Efektifitas Pelayanan Publik di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman (Studi Kasus Pelayanan Administrasi Pembuatan Akta Kelahiran) Chapter III VI
BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
A. Gambaran Umum Kabupaten Padang Pariaman
1. Sejarah
Masyarakat Padang Pariaman, masih menurut narasi tambo, turun dari darek
minangkabau, dari pedalaman tengah sumatera. penduduk daerah ini menurut laporan
tahunan pemerintah daerah, berdasarkan pengakuan dari masyarakat padang
pariaman sendiri, barasal dari paguruyung Batusangkar, yang terletak di darek
minangkabau (Pemda Tk I Sumbar, 1978;7). Rantau Pariaman, selanjutnya menurut
Dobbin, didirikan oleh imigran yang berasal dari Batipuh yang dianggap memiliki
landasan kerajaan (Dobbin, 2008:84). Dalam waktu yang tidak pernah diketahui
secara pasti, berkemungkinan sejak tahun 1300 M, para perantau awal(peneruka)
tersebut turun bergelombang ke wilayah pantai barat dan membuka pemukiman.
Desa-desa awal di pantai Padang Pariaman, menurut catatan Suryadi, sesuai
perjalanan waktu lalu menjadi entrepot-entrepot dagang dan pelabuhan. Entrepot
dagang dan pelabuhan tersebut dikembangkan oleh orang -orang dari kampungkampung tertentu didarek (seperti yang telah disebut diatas), yang semula tujuannya
untuk memajukan kepentingan dagang mereka sendiri. Ketika pemukiman koloni itu
semangkin berkembang, daerah-daerah pemukiman juga terus membesarkan dirinya
seperti fungi dikulit manusia.
Hamka Mengatakan, nama pariaman sendiri berasal dari kata dalam bahasa
arab,"barri aman". sebagaimana yang dikutip suryadi, kata dalam bahasa arab
tersebut kurang lebih memiliki arti: "tanah daratan yang aman sentosa" (suryadi,
2004:92). Dalam literatur pribumi lain, kata Pariaman kadang juga dianggap berasal
36
Universitas Sumatera Utara
dari "parik nan aman", yang artinya kira-kira pelabuhan yang aman. Kapal-kapal
yang singgah untuk berdagang di bandar-bandar di Rantau Pariaman dapat dengan
aman bertransaksi dagang (Bagindo Armaidi Tanjung, 2006;11).
Sebelum orang eropa datang ke kawasan Rantau Pariaman, Kota-kota
pelabuhan penting dikawasan ini, seperti pelabuhan pariaman dan tiku sudah
dikunjungi pelaut-pelaut dari arab, china, dan gujarat (suryadi, 2004:93). Di kotakota ini, komoditi dagang dari pedalaman minangkabau ini ditumpuk sebelum
dikapalkan ke pelabuhan-pelabuhan lain. Kota-kota ini sudah lama menjadi
pelabuhan penyalur keluar emas dari pedalaman minangkabau (suryadi, 2004:94),
Kawasan tengah sumatera sejak dulu memang terkenal sebagai penghasil emas.
Itulah sebabnya terkadang, Pulau Sumatera juga disebut sebagai pulau emas. Jalur
penyalur emas yang dihasilkan pedalaman Minangkabau kemudian dibawa ke pesisir
pantai baik ke pesisir barat maupun ke pesisir timur. ke pesisir barat dipasok melalui
kampung-kampung pantai di Rantau Pariaman.
Setelah kemerdekaan, Daerah administrasi periode kolonial, priaman, tikoe en
de danau districten kemudian disahkan menjadi Kabupaten dengan nama Kabupaten
Padang Pariaman berdasarkan Undang-undang Nomor 12 tahun 1956 dengan ibukota
Kota Pariaman. Pada awalnya Kabupaten Padang Pariaman sesuai dengan Peraturan
Komisaris Pemerintah di Sumatera No 81/Kom/U/1948 tentang Pembagian
Kabupaten di Sumatera Tengah yang terdiri dari 11 Kabupaten diantaranya disebut
dengan nama Kabupaten Samudera dengan ibukotanya Pariaman, meliputi daerah
kewedanaan Air Bangis, Pariaman, Lubuk Alung, Padang Luar-Kota, Mentawai dan
Nagari-Nagari Tiku, Sasak dan Katiagan.
Kabupaten Samudera ini terdiri dari 17 wilayah (gabungan nagari-nagari).
Kabupaten Padang Pariaman dibentuk dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
37
Universitas Sumatera Utara
1956 tanggal 19 Maret 1956 tentang Pembentukan Daerah otonom Kabupaten Dalam
Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah, dimana Propinsi Sumatera tengah
dibentuk
menjadi
14
Kabupaten,
yang salah
satunya
adalah
Kabupaten
Padang/Pariaman dengan batas-batas sebagai yang dimaksud dalam pasal 1 dari Surat
Ketetapan Gubernur Militer Sumatera Tengah tanggal 9 Nopember 1949 No.
10/G.M/S.T.G./49, dikurangi dengan daerah Kampung-Kampung Ulak Karang,
Gunung Pangilun, Marapalam, Teluk Bajur, Seberang Padang dan Air Manis dari
kewedanaan Padang Kota yang telah dimasukkan kedalam daerah Kota Padang,
sebagai dimaksud dalam Surat ketetapan Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sumatera
Tengah Tanggal 15 Agustus 1950 No. 65/G.P./50 Bupati Padang Pariaman semasa
Agresi Milter Belanda Tahun 1948 adalah Mr. BA. Murad.
Kabupaten Padang Pariaman sampai tahun 2016 memiliki 17 Kecamatan, dan
103 nagari yang setelah dilakukan pemekaran nagari sesuai dengan Surat Gubernur
Sumatera Barat Nomor 120/453/PEM-2016 tanggal 26 Mei 2016, sehingga di
Kabupaten Padang Pariaman terdapat 103 Nagari.
Kecamatan yang paling banyak memiliki nagari adalah Kecamatan VII Koto
Sungai Sarik yaitu 12 Nagari, Kecamatan Lubuk Alung, Nan Sabaris sebanyak 9
Nagari, Kecamatan Batang Anai, 2x11 Enam Lingkung, V Koto Kampung Dalam,
Ulakan Tapakis sebanyak 8 Nagari, Kecamatan Padang Sago, Patamuan, sebanyak 6
Nagari, Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Sintuk Toboh Gadang, Enam Lingkung,
sebanyak 5 Nagari, dan Kecamatan Sungai Geringging, Sungai Limau,V Koto Timur,
2x11 Kayutanam sebanyak 4 Nagari, kemudian Kecamatan Batang Gasan hanya
mempunyai 3 nagari.
Semenjak
dikeluarkannya
Surat
Keputusan
(SK)
DPRD
No
05/KEP.D/DPRD.2008 dan SK Bupati Padang Pariaman Nomor 02/KEP/BPP/2008
38
Universitas Sumatera Utara
tertanggal 2 Juli 2008, Ibukota Kabupaten Padang Pariaman dipindahkan dari Kota
Pariaman ke Paritmalintang, yakni Nagari Paritmalintang Kecamatan Enam
Lingkung.
Berikut Daftar nama yang pernah memerintah di Padang Pariaman sejak
tahun 1945 hingga sekarang sebagai Bupati Kabupaten Padang Pariaman :
Tabel 1. Nama Bupati yang Pernah menjabat di Kabupaten Padang Pariaman
No
Nama
Periode Jabatan
1
Sutan Hidayat Syah
1945 – 1946
2
Ibrahim Datuk Pamuncak
1946 – 1947
3
BA. Murad
1947 – 1950
4
Said Rasyad
1950 – 1953
5
Taher Samad
1953 – 1956
6
Harun Al Rasyid
1956 – 1958
7
Na’azim Sutam Syarif
1958 – 1959
8
Raharjo
1959 – 1960
9
Syamsu Anwar
1960 – 1961
10
JB. Adam
1961 – 1966
11
Muhammad Noer
1966 – 1975
39
Universitas Sumatera Utara
12
Prof. Drs. Harun Zein
1975
13
Muhammad Zein Chatib
1975 – 1980
14
Kol. Inf. H. Anas Malik
1980 – 1990
15
H. Zainal Bakar, SH
1990 – 1994
16
Ir. H. Nasrul Syahrun
1994 – 1999
17
Drs. Armyn AN
1999 – 2000
18
Drs. H. Muslim Kasim AK, MM Dt. Sinaro Basa
2000 – 2005
19
Drs. H. Muslim Kasim AK, MM Dt. Sinaro Basa
2005 – 2010
20
Drs. H. Ali Mukhni
2010 – 2015
21
Drs. H. Ali Mukhni
2015 -2020
Sumber :http://www.padangpariamankab.go.id
2. Visi dan Misi
a. Visi Kabupaten Padang Pariaman
Terwujudnya Kabupaten Padang Pariaman Yang Baru, Religius, Cerdas dan
Sejahtera
b. Misi Kabupaten Padang Pariaman
Pembangunan Kabupaten Padang Pariaman 2016-2020 adalah sebagai berikut :
1.
Meningkatkan kualitas kehidupan beragama berdasarkan falsafah Adat Bersandi
Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
2.
Meningkatkan perekonomian Kabupaten Padang Pariaman melalui daya dukung
sektor primer dan jasa.
40
Universitas Sumatera Utara
3.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang cerdas dan terampil melalui
peningkatan sarana prasarana dan kualitas tenaga pendidik.
4.
Meningkatkan potensi daya saing daerah melalui pengembangan pariwisata,
transportasi, perdagangan, penataan ruang dan pengelolaan lingkungan.
5.
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengentasan kemiskinan.
6.
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Bersih, Berkeadilan, Demokratis,
melalui Pembinaan aparatur dan Pelayanan Publik;
7.
Mewujudkan ketahanan bencana melalui peningkatan kesadaran masyarakat dan
kesiapan sarana dan prasarana yang ramah bencana.
3. Kondisi geografis dan demografis
a. Letak dan Keadaan geografis
Padang Pariaman menurut narasi tambo Minangkabau merupakan daerah
rantau, Daerah ini disebut sebagai daerah Rantau Pariaman, Daerahnya meliputi
dataran rendah sempit (coastal lowland) disebelah barat dataran tinggi
Minagkabau. Daerah ini membentang antara Batang Anai di selatan (batas
dengan wilayah Kota Padang) dan Tiku disebelah Utara Kota Pariaman (Batas
dengan wilayah Rantau Pasaman) dan kepedalaman hingga ketepi barat danau
maninjau. Daerah rantau Pariaman ini yang kemudian dalam administrasi
Indonesia Modern menjadi apa yang dikenal luas sebagai wilayah Kabupaten
Padang Pariaman.
Secara geografis, Kabupaten Padang Pariaman memiliki luas wilayah
1.328,79 Km2 dengan panjang garis pantai 42,1 Km yang membentang hingga
wilayah gugusan Bukit Barisan. Luas daratan daerah ini setara dengan 3,15
persen luas daratan wilayah Propinsi Sumatera Barat. Posisi astronomis
41
Universitas Sumatera Utara
Kabupaten Padang Pariaman terletak antara 0°11’-0°49’ Lintang Selatan dan
98°36’ - 100°28’ Bujur Timur.
Secara administrasi Kabupaten Padang Pariaman terdiri dari 17 kecamatan
dan 103 Nagari. Batas wilayah administratif Kabupaten Padang Pariaman adalah
sebelah Utara dengan Kabupaten Agam, sebelah Selatan dengan Kota Padang,
sebelah Timur dengan Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar, dan sebelah
Barat dengan Kota Pariaman dan Samudera Indonesia.
Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam tercatat memiliki wilayah paling luas, yakni
228,70 km², sedangkan Kecamatan Sintuk Toboh Gadang memiliki luas wilayah
terkecil, yakni 25,56 km². Kecamatan 2x1 Kayu Tanam berada di wilayah yang
paling tinggi yaitu 100 - 1000 m dari permukaan laut (dpl) sedangkan yang
paling rendah adalah Kecamatan Batang Gasan dengan ketinggian 2 - 75 m dari
permukaan laut (dpl).
b. Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Padang Pariaman tahun 2015 tercatat
sebanyak 458.746 jiwa, terdiri dari 232.851 orang laki-laki dan 225.895 orang
perempuan. Laju perkembangan penduduk Kabupaten Padang Pariaman dari
tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat sebagaimana tabel berikut:
Tabel 2.Perkembangan Penduduk 2010-2015
TAHUN
PENDUDUK
SEX RASIO
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
JUMLAH
2010
193.472
200.099
393.571
85,61
2011
193.412
200.432
393.844
96,06
2012
194.787
202.096
396.883
96,25
2013
196.873
204.017
400.890
96,50
42
Universitas Sumatera Utara
2014
198.315
205.215
403.530
96,64
2015
232.851
225.895
458.746
103.07
Sumber : http://www.padangpariamankab.go.id
Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Padang PariamanTahun 2015
Jumlah Penduduk
No.
Kecamatan
Total
Laki-Laki
Perempuan
1
Lubuk Alung
25,028
23,602
48,630
2
Batang Anai
26,638
25,147
51,785
3
Nan Sabaris
14,939
15,133
30,072
4
2 x 11 Kayu Tanam
12,666
12,915
25,581
5
VII Koto Sungai Sarik
21,175
20,617
41,792
6
V Koto Kampung Dalam
14,367
13,355
27,722
7
Sungai Geringging
18,999
17,967
36,966
8
Sungai Limau
18,442
17,379
35,821
9
IV Koto Aur Malintang
11,955
11,568
23,523
10
Ulakan Tapakis
11,880
11,402
23,282
11
Sintuk Toboh Gadang
10,087
10,052
20,139
12
Padang Sago
4,553
4,642
9,195
13
Batang Gasan
6,835
6,463
13,298
14
V Koto Timur
8,832
8,551
17,383
15
2 x 11 Enam Lingkung
8,740
9,173
17,913
16
Patamuan
8,573
8,490
17,063
17
Enam Lingkung
9,142
9,439
18,581
232,851
225,895
458,746
JUMLAH
Sumber: http://www.padangpariamankab.go.id
Dari tabel jumlah penduduk menurut Kecamatan diatas, terlihat bahwa jumlah
penduduk terbesar berada di Kecamatan Batang Anai yang berjumlah 51.785 jiwa, dan
diikuti oleh Kecamatan Lubuk Alung dengan jumlah 48.630 jiwa. Sedangkan jumlah
penduduk paling sedikit berada di Kecamatan Padang Sago dengan jumlah 9.195 jiwa.
43
Universitas Sumatera Utara
Tingkat kepadatan penduduk adalah sebesar 304 jiwa per Km2. Penduduk terpadat
terdapat di Kecamatan Nan Sabaris dengan 949 jiwa per Km2, serta diikuti Kecamatan Sintuk
Toboh Gadang dengan 721 jiwa per Km2. Penduduk terjarang tedapat di Kecamatan 2x11
Kayu Tanam dengan kepadatan 115 jiwa per Km2, serta Kecamatan IV Koto Aur Malintang
dengan kepadatan 158 jiwa per Km2.
B. Gambaran Umum Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman
1. Moto, Visi Dan Misi Di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Padang
Pariaman
a. Moto
Gambar 1. Moto Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Padang
Pariaman
Yang menjadi moto di dinas capil ini adalah “CERIA” yang kemudian
dituangkan
di
dalam
/DUKCAPIL/PP/2011
Keputusan
Tentang
Bupati
Penetapan
Padang
Moto
Pariaman
Pelayanan
Nomor
pada
388
Dinas
44
Universitas Sumatera Utara
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman. CERIA adalah
akronim dari :
1. Cepat
: Segera mungkin memproses apa yang yang dibutuhkan oleh
penduduk.
2. Efisien
: Melayani penduduk dengan benar, tepat dan akurat
3. Responsif : Melayani dengan penuh kepekaan terhadap aspirasi penduduk.
4. Inovatif
: Selalu berfikir untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik.
5. Akuntabel : Akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban instansi untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui pertanggungjawaban
yang dilaksanakan secara periodik (LAKIP).
b. Visi
Visi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten vadang Pariaman adalah: ”
Terwujudnya tertib administrasi kependudukan melalui pelayanan yang prima ”.
1. Tertib Administrasi Kependudukan:
Mewujudkan masyarakat yang tertib dalam administrasi kependudukan
2. Pelayanan Prima:
a. Menciptakan pelayanan prima kepada masyarakat terutama dalam pelayanan
administrasi kependudukan
b. Menciptakan aparatur yang berkualitas dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat
c. Misi
45
Universitas Sumatera Utara
1. Mewujudkan Data Basis dan Informasi Kependudukan yang lengkap, akurat
serta memenuhi kepentingan Publik dan Pembangunan.
2. Mewujudkan tertib administrasi kependudukan
3. Mewujudkan pelayanan prima dibidang registrasi penduduk dan pencatatan sipil
2. Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang
Pariaman
Tugas pokok Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai Satuan Kerja Perangkat
Daerah Kabupaten Padang Pariaman yaitu :
“Membantu Bupati dalam menyelenggarakan urusan bidang kependudukan dan
pencatatan sipil yang menjadi wewenang Daerah dan tugas pembantuan sesuai ketentuan
peraturan perundangan.”
Untuk melaksanakan tugas yang dimaksud, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan kebijakan teknis dan penyusunan perencanaan program bidang
kependudukan dan pencatatan sipil;
b. Pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan kependudukan dan pencatatan sipil;
c. Pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan bidang kependudukan dan pencatatan sipil;
d. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia pengelola administrasi
kependudukan;
e. Pelaksanaan penyelenggaran pelayanan pencatatan sipil dan administrasi kependudukan;
f.
Pelaksanaan
kebijakan
kerjasama
antar
daerah
dalam
pengendalian
penduduk,
pengembangan kualitas mobilitas/penataan persebaran penduduk;
46
Universitas Sumatera Utara
g. Penetapan norma, standar, prosedur dan kriteria penyelenggaraan administrasi
kependudukan;
h. Pengkoordinasian penyelenggaraan pelayanan akta pencatatan sipil yang meliputi kelahitan,
kematian,
perkawinan,
perceraian,
pengakuan
dan
pengesahan
anak
serta
pendokumentasian hasil pencatatan sipil;
i.
Pengelolaan manajemen administrasi kependudukan dan pencatatan sipil perlindungan
administrasi kependudukan;
j.
Pengawasan dan pengeloaan sistem informasi administrasi kependudukan dan jaringan
komunikasi data kependudukan sampai dengan tingkat kecamatan, desa dan kelurahan;
k. Pelaksanaan fasilitasi, sosialisasi, bimbingan teknis, advokasi, supervisi dan konsultasi
pelaksanaan kebijakan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
l.
Pembinaan,
koordinasi pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan bidang
kependudukan dan pencatatan sipil;
m. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan penyelenggaran pendaftaran penduduk,
menyusun rumusan penetapan indikator kependudukan, proyeksi penduduk dan analisa
dampak kependudukan;
n. Pengkoordinasian pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan bidang
kependudukan dan catatan sipil;
o. Pembinaan dan pengendalian dan monitoring terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kependukan dan Pencatatan Sipil; dan
p. Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya.
47
Universitas Sumatera Utara
3. Struktur Organisasi Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Padang
Pariaman
KEPALA
M. FADHLY S, AP, MM
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
Drs. MARTONI
KEPALA BIDANG
KEPALA SUB.
BAGIAN
UMUM DAN KEPEG.
KEPALA SUB.
BAGIAN
KEUANGAN
MAHYARTI
YULIDAR
KEPALA SUB.
BAGIAN
PERENC. EVALUASI
DAN PELAPORAN
DAMANHURI
PENGOLAHAN DATA KEPENDUDUKAN,
PENGAWASAN DAN PENYULUHAN
KEPALA BIDANG
KEPALA BIDANG
PENDAFTARAN PENDUDUK
PENCATATAN SIPIL
KEPALA SEKSI
KEPALA SEKSI
PELAYANAN ADM.
KELAHIRAN DAN KEMATIAN
KEPALA SEKSI
KEPALA SEKSI PERKAWINAN,
KEPALA SEKSI
TEKNOLOGI DAN INFORMASI DATA
KEPENDUDUKAN
KEPALA SEKSI
PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
PERCERAIAN DAN
IDENTITAS PENDUDUK DAN
PENGANGKATAN ANAK
KEPALA SEKSI
PENGAWASAN DAN DOKUMENTASI DATA
UPTD
48
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. Struktu Organisasi Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman
Uraian fungsi dan tugas masing-masing bidang :
1. Kepala Dinas
Tugas kepala dinas kependudukan dan pencatatan sipil yaitu :
a. Merumuskan program kerja dan kegiatan baik rutin maupun kinerja berdasarkan tugas
pokok dan fungsi Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil yang ada berpedoman kepada
rencana strategis dinas sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. Menyusun sasaran pelaksanaan kegiatan Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil sesuai
dengan petunjuk dan ktentuan;
c. Mengoordinasikan para kepala bidang dan bawahan, agar terjalin kerjasama yang baik dan
saling mendukung;
d. Mendelegasikan sebagian tugas dan wewenang kepada sekretaris dan para kepala bidang
secara berjenjang sesuai dengan bidang permasalahannya;
e. Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pelayanan di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil dengan sekretaris, kepala bidang dan bawahan dalam rangka penyatuan
dan pencapaian sasaran;
f.
Memberikan data dan informasi mengenai situasi Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
serta memberikan saran dan pertimbangan kepada Bupati/Wakil Bupati dan Sekretaris
Daerah sebagai bahan dalam mengambil keputusan;
g. Memelihara dan mengupayakan peningkatan kinerja pegawai, disiplin, meningkatkan
dedikasi, loyalitas dan kejujuran dalam lingkungan dinas;
h. Menjalin kerjasama dengan satuan kerja perangkat daerah dan instansi vertikal untuk
kepentingan dinas dalam kelancaran pelaksanaan tugas;
i.
Mengendalikan pengelolaan keuangan dan ketatausahaan serta perlengkapan dinas;
49
Universitas Sumatera Utara
j.
Membina, memfasilitasi, mengevaluasi dan mengarahkan serta pelaporan pelaksanaan
kegiatan di bidang kependudukan dan pencatatan sipil;
k. Mengatur, membina, mengendalikan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas untuk mencapai
sasaran tugas serta memberikan pembinaan dan bimbingan terhadap kelompok jabatan
fungsional sesuai dengan ketentuan;
l.
Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan dinas agar kegiatan berjalan dengan
baik sesuai dengan rencana dan ketentuan;
m. Memantau serta mengevaluasi realisasi pelaksanaan kegiatan dinas untuk mengetahui
perkembangan, hambatan, dan permasalahan yang timbul serta upaya tindak lanjut
penyelesaiannya;
n. Mendisposisi surat masuk sesuai dengan bidang permasalahannya;
o. Menandatangani dan/atau memaraf persuratan dan dokumen lainnya sesuai dengan
kewenangan menurut ketentuan;
p. Menghadiri rapat koordinasi dan rapat-rapat lainnya;
q. Menerima arahan / petunjuk dari atasan;
r.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan petunjuk dan arahan.
2. Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai fungsi penyusunan rencana
kegiatan, perencanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan, pengelolaan keuangan,
kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, perpustakaan, administrasi umum, dan hubungan
masyarakat serta memberikan pelayanan administratif dan fungsional.
Untuk menyelenggarakan fungsinya, Sekretariat mempunyai tugas:
a. menyusun rencana kegiatan Sekretariat;
50
Universitas Sumatera Utara
b.
mengkoordinasi perumusan kebijakan umum dan kebijakan teknis di bidang
kependudukan dan pencatatan sipil;
c. mengkoordinasi penyusunan rencana umum, rencana strategis, rencana kerja, rencana
kinerja, rencana kegiatan, dan anggaran dinas;
d.
mengkoordinasi pelaksanaan tugas unit-unit organisasi di lingkungan dinas;
e.
menyusun rencana kerja sama dinas;
f.
menyusun penetapan kinerja dinas;
g. menyusun petunjuk pelaksanaan program dan kegiatan dinas;
h. melaksanakan analisis dan menyajikan data di bidang kependudukan dan pencatatan
sipil;
i. menerapkan dan mengembangkan sistem informasi di bidang kependudukan dan
pencatatan sipil;
j. mamantau, mengendalikan, dan mengevaluasi kinerja serta dampak melaksanakan
program dan kegiatan dinas;
k. menyusun laporan akuntabilitas kinerja dinas;
l. menyusun laporan kemajuan pelaksanaan program dan kegiatan dinas;
m. menyusun laporan pelaksanaan program dan kegiatan tahunan dinas;
n. menyiapkan bahan dan menatausahakan bidang kependudukan dan pencatatan sipil;
o. mengendalikan dan melaksanakan norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional
di bidang kesekretariatan;
p. mengelola keuangan, kepegawaian, surat-menyurat, kearsipan, administrasi umum,
perpustakaan, kerumahtanggaan, sarana, dan prasarana serta hubungan masyarakat
q.
melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional;
r. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sekretariat; dan
51
Universitas Sumatera Utara
s. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup tugas dan
fungsinya.
Dalam pelaksanaan tugasnya, Sekretariat terdiri dari 3 sub bagian yaitu :
1. Sub Bagian Umum mempunyai fungsi pelaksanaan tugas di bidang, perlengkapan,
rumah tangga, perpustakaan, administrasi umum, dan hubungan masyarakat serta
memberikan pelayanan administratif dan fungsional.
Untuk menyelenggarakan fungsinya, Sub Bagian Umum mempunyai tugas:
a. menyusun rencana kegiatan Subbagian Umum;
b.
menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan umum;
c. melaksanakan koordinasi dan pengelolaan peraturan perundang-undangan;
d. mengelola surat-menyurat dan kearsipan;
e. mengelola urusan rumah tangga;
f. mengelola sarana dan prasarana perkantoran;
g.
mengelola perpustakaan;
h.
melaksanakan hubungan masyarakat;
i.
mengelola perjalanan dinas;
j. menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan
petunjuk operasional di bidang umum;
k.
melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Subbagian Umum;
dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup tugas dan
fungsinya.
2. Sub Bagian Keuangan , Bagian ini mempunyai fungsi pelaksanaan tugas di bidang
pengelolaan keuangan dinas. Untuk menyelenggarakan fungsinya, Sub Bagian
Keuangan mempunyai tugas:
52
Universitas Sumatera Utara
a. menyusun rencana kegiatan Subbagian Keuangan;
b.
menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan administrasi keuangan;
c.
mengelola administrasi keuangan, verifikasi, dan perbendaharaan dinas;
d.
menyusun laporan keuangan dinas;
e.
menyiapkan bahan perhitungan anggaran dinas;
f.
menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan
petunjuk operasional di bidang administrasi keuangan;
g. melaksanakan
monitoring,
evaluasi,
dan
pelaporan
kegiatan
Subbagian
Keuangan; dan
h.
melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup tugas dan
fungsinya.
3. seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai fungsi pelaksanaan tugas monitoring,
evaluasi, dan pelaporan.
Untuk menyelenggarakan fungsinya, Seksi Evaluasi dan Pengendalian mempunyai
tugas:
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Evaluasi dan Pelaporan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan
dinas;
c. melaksanakan pemantauan dan evaluasi dampak pelaksanaan program dan
kegiatan dinas
d. menyiapkan bahan pengendalian kegiatan dinas
e. menyusun laporan kemajuan pelaksanaan program dan kegiatan dinas
f. menyusun laporan pelaksanaan program dan kegiatan tahunan dinas
g. menyusun laporan akuntabilitas kinerja dinas
53
Universitas Sumatera Utara
h. menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan
petunjuk operasional di bidang monitoring, evaluasi dan pelaporan
i. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Seksi Evaluasi dan
Pelaporan; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup tugas dan
fungsinya.
3
Bidang Pencatatan Sipil
Bidang Pencatatan Sipil dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai
fungsi pelaksanaan tugas di bidang pencatatan sipil.Untuk menyelenggarakan fungsinya,
Bidang Pencatatan Sipil mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan Bidang Pencatatan Sipil
b. merumuskan kebijakan teknis di bidang Pencatatan Sipil
c. menyusun rencana dan penetapan kinerja Bidang Pencatatan Sipil
d. melaksanakan pencatatan, penerimaan berkas permohonan, pemeriksaan dan
penelitian, persyaratan, verifikasi dan validasi kebenaran data, pencatatan data,
dan pengolahan data
e. menerbitkan akta kelahiran, akta kematian, akta perkawinan, akta perceraian,
akta pengakuan anak, pengesahan anak, dan perubahannya
f. melaksanakan fasilitasi, sosialisasi, bimbingan teknis, advokasi, supervisi, dan
konsultasi di bidang pencatatan sipil
g. menyelenggarakan administrasi dan pelayanan pencatatan sipil
h. melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan
petunjuk operasional di bidang pencatatan sipil
i. melaksanakan
monitoring,
evaluasi,
dan
pelaporan
kegiatan
Bidang
Pencatatan Sipil; dan
54
Universitas Sumatera Utara
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup tugas
dan fungsinya.
Dalam pelaksanaan tugasnya, Bidang Pencatatan Sipil terdiri dari :
1. Seksi Kelahiran, Kematian, dan Perubahan Akta mempunyai fungsi pelaksanaan
tugas di bidang pencatatan dan penerbitan akta kelahiran, akta kematian, dan
perubahan akta penduduk.
Untuk menyelenggarakan fungsinya, Seksi Kelahiran, Kematian, dan
Perubahan Akta mempunyai tugas:
a.
menyusun rencana kegiatan Seksi Kelahiran, Kematian, dan Perubahan Akta
b. menyusun kebijakan teknis penerbitan Akta Kelahiran, Akta Kematian, dan
perubahan Akta
c. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan penerbitan Akta Kelahiran, Akta
Kematian, dan perubahan Akta
d. menyusun rencana kinerja dan penetapan kinerja penerbitan Akta Kelahiran,
Akta Kematian, dan perubahan Akta
e. melaksanakan pendaftaran, pemeriksaan, pencatatan, dan pengolahan data
serta penerbitan Akta Kelahiran, Akta Kematian, dan perubahan Akta
f. melaksanakan pendaftaran, pemeriksaan, dan penelitian berkas laporan
kematian di luar negeri
g. melaksanakan penyuluhan pelayanan Akta Kelahiran, Akta Kematian, dan
perubahan Akta
h. menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman,
dan petunjuk operasional di bidang penerbitan Akta Kelahiran, Akta
Kematian, dan perubahan Akta
55
Universitas Sumatera Utara
i. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Seksi Kelahiran,
Kematian, dan Perubahan Akta; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup tugas
dan fungsinya.
2. Seksi Perkawinan, Perceraian, Pengesahan dan Pengangkatan Anak mempunyai
fungsi pelaksanaan tugas di bidang pencatatan dan penerbitan akta perkawinan,
perceraian, pengesahan dan pengangkatan anak. Untuk menyelenggarakan
fungsinya, Seksi Perkawinan, Perceraian, Pengesahan dan Pengangkatan Anak
mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Perkawinan, Perceraian, Pengesahan dan
Pengangkatan Anak
b. menyusun kebijakan teknis penerbitan Akta Perkawinan, Akta Perceraian,
Akta Pengakuan Anak, dan Akta Pengesahan Anak
c. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan penerbitan Akta Perkawinan, Akta
Perceraian, Akta Pengakuan Anak, dan Akta Pengesahan Anak
d. menyusun rencana kinerja dan penetapan kinerja penerbitan Akta Perkawinan,
Akta Perceraian, Akta Pengakuan Anak, dan Akta Pengesahan Anak
e. melaksanakan pendaftaran, pemeriksaan, pencatatan, pengolahan data,
penerbitan Akta Perkawinan, Akta Perceraian, Akta Pengakuan Anak, dan
Akta Pengesahan Anak
f. melaksanakan pendaftaran, pemeriksaan, pencatatan, pengolahan data,
penerbitan Akta Perkawinan, Akta Perceraian, Akta Pengakuan Anak, dan
Akta Pengesahan Anak
g. melaksanakan penyuluhan pelayanan Akta Perkawinan, Akta Perceraian, Akta
Pengakuan Anak, dan Akta Pengesahan Anak
56
Universitas Sumatera Utara
h. menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman,
dan petunjuk operasional di bidang penerbitan Akta Perkawinan, Akta
Perceraian, Akta Pengakuan Anak, dan Akta Pengesahan Anak
i. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Seksi Perkawinan,
Perceraian, Pengesahan dan Pengangkatan Anak; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup tugas
dan fungsinya.
57
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
PENYAJIAN DATA
Pada bab ini penulis akan membahas dan memaparkan hasil dari penelitian yang
diperoleh dilapangan yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan di dinas
kependudukan dan catatan sipil kabupaten padang pariaman sebagaimana judul skripsi yang
penulis teliti yaitu “ Efektifitas Pelayanan Publik Di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil
Kabupaten Padang Pariaman “.
Penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan studi
lapangan yang mencakup observasi dan wawancara kepada informan yang terlibat langsung
dengan pelayanan pembuatan akta kelahiran di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil
Kabupaten Padang Pariaman. Jumlah Informan yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 20
orang. Adapun yang menjadi informan pada penelitian ini adalah :
1. Informan kunci
Kepala Dinas
: 1 orang
2. Informan utama
Masyarakat
: 17 orang
3. Informan tambahan
Bidang pelayanan pencatatan sipil
: 1 orang
Seksi akta kelahiran
: 1 orang
58
Universitas Sumatera Utara
A. Karakteristik informan
1. Berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4. karakteristik informan berdasarkan jenis kelamin
No
Jenis kelamin
Jumlah (orang )
Persentase (%)
1
Laki-laki
6
30%
2
Perempuan
14
70%
20
100%
Total
Sumber : hasil wawancara peneliti 2017 pada dinas catatan sipil kabupaten
padang pariaman
Pada tabel diatas dapat dilihat dari jumlah informan sebanyak 20 orang,
informan terbanyak adalah berjenis kelamin perempuan sebanyak 14 orang
sedangkan yang berjenis laki-laki sebanyak 6 orang. Dari tabel diatas terlihat jelas
bahwa masyarakat yang sering terlibat dalam pembuatan akta kelahiran adalah
perempuan.
2. Berdasarkan Umur
Tabel 5. karakteristik informan berdasarkan umur
Umur
Jumlah (orang)
Persentase (%)
20-30
3
15%
31-40
10
50%
41-50
5
25%
>51
2
10%
Total
20
100%
59
Universitas Sumatera Utara
Sumber : hasil wawancara peneliti 2017 pada dinas catatan sipil kabupaten
padang pariaman
Pada tabel diatas yang lebih banyak mengurus pembuatan akta kelahiran adalah
masyarakat yang berumur dikisaran 31-40 tahun atau masyarakat yang telah
berusia dewasa, sedangkan yang lebih sedikit mengurus pembuatan aka kelahiran
berada dikisaran usia 51 keatas atau masyarakat yang berusia lanjut.
3. Berdasarkan pendidikan
Tabel 6. karakteristik informan berdasarkan pendidikan
No
Tingkat Pendidikan
Jumlah (orang)
Persentase (%)
1
SD
0
0%
2
SMP
1
5%
3
SMA
7
35%
4
Diploma
3
15%
5
Sarjana (S-1)
9
45%
20
100%
Total
Sumber : hasil wawancara peneliti 2017 pada dinas catatan sipil kabupaten
padang pariaman
Dari tabel diatas jumlah terbanyak masyarakat yang mengurus pembuatan akta
kelahiran berpenidikan sarjana yaitu sebanyak 9 orang , sedangkan yang
berpendidikan sekolah dasar hanya 1 orang.
60
Universitas Sumatera Utara
4. Berdasarkan pekerjaan
Tabel 7. karakteristik informan berdasarkan pekerjaan
No
Pekerjaan
Jumlah (orang)
Persentase (%)
1
PNS
9
45%
2
Wiraswasta
2
10%
3
Pedagang
4
20%
4
Petani
2
10%
5
Ibu Rumah Tangga
3
15%
20
100%
Total
Sumber : hasil wawancara peneliti 2017 pada dinas catatan sipil kabupaten
padang pariaman
Berdasarkan tabel diatas mayoritas masyarakat yang mengurus pembuatan akta
kelahiran bekerja sebagai PNS yaitu sebanyak 9 orang, pedagang sebanyak 4
orang, sebagai ibu rumah tangga sebanyak 3 orang, dan masing-masing 2 orang
bekerja sebagai wiraswasta dan petani.
B. Hasil Wawancara
Pada bagian ini peneliti akan manyajikan hasil wawancara yang dilakukan
dengan beberapa informan tentang bagaimana efektivitas pelayanan pembuatan akta
kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman.
Peneliti menanyakan pertanyaan yang berhubungan dengan beberapa indikator mengenai
standar pelayanan yang dapat mempengaruhi efektivitas pelayanan pembuatan akta
kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman.
61
Universitas Sumatera Utara
1. Prosedur Pelayanan
Prosedur pembuatan akta kelahiran pada dinas kependudukan dan catatan sipil
kabupaten padang pariaman sebelum dikeluarkannya
undang-undang nomor 24
tahun 2013 tentang perubahan atas undang-undang nomor 23 tahun 2006 tentang
administrasi kependudukan yaitu :
a. Pemohon datang dengan membawa persyaratan terlampir ke loket Pelayanan
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
b. Persyaratan yang dibawa diperiksa oleh petugas dan apabila sudah lengkap
petugas memberi formulir
c. Selanjutnya pemohon Mengisi formulir pendaftaran bermaterai yang sudah di
sediakan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
d. Setelah formulir diisi diserahkan kembali kepada petugas untuk dicetak akta
kelahiran dan diparaf oleh pemeriksa data yaitu Kasi, Kabid dan Sekdis
e. Selanjutnya ditandatangani oleh kepala dinas dan diserahkan kembali kepada
petugas untuk diberikan kepada pemohon
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melengkapi prosedur pelayanan pembuat
akta kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Padang
Pariaman yaitu :
a. Foto copy Akta Nikah (bagi orang tua yang sudah bercerai dengan
menggunakan Akta Cerai) yang telah dilegalisir
b. Untuk anak yang tidak diketahui asal usulnya persyaratan pembuatan akta
harus dilengkapi dengan Surat Keterangan dari Kepolisian (menjelaskan asal
usul anak) dan dokter (menjelaskan perkiraan usia anak)
c. Foto copy Kartu Keluarga yang dilegalisir
62
Universitas Sumatera Utara
d. Foto copy KTP Ayah dan Ibu, jika usia diatas 17 tahun menggunakan KTP
Sendiri
e. 2 Orang Saksi Pencatatan Pelaporan Kelahiran berikut foto copy KTP yang
Masih Berlaku
f. Surat Keterangan Lahir dari Kepala Desa / Lurah, Dokter, Bidan, Rumah Sakit
yang disahkan di desa / kelurahan
Namun setelah dikeluarkannya UU terbaru yaitu UU No 24 tahun 2013 Dalam
pembuatan akta kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Padang Pariaman syarat yang harus dibawa oleh pemohon ada 3 yaitu :
a. Surat keterangan lahir dari bidan atau rumah sakit
b. Fotocopy Akta Nikah orang tua
c. Fotocopy kartu keluarga
SOP
(standard
operational
procedure
yang
diterapkan
oleh
Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman yaitu :
a. Pemohon Datang ke Instansi Pelaksana, mengisi Formulir Pelaporan Kelahiran
dengan membawa persyaratan yang telah ditetapkan
b. Verifikasi dan validasi data Penduduk seuai dengan (nama, tempat tanggal lahir,
jenis kelamin) memberi nomor antrian dan memberikan kartu pelayanan
pelaporan kelahiran ke dalam MAP pemohon
c. Meng-input pelayanan ke dalam sistem IPAD dan meng-prit kwitansi pelayanan
serta menempelnya kwitansi bewarna kuning dan merahke dalam MAP pemohon
dan menyerahkan kwitansi pelayanan warna putih kepada pemohon
63
Universitas Sumatera Utara
d. Meng-input identitas bayi yang akan diterbitkan kutipan akte kelahiran sesuai
dengan nama, jenis kelamin, nama orang tua dan alamat serta memberi no SK dan
no kontrol sesuai dengan urutan
e. Menekan tombol antrian ekte kelahiran sekaligus Memasukan data ke dalam
sistem komputer dengan teliti dan memastikan sudah ter-input dengan benar,
mencetak register, menerbitkan SK jika pelaporan di atas satu tahun serta meminta
alamat pemohon dengan lengkap dan benar agar pengiriman kutipan kelahiran
dapat dikirim dan diterima oleh pemohon
f. Mengisi blangko kutipan akte kelahiran sesuai dengan nomor montrol yang telah
tersedia
g. Mencetak kutipan akta kelahiran dengan teliti serta menyerahkan kepada kasi
h. Menerima dan meneliti kesamaan data pemohon pada cetakan dengan isian
formulir pemohonan akta yg sudah tercetak dengan benar serta pemberian paraf
i. Menandatangani Kutipan akte kelahiran, salinan dan SK untuk pelaporan akte
kelahiran di atas 60 hari
j. Memisahkan kutipan akte kelahiran dengan kelengkapan berkas, memasukan
kutipan akte kelahiran ke dalam amplop pegiriman, menempel kwitansi bewarna
merah ke dalam amplop, dan merekapitulasi kutipan akte kelahiran yang akan di
kirim serta menyerahkannya kepada petugas PT Pos dengan membuat berita acara
pengiriman.
k. Menerima amplop pengiriman kutipan akte kelahiran, menandatangani berita
acara
pengiriman
dan
menyerahkan
resi
pengiriman
kepada
petugas
pendistribusian
l. Menyimpan berkas pemohon dalam ruang arsip serta menyimpan register akte
kelahiran ke dalam lemari arsip
64
Universitas Sumatera Utara
m. Menerima Kutipan Akte Kelahiran
Gambar 3. antrian pemeriksaan kelengkapan berkas pembuatan akta
Berikut ini hasil wawancara peneliti dengan beberapa informan yang talah
mengurus pembuatan akta kelahiran dikantor dinas kependudukan dan catatan sipil
kabupaten padang pariaman tanggal 6 februari 2017 mengenai prosedur pelayanan :
“ saat ini prosedur pembuatan akta kelahiran saya rasa tidak rumit dan justru
sangat mmudahkan masyarakat untuk mengurusnya dan persyaratan yang
diberikanpun lebih sedikit dari persyaratan pembuatan akta sebelumnya”
( hasil wawancara dengan ibu salmiatun S.pd )
Hal ini juga diperkuat oleh informan kunci yaitu Bapak M. Fadhly, S.AP,MM selaku
kepala dinas di Dinas kependudukan dan catatan sipil kabupaten padang pariaman
yaitu :
65
Universitas Sumatera Utara
“prosedur yang saat ini dikeluarkan di kantor dinas
kependudukan dan
catatan sipil kabupaten padang pariaman ini tidak lagi mempersulit
masyarakat justru sangat mudah dan dapat dipahami oleh masyarakat”
Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa saat ini prosedur
pembuatan akta kelahiran di kantor dinas kependudukan dan catatan sipil
kabupaten padang pariaman sangat mudah dan dapat dipahami sehingga tidak lagi
mempersulit masyarakat untuk mendapatkan Akta kelahiran.
2. Waktu pelayanan
Waktu pelayanan adalah waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan akta
kelahiran sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Jika pemohon pembuatan
akta kelahiran mematuhi dan memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk
penerbitan akta kelahiran maka waktu yang dibutuhkan juga tidak terlalu banyak
untuk mendapatkan akta kelahiran.
Sebagai petugas pemberi pelayanan, para pegawai di kantor dinas
kependudukan dan catatan sipil kabupaten padang pariaman juga tidak mau
menyia-nyiakan waktunya dalam mengerjakan tugasnya, mereka memanfaatkan
sebaik mungkin waktunya agar para pemohon tidak merasa dirugikan dan puas atas
pelayanan yang diberikan.
Seperti yang telah diungkapkan oleh Kasi Kelahiran dan Kematian M. Devid S.STP
mengenai waktu pelayanan yang dibutuhkan dalam pembuatan akta kelahiran::
66
Universitas Sumatera Utara
“ jika sesuai dengan SOP yang telah dibuat waktu yang dibutuhkan untuk
penerbitan Akta kelahiran yaitu 10 (sepuluh) hari kerja, tetapi saat ini kami telah
meluncurkan program terbaru kami yaitu salam sepuluh menit, maksud salam
sepuluh menit disini yaitu mulai dari pemohon menyerahkan berkas persyaratan
sampai pemohon mendapatkan akta kelahiran hanya membutuhkan waktu sepuluh
menit, tetapi ada pengecualian jika kepala dinas tidak berada ditempat untuk
menandatangani akta kelahiran maka pemohon dapat mengambil akta kelahiannya
keesokan hari dan selambat-lambatnya sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
pada SOP yaitu 10 hari kerja”.
Dalam wawancara selanjutnya dengan salah satu informan yaitu Bapak Burhan :
“ menurut saya, waktu pelayanan yang diberikan oleh pegawai DisdukCapil ini
sangat cepat dan tidak mempersulit, saya hanya menunggu sekitar setengah jam
untuk mendapatkan akta kelahiran anak saya “.
Maka dari hasil wawancara diatas menurut peneliti waktu pelayanan yang telah
diberikan oleh para pemberi pelayanan dikantor Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil
sudah cepat dan tepat waktu. Kendala yang menjadi penghambat dan memakan waktu
lama bagi pemohon untuk mendapatkan Akta Kelahiran yaitu ketidak hadiran kepala
dinas untuk menandatangani berkas.VI
,SSTP
3. Biaya pelayanan
Biaya pelayanan merupakan biaya yang rinciannya harus ditentukan secara
konsisten dan tidak boleh ada diskriminasi, sebab akan menimbulkan
ketidakpercayaan penerima pelayanan kepada pemberi pelayanan. Biaya pelayanan
ini harus jelas pada setiap jasa pelayanan yang akan diberikan kepada masyarakat,
67
Universitas Sumatera Utara
sehingga tidak menimbulkan kecemasan, khususnya kepada pihak atau masyarakat
yang kurang mampu.
Sesuai dengan Undang-Undang No 24 Tahun 2013 tentang perubahan atas
undang-undang nomor 23 tahun 2006 tentang administrasi kependudukan, dalam
penyelenggaraan administrasi kependudukan sudah tidak dikenakan biaya lagi atau
gratis.
Berikut hasil wawancara peneliti dengan beberapa informan mengenai biaya
pelayanan :
“semua biaya dalam kepengurusan administrasi kependudukan sudah
ditanggung APBD sehingga tidak ada lagi pemungutan biaya kepada
masyarakat yang membutuhkan pelayanan, masyarakat hanya datang
membawa persyaratan yang telah ditetapkan tanpa harus mengeluarkan
uang”. (hasil wawancara dengan kepala bidang pencatatan Sipil Ibu Zetta
Hidayati,S.Sos )
Pernyataan diatas juga diperkuat oleh seorang informan Ibu Siti :
“ pembuatan akta kelahiran sekarang sudah gratis, tidak perlu lagi
mengeluarkan uang untuk membuatnya”.
Hal ini juga diperkuat oleh informan lain yaitu Ibu Yulidinar S.Pd :
“ Untuk masalah biaya pembuatan Akta Kelahiran disini sudah tidak bayar
lagi, saya hanya menyerahkan berkas untuk melengkapi persyaratan saja”.
Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa untuk mendapatkan Akta
kelahiran sudah tidak dikenakan biaya lagi dan masyarakat merasa diringankan
bebannya terutama bagi masyarakat yang mempunyai penghasilan rendah.
68
Universitas Sumatera Utara
4. Produk pelayanan
Produk pelayanan merupakan Hasil pelayanan akan diterima sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan. Produk pelayanan harus dipahami secara baik,
sehingga memang membutuhkan sosialisasi kepada masyarakat. Dalam Hal Ini
Produk Pelayanan Yang dimaksud Adalah Akta Kelahiran
Gambar 4. Bentuk Akta Kelahiran
Berikut hasil wawancara peneliti dengan Kepala Dinas Kependudukan Dan
Catatan Sipil Bapak M. Fadhly, S.AP,MM mengenai masa berlaku dan manfaat
Akta Kelahiran :
“Akta Kelahiran berlaku seumur Hidup, Akta kelahiran bermanfaat sebagai
dokumen atau bukti sah mengenai identitas seseorang, dan dapat digunakan
dalam berbagai hal”.
Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan mengenai
alasan mereka mengurus akta kelahiran :
69
Universitas Sumatera Utara
“alasan saya mengurus akta kelahiran untuk melengkapi persyaratn
pendaftaran pergi haji”.
Kemudian hasil wawancara peneliti dengan informan lain yaitu Ibu Jusniati :
“ saya mengurus akta kelahiran anak saya untuk melengkapi persyaratan
pendaftaran anak saya untuk masuk sekolah”.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan masyarakat bahwa pelayanan
diakatakan efektiv apabila masyarak yang membutuhkan pelayanan merasa pelayanan
yang diberikan baik dan telah sesuai dengan keinginan dan membantu masyarakat atas
pelayanan yang diberikan.
5. Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana merupakan salah satu dari standar pelayanan publik.
Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh penyelenggara
pelayanan
publik
sangat
menentukan
dan
menunjang
keberhasilan
penyelenggaraan pelayanan.
70
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5. Sarana Ruang Tunggu
Pada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kabupaten Padang
Pariaman Sarana dan prasarana yang terlihat kurang memadai yaitu fasilitas
parkiran, tidak adanya toilet untuk pengunjung dan tidak adanya musholla.
Kondisi ini dikemukakan oleh Ibuk Samsinar yang sedang mengurus Akta
kelahiran anaknya, yaitu :
“ parkiran disini terlalu sempit sehingga jika sedang ramai saya harus
memarkirkan kendaraan saya kehalaman rumah warga yang berada didikat
kantor”
Pernyataan ini juga diperkuat oleh informan lain yaitu :
“ saya harus memarkirkan kendaraan saya dipinggir jalan karena sudah tidak
muat lagi untuk parkir dihalam kantornya, kemudian toilet di kantor ini juga
tidak ada sehingga jika saya ingin buang air saya harus pergi kemesjid
dibelakang kantor ini”.(wawancara dengan Ibuk Nurhayati)
Selanjutnya peneliti juga melakukan wawancara dengan Bapak Bujang:
71
Universitas Sumatera Utara
“sarana dikantor ini tidak lengkap, dikantor ini tidak terdapat musholla dan
jika berkas saya belum siap dan saya harus menunggu smpai habis jam
makan siang jika ingin sholat sambil menunggu kantor buka lagi saya harus
pergi kemesjid”
Hasil wawancara peneliti dengan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
kabupaten Padang Pariaman Bapak M.Fadhly, S.AP,MM mengenai sarana dan
prasarana yang ada dikantor Dinas Capil beliau menyatakan :
“kalau masalah sarana dikantor ini memang belum lengkap, hal ini
disebabkan karna kantor ini berada ditengah kota sehingga bangunan tidak
besar yang menyebabkan tidak ada lahan untuk membangun musholla dan
toilet, kemudian masalah tempat parkir yang sempit ini disebabkan karna
ukuran halaman didepan kantor tidak terlalu luas sehingga tidak mampu
memuat banyak kendaraan”.
Dari hasil pernyataan beberapa informan dapat disimpulkan bahwa sarana dan
prasarana yang terdapat pada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
kabupaten Padang Pariaman masih kurang memadai, sehingga masyarakat belum
merasa nyaman dengan sarana disediakan.
6. Kompetensi petugas pelayanan
Dalam proses pelayanan Sumber Daya Manusia merupakan unsur penting,
karena manusia merupakan unsur penggerak dan pelaksana. Maka dari itu Sumber
Daya Manusia yang dipilih adalah SDM yang berkualitas dan sesuai dengan
kriterian yang dibutuhkan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Padang Pariaman. Kriteria yang dibutuhkan adalah SDM yang ahli dibidang
72
Universitas Sumatera Utara
komputer serta mempunyai keahlian dibidang administras karena akan dijadikan
sebagai tenaga ahli dibidang komputer. Aparatur yang dibutuhkan pada Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman harus memenuhi
kriteria agar dalam memberikan pelayanan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman dan sesuai
dengan apa yang diharapkan masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan.
Sumber daya manusia yang ada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Padang Pariaman mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
atau permintaan dari masyarakat dalam mengurus berbagai hal, seperti mengurus
pembuatan akta kelahiran yang setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan beberapa masyarak yang
sedang mengurus dan yang telah mengurus akta kelahiran mengenai sikap petugas
yang memberi pelayanan.
“ menurut saya petugasnya ramah dan sopan, mereka juga memberikan
informasi dengan benar dan jelas sehingga saya dapat memahaminya dengan
capat”.( hasil wawancara dengan Ibuk Ramah )
Pernyataan diatas juga diperkuat dengan jawaban dari informan lain yaitu Bapak
Muksin :
“ selama saya mengurus beberapa berkas di Kantor dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman saya sangat merasa puas dengan
hasil kinerja petugas yang memberi pelayanan, petugas memenuhi keperluan
saya dengan baik dan bertanggung jawab”.
Peneliti juga melakukan wawancara dengan Kepala Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman Bapak M.Fadhly S.AP,MM mengenai
kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan beliau mengatakan :
73
Universitas Sumatera Utara
“ petugas yang memberikan pelayanan harus mempunyai kemampuan dan
keahlian yang sesuai, dan untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian
pegawai kami sering melakukan pendidikan dan pelatihan”.
Pernyataan diatas juga diperkuat oleh Ibuk Zeta Hidayati S.Sos selaku kepala
Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil yaitu :
“ beberapa pegawai kami terutama pegawai dibidang pencatatan Sipil sering
melakukan pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh Pemerinah
Kabupaten maupun yang dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman sendiri”.
Dari hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat dilihat bahwa
kemampuan para pegaiwai sudah baik, dan pegawai yang memberikan pelayanan
berlaku sopan, ramah dan bertanggungjawab atas pekerjaan yang dikerjakannya.
Para pegawai juga sering mendapatkan pendidikan dan pelatihan untuk lebih
meningkatkan kemahlian dang kemampuan dibidangnya masing-masing agar
masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang telah diberikan oleh Kantor Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman.
74
Universitas Sumatera Utara
BAB V
ANALISIS DATA
A. Prosedur Pelayanan
Prosedur pembuatan akta kelahiran pada dinas kependudukan dan catatan sipil
kabupaten padang pariaman sebelum dikeluarkannya undang-undang nomor 24 tahun
2013 tentang perubahan atas undang-undang nomor 23 tahun 2006 tentang administrasi
kependudukan dinilai cukup panjang. Ditambah lagi dengan persyaratan yang harus
dipenuhi untuk mendapatkan akta kelahiran sangat banyak sehingga masyarakat merasa
dipersulit untuk mengurusnya.
Me
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
A. Gambaran Umum Kabupaten Padang Pariaman
1. Sejarah
Masyarakat Padang Pariaman, masih menurut narasi tambo, turun dari darek
minangkabau, dari pedalaman tengah sumatera. penduduk daerah ini menurut laporan
tahunan pemerintah daerah, berdasarkan pengakuan dari masyarakat padang
pariaman sendiri, barasal dari paguruyung Batusangkar, yang terletak di darek
minangkabau (Pemda Tk I Sumbar, 1978;7). Rantau Pariaman, selanjutnya menurut
Dobbin, didirikan oleh imigran yang berasal dari Batipuh yang dianggap memiliki
landasan kerajaan (Dobbin, 2008:84). Dalam waktu yang tidak pernah diketahui
secara pasti, berkemungkinan sejak tahun 1300 M, para perantau awal(peneruka)
tersebut turun bergelombang ke wilayah pantai barat dan membuka pemukiman.
Desa-desa awal di pantai Padang Pariaman, menurut catatan Suryadi, sesuai
perjalanan waktu lalu menjadi entrepot-entrepot dagang dan pelabuhan. Entrepot
dagang dan pelabuhan tersebut dikembangkan oleh orang -orang dari kampungkampung tertentu didarek (seperti yang telah disebut diatas), yang semula tujuannya
untuk memajukan kepentingan dagang mereka sendiri. Ketika pemukiman koloni itu
semangkin berkembang, daerah-daerah pemukiman juga terus membesarkan dirinya
seperti fungi dikulit manusia.
Hamka Mengatakan, nama pariaman sendiri berasal dari kata dalam bahasa
arab,"barri aman". sebagaimana yang dikutip suryadi, kata dalam bahasa arab
tersebut kurang lebih memiliki arti: "tanah daratan yang aman sentosa" (suryadi,
2004:92). Dalam literatur pribumi lain, kata Pariaman kadang juga dianggap berasal
36
Universitas Sumatera Utara
dari "parik nan aman", yang artinya kira-kira pelabuhan yang aman. Kapal-kapal
yang singgah untuk berdagang di bandar-bandar di Rantau Pariaman dapat dengan
aman bertransaksi dagang (Bagindo Armaidi Tanjung, 2006;11).
Sebelum orang eropa datang ke kawasan Rantau Pariaman, Kota-kota
pelabuhan penting dikawasan ini, seperti pelabuhan pariaman dan tiku sudah
dikunjungi pelaut-pelaut dari arab, china, dan gujarat (suryadi, 2004:93). Di kotakota ini, komoditi dagang dari pedalaman minangkabau ini ditumpuk sebelum
dikapalkan ke pelabuhan-pelabuhan lain. Kota-kota ini sudah lama menjadi
pelabuhan penyalur keluar emas dari pedalaman minangkabau (suryadi, 2004:94),
Kawasan tengah sumatera sejak dulu memang terkenal sebagai penghasil emas.
Itulah sebabnya terkadang, Pulau Sumatera juga disebut sebagai pulau emas. Jalur
penyalur emas yang dihasilkan pedalaman Minangkabau kemudian dibawa ke pesisir
pantai baik ke pesisir barat maupun ke pesisir timur. ke pesisir barat dipasok melalui
kampung-kampung pantai di Rantau Pariaman.
Setelah kemerdekaan, Daerah administrasi periode kolonial, priaman, tikoe en
de danau districten kemudian disahkan menjadi Kabupaten dengan nama Kabupaten
Padang Pariaman berdasarkan Undang-undang Nomor 12 tahun 1956 dengan ibukota
Kota Pariaman. Pada awalnya Kabupaten Padang Pariaman sesuai dengan Peraturan
Komisaris Pemerintah di Sumatera No 81/Kom/U/1948 tentang Pembagian
Kabupaten di Sumatera Tengah yang terdiri dari 11 Kabupaten diantaranya disebut
dengan nama Kabupaten Samudera dengan ibukotanya Pariaman, meliputi daerah
kewedanaan Air Bangis, Pariaman, Lubuk Alung, Padang Luar-Kota, Mentawai dan
Nagari-Nagari Tiku, Sasak dan Katiagan.
Kabupaten Samudera ini terdiri dari 17 wilayah (gabungan nagari-nagari).
Kabupaten Padang Pariaman dibentuk dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
37
Universitas Sumatera Utara
1956 tanggal 19 Maret 1956 tentang Pembentukan Daerah otonom Kabupaten Dalam
Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah, dimana Propinsi Sumatera tengah
dibentuk
menjadi
14
Kabupaten,
yang salah
satunya
adalah
Kabupaten
Padang/Pariaman dengan batas-batas sebagai yang dimaksud dalam pasal 1 dari Surat
Ketetapan Gubernur Militer Sumatera Tengah tanggal 9 Nopember 1949 No.
10/G.M/S.T.G./49, dikurangi dengan daerah Kampung-Kampung Ulak Karang,
Gunung Pangilun, Marapalam, Teluk Bajur, Seberang Padang dan Air Manis dari
kewedanaan Padang Kota yang telah dimasukkan kedalam daerah Kota Padang,
sebagai dimaksud dalam Surat ketetapan Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sumatera
Tengah Tanggal 15 Agustus 1950 No. 65/G.P./50 Bupati Padang Pariaman semasa
Agresi Milter Belanda Tahun 1948 adalah Mr. BA. Murad.
Kabupaten Padang Pariaman sampai tahun 2016 memiliki 17 Kecamatan, dan
103 nagari yang setelah dilakukan pemekaran nagari sesuai dengan Surat Gubernur
Sumatera Barat Nomor 120/453/PEM-2016 tanggal 26 Mei 2016, sehingga di
Kabupaten Padang Pariaman terdapat 103 Nagari.
Kecamatan yang paling banyak memiliki nagari adalah Kecamatan VII Koto
Sungai Sarik yaitu 12 Nagari, Kecamatan Lubuk Alung, Nan Sabaris sebanyak 9
Nagari, Kecamatan Batang Anai, 2x11 Enam Lingkung, V Koto Kampung Dalam,
Ulakan Tapakis sebanyak 8 Nagari, Kecamatan Padang Sago, Patamuan, sebanyak 6
Nagari, Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Sintuk Toboh Gadang, Enam Lingkung,
sebanyak 5 Nagari, dan Kecamatan Sungai Geringging, Sungai Limau,V Koto Timur,
2x11 Kayutanam sebanyak 4 Nagari, kemudian Kecamatan Batang Gasan hanya
mempunyai 3 nagari.
Semenjak
dikeluarkannya
Surat
Keputusan
(SK)
DPRD
No
05/KEP.D/DPRD.2008 dan SK Bupati Padang Pariaman Nomor 02/KEP/BPP/2008
38
Universitas Sumatera Utara
tertanggal 2 Juli 2008, Ibukota Kabupaten Padang Pariaman dipindahkan dari Kota
Pariaman ke Paritmalintang, yakni Nagari Paritmalintang Kecamatan Enam
Lingkung.
Berikut Daftar nama yang pernah memerintah di Padang Pariaman sejak
tahun 1945 hingga sekarang sebagai Bupati Kabupaten Padang Pariaman :
Tabel 1. Nama Bupati yang Pernah menjabat di Kabupaten Padang Pariaman
No
Nama
Periode Jabatan
1
Sutan Hidayat Syah
1945 – 1946
2
Ibrahim Datuk Pamuncak
1946 – 1947
3
BA. Murad
1947 – 1950
4
Said Rasyad
1950 – 1953
5
Taher Samad
1953 – 1956
6
Harun Al Rasyid
1956 – 1958
7
Na’azim Sutam Syarif
1958 – 1959
8
Raharjo
1959 – 1960
9
Syamsu Anwar
1960 – 1961
10
JB. Adam
1961 – 1966
11
Muhammad Noer
1966 – 1975
39
Universitas Sumatera Utara
12
Prof. Drs. Harun Zein
1975
13
Muhammad Zein Chatib
1975 – 1980
14
Kol. Inf. H. Anas Malik
1980 – 1990
15
H. Zainal Bakar, SH
1990 – 1994
16
Ir. H. Nasrul Syahrun
1994 – 1999
17
Drs. Armyn AN
1999 – 2000
18
Drs. H. Muslim Kasim AK, MM Dt. Sinaro Basa
2000 – 2005
19
Drs. H. Muslim Kasim AK, MM Dt. Sinaro Basa
2005 – 2010
20
Drs. H. Ali Mukhni
2010 – 2015
21
Drs. H. Ali Mukhni
2015 -2020
Sumber :http://www.padangpariamankab.go.id
2. Visi dan Misi
a. Visi Kabupaten Padang Pariaman
Terwujudnya Kabupaten Padang Pariaman Yang Baru, Religius, Cerdas dan
Sejahtera
b. Misi Kabupaten Padang Pariaman
Pembangunan Kabupaten Padang Pariaman 2016-2020 adalah sebagai berikut :
1.
Meningkatkan kualitas kehidupan beragama berdasarkan falsafah Adat Bersandi
Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
2.
Meningkatkan perekonomian Kabupaten Padang Pariaman melalui daya dukung
sektor primer dan jasa.
40
Universitas Sumatera Utara
3.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang cerdas dan terampil melalui
peningkatan sarana prasarana dan kualitas tenaga pendidik.
4.
Meningkatkan potensi daya saing daerah melalui pengembangan pariwisata,
transportasi, perdagangan, penataan ruang dan pengelolaan lingkungan.
5.
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengentasan kemiskinan.
6.
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Bersih, Berkeadilan, Demokratis,
melalui Pembinaan aparatur dan Pelayanan Publik;
7.
Mewujudkan ketahanan bencana melalui peningkatan kesadaran masyarakat dan
kesiapan sarana dan prasarana yang ramah bencana.
3. Kondisi geografis dan demografis
a. Letak dan Keadaan geografis
Padang Pariaman menurut narasi tambo Minangkabau merupakan daerah
rantau, Daerah ini disebut sebagai daerah Rantau Pariaman, Daerahnya meliputi
dataran rendah sempit (coastal lowland) disebelah barat dataran tinggi
Minagkabau. Daerah ini membentang antara Batang Anai di selatan (batas
dengan wilayah Kota Padang) dan Tiku disebelah Utara Kota Pariaman (Batas
dengan wilayah Rantau Pasaman) dan kepedalaman hingga ketepi barat danau
maninjau. Daerah rantau Pariaman ini yang kemudian dalam administrasi
Indonesia Modern menjadi apa yang dikenal luas sebagai wilayah Kabupaten
Padang Pariaman.
Secara geografis, Kabupaten Padang Pariaman memiliki luas wilayah
1.328,79 Km2 dengan panjang garis pantai 42,1 Km yang membentang hingga
wilayah gugusan Bukit Barisan. Luas daratan daerah ini setara dengan 3,15
persen luas daratan wilayah Propinsi Sumatera Barat. Posisi astronomis
41
Universitas Sumatera Utara
Kabupaten Padang Pariaman terletak antara 0°11’-0°49’ Lintang Selatan dan
98°36’ - 100°28’ Bujur Timur.
Secara administrasi Kabupaten Padang Pariaman terdiri dari 17 kecamatan
dan 103 Nagari. Batas wilayah administratif Kabupaten Padang Pariaman adalah
sebelah Utara dengan Kabupaten Agam, sebelah Selatan dengan Kota Padang,
sebelah Timur dengan Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar, dan sebelah
Barat dengan Kota Pariaman dan Samudera Indonesia.
Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam tercatat memiliki wilayah paling luas, yakni
228,70 km², sedangkan Kecamatan Sintuk Toboh Gadang memiliki luas wilayah
terkecil, yakni 25,56 km². Kecamatan 2x1 Kayu Tanam berada di wilayah yang
paling tinggi yaitu 100 - 1000 m dari permukaan laut (dpl) sedangkan yang
paling rendah adalah Kecamatan Batang Gasan dengan ketinggian 2 - 75 m dari
permukaan laut (dpl).
b. Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Padang Pariaman tahun 2015 tercatat
sebanyak 458.746 jiwa, terdiri dari 232.851 orang laki-laki dan 225.895 orang
perempuan. Laju perkembangan penduduk Kabupaten Padang Pariaman dari
tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat sebagaimana tabel berikut:
Tabel 2.Perkembangan Penduduk 2010-2015
TAHUN
PENDUDUK
SEX RASIO
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
JUMLAH
2010
193.472
200.099
393.571
85,61
2011
193.412
200.432
393.844
96,06
2012
194.787
202.096
396.883
96,25
2013
196.873
204.017
400.890
96,50
42
Universitas Sumatera Utara
2014
198.315
205.215
403.530
96,64
2015
232.851
225.895
458.746
103.07
Sumber : http://www.padangpariamankab.go.id
Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Padang PariamanTahun 2015
Jumlah Penduduk
No.
Kecamatan
Total
Laki-Laki
Perempuan
1
Lubuk Alung
25,028
23,602
48,630
2
Batang Anai
26,638
25,147
51,785
3
Nan Sabaris
14,939
15,133
30,072
4
2 x 11 Kayu Tanam
12,666
12,915
25,581
5
VII Koto Sungai Sarik
21,175
20,617
41,792
6
V Koto Kampung Dalam
14,367
13,355
27,722
7
Sungai Geringging
18,999
17,967
36,966
8
Sungai Limau
18,442
17,379
35,821
9
IV Koto Aur Malintang
11,955
11,568
23,523
10
Ulakan Tapakis
11,880
11,402
23,282
11
Sintuk Toboh Gadang
10,087
10,052
20,139
12
Padang Sago
4,553
4,642
9,195
13
Batang Gasan
6,835
6,463
13,298
14
V Koto Timur
8,832
8,551
17,383
15
2 x 11 Enam Lingkung
8,740
9,173
17,913
16
Patamuan
8,573
8,490
17,063
17
Enam Lingkung
9,142
9,439
18,581
232,851
225,895
458,746
JUMLAH
Sumber: http://www.padangpariamankab.go.id
Dari tabel jumlah penduduk menurut Kecamatan diatas, terlihat bahwa jumlah
penduduk terbesar berada di Kecamatan Batang Anai yang berjumlah 51.785 jiwa, dan
diikuti oleh Kecamatan Lubuk Alung dengan jumlah 48.630 jiwa. Sedangkan jumlah
penduduk paling sedikit berada di Kecamatan Padang Sago dengan jumlah 9.195 jiwa.
43
Universitas Sumatera Utara
Tingkat kepadatan penduduk adalah sebesar 304 jiwa per Km2. Penduduk terpadat
terdapat di Kecamatan Nan Sabaris dengan 949 jiwa per Km2, serta diikuti Kecamatan Sintuk
Toboh Gadang dengan 721 jiwa per Km2. Penduduk terjarang tedapat di Kecamatan 2x11
Kayu Tanam dengan kepadatan 115 jiwa per Km2, serta Kecamatan IV Koto Aur Malintang
dengan kepadatan 158 jiwa per Km2.
B. Gambaran Umum Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman
1. Moto, Visi Dan Misi Di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Padang
Pariaman
a. Moto
Gambar 1. Moto Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Padang
Pariaman
Yang menjadi moto di dinas capil ini adalah “CERIA” yang kemudian
dituangkan
di
dalam
/DUKCAPIL/PP/2011
Keputusan
Tentang
Bupati
Penetapan
Padang
Moto
Pariaman
Pelayanan
Nomor
pada
388
Dinas
44
Universitas Sumatera Utara
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman. CERIA adalah
akronim dari :
1. Cepat
: Segera mungkin memproses apa yang yang dibutuhkan oleh
penduduk.
2. Efisien
: Melayani penduduk dengan benar, tepat dan akurat
3. Responsif : Melayani dengan penuh kepekaan terhadap aspirasi penduduk.
4. Inovatif
: Selalu berfikir untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik.
5. Akuntabel : Akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban instansi untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui pertanggungjawaban
yang dilaksanakan secara periodik (LAKIP).
b. Visi
Visi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten vadang Pariaman adalah: ”
Terwujudnya tertib administrasi kependudukan melalui pelayanan yang prima ”.
1. Tertib Administrasi Kependudukan:
Mewujudkan masyarakat yang tertib dalam administrasi kependudukan
2. Pelayanan Prima:
a. Menciptakan pelayanan prima kepada masyarakat terutama dalam pelayanan
administrasi kependudukan
b. Menciptakan aparatur yang berkualitas dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat
c. Misi
45
Universitas Sumatera Utara
1. Mewujudkan Data Basis dan Informasi Kependudukan yang lengkap, akurat
serta memenuhi kepentingan Publik dan Pembangunan.
2. Mewujudkan tertib administrasi kependudukan
3. Mewujudkan pelayanan prima dibidang registrasi penduduk dan pencatatan sipil
2. Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang
Pariaman
Tugas pokok Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai Satuan Kerja Perangkat
Daerah Kabupaten Padang Pariaman yaitu :
“Membantu Bupati dalam menyelenggarakan urusan bidang kependudukan dan
pencatatan sipil yang menjadi wewenang Daerah dan tugas pembantuan sesuai ketentuan
peraturan perundangan.”
Untuk melaksanakan tugas yang dimaksud, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan kebijakan teknis dan penyusunan perencanaan program bidang
kependudukan dan pencatatan sipil;
b. Pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan kependudukan dan pencatatan sipil;
c. Pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan bidang kependudukan dan pencatatan sipil;
d. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia pengelola administrasi
kependudukan;
e. Pelaksanaan penyelenggaran pelayanan pencatatan sipil dan administrasi kependudukan;
f.
Pelaksanaan
kebijakan
kerjasama
antar
daerah
dalam
pengendalian
penduduk,
pengembangan kualitas mobilitas/penataan persebaran penduduk;
46
Universitas Sumatera Utara
g. Penetapan norma, standar, prosedur dan kriteria penyelenggaraan administrasi
kependudukan;
h. Pengkoordinasian penyelenggaraan pelayanan akta pencatatan sipil yang meliputi kelahitan,
kematian,
perkawinan,
perceraian,
pengakuan
dan
pengesahan
anak
serta
pendokumentasian hasil pencatatan sipil;
i.
Pengelolaan manajemen administrasi kependudukan dan pencatatan sipil perlindungan
administrasi kependudukan;
j.
Pengawasan dan pengeloaan sistem informasi administrasi kependudukan dan jaringan
komunikasi data kependudukan sampai dengan tingkat kecamatan, desa dan kelurahan;
k. Pelaksanaan fasilitasi, sosialisasi, bimbingan teknis, advokasi, supervisi dan konsultasi
pelaksanaan kebijakan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
l.
Pembinaan,
koordinasi pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan bidang
kependudukan dan pencatatan sipil;
m. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan penyelenggaran pendaftaran penduduk,
menyusun rumusan penetapan indikator kependudukan, proyeksi penduduk dan analisa
dampak kependudukan;
n. Pengkoordinasian pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan bidang
kependudukan dan catatan sipil;
o. Pembinaan dan pengendalian dan monitoring terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kependukan dan Pencatatan Sipil; dan
p. Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya.
47
Universitas Sumatera Utara
3. Struktur Organisasi Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Padang
Pariaman
KEPALA
M. FADHLY S, AP, MM
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
Drs. MARTONI
KEPALA BIDANG
KEPALA SUB.
BAGIAN
UMUM DAN KEPEG.
KEPALA SUB.
BAGIAN
KEUANGAN
MAHYARTI
YULIDAR
KEPALA SUB.
BAGIAN
PERENC. EVALUASI
DAN PELAPORAN
DAMANHURI
PENGOLAHAN DATA KEPENDUDUKAN,
PENGAWASAN DAN PENYULUHAN
KEPALA BIDANG
KEPALA BIDANG
PENDAFTARAN PENDUDUK
PENCATATAN SIPIL
KEPALA SEKSI
KEPALA SEKSI
PELAYANAN ADM.
KELAHIRAN DAN KEMATIAN
KEPALA SEKSI
KEPALA SEKSI PERKAWINAN,
KEPALA SEKSI
TEKNOLOGI DAN INFORMASI DATA
KEPENDUDUKAN
KEPALA SEKSI
PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
PERCERAIAN DAN
IDENTITAS PENDUDUK DAN
PENGANGKATAN ANAK
KEPALA SEKSI
PENGAWASAN DAN DOKUMENTASI DATA
UPTD
48
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. Struktu Organisasi Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman
Uraian fungsi dan tugas masing-masing bidang :
1. Kepala Dinas
Tugas kepala dinas kependudukan dan pencatatan sipil yaitu :
a. Merumuskan program kerja dan kegiatan baik rutin maupun kinerja berdasarkan tugas
pokok dan fungsi Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil yang ada berpedoman kepada
rencana strategis dinas sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. Menyusun sasaran pelaksanaan kegiatan Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil sesuai
dengan petunjuk dan ktentuan;
c. Mengoordinasikan para kepala bidang dan bawahan, agar terjalin kerjasama yang baik dan
saling mendukung;
d. Mendelegasikan sebagian tugas dan wewenang kepada sekretaris dan para kepala bidang
secara berjenjang sesuai dengan bidang permasalahannya;
e. Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pelayanan di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil dengan sekretaris, kepala bidang dan bawahan dalam rangka penyatuan
dan pencapaian sasaran;
f.
Memberikan data dan informasi mengenai situasi Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
serta memberikan saran dan pertimbangan kepada Bupati/Wakil Bupati dan Sekretaris
Daerah sebagai bahan dalam mengambil keputusan;
g. Memelihara dan mengupayakan peningkatan kinerja pegawai, disiplin, meningkatkan
dedikasi, loyalitas dan kejujuran dalam lingkungan dinas;
h. Menjalin kerjasama dengan satuan kerja perangkat daerah dan instansi vertikal untuk
kepentingan dinas dalam kelancaran pelaksanaan tugas;
i.
Mengendalikan pengelolaan keuangan dan ketatausahaan serta perlengkapan dinas;
49
Universitas Sumatera Utara
j.
Membina, memfasilitasi, mengevaluasi dan mengarahkan serta pelaporan pelaksanaan
kegiatan di bidang kependudukan dan pencatatan sipil;
k. Mengatur, membina, mengendalikan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas untuk mencapai
sasaran tugas serta memberikan pembinaan dan bimbingan terhadap kelompok jabatan
fungsional sesuai dengan ketentuan;
l.
Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan dinas agar kegiatan berjalan dengan
baik sesuai dengan rencana dan ketentuan;
m. Memantau serta mengevaluasi realisasi pelaksanaan kegiatan dinas untuk mengetahui
perkembangan, hambatan, dan permasalahan yang timbul serta upaya tindak lanjut
penyelesaiannya;
n. Mendisposisi surat masuk sesuai dengan bidang permasalahannya;
o. Menandatangani dan/atau memaraf persuratan dan dokumen lainnya sesuai dengan
kewenangan menurut ketentuan;
p. Menghadiri rapat koordinasi dan rapat-rapat lainnya;
q. Menerima arahan / petunjuk dari atasan;
r.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan petunjuk dan arahan.
2. Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai fungsi penyusunan rencana
kegiatan, perencanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan, pengelolaan keuangan,
kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, perpustakaan, administrasi umum, dan hubungan
masyarakat serta memberikan pelayanan administratif dan fungsional.
Untuk menyelenggarakan fungsinya, Sekretariat mempunyai tugas:
a. menyusun rencana kegiatan Sekretariat;
50
Universitas Sumatera Utara
b.
mengkoordinasi perumusan kebijakan umum dan kebijakan teknis di bidang
kependudukan dan pencatatan sipil;
c. mengkoordinasi penyusunan rencana umum, rencana strategis, rencana kerja, rencana
kinerja, rencana kegiatan, dan anggaran dinas;
d.
mengkoordinasi pelaksanaan tugas unit-unit organisasi di lingkungan dinas;
e.
menyusun rencana kerja sama dinas;
f.
menyusun penetapan kinerja dinas;
g. menyusun petunjuk pelaksanaan program dan kegiatan dinas;
h. melaksanakan analisis dan menyajikan data di bidang kependudukan dan pencatatan
sipil;
i. menerapkan dan mengembangkan sistem informasi di bidang kependudukan dan
pencatatan sipil;
j. mamantau, mengendalikan, dan mengevaluasi kinerja serta dampak melaksanakan
program dan kegiatan dinas;
k. menyusun laporan akuntabilitas kinerja dinas;
l. menyusun laporan kemajuan pelaksanaan program dan kegiatan dinas;
m. menyusun laporan pelaksanaan program dan kegiatan tahunan dinas;
n. menyiapkan bahan dan menatausahakan bidang kependudukan dan pencatatan sipil;
o. mengendalikan dan melaksanakan norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional
di bidang kesekretariatan;
p. mengelola keuangan, kepegawaian, surat-menyurat, kearsipan, administrasi umum,
perpustakaan, kerumahtanggaan, sarana, dan prasarana serta hubungan masyarakat
q.
melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional;
r. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sekretariat; dan
51
Universitas Sumatera Utara
s. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup tugas dan
fungsinya.
Dalam pelaksanaan tugasnya, Sekretariat terdiri dari 3 sub bagian yaitu :
1. Sub Bagian Umum mempunyai fungsi pelaksanaan tugas di bidang, perlengkapan,
rumah tangga, perpustakaan, administrasi umum, dan hubungan masyarakat serta
memberikan pelayanan administratif dan fungsional.
Untuk menyelenggarakan fungsinya, Sub Bagian Umum mempunyai tugas:
a. menyusun rencana kegiatan Subbagian Umum;
b.
menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan umum;
c. melaksanakan koordinasi dan pengelolaan peraturan perundang-undangan;
d. mengelola surat-menyurat dan kearsipan;
e. mengelola urusan rumah tangga;
f. mengelola sarana dan prasarana perkantoran;
g.
mengelola perpustakaan;
h.
melaksanakan hubungan masyarakat;
i.
mengelola perjalanan dinas;
j. menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan
petunjuk operasional di bidang umum;
k.
melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Subbagian Umum;
dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup tugas dan
fungsinya.
2. Sub Bagian Keuangan , Bagian ini mempunyai fungsi pelaksanaan tugas di bidang
pengelolaan keuangan dinas. Untuk menyelenggarakan fungsinya, Sub Bagian
Keuangan mempunyai tugas:
52
Universitas Sumatera Utara
a. menyusun rencana kegiatan Subbagian Keuangan;
b.
menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan administrasi keuangan;
c.
mengelola administrasi keuangan, verifikasi, dan perbendaharaan dinas;
d.
menyusun laporan keuangan dinas;
e.
menyiapkan bahan perhitungan anggaran dinas;
f.
menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan
petunjuk operasional di bidang administrasi keuangan;
g. melaksanakan
monitoring,
evaluasi,
dan
pelaporan
kegiatan
Subbagian
Keuangan; dan
h.
melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup tugas dan
fungsinya.
3. seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai fungsi pelaksanaan tugas monitoring,
evaluasi, dan pelaporan.
Untuk menyelenggarakan fungsinya, Seksi Evaluasi dan Pengendalian mempunyai
tugas:
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Evaluasi dan Pelaporan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan
dinas;
c. melaksanakan pemantauan dan evaluasi dampak pelaksanaan program dan
kegiatan dinas
d. menyiapkan bahan pengendalian kegiatan dinas
e. menyusun laporan kemajuan pelaksanaan program dan kegiatan dinas
f. menyusun laporan pelaksanaan program dan kegiatan tahunan dinas
g. menyusun laporan akuntabilitas kinerja dinas
53
Universitas Sumatera Utara
h. menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan
petunjuk operasional di bidang monitoring, evaluasi dan pelaporan
i. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Seksi Evaluasi dan
Pelaporan; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup tugas dan
fungsinya.
3
Bidang Pencatatan Sipil
Bidang Pencatatan Sipil dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai
fungsi pelaksanaan tugas di bidang pencatatan sipil.Untuk menyelenggarakan fungsinya,
Bidang Pencatatan Sipil mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan Bidang Pencatatan Sipil
b. merumuskan kebijakan teknis di bidang Pencatatan Sipil
c. menyusun rencana dan penetapan kinerja Bidang Pencatatan Sipil
d. melaksanakan pencatatan, penerimaan berkas permohonan, pemeriksaan dan
penelitian, persyaratan, verifikasi dan validasi kebenaran data, pencatatan data,
dan pengolahan data
e. menerbitkan akta kelahiran, akta kematian, akta perkawinan, akta perceraian,
akta pengakuan anak, pengesahan anak, dan perubahannya
f. melaksanakan fasilitasi, sosialisasi, bimbingan teknis, advokasi, supervisi, dan
konsultasi di bidang pencatatan sipil
g. menyelenggarakan administrasi dan pelayanan pencatatan sipil
h. melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan
petunjuk operasional di bidang pencatatan sipil
i. melaksanakan
monitoring,
evaluasi,
dan
pelaporan
kegiatan
Bidang
Pencatatan Sipil; dan
54
Universitas Sumatera Utara
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup tugas
dan fungsinya.
Dalam pelaksanaan tugasnya, Bidang Pencatatan Sipil terdiri dari :
1. Seksi Kelahiran, Kematian, dan Perubahan Akta mempunyai fungsi pelaksanaan
tugas di bidang pencatatan dan penerbitan akta kelahiran, akta kematian, dan
perubahan akta penduduk.
Untuk menyelenggarakan fungsinya, Seksi Kelahiran, Kematian, dan
Perubahan Akta mempunyai tugas:
a.
menyusun rencana kegiatan Seksi Kelahiran, Kematian, dan Perubahan Akta
b. menyusun kebijakan teknis penerbitan Akta Kelahiran, Akta Kematian, dan
perubahan Akta
c. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan penerbitan Akta Kelahiran, Akta
Kematian, dan perubahan Akta
d. menyusun rencana kinerja dan penetapan kinerja penerbitan Akta Kelahiran,
Akta Kematian, dan perubahan Akta
e. melaksanakan pendaftaran, pemeriksaan, pencatatan, dan pengolahan data
serta penerbitan Akta Kelahiran, Akta Kematian, dan perubahan Akta
f. melaksanakan pendaftaran, pemeriksaan, dan penelitian berkas laporan
kematian di luar negeri
g. melaksanakan penyuluhan pelayanan Akta Kelahiran, Akta Kematian, dan
perubahan Akta
h. menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman,
dan petunjuk operasional di bidang penerbitan Akta Kelahiran, Akta
Kematian, dan perubahan Akta
55
Universitas Sumatera Utara
i. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Seksi Kelahiran,
Kematian, dan Perubahan Akta; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup tugas
dan fungsinya.
2. Seksi Perkawinan, Perceraian, Pengesahan dan Pengangkatan Anak mempunyai
fungsi pelaksanaan tugas di bidang pencatatan dan penerbitan akta perkawinan,
perceraian, pengesahan dan pengangkatan anak. Untuk menyelenggarakan
fungsinya, Seksi Perkawinan, Perceraian, Pengesahan dan Pengangkatan Anak
mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Perkawinan, Perceraian, Pengesahan dan
Pengangkatan Anak
b. menyusun kebijakan teknis penerbitan Akta Perkawinan, Akta Perceraian,
Akta Pengakuan Anak, dan Akta Pengesahan Anak
c. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan penerbitan Akta Perkawinan, Akta
Perceraian, Akta Pengakuan Anak, dan Akta Pengesahan Anak
d. menyusun rencana kinerja dan penetapan kinerja penerbitan Akta Perkawinan,
Akta Perceraian, Akta Pengakuan Anak, dan Akta Pengesahan Anak
e. melaksanakan pendaftaran, pemeriksaan, pencatatan, pengolahan data,
penerbitan Akta Perkawinan, Akta Perceraian, Akta Pengakuan Anak, dan
Akta Pengesahan Anak
f. melaksanakan pendaftaran, pemeriksaan, pencatatan, pengolahan data,
penerbitan Akta Perkawinan, Akta Perceraian, Akta Pengakuan Anak, dan
Akta Pengesahan Anak
g. melaksanakan penyuluhan pelayanan Akta Perkawinan, Akta Perceraian, Akta
Pengakuan Anak, dan Akta Pengesahan Anak
56
Universitas Sumatera Utara
h. menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman,
dan petunjuk operasional di bidang penerbitan Akta Perkawinan, Akta
Perceraian, Akta Pengakuan Anak, dan Akta Pengesahan Anak
i. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Seksi Perkawinan,
Perceraian, Pengesahan dan Pengangkatan Anak; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup tugas
dan fungsinya.
57
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
PENYAJIAN DATA
Pada bab ini penulis akan membahas dan memaparkan hasil dari penelitian yang
diperoleh dilapangan yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan di dinas
kependudukan dan catatan sipil kabupaten padang pariaman sebagaimana judul skripsi yang
penulis teliti yaitu “ Efektifitas Pelayanan Publik Di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil
Kabupaten Padang Pariaman “.
Penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan studi
lapangan yang mencakup observasi dan wawancara kepada informan yang terlibat langsung
dengan pelayanan pembuatan akta kelahiran di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil
Kabupaten Padang Pariaman. Jumlah Informan yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 20
orang. Adapun yang menjadi informan pada penelitian ini adalah :
1. Informan kunci
Kepala Dinas
: 1 orang
2. Informan utama
Masyarakat
: 17 orang
3. Informan tambahan
Bidang pelayanan pencatatan sipil
: 1 orang
Seksi akta kelahiran
: 1 orang
58
Universitas Sumatera Utara
A. Karakteristik informan
1. Berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4. karakteristik informan berdasarkan jenis kelamin
No
Jenis kelamin
Jumlah (orang )
Persentase (%)
1
Laki-laki
6
30%
2
Perempuan
14
70%
20
100%
Total
Sumber : hasil wawancara peneliti 2017 pada dinas catatan sipil kabupaten
padang pariaman
Pada tabel diatas dapat dilihat dari jumlah informan sebanyak 20 orang,
informan terbanyak adalah berjenis kelamin perempuan sebanyak 14 orang
sedangkan yang berjenis laki-laki sebanyak 6 orang. Dari tabel diatas terlihat jelas
bahwa masyarakat yang sering terlibat dalam pembuatan akta kelahiran adalah
perempuan.
2. Berdasarkan Umur
Tabel 5. karakteristik informan berdasarkan umur
Umur
Jumlah (orang)
Persentase (%)
20-30
3
15%
31-40
10
50%
41-50
5
25%
>51
2
10%
Total
20
100%
59
Universitas Sumatera Utara
Sumber : hasil wawancara peneliti 2017 pada dinas catatan sipil kabupaten
padang pariaman
Pada tabel diatas yang lebih banyak mengurus pembuatan akta kelahiran adalah
masyarakat yang berumur dikisaran 31-40 tahun atau masyarakat yang telah
berusia dewasa, sedangkan yang lebih sedikit mengurus pembuatan aka kelahiran
berada dikisaran usia 51 keatas atau masyarakat yang berusia lanjut.
3. Berdasarkan pendidikan
Tabel 6. karakteristik informan berdasarkan pendidikan
No
Tingkat Pendidikan
Jumlah (orang)
Persentase (%)
1
SD
0
0%
2
SMP
1
5%
3
SMA
7
35%
4
Diploma
3
15%
5
Sarjana (S-1)
9
45%
20
100%
Total
Sumber : hasil wawancara peneliti 2017 pada dinas catatan sipil kabupaten
padang pariaman
Dari tabel diatas jumlah terbanyak masyarakat yang mengurus pembuatan akta
kelahiran berpenidikan sarjana yaitu sebanyak 9 orang , sedangkan yang
berpendidikan sekolah dasar hanya 1 orang.
60
Universitas Sumatera Utara
4. Berdasarkan pekerjaan
Tabel 7. karakteristik informan berdasarkan pekerjaan
No
Pekerjaan
Jumlah (orang)
Persentase (%)
1
PNS
9
45%
2
Wiraswasta
2
10%
3
Pedagang
4
20%
4
Petani
2
10%
5
Ibu Rumah Tangga
3
15%
20
100%
Total
Sumber : hasil wawancara peneliti 2017 pada dinas catatan sipil kabupaten
padang pariaman
Berdasarkan tabel diatas mayoritas masyarakat yang mengurus pembuatan akta
kelahiran bekerja sebagai PNS yaitu sebanyak 9 orang, pedagang sebanyak 4
orang, sebagai ibu rumah tangga sebanyak 3 orang, dan masing-masing 2 orang
bekerja sebagai wiraswasta dan petani.
B. Hasil Wawancara
Pada bagian ini peneliti akan manyajikan hasil wawancara yang dilakukan
dengan beberapa informan tentang bagaimana efektivitas pelayanan pembuatan akta
kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman.
Peneliti menanyakan pertanyaan yang berhubungan dengan beberapa indikator mengenai
standar pelayanan yang dapat mempengaruhi efektivitas pelayanan pembuatan akta
kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman.
61
Universitas Sumatera Utara
1. Prosedur Pelayanan
Prosedur pembuatan akta kelahiran pada dinas kependudukan dan catatan sipil
kabupaten padang pariaman sebelum dikeluarkannya
undang-undang nomor 24
tahun 2013 tentang perubahan atas undang-undang nomor 23 tahun 2006 tentang
administrasi kependudukan yaitu :
a. Pemohon datang dengan membawa persyaratan terlampir ke loket Pelayanan
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
b. Persyaratan yang dibawa diperiksa oleh petugas dan apabila sudah lengkap
petugas memberi formulir
c. Selanjutnya pemohon Mengisi formulir pendaftaran bermaterai yang sudah di
sediakan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
d. Setelah formulir diisi diserahkan kembali kepada petugas untuk dicetak akta
kelahiran dan diparaf oleh pemeriksa data yaitu Kasi, Kabid dan Sekdis
e. Selanjutnya ditandatangani oleh kepala dinas dan diserahkan kembali kepada
petugas untuk diberikan kepada pemohon
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melengkapi prosedur pelayanan pembuat
akta kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Padang
Pariaman yaitu :
a. Foto copy Akta Nikah (bagi orang tua yang sudah bercerai dengan
menggunakan Akta Cerai) yang telah dilegalisir
b. Untuk anak yang tidak diketahui asal usulnya persyaratan pembuatan akta
harus dilengkapi dengan Surat Keterangan dari Kepolisian (menjelaskan asal
usul anak) dan dokter (menjelaskan perkiraan usia anak)
c. Foto copy Kartu Keluarga yang dilegalisir
62
Universitas Sumatera Utara
d. Foto copy KTP Ayah dan Ibu, jika usia diatas 17 tahun menggunakan KTP
Sendiri
e. 2 Orang Saksi Pencatatan Pelaporan Kelahiran berikut foto copy KTP yang
Masih Berlaku
f. Surat Keterangan Lahir dari Kepala Desa / Lurah, Dokter, Bidan, Rumah Sakit
yang disahkan di desa / kelurahan
Namun setelah dikeluarkannya UU terbaru yaitu UU No 24 tahun 2013 Dalam
pembuatan akta kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Padang Pariaman syarat yang harus dibawa oleh pemohon ada 3 yaitu :
a. Surat keterangan lahir dari bidan atau rumah sakit
b. Fotocopy Akta Nikah orang tua
c. Fotocopy kartu keluarga
SOP
(standard
operational
procedure
yang
diterapkan
oleh
Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman yaitu :
a. Pemohon Datang ke Instansi Pelaksana, mengisi Formulir Pelaporan Kelahiran
dengan membawa persyaratan yang telah ditetapkan
b. Verifikasi dan validasi data Penduduk seuai dengan (nama, tempat tanggal lahir,
jenis kelamin) memberi nomor antrian dan memberikan kartu pelayanan
pelaporan kelahiran ke dalam MAP pemohon
c. Meng-input pelayanan ke dalam sistem IPAD dan meng-prit kwitansi pelayanan
serta menempelnya kwitansi bewarna kuning dan merahke dalam MAP pemohon
dan menyerahkan kwitansi pelayanan warna putih kepada pemohon
63
Universitas Sumatera Utara
d. Meng-input identitas bayi yang akan diterbitkan kutipan akte kelahiran sesuai
dengan nama, jenis kelamin, nama orang tua dan alamat serta memberi no SK dan
no kontrol sesuai dengan urutan
e. Menekan tombol antrian ekte kelahiran sekaligus Memasukan data ke dalam
sistem komputer dengan teliti dan memastikan sudah ter-input dengan benar,
mencetak register, menerbitkan SK jika pelaporan di atas satu tahun serta meminta
alamat pemohon dengan lengkap dan benar agar pengiriman kutipan kelahiran
dapat dikirim dan diterima oleh pemohon
f. Mengisi blangko kutipan akte kelahiran sesuai dengan nomor montrol yang telah
tersedia
g. Mencetak kutipan akta kelahiran dengan teliti serta menyerahkan kepada kasi
h. Menerima dan meneliti kesamaan data pemohon pada cetakan dengan isian
formulir pemohonan akta yg sudah tercetak dengan benar serta pemberian paraf
i. Menandatangani Kutipan akte kelahiran, salinan dan SK untuk pelaporan akte
kelahiran di atas 60 hari
j. Memisahkan kutipan akte kelahiran dengan kelengkapan berkas, memasukan
kutipan akte kelahiran ke dalam amplop pegiriman, menempel kwitansi bewarna
merah ke dalam amplop, dan merekapitulasi kutipan akte kelahiran yang akan di
kirim serta menyerahkannya kepada petugas PT Pos dengan membuat berita acara
pengiriman.
k. Menerima amplop pengiriman kutipan akte kelahiran, menandatangani berita
acara
pengiriman
dan
menyerahkan
resi
pengiriman
kepada
petugas
pendistribusian
l. Menyimpan berkas pemohon dalam ruang arsip serta menyimpan register akte
kelahiran ke dalam lemari arsip
64
Universitas Sumatera Utara
m. Menerima Kutipan Akte Kelahiran
Gambar 3. antrian pemeriksaan kelengkapan berkas pembuatan akta
Berikut ini hasil wawancara peneliti dengan beberapa informan yang talah
mengurus pembuatan akta kelahiran dikantor dinas kependudukan dan catatan sipil
kabupaten padang pariaman tanggal 6 februari 2017 mengenai prosedur pelayanan :
“ saat ini prosedur pembuatan akta kelahiran saya rasa tidak rumit dan justru
sangat mmudahkan masyarakat untuk mengurusnya dan persyaratan yang
diberikanpun lebih sedikit dari persyaratan pembuatan akta sebelumnya”
( hasil wawancara dengan ibu salmiatun S.pd )
Hal ini juga diperkuat oleh informan kunci yaitu Bapak M. Fadhly, S.AP,MM selaku
kepala dinas di Dinas kependudukan dan catatan sipil kabupaten padang pariaman
yaitu :
65
Universitas Sumatera Utara
“prosedur yang saat ini dikeluarkan di kantor dinas
kependudukan dan
catatan sipil kabupaten padang pariaman ini tidak lagi mempersulit
masyarakat justru sangat mudah dan dapat dipahami oleh masyarakat”
Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa saat ini prosedur
pembuatan akta kelahiran di kantor dinas kependudukan dan catatan sipil
kabupaten padang pariaman sangat mudah dan dapat dipahami sehingga tidak lagi
mempersulit masyarakat untuk mendapatkan Akta kelahiran.
2. Waktu pelayanan
Waktu pelayanan adalah waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan akta
kelahiran sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Jika pemohon pembuatan
akta kelahiran mematuhi dan memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk
penerbitan akta kelahiran maka waktu yang dibutuhkan juga tidak terlalu banyak
untuk mendapatkan akta kelahiran.
Sebagai petugas pemberi pelayanan, para pegawai di kantor dinas
kependudukan dan catatan sipil kabupaten padang pariaman juga tidak mau
menyia-nyiakan waktunya dalam mengerjakan tugasnya, mereka memanfaatkan
sebaik mungkin waktunya agar para pemohon tidak merasa dirugikan dan puas atas
pelayanan yang diberikan.
Seperti yang telah diungkapkan oleh Kasi Kelahiran dan Kematian M. Devid S.STP
mengenai waktu pelayanan yang dibutuhkan dalam pembuatan akta kelahiran::
66
Universitas Sumatera Utara
“ jika sesuai dengan SOP yang telah dibuat waktu yang dibutuhkan untuk
penerbitan Akta kelahiran yaitu 10 (sepuluh) hari kerja, tetapi saat ini kami telah
meluncurkan program terbaru kami yaitu salam sepuluh menit, maksud salam
sepuluh menit disini yaitu mulai dari pemohon menyerahkan berkas persyaratan
sampai pemohon mendapatkan akta kelahiran hanya membutuhkan waktu sepuluh
menit, tetapi ada pengecualian jika kepala dinas tidak berada ditempat untuk
menandatangani akta kelahiran maka pemohon dapat mengambil akta kelahiannya
keesokan hari dan selambat-lambatnya sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
pada SOP yaitu 10 hari kerja”.
Dalam wawancara selanjutnya dengan salah satu informan yaitu Bapak Burhan :
“ menurut saya, waktu pelayanan yang diberikan oleh pegawai DisdukCapil ini
sangat cepat dan tidak mempersulit, saya hanya menunggu sekitar setengah jam
untuk mendapatkan akta kelahiran anak saya “.
Maka dari hasil wawancara diatas menurut peneliti waktu pelayanan yang telah
diberikan oleh para pemberi pelayanan dikantor Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil
sudah cepat dan tepat waktu. Kendala yang menjadi penghambat dan memakan waktu
lama bagi pemohon untuk mendapatkan Akta Kelahiran yaitu ketidak hadiran kepala
dinas untuk menandatangani berkas.VI
,SSTP
3. Biaya pelayanan
Biaya pelayanan merupakan biaya yang rinciannya harus ditentukan secara
konsisten dan tidak boleh ada diskriminasi, sebab akan menimbulkan
ketidakpercayaan penerima pelayanan kepada pemberi pelayanan. Biaya pelayanan
ini harus jelas pada setiap jasa pelayanan yang akan diberikan kepada masyarakat,
67
Universitas Sumatera Utara
sehingga tidak menimbulkan kecemasan, khususnya kepada pihak atau masyarakat
yang kurang mampu.
Sesuai dengan Undang-Undang No 24 Tahun 2013 tentang perubahan atas
undang-undang nomor 23 tahun 2006 tentang administrasi kependudukan, dalam
penyelenggaraan administrasi kependudukan sudah tidak dikenakan biaya lagi atau
gratis.
Berikut hasil wawancara peneliti dengan beberapa informan mengenai biaya
pelayanan :
“semua biaya dalam kepengurusan administrasi kependudukan sudah
ditanggung APBD sehingga tidak ada lagi pemungutan biaya kepada
masyarakat yang membutuhkan pelayanan, masyarakat hanya datang
membawa persyaratan yang telah ditetapkan tanpa harus mengeluarkan
uang”. (hasil wawancara dengan kepala bidang pencatatan Sipil Ibu Zetta
Hidayati,S.Sos )
Pernyataan diatas juga diperkuat oleh seorang informan Ibu Siti :
“ pembuatan akta kelahiran sekarang sudah gratis, tidak perlu lagi
mengeluarkan uang untuk membuatnya”.
Hal ini juga diperkuat oleh informan lain yaitu Ibu Yulidinar S.Pd :
“ Untuk masalah biaya pembuatan Akta Kelahiran disini sudah tidak bayar
lagi, saya hanya menyerahkan berkas untuk melengkapi persyaratan saja”.
Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa untuk mendapatkan Akta
kelahiran sudah tidak dikenakan biaya lagi dan masyarakat merasa diringankan
bebannya terutama bagi masyarakat yang mempunyai penghasilan rendah.
68
Universitas Sumatera Utara
4. Produk pelayanan
Produk pelayanan merupakan Hasil pelayanan akan diterima sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan. Produk pelayanan harus dipahami secara baik,
sehingga memang membutuhkan sosialisasi kepada masyarakat. Dalam Hal Ini
Produk Pelayanan Yang dimaksud Adalah Akta Kelahiran
Gambar 4. Bentuk Akta Kelahiran
Berikut hasil wawancara peneliti dengan Kepala Dinas Kependudukan Dan
Catatan Sipil Bapak M. Fadhly, S.AP,MM mengenai masa berlaku dan manfaat
Akta Kelahiran :
“Akta Kelahiran berlaku seumur Hidup, Akta kelahiran bermanfaat sebagai
dokumen atau bukti sah mengenai identitas seseorang, dan dapat digunakan
dalam berbagai hal”.
Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan mengenai
alasan mereka mengurus akta kelahiran :
69
Universitas Sumatera Utara
“alasan saya mengurus akta kelahiran untuk melengkapi persyaratn
pendaftaran pergi haji”.
Kemudian hasil wawancara peneliti dengan informan lain yaitu Ibu Jusniati :
“ saya mengurus akta kelahiran anak saya untuk melengkapi persyaratan
pendaftaran anak saya untuk masuk sekolah”.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan masyarakat bahwa pelayanan
diakatakan efektiv apabila masyarak yang membutuhkan pelayanan merasa pelayanan
yang diberikan baik dan telah sesuai dengan keinginan dan membantu masyarakat atas
pelayanan yang diberikan.
5. Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana merupakan salah satu dari standar pelayanan publik.
Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh penyelenggara
pelayanan
publik
sangat
menentukan
dan
menunjang
keberhasilan
penyelenggaraan pelayanan.
70
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5. Sarana Ruang Tunggu
Pada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kabupaten Padang
Pariaman Sarana dan prasarana yang terlihat kurang memadai yaitu fasilitas
parkiran, tidak adanya toilet untuk pengunjung dan tidak adanya musholla.
Kondisi ini dikemukakan oleh Ibuk Samsinar yang sedang mengurus Akta
kelahiran anaknya, yaitu :
“ parkiran disini terlalu sempit sehingga jika sedang ramai saya harus
memarkirkan kendaraan saya kehalaman rumah warga yang berada didikat
kantor”
Pernyataan ini juga diperkuat oleh informan lain yaitu :
“ saya harus memarkirkan kendaraan saya dipinggir jalan karena sudah tidak
muat lagi untuk parkir dihalam kantornya, kemudian toilet di kantor ini juga
tidak ada sehingga jika saya ingin buang air saya harus pergi kemesjid
dibelakang kantor ini”.(wawancara dengan Ibuk Nurhayati)
Selanjutnya peneliti juga melakukan wawancara dengan Bapak Bujang:
71
Universitas Sumatera Utara
“sarana dikantor ini tidak lengkap, dikantor ini tidak terdapat musholla dan
jika berkas saya belum siap dan saya harus menunggu smpai habis jam
makan siang jika ingin sholat sambil menunggu kantor buka lagi saya harus
pergi kemesjid”
Hasil wawancara peneliti dengan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
kabupaten Padang Pariaman Bapak M.Fadhly, S.AP,MM mengenai sarana dan
prasarana yang ada dikantor Dinas Capil beliau menyatakan :
“kalau masalah sarana dikantor ini memang belum lengkap, hal ini
disebabkan karna kantor ini berada ditengah kota sehingga bangunan tidak
besar yang menyebabkan tidak ada lahan untuk membangun musholla dan
toilet, kemudian masalah tempat parkir yang sempit ini disebabkan karna
ukuran halaman didepan kantor tidak terlalu luas sehingga tidak mampu
memuat banyak kendaraan”.
Dari hasil pernyataan beberapa informan dapat disimpulkan bahwa sarana dan
prasarana yang terdapat pada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
kabupaten Padang Pariaman masih kurang memadai, sehingga masyarakat belum
merasa nyaman dengan sarana disediakan.
6. Kompetensi petugas pelayanan
Dalam proses pelayanan Sumber Daya Manusia merupakan unsur penting,
karena manusia merupakan unsur penggerak dan pelaksana. Maka dari itu Sumber
Daya Manusia yang dipilih adalah SDM yang berkualitas dan sesuai dengan
kriterian yang dibutuhkan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Padang Pariaman. Kriteria yang dibutuhkan adalah SDM yang ahli dibidang
72
Universitas Sumatera Utara
komputer serta mempunyai keahlian dibidang administras karena akan dijadikan
sebagai tenaga ahli dibidang komputer. Aparatur yang dibutuhkan pada Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman harus memenuhi
kriteria agar dalam memberikan pelayanan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman dan sesuai
dengan apa yang diharapkan masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan.
Sumber daya manusia yang ada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Padang Pariaman mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
atau permintaan dari masyarakat dalam mengurus berbagai hal, seperti mengurus
pembuatan akta kelahiran yang setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan beberapa masyarak yang
sedang mengurus dan yang telah mengurus akta kelahiran mengenai sikap petugas
yang memberi pelayanan.
“ menurut saya petugasnya ramah dan sopan, mereka juga memberikan
informasi dengan benar dan jelas sehingga saya dapat memahaminya dengan
capat”.( hasil wawancara dengan Ibuk Ramah )
Pernyataan diatas juga diperkuat dengan jawaban dari informan lain yaitu Bapak
Muksin :
“ selama saya mengurus beberapa berkas di Kantor dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman saya sangat merasa puas dengan
hasil kinerja petugas yang memberi pelayanan, petugas memenuhi keperluan
saya dengan baik dan bertanggung jawab”.
Peneliti juga melakukan wawancara dengan Kepala Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman Bapak M.Fadhly S.AP,MM mengenai
kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan beliau mengatakan :
73
Universitas Sumatera Utara
“ petugas yang memberikan pelayanan harus mempunyai kemampuan dan
keahlian yang sesuai, dan untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian
pegawai kami sering melakukan pendidikan dan pelatihan”.
Pernyataan diatas juga diperkuat oleh Ibuk Zeta Hidayati S.Sos selaku kepala
Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil yaitu :
“ beberapa pegawai kami terutama pegawai dibidang pencatatan Sipil sering
melakukan pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh Pemerinah
Kabupaten maupun yang dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman sendiri”.
Dari hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat dilihat bahwa
kemampuan para pegaiwai sudah baik, dan pegawai yang memberikan pelayanan
berlaku sopan, ramah dan bertanggungjawab atas pekerjaan yang dikerjakannya.
Para pegawai juga sering mendapatkan pendidikan dan pelatihan untuk lebih
meningkatkan kemahlian dang kemampuan dibidangnya masing-masing agar
masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang telah diberikan oleh Kantor Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman.
74
Universitas Sumatera Utara
BAB V
ANALISIS DATA
A. Prosedur Pelayanan
Prosedur pembuatan akta kelahiran pada dinas kependudukan dan catatan sipil
kabupaten padang pariaman sebelum dikeluarkannya undang-undang nomor 24 tahun
2013 tentang perubahan atas undang-undang nomor 23 tahun 2006 tentang administrasi
kependudukan dinilai cukup panjang. Ditambah lagi dengan persyaratan yang harus
dipenuhi untuk mendapatkan akta kelahiran sangat banyak sehingga masyarakat merasa
dipersulit untuk mengurusnya.
Me