HUBUNGAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS IV, V, VI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2013-2014 DI MADRASAH IBTIDAIYAH WONOYOSO KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG

  

HUBUNGAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM SISWA KELAS IV, V, VI SEMESTER II TAHUN

PELAJARAN 2013-2014 DI MADRASAH IBTIDAIYAH WONOYOSO KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI OLEH : PRIYANTO NIM : 11411007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

M O T T O Jangan menganggap tugas belajarmu sebagai sebuah kewajiban, melainkan pandanglah itu sebagai sebuah kesempatan yang patut dibuat iri, sebuah kesempatan untuk menikmati betapa indahnya dunia ilmu pengetahuan, kepuasan hati yang diberikannya serta manfaat yang akan diterima oleh masyarakat apabila jerih payahmu berhasil

(Sebuah nasihat bagi seorang mahasiswa Princeton, AS dari Albert Einstein)

  PERSEMBAHAN Karya sederhana ini kupersembahkan untuk : Istriku tercinta, Terima kasih atas segala pengorbanan, dorongan dan kesabaranmu. Anak-anakku tersayang, Peluk ciumku sebagai ungkapan cinta yang tulus dan terima kasih atas segala “cermin semangat”-mu, menjadikan aku tabah mengarungi sulitnya hidup.

  Kalianlah mutiara-mutiara dalam hati yang selalu menjadi penumbuh semangat yang acapkali padam dalam hidupku.

  Bapak Drs. H. Nasafi, M.Pd.I yang telah membimbing dalam pembuatan skripsi ini. Sahabat dan hadai toulan yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu per satu terima kasih atas dukungan, motivasi dan doanya.

  Jazakillah untuk semua masukan dan kritik sebagai ungkapan perhatian dan cinta.

KATA PENGANTAR

  Segala puja bagi Allah semata, sholawat kepada Rasulullah Muhammad

saw., juga keluarga dan para sahabatnya serta umatnya hingga hari “akhir”, karena

berkat rahmat dan hidayah-Nya telah menjadikan penulis mampu menyelesaikan

Skripsi ini.

  Maksud dari penulisan Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu

persyaratan guna mencapai Gelar Sarjana Program Studi Ilmu Agama Islam

STAIN Salatiga.

  Dalam penulisan Skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan

berbagai pihak yang telah turut membantu dan mendorong kelancaran

penyelesaian tulisan ini. Oleh karena itu melalui ruang ini penulis menghaturkan

penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak,

khususnya :

  1. Bapak Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga

  2. Bapak Drs. H. Nasafi, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing, yang senantiasa sabar memberikan koreksi dan pengarahan hingga selesainya penulisan Skripsi ini sehingga penulis tidak akan melupakan masa-masa perjuangan yang cukup berat selama menyelesaikannya

  3. Bapak Ibu Dosen yang telah mendidik penulis di bangku perkuliahan hinga masa akhir studi.

  4. Keluargaku yang selalu berbagi perjuangan, keluh kesah, cerita dan ceria.

  Semoga keluarga yang manis ini tidak akan berakhir.

  5. Saudara-saudaraku di STAIN yang telaten membimbing, rekan-rekan seperjuangan yang acapkali saling menyuport, yang senantiasa menemani dan meneruskan perjuangan jihad di kampus. Mudah-mudahan Allah melimpahkan rahmat kepada semuanya dan melipat-gandakan pahala sesuai amal baiknya. Amin. Sekecil apapun karya ini, penulis berharap semoga hasil Skripsi ini akan

  

khususnya teman-teman mahasiswa yang akan memulai tugas akhir, sehingga

tulisan ini akan lebih berkembang dan semakin baik.

  Penulis sadar tiada yang sempurna di dunia ini, tidak ada manusia yang

tidak lepas dari kesalahan, sehingga masih ditemui kekurangan dan

ketidaksempurnaan. Oleh karenanya kritik dan saran dari pembaca sangat penulis

nantikan.

  Akhirnya, hanya Allahlah yang paling sempurna dan kita memohon

ampun atas segala khilaf dan dosa. Dan Allah S.W.T. di balik semua tujuan.

Dialah Pemberi Petunjuk ke jalan yang lurus.

  Salatiga, September 2015 Penulis PRIYANTO

  

ABSTRAK

PRIYANTO, 2015. Hubungan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam

dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas

  IV, V, VI semester II Tahun Pelajaran 2013-2014 di Madrasah Ibtidaiyah Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. H. Nasafi, M.Pd.I.

  Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar PAI siswa. Namun

dari berbagai faktor tersebut, yang sering dan paling berpengaruh adalah faktor

guru PAI, karena guru berada di garda terdepan dalam menciptakan kualitas

sumber daya manusia. Ditangan gurulah akan dihasilkan peserta didik yang

berkualitas baik secara akademis, skill (keahlian), kematangan emosional, dan

moral serta spiritual. Dengan demikian profesionalisme guru PAI dalam mengajar

akan menentukan prestasi belajar PAI siswa.

  Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui profesionalisme guru

PAI di Madrasah Ibtidaiyah Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten

Semarang, 2) Untuk mengetahui prestasi belajar Pendidikan Agama Islam Siswa

Kelas IV, V, VI semester II Tahun Pelajaran 2013-2014 di Madrasah Ibtidaiyah

Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang, 3) Untuk mengetahui

hubungan profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam dengan prestasi belajar

Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas IV, V, VI semester II Tahun Pelajaran

2013-2014 di Madrasah Ibtidaiyah Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten

Semarang.

  Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis

penelitian pengujian hipotesa (explanatory research). Jumlah populasi dan sampel

dalam penelitian ini adalah 45 orang siwa Kelas IV, V, VI Madrasah Ibtidaiyah

Wonoyoso. Data primer diperoleh melalui pengisian kuesioner, dan data sekunder

diperoleh dari catatan administrasi Madrasah Ibtidaiyah Wonoyoso. Kemudian

alat analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian adalah

korelasi Spearman rank. Hasil temuan penelitian ini menunjukkan terdapat

hubungan signifikan profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam dengan

prestasi belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas IV, V, VI semester II

Tahun Pelajaran 2013-2014 di Madrasah Ibtidaiyah Wonoyoso Kecamatan

Pringapus Kabupaten Semarang”, dibuktikan nilai p-value (0,000) < 0,05. Untuk

itu sesuai dengan hasil penelitian ini saran yang diberikan adalah 1) Guru

hendaknya melakukan evaluasi kembali penguasaan materi, metode pembelajaran

yang selama ini diterapkan, dan perlu keseriusan dan kehati-hatian dalam

melakukan proses pembelajaran kepada siswa, 2) Kepala sekolah hendaknya

mengambil langkah-langkah sebagai berikut: a) Melakukan evaluasi kinerja guru

sehingga secara dini, b) Melakukan supervise klinis dengan mengamati secara

seksama saat guru melakukan proses pembelajaran di dalam kelas, c) Mentraining

guru-guru yang dianggap kurang mampu mengajar dengan baik di sekolah-

sekolah lain yang dianggap lebih maju, d) Memperjuangkan besarnya kompensasi

  DAFTAR ISI LEMBAR BERLOGO ..................................................................................... i HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... v MOTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vi KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................ x DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7 D. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 7 E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 8 F. Definisi Istilah ............................................................................. 9 G. Metode Penelitian........................................................................ 10 H. Sistematika Penulisan Skripsi ..................................................... 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan Agama Islam ............................................................ 20 B. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam .................................. 26 C. Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam ........................ 30 D. Hubungan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam

  BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ........................................... 38 B. Data Khusus Penelitian ............................................................... 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................. 45 B. Analisis Tiap-Tiap Variabel Penelitian ....................................... 47 C. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 51 D. Pembahasan ................................................................................. 52 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................. 55 B. Saran ............................................................................................ 55 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Kepala Sekolah dan Guru MI Wonoyoso ................................... 40Tabel 3.2 : Umur Responden ......................................................................... 41Tabel 3.3 : Jenis Kelamin Responden ............................................................ 41Tabel 3.4 : Penilaian Profesionalisme Guru ................................................... 43Tabel 4.1 : Distribusi Nilai PAI Siswa Semester II ....................................... 44

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 : Struktur Organisasi MI Wonoyoso ........................................... 40

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari

  kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Menurut Slameto (2003:2), prestasi belajar dapat diartikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

  Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Namun dari berbagai faktor tersebut, yang sering dan paling berpengaruh adalah faktor guru, karena guru berada di garda terdepan dalam menciptakan kualitas sumber daya manusia. Ditangan gurulah akan dihasilkan peserta didik yang berkualitas baik secara akademis, skill (keahlian), kematangan emosional, dan moral serta spiritual. Dengan demikian akan dihasilkan generasi masa depan yang siap hidup dengan tantangan zamannya (Kunandar, 2009:26).

  Menurut peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala BKN Nomor: 03/V/PB/2010 tahun 2010, yang dimaksud dengan guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Adapun yang

  

memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standart

mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi (UU RI no. 14

th 2005 tentang guru dan dosen pasal 1 ayat 4). Secara konseptual dijelaskan

oleh Depdikbud dan Johson (1980) yang dikutip oleh Martias Yamin (2008:5),

guru dapat dikatakan professional jika (1) Guru mampu menguasi materi

pelajaran yang terdiri atas penguasaan bahan yang harus diajarkan, dan

konsep-konsep dasar keilmuan dari bahan yang diajarkannya itu, (2) Guru

mampu menguasai dan menghayati landasan dan wawasan kependidikan dan

keguruan, (3) Guru menguasai proses-proses kependidikan, keguruan dan

pembelajaran siswa. Dijelaskan pula oleh Umi Machmudah dan Abdul Wahab

Rosyidi (2008:5) guru dapat dikatakan professional jika guru memiliki

kemampuan: (1) Merumuskan system pembelajaran, (2) Melaksanakan system

pembelajaran, (3) Mengevaluasi system pembelajaran, (4) Mengembangkan

system pembelajaran.

  Namun demikian sebagaimana dijelaskan oleh Anoraga dan Suyatni

(2001) bahwa profesionalisme tidak dapat hanya dilihat dari kemampuan

teknis yang dimiliki oleh seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya. Tetapi

profesionalisme juga menuntut kematangan etik dalam pribadi. Berdasarkan

penjelasan tersebut seorang pendidik dapat dikatakan professional jika yang

bersangkutan mengetahui dan menguasai kode etik pendidik sebagai bagian

dalam pribadinya. Dijelaskan oleh Majid dan Mudzakir (2006 : 97) kode etik

yang perlu dikuasai seorang pendidik, antara lain adalah :

1. Menerima segala problem peserta didik dengan hati dan sikap yang

2. Bersikap peny nyantun dan penyayang (Q.S Ali Imran: 159).

  

Kondisi di ata tas sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’ r’an surah Ali

Imran ayat 15 59 sebagai berikut : Artinya : “Ma Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu u Berlaku lemah lembut terhad adap mereka. Sekiranya kamu bersikap ker eras lagi berhati kasar, tentula lah mereka menjauhkan diri dari sekeliling ngmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi i mereka, dan bermusyawara ratlah dengan mereka dalam urusan itu. Ke emudian apabila kamu telah m membulatkan tekad, Maka bertawakkallah ah kepada Allah. Sesungguhnya ya Allah menyukai orang-orang yang bertaw tawakkal kepada- Nya”.

  3. Menjaga kewi wibawaan dan kehormatannya dalam bertindak ak Kondisi di ata atas sesuai dengan firman Allah dalam Al-Q Qur’an surah Ali Imran ayat 79 9 sebagai berikut : Artinya : Tidak wajar b r bagi seseorang manusia yang Allah berikan kan kepadanya Al Kitab, Hikma mah dan kenabian, lalu Dia berkata kep kepada manusia: "Hendaklah k kamu menjadi penyembah-penyembahku bu bukan penyembah Allah." akan t tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menja njadi orang-orang rabbani, karen rena kamu selalu mengajarkan Al kitab dan di disebabkan kamu tetap mempela elajarinya.

  Selain itu dise isebutkan dalam Al-Qur’an surah Al Ahzab ay ayat 21, di bawah

  Artinya : Sesungguhnya ya telah ada pada (diri) Rosululloh itu suri tau auladan yang baik bagimu (yait itu) bagi orang yang mengharap (rahm mat) Allah dan (kedatangan) h ) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah .

  Begitu juga da dalam al-Hasyr ayat 7 Artinya : “Apa yang did didatangkan oleh Rasul kepadamu ambillah o olehmu dan apa yang dilarangn gnya kepada kamu jauhilah .”(Q.S. 59 al-Hasy syr:7) Dari ketiga ay ayat di atas jelas bahwa sebagai pendidik gu guru wajib untuk menjaga kew ewibawaan dan kehormatannya dalam be bertindak. Sebab bagaimanapun un seorag guru adalah teladan atau cerm rmin bagi siswa- siswanya.

  4. Menghilangka kan aktivitas yang tidak berguna dan sia-sia.

  

5. Bersifat lemah ah lembut dalam menghadapi peserta didik yan ang tingkat IQnya

rendah, serta m a membinanya sampai pada taraf maksimal.

  6. Meninggalkan an sifat marah dalam menghadapi problem pes eserta didiknya.

  

7. Berusaha mem emperhatikan pertanyaan-pertanyaan peserta d a didik, walaupun

pertanyaannya ya itu tidak bermutu dan tidak sesuai dengan gan masalah yang diajarkannya.

  

9. Menanamkan n sifat ikhlas pada peserta didik, serta terus m menerus mencari

informasi gun una disampaikan pada peserta didik yang akh khirnya mencapai tingkat taqarru rrub illallahi. Kondisi di ata atas sesuai dengan firman Allah dalam Al-Q Qur’an surah Al- Bayyinah ayat at 5 sebagai berikut : Artinya : "Padahal mer ereka tidak disuruh kecuali supaya menyemba bah Allah dengan memurnikan k keta'atan kepada-Nya dalam (menjalankan an) agama yang lurus (Lurus b s berarti jauh dari syirik (mempersekutukan A n Allah) dan jauh dari kesesatan tan), dan supaya mereka mendirikan shalat d t dan menunaikan zakat; dan yan ang demikian itulah agama yang lurus."

  Dari penje njelasan di atas dapat dikatakan bahwa sikap p profesionalisme

guru dalam meng ngajar merupakan salah satu factor utama yan ang wajib dimiliki

oleh setiap guru u tidak terkecuali oleh Guru PAI dalam usah aha meningkatkan

prestasi belajar si siswa, lebih-lebih bagi prestasi belajar PAI se sebab tujuan yang

hendak dicapai d dalam proses pembelajaran PAI sendiri yan ang paling utama

ialah beribadah d dan taqarrub kepada Allah, dan kesempurn rnaan insani yang

tujuannya kebah ahagiaan dunia akhirat sebagaimana diu iungkapkan oleh

Ramayulis (2004 4 : 71) sehingga profesionalisme guru menjad adi hal yang wajib

dikuasai dalam pr pribadi oleh setiap Guru PAI. Kondisi tersebu but tercermin dari

hasil observasi aw awal yang dilakukan oleh peneliti pada tangga gal 18 April 2013

di MI Wonoyo yoso Kecamatan Pringapus yang menun unjukkan bahwa PAI siswa rebut sendiri di kelas, guru dalam menyampaikan materi hanya menggunakan model ceramah sehingga siswa kelihatan antusias dalam mengikuti pelajaran, guru dinilai kurang mampu melakukan komunikasi dengan siswa secara baik dalam pembelajaran, dalam mengajar guru sering hanya cenderung menggunakan LKS dan jarang menggunakan buku dektat sebagai acuan saat penyampaian materi, dan guru kurang menguasai materi yang diajarkan dengan baik. Akibat kondisi tersebut saat ini rata-rata prestasi belajar PAI siswa hanya 6,5. Namun demikian untuk mengetahui kebenaran fakta tersebut secara pasti peneliti perlu melakukan penelitian lebih seksama. Untuk itu judul yang diajukan oleh peneliti adalah “Hubungan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas IV, V, VI semester II Tahun Pelajaran 2013-2014 di Madrasah Ibtidaiyah Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah variasi profesionalisme guru PAI di Madrasah Ibtidaiyah Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ?.

  2. Bagaimanakah variasi prestasi belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas IV, V, VI semester II Tahun Pelajaran 2013-2014 di Madrasah

Ibtidaiyah Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang?.

  II Tahun Pelajaran 2013-2014 di Madrasah Ibtidaiyah Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang?.

C. Tujuan Penelitian

  Dari rumusan masalah tersebut di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Untuk mengetahui profesionalisme guru PAI di Madrasah Ibtidaiyah Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang.

  2. Untuk mengetahui prestasi belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas

  IV, V, VI semester II Tahun Pelajaran 2013-2014 di Madrasah Ibtidaiyah Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang.

  3. Untuk mengetahui hubungan profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas IV, V,

  VI semester II Tahun Pelajaran 2013-2014 di Madrasah Ibtidaiyah Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang.

D. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian dan harus diuji kebenarannya lewat pengumpulan data-data dan penganalisaan data penelitian (Azwar, Syaifuddin, 2003).

  Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah : ”Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam berhubungan dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas IV, V, VI semester II Tahun Pelajaran

E. Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat menambah khasanah keilmuan dan memberikan sumbangan bagi pendidikan khususnya terkait dengan masalah hubungan profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam Siswa.

  2. Manfaat Praktis

  a. Bagi Madrasah Ibtidaiyah Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang 1) Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi tentang hubungan profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas IV, V, VI semester II Tahun Pelajaran 2013-2014 di Madrasah Ibtidaiyah

Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang.

2) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu masukan khususnya bagi guru Mata Pelajaran Agama Islam untuk melakukan evaluasi dalam usaha meningkatkan profesionalismenya sebagai salah satu wujud nyata dalam meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswanya selama ini.

b. Bagi Peneliti

  lapangan khususnya terkait dengan hubungan profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam Siswa.

  c. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi peneliti profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam Siswa.

F. Definisi Istilah

  Adapun istilah-istilah yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Prestasi Belajar Menurut Tulus Tu’u (2004:75) prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru.

  2. Profesionalisme Guru Menurut Supriyadi (2011 : 43), profesionalisme dapat dipahami sebagai kualitas dan tindak tanduk khusus yang merupakan ciri orang yang professional.

G. Metode Penelitian

  1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Jenis rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanatori. Adapun yang dimaksud dengan penelitian eksplanatori adalah suatu jenis penelitian yang berusaha untuk menguji hipotesis yang menyatakan hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini hubungan sebab akibat harus tampak nyata. Hubungan sebab akibat ini disebut pula sebagai hubungan kausal.

  Dari uraian tersebut jelas bahwa adanya sebab tertentu akan menimbulkan akibat, dan tidak dibenarkan melihat akibatnya baru dicari-cari penyebabnya (Sukandarrumidi, 2006 : 105).

  2. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah di Madrasah Ibtidaiyah Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang yang dilakukan mulai tanggal 6 sampai dengan 12 Juli 2013.

  3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

  Populasi adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang ingin diteliti (Supramono dan Sugiarto, 2003 : 2). Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah seluruh siswa Kelas IV, V, VI Madrasah Ibtidaiyah Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang semester II Tahun Pelajaran 2013-2014 yang berjumlah 45 orang.

b. Sampel

  Sampel adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang ciri-ciri dan keberadaannya diharapkan mampu mewakili atau menggambarkan ciri-ciri dan keberadaan populasi yang sebenarnya (Supramono dan Sugiarto, 2003 : 13).

  Mengingat jumlah populasi hanya 45 orang atau di bawah 100 maka semua populasi dalam penelitian ini diambil sebagai sampel penelitian, sehingga penelitian ini dinamakan penelitian populasi/sensus (Sugiyono, 2006:65).

4. Instrumen Penelitian

a. Prestasi Belajar PAI

  Prestasi belajar PAI Siswa dinyatakan dalam angka, huruf atau kalimat yang dihimpun dalam buku raport dengan ketentuan nilai sebagai berikut : Nilai 8,0-9,0 lebih : Amat baik Nilai 7,0-7,9 : Baik Nilai 6,0-6,9 : Cukup Nilai 0,0-6,0 : Kurang b.

   Kuesioner Kuesioner adalah daftar pernyataan atau pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana responden (dalam hal angket) dan interviewer (dalam hal wawancara) tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu (Notoatmodjo, 2002 : 116). Dengan metode tersebut maka akan

  

pernyataan dalam kuesioner tersebut adalah sebanyak 18 item yang

dikembangkan dari penilaian profesionalisme guru menurut pendapat

Machmudah dan Rosyidi (2008:14), dan Majid dan Mudzakir (2006 :

97), yaitu: 1) Kemampuan guru memilih prioritas materi yang akan

diajarkan, 2) Kemampuan guru memilih dan menggunakan metode, 3)

Kemampuan guru memilih dan menggunakan sumber belajar yang ada,

4) Kemampuan guru memilih bentuk pembelajaran yang tepat, 5)

Kemampuan guru menyajikan urutan pembelajaran yang tepat, 6)

Kemampuan guru melaksanakan kegiatan evaluasi sepanjang proses,

7) Kemampuan guru mengadministrasikan hasil evaluasi, 8)

Kemampuan guru mengoptimalisasi potensi peserta didik, 9)

Kemampuan guru mengembangkan program pembelajaran lebih lanjut,

10) Menerima segala problem peserta didik dengan hati dan sikap yang

terbuka serta tabah, 11) Bersikap penyantun dan penyayang, 12)

Menjaga kewibawaan dan kehormatannya dalam bertindak, 13)

Menghilangkan aktivitas yang tidak berguna dan sia-sia, 14) Bersifat

lemah lembut dalam menghadapi peserta didik yang tingkat IQnya

rendah, serta membinanya sampai pada taraf maksimal, 15)

Meninggalkan sifat marah dalam menghadapi problem peserta

didiknya, 16) Berusaha memperhatikan pertanyaan-pertanyaan peserta

didik, walaupun pertanyaannya itu tidak bermutu dan tidak sesuai

dengan masalah yang diajarkannya, 17) Menjadikan kebenaran sebagai

acuan dalam proses pendidikan, walaupun kebenaran itu datangnya

dari peserta didik, 18) Menanamkan sifat ikhlas pada peserta didik,

  Adapun nilai untuk jawaban pernyataan adalah Nilai 1 untuk pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS), Nilai 2 untuk pilihan jawaban Tidak Setuju (TS), Nilai 3 untuk pilihan Netral (N), Nilai 4 untuk pilihan jawaban Setuju (S), Nilai 5 untuk jawaban Sangat Setuju (SS).

5. Teknik Pengumpulan Data

  Data-data penelitian dalam penelitian ini, diperoleh melalui observasi, dan kuesioner.

  a. Observasi, peneliti melakukan pengamatan dan mencatat data-data meliputi :

1) Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (Nilai raport kelas IV, V,

  VI semester II Tahun Pelajaran 2013-2014) 2) Keadaan guru dan siswa di Madrasah Ibtidaiyah Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang 3) Struktur organisasi di Madrasah Ibtidaiyah Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang

  b. Kuesioner, peneliti menyebarkan pernyataan tertulis kepada siswa Kelas IV, V, VI Madrasah Ibtidaiyah Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang tentang profesionalisme guru PAI.

6. Teknik Analisis Data

  Setelah data diperoleh melalui angket yang diberikan kepada siswa, kemudian data tersebut diolah dalam bentuk tabel dengan menggunakan teknik deskriptif prosentase dan teknik korelasi. Namun sebelumnya perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui

a. Uji Validitas dan Reliabilitas 1) Uji Validitas

  Uji validitas dianalisis dengan menggunakan alat analisis pearson Product Moment dengan bantuan SPSS. Jika nilai + r-hitung > r- tabel, maka butir pernyataan dikatakan valid, tetapi nilai + atau – r-hitung < r-tabel, maka butir pernyataan dikatakan tidak valid (Ghozali, 2004 : 45).

2) Uji Reliabilitas

  Uji reliabilitas dianalisis dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha ( ) dengan bantuan SPSS. Jika r alpha positif dan r alpha

  >= 0,6, maka suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel, tetapi jika r alpha negatif atau r alpha < 0,6, maka suatu konstruk atau variabel dikatakan tidak reliabel (Nunnally dalam Ghozali, 2004 : 42).

b. Analisis Deskriptif

  Adapun hasil pengolahan angket pada teknik deskriptif prosentase menggunakan rumus : Keterangan : P = Persentase F = Frekuensi N = Number of Cases (banyaknya individu) Hasil angket dimasukkan dalam tabulasi yang merupakan proses Kemudian teknik analisa selanjutnya adalah dengan skoring untuk

menentukan scoring, semua pernyataan setiap itemnya dengan bobot nilai

untuk setiap jawaban sebagai berikut :

Tabel 1.1.

  

Bobot Skor Skala Profesionalisme Kerja Guru

Alternatif Jawaban Skor SS (Sangat Setuju)

  5 S (Setuju)

  4 N (Netral)

  3 TS (Tidak Setuju)

  2 STS (Sangat Tidak Setuju)

  1 Sumber : Riduawan, 2003 : 12 Untuk mengetahui distribusi kategori variabel profesionalisme guru PAI digunakan rumus sebagai berikut : (Mulyono, 2005 : 26)

  Jarak Interval = Banyaknya Kelas

  Keterangan : Jarak : Nilai terbesar (90) – Nilai terkecil (18) Banyaknya Kelas : Banyaknya kelas yang digunakan untuk Mengelompokkan data dalam penelitian ini adalah 4 (empat).

  90 −

  18

  72 Interval = = =

  18

  4

  4 Berarti jarak antar range adalah 18, berdasarkan nilai range tersebut maka diperoleh range distribusi sebagai berikut : 18-36 = Kurang

  73-90 = Sangat baik Kemudian untuk mengetahui hubungan profesionalisme Guru

  Pendidikan Agama Islam dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas IV, V, VI semester II Tahun Pelajaran 2013-2014 di Madrasah Ibtidaiyah Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang digunakan alat analisis spearman rank. Alasan penggunaan analisis ini karena sifat data pada kedua variabel penelitian ini adalah interval (Sugiyono, 2006:228).

  Secara matematis rumus korelasi spearman rank dapat dijabarkan sebagai berikut : (Sugiyono, 2006:228) ) 1 (

  6

  1 2 2

  Σ − =

  n n b i ρ

  =

  ρ koefisien korelasi Spearman Rank

  Nilai koefisien korelasi (r) berkisar antasa -1 sampai +1, dengan penjabaran sebagaimana dikutip dalam Hasan (2004 : 43), yaitu: a. Jika r > 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier positif, yaitu semakin besar nilai variabel X (independen), maka semakin besar pula nilai variabel Y (dependen), dan sebaliknya.

  b. Jika nilai r < 0, artinya telah terjasi hubungan linier yang negatif, yaitu semakin kecil nilai variabel X (independei), maka semakin besar pula nilai variabel Y (dependen), dan sebaliknya.

  c. Jika nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X (independen), dengan variabel Y (dependen).

  Berdasarkan uji statistik tersebut, maka dapat diputuskan sebagai berikut: a Ho diterima, jika diperoleh nilai p lebih besar dari nilai alpha (0.05), yang berarti “Tidak terdapat hubungan signifikan profesionalisme

  Guru Pendidikan Agama Islam dengan prestasi belajar Pendidikan 2013-2014 di Madrasah Ibtidaiyah Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang”. b Ha diterima, jika diperoleh nilai p lebih kecil atau sama dengan nilai alpha (0.05), yang berarti “Terdapat hubungan signifikan profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas IV, V, VI semester II Tahun

Pelajaran 2013-2014 di Madrasah Ibtidaiyah Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang”. Untuk memudahkan dalam menganalisis data, peneliti menggunakan sistem SPSS. H. Sistematika Penulisan Skripsi Adapun sistematika penulisan skripsi ini sebagai berikut :

  1. Bagian Pendahuluan Cakupan bagian ini meliputi: Halaman Judul, Halaman

  Abstraksi, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lampiran.

  2. Bagian Isi Skripsi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah C. Tujuan Penelitian D. Hipotesis Penelitian E. Manfaat Penelitian F. Definisi Istilah G. Metode Penelitian H. Sistematika Penulisan Skripsi BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Keteladanan Guru B. Motivasi Belajar C. Pengaruh Keteladanan Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa. BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian B. Data Khusus Penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Data

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran

  3. Bagian Akhir Pada bagian akhir termuat : Daftar Pustaka, dan Lampiran-

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan Agama Islam

1. Agama secara etimologi

  Secara etimologi, kata agama berasal dari bahasa Sangsekerta, yang berasal dari akar kata gam artinya pergi. Kemudian akar kata gam tersebut mendapat awalan a dan akhiran a, maka terbentuklah kata agama artinya jalan. Maksudnya, jalan untuk mencapai kebahagiaan (Abdain, 2012). Kemudian dalam bahasa Arab kata “agama” diterjemahkan menjadi “ad-dien”. Menurut Harun Nasution, “ad-dien” mengandung arti “menguasai, menundukkan, patuh, utang, balasan, kebiasaan” (Jalaluddin, 1996).

  Berdasarkan pengertian tersebut, maka pada agama terdapat empat unsur penting, yaitu: 1) tata pengakuan atau kepercayaan terhadap adanya Yang Agung, 2) tata hubungan atau tata penyembahan terhadap yang Agung itu dalam bentuk ritus, kultus dan pemujaan, 3) tata kaidah/doktrin, sehingga muncul balasan berupa kebahagiaan bagi yang berbuat baik/jujur, dan kesengsaraan bagi yang berbuat buruk/jahat, 4) tata sikap terhadap dunia, yang menghadapi dunia ini kadang-kadang sangat terpengaruh (involved) sebagaimana golongan materialisme atau

  2. Pengertian Pendidikan Agama Islam

  Menurut Marimba (1998 : 23), pendidikan Agama Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Sedangkan menurut Daradjat (1992:86), pendidikan Agama Islam berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itui sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat kelak.

  Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan Agama Islam adalah suatu proses bimbingan jasmani dan rohani yang berlandaskan ajaran Islam dan dilakukan dengan kesadaran untuk mengembangkan potensi anak menuju perkembangan yang maksimal, sehingga terbentuk kepribadian yang memiliki nilai-nilai Islam.

  3. Tujuan Pendidikan Agama Islam di Sekolah

  Pendidikan agama Islam di sekolah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melaui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga mejadi manusia muslim yang terus bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi (Majid dan Andayani, 2004 : 135).

  Sedangkan menurut Ramayulis (2004 : 71), tujuan pendidikan Islam yang paling utama ialah beribadah dan taqarrub kepada Allah, dan kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat. mengemukakan bahwa tujuan pendidikan Islam ada 4 (empat) macam, yaitu: (Uhbyati, 1998 : 60) a. Tujuan Umum

  Tujuan umum ialah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara yang lainnya.

  Tujuan ini meliputi aspek kemanusiaan seperti: sikap, tingkah laku, penampilan, kebiasaan dan pandangan. Tujuan umum ini berbeda pada tingkat umur, kecerdasan, situasi dan kondisi, dengan kerangka yang sama. Bentuk insan kamil dengan pola takwa kepada Allah harus tergambar dalam pribadi sesorang yang sudah terdidik, walaupun dalam ukuran kecil dan mutu yang rendah, sesuai dengan tingkah- tingkah tersebut.

  b. Tujuan Akhir Pendidikan Islam ini berlangsung selama hidup, maka tujuan kahir akhirnya terdapat pada waktu hidup di dunia ini telah berakhir. Tujuan seseorang. Perasaan, lingkungan dan pengalaman dapat mempengaruhinya. Karena itulah pendidikan Islam itu berlaku selama hidup untuk menumbuhkan, memupuk, mengembangkan,memelihara dan memperthankan tujuan pendidikan yang telah dicapai.

  c. Tujuan Sementara diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal. Tujuan operasional dalam bentuk tujuan instruksional yang dikembangkan menjadi Tujuan Instruksional umum

  dan Tujuan Instruksioanl Khusus (TIU dan TIK).

  d. Tujuan Operasional Tujuan operasional ialah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu. Satu unit kegiatan pendidikan denganbahan-bahan yang sudah dipersiapkan dan diperkirakan akan mencapai tujuan tertentu disebut tujuan operasional. Dalam pendidikan formal, tujuan ini disebut juga tujuan instruksional yang selanjutnya dikembangkan menjadi Tujuan Instruksional umum dan Tujuan

  Instruksional Khusus (TIU dan TIK). Tujuan instruksioanal ini

  merupakan tujuan pengajaran yang direncanakan dalam unit kegiatan pengajaran Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan menjadi hamba Allah yang saleh, teguh imannya, taat beribadah dan berakhlak terpuji.

4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

  Pendidikan Islam sebagai ilmu, mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, karena di dalamnya banyak pihak yang terlibat, baik secara adalah sebagai berikut: (Uhbyati : 1998 : 65)

  a. Perbuatan mendidik itu sendiri Yang dimaksud dengan perbuatan mendidik adalah seluruh kegiatan, tindakan atau perbuatan dari sikap yang dilakukan oleh pendidikan sewaktu mengasuh anak didik. Atau dengan istilah yang lain yaitu sikap atau tindakan menuntun, mebimbing, memberikan pertolongan dari seseorang pendidik kepada anak didik menuju kepada tujuan pendidikan Islam.

  b. Anak didik Yaitu pihak yang merupkan objek terpenting dalam pendidikan. Hal ini disebabkan perbuatan atau tindakan mendidik itu diadakan untuk membawa anak didik kepada tujuan pendidikan Islam yang kita cita- citakan.

  c. Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam Yaitu landasan yang menjadi fundamen serta sumber dari segala didik menjadi manusia dewasa yang bertakwa kepada Allah dan kepribadian muslim.

  d. Pendidik Yaitu subjek yang melaksanakan pendidikan Islam. Pendidik ini mempunyai peranan penting untuk berlangsungnya pendidikan. Baik Islam.

  e. Materi Pendidikan Islam Yaitu bahan-bahan, pengalaman-pengalaman belajar ilm agama Islam yang disusun sedemikian rupa untuk disajikan atau disampaikan kepada anak didik.

  f. Metode Pendidikan Islam Yaitu cara yang paling tepat dilakukan oleh pendidikan untuk menyampaikan bahan atau materi pendidikan Islam kepada anak didik.

  Metode di sini mengemukakan bagaimana mngolah, menyusun dan menyajikan materi tersebut dapat dengan mudah diterima dan dimiliki oleh anak didik.

  g. Evaluasi Pendidikan Yaitu memuat cara-cara bagaimana mengadakan evaluasi atau penilaian terhadap hasil belajar anak didik. Tujuan pendidika Islam umumnya tidak dapat dicapai sekali \gus, melainkan melaui proses pelaksanaan pendidikan dapat dilanjutkan pada tahap berikutnya dan berakhir dengan terbentuknya kepribadian muslim.

  h. Alat-alat Pendidikan Islam Yaitu alat-alat yang dapat digunakan selama melaksanakan pendidikan Islam agar tujuan pendidikan Islam tersebut lebih berhasil.

  Yaitu keadaan-keadaan yang ikut berpengaruh dalam pelaksanaan serta hasil pendidikan Islam.

  Dari uaraian di atas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup pendidikan Islam itu sangat luas, sebab meliputi segala aspek yang menyangkut penyelenggaraan pendidikan Islam.

B. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam

1. Definisi Prestasi Belajar

  Menurut Tulus Tu’u (2004:75) prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru. Sedangkan menurut Arikunto (1999 : 276) prestasi belajar adalah tingkatan-tingkatan sejauh mana siswa telah dapat mencapai tujuan sesuai dengan yang ditetapkan.

  Prestasi belajar juga didefinisikan oleh Slameto (2003:2) sebagai perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN FUNGSI PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KOTA BANDAR LAMPUNG

0 0 13

MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI IMAN KEPADA QADHA DAN QADHAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 KAMULAN KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20122013

0 0 12

PENGARUH IMPLEMENTASI ACTIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA ISLAM SUDIRMAN 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20062007

0 0 85

USAHA-USAHA GURU AGAMA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS II MTs AL MANAR DESA BENER KEC.TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2006/2007 - Test Repository

0 1 105

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS VI SD NEGERI TINGKIR TENGAH 0 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2 0 1 0 2 0 1 1

0 0 70

HUBUNGAN ANTARA SIKAP HORMAT SISWA TERHADAP GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SDN PUCUNGROTO KE C. KAJORAN KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 0 87

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR MATAP PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PERILAKU SISWA (STUDI KASUS PADA SDN BATUR 01 KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010) - Test Repository

0 0 72

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER PADA SISWA KELAS III SD NEGERI JATIRUNGGO 02 KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008 - Test Repository

1 2 93

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERIBADAH SISWA TAHUN PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PERILAKU SISWADI SD NEGERI KALIBENING SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PERILAKU KALIBENING SALATIGA - Test Repository

0 2 118

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA DI SMP ISLAM NGADIREJO TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

0 0 116