Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Belawan

BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional dengan
pendekatan kuantitatif yang diterapkan dengan menggunakan rumus statistik untuk
membantu dalam menganalisa data dan fakta yang diperoleh.
2.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Belawan
yang beralamat Jl. Gunung Krakatau No.17 A Lt.II dan III Medan.
2.3 Populasi dan Sampel
2.3.1 Populasi
Yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek
atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 16
Dari pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh pegawai yang bekerja pada kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Belawan
yang berjumlah 36 orang.
2.3.2 Sampel
Yang dimaksud dengan sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber data
yang sebenarnya. Dengan kata lain, sampel merupakan bagian dari populasi. Pengambilan
sebagian itu dimaksudkan sebagai representasi dari seluruh populasi sehingga kesimpulan

juga berlaku bagi keseluruhan populasi.
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti menentukan sampel dengan menggunakan
teknik purposive sampling yaitu penentuan sampel yang tidak didasarkan atas strata atau

16

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alphabet. Hal 90

Universitas Sumatera Utara

pedoman tetapi berdasarkan atas adanya tujuan tertentu yang tetap berhubungan dengan
permasalahan penelitian.
2.4 Data dan Teknik Pengumpulan Data
2.4.1 Sumber Data
Adapun sumber data penelitian terdiri atas :
1. Sumber Data Primer

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli
(tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang)
secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik),

kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.
2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data
sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun
dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
2.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-keterangan dan data-data
yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Teknik Pengumpulan Data Primer adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer
dilakukan dengan instrumen :
a. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara
menyebarkan daftar pertanyaan yang dilengkapi dengan alternatif jawaban
yang tersedia dalam bentuk angket kepada responden.
b. Observasi, yaitu kegiatan mengamati secara langsung objek penelitian dengan
mencatat gejala-gejala yang ditemukan di lapangan untuk melengkapi datadata yang diperlukan sebagai acuan yang berkenaan dengan topik penelitian.

Universitas Sumatera Utara


2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan melalui studi dan bahan-bahan kepustakaan yang diperlukan untuk
mendukung data primer. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan
instrumen :
a. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku,
karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah
yang diteliti.
b. Studi dokumenter, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan
menggunakan catatan-catatan tertulis yang ada di lokasi penelitian serta
sumber-sumber lain yang menyangkut masalah yang diteliti dengan instansi
terkait.
2.5 Teknik Penentuan Skor
Teknik penentuan skor yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
penentuan skor melalui berbagai pertanyaan yang diajukan kepada responden. Kemudian
akan ditentukan skor dari setiap jawaban sehingga menjadi data yang kuantitatif. Dan dari
setiap alternatif jawaban (a,b,c,d,e) akan diberikan skor yang berbeda, yaitu :
a.

untuk jawaban yang memilih a diberi skor 5


b.

untuk jawaban yang memilih b diberi skor 4

c.

untuk jawaban yang memilih c diberi skor 3

d.

untuk jawaban yang memilih d di beri skor 2

e.

untuk jawaban yang memilih e di beri skor 1

Kemudian untuk uji skorsing pada data dan informasi dengan cara memberi skor
pada data dan informasi yang dianalisis dan kemudian dihitung kumulatif yang akhirnya
dapat dihitung rata-rata persentasenya. Hasilnya dapat digunakan untuk pengambilan

kesimpulan yang dapat memberikan arahan terhadap saran atau rekomendasi sebagai upaya
pemecahan masalahnya. Untuk menentukan jawaban responden termasuk ke dalam golongan
jawaban yang tinggi, sedang, atau rendah terlebih dahulu ditentukan skala intervalnya dengan
cara sebagai berikut :

Skor tertinggi – Skor terendah
Banyaknya Bilangan

Universitas Sumatera Utara

Maka diperoleh : (5 – 1) / 5 = 0,8. Sehingga dengan demikian, interval adalah 0,8.
Kategori jawaban responden dapat diklasifikasikan dengan urutan sebagai berikut :

a. skor untuk kategori sangat tinggi

=

4,21 - 5,00

b. skor untuk kategori tinggi


=

3,41 - 4,20

c. skor untuk kategori sedang

=

2,61 - 3,40

d. skor untuk kategori rendah

=

1,81 - 2,60

e. skor untuk kategori sangat rendah

=


1,00 – 1,80

Dari hasil pembagian tersebut, maka akan dapat diketahui jawaban responden
termasuk dalam kategori mana.
2.6 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif yang
digunakan untuk menguji pengaruh variabel terikat. Adapun metode statistik yang digunakan
adalah :
2.6.1

Koefisien Korelasi Product Moment

Teknik analisa ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan tinggi rendahnya
hubungan antar variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). 17
Cara perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut :

rᵪᵧ =

Keterangan :


17

N . ∑xy − (∑x)(∑y)

�[(N. ∑x 2 ) − (∑x)2 ) (N. ∑y 2 ) − (∑y)²)]
rxy

= Koefisien korelasi antara gejala x dan y

N

= Jumlah Sampel

∑x

= Jumlah skor X

∑y


= Jumlah skor Y

∑ xy

= Jumlah hasil kali antara x dan y

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alphabet. Hal 212

Universitas Sumatera Utara

Untuk melihat hubungan antara kedua variabel dari hasil perhitungan, maka dapat
dirumuskan dengan memberikan tiga kemungkinan mengenai hubungan antara kedua
variabel yaitu :

a. Nilai rxy positif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan positif dimana
kenaikan nilai variabel pertama diikuti dengan variabel yang lain.
b. Nilai rxy negatif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan negatif dimana
kenaikan nilai variabel pertama diikuti oleh turunnya variabel kedua.
c. Nilai r sama dengan nol artinya kedua variabel tidak menunjukkan hubungan dimana
variabel pertama tetap meskipun variabel lain berubah.


Ketentuannya adalah bila rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung rtabel)

maka Ha

diterima. Menurut Sugiyono pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi
sebagai berikut:

0,00

-

0,199

=

sangat rendah

0,20


-

0,399

=

rendah

0,40

-

0,599

=

sedang

0,60

-

0,799

=

kuat

0,80

-

1,000

=

sangat kuat

Nilai korelasi ini mencantumkan batas-batas r signifikan tertentu dalam hal ini yang
signifikan 5%. Bila nilai r tersebut adalah signifikan berarti hipotesa kerja/hipotesa alternatif
dapat diterima.
2.6.2

Uji Signifikan Koefisien Korelasi (Uji “t”)

Untuk mengetahui apakah diantara dua variabel terdapat hubungan yang independen
atau tidak maka perlu dilakukan uji independen. Dimana sampel yang diambil dari populasi
normal bervariabel dua berukuran n memiliki koefisien korelasi r, maka dapat digunakan uji
statistik t dengan rumus (suharyadi, 2004 : 466) :
�=

r √n − 2
�1 − �²

Universitas Sumatera Utara

Keterangan : t = nilai hitung
r = nilai koefisien korelasi
n = jumlah data pengamatan

2.6.3

Koefisien Determinan

Koefisien determinan digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Adapun rumus koefisien determinan “D”
yaitu : 18
D = (rxy)2 x 100%

Keterangan : D = koefisien determinan
rxy = koefisien korelasi product moment antara X dan Y

18

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alphabet. Hal 212

Universitas Sumatera Utara