Gambaran Kejadian Sindrom Cushing pada Anak di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUPHAM) Medan Tahun 2012 hingga 2015

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Sindrom Cushing (Cushing Syndrome) adalah sekumpulan gejala dan tanda klinis
akibat meningkatnya kadar glukokortikoid (kortisol) dalam darah. Pada tahun 1932
Harvey Cushing pertama kali melaporkan sindrom ini dan menyimpulkan bahwa
penyebab primer sindrom ini adalah adenoma hipofisis, sehingga penyakit ini disebut
penyakit Cushing (Cushing disease). Beberapa tahun kemudian dilaporkan bahwa
sindrom seperti ini ternyata juga bisa disebabkan oleh penyebab lain selain adenoma
hipofisis, dan sindrom ini disebut sindrom Cushing (Batubara, Tridjaja, dan
Pulungan, 2010).
Menurut Magiaku et al, (1994) dalam The New England Journal of Medicine
yang didapatkan dari data National Institutes of health tahun 1982 hingga 1992
rentang umur sindrom Cushing pada anak dan remaja 4-20 tahun. Lima puluh pasien
diantaranya menderita penyakit Cushing sedangkan 3 pasien menderita sekresi
kortikotropin berlebihan. Tanda klinik yang dijumpai yaitu 90 persen mengalami
kelebihan berat badan dan 83 persen mengalami gangguan pertumbuhan.
Insidensi sindrom Cushing endogen sekitar 2 sampai 5 kasus baru per satu juta

per tahun dan 10% diantaranya terjadi pada anak. Penyebab paling umum sindrom
Cushing tipe endogen adalah adenoma hipofisis pensekresi ACTH (sekitar 75% dari
semua kasus Sindrom Cushing tipe endogen pada anak berumur lebih dari 7 tahun).
Penyebab tersering Cushing Sindrom pada bayi dan balita adalah tumor adrenal
(adenoma, carsinoma, dan hiperlasia bilateral) (Keil et al, 2004).

2

Penyebab terbanyak sindrom Cushing pada anak adalah disebabkan oleh
iatrogenik (exogenous). Hal ini terjadi karena pemberian preparat glukokortokoid
atau ACTH digunakan lebih sering pada pengobatan banyak penyakit nonendokrin
termasuk paru paru, autoimun, dermatologi, hematologi, dan penyakit keganasan.
Sebagai tambahan ACTH digunakan dalam pengobatan kejang tertentu (Stratakis dan
Rapaport, 2012).
Meskipun sindrom Cushing relatif jarang dijumpai pada masa anak, namun
sindrom ini dapat terjadi pada semua usia bahkan pada bayi baru lahir. Peningkatan
pemakaian preparat glukokortikoid dalam pengobatan, diduga menyebabkan
meningkatnya angka kejadian sindrom Cushing pada anak (Batubara, Tridjaja, dan
Pulungan, 2010).
Penelitian yang dilakukan dari tahun ketahun menunjukkan terjadinya

peningkatan penyebab sindrom Cushing akibat penggunaan preparat glukokortikoid
jangka panjang, oleh karena itu peneliti ingin mengetahui gambaran sindrom
Cushing pada anak, sehingga dapat menurunkan morbiditas dan komplikasi sistemik
yang ditimbulkan oleh sindrom Cushing.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran kejadian sindrom Cushing pada anak di RSUP Haji Adam
Malik Medan tahun 2012 hingga 2015.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kejadian sindrom
Cushing tipe iatrogenik pada anak di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam
Malik Medan tahun 2012 hingga 2015.

3

1.3.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui jumlah kasus sindrom Cushing tipe iatrogenik pada anak di RSUP
Haji Adam Malik pada tahun 2012 hingga 2015.
2. Mengetahui distribusi frekuensi usia penderita sindrom Cushing tipe iatrogenik

pada anak di RSUP Haji Adam Malik.
3. Mengetahui proporsi jenis kelamin penderita sindrom Cushing tipe iatrogenik
pada anak di RSUP Haji Adam Malik.
4. Mengetahui penyakit primer sindrom Cushing tipe iatrogenik pada anak di RSUP
Haji Adam Malik.
5. Mengetahui gambaran klinis sindrom Cushing tipe iatrogenik pada anak di RSUP
Haji Adam Malik.
6. Mengetahui dosis, jenis, dan lama pengobatan dengan kortikosteroid yang
diberikan pada penyakit tertentu sebagai penyebab sindrom Cushing tipe iatrogenik
pada anak di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk :
Bagi Peneliti
Sebagai sarana pengembangan diri dan penerapan pengetahuan yang diperoleh
penulis tentang metodologi penelitian.
Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan oleh penelitian lain yang
akan mengembangkan ilmu pengetahuan.

4


Bagi Institusi Rumah Sakit
Bahan evaluasi dan sebagai dasar pengetahuan dalam peningkatkan mutu layanan
kesehatan anak, khususnya dalam pencegahan dan tatalaksana yang tepat penderita
sindrom Cushing.
Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada masyarakat
mengenai gejala sindrom Cushing agar dapat ditindaklanjuti dengan secepatnya
sehingga menurunkan komplikasi pada sindrom Cushing.