ALAT UKUR DAN PENGUKURAN Praktikum 8 H
Hukum Kirchoff dan
Superposisi
TUJUAN
PERCOBAAN
Mempelajari penggunaan hokum Kirchoff dan teorema Superposisi
untuk menghitung arus atau tegangan pada suatu cabang
PENDAHULUAN
Untuk memecahkan-persoalan rangkaian yang kompleks (rangkaian
terdiri dari beberapa buah sumber tegangan atau sumber arus serta
beberapa buah beban), maka diperlukan hukum-hukum rangkaian.
Hukum-hukum rangkaian yang sering dipergunakan antara lain:
1. Hukum Kirchhoff
2. Teorema Superposisi
Hukum Kirchhoff I berbunyi, bahwa jumlah aljabar dari arus yang masuk
(menuju), dan arus yang keluar (meninggalkan) pada suatu junction
sama dengan nol.
Ii = 0
I1 + i2 – i3 + i4 – i5 = 0
Dimana:
-
Arus yang masuk (i1, i2 dan
i4) diberi tanda positif
-
Arus yang keluar (i3 dan i5)
di beri tanda negatif
Gambar 1
Hukum Kirchhoff II menyatakan bahwa jumlah aljabar dari tegangan
pada suatu lintasan tertutup sama dengan nol.
DIKTAT LABORATORIUM DASAR PENGUKURAN ELEKTRONIKA
40
Lintasan tertutup : a – b – c – d
– e – a : ∑V =
Vab + Vbc + Vcd + Vde + Vea = 0
Gambar 2
Teorema Superposisi
Dalam suatu rangkaian yang bersifat linier (memenuhi persamaan V =
di
dv
atau I = c , maka respon (akibat) yang disebabkan oleh
Ri, V = L
dt
dt
beberapa buah sumber tegangan atau sumber arus sama dengan
jumlah aljabar respon yang diakibatkan oleh sumber-sumber itu jika
bekerja sendiri-sendiri, sedangkan sumber yang lain diganti dengan
tahanan dalamnya.
Berikut ini adalah penjelasan penggunaan teorema superposisi pada
rangkaian
Arus yang mengalir pada R2
adalah
i = i1 + i 2
Untuk sumber tegangan yang
sedang tidak aktif, maka
sumber tegangan digantikan
dengan Rd=0 sehingga
rangkaian di short
Untuk sumber arus yang
sedang tidak aktif, maka
sumber arus digantikan
dengan Rd=~, sehingga
rangkaian di open
i1 =
= i1 rumus
R2
R2 R3
pembagi arus
i2 =
R1
R1 R3
= i2 rumus
pembagi arus
Gambar 3
DIKTAT LABORATORIUM DASAR PENGUKURAN ELEKTRONIKA
41
Hukum-hukum rangkaian diatas dapat berlaku untuk arus searah atau
arus bolak - balik, dalam percobaan ini hanya dilakukan untuk
rangkaian arus searah.
ALAT – ALAT
YANG DIGUNA
KAN
-
2 buah sumber daya searah
-
2 buah multimeter sanwa
-
1 buah Protoboard
-
R1 = 2, KΩ; R = KΩ; R = ,7 KΩ
-
Kabel-kabel penghubung
DIAGRAM
RANGKAIAN
Gambar 4
PROSEDUR
MELAKUKAN
PERCOBAAN
1. Dengan Hukum Kirchhoff
1) Buatlah rangkaian seperti Gambar 4
2) Ukurlah tegangan dan arus untuk tiap-tiap tahan yang terdapat
pada rangkaian di atas. (Catatlah hasil pengukuran pada Tabel
1)
DIKTAT LABORATORIUM DASAR PENGUKURAN ELEKTRONIKA
42
2. Dengan Teorema Superposisi
1) Rangkaian seperti Gambar 4.
2) Gantilah sumber tegangan V2 dengan tahanan dalamnya
(terminalnya dihubung singkat).
3) Ukurlah arus dan tegangan pada tiap resistor. Catatlah hasil
pengukuran saudara pada Tabel 2.
4) Ulangi langkah 2 dan 3 untuk sumber tegangan V 1
5) Pasanglah V1 dan V2 bersama-sama, ukuranlah tegangan dan
arus untuk setiap resistor.
PERTANYAAN/
TUGAS
1. Bandingkanlah hasil perhitungan dan pengukuran baik dengan
hukum Kirchhoff atau dengan Teorema Superposisi.
Apakah ada perbedaan ? Jelaskan jawaban saudara !
2. Menurut pendapat saudara, kapankah Teorema Superposisi
dipergunakan?
3. Apakah multimeter yang saudara pergunakan mempengaruhi hasil
pengukuran ? Jelaskan !
4. Dari Percobaan ini, apakah kesimpulan saudara ?
JAWABAN
PERTANYAAN/
TUGAS
1. Tidak ada perbedaan pada hasil yang telah dihitung dengan
teorema superposisi dan hukum kirchor, yang berbeda disini
hanyalah cara menghitungnya.
2. Teorema superposisi digunakan jika dalam suatu rangkaian
terdapat lebih dari 1 sumber tegangan atau sumber arus.
3. Iya berpengaruh, sebab jika kita salah mengkalibrasi atau salah
dalam melihat nilai yang ditunjukan pada multimeter maka akan
berpengaruh pada hasil pengukuran.
4. Kesimpulan yang kelompok kami dapat pada praktikum kali ini
adalah, kita dapat mengukur arus ataupun volt dengan berbagai
macam cara, contohnya ialah dengan menggunakan 2 cara,
yaitu teorema superposisi dan hokum kirchof, walaupun cara
perhitungannya berbeda, tapi hasilnya tetap sama. Jika
berbeda, berarti terdapat kesalahan perhitungan pada salah
satu metode itu.
DIKTAT LABORATORIUM DASAR PENGUKURAN ELEKTRONIKA
43
LEMBAR DATA PERCOBAAN
NO. PERCOBAAN
:
6
JUDUL
:
Rangkaian Tahanan yang Dihubungkan Seri dan Paralel
NAMA PRAKTIKAN
:
1. Novita Setya Utami
3. Patrick Enrico Revo Hizkia
2. Rahayu Puji Astuty
3. Redho Maulana
KELAS/ GROUP
:
Teknik Telekomunikasi 1B ( TT-1B )
PENYERAHAN LAPORAN :
21 Novermber 2016
KETERANGAN
Sudah Menyelesaikan Praktikum
:
DIKTAT LABORATORIUM DASAR PENGUKURAN ELEKTRONIKA
44
LEMBAR DATA PERCOBAAN
Tabel 1
BESARAN YANG
DIUKUR
RESISTOR
TEGANGAN (V)
HASIL PENGUKURAN
TEGANGAN (V)
ARUS (mA)
HASIL PERHI- HASIL PENGUTUNGAN
KURAN
ARUS (mA)
HASIL PERHITUNGAN
R1
7,2
5,128
9,4
2,331
R2
2,4
0,87
3,2
0,87
R3
4,8
6,866
6,4
1,461
Catatan : Perhatikan polaritas dari meter pada waktu mengukur arus dan tegangan pada
tiap-tiap resistor.
Depok,
Pengajar Praktikum
..........................................
NIP
DIKTAT LABORATORIUM DASAR PENGUKURAN ELEKTRONIKA
45
LEMBAR DATA PERCOBAAN
Tabel 2
Besaran
Yang di
Ukur
Resistor
TEGANGAN PARSIAL PADA
RESISTOR (V)
DIUKUR
DIHITUNG
V1=12V V2=6V V1=12V V2=6V
TEGANGAN TOTAL
PADA RESISTOR
(V1 = 12V & V2 = 6V)
(V)
DIUKUR
DIHITUNG
ARUS TOTAL
MELALUI RESISTOR
(V1 = 12V & V2 = 6V)
(mA)
ARUS PARSIAL MELALUI
RESISTOR (mA)
DIUKUR
DIHITUNG
V1=12V V2=6V V1=12V V2=6V
DIUKUR
DIHITUNG
R1
8,8
1,8
8,73
2,4
7,2
5,128
11,2
0,86
3,97
1,63
9,4
2,331
R2
3,6
0,96
3,25
3,598
2,4
0,87
4
0,7
3,27
2,4
3,2
0,87
R3
3,4
1,6
3,25
3,598
4,8
6,866
4,4
0,86
0,691
0,765
6,4
1,461
Depok,
Pengajar Praktikum
.................................................
NIP
DIKTAT LABORATORIUM DASAR PENGUKURAN ELEKTRONIKA
39
46
Superposisi
TUJUAN
PERCOBAAN
Mempelajari penggunaan hokum Kirchoff dan teorema Superposisi
untuk menghitung arus atau tegangan pada suatu cabang
PENDAHULUAN
Untuk memecahkan-persoalan rangkaian yang kompleks (rangkaian
terdiri dari beberapa buah sumber tegangan atau sumber arus serta
beberapa buah beban), maka diperlukan hukum-hukum rangkaian.
Hukum-hukum rangkaian yang sering dipergunakan antara lain:
1. Hukum Kirchhoff
2. Teorema Superposisi
Hukum Kirchhoff I berbunyi, bahwa jumlah aljabar dari arus yang masuk
(menuju), dan arus yang keluar (meninggalkan) pada suatu junction
sama dengan nol.
Ii = 0
I1 + i2 – i3 + i4 – i5 = 0
Dimana:
-
Arus yang masuk (i1, i2 dan
i4) diberi tanda positif
-
Arus yang keluar (i3 dan i5)
di beri tanda negatif
Gambar 1
Hukum Kirchhoff II menyatakan bahwa jumlah aljabar dari tegangan
pada suatu lintasan tertutup sama dengan nol.
DIKTAT LABORATORIUM DASAR PENGUKURAN ELEKTRONIKA
40
Lintasan tertutup : a – b – c – d
– e – a : ∑V =
Vab + Vbc + Vcd + Vde + Vea = 0
Gambar 2
Teorema Superposisi
Dalam suatu rangkaian yang bersifat linier (memenuhi persamaan V =
di
dv
atau I = c , maka respon (akibat) yang disebabkan oleh
Ri, V = L
dt
dt
beberapa buah sumber tegangan atau sumber arus sama dengan
jumlah aljabar respon yang diakibatkan oleh sumber-sumber itu jika
bekerja sendiri-sendiri, sedangkan sumber yang lain diganti dengan
tahanan dalamnya.
Berikut ini adalah penjelasan penggunaan teorema superposisi pada
rangkaian
Arus yang mengalir pada R2
adalah
i = i1 + i 2
Untuk sumber tegangan yang
sedang tidak aktif, maka
sumber tegangan digantikan
dengan Rd=0 sehingga
rangkaian di short
Untuk sumber arus yang
sedang tidak aktif, maka
sumber arus digantikan
dengan Rd=~, sehingga
rangkaian di open
i1 =
= i1 rumus
R2
R2 R3
pembagi arus
i2 =
R1
R1 R3
= i2 rumus
pembagi arus
Gambar 3
DIKTAT LABORATORIUM DASAR PENGUKURAN ELEKTRONIKA
41
Hukum-hukum rangkaian diatas dapat berlaku untuk arus searah atau
arus bolak - balik, dalam percobaan ini hanya dilakukan untuk
rangkaian arus searah.
ALAT – ALAT
YANG DIGUNA
KAN
-
2 buah sumber daya searah
-
2 buah multimeter sanwa
-
1 buah Protoboard
-
R1 = 2, KΩ; R = KΩ; R = ,7 KΩ
-
Kabel-kabel penghubung
DIAGRAM
RANGKAIAN
Gambar 4
PROSEDUR
MELAKUKAN
PERCOBAAN
1. Dengan Hukum Kirchhoff
1) Buatlah rangkaian seperti Gambar 4
2) Ukurlah tegangan dan arus untuk tiap-tiap tahan yang terdapat
pada rangkaian di atas. (Catatlah hasil pengukuran pada Tabel
1)
DIKTAT LABORATORIUM DASAR PENGUKURAN ELEKTRONIKA
42
2. Dengan Teorema Superposisi
1) Rangkaian seperti Gambar 4.
2) Gantilah sumber tegangan V2 dengan tahanan dalamnya
(terminalnya dihubung singkat).
3) Ukurlah arus dan tegangan pada tiap resistor. Catatlah hasil
pengukuran saudara pada Tabel 2.
4) Ulangi langkah 2 dan 3 untuk sumber tegangan V 1
5) Pasanglah V1 dan V2 bersama-sama, ukuranlah tegangan dan
arus untuk setiap resistor.
PERTANYAAN/
TUGAS
1. Bandingkanlah hasil perhitungan dan pengukuran baik dengan
hukum Kirchhoff atau dengan Teorema Superposisi.
Apakah ada perbedaan ? Jelaskan jawaban saudara !
2. Menurut pendapat saudara, kapankah Teorema Superposisi
dipergunakan?
3. Apakah multimeter yang saudara pergunakan mempengaruhi hasil
pengukuran ? Jelaskan !
4. Dari Percobaan ini, apakah kesimpulan saudara ?
JAWABAN
PERTANYAAN/
TUGAS
1. Tidak ada perbedaan pada hasil yang telah dihitung dengan
teorema superposisi dan hukum kirchor, yang berbeda disini
hanyalah cara menghitungnya.
2. Teorema superposisi digunakan jika dalam suatu rangkaian
terdapat lebih dari 1 sumber tegangan atau sumber arus.
3. Iya berpengaruh, sebab jika kita salah mengkalibrasi atau salah
dalam melihat nilai yang ditunjukan pada multimeter maka akan
berpengaruh pada hasil pengukuran.
4. Kesimpulan yang kelompok kami dapat pada praktikum kali ini
adalah, kita dapat mengukur arus ataupun volt dengan berbagai
macam cara, contohnya ialah dengan menggunakan 2 cara,
yaitu teorema superposisi dan hokum kirchof, walaupun cara
perhitungannya berbeda, tapi hasilnya tetap sama. Jika
berbeda, berarti terdapat kesalahan perhitungan pada salah
satu metode itu.
DIKTAT LABORATORIUM DASAR PENGUKURAN ELEKTRONIKA
43
LEMBAR DATA PERCOBAAN
NO. PERCOBAAN
:
6
JUDUL
:
Rangkaian Tahanan yang Dihubungkan Seri dan Paralel
NAMA PRAKTIKAN
:
1. Novita Setya Utami
3. Patrick Enrico Revo Hizkia
2. Rahayu Puji Astuty
3. Redho Maulana
KELAS/ GROUP
:
Teknik Telekomunikasi 1B ( TT-1B )
PENYERAHAN LAPORAN :
21 Novermber 2016
KETERANGAN
Sudah Menyelesaikan Praktikum
:
DIKTAT LABORATORIUM DASAR PENGUKURAN ELEKTRONIKA
44
LEMBAR DATA PERCOBAAN
Tabel 1
BESARAN YANG
DIUKUR
RESISTOR
TEGANGAN (V)
HASIL PENGUKURAN
TEGANGAN (V)
ARUS (mA)
HASIL PERHI- HASIL PENGUTUNGAN
KURAN
ARUS (mA)
HASIL PERHITUNGAN
R1
7,2
5,128
9,4
2,331
R2
2,4
0,87
3,2
0,87
R3
4,8
6,866
6,4
1,461
Catatan : Perhatikan polaritas dari meter pada waktu mengukur arus dan tegangan pada
tiap-tiap resistor.
Depok,
Pengajar Praktikum
..........................................
NIP
DIKTAT LABORATORIUM DASAR PENGUKURAN ELEKTRONIKA
45
LEMBAR DATA PERCOBAAN
Tabel 2
Besaran
Yang di
Ukur
Resistor
TEGANGAN PARSIAL PADA
RESISTOR (V)
DIUKUR
DIHITUNG
V1=12V V2=6V V1=12V V2=6V
TEGANGAN TOTAL
PADA RESISTOR
(V1 = 12V & V2 = 6V)
(V)
DIUKUR
DIHITUNG
ARUS TOTAL
MELALUI RESISTOR
(V1 = 12V & V2 = 6V)
(mA)
ARUS PARSIAL MELALUI
RESISTOR (mA)
DIUKUR
DIHITUNG
V1=12V V2=6V V1=12V V2=6V
DIUKUR
DIHITUNG
R1
8,8
1,8
8,73
2,4
7,2
5,128
11,2
0,86
3,97
1,63
9,4
2,331
R2
3,6
0,96
3,25
3,598
2,4
0,87
4
0,7
3,27
2,4
3,2
0,87
R3
3,4
1,6
3,25
3,598
4,8
6,866
4,4
0,86
0,691
0,765
6,4
1,461
Depok,
Pengajar Praktikum
.................................................
NIP
DIKTAT LABORATORIUM DASAR PENGUKURAN ELEKTRONIKA
39
46