang tid-
yang sudah disimpan tetap dapat di-
ak mengetahui terkait sub-indikator
akses kembali.
akhir
terkait
sangat
SIMDA
sumber
daya
ini mengosongkan jawaban sehingga
berpengaruh
terhadap
besarnya
presentase.
d.
e.
masih
dapat
membantu
Efficiency (Efisiensi), mendapat klasifikasi
sukses dengan nilai 75%
1.
Usabilitas dinilai sebesar 78%. Hal
Control (Pengendalian), mendapat klasifi-
ini
kasi sukses dengan nilai 83,3%
mempelajari, mengoperasikan, me-
1.
2.
berarti
bahwa
usaha
untuk
Integritas atau pengendalian SIMDA
nyiapkan
Keuangan dinilai sebesar 84%. Hal
pretasikan output SIMDA keuangan
ini berarti bahwa data/informasi sulit
dinilai mudah oleh pengguna. Mudah
untuk diakses oleh orang yang tidak
tidaknya penerimaan pengguna di-
berhak. SIMDA memiliki username
pengaruhi oleh usia, pengalaman IT,
dan password untuk dapat masuk dan
pelatihan yang telah diikuti dan pen-
mengakses informasi. Username dan
galaman menjadi bendahara. Kemau-
password hanya diketahui oleh Ben-
an dan pelatihan yang rajin dapat
dahara atau operator, pihak Disdik-
menjadi
pora, dan DPPKA sehingga kea-
dengan mudah menggunakan SIM-
manan data sangat terjamin.
DA. Beberapa sekolah yang memiliki
input,
dan
penopang
menginter-
untuk
dapat
kea-
bendahara sudah berusia tidak muda
manan SIMDA Keuangan dinilai
lebih memilih untuk memiliki opera-
Keamanan
atau
mekanisme
Ira Puspita, Sri Witurachmi, dan Nurhasan Hamidi. Evaluasi Sistem Informasi Manajemen
Keuangan Daerah (SIMDA Keuangan) dengan Metode PIECES. Desember, 2016.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2 , hlm. 77-90
tor
2.
sebagai
pengemban
tugas
relevansi informasi, penyajian informasi dan
pelaporan keuangan berbantu SIM-
aksesibilitas informasi. Pengolahan informasi
DA.
yang dilakukan oleh SIMDA Keuangan memang
Maintanabilitas atau pencarian dan
sudah bagus, baik terkait:
pembetulan kesalahan pada SIMDA
1.
Keuangan dinilai sebesar 72%. Hal
ratan data dapat dijamin keakuratannya.
ini berarti bahwa koreksi kesalahan
Ada beberapa standar input data, mulai
mudah untuk dilakukan yaitu dil-
dari nomor nota dan Bukti Kas Keluar.
akukan secara bertahap. Beberapa
Apabila terjadi ketidak-lengkapan data
responden tidak bermasalah dengan
yang akan diinput maka proses input be-
hal tersebut namun beberapa respond-
lum bisa dilakukan. Sistem error juga
en mengharap bahwa edit kesalahan
sangat jarang terjadi, sehingga menjamin
dapat dilakukan secara lebih praktis
keakuratan data yang diinput.
kembali.
f.
Keakuratan. Sejak input transaksi keaku-
2.
Relevansi informasi. Dalam tahap pem-
Service (Layanan), mendapat klasifikasi
rosesan informasi, hasil output yang
sukses dengan nilai 83%
dihasilkan oleh SIMDA Keuangan sudah
1.
2.
Akurasi atau ketelitian SIMDA Keu-
sangat memenuhi kebutuhan pengguna.
angan dinilai sebesar 84%. Hal ini
Mulai dari jurnal umum, buku besar, buku
berarti bahwa ketelitian komputasi
pembantu, laporan keuangan yang terdiri
dan kontrol SIMDA Keuangan sudah
dari laporan realisasi anggaran, laporan
sesuai dengan kebutuhan pengguna.
arus kas dan neraca hingga catatan atas
Reliabilitas dinilai sebesar 85%. Hal
laporan keuangannya sudah tersedia. Tid-
ini berarti bahwa SIMDA Keuangan
ak perlu lagi membuat laporan tambahan
memiliki tingkat kepercayaan dan
secara manual.
keandalan untuk melakukan fungsi
3.
3.
Penyajian Informasi. Hasil output SIMDA
yang diminta dengan sangat baik.
juga tersaji secara rapi dan sesuai standar
Kesederhanaan dinilai sebesar 80%.
yang ada, hal ini tentu sangat mendukung
Hal ini berarti bahwa SIMDA Keu-
kinerja bendahara sekolah karena laporan
angan mudah untuk dipahami tanpa
akan lebih seragam dan rapi. Penyajian
adanya
data keuangan sangat akurat, mudah,
kesukaran
yang
berarti.
Tampilan yang sederhana membuat
pengguna termotivasi untuk mencoba
menggunakan.
praktis dan cepat.
4.
Aksesibilitas informasi. Selain kualitas
laporannya yang bagus, hasil pengolahan
SIMDA keuangan memiliki kekuatan da-
informasi SIMDA Keuangan juga dapat
lam indikator information. Kekuatan informasi
diakses sewaktu-waktu data dibutuhkan.
yang dimaksud berkaitan dengan keakuratan,
Hal ini ditopang oleh tingkat keamanan
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No.2
data dalam aplikasi SIMDA yang bagus,
mengoperasikan SIMDA. Banyak sedikit-
sehingga pengguna merasa nyaman data
nya usaha tergantung dengan kemudahan
keuangannya tersimpan dalam penyim-
bendahara dalam menerima informasi ten-
panan SIMDA.
tang penggunaan SIMDA. Hal yang
Di lain pihak, SIMDA Keuangan memiliki
cukup mendukung guna mempermudah
kelemahan pada indikator economic. Indikator
usaha pemahaman SIMDA antara lain:
ekonomi berkaitan dengan reusabilitas dan sum-
pengalaman
ber daya yang dibutuhkan dalam pengembangan
akuntansi, dan usia bendahara. Bendahara
sistem. Indikator economic mendapat persentase
menganggap bahwa usaha keras mereka
relatif rendah disebabkan oleh sedikitnya re-
untuk memahami SIMDA keuangan dil-
sponden yang mengetahui informasi terkait reus-
akukan di tahun pertama pengenalan.
abilitas dan sumber daya. Responden memang
Seiring berjalannya waktu, saat ini benda-
pengguna akhir yang memiliki kemampuan IT
hara sudah cukup terbiasa dan mahir kare-
cukup sebagai pengguna akhir saja sehingga tid-
na pengalaman. Penyiapan input data juga
ak menguasai informasi terkait jumlah sumber
menjadi perhatian khusus bagi bendahara
daya (tenaga, dana, waktu) yang digunakan da-
karena tanpa syarat lengkap sebagai input
lam pengembangan SIMDA. Hal ini menyebab-
maka proses input tidak dapat dil-
kan beberapa responden memberikan skor 0
aksanakan. Hal ini dirasa sebagai bagian
“nol” sehingga berdampak pada jumlah presen-
kontrol supaya data yang masuk kedalam
tase indikator ekonomi.
SIMDA memang data yang dapat diper-
pemahaman
tanggungjawabkan.
SIMDA Keuangan juga masih belum
maksimal pada indikator Efficiency, hal ini di-
komputer,
2.
Maintanabilitas. Sub-indikator ini mem-
tunjukkan dengan pencapaian nilai pada angka
peroleh
persentase
seberas
75%. Angka 75% sudah termasuk dalam kriteria
Pengguna SIMDA merasa bahwa pencari-
sukses namun angka tersebut tergolong rendah
an dan pembetulan kesalahan dirasa ku-
jika dibandingkan dengan indikator yang lain.
rang efektif. Pembetulan transaksi harus
Efficiency/efisiensi berkaitan erat dengan usabil-
dilakukan bertahap, hal ini tentu akan ber-
itas dan maintanabilitas sebuah sistem sebagai
beda jika pembetulan transaksi bisa dil-
berikut:
akukan langsung terhadap letak kesala-
1.
Usabilitas. Hal ini terkait erat dengan
han, sehingga dapat menghemat waktu
usaha untuk mempelajari, pengoperasian,
dan lebih efisien. Hal kurang efektif lain
penyiapan input, dan interprestasi output.
juga dirasa ketika pihak sekolah salah da-
Pemerintah Kota Surakarta cukup rutin
lam melakukan penginputan data, maka
dalam menyelenggarakan pelatihan SIM-
pencarian
DA terhadap bendahara. Hal ini dengan
keuangan dengan pihak Disdikpora dan
harapan bendahara semakin mahir dalam
DPPKA dapat menyita waktu yang cukup
kesalahan/pencocokan
72%.
data
Ira Puspita, Sri Witurachmi, dan Nurhasan Hamidi. Evaluasi Sistem Informasi Manajemen
Keuangan Daerah (SIMDA Keuangan) dengan Metode PIECES. Desember, 2016.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2 , hlm. 77-90
banyak. Bagi sekolah yang letaknya tidak
han pada indikator economic (ekonomi) dengan
di pusat kota tentu akan sangat terdampak
nilai sebesar 62%.Indikator informasi yang di-
oleh indikator ini. Bendahara perlu me-
maksud berkaitan dengan ketelitian, relevansi
nyisihkan waktu dan tenaga untuk dapat
informasi, penyajian informasi dan aksesibilitas
ke kantor pusat.
informasi.Indikator ekonomi berkaitan dengan
reusabilitas dan sumber daya yang dibutuhkan
SIMPULAN DAN SARAN
dalam pengembangan sistem. Indikator efisiensi
Kesuksesan SIMDA Keuangan berdasar
walau tergolong sukses dengan mendapat per-
indikator metode evaluasi PIECES di Sekolah
sentase 75%, namun hal ini cukup rendah jika
Menengah Negeri Kota Surakarta masuk dalam
dibanding dengan indikator yang lain. Indikator
kategori
efisiensi terkait dengan usabilitas dan maintana-
sukses
dengan
persentasesebesar
81,13%.
bilitas sebuah sistem.
Hasil evaluasi untuk masing-masing indi-
Saran yang dapat disampaikan ialah se-
kator ialah sebagai berikut :
bagai berikut :
1.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Indikator performance (kinerja), masuk
Bagi pihak Pemerintah Kota Surakarta,
dalam klasifikasi sukses dengan persen-
terkait dengan maintanabilitas dalam indi-
tase sebesar 84,71%,
kator efficiency, pemerintah kota diharap-
Indikator information (informasi/data),
kan dapat berkoordinasi dengan Disdik-
masuk dalam klasifikasi sangat sukses
pora terkait pelaporan yang benar. Sering
dengan persentase sebesar 85%
terjadi koreksi laporan dari Disdikpora
Indikator economic (ekonomi) masuk da-
tidak sesuai dengan koreksi dari DPPKA,
lam klasifikasi cukup sukses dengan per-
begitu juga sebaliknya. Hal ini dirasa ku-
sentase sebesar 62%
rang efisien ketika bendahara harus
Indikator control (pengendalian) masuk
berkali-kali merubah data pada sistem ser-
dalam klasifikasi sukses dengan persen-
ta harus berkali-kali ke Disdikpora dan
tase sebesar 83,3%
DPPKA.
Indikator efficiency (efisiensi) masuk da-
2.
Bagi BPKP, berkaitan dengan saran no-
lam klasifikasi sukses dengan persentase
mor 1, sebaiknya SIMDA keuangan sege-
sebesar 75%
ra diberi fasilitas untuk dapat melakukan
Indikator service (layanan) masuk dalam
pelaporan secara online, sehingga hal ini
klasifikasi sukses dengan persentase sebe-
akan sangat membantu bagi bendahara
sar 83%
untuk mengefisienkan waktu pelaporan.
SIMDA Keuangan di Sekolah Menengah
3.
Indikator ekonomi sebagai indikator yang
Negeri Kota Surakarta memiliki kekuatan pada
memiliki persentase sebesar 62%, BPKP
indikator information (informasi/data) dengan
selaku pembuat SIMDA perlu memper-
nilai sebesar 85%, namun juga memiliki kelema-
hatikan keselarasan biaya dan manfaat.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No.2
DAFTAR PUSTAKA
Budiman, Fuad & Arza, Fefri.(2013b). Pendekatan Technology Acceptance Model dalam
Kesuksesan Implementasi Sistem Informasi Manajamen Daerah.Jurnal WRA, 1 (1),
87-110.
O’Brien, J, A., & Marakas, G, M. (2008).Sistem
Informasi Manajemen. Jakarta : Salemba
Empat.
Jeffrey L. Whitten, Lonnie D. Bently and Kevin
D. Dittman.(2004). Metode Desain dan
Analisis Sistem.Yogyakarta : Andi and
McGraw-Hill Education.
Jogiyanto. (2005). Analisis dan Desain. Yogyakarta : Andi OFFSET.
Nugraha, H., A., & Astuti, Yuli. (2013c). Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (Simda Keuangan) dalam Pengolahan Data Keuangan
pada Organisasi Pemerintah Daerah (Studi
Kasus Pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Nganjuk).Jurnal Akuntansi Aktual, 2 (1),
25–33. Diperoleh pada 2 Maret 2016, dari
http://fe.um.ac.id
Pulungan, M.S., (2013d). Optimalisasi SIMDA
dalam Mewujudkan Pengelolaan Keuangan Daerah Kab.Kutai Kartanegara yang
Lebih Berkualitas. Jurnal Bina Praja, 5(4),
301-316. Diperoleh pada 30 April 2016,
dari http://binaprajajournal.com
Wahyuni, Trisacti. (2011). Uji Empiris Model DeLone dan McLean Terhadap Kesuksesan Sistem Informasi Manajemen Daerah
(SIMDA).Jurnal BPPK, 2, 23-25